Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL”

Disusun Oleh:
1. Nita Nur Indah Ningsih
2. Merry Indah Pratiwi
3. Ratna
4. Abdul Rohman
5. Fani Fajriyati
6. Sheina
7. Miftahul Jannah
8. Isnaeni Mukharomah

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKESAL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENDIDIKAN

Topik : Infeksi Nosokomial


Sasaran : keluarga dan pasien di ruang Kenanga
Tempat : RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
Hari Tanggal : Minggu, 20 Oktober 2019
Jam : 09.00 – 09.30 WIB
Waktu : 30 Menit
Penyuluh :
1. Nita Nur Indah Ningsih
2. Merry Indah Pratiwi
3. Ratna
4. Abdul Rohman
5. Fani Fajriyati
6. Sheina
7. Miftahul Jannah
8. Isnaeni Mukharomah

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah memberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit di harapkan
pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang infeksi nosokomial.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan 1x pertemuan,
diharapkan keluarga dan pasien dapat mengetahui tentang infeksi nosokomial..
1. Menjelaskan pengertian infeksi nosokomial
2. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nasokomial
3. Menyebutkan 5 penyakit tentang infeksi nosokomial
4. Mendemonstasikan langkah cuci tangan dengan benar
5. Menyebutkan cara pengobatan infeksi nasokomial

C. Materi (terlampir)
D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Leaflet

E. Media dan Alat Pengajaran


1. Leaflet
2. Alat dan Bahan untuk mencegah infeksi

F. Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Sasaran
Kesehatan
1. 5 menit Pembukaan : a. Menjawab salam
a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri dan
c. Menjelaskan tujuan yang memperhatikan
telah disepakati pada saat
pengkajian
d. Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang
akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan : a. Memperhatikan
penjelasan materi
a. Menjelaskan materi
yang akan diberikan
penyuluhan secara teratur
dan berurutan :
1) Pengertian infeksi
nosokomial
2) Pencegahan infeksi
nosokomial
3) Mendemonstrasikan
Enam langkah cuci
tangan dengan benar
4) Jenis penyakit yg di
sebabkan infeksi
nosokomial
5) Pengobatan pada infeksi
nasokomial
3. 10 menit Evaluasi : a. Menjawab pertanyaan
a. Menanyakan kembali materi b. Menyimak kesimpulan
yg di berikan
b. Memberikan kesimpulan
tentang materi peyuluhan

4. 5 menit Penutup : a. Mendengarkan dan


a. Menyimpulkan hasil memperhatikan
penyuluhan b. Menerima leaflet
b. Membagikan leaflet c. Menjawab salam
c. Mengakhiri dengan salam

G. Evaluasi
1. Diharapkan keluarga dan pasien dapat mengetahui tentang penyakit infeksi
nasokomial
2. Diharapkan keluarga dan pasien dapat mengetahui cara penangananya
3. Diharapkan keluarga dan pasien dapat menyebutkan 5 penyakit tentang
infeksi nosocomial
4. Diharapkan keluarga dan pasien dapat menyebutkan langkah mencuci
tangan yang baik dan benar
5. Diharapkan keluarga dan pasien dapat menyebutkan cara pengobatan
infeksi nasokomial yang baik dan benar.
MATERI PENYULUHAN
CUCI TANGAN
A. Pengertian Infeksi Nosokomial
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah
infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan
setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut.
Infeksi nosokomial ini terjadi di seluruh dunia dan berpengaruh buruk
pada kondisi kesehatan di negara-negara miskin dan berkembang. Infeksi
nosokomial ini termasuk salah satu penyebab kematian terbesar pada
pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
B. Pencegahan Infeksi Nosokomial
1. Mencuci tangan.
Mencuci tangan secara rutin adalah tindakan terpenting untuk
mencegah penularan infeksi nosokomial, karena mampu mengurangi
risiko penularan mikroorganisme kulit dari satu orang ke orang
lainnya.
2. Kebersihan ruangan.
Kebersihan permukaan ruangan rumah sakit terkadang diremehkan,
namun penting. Metode kebersihan modern mampu membasmi virus
influenza, gastroenteritis, bakteri MRSA secara efektif.
3. Sistem isolasi.
Sistem isolasi berfungsi untuk mencegah penyebaran organisme
penyakit ke bagian lain di dalam rumah sakit. Khususnya diberlakukan
pada pasien yang berisiko menularkan infeksi mereka.
4. Sterilisasi alat medis.
Para staf rumah sakit juga harus mensterilkan peralatan medis dengan
cairan kimia, radiasi ion, pengeringan, atau penguapan bertekanan,
untuk membunuh semua mikroorganisme.
5. Penggunaan sarung tangan.
Selain mencuci tangan, penting bagi staf rumah sakit untuk
menggunakan sarung tangan. Supaya risiko penularan mikroorganise
kulit semakin kecil.
6. Lapisan antimikroba.
Untuk meminimalisir risiko berkembangnya bakteri, ada baiknya
memilih perabotan dari bahan yang bisa mengurangi risiko
berkembangnya bakteri seperti tembaga atau perak.
C. Enam Langkah Cuci Tangan
1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling
menjalin dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari
saling mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak
kiri dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari
tangan kanan mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
D. Faktor Risiko
1. Berusia di atas 70 tahun.
2. Dalam kondisi koma.
3. Pernah menjalani terapi antibiotik sebelumnya.
4. Dirawat di unit ICU lebih dari tiga hari.
5. Gagal ginjal akut.
6. Mengalami cidera cukup parah.
7. Mengalami syok.
8. Menjalani perawatan ventilasi mekanis.
9. Sedang dalam pengobatan yang mempengaruhi sistem imun.
10. Memakai kateter dalam waktu lama.
11. Daya tahan tubuh lemah
Penyakit akibat Infeksi nosokomial
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi aliran darah
3. Infeksi luka operasi
E. Pengobatan
Pengobatan pada infeksi nosokomial terkait erat dengan jenis infeksi
yang dialami. Banyak jenis infeksi yang terjadi bisa ditangani dengan
antibiotik. Khususnya untuk infeksi nosokomial yang disebabkan oleh
bakteri gram positif, terdapat banyak jenis antibiotik untuk mengatasinya.
Sedangkan infeksi nosokomial yang disebabkan bakteri gram negatif
memiliki jenis antibiotik yang lebih sedikit untuk mengatasinya.
Berikut ini adalah prosedur pengobatan infeksi nosokomial berdasar
komplikasi yang ditimbulkan:
1. Infeksi luka operasi:
Infeksi luka operasi bisa ditangani dengan kombinasi antara antibiotik
dengan perawatan khusus luka pembedahan.
2. Infeksi aliran darah:
Pengobatan antifungal (jamur) atau pengobatan antiviral (virus) bisa
dilakukan bersamaan dengan pemberian antibiotik.
3. Infeksi saluran kemih:
Untuk melengkapi antibiotik, biasanya dokter akan memberikan
pengobatan antifungal (jamur) untuk menghindari terjadinya
komplikasi yang lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA
Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mos
Science
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departeme
Kesehatan.
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai