Anda di halaman 1dari 2

Name: Stefanus dedy Jojo purba

NIM: J1B118041

Kelas: R.001

KABUT ASAP DI JAMBI MAKIN PEKAT UNIVERSITAS JAMBI LIBURKAN


MAHASISWANYA

Kabut asap yang menyelimuti kota jambi kian pekat.Berdasarkan pantauan pengukuran
Indeks Standar Pencemaran Udara(ISPU) menggunakan Air Quality Monitoring System(AQMS)
dikota Baru,Jambi,pukul 08.45 WIB,nilai konsentrasi partikulat PM 10 menunjukkkan kualitas
udara tidak sehat pada Rabu 16/10/2019 pagi.Seperti diberitakan Tribun Jambi,jarak pandang di
kota Jambi hanya 500 meter hingga 800 meter.
Dampak kabut asap ini sangat berbahaya bagi pernapasan,sehingga dalam kondisi seperti
ini sangatlah penting mengunakan masker,dari pantauan penulis dibeberapa persimpangan dan
lampu merah tampak para relawan yang berasal dari mahasiswa maupun pegawai membagikan
masker kepada setiap pengendara yang melintas,hal ini bertujuan mengurangi dan mencegah
dampak negatif kabut asap yang sedang melanda kota Jambi akibat pembakaran hutan yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kondisi kabut asap yang makin pekat juga membuat universitas meliburkan
mahasiswanya,hal ini dibenarkan dengan surat interuksi rector Universitas Jambi nomor
B/64/UN21/DL.04/2019 pada tanggal 16 Oktober 2019.Dalam surat interuksi ini rektor
Universitas Jambi Prof.H.Johni Najwan,S.H,M.H,Ph.D.mengintruksikan agar perkuliahan
sementara diliburkan mulai tanggal 16 sampai dengan 18 oktober 2019,selama perkuliahan
diliburkan absen perkuliahan tetap dijalankan dengan memberikan tugas mandiri kepada
mahasiwa sebagai pengganti perkuliahan tatap muka.Pemberian tugas mandiri tidak dilakukan
semua dosen sehingga beberapa mata kuliah pertmuannya tertunda,hal ini membuat pertemuan
harus diganti dihari lain untuk mengisi kekosongan jadwal tersebut.Dalam penggantin jadwan ini
mahasiswa kadang terkendala dengan keterbatasan ruang perkuliahan yang kosong dan jadwal
yang padat membuat pertemuan tatap muka terhambat,sehingga dosen kadang menyiasati dengan
mengambil absen perkuliahan dua sekaligus dalam satu kali pertemuan dengan penambahan jam
pertemuan,akan tetapi hal demikian tidaklah efektif mengingat waktu yang singkat denga materi
yang banyak yang harusnya disamapaikan dua kali pertemuan menjadi satu kali
pertemuan,akibatnya materi yang disampaikan dosen akan kurang dipahami mahasiswa yang
berdampak pada kemampuan mahasiwa menjawab soal pada saat ujian sehingga mahasiwa tidak
dapat memperoleh nilai yang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai