Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman maka kemajuan teknologi juga
berkembang dengan pesat sehingga persaingan didalam dunia industri sendiri menuntut
agar adanya peningkatan ketersediaan peralatan guna mendukung proses produksi
suatu perusahaan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan penggunaan teknologi guna
meningkatkan produktivitas maka kebutuhan perawatan semakin besar juga. Ada
banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi salah satunya dengan sistem
produksi yang handal, dalam hal ini adalah mesin serta komponen lainnya dapat
beroperasi tanpa mengalami kerusakan pada saat proses produksi berlangsung. Secara
alamiah tidak ada barang yang dibuat oleh manusia yang tidak dapat rusak akan tetapi
usia pemakaian dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan berkala dengan suatu
aktivitas yang dikenal sebagai pemeliharaan (maintenance). Pertengahan 1950,
dirancang untuk penentuan unsure secara kualitatif dan kuantitatif berdasar mass to
charge ratio ion-ion dasar yang dihasilkan oleh electric spark. Hal ini dimanfaatkan
baik oleh industry elektronika maupun nuklir. Keduanya berdasar pada material yang
sensitive untuk trace kontaminan.
Oleh karena itu teknologi otomasi industri sangat pesat dengan semakin banyak
industri yang menggunakan sistem otomasi dalam menjalankan proses-proses
produksinya. Sistem otomasi pada conveyor belt tersebut masih penggunaan sistem
kendali konvensional yang terdiri dari beberapa komponen yaitu relai, kontaktor, dan
kontraktor magnetik, hanya menambahkan alat yang bernama inverter di dalamya
penggunaan kontrolnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan dari pembuatan makalah ini:
1. Apa saja jenis-jenis conveyor yang ada dalam industry pabrik?
2. Bagaimana cara kerja dari masing-masing jenis conveyor?
3. Bagaimana pengaplikasian conveyor dalam industry pabrik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Mengetahui jenis-jenis dari conveyor
2. Mengetahui cara kerja conveyor
3. Mengetahui aplikasi conveyor di dalam suatu pabrik

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Teori
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan
yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi
untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga
manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja
dari karyawan. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah
Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk
padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada : Kapasitas material yang ditangani, Jarak perpindahan material,
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi’ Ukuran (size), bentuk
(shape) dan sifat material (properties), Harga peralatan tersebut.
Peralatan pemindah material berfungsi untuk memindahkan material pada area
tertentu, pada suatu departemen, pabrik dan pembangkit, site konstruksi, tempat
penyimpanan dan pemuatan. Pengelompokan peralatan pemindah material berdasarkan
bentuk desainnya adalah hoisting equipment, conveying equipment dan surface and
overhead equipment. Conveying equipment terdiri dari banyak macam peralatan
pemindah, dimana dalam pemilihan conveyor atau atau peralatan pemindah lainnya
dipengaruhi oleh jenis material yang akan diangkut, kapasitas yang dibutuhkan dalam
waktu tertentu, arah dan panjang pemindahan, sehingga selain faktor engineering,
faktor nilai ekonomis juga perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan pemindah
material.
2.2 Jenis - jenis conveyor
Berikut ini kami berikan beberapa jenis conveyor, untuk menambah wawasan kita,
saya melengkapi dengan gambarnya:
1. Gravity roller conveyor :

Merupakan conveyor yang memanfaatkan gaya gravitasi dalam perpindahannya,


disebut roller sebab dalam perpindahan barangnya menggunakan roller, bukan belt,

2
seperti yang sering kita jumpai, gravity roller conveyor ini tidak selamanya
digerakkan dengan menggunakan gaya gravitasi bumi, ada juga yang didorong atau
ditarik.
2. Belt conveyor

Conveyor ini menggunakan sabuk dalam transportasinya, biasanya dalam satu set
terdiri dari beberapa lapisan, untuk mengencangkannya menggunakan drive pulley
yang bisa di geser / didorong, Banyak manfaat dari jenis conveyor belt ini,
diantaranya adalah untuk mengangkut barang dalam bentuk kardus, dalam bentuk
karung, dll.
3. Wire mesh conveyors

Conveyor ini menggunakan kawat yang dianya sehingga bersifat fleksible dan mudah
di bentuk melengkung mengikuti bentuk roller atau drive pulley di ujung conveyor.
Sama halnya dengan conveyor belt lainnya , jenis conveyor yang satu ini juga berfungsi
untuk mengangkut muatan yang ada diatasnya, yang membedakan hanyalah bahan
beltnya.

3
4. Plastic belt conveyors :

Conveyor ini beltnya ( tempat barang ) terbuat dari anyaman plastik , yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga bisa mengikuti bentuk rangka conveyor itu sendiri. belt
conveyor ini sering dikenal dengan nama modul conveyor Kelebihan dari belt jenis ini
adalah bisa dibengkok bengkokin , sehingga sangat flexible untuk di belok - belokin.
5. Bucket conveyors

Conveyor yang satu ini belt-nya berupa ember, cocok digunakan untuk pemindahan
barang secara vertikal yang extrim, dan barang yang akan dipindahkan berupa biji-
bijian atau dalam bentuk granule.
6. Flexible conveyors

Conveyor ini di buat sedemikian rupa sehingga bisa di pindah-pindah dan bisa di
bengkokan sesuai dengan kebuatuhan.

4
7. Vertical conveyors

conveyor ini dibuat khusus untuk memindahkan barang secara tegaklurus ke atas atau
kebawah.
8. Spiral conveyors :

Merupakan sebuah conveyor industri dengan bentuk seperti pegas spiral, dan bentuk
spiral ini digunakan untuk memindahkan barang di tempat yang sempit.
9. Vibrating conveyors

Merupakan sebuahConveyor industri yang dipasang sistem getar pada penggerak.

5
10. Pneumatic conveyors

Conveyor pneumatic ini biasanya digunakan untuk mengisi bahan yang berbentuk
curah untuk di kemas dalam bentuk bag, misalnya semen, tepung terigu, dll.
Conveyor ini bekerja dengan bantuan pneumatic.
11. Electric Track Vehicle Systems :

Sebuah proses pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cara dengan
sistem tuas dalam pemindahan produk

12. Lineshaft roller conveyor

Merupakan sebuah conveyor dengan menggunakan shaft dan biasanya untuk aplikasi
ringan

6
13. Chain conveyor

Merupakan sebuah rangkaian conveyor dimana sebagai pembawa barang


menggunakan rantai, cocok digunakan untuk barang industri yang berat.
14. Screw conveyor :

Merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memindahkan barang dengan


menggunakan screw, biasanya alat ini sifatnya tertutup.
15. Chain driven live roller conveyor

Adalah conveyor yang mana penggerak roller merupakan rantai yang menggerakkan
roller
16. Dust proof conveyors

Merupakan conveyor yang di rancang khusus untuk kedap terhadap debu


dan biasanya untuk aplikasi yang perlu steril dari kotoran apapun.

7
17. Pharmaceutical conveyors

Conveyor yang dirancang khusus untuk industri farmasi.


18. Automotive conveyors

Conveyor ini dibuat khusus untuk mendukung industri untuk otomotif .


19. Overland conveyor

Conveyor ini dibuat khsus untuk di tempatkan di luar ruangan , biasanya digunakan
untuk industri pertambangan , dan jaraknya biasanya jauh sebab di maksudkan untuk
memindahkan barang tambang dari areal tambang menuju ke lokasi pabrik pengolahan.
20. Drag Conveyor

Merupakan sebuah conveyor dengan sistem ditarik misalnya untuk pencucian


limbah

8
21. Cool/Heat Conveyor

2.3 Cara Kerja Conveyor


Sebuah conveyor industri yang dilengkapi dengan sistem pendingin untuk
mendinginkan produk yang lewat di dalamnya. Kalau dilihat dari cara kerjanya , sebuah
mesin conveyor dibagi menjadi beberapa bagian yakni :
 Menggunakan motor gearbox untuk menggerakkan driver roller
 Menggunakan driver untuk menggerakkan AS (ini digunakan untuk screw
conveyor )
 Berikut ini saya akan menjelaskan satu persatu ,
 Menggunakan gearbox untuk menggerakkan driver pulley

Gambar diatas adalah gambaran sederhana dari sebuah rangkaian conveyor yang paling
sederhana, disana hanya ada 3 komponen yakni:
 Motor
 Driven pulley
 Bed ( Karet )
Belt yang digunakan disini mungkin akan berbeda-beda, mungkin saja polos, mungkin
saja berbentuk huruf V dan bahkan ada yang bersekat ( bucket conveyor ) Dan berikut
ini adalah beberapa komponen pada mesin Conveyor

9
1. Motor gearbox sebagai penggerak utama

Komponen ini berfungsi untuk memberikan tenaga untuk menggerakkan drive pulley ,
namun motor yang saya maksud disini tidaklah langsung berasal dari electro motor
atau diesel , akan tetapi perlu di reduce ( kecepatannya perlu dikurangi , bisa anda
bayangkan sebuah motor rata - rata mempunya RPM 1460 , nah kalau dengan RPM
segitu langsung di connect ke drive pulley , kayak apa kecepatan barangnya nanti
mungkin nanti akan terlempar - lempar . sebagaisolusi dengan menggunakan raducer
speed atau gearbox.
2. Drive pulley

Pada gambar diatas, Roller yang berbentuk silinder di bagian paling ujung itulah yang
dinamakan drive pulley, komponen ini berfungsi untuk menarik karet (belt) dari sebuah
konveyor, drive pulley ini di gerakkan oleh sebuah motor listrik dan keduanya
dihubungkan dengan menggunakan sproket dan rantai.

10
3.Belt Conveyor

Belt conveyor ini berfungsi untuk mengangkut barang-barang yang ada diatasnya,
untuk masing-masing karakter jenis barang biasanya beda pula jenis conveyornya,
contohnya belt untuk muatan jagung tidak sama dengan belt yang digunakan untuk
mengangku kardus.
Cara kerja dari sebuah mesin conveyor ini sangat simple, motor lostrik yang berputar
diteruskan ke gearbox, namun saat ini sudah banyak di pasaran dimana electro motor
dan gearbox yang sudah menyatu, sehingga sangat praktis dan simple. tenaga yang
sudah sampai di gearbox kemudian akan diteruskan lagi ke drive pulley.
4.Menggunakan gearbox untuk as

Cara kerja dari mesin screw conveyor ini lebih simple dan praktis, sebab tidak
membutuhkan sparepart banyak, dari motor gearbox, langsung diconnect ke as,
biasanya screw conveyor ini digunakan untuk mengangkut muatan khusus yang
memerlukan ruang tertutup

2.4 Aplikasi Conveyor di Pabrik


Belt conveyor merupakan salah satu alat angkut raw material yang paling
banyak dipakai di industri. Selain jarak yang bisa ditempuh cukup jauh (sekitar 2 km
belt conveyor seperti yang ada di PT Semen Padang), alat ini juga mempunyai kapasitas

11
angkut yang cukup besar. Aplikasi belt conveyor diantaranya adalah alat angkut pada
pabrik semen, batubara dan pabrik pupuk. Alat ini bisa mengangkut material bulk dari
bongkahan yang kecil sampai ukuran sedang (misalnya batubara).
Kapasitas angkut belt conveyor bisa berbeda-beda antara satu dengan yang lain,
tergantung pada jenis material yang diangkut, lebar belt, daya motor yang digunakan
yang akan mempengaruhi kecepatan angkut belt dan jarak pemindahan. Sebagai tempat
studi kasus, diambil industri yang bergerak di bidang produksi penghasil Urea (PT.
PUSRI) Palembang. Urea merupakan produk jadi yang siap langsung dipasarkan. Urea
hasil pabrik berupa butiran-butiran yang berdiameter 1-3 mm. Dalam prosesnya, urea-
urea hasil pabrik akan disalurkan ke gudang–gudang penyimpanan dan ada pula yang
langsung memasuki proses pengantongan. Dalam proses penyalurannya, perusahaan
ini menggunakan belt conveyor.
Belt conveyor menggunakan motor listrik sebagai penggerak yang dihubungan
ke coupling dan gearbox, yang kemudian memutar head pulley. Dalam sistem operasi
belt dibantu dengan carrying roll, return roll, bend pulley, take up pulley dan take up
unit. Dalam pelaksanaannya, belt conveyor sering mengalami permasalahan seperti
berkurangnya kapasitas angkut, kecepatan belt yang tidak sesuai, rusaknya bearing
pada carrying idler dan impact idler, sobeknya belt dan lain sebagainya. Berdasarkan
permasalahn tersebut, maka perlu kiranya dilakukan suatu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui kapasitas angkut belt conveyor, studi kasus belt conveyor seri 5857-
V yang digunakan untuk mengangkut Urea di PT. PUSRI sehingga bisa dihitung
kecepatan angkutnya dan daya motor yang dibutuhkan secara teoritik dan
dibandingkan dengan kondisi kerja di lapangan saat ini. Tujuan penelitan ini adalah
untuk mengetahui kapasitas angkut dan kecepatan dari belt conveyor seri 5857-V, daya
motor penggerak yang dibutuhkan dan membandingkan dengan spesifikasi belt
conveyor tersebut.

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemilihan alat angkut (konveyor) selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang
berpengaruh terhadap alat angkut, maka hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan
adalah jarak angkut, kemiringan atau perbedaan ketinggian dari posisi bahan yang
hendak diangkut. Jumlah bahan yang hendak diangkut, kecepatan pengangkutan yang
diperlukan dan Untuk pengangkutan bahan yang tidak berhamburran serta volumenya
juga yang cukup besar, maka digunakan alat pangangkut sabuk. Alat angkut sekrup
digunakan untuk mengangkut bahan dalam wadah yang tertutup dan jarak angkutnya
dekat. Sedangkan pengangkutan yang membutulkan kecepatan aliran dan aliran yang
tujuannya berbagai arah digunakan konveyor pneumatik yang mengalir dengan
menggunakan tekanan. Pemilihan alat yang digunakan untuk mengangkut material
yang sedikit basah atau lembab lebih sukar dibandingkan dengan pemilihan alat yang
digunakan untuk mengangkut material yang halus serta kering, karena material yang
lembab bisa melekat pada alat angkut sehingga dapat mengganggu proses
pengangkutan.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas tentang Alat Industri
Kimia tentang Conveyor Massa dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran
terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.

13

Anda mungkin juga menyukai