kompensasi respirasi kompensasi ginjal
hiperventilasi filtrasi asam
PCO2 ( NH3 + H+ NH4+ )
( HPO4- + H+ H2PO4- )
CO2 + H2O
ekskresi urin
H2CO3
reabsorpsi bikarbonat
H+ pH
Asidosis respirasi dan kompensasi :
ventilasi
PCO2
H2CO3 [H+]
pH
kompensasi ginjal
filtrasi asam
( NH3- + H+ NH4 )
( HPO42- + H+ HPO4- )
ekskresi asam di urine
reabsorpsi bikarbonat pH
3. Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang dengan kebiasaan merokok 2 bungkus per
hari. Ia datang ke rumah sakit dengan keluhan batuk, ekspirasi memanjang, diinspeksi
ternyata ditemukan barrel chest, gambaran radiologinya adalah hiperlusen.
a. Apa dignosanya ?
Jawab : Diagnosanya adalah penyakit paru obstruksi kronis (emfisema dan bronkitis
kronik)
b. Bagaimana pengukuran Peak Flow Meternya ?
Jawab : Laki-laki tersebut diminta untuk memegang PFM dan memasukkan pipa tiup
ke mulutnya. Setelah inspirasi maksimal, dia diminta meniup sekuat-kuatnya sampai
maksimal dalam PFM dan ternyata hasil yang diperoleh kurang dari nilai normal (80
%). Hal ini menunjukkan bahwa orang ini menderita penyakit paru obstruktif.
c. Kenapa ekspirasinya memanjang ?
Jawab : Asap rokok yang masuk ke paru-paru akan mengiritasi dan mengaktivasi
makrofag dan sel-sel epitel yang akan mengeluarkan IL-8 dan Leukotrin B4. Netrofil
dan makrofag kemudian mengeluarkan protease yang akan menghancurkan jaringan
penyambung dalam parenkim paru, menjadi emfisema (septum intraalveolar hancur
sehingga alveoli menjadi lebih besar) dan adanya hipersekresi mukus yang lama-
kelamaan akan menyebabkan hipertrofi kelenjar mukosa bronkus. Sewaktu inspirasi
udara dapat masuk dengan lancar karena otot polos bronkus relaksasi akan tetapi saat
ekspirasi otot polos bronkus yang mengalami inflamasi akan kembali berkontraksi
dan menyebabkan udara terperangkap dalam alveolus sehingga waktu ekspirasinya
memanjang.
d. Jelaskan secara skematik mekanisme batuk ?
Jawab : Secara mekanis batuk terdiri dari 4 fase yaitu :
1) Fase iritasi yaitu adanya rangsangan reseptor oleh berbagai stimulus.
2) Fase inspirasi yaitu glotis secara refleks terbuka akibat kontraksi m. abduktor
kartilago aritenoidea dan 2,5 liter udara diinspirasikan. Volume paru
membesar → efisiensi mekanis lebih baik → regangan otot ekspirasi akan
meningkatkan elastisitas paru dan aktivasi “slow adapting pulmonary stretch
reseptor” → peningkatan usaha ekspirasi.
3) Fase kompresi : menutupnya glotis → otot-otot abdominal dan intercostal
kontraksi → tekanan intrapleural dan tekanan alveolar meningkat ( bisa
mencapai 300 mmHg).
4) Fase ekspulsi : Tali suara (vocal cord) dan epiglotis tiba-tiba terbuka lebar
sehingga udara di bawah tekanan dalam paru-paru akan meledak keluar
sebagai batuk.
4. Jelaskan secara skematik transport karbondioksida di dalam darah
5. Jelaskan cara regulasi pernapasan dengan menggunakan komponen:
a. Sensor
b. Central controller
c. Effector (respiratory muscles)