PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Mengetahui jenis-jenis dari conveyor
2. Mengetahui cara kerja conveyor
3. Mengetahui aplikasi conveyor di dalam suatu pabrik
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Teori
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan
yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga
manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja
dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk
padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada : Kapasitas material yang ditangani, Jarak perpindahan material,
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi’ Ukuran (size), bentuk
(shape) dan sifat material (properties), Harga peralatan tersebut.
Peralatan pemindah material berfungsi untuk memindahkan material pada area
tertentu, pada suatu departemen, pabrik dan pembangkit, site konstruksi, tempat
penyimpanan dan pemuatan. Pengelompokan peralatan pemindah material berdasarkan
bentuk desainnya adalah hoisting equipment, conveying equipment dan surface and
overhead equipment. Conveying equipment terdiri dari banyak macam peralatan
pemindah, dimana dalam pemilihan conveyor atau atau peralatan pemindah lainnya
dipengaruhi oleh jenis material yang akan diangkut, kapasitas yang dibutuhkan dalam
waktu tertentu, arah dan panjang pemindahan, sehingga selain faktor engineering,
faktor nilai ekonomis juga perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan pemindah
material.
2.2 Jenis - jenis conveyor
Berikut ini kami berikan beberapa jenis conveyor, untuk menambah wawasan kita,
saya melengkapi dengan gambarnya:
1. Gravity roller conveyor :
2
seperti yang sering kita jumpai, gravity roller conveyor ini tidak selamanya
digerakkan dengan menggunakan gaya gravitasi bumi, ada juga yang didorong atau
ditarik.
2. Belt conveyor
Conveyor ini menggunakan sabuk dalam transportasinya, biasanya dalam satu set
terdiri dari beberapa lapisan, untuk mengencangkannya menggunakan drive pulley
yang bisa di geser / didorong, Banyak manfaat dari jenis conveyor belt ini,
diantaranya adalah untuk mengangkut barang dalam bentuk kardus, dalam bentuk
karung, dll.
3. Wire mesh conveyors
Conveyor ini menggunakan kawat yang dianya sehingga bersifat fleksible dan mudah
di bentuk melengkung mengikuti bentuk roller atau drive pulley di ujung conveyor.
Sama halnya dengan conveyor belt lainnya , jenis conveyor yang satu ini juga berfungsi
untuk mengangkut muatan yang ada diatasnya, yang membedakan hanyalah bahan
beltnya.
3
4. Plastic belt conveyors :
Conveyor ini beltnya ( tempat barang ) terbuat dari anyaman plastik , yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga bisa mengikuti bentuk rangka conveyor itu sendiri. belt
conveyor ini sering dikenal dengan nama modul conveyor Kelebihan dari belt jenis ini
adalah bisa dibengkok bengkokin , sehingga sangat flexible untuk di belok - belokin.
5. Bucket conveyors
Conveyor yang satu ini belt-nya berupa ember, cocok digunakan untuk pemindahan
barang secara vertikal yang extrim, dan barang yang akan dipindahkan berupa biji-
bijian atau dalam bentuk granule.
6. Flexible conveyors
Conveyor ini di buat sedemikian rupa sehingga bisa di pindah-pindah dan bisa di
bengkokan sesuai dengan kebuatuhan.
4
7. Vertical conveyors
conveyor ini dibuat khusus untuk memindahkan barang secara tegaklurus ke atas atau
kebawah.
8. Spiral conveyors :
Merupakan sebuah conveyor industri dengan bentuk seperti pegas spiral, dan bentuk
spiral ini digunakan untuk memindahkan barang di tempat yang sempit.
9. Vibrating conveyors
5
10. Pneumatic conveyors
Conveyor pneumatic ini biasanya digunakan untuk mengisi bahan yang berbentuk
curah untuk di kemas dalam bentuk bag, misalnya semen, tepung terigu, dll.
Conveyor ini bekerja dengan bantuan pneumatic.
11. Electric Track Vehicle Systems :
Sebuah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara dengan
sistem tuas dalam pemindahan produk
Merupakan sebuah conveyor dengan menggunakan shaft dan biasanya untuk aplikasi
ringan
6
13. Chain conveyor
Adalah conveyor yang mana penggerak roller merupakan rantai yang menggerakkan
roller
16. Dust proof conveyors
7
17. Pharmaceutical conveyors
Conveyor ini dibuat khsus untuk di tempatkan di luar ruangan , biasanya digunakan
untuk industri pertambangan , dan jaraknya biasanya jauh sebab di maksudkan untuk
memindahkan barang tambang dari areal tambang menuju ke lokasi pabrik pengolahan.
20. Drag Conveyor
8
21. Cool/Heat Conveyor
Gambar diatas adalah gambaran sederhana dari sebuah rangkaian conveyor yang paling
sederhana, disana hanya ada 3 komponen yakni:
Motor
Driven pulley
Bed ( Karet )
Belt yang digunakan disini mungkin akan berbeda-beda, mungkin saja polos, mungkin
saja berbentuk huruf V dan bahkan ada yang bersekat ( bucket conveyor ) Dan berikut
ini adalah beberapa komponen pada mesin Conveyor
9
1. Motor gearbox sebagai penggerak utama
Komponen ini berfungsi untuk memberikan tenaga untuk menggerakkan drive pulley ,
namun motor yang saya maksud disini tidaklah langsung berasal dari electro motor
atau diesel , akan tetapi perlu di reduce ( kecepatannya perlu dikurangi , bisa anda
bayangkan sebuah motor rata - rata mempunya RPM 1460 , nah kalau dengan RPM
segitu langsung di connect ke drive pulley , kayak apa kecepatan barangnya nanti
mungkin nanti akan terlempar - lempar . sebagaisolusi dengan menggunakan raducer
speed atau gearbox.
2. Drive pulley
Pada gambar diatas, Roller yang berbentuk silinder di bagian paling ujung itulah yang
dinamakan drive pulley, komponen ini berfungsi untuk menarik karet (belt) dari sebuah
konveyor, drive pulley ini di gerakkan oleh sebuah motor listrik dan keduanya
dihubungkan dengan menggunakan sproket dan rantai.
10
3.Belt Conveyor
Belt conveyor ini berfungsi untuk mengangkut barang-barang yang ada diatasnya,
untuk masing-masing karakter jenis barang biasanya beda pula jenis conveyornya,
contohnya belt untuk muatan jagung tidak sama dengan belt yang digunakan untuk
mengangku kardus.
Cara kerja dari sebuah mesin conveyor ini sangat simple, motor lostrik yang berputar
diteruskan ke gearbox, namun saat ini sudah banyak di pasaran dimana electro motor
dan gearbox yang sudah menyatu, sehingga sangat praktis dan simple. tenaga yang
sudah sampai di gearbox kemudian akan diteruskan lagi ke drive pulley.
4.Menggunakan gearbox untuk as
Cara kerja dari mesin screw conveyor ini lebih simple dan praktis, sebab tidak
membutuhkan sparepart banyak, dari motor gearbox, langsung diconnect ke as,
biasanya screw conveyor ini digunakan untuk mengangkut muatan khusus yang
memerlukan ruang tertutup
11
angkut yang cukup besar. Aplikasi belt conveyor diantaranya adalah alat angkut pada
pabrik semen, batubara dan pabrik pupuk. Alat ini bisa mengangkut material bulk dari
bongkahan yang kecil sampai ukuran sedang (misalnya batubara).
Kapasitas angkut belt conveyor bisa berbeda-beda antara satu dengan yang lain,
tergantung pada jenis material yang diangkut, lebar belt, daya motor yang digunakan
yang akan mempengaruhi kecepatan angkut belt dan jarak pemindahan. Sebagai tempat
studi kasus, diambil industri yang bergerak di bidang produksi penghasil Urea (PT.
PUSRI) Palembang. Urea merupakan produk jadi yang siap langsung dipasarkan. Urea
hasil pabrik berupa butiran-butiran yang berdiameter 1-3 mm. Dalam prosesnya, urea-
urea hasil pabrik akan disalurkan ke gudang–gudang penyimpanan dan ada pula yang
langsung memasuki proses pengantongan. Dalam proses penyalurannya, perusahaan
ini menggunakan belt conveyor.
Belt conveyor menggunakan motor listrik sebagai penggerak yang dihubungan
ke coupling dan gearbox, yang kemudian memutar head pulley. Dalam sistem operasi
belt dibantu dengan carrying roll, return roll, bend pulley, take up pulley dan take up
unit. Dalam pelaksanaannya, belt conveyor sering mengalami permasalahan seperti
berkurangnya kapasitas angkut, kecepatan belt yang tidak sesuai, rusaknya bearing
pada carrying idler dan impact idler, sobeknya belt dan lain sebagainya. Berdasarkan
permasalahn tersebut, maka perlu kiranya dilakukan suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui kapasitas angkut belt conveyor, studi kasus belt conveyor seri 5857-
V yang digunakan untuk mengangkut Urea di PT. PUSRI sehingga bisa dihitung
kecepatan angkutnya dan daya motor yang dibutuhkan secara teoritik dan
dibandingkan dengan kondisi kerja di lapangan saat ini. Tujuan penelitan ini adalah
untuk mengetahui kapasitas angkut dan kecepatan dari belt conveyor seri 5857-V, daya
motor penggerak yang dibutuhkan dan membandingkan dengan spesifikasi belt
conveyor tersebut.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang
berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan
adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari posisi bahan yang
hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut, kecepatan pengangkutan yang
diperlukan dan Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta volumenya
juga yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut sekrup
digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak angkutnya
dekat. Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran dan aliran yang
tujuannya berbagai arah digunakan konveyor pneumatik yang mengalir dengan
menggunakan tekanan. Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material
yang sedikit basah atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering, karena material yang
lembab bisa melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses
pengangkutan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas tentang Alat Industri
Kimia tentang Conveyor Massa dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.
13