Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

LITERASI AKIDAH AKHLAK

OLEH :
1.HARDIANTI FATMI
2.HUSNUL KHOTIMAH
3.TUTIK ALAWIYAH
4.ULPIANA HUMAIRO
5.ZALWA NADIA

E-mail: nbdi2@yahoo.co.id

Website:www.mamuallimatnwpancor.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karenaatas berkat dan rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul akidah akhlak dan. Makalah ini di susun
berdasarkan referensi dari beberapa buku sumber.

Makalah ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan materi husnuzon raja’ dan
tobat

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari para pembaca sangat saya harapkan.

Pancor,30,2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................i

Kata Pengantar ..................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................


1.2. Rumusan masalah ......................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

2.1…………………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP ................................................................................................

3.1. Kesimpulan ................................................................................................


3.2. Saran ...........................................................................................................
Daftar Pustaka ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu
maka kebiasaannya itu disebut akhlak .
Ada berbagai macam Akhlaq atau sifat dalam kehidupan di dunia ini, ada
yang terpuji dan juga tercela. 3 contoh akhlaq terpuji : Husnudzon, Raja, dan
Tobat.
Husnuzan artinya berbaik sangka, Perilaku husnuzan termasuk akhlak terpuji
karena akan mendatangkan manfaat.Raja’ adalah sikap mengharap rida, rahmat,
dan pertolongan Allah Swt. serta yakin hal itu dapat diraih.Taubat berarti
memohon ampunan kepada Allah Swt. atas segala dosa dan kesalahan.Taubat
merupakan bentuk pengakuan atas segala kesalahan dan pernyataan menyesal atas
dosa-dosa yang telah dilakukan.
BAB II . PEMBAHASAN

A .Husnudhan
1. Pengertian Husnudhon
Husnudhan secara bahasa berarti “berbaik sangka” .lawan katanya adalah suuzan yang
berarti “berburuk sangka” atau apriori ,skeptis ,dan sebagainya. Seorang yang memiliki
sikap husnudhan akan mepertimbangkan sesuatu dengan pikiran jernih, dan hatinya
bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.
Sebaliknya orang yang pemikiranya senantiasa dijelajahi oleh sikap suuzan akan
memandang sesuatu selalu jelek. seolah-olah tidak ada sedikitpun kebaikan dalam
pikiranya dan cenderung menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya
Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga ,cemas, amarah,dan benci. Padahal
kecurigaan,kecemasan ,kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang
tidak jelas sebabnya, terkadang apa yang ditakutkannya selama ini belum tentu terjadi
pada dirinya atau orang lain.
2. Pembagian Husnudhon
Secara garis besar Husnudhan dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu [
a) Husnudhan kepada Allah;
Hunudhan kepada Allah dapat ditunjukan dengan sifat tawakal ,sabar,dan ikhlas dalam
menjalani hidup.
b) Husnudhan kepada diri sendiri;
Husnudhan kepada diri ditunjukan dengan sikap percaya diri dan optimis serta
inisiatif.
c) Husnudhan kepada sesama manusia;
Husnudhan terhadap sesama manusia ditunjukan dengan cara berpikir positif ,dan
sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga
d) Husnudhan Kepada Allah

3. Sikap husnuzan
Sikap Husnuzan Kepada Allah
Sabar serta senatiasa berserah diri kepada Allah (tawakal),
yakni mempercayakan diri kepadaNya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan yang
telah direncanakan dengan mantap.
Dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah:112
Artinya :
Barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka
baginya pahala pada sisi Tuhan dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah:112)
1. Senantiasa taat kepada Allah
2. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan
3. Menerima dengan ikhlas semua keputusan Allah
4. Syukur dan qona’ah, yakni senatiasa berterima kasih atas pemberian Allah serta
merasa cukup atas pemberihanNya itu
Dijelaskan dalam QS. At-Taubah:5
Artinya :
Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya
kepada mereka, dan berkata: Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan kepada
kami sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami
adalah orang-orang yang berharap kepada Allah. (Tentulah yang demikian itu lebih baik
bagi mereka). (QS. At-Taubah:59)

Hikmah Husnuzan kepada Allah


Sikap husnuzan mempunyai hikmah yang besar.Berhusnuzan kepada Allah memiliki
hikmah yang banyak, diantaranya seperti berikut.
 Dapat menumbuhkan sikap untuk selalu optimis dalam menyongsong masa
depan
Sebagaimana firman Allah yang Artinya :
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya.Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”.
 Menumbuhkan perasaan tidak mudah putus asa
 Menumbuhkan perasan syukur kepada Allah atas nikmat yg telah dianugrahkan
allah kepada kita [5]
 Menumbuhkan sifat sabar dan tawakkal.

Husnuzan kepada Diri Sendiri


Husnuzan kepada diri sendiri adalah sikap baik sangka kepada diri sendiri dan
meyakini akan kemampuan diri sendiri.
Husnuzan kepada diri sendiri dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap berikut:
1. Gigih dan Optimis
Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah, dan ulet atau berkemauan kuat dalam
usaha mencapai sesuatu cita-cita.Sedangkan optimis adalah sikap yang selalu memiliki
harapan baik dan positif dalam segala hal.
Manfaat sikap gigih adalah:
a. Membentuk pribadi yang tangguh
b. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh
buruk dari orang lain
c. Menjadikan seseorang kreatif
d. Menyebabkan seseorang tidak gampang berputus asa dan menyerah terhadap
keadaan

2. Berinisiatif
Berinisiatif artinya pelopor atau langkah pertama, atau senantiasa berbuat sesuatu yang
sifatnya produktif.Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan etos kerja yang tinggi.
Ciri khas orang penuh inisiatif, adalah:
a. Kreatif
b. Tidak kenal putus asa

Husnuzan kepada Sesama Manusia


Husnuzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka
baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir
positif, dan sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan
tidak senang tanpa alasan yang jelas.
Nilai dan manfaat dari sikap husnuzan kepada manusia adalah:
a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
b. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
c. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain
1

1
http://aljaami.wordpress.com/2011/03/25/husnuzan-berbaik-sangka/
http://hbis.wordpress.com/2008/12/04/husnuhzhanprasangka-positif/
http://jumudin.blogspot.com/2008/12/pendidikan-agama.html
B. TAUBAT

1. Pengertian Taubat

Kata taubah dalam kamus besar bahasa Indonesia mengandung dua pengertian ;
Ø Pertama, taubat berarti sadar dan menyesali dosanya dan berniat akan memperbaiki
tingkah lakunya dan perbuatannya.
Ø Kedua, kata taubah berarti kembali kepada agama yang benar1.

Dari sini dapat di simpulkan bahwasanya Taubat ialah menyadari, menyesali dan
berniat hendak memperbaiki perbuatannya yang salah.2
Menurut pendapat Imam Ghazali , Taubat ialah kembali mengikuti jalan yang benar
setelah menempuh jalan yang salah. Menurut Hasib Ash Shiddiq, berpindah dari
keadaan dibenci dan dikutuk oleh Allah kepada keadaan yang diridai dan dicintai-Nya.
pengertian taubat lain sebagai berikut ;
Kata taubat berasal dri bahasa arab “at-taubah”, yang berarti ruju’ atau
kembali.Taubat mempunyai arti kembali. Seseorang dikatakan kembali atau bertaubat
apabila dia menjauhi segala perbuatan dosa.Maka arti taubat ialah kembali kepada
Allah SWT dengan melepaskan seluruh hubungan hati dengan dosa, kemudian kembali
mengerjakan kewajibannya kepada Allah SWT.
Menurut syariat, taubat artinya meninggalkan seluruh perbuatan dosa dan menyesali
semua kemaksiatan yang telah dikerjakannya kerana Allah SWT. Kemudian berusaha
untuk tidak mengulangi nya kembali .
Dasar-dasar Tobat
Dasar-dasar tobat adalah sebagai berikut:
 Surah At-Tahrim ayat 8 yang artinya:
“Hai orang-orang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang
 Surah An-Nur ayat 31 yang artinya:
“Dan berobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman agar kamu
beruntung.
3. Syarat-Syarat Taubat
Ø Menyesal dengan apa yang telah ia perbuat.
Ø Meninggalkan perbuatan maksiat itu
Ø Bertekan serta berjanjitidak akan mengulanginya kembali.

2
Ø Mengikutinya dengan perbuatan baik, sebab perbuatan baik dapat menutup
keburukan kita.
Disamping persyaratan di atas ada pula yang menyatakan syarat taubat sebagai
berikut:
ü Persyaratan Melakukan Tobat
Tidak semua tobat itu bisa diterima oleh Allah.Allah hanya mau menerima tobat
seseorang jika memnuhi persyaratan tertentu. Adapun persyaratan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Menyadari kesalahan yang diperbuat
Pelaku dosa tidak akan bisa melakukan tobat jika tidak mampu menyadari
perbuatannya. Karena itu pelaku dosa harus mampu menyadarkan dirinya atas dosa-
dosa yang telah dilakukannya.
b. Menyesali kesalahan
Meskipun pelaku dosa telah mengakui dan menyadari kesalahannya, namun untuk
menyesali dan berhenti dari perbuatan tersebut sangatlah sulit, maka sangat
dibutuhkan kesabaran dan dubutuhkan bimbingan orang yang lebih mengetahui
masalah agama.
c. Memohon ampun kepada Allah
Rasulullah telah menganjurkan kepada umatnya yang beiman agar selalu memohon
ampunan (istighfar) kepada Allah.Dan beliau mencontohkan dirinya sendiri, bahwa dia
sehari memohon ampunan (istighfar) sebanyak seratus kali.
d. Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan dan tidak berbuat kesalahan lain
Pelaku dosa harus mampu berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa. Karena bila
teulang,kemudian bertaubat, kemudian terulang lagi, maka Allah SWT akan
menempatkannya di jahanam.
e. Memperbanyak berbuat kebaikan
Bertobat selain berhenti dari perbuatan dosa, harus rajin melakukan kebaikan hingga
habis umurnya.Sebagaimana firman Allah dalam QS. Toha:82
’ Artinya :
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, dan
beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (petunjuk Allah).
4. Hikmah Tobat
Tobat selain menjadi kewajiban setiap muslim, juga memiliki hikmah seperti berikut:
 Orang yang bertobat akan dicintai Allah. QS al-Baqarah yang artinya:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan orang-orang
mensucikan dirinya”.
 Orang yang bertobat akan delapangkan rezekinya oleh Allah dan
dimudahkan segala urusannya.
Dalam suatu hadis ditegaskan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar bagi orang
yang bertobat (beristighfar) dan Allah juga akan mengganti kesusahan dengan
kegembiraan serta akan memberikan rezeki kepadanya tanpa diduga-duga.
 Orang yang bertobat akan disucikan hatinya dari segala dosa-dosa.
Membersihkan noda hitam di hati itu dengan memperbanyak berbuat kebaikan, karena
dengan berbuat kebaikan bisa menhapus dosa-dosa yang telah dilakukan, dalam
berbuat kebaikan itu didasari hati yang ikhlas hanya karena mencari rida Allah. 3

1http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/keutamaan-taubat.html
2 http://oaseislam.com/pengertian-taubat-dan-syarat-bertaubat/
C. RAJA’

1. Pengertian Raja’
Kata raja’ berasal dari bahasa Arab yang artinya harapan.Maksud raja’ pada pembahasan ini
adalah mengharapkan keridhaan Allah SWT dan rahmat-Nya.Rahmat adalah segala karunia dari
Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat.
Raja’ termasuk akhlakul karomah terhadap allah SWT yang manfaatnya dapat mempertebal iman
dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang muslim/muslimah yang mengharapkan ampunan
Allah berarti ia mengakui bahwa Allah itu maha pengampun.Kebalikan dari sifat raja’ adalah
berputus harapan terhadap ridha dan rahmat Allah SWT. Orang yang berputus harapan terhadap
Allah, berarti ia berprasangka buruk kepada Allah SWT, yang hukumnya haram dan merupakan ciri
dari orang kafir.
Roja (harapan/mengharap) tidaklah menjadikan pelakunya terpuji kecuali bila disertai amalan.
Berkata Ibnul Qoyyim dalam “Madarijus-Salikin”: “..bahwa roja` tidak akan sah kecuali jika dibarengi
dengan amalan. Oleh karena itu, tidaklah seseorang dianggap mengharap apabila tidak
beramal”.Allah juga berfirman, “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan sesuatupun dalam
beribadah kepada tuhannya.” [Al-Kahfi: 110].

2. Ciri – ciri sifat raja’ :

a. Optimis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang
selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya:
- seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap
akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
- Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan
berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di
perusahaan tersebut.
Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis.Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk
terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh
kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.

b.Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal
diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk
meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
-Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat
-Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang. Kebalikan dari sifat
dinamis ialah statis.Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak
tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.

c. Berfikir kritis
Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa,
bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan,
atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu
benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus.
Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang
termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT,
tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan
pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya,
disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan
kekurangannya tersebut.

d.Mengenali diri dengan mengharapkan ridho Allah SWT


seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah,
yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan
hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri
hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua
larangan-Nya.

3 . Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat raja'

a. Optimis dalam hidup dan tidak pernah putus asa.


b. Dinamis dalam hidup, artinya selalu berusaha memperbaiki diri dari hari- ke hari.
c. Berpikir kritis dan maju untuk masa depan.
d. Mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri.
e. Dalam berusaha seseorang akan mengawali dengan niat karena Allah.
f. Senantiasa berfikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa usahanya akan
berhasil, serta siap menghadapi resiko.
g. Munculnya sikap ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan.
h. Selalu bertawakkal kepada Allah.Selalu berusaha meningkatkan diri untuk lebih baik.
i. Memiliki sifat bersyukur kepada Allah.

4. Dalil dan hadist tentang perilaku raja’


Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya
(yakni dengan taubat). Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ( Az
zumar : 53 )

" Ketahuilah amal atas raja' ( berharap ) itu lebih tinggi dari takut. dan ketahuilah bahwa hamba yang
paling dekat dengan ALLAH ialah orang orang yang menyintai NYA. Cinta itu di kuasai oleh
harapan.cinta dan harap adalah ibarat 2 pelayan yang melayani raja. seorang melayani karena takut
di siksa dan seorang lagi melayani raja karena ada pengharapan akan mendapat balasan." ( Imam
Al Ghozali )
" Bahwasanya ALLAH SWT berfirman : " Sesungguhnya AKU tergantung persangkaan hamba KU,
maka hendaklah ia berprasangka baik kepada KU." ( AL HADIST )
" Tidak berkumpul di hati seorang hamba dua sifat ini ( takut dosa dan mengharap rahmat ) kecuali
akan di beri ALLAH apa yang di harapkan nya dan ia di aman kan oleh ALLAH dari apa yang di
takutinya." ( AL HADIST )
4 . Manfaat dan hikmah raja’ :
• Memperoleh keridaan Allah
• Terhindar dari perbuatan dosa
• Mendapatkan kepuasan hidup
• Mendekatkan diri kita pada Allah S.W.T
• Sarana penyelesaian persoalan hidup
• Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat4

Semua :
http://cacawitarsa.blogspot.com/2010/10/perilaku-sifat-sifat-terpuji-taubat.html
http://rudyanshory.blogspot.com/2011/12/makalah-agama-islam-taubat-dan-raja.html
http://peperonity.com/go/sites/mview/zulkifli/27821592;jsessionid=87B8E4964D8EE5BAC403B8AADEA64C08.cdb
01
http://dsmlmdblog.blogspot.com/2010/10/raja-roja.html

Anda mungkin juga menyukai