KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH (Anak tertua berumur 2-6 tahun)
Untuk Memenuhi :
Tugas Mata Kuliah Keperawatan anak
Oleh :
Elok Arum Giyatry AOA0180869
Jhon Frentin AOA0160806
Nur Safitri AOA0170850
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunia-
nya saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan Anak yang berjudul “Keluarga
dengan anak usia prasekolah (anak tertua berumur 2 tahun -6 tahun )“.
Makalah ii di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak dan tidak lupa
saya juga mengucapkan terima kasih kepada :
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah inikarena
keterbatasan kemampuan dan waktu.Untuk itu mohon masukan yang positif demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keluarga dengan anak prasekolah ....................................... 2
2.2 Tugas perkembangan pada keluarga dengan anak prasekolah .............. 2
2.3 Masalah – masalah kesehatan keluarga dengan anak prasekolah .......... 4
2.4 Diagnosa keperawatan keluarga dengan anak prasekolah ..................... 5
2.5 Peran perawat pada keluarga ................................................................ 5
BAB II
PEMBAHASAN
II.1.Definisi keluarga dengan anak usia prasekolah
Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia
5 tahun (Duvall dan Miller,1985).
Anak usia prasekolah adalah anak yang mempunyai usia di bawah tujuh tahun¬, pada
usia ini anak bisa diarahkan ke arah yang positif atau ke arah yang bisa membantu
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak tersebut.
Kehidupan keluarga selama tahap ini sangat penting dan memberi tuntutan bagi orang
tua. Kedua orang tua banyak menggunakan waktu mereka, karena kemungkinan besar
ibu bekerja, baik bekerja paruh waktu maupun dengan waktu penuh. Namun dengan
menyadari bahwa orang tua adalah ‘arsitek keluarga’, maka adalah penting bagi mereka
untuk memperkokoh kemitraan mereka, agar pernikahan mereka tetap hidup dan lestari.
Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan orang
tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau program yang
serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu perkembangan semacam ini.
Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan sosial telah dilaporkan terjadi
setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak selama 2 tahun (Kraft et al,1968
dalam Friedman, 1992).
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia prasekolah
mengembangkan sikap diri sendiri ( konsep diri) dan secara cepat belajar
mengekspresikan diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara
cepat.
Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak
yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis
merupakan kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi
akan membantu memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan
dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya
diungkapkan dengan memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku
regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik
menangani persaingan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk
berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih
dicintai dan dikehendaki.
Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan anak-
anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau
TK. Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia sekolah.
Berpisah seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan dukungan dan
penjelasan tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan anak usia
prasekolah, memberikan kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi
mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah
dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke rumah sakit, malakukan perjalanan atau
berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan anak sangat penting dalam
membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan.
Kedua orang tua perlu memiliki kesenangan dan kontak di luar rumah untuk
mengawetmudakan mereka, sehingga mereka dapat melaksanakan berbagai tugas dan
tanggungjawab di rumah.
II.3.Masalah – masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia
prasekolah
a. Masalah kesehatan fisik :
1) Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk mengeksplorasi
dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka bakar,keracunan & kecelakaan-
kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian dan cacat.
2) Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular karena
paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.
b. Masalah kesehatan psikososial:
1) Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan perkawinan.
Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang dialami oleh banyak
pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan untuk masalah ini untuk
memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit yang vital ini.
2) Persaingan diantara kakak-adik
3) Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana, kebutuhan
pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak seperti
membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak, keamanan di
rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga.
II.4.Diagnosa Keperawatan yang muncul pada keluarga dengan anak usia prasekolah
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada tahap perkembangan keluarga anak
prasekolah antara lain:
a. Keterlambatan tumbuh kembang anak berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota dengan anak prasekolah
b. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan ketidakmampuan
keuarga merawat anggota dengan anak prasekolah
c. Proses keluarga terganggu
d. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengambil keputusan
e. Kesiapan untuk peningkatan parenting
f. Resiko ketegangan pemberi perawatan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan
g. Resiko keterlambatan tumbuh kembang berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga usia prasekolah
h. Resiko pertumbuhan disporposional berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tumbuh kembang anak
i. Resiko injuri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai
kedudukannya dalam satu sistem peran.Secara ringkas peran diartikan sebagaitingkah laku
yang diharapkan.Sedangkang fungsi mempunyai arti dan pengertian yang dilaksankan sesuai
dengan peran perawat.
Peran mempunyai peran dan fungsi yang komplek dan komprehensif dalam dunia
kesehatan.Peran dan tingkah laku yang diharapkan dari seorang perawat antara lain sebagai
berikut:
PENUTUP
III.1.Kesimpulan
Makalah yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sangat
membantu paramahasiswa dalam pembahasan tentang Perkembangan Anak Usia
PraSekolah. Perkembanganadalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik padadiri anak, yang ditunjangi oleh factor
lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktutertentu menuju kedewasaan dari
lingkungan yang banyak berpengruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. terdapat
dua faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor genetik (instrinsik)
dan faktor lingkungan (ekstrinsik)
III.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih (2OOO), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta.: EGC
Soetjiningsih. (2OOO). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar
Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.