Rangkuman Geologi I Kelompok 8

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RANGKUMAN GEOLOGI I

D
I
S
U
S
U
N
OLEH

KELOMPOK :8

NAMA KELOMPOK : 1. YOGA ACHMAD RYNALDY (1809055041)

2. FERY FERDIANSYAH (1809055042)

3. IHSAN UPIANI (1809055043)

4. ILHAM AKBAR BUNAWAN (1809055044)

PRODI : S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


RANGKUMAN GEOLOGI I

SEJARAH GEOLOGI DAN WAKTU GEOLOGI

Secara Umum Konsep Dasar Geologi :

 Katatrophisma

George Cavier (1810) dari Prancis yang mengungkapkan konsep katatrophisma


(malapetaka/bencana). Konsep katatrophisme menyatakan bahwa gejala-gejala geologi
terjadi dengan perubahan yang revolusioner. Dalam hal ini terjadi law of faunal succession,
yaitu kejadian malapetaka yang telah melanda bumi beberapa kali serta memusnahkan
kehidupan dan kemudian menghasilkan kehidupan baru.

 Uniformitarianisma

James Hulton, bapak geologi modern seorang ahli fisika skotlandia, pada tahun 1795
menerbitkan bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan
doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan
konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia
dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-
gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini
telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present
is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah.
Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.

LAHIRNYA GEOLOGI MODERN

Akhir abad ke 18 merupakan awal dari lahirnya ilmu geologi modern. James Hutton
seorang dokter dan petani dari Skotlandia merupakan orang yang pertama kali
memperkenalkan ilmu geologi modem. la mempublikasikan teorinya tentang bumi dalam
bukunya “Theory of the Earth”. Dalam buku tersebut James Hutton memperkenalkan
prinsip “Uniformitarianism” atau prinsip keragaman. Prinsip inilah yang kemudian
merupakan konsep dasar dalam mempelajari ilmu geologi modern. Secara ringkas pada
prinsip ini dikatakan bahwa hukum‑hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung
sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Jadi tenaga dan proses‑proses yang terjadi
pada bumi pada masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yaitu sejak terbentuknya
bumi ini. Jadi untuk mempelajari batuan yang terbentuk di masa lampau, kita harus
memahami tentang proses‑proses yang terjadi di masa sekarang termasuk juga hasil atau
akibat dari proses tersebut. Berdasarkan prinsip uniformitarism ini kemudian muncul
prinsip yang berbunyi masa kini merupakan kunci masa lalu (The present is the key to the
past).

Sebelum muncul teori tentang bumi yang dikemukakan oleh James Hutton, belum ada
yang dapat membuktikan bahwa geologi berhubungan dengan periode waktu yang sangat
panjang. Sebaliknya Hutton dapat menjelaskan dengan bukti nyata bahwa proses‑proses
yang terjadi bagaimanapun lemah dan lambatnya. Apabila terjadi pada waktu. yang lama
dapat menghasilkan suatu perubahan yang sama seperti yang dihasilkan oleh suatu proses
yang dahsyat dan tiba‑tiba. Meskipun James Hutton dapat dikatakan sebagai orang pertama
yang mengemukaan prinsip dasar dalam ilmu geologi modern, tetapi karena teori ditulis
dalam bahasa yang sulit dimengerti dan tidak dipublikasikan dengan luas, maka idenya
tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada waktu itu. Adalah seorang geologiawan
Inggris, Charles Lyel, yang berjasa memperkenalkan dan menyebarluaskan prinsip dasar
dalam ilmu geologi modem tersebut. Antara tahun 1830 sampai 1872, Lyel menghasilkan
sebelas edisi buku Principles of Geology. Dalam buku tersebut, Lyel mengilustrasikan
dengan baik konsep‑konsep kesamaan dari alam dengan waktu. Lyel juga memperlihatkan
secara lebih meyakinkan bahwa proses-proses geologi yang dapat diamati sekarang dapat
berlaku dan terjadi juga di masa yang lalu. Walaupun doktrin uniformitarianism pertama
kali tidak dikemukakan oleh Lyel tetapi beliaulah yang berhasil memasyarakatkannya
dengan luas. Penerimaan dari konsep dasar ini berarti penerimaan tentang sejarah yang
panjang dari bumi kita ini. Penentuan umur secara relatif ini diperkenalkan oleh Steno
dengan menggunakan hukum superposisi yaitu batuan sedimen yang paling terdahulu
merupakan lapisan yang tertua dari pada lapisan yang ada di atasnya.

SKALA WAKTU GEOLOGI

Skala waktu geologi bagian utama dari sekala waktu geologi ini telah ditentukan sejak
abad ke 19 oleh para waktu itu, maka pembagian sekala waktu geologi ditentukan
berdasarkan prinsip-prinsip penentuan umur relatif. Sudah Dicari Tahu pekerja di Eropa
Barat dan Inggris Raya. Karena penentuan umur absolut belum dikenal pada Sejak Abad-
18. Dulu pada abad-18 pernah dilakukan pengukuran untuk menentukan usia Bumi.
Pengukuran ini berdasarkan laju pendinginan Bumi. Hasil yang keluar adalah Bumi berusia
ratusan ribu tahun. Namun, sepertinya itu bukanlah usia Bumi yang sebenarnya. Akhirnya
pada tahun 1953, ditemukanlah cara perhitungan usia Bumi secara akurat.

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI USIA BUMI?

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengetahui usia Bumi. Pertama, yaitu
berdasarkan penanggalan radiometri meteorit atau batuan yang ada di Bumi. Kedua, perlu
dicari batuan tertua yang masih murni, sebab batu di Bumi bisa saja mengalami perubahan
karena adanya proses daur ulang. Oleh sebab itu, batuan murni berusia tua yang dimaksud
itu tidaklah di Bumi.Usia Bumi diperkirakan sama dengan usia Tata Surya kita. Untuk
itulah sejumlah sampel batuan diambil dari Bulan dan sampel dari meterorit yang jatuh ke
Bumi. Dari kedua sampel itu, para ahli mempelajari dan membandingkannya. Hingga
akhirnya ditemukan bahwa usia Bumi saat ini ternyata telah mencapai 4,5 miliar tahun.

Pada dasarnya Tata surya terbentuk dalam satu kesatuan, baik Matahari, Bumi, Planet-
planet lain, Asteroid, dan lain-lain. Jika umur meteorit tertua yaitu 4,5 milyar tahun maka
dapat disimpulkan bahwa umur Matahari pun sekitar 4,5 milyar tahun.
RANGKUMAN GEOLOGI I

MOUNTAIN BUILDING DAN GEMPA BUMI

1. DEFORMASI BATUAN

Deformasi adalah proses perubahan pada tubuh batuan akibat gaya yang bekerja padanya.
Gaya yang bekerja tersebut disebut stress atau strain. Perubahan yang terjadi berupa
perubahan posisi, bentuk, dan volume. Terdapat 3 (tiga) jenis stress/ Strain: a)
Compression ,b) Tension, c) Shear.

Secara umum jika batuan beku dan sedimen mengalami deformasi, maka batuan tersebut
akan mengalami perubahan posisi, bentuk, dan volume, perubahan tersebut dapat
digolongkan dalam 3 macam perubahan sebagai berikut ini:

a) Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang
bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran

b) Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.

c) Patahan / sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Umumnya
disertai oleh struktur yang lain seperti lipatan, rekahan dsb. Adapun di lapangan indikasi
suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui : a) Gawir sesar atau bidang sesar; b).
Breksiasi, gouge, milonit, ; c). Deretan mata air; d). Sumber air panas; e). Penyimpangan /
pergeseran kedudukan lapisan; f) Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores
garis, lipatan dsb. Sesar dapat dibagi kedalam beberapa jenis/tipe tergantung pada arah
relatif pergeserannya. Selama patahan/sesar dianggap sebagai suatu bidang datar, maka
konsep jurus dan kemiringan juga dapat dipakai, dengan demikian jurus dan kemiringan
dari suatu bidang sesar dapat diukur dan ditentukan.

2. PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN
 Secara umum proses yang membentuk suatu sistem pegunungan disebut dengan proses
orogenesis. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani oros (pegunungan) dan genesis
(pembentukan atau mula jadi). Sistem pegunungan akibat dari proses tersebut
menunjukkan adanya suatu gaya yang sangat besar yang mengakibatkan terjadnya
perlipatan (folded), pensesaran (faulted) dan umumnya merubah bentuk bagian kerak
bumi yang besar. Meskipun gaya yang sangat besar merupakan faktor utama
pembentukan pegunungan ini, tetapi hasil kerja proses-proses eksogen oleh air ataupun
es yang mengerosi pegunungan tersebut, menyebabkan kenampakan bentang alam
pegunungan tersebut lebih indah.
 Fosil-fosil kerang invertebrata laut yang dijumpai di pegunungan, menunjukkan bahwa
batuan yang menyusun pegunungan tersebut merupakan batuan sedimen yang terbentuk
di laut. Kemudian setelah binatang tersebut mati dan berubah menjadi fosil, terjadi
suatu proses pengangkatan, sehingga batuan sedimen yang terbentuk di laut tersebut
membentuk pegunungan. Kejadian semacam ini (pengangkatan kerak bumi) merupakan
proses geologi yang sangat umum dalam sejarah bumi ini. Tetapi muncul suatu
pertanyaan, mengapa terjadinya suatu proses pengangkatan ini tidak selalu dapat dengan
mudah diketahui sebagai akibat dari suatu proses pergerakan.

3. PENGERTIAN GEMPA BUMI


Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang
seismik.Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng
Bumi).Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang
dialami selama periode waktu.Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat
Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi
terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang dilaporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat
atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau
getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.

4. KLASIFIKASI GEMPA

1. Berdasarkan faktor penyebabnya :


(a) Gempa bumi runtuhan (Fall Earthquake), (b) Gempa bumi vulkanik (Volcanic
Earthquake), (c) Gempa bumi tektonik (Tectonic Earthquake).
2. Berdasarkan bentuk episentrum :
(a) Gempa linear dan (b) Gempa sentral
3. Berdasarkan kedalaman hiposentrum :
(a) Gempa dangkal, memiliki kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km di
bawah permukaan bumi.
(b) Gempa menengah, memiliki kedalaman hiposentrumnya antara 100 km-300 km
di bawah permukaan bumi.
(c) Gempa dalam, memiliki kedalaman hiposentrumnya antara 300-700 km di
bawah permukaan bumi. Sampai saat ini tercatat gempa terdalam 700 km.
4. Berdasarkan jarak episentrum :
(a) Gempa setempat, berjarak kurang dari 10.000 km.
(b) Gempa jauh, berjarak 10.000 km.
(c) Gempa jauh sekali, berjarak lebih dari 10.000 km.
5. Berdasarkan letak pusat gempa :
(a) Gempa laut, terjadi jika letak episentrumnya terletak di dasar laut atau dapat pula
dikatakan episentrumnya terRANGKUMAN GEOLOGI I
SIKLUS HIDROLOGI DAN POLA ALIRAN SUNGAI

1. SIKLUS HIDROLOGI
 Siklus hidrologi adalah salah satu dari 6
siklus biogeokimia yang berlangsung di
bumi.Siklus hidrologi adalah suatu
siklus atau sirkulasi air dari bumi ke
atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang
berlangsung secara terus menerus.
 Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti dari atmosfir
ke bumi dan kembali ke atmosfir
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

2. MACAM-MACAM SIKLUS HIDROLOGI


 Siklus Pendek / Siklus Kecil
1. Air laut menguap menjadi uap gas
karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan
pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
 Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas
karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke
darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut
kembali
 Siklus Panjang / Siklus Besar
1. Air laut menguap menjadi uap gas
karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang
mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin
ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian kelaut

3. POLA ALIRAN SUNGAI

Pola aliran sungai

 Pola dendritik (tree like). Merupakan pola aliran sungai yang tidak teratur, mirip
cabang atau akar tanaman.
 Pola rectangular.
Merupakan pola
aliran sungai
berbentuk empat
persegi panjang.
 Pola trellis.
Merupakan pola
aliran sungai
berbentuk jaring.
 Pola radial.
Merupakan pola
aliran sungai
berbentuk jari-jari.
 Pola pinate.
Merupakan pola
aliran dimana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
 Pola annular. Merupakan pola aliran trellis khusus yang dibentuk oleh sungai
subsekuen dalam lapisan yang agak lemah pada bukit berbentuk kubah.

4. GEOHIDROLOGI SISTEM AKUIFER DAN GEOLOGI AIR TANAH


Sistem Akuifer dan Geologi Air Tanah
Beberapa istilah penting yang merupakan bagian dari hidrogeologi dijelaskan
de!inisinya, yaitu :
a. Akuifer
b. Aquiclude (impermeable layer )
c. Aquitard (semi impervious layer )
d. Confined Aquifer
e. Semi Confined (leaky) Aquifer
f. Unconfined Aquifer
g. Semi Unconfined Aquifer
h. Artesian Aquifer
RANGKUMAN GEOLOGI I
PLATE TEKTONIK DAN MASS WASTING

1. PENGERTIAN TEKTONIK LEMPENG

 Tektonik lempeng adalah pergerakan lempeng-lenpeng bumi yang menimbulkan


lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan
yang disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya
permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini.
 Lempeng Tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan tektonik.
Lempeng adalah lembaran-lembaran raksasa berwujud kerak benua dan kerak
samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik
adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan,
rekahan atau patahan. Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau
bagaimana kerak benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak
terpisah dan bertabrakan.
 Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu
semua benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea
(sebelum akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua).
 Kemudian karena suatu alasan yang masih belum diketahui pasti, benua-benua
pecah dan mulai hanyut dalam arah yang berlawanan. Teori selanjutnya
mengatakan bahwa benua-benua akan terus melayang sampai mereka bertemu lagi,
dalam konfigurasi yang berbeda. Di yakini oleh beberapa ahli bahwa pangea
memilik karakteristik yang sama dengan Antartica sekarang.

2. JENIS-JENIS BATAS LEMPENG

1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan


mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar
transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri
di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi
yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San
Andreas di California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua
lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan
(rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua
lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona
subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan
benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua.
3. PENGERTIAN MASS WASTING
Masswasting merupakan proses gerak massa batuan dalam menuruni lereng karena
pengaruh adanya gaya gravitasi bumi. Batuan yang berada di muka bumi dapat
berpindah secara massal dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Perpindahan tersebut disebabkan antara lain, yaitu: pengaruh gravitasi, air,
topografi, dan jenis batuan.

4. KLASIFIKASI MASS WASTING


1. Jatuhan (fall)
2. Rubuhan
3. Gelinciran (slump)
4. Sebaran lateral
5. Aliran (flow)
Tipe-tipe aliran
a. Aliran tanah(earth flow)
b. Aliran lumpur/lanau (mudflow)
c. Aliran rombakan (debris flow)
d. Aliran longsoran (slideflow)

Berdasarkan kecepatan geraknya, masswassting atau pencucian tanah dibedakan


menjadi 4, yaitu: pemindahan lambat (slow flowage), pemindahan cepat (rapid
flowage), tanah longsor (landslide), dan tanah amblas (subsidence).
RANGKUMAN GEOLOGI I
PEMBENTUKAN BENTANG ALAM

1. Bentang alam Struktural


Bentang alam struktural adalah bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh
struktur geolpembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder, yaitu
struktur yang terbentuk setelah batuan itu ada.

2. Beberapa kenampakan pada peta topografi yang dapat digunakan dalam penafsiran
bentang alam struktural adalah :
Pola pengaliran. Variasi pola pengaliran biasanya dipengaruhi oleh variasi struktur
geologi dan litologi pada daerah tersebut.
Kelurusan-kelurusan (lineament) dari punggungan (ridge), puncak bukit, lembah,
lereng dan lain-lain.
Bentuk-bentuk bukit, lembah dll.
Perubahan aliran sungai, misalnya secara tiba-tiba, kemungkinan dikontrol oleh
struktur kekar, sesar atau lipatan.

3. Faktor-faktor Pembentuk Bentang Alam Struktural


Struktur geologi yang paling banyak berpengaruh terhadap pembentukan morfologi
adalah struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk setelah batuan itu
ada. Biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yaitu proses tektonik yang
mengakibatkan adanya pengangkatan, patahan, dan lipatan, yang tercermin dalam
bentuk topografi dan relief yang khas.
Bentuk relief ini akan berubah akibat proses eksternal yang berlangsung kemudian.
Macam-macam proses eksternal yang terjadi adalah pelapukan (dekomposisi dan
disintegrasi), erosi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran, rayapan
atau slump).

MACAM MACAM BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL


1. Struktur Mendatar
Struktur Mendatar dibagi menjadi 2 , yaitu :
a. dataran rendah ( 0 – 500 kaki)
b. dataran tinggi (>500 kaki)
2. Struktur miring
a. Cuesta : Pada cuesta sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak
simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan.
b. Hogback : Pada hogback, sudut antara kedua sisinya relatif sama, dengan
sudut lereng yang searah perlapisan
3. Struktur lipatan
a.Antiklin
Antiklin atau punggung lipatan, yaitu unsur struktur lipatan dengan bentuk yang
cembung (convex) ke atas.
b.Sinklin
Sinklin atau lembah lipatan, yaitu lipatan yang cekung (concave) ke atas.
c. Limb(Sayaplipatan)
Sayap (limb), yaitu bagian dari lipatan yang terletak menurun mulai dari
lengkungan maksimum suatu antiklin sampai lengkungan maksimum suatu sinklin.

4.Strukturpatahan
Proses dimana terjadinya suatu struktur aliran seperti itu diakibatkan oleh awal
mula terkbentuknya suatu bidang miring dimana pada permukaan bidang miring
tersebut adanya garis gerus akibat proses sesar.

BENTANG ALAM DENUDASIONAL


Denudasi adalah kumpulan proses yang mana, jika dilanjutkan cukup jauh, akan
mengurangi semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi tingkat dasar seragam.
Dalam hal ini, proses yang utama adalah degradasi, pelapukan, dan pelepasan
material, pelapukan material permukaan bumi yang disebabkan oleh berbagai
proses erosi dan gerakan tanah.

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK BENTANG ALAM DENUDASIONAL


 Pelapukan
 Erosi
 Gerakan tanah

MACAM MACAM LONGSORAN (SLIDES)


a. Nendatan (slum
BENTANG ALAM KARST
Bentang Alam Karst adalah bentuk bentangalam hasil dari sisa-sisa organisme laut
yang telah mati. Jenis topografikarst terbentuk di daerah dengan litologi
batugamping, gipsum, dan batu-batu kain dengan adanya dissolution. ... Pada
umumnya bentuk topografinya tidak teratur. Umumnya terdapat adanya aliran
sungai bawah tanah.

BENTANG ALAM VULKANIK

Bentang alam vulkanik adalah bentang alam yang proses pembentukannya


dikontrol oleh proses vulkanisme, yaitu proses keluarnya magma dari dalam bumi.
Bentang alam vulkanik selalu dihubungkan dengan gerak-gerak tektonik. Gunung-
gunung api biasanya dijumpai di depan zona penunjaman (subduction zone)

Anda mungkin juga menyukai