Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN ELIMINASI
1. Definisi Kebutuhan Eliminasi
Eliminasi merupakan proses pembuangan sisa-sisa metabolisme tubuh
baik yang berupa urine maupun fecal (Tarwoto dan Wartonah, 2006).
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolism tubug berupa urine
dan bowel (feses), eliminasi ini digolongkan menjadi dua macam yaitu
defekasi yang merupakan tindakan membuang kotoran yang padat atau
setengah padat yang berasal dari system pencernaan dan miksi sebagai
proses pengosongan kandung kemih yang sering disebut buang air kecil
(Dianawuri, 2009).
Perubahan eliminasi dapat menyebabkan masalah pada system
gastrointestinal dan system tubuh lainnya (Potter & Perry, 2010).
2. Fisiologis Kebutuhan Eliminasi
a. Fisiologis Eliminasi Urine
Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih sampai tekanan
menstimulasi ujung saraf sensorik khusus di dinding kemih yang
disebut reseptor regang. Hal ini terjadi saat kandung kemih orang
dewasa berisi 150-200 ml urine. Pada anak-anak volume urinenya
sekitar 50-100 ml urine (Gibson, 2003).

Keluarnya urine karena ada distensi vesika


urinaria oleh urine yang merangsang stretch
receptors yang ada pada dinding vesika
urinaria. Hal ini terjadi saat kandung kemih
berjumlah 150-200 ml.

Setelah urine terbentuk kemudian akan


dialirkan ke pelvis ginjal lalu ke bladder
melalui ureter

Kemudian urine ditampung dikandung


kemih dan terjadi rasa ingin buang air
kecil
Terjadi relaksasi sphincter interna dan Miksi dikontrol oleh saraf
eksterna aferen menuju kandung
kemih, umplus berjalan
menuju saraf parasimpatis
Terjadi pengosongan pada sakralis dan menyebabkan :
kandung kemih yang
1. Otot dinding kandung
dihantarkan melalui serabut saraf
kemih berkontraksi
parasimpatis
2. Sfingter pada kandung
kemih berelaksasi

b. Fisiologis Eliminasi Fekal (BAB)


Sistem tubuh yang berperan dalam proses eliminasi fekal adalah
system gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus
besar.Usus halus berfungsi dalam absorbs elektolit Na+, Cl-, K+, Mg2+,
HCO3, Ca2+. Usus besar dimulai dari rectum, kolon hingga anus yang
memiliki panjang ±1,5 m atau 50-60 inci dengan diameter 6 cm. Usus
besar merupakan bagian bawah dari saluran pencernaan, dimulai dari
katup ileum caecum sampai ke dubur (A. Aziz, 2005).

Ada 2 macam reflex yang


membantu proses defekasi

Refleks defekasi intrinsik Refleks defekasiParasimpatis

Saat ada sisa zat makanan Adanya fesef dalam


(feses) dalam rectum sehingga rektumyang merangsang saraf
distensi rectum ke spinal cord dan
merangsang ke kolon
Fleksus mesentrikus desenden, sigmoid, rectum
merangsang peristaltik dengan gerakan peristaltik

Feses sampai ke anus Akhirnya terjadi relaksasi


sphincter interna dan terjadi
proses defekasi
Saat sphincter interna relaksasi
terjadilah proses defekasi
3. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa 1 : Retensi Urine 00023
 Definisi : Pengosongan kandung kemih tidak tuntas
 Batasan Karakteristik :Berkemih Sedikit, Distensi Kandung Kemih,
Sering berkemih, Sensasi kandung kemih Penuh.
 Faktor yang berhubungan : Inhibisi arkus reflex, Sfingter kuat,
Tekanan ureter tinggi.
NOC NIC
1. Retensi Urine 1. Tentukan jumlah dan
2. Mengosongkan kantung karakteristik dari
kemih sepenuhnya output urin
3. Intake Cairan 2. Gunakan kekuatan
sugesti dengan
menggunakan air yang
mengalir atau dengan
menyiram toilet
3. Berikan waktu yang
cukup untuk
pengosongan kandung
kemih (10 menit)

b. Diagnosa 2 :Inkontinensia urine dorongan 00019


 Definisi : Pengeluaran urine involunter yang terjadi segera setelah
suatu rasa dorongan kuat untuk berkemih.
 Batasan Karakteristik : Dorongan Berkemih, Tidak mampu
mencapai toileting pada waktunya untuk berkemih, Pengeluaran
urine involunter pada kontraksi kandung kemih.
 Faktor yang Berhubungan : Asupan Kafein, Kebiasaan toileting
tidak efektif, Relaksasi sfingter involunter.
NOC NIC
1. Mengenali keinginan 1. Identifikasi factor apa
untuk berkemih saja penyebab
2. Menjaga pola berkemih inkontinensia pada
yang teratur pasien.
3. Menggunakan strategi 2. Intruksikan pasien dan
training kandung kemih keluarga untuk
mencatat pola dan
jumlah urine output
3. Intruksikan pasien
melakukan senam kegel
untuk menguatkan otot
dasar pelvic

c. Diagnosa 3 : Diare 00013


 Definisi : Diare adalah pasase feses yang lunak dan tidak
berbentuk.
 Batasan Karakteristik : Nyeri Abdomen, Ada dorongan untuk
defekasi, Bising usus hiperaktif, Defekasi feses cair >3 dalam 24
jam
 Faktor yang berhubungan : Peningkatan level stress, Ansietas,
Penggunaan zat berlebih.

NOC NIC
1. Feses berbentuk, BAB 1. Ajari pasien cara
sehari sekali-tiga hari penggunaan obat anti
2. TIdak mengalami diare diaere secara tepat
3. Mempertahankan turgor 2. Evaluasi kandungan
kulit nutrisi dari makanan
yang sudah dikonsumsi
sebelumnya
3. Amati turgor kulit secara
berkala

4. Daftar Pustaka
Gloria, Howard dkk. (2018). Terjemahan Nursing Interventions
Classification (NIC), Edisi 7. Elesevier

Herdman, T. Heather. (2017). Nanda Inc Keperawatan: Definisi &


Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. EGC: Jakarta

Hidayat, A. Aziz, dkk. (2005). Buku Saku Pratikum Kebutuhan Dasar


Manusia. EGC: Jakarta

Sue, Moorhead Dkk. (2018). Terjemahan Nursing Outcomes Classification


(NOC), Edisi 6. Elsevier

Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 3. EGC:


Jakarta

Tarwanto & Wartonah (2006) Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta

Banjarmasin, 09 Oktober 2019

Perseptor Klinik Mahasiswa

(Haris Ariandy, S.Kep.,Ns ) (Nurdiyah Fitriawati)

Anda mungkin juga menyukai