OLEH
ALFIANA MELINI
(F201701114)
PRODI S1 FARMASI
STIKES MANDALA WALUYA
KENDARI
2019
1. Hubungan Kuantitatif Struktur Aktivitas Biologis Obat
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA) merupakan salah satu
aplikasi dari kimia komputasi dan juga bagian yang dipelajari dalam bidang kimia medisinal.
Dengan metoda analisis HKSA, senyawa yang akan disintesis dapat didesain terlebih dahulu
berdasarkan hubungan antara sifat-sifat kimia serta fisik molekul dengan aktivitas
biologisnya, dengan menggunakan hubungan tersebut, aktivitas teoritik suatu senyawa baru
dapat diprediksi, dan dengan demikian fokus riset dapat dipersempit, biaya dan waktu pun
dapat dihemat.
HKSA bertujuan untuk menghubungkan struktur molekul dengan aktivitas atau sifat
biologi yang menggunakan metode statistik. dengan A/S merupakan aktivitas atau sifat dan f
merupakan fungsi yang tergantung pada struktur molekul atau deskriptor molekul. Aktivitas
biologi dapat dinyatakan dalam log 1/C, Ki, IC50, ED50, EC50, log K, dan Km.
Selain hubungan dengan aktivitas atau sifat biologis, HKSA juga dapat digunakan
untuk menentukan sifat fisik dan sifat toksik suatu senyawa. Toksisitas senyawa biasa
ditentukan secara kuantitatif dalam ukuran konsentrasi efektif (Effective Concentration, EC
atau Effective Dose, ED), konsentrasi inhibisi (Inhibiton Concentration, IC) atau konsentrasi
mematikan (Lethal Dose, LD).
ψψEH=∧ (6)
dengan ∧H adalah operator Hamiltonian yang menyatakan energi kinetik dan energi potensial
dari suatu sistem yang mengandung elektron dan inti atom, ψ adalah fungsi gelombang yang
merupakan fungsi koordinat inti dan elektron yang berisikan semua informasi mengenai
koordinat sistem, dan E adalah energi total dari sistem. Sifat molekul yang dapat dihitung
melalui penyelesaian persamaan di atas adalah geometri molekul, stabilitas relatif, dipol, dan
muatan atomik.
Metode yang berdasarkan medan gaya molekular klasik dan metode kimia kuantum,
masing-masing dapat digunakan untuk meminimalkan energi potensial struktur molekul.
Kedua pendekatan tersebut dapat digunakan untuk perhitungan secara termodinamik dan
momen dwi kutub tetapi hanya metode kimia kuantum yang dapat memperkirakan muatan-
muatan atom, energi orbital molekul, dan beberapa deskriptor elektronik lainnya dalam studi
HKSA. Metode kimia kuantum dapat diaplikasikan dalam HKSA dengan menurunkan
deskriptor elektronik secara langsung dari fungsi gelombang molekular.
c. Parameter sterik
Parameter sterik yang sering digunakan dalam penelitian adalah berupa indeks
topologi. Pada hampir setiap kasus, para kimiawan lebih memilih untuk menggunakan indeks
topologi sebagai parameter sterik untuk melakukan evaluasi terhadap toksisitas dan untuk
memprediksi aktivitas biologi. Hal ini karena indeks topologi menawarkan cara yang mudah
dalam pengukuran cabang molekul, bentuk, ukuran, siklisitas, simetri, sentrisitas, dan
kompleksitas.
Topologi molekul dapat digunakan sebagai pengujian molekul numerik dalam HKSA
atau HKSS. Indeks topologi menjelaskan bahwa suatu struktur kimia, disebut sebagai grafik
kimia, yaitu suatu model kimia yang digunakan untuk menjelaskan sifat interaksi antara
obyek-obyek kimia (atom, ikatan, gugusan atom, molekul, pasangan molekul, dan
sebagainya).
Suatu grafik G = G(V,E), oleh Ivanciuc dan Balaban (1998) dijelaskan sebagai
pasangan terurut yang terdiri dari dua buah himpunan V = V(G) dan E = E(G). Unsur-unsur
pada himpunan V(G) disebut vertices(puncak) dan unsur-unsur pada himpunan E(G),
termasuk hubungan biner antara puncak-puncak disebutedges (tepi). Jumlah
puncak N menggambarkan jumlah unsur-unsur pada V(G), N = |V(G)| dan jumlah
tepi Mmenggambarkan jumlah unsur-unsur pada E(G), M = |E(G)|. Puncak-puncak suatu
grafik diberi nama dari 1 sampai N, E(G) = (ν1, ν2, ..., νN), dan tepi yang menghubungkan
puncak-puncak νi dan νj disebut eij. Dua buah puncak νi dan νj pada grafik G disebut
berdekatan atau berbatasan bila terdapat tepi eij yang menyertainya.