Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REPORT

“ KOMUNITAS DAN EKOSISTEM “

Dosen Pengampu : Widia Ningsih, M.Pd

OLEH :

NAMA : EVA ROLITA HARIANJA

NIM : 419321020

STRATA : S-1

MATA KULIAH :BIOLOGI UMUM

KELAS : PENDIDIKAN FISIKA DIK A 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia-Nya sehingga Critical Book Report ini berhasil diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam Critical Book Report ini adalah “Komunitas Dan Ekosistem
(Merosotnya Keanekaragaman Hayati)”. Critical Book Report ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas wajib pada mata kuliah Biologi Umum.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pengampu, Ibu
Widia Ningsih, M. Pd, yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan saran
selama penulis menyusun Critical Book Report ini.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Demikian Critical
Book Report ini disusun semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Medan, Oktober 2019

EVA ROLITA HARIANJA


NIM : 4193321020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG................................................................. 4
1.2. TUJUAN......................................................................................4
1.3. RUMUSAN MASALAH.............................................................4
1.4. MANFAAT..................................................................................5
BAB II IDENTITAS BUKU
2.1. IDENTITAS BUKU.................................................................... 6
2.2. RINGKASAN BUKU................................................................. 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1. TABEL LAPORAN HASIL...................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN.......................................................................... 19
4.2. SARAN.......................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) adalah istilah


yang digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagai bentuk
serta variabilitas hewan, tanaman, serta jasad renik di dunia.

Menurut World Wildlife Fund dalam Mochamad Indrawan dkk (2007),


Keanekaragaman hayati adalah jutaan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme
termasuk yang mereka miliki serta ekosistem rumit yang mereka bentuk menjadi
lingkungan hidup. Indonesia sangat kaya dengan berbagai keanekaragaman flora
dan faunanya. Dari 40 ribu jenis flora yang tumbuh di dunia, 30 ribu diantaranya
tumbuhan yang hidup di Indonesia (Syukur, 2001). Menurut Ramono (2004), salah
satu kekayaan bumi Indonesia mencakup 27.500 jenis tumbuhan berbunga (10%
dari seluruh jenis tumbuhan di dunia) yang tumbuh dihutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Biodiversitas ?
2. Apa saja tingkat Biodiversitas (keanekaragaman hayati) ?
3. Apa peranan dan manfaat dari Biodiversitas di Indonesia?
4. Apa yang dimaksud dengan degredasi lingkungan?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui fungsi dan manfaat biodiversitas
2. Untuk mengetahui faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati.
3. Untuk mengetahui bagaimana usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
4. Untuk mengetahui tingkat keanekaragaman hayati.
1.4 MANFAAT

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan makalah ini sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, diharapkan dapat kritis dalam menganalisis informasi,
menghargai, pendapat, adaptif terhadap perubahan, komunikatif dalam
penyampaian informasi dan bertanggung jawab.
2. Bagi pembaca, pambaca dapat menambah wawasan mengenai
pentingnya ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati serta
mampu memilih buku mana yang cocok dijadikan referensi.
BAB II

IDENTITAS BUKU

2.1 IDENTITAS BUKU

Buku Utama Buku Pembanding

Judul Buku : Biologi Umum Judul Buku : Biologi/Edisi


Penulis : Masdiana Dkk Kelima/Jilid 3
Tahun Terbit : Agustus 2018 Penulis : Campbell, Reece,
Penerbit : Unimed Press Mitchell
Kota Terbit : Medan Tahun Terbit : 2004
Edisi : Pertama Penerbit : Erlangga
Jumlah Halaman: 185 Halaman Kota Terbit : Jakarta
ISBN :- Edisi : Kelima
Jumlah Halaman : 501 Halaman
ISBN : 979-688-470-4
2.2 RINGKASAN BUKU

2.2.1 Ringkasan Buku I

BIODIVERSITAS DAN DEGRADASI LINGKUNGAN


A. Biodiversitas Flora dan Fauna Global dan Indonesia.

Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat biodiversitas flora dan fauna
global atau dunia. Biodiversitas ataupun keanekaragaman hayati dalam hal ini
adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan variasi semua hewan,
tumbuhan, dan mikroorganisme yang terdapat dibumi Indonesia, yang dapat
dibedakan pada tiga tingkatan, yaitu pada tingkat gen ataupun DNA, jenis atau
spesies, dan habitat atau ekosistem ( disebut juga keanekaragaman ekologi).

Sebagai sebuah pusat keanekaragaman jenis utama didunia, Indonesia yang


walaupun luasnya hanya meliputi 1,3% dari permukaan bumi, ternyata berbagai
hasil penelitian menunjukkan kawasan ini mengandung 10% dari jenis-jenis
tanaman berbunga seluruh dunia, 12% dari jenis-jenis mamalia seluruh dunia,
16% dari jenis-jenis reptilia dan amfibia seluruh dunia, 17% dari jenis-jenis
unggas seluruh dunian san paling sedikit 37% dari jenis-jenis ikan seluruh
dunia.
Hutan- hutan Indonesia yang kaya akan jenis flora adalah tempat
tumbuhnya jenis-jenis palem yang paling beranekaragaman didunia, serta lebih
dari 400 jenis dari meranti-merantian. Diamping itu, hutan menjadi habitat bagi
hewan ataupun fauna yang beranekaragam. Sehubungan itu, Indonesia
menempati urutan nomor satu untuk jenis mamaliadan kupu-kupu berekor
gunting, nomor tiga untuk reptil, nomor empat unggas, nomor lima amfibi, dan
nomor tujuh tumbuhan berbunga.
B. Peranan dan Manfaaat Biodiversitas

Revolusi 4.0 masa kini merupakan suatu revolusi yang mampu mendisrupsi
pasar yang kaya akan inovasi yang bercirikan oleh inovasi berbasis bahan
biologi/makhluk hidup (biomaterial). Oleh karena itu sering disebut inovasi
berbasis bioekonomi (bio based economy), yakni suatu inovasi dimana proses
dan produk dilakukan melalui pemanfaatan bahan biologi. Dalam hal ini pada
era ini kita akan semakin terbiasa dengan istilah biopangan, biopapan,
biosandang, biopakan, bionenergi, biofarmasi, biomaterial, bioproses,
bio(eko)tourisme dan bioteknologi ramah lingkungan dan bioperlindungan
lingkungan.
Dalam hubungan dengan peranan dan manfaat serta nilai biodiversitas bagi
kehidupan kita, tentu kita telah mengenal beranekaragaman jenis tumbuhan dan
hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan,papan, obat-obatan,
bahkan keindahan.
C. Degradasi Kualitas Lingkungan

Seiring dengan meningkatnya populasi manusia, peningkatan kebutuhan


dasarnya pun akan terjadi, baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tertier.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, lingkungan beserta sumber daya alam
yang ada didalamnya akan menjadi sasarannya/ dimanfaatkan. Pada keadaan
yang demikian, menyebabkan penurunan atau degredasi kualitas lingkungaan.
Oleh karena itu, setiap pemanfaatan sumber daya alam dalam hal ini
biodiverssitas yang ada didalamnya, bilamana telah berada diluar kemampuan
reproduksinya akan menyebabkan degredasi atau penurunan kualitas
lingkungan.
Berbagai kasus degredasi kualitas lingkungan ( tanah,air,udara) sebagai
akibat penggunaan sumber daya hutan dan perairan untuk keperluan industri
dan pertambangan telah dilaporkan.Sistem pengelolaan limbah pertambangan
yang tidak bersahabat dengan lingkungan seperti sistim pembuangan tailing
(STD) kelaut dilakukan oleh sejumlah perusahaan pertambangan raksasa.
Selain itu, kasus tejadinya degradasi kualitas lingkungan oleh aktivitas industri
pulp dan rayon dikawasan Tapanuli juga telah dilaporkan.
Saat hutan-hutan dibalak, sesungguhnya ribuan jenis flora dan fauna juga
sedang digiring menuju kepunahan. Perburuan dan koleksi yang dilakukan
manusia terhadapa flora dan fauna serta keadaaan pasar yang gagal juga
berkontribusi dalam kepunahan berbgai jenis flora dan fauna yang kita miliki.
Laju degredasi hutan indonesia dilaporkan meningkat. Hali ini terjadi karena
adanya kegiatan penebangan liar yang dilakukan orang-orang yang tiak
bertanggung jawab serta peredaran hasil hutan yang juga illegal.

2.2.2 Ringkasan buku II

HUBUNGAN TROFIK DALAM EKOSISTEM

Suatu ekosistem adalah tingkatan yang sangat luas dalam hierarki organisasi
biologis, yang terdiri dari komunitas organism dalam suatu wilayah tertentu dan
faktor abiotik yang membentuk lingkungan fisiknya. Energi mengalir melalui
ekosistem dan zat kimia bersiklus melalui ekosistem; proses yang saling
berhubungan ini terjadi melalui transfer zat-zat nutrient melalui hubungan saling
makan-memakan.
A. Hubungan Trofik Menentukan Lintasan Aliran Energi Dan Siklus
Kimia Suatu Ekosistem

Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung yang lainnya dalam suatu
ekosistem terdiri dari organism autotrof, atau produsen primer (primary producer)
ekosistem tersebut.organism dalam tingkat trofik di atas produsn primer adalah
heterotrof yang secara langsung atau secara tidak langsung bergantung pada hasil
fotosintetik produsen prmer. Herbivore yang memakan tumbuhan atau alga adalah
konsumen primer.Tingkat trofik selanjutnya terdiri dari konsumen sekunder,
karnivora yang memakan herbivora. Karnivora ini selanjutnya dapat dimakan oleh
karnivora lain yang merupakan konsumen tersier dan beberapa ekosistem bahkan
memiliki karnivora dengan tigkat yang lebih tinggi lagi. Beberapa konsumen,
detritivora, mendapatkan energinya dari detritus yang merupakan bahan organik
yang tidak hidup, seperti feses, daun yang gugur dan bangkai organism mati, dari
semua tingkat trofik. Beberapa jenis konsumen primer umumnya memakan spesies
tumbuhan yang sama dan satu spesies konsumen primer bisa memakan beberapa
tumbuhan yang berbeda.

Penting untuk membedakan antara struktur ekosistem (sistem trofik) dan proses
ekosistem, seperti produksi dan konsumsi, yang mempengaruhi aliran energi dan
siklus kimia. Dalam pengertian ekologi, produksi berarti laju pemasukan energi
dan materi ke dalam badan organisme.konsumsi didefinisikan secara longgar, akan
tetapi secara umum mengacu pada penggunaan metabolik bahan organic yang
diasimilasikan unuk pertumbuhan dan reproduksi. Suatu proses ekosistem yang
ketiga, dekomposisi (decompotition) atau penguraian, adalah perombakan bahan
bahan organic menjadi bahan anorganik. Semua organisme melakukan penguraian;
dalam metabolisme seluler, organism itu merombak bahan organic dan melepaskan
produk anorganik,seperti karbondioksida dan ammonia ke lingkungan.
B. Produsen Primer Meliputi Tumbuhan, Alga Dan Banyak Spesies
Bakteri

Prousen primer utama pada sebagian besar ekosistem terestrial adalah


tumbuhan.Zona limnetik danau dalam lautan terbuka, fitiplankton (alga dan bakteri)
adalah autotrof yang penting, sementara alga multiseluler dan tumbuhan akuatik
kadang kadang merupakan produsen primer yang lebih penting di daerah litoral
(daerah dangkal dekat pantai) dalam ekosistem air tawar maupun air laut.Bakteri
kemoaututrof ang mendapatkan energy dari oksidasi hydrogen sulfida merupakan
produsen utama dalam ekosistem ini, yang didukung oleh energi kimia, bukan
energi matahari. Akan tetapi, karena bakteri itu memerlukan oksigen yang
diperoleh dari fotosintesis untuk mengoksidasi hidrogen sulfida, maka ekosistem
celah air panas ini tidak secara total bergantung pada energy kimia saja.

C. Banyak Konsumen Primer Dan Konsumen Tingkat Yang Lebih Tinggi


Merupakan Pencari Makan Yang Oportunis

Konsumen primer atau herbivora yang hidup di daratan sebagian besar adalah
serangga, bekicot, parasit tumbuhan dan vertebrata tertentu, termasuk mamalia
pemakan rumput dan banyak sekali burung dan mamalia memakan biji-bijian dan
buah-buahan. Contoh-contoh konsumen sekunder dalam ekosistem terrestrial
adalah laba-laba,katak,burung pemakan serangga,mamalia karnivora,dan parasit
hewan. Dalam habitat akuatik, banyak ikan memakan zooplankton dan selanjutnya
ikan tersebut dimakan oleh ikan lain. Pada zona bentik laut, invertebrate pemakan
alga adalah mangsa bagi invertebrate lainnya, seperti binatang laut.

D. Penguraian Menghubangkan Semua Tingkat Trofik

Bahan organik yang menyusun organism hidup dalam suatu ekosistem akhirnya
akan di daur ulang (disiklus ulang), diurai (dibusukkan) dan dikembalikan ke
lingkungan abiotik dalam bentuk yang dapat di gunakan oleh autotrof. Pengurai
utama suatu ekosistem adalah prokariota dan fungi, yang awalnya mensekresi
enzim yang mencerna bahan organic dan kemudian menyerap produk penguraian
tersebut.Penguraian oleh prokariota dan fungi berperan dalam sebagian besar
pengubahan bahan organic dari semua tingkat trofik menjadi senyawa anorganik
yang dapat dimanfaatkan oleh autotrof dan dengan demikian penguraian itu
menghubungkan semua tingkat trofik.

ALIRAN ENERGI DALAM EKOSITEM

A. Pengaturan Energi Suatu Ekosistem Bergantung Pada Produktivitas


Primer
 Pengaturan Energy Global

Setiap hari, bumi dibombardir oleh sekitar 1022 joule (J) radiasi matahari
(1 J = 0.239 kalori). Energy ini adalah stara dengan energi 100 juta bom atom
seukuran bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Sebagian besar radiasi matahari
di serap, terpencar atau di pantulkan oleh atmosfer dalam suatu pola asimetris
yang ditentukan oleh variasi dalam tutupan awan dan jumlah debudu udara
disepanjang wilayah yang bebeda beda.

 Produktivitas Primer

Jumlah energi cahaya yang di ubah menjadi energi kimia (senyawa organik)
oleh aututrof suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu disebut
produktivitas primer. Total produktivitas primer dikenal sebagai
produktivitas primer kotor (gross primary productivity, GPP).
Produktivitas primer bersih (net primary productivity, NPP) sama dengan
produktivitas primer kotor di kurangi energi yang digunakan oleh produsen
untuk respirasi (Rs) : NPP = GPP – Rs

BAB III
PEMBAHASAN

4.1.TABEL LAPORAN HASIL CRITICAL BOOK REVIEW

Uraian
NO Yang Dikritisi
Buku 1 Buku 2

1 Deskripsi/ Uraian Buku pertama yang di Menjelaskan tentang hubungan


terbitkan oleh Unimed Press tropik dalam ekosistem dimana
oleh Masdiana Sinambela, suatu ekosistem adalah tingkat
dkk memaparkan yang sangat luas dalam hierarki
Biodiversitas ataupun organisasi biologi yang terdiri
keanekaragaman hayati dari komunitas organism dalam
dalam hal ini adalah istilah suatu wilayah tertentu dan
yang digunakan untuk faktor abiotik yang membentuk
menunjukkan variasi semua lingkungan fisiknya. Energi
hewan, tumbuhan, dan mengalir melalui ekosistem dan
mikroorganisme yang zat kimia bersiklus melalui
terdapat dibumi Indonesia, ekosistem; proses yang saling
yang dapat dibedakan pada berhubungan ini terjadi melalui
tiga tingkatan, yaitu pada transfer zat-zat nutrient melalui
tingkat gen ataupun DNA, hubungan saling makan
jenis atau spesies, dan habitat memakan.
atau ekosistem ( disebut juga
keanekaragaman ekologi).

2 Analisis Umum Degradasi Lingkungan Interaksi antar spesies dapat


adalah penurunan kualitas menjadi faktor seleksi yang
lingkungan akibat kegiatan kuat dalam evolusi. Dalam
pembangunan yang dicirikan suatu pengertian yang luas,
dengan tidak berfungsinya Koevolusi menjelaskan
komponen-kompionen interaksi yang melibatkan
lingkungan secara baik. Oleh adaptasi revolusioner yang
karena itu, setiap pemanfaatan timbale balik pada dua spesies :
sumber daya alam dalam hal suatu perubahan dalam suatu
ini biodiverssitas yang ada spesies bertindak sebagai suatu
didalamnya, bilamana telah kekuatan selektif pada spesies
berada diluar kemampuan lain dan konta adaptasi oleh
reproduksinya akan spesies yang kedua, selanjutnya
menyebabkan degredasi atau merupakan kekuatan selektif
penurunan kualitas pada individu-individu spesies
lingkungan. pertama.

3. Hipotesis/ Dugaan Indonesia merupakan negara Ledakan populasi manusia


yang memiliki banyak flora menjadi faktor pengubah
dan fauna dibandingkan habitat dan mengurangi
dengan negara lain keanekaragaman biologis pada
Kurangnya kepedulian ekosistem. Gangguan manusia
masyarakat dalam pada ekosistem alamiah telah
memelihara lingkungan mencapai proporsi yang
dimana dapat menyebabkan epidemic. Penebangan
degradasi kualitas lingkungan ekosistem alamiah yang
dan apabila dibiarkan akan umumnya penting untuk
semakin parah dan pengembangan pertanian,
berdampak fatal pada industry, dan pemukiman
lingkungan. kemungkinan akan
Degradasi kualitas menyebabkan gangguan pada
lingkungan terhadap lingkungan alamiah.
biodiversitas memiliki
dampak pada suatu ekosistem
4. Analisis Data Pengaruh lingkungan berarti Secara relative, sedikit habitat
Pendukung dan Bukti berhubungan dengan yang masih belum terganggu
terjadinya suatu spesies baru yang masih ada di banyak
akibat dari adanya suatu negara : di Amerika serikat
pengaruh tekanan yang tingi misalnya, hanya 15% hutan
terhadap organisme tertentu primer awal (sebagian besar di
oleh lingkungan tempat antaranya berada di Alaska)
dimana organisme tersebut dan kurang dari 1% padang
tinggal. Sehingga organisme rumput tinggi awal yang masih
yang dahulunya memiliki tersisa. Statistic pada hutan
lingkungan A akan secara bahkan lebih buruk lagi di
paksa menyesuaikan diri beberapa daerah lainnya seperti
dengan lingkunan B. Dari eropa, china, dan Australia.
populasi dengan lingkungan Pada tahun tahun terakhir ini,
yang telah berubah tersebut, para ahli lingkungan dan ahli
yang tertinggal hanyalah yang biologi konservasi telah
dapat bertahan terhadap memfokuskan perhatian
tekanan lingkungan B yang terhadap perusakan hutan
memang berbeda dengan tropis yang merupakan
lingkungan A pada habitat ekosistem paling produktif di
sebelumnya. bumi ini.

3 MEMBANDINGKAN Kelebihan : Kelebihan :

1. Buku ini memiliki 1. Buku ini memiliki


penjelasan yang penjelasan yang sangat
singkat dan mudah rinci dan memiliki
dipahami penjelasan yang singkat
2. Buku ini memiliki dan tepat.
bagian evaluasi dan 2. Ketatabahasaan yang
diskusi untuk disajikan dalambuku ini
membantu sesuai dengan EYD
pemahaman mengenai serta dilengkapi dengan
setiap materi yang penggunaan bahasa
disajikan di dalam asing, seperti bahasa
buku ini. inggris dan bahasa
3. Buku ini diberikan latin.
indicator untuk 3. Buku ini memiliki
mengetahui apakah tinjauan dan ringkasan
pembaca sudah mengenai setiap bab
mampu menguasai sehingga pembaca
materi yang ada di mampu mereview
dalam buku tersebut. bacaan agar lebih
paham mengenai bab
yang dipelajari pada
buku tersebut.
4. Materi yang disajikan
pada buku ini dikemas
dalam lengkap dan
menarik seperti skema ,
gambar, dan peta
distribusi.

KELEMAHAN :

1. Buku ini memiliki


KELEMAHAN :
cover yang sudah
1. Buku ini tidak kusam dan mulai rusak.
memiliki glosarium 2. Buku ini juga
mengenai penjelesan merupakan cetakan
kata kata yang belum yang sudah cukup lama,
lazim digunakan atau yakni tahun 2005
didengar sehingga kurang layak
2. Buku ini kurang menjadi referensi
dibubuhi kata kata karena melebihi batas
latin yang dapat rentan waktu sepuluh
menambah wawasan. tahun
3. Buku ini kurang 3. Buku ini kurang
dilengkapi dengan dilengkapi dengan
tinjauan bab dan glosarium sebagai arti
ringkasan yang dapat kata yang dapat
mengulas setiap bab menambah pemahaman
nya. dan waawasan
4 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada table hasil analisis data dan
tinjauan perbandingan kedua buku, kedua buku ini memiliki
kelebihan yang dapat diambil sebagai referensi sehingga
mampu digunakan sebagai buku pedoman dan acuan. Buku ini
cocok digunakan sebagai buku pegangan atau diktat. Kedua
buku ini memiliki penjeleasan yang cukup untuk menambah
wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi setiap pembaca.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan makalah, dapat disimpulkan bahwa :

1. Fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati yaitu memiliki nilai


ekonomi sebagai sumber bahan pangan, obat-obatan, kosmetik,
sandang, papan dan memiliki aspek budaya. Selain itu keanekaragaman
hayati juga memiliki nilai pendidikan dan ekologi.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati di
suatu daerah disebabkan oleh hilangnya habitat, pencemaran tanah,
udara dan air, perubahan iklim, eksploitasi tanaman dan hewan,
masuknya spesies pendatang dan industrilisasi pertanian dan hutan.
3. Untuk mencegah kepunahan keanekaragaman hayati diperlukan usaha
untuk melestarikannya baik usaha untuk perlindungan maupun
pengawetan alam serta pelestarian keanekaragaman hayati yang
meliputi pelestarian secara in situ maupun ek situ.
4. Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan
menjadi tiga tingkatan yaitu keanekaragaman gen (genetik),
keanekaragaman spesies (jenis), dan Keanekaragaman ekosistem.
4.2. SARAN

Hal yang dapat disarankan penulis adalah kedua buku ini pada
dasarnya sangat baik digunakan sebagai panduan dalam memahami materi
biodiversitas dan degradasi lingkungan.Buku utama sangat dianjurkan
digunakan sebagai diktat karena membahas kajian pada biodiversitas flora
dan fauna serta degradasi lingkungan yang dipelajari secara umum.
Sedangkan pada buku pembanding dsangat dianjurkan dijadikan suplemen
diktat kuliah karena memiliki sub materi ekosistem tambahan yang tidak
terdapat pada buku utama dengan berisikan pokok-pokok kajian yang padat,
lengkap, dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Sinambela, Masdiana. 2018. Biologi Umum. UNIMED Press: Medan.

Campbell.2004. Biologi III Edisi 5. Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai