Anda di halaman 1dari 3

KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UPT. LABORATORIUM TERPADU
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
NAMA : ANNISYA NURFAJRI ANGGRAENY
NIM : 06101381823037
SHIFT : SELASA 10.00 - 12.00

Panas Pembakaran
Pada praktikum Panas pembakaran ini dianjurkan tiga jenis bahan bakar yang berbeda yang
akan digunakan dalam proses praktikum nanti. Adapun bahan yang digunakan adalah etanol,
premium, dan kerosen atau biasa juga dikenal dengan sebutan minyak tanah untuk mengetahui
panas pembakaran masing-masing bahan tersebut. Langkah pertama adalah dengan menimbang
berat burner kosong lalu dicatat dan kemudian burner diisi dengan etanol hingga 3/4 bagian dari
burner tersebut, lalu setelahnya burner yang telah berisi etanol tadi ditimbang kembali untuk
mengetahui panas pembakarannya. Setelah burner diisi dengan etanol. Kemudian burnner
dinyalakan dan diatasnya diletakkan kalorimeter yang sebelumnya telah diisi dengan air dan jangan
lupa untuk memasang termometer pada suhu awal air sebesar 29°C. pembakaran tersebut
berlangsung namun saat praktikum menggunakan etanol api pada saat pembakaran sulit untuk
bertahan lama dan susah untuk dihidupkan. Selama proses pembakaran selang yang telah
dihubungkan oleh pompa vakum dengan kalorimeter akan menghsilkan emisi atau bisa juga disebut
dengan jelaga. Untuk pembakaran pada etanol berbeda dengan pembakaran pada bahan- bahan yang
lain seperti premium dan kerosen. Panas pembakaran pada premium dan kerosen dilakukan dengan
cara yang sama yakni dengan mengisi burner dengan premium dan kerosen secara bergantian
dengan suhu awal yang sama yakni 29°C. Sama halnya dengan langkah pertama tadi burner
dinyalakan dn diletakkan kalorimeter yang telah diisi air di bagian atasnya. Burner dihidupkan
hingga pembakarannya selesai. Selama proses pembakaran selang yang dihubungkan dengan pada
pompa vakum dan kalorimeter akan menghasilkan jelaga yang lebih banyak pada karosen. Dan
untuk mengetahui emisi itu selang dimasukkan kedalam erlenmeyer besar yang sebelumnya telah
diisi dengan tisu. Pada etanol emisi atau jelaga berwarna sangat hitam sedangkan emisi atau jelaga
yang dihasilkan oleh premiun tidak lebih hitam daripada emisi atau jelaga yang dihasilkan oleh
kerosen. Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa minyak tanah atau kerosen tidak cocok untuk
dijadikan bahan bakar karena warna jelagany yang dihasilkan memiliki warna yang sangatlah
hitam.
Sehingga akan membahayakan pada pernapasan, pada percobaan ini juga dapat diketahui
bahwa fungsi pompa vakum ialah menjaga tekanan agar tetap stabil pada saat proses pembakaran
berlangsung. Apabila pompa vakum mati maka pada saat percobaan berlangsung maka hal yang
akan terjadi adalah tidak akan ada tekanan dan api yang semula hidup akan ikut mati juga. Jika pada
saat percobaan api nya mati pada saat percobaan akan keluar asap dan debu. Asap dan debu inilah
KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UPT. LABORATORIUM TERPADU
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
NAMA : ANNISYA NURFAJRI ANGGRAENY
NIM : 06101381823037
SHIFT : SELASA 10.00 - 12.00
yang sangat berpengaruh dan bisa saja sangat membahayakan untuk kesehatan pernapasan dan juga
secara tidak langsung asap tersebut juga akan menyebabkan pencemaran pada lingkungan sekitarny.
Pada proses panas pembakaran ini diperlukan kaki tiga untuk proses pemanasan dan bahan
bakar. Udara adalah pemicu terjadinya pemanasan. Dan juga pada saat praktikum udara sangatlah
berperan penting sebab udara juga akan berpengaruh pada saat terjadi reaksi di praktikum panas
pembakaran. Karena pada saat praktikum panas pembakaran berlangsung oksigen atau udara sangat
diperlukan untuk kelancaran percobaan. Sedangkan bahan bakar yang paling efektif untuk
digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanasan adalah etanol. Mengapa etanol disebut atau dipilih
sebagai bahan bakar yang paling efektif adalah karena emisi atau jelaga yang dihasilkan oleh etanol
pada saat panas pembakaran tersebut didapat adalah emisi atau jelaga yang sangat sedikit dan
warnanya tidak terlalu hitam seperti emisi atau jelaga yang dihasilkan oleh bahan- bahan yang
lainnya yakni kerosen dan premium. Pada saat percobaan zat ketiga bahan yang mempengaruhi
proses panas pembakaran adalah suhu atau temperatur. Suhu sangat mempengaruhi proses
percobaan karena semakin tinggi suatu suhu pada saat percobaan maka akan sangat mempengaruhi
waktu pada saat percobaan berlangsung. Semakin tinggi suhu maka waktu yang diperlukan untuk
menghabiskan bahan bakar yang ada di dalam burner akan semakin lama. Hal lain yang
mempengaruhi proses panas pembakaran adalah panjang atau tidaknya suatu rantai karbon unsur
itu.
Pengaruh dari rantai karbon yang ada pada zat tertentu akan berpengaruh sebab semakin
panjang rantai karbon dari suatu zat atau bahan bakar tersebut maka jelaga atau emisi yang akan
dihasilkan akan lebih banyak daripada zat yang memiliki rantai karbon yang sedikit. Semakin
panjang rantai karbon suatu zat maka semakin besar pula nilai dari panas pembakaran zat tersebut.
Dan seperti pada kerosen yang memiliki delapan belas rantai karbon, jelaga yang dihasilkan pun
sangat banyak dan berwarna sangat hitam. Sedangkan pada etanol, rantai karbon nya hanya ada dua
jadi jelaga atau emisi yang dihasilkan oleh pembakaran etanol juga sangat sedikit dan tidak terlalu
hitam. Etanol memiliki rantai karbon paling sedikit jika dibandingkan dengan kerosen dan
premium. Jadi hasil yang didapat pada praktikum kali ini adalah bahwa semakin panjang rantai
karbon suatu zat maka semakin banyak jelaga yang akan dihasilkan dan juga urutan bahan bakar
yang paling efisien adalah etanol, premium dan yang terkahir adalah kersosen atau minyak tanah.
Dan panas pembakaran yang paling besar dimiliki oleh kerosenhal ini menunjukkan bahwa kerosen
atau minyak tanah kurang efisien untuk dijadikan bahan bakar karena dapat membahayakan
pernapasan dan kerusakan atau pencemaran lingkungan sekitar. Dan etanol merupakan bahan bakar
KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UPT. LABORATORIUM TERPADU
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
NAMA : ANNISYA NURFAJRI ANGGRAENY
NIM : 06101381823037
SHIFT : SELASA 10.00 - 12.00
yang paling efisien untuk dijadikan bahan bakar sehingga lebih cepat sesuai sebagai bahan bakar
tetapi etanol tidak sesuai dengan karakter mesin yang sesuai dengan panas pembakaran atau alat
yang sesuai dengan panas pembakarannya dan dapat dilihat dari perubahan suhu awal dan akhirnya.

Panas Pelarutan

Anda mungkin juga menyukai