Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT DENGAN AROMA LAVENDER

TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST SECTIO


CAESAREA DI RS. DETASEMEN KESEHATAN TENTARA (DKT) BENGKULU

1
Haifa Wahyu, 2Henni Febriawati, 3Liza Fitri Lina, 4Fatsiwi Nunik Andari,
5
RestuWulandari

1,3,4
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
2
Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat
5
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhamamdiyah Bengkulu

Email : 1haifa_wahyu@umb.ac.id
2
henni febriawati@yahoo.com
3
lizaefrisna@ymail.com
4
fatsiwinunik@umb.ac.id
5
restuwulandari4@gmail.com

ABSTRAK

Sectio saecarea (SC)merupakan metode melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen dan
dinding uterus. Salah satu komplikasi SC adalah nyeri pada daerah insisi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh terapi kompres hangat dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas
nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Begkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan
metode penelitian pre-eksperiment, menggunakan rancangan one group pre test - post test design. Sampel
sebanyak 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis univariat diperoleh
intensitas nyeri pasien post SC sebelum dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 15 orang
(100%) responden mengalami nyeri sedang dengan rentang skala 4-6. Sedangkan intensitas nyeri pasien
post SC sesudah dilakukan kompres hangat dengan aroma lavender yaitu 12 orang (80,0%) responden
mengalami nyeri ringan dengan rentang skala 1-3, dan 3 orang (20,0%) responden dengan intensitas nyeri
sedang dengan rentang skala 4-6. Hasil analisis bivariat menunjukan ada pengaruh terapi kompres hangat
dengan aroma lavender terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post SC di RS. DKT Bengkulu
dengan nilai p-value 0,01<0,05. Disarankan kepada RS.DKT Bengkulu untuk menerapkan terapi kompres
hangat dengan aroma lavender dalam penatalaksanaan nyeri pada pasien post SC.

Kata kunci : Sectio caesaria, nyeri, aroma lavender


INFLUENCE OF WARM COMPRESS THERAPY WITH LAVENDER AROMA ON
PAIN INTENSITY DECREASING IN POST SECTIO CAESAREA PATIENTS IN
HOSPITAL. DETERMINATION OF BENGKULU ARMY HEALTH (DKT)

1
Haifa Wahyu, 2Henni Febriawati, 3Liza Fitri Lina, 4Fatsiwi Nunik Andari,
5
RestuWulandari

1,3,4
Lecturer of Nursing Program
2
Lecturer of Public Health Program
5
Student of Nursing Program
Faculty of Health
University of Muhammadiyah Bengkulu

Email : 1haifa_wahyu@umb.ac.id
2
henni febriawati@yahoo.com
3
lizaefrisna@ymail.com
4
fatsiwinunik@umb.ac.id
5
restuwulandari4@gmail.com

ABSTRACT

Sectio saecarea (SC) is a method of giving birth to the fetus through an incision in the abdominal
wall and uterine wall. One of the complications of SC is pain in the incision area. The non-
pharmacological pain management strategy is to warm compress with the scent of lavender. The purpose of
this study was to determine the effect of warm compress therapy with lavender aroma on decreasing pain
intensity in post SC patients before and after warm compresses with aroma lavender. This type of research
is quantitative research, with a pre-experimental research design method, using the design of one group pre
test - post test design. On the results of univariate analysis the pain intensity of post SC patients was
obtained before a warm compress with lavender aroma in the hospital. The FKT Bengkulu in 2018 is 15
people (100%) Respondents experience moderate pain with a scale of 4-6. While the pain intensity of post
SC patients after being warm compressed with lavender aroma is 12 people (80.0%) respondents
experienced mild pain with a range of 1-3, and 3 people (20.0%) respondents with moderate pain intensity
with a range of scales 4-6. The results of bivariate analysis showed that there was an effect of warm
compress therapy with lavender aroma on the reduction in pain intensity in post SC patients in the hospital.
Bengkulu DKT with a p-value of 0.01 <0.05. It is recommended to RS.DKT Bengkulu to apply warm
compress therapy with lavender aroma in the management of pain in post SC patients.

Keywords: Sectio caesaria, pain, aroma of lavender


PENDAHULUAN presentasi bokong, tunggal, letak lintang,
gawat janin, kehamilan kembar, HIV, herpes
Secara fisik tindakan sectio caesarea genital primer pada trimester ketiga, dan
(SC) menyebabkan nyeri pada abdomen nyeri plasenta previa derajat 3 dan 4 (Mulyani,
yang berasal dari luka operasi. Persalinan SC 2016). Komplikasi post SC yang terjadi pada
memiliki nyeri lebih tinggi sekitar 27,3% ibu seperti nyeri pada daerah insisi, nyeri
dibandingkan dengan persalinan normal yang punggung, potensi terjadinya thrombosis,
hanya sekitar 9%, umumnya nyeri yang potensi terjadinya penurunan kemampuan
dirasakan selama beberapa hari rasa nyeri fungsional, penurunan elastisitas otot perut dan
meningkat pada hari pertama post operasi SC. otot dasar panggul, perdarahan, luka kandung
Secara psikologis tindakan SC berdampak kemih, infeksi, bengkak pada ekstremitas
terhadap rasa takut dan cemas terhadap nyeri bawah, dan gangguan laktasi (Putri, 2015).
yang dirasakan setelah analgetik hilang, selain Nyeri yang dialami pasien post operasi
itu juga memberikan dampak negatif terhadap bersifat akut dan harus segera ditangani,
konsep diri ibu karena ibu kehilangan Strategi penatalaksanaan nyeri mencakup baik
pengalaman melahirkan secara normal serta pendekatan farmakologis dan non
kehilangan harga diri yang terkait dengan farmakologis. Semua intervensi akan sangat
perubahan citra tubuh akibat tindakan operasi berhasil bila dilakukan sebelum nyeri menjadi
(Utami, 2016). lebih parah dan keberhasilan sering dicapai
World Health organization (WHO, jika beberapa intervensi diterapkan secara
2015) menetapkan standar rata-rata sectio simultan (Nurhayati, Andriani dan Malisa,
caesarea di sebuah negara adalah sekitar 5-15 2015). Penatalaksanaan nyeri secara
% per 1000 kelahiran di dunia. Rumah sakit nonfarmakologis terdiri dari penanganan nyeri
pemerintahan kira-kira 11% sementara rumah berdasarkan stimulasi fisik dan perilaku
sakit swasta biasa lebih dari 30%. Sedangkan kognitif. Penanganan fisik meliputi stimulasi
angka kejadian bedah sectio caesarea kulit, stimulasi elektrik saraf kulit transkutan
berdasarkan data statistik Riskesdas (2013) (TENS, Transcutaneous Electrical Nerve
menunjukan kelahiran bedah sectio caesarea Stimulation), akupuntur, dan termasuk teknik
di Indonesia sebesar 9,8% dengan proporsi stimulasi kulit meliputi masase, kompres panas
tertinggi di DKI Jakarta (19,9%). Data statistik dan dingin.(Putri, 2015).
bedah SC di Jawa Tengah sebesar (10,0%) Kompres merupakan metode
yang menduduki peringkat ke-10. pemeliharaan suhu tubuh dengan
Data yang diperoleh dari Dinas menggunakan cairan atau alat yang dapat
Kesehatan Bengkulu, dari seluruh kabupaten menimbulkan hangat atau dingin pada bagian
dan kota yang ada di provinsi Bengkulu, tubuh yang memerlukan dengan tujuan untuk
jumlah pasien post operasi sectio caesarea memperlancar sirkulasi darah, dan mengurangi
pada tahun 2015 yaitu berjumlah 13.761 rasa sakit atau nyeri (Uliyah, Alimul Hidayat,
pasien (Dinkes Provinsi Bengkulu, 2015). 2016). Selain Terapi dengan kompres hangat
Angka kejadian SC yang semakin tinggi penanganan yang sering digunakan untuk
disebabkan karena beberapa faktor diantaranya menurunkan nyeri post SC berupa penanganan
berkaitan dengan perubahan teknologi, sosial farmakologi dan non farmakologi. Salah satu
dan faktor dari ibu dan janin yang mempunyai terapi non farmakologi yang dapat digunakan
indikas untuk dilakukan SC ataupun yaitu aroma terapi (Anggorowati, 2009).
permintaan dari ibu. Indikasi dilakukan Aromaterapi digunakan sebagai salah satu
tindakan operasi SC antara lain adalah
alternatif penanganan nyeri non farmakologi bekerja dengan memanaskan kulit dan otot
(Widayani, 2016). Aroma lavender kemudian mengurangi nyeri. Otot yang
merupakan salah satu jenis aroma terapi. dirangsang dengan kompres hangat dengan
Aroma terapi lavender menurut Tarsikah aroma lavender akan melemaskan sehinggga
(2012) merupakan salah satu minyak esensial stimulus menuju ujung saraf akan berkurang.
analgesik yang mengandung 8% terpena dan Akibatnya, saraf akan sedikit menghantarkan
6% keton. Monoterpena merupakan jenis implus nyeri ke saraf pusat (Setyoadi, 2011).
senyawa terpena yang paling sering ditemukan Berdasarkan survei pendahuluan yang
dalam minyak atsiri tanaman. Pada aplikasi telah dilakukan peneliti di Rs Djawatan
medis monoterpena digunakan sebagai sedatif. Kesehatan Tentara (DKT) Bengkulu. Jumlah
Minyak lavender juga mengandung 30-50% pasien pada tahun 2015 terdapat 1420 orang
linalil asetat. Linalil asetat merupakan pasien, tahun 2016 terdapat 1554 orang pasien
senyawa ester yang terbentuk melalui dan tahun 2017 sebanyak 1325 orang Pasien.
penggabungan asam organik dan alkohol. Berdasarkan uraian diatas peneliti
Ester sangat berguna untuk menormalkan tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh
keadaan emosi serta keadaan tubuh yang tidak Kompres Hangat dengan Aroma Lavender
seimbang, dan juga memiliki khasiat sebagai terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada
penenang serta tonikum, khususnya pada Pasien Post SC di RS.DKT Bengkulu”.
sistem saraf. Penelitian ini bertujuan untuk
Berbagai efek aroma lavender yaitu mengetahui apakah ada pengaruh kompres
sebagai antiseptik, antimikroba,antivirus dan hangat dengan aroma lavender terhadap
anti jamur, zat analgesik,anti radang, anti penurunan intensitas nyeri pada pasien post
toksin, zat balancing immunostimulan, sectio caesarea (SC) di RS. DKT Bengkulu.
pembunuh danpengusir serangga, mukolitik
danm ekspektoran. Kelebihan minyak lavender METODE PENELITIAN
dibanding minyak essensiallain adalah
kandungan racunnya yangrelatif sangat Jenis penelitian ini adalah penelitian
rendah, jarangmenimbulkan alergi dan kuantitatif, metode penelitian yaitu pre
merupakansalah satu dari sedikit minyak eksperimen, penelitian ini menggunakan
essensialyang dapat digunakan langsung rancangan one group pre test -post test design,
padakulit (Frayusi, 2012). yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat
Manfaat dari aroma terapi lavender dengan cara melibatkan satu kelomok subjek.
untuk mengurangi nyeri diperkuat dengan Penelitian dilakukan di RS. DKT Bengkulu.
adanya penelitian yang dilakukan penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan
oleh Bangun dan Nur’aeni (2013) yang Juli sampai bulan Agustus 2018. Populasi
membuktikan pengaruh aroma terapi lavender sasaran dalam penelitian adalah semua pasien
terhadap penurunan intensitas nyeri karena post operasi sectia caesarea, sedangkan
aroma terapi bermanfaat mengurangi populasi sumber adalah semua pasien post
ketegangan otot yang akan mengurangi tingkat operasi sectio caesarea di RS. DKT Bengkulu
nyeri, relaksasi, kecemasan, mood, dan yaitu berjumlah 110 orang pasien.
terjadinya peningkatan gelombang alpha dan Sampel dalam penelitian ini berjumlah
beta yang menunjukkan peningkatan relaksasi. 15 pasien post operasi Sectio Caesarea yang
Aroma terapi bekerja sebagai liniments sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh
dengan cara dikompreskan. Minyak tersebut peneliti sampel diambil dengan teknik
purposive sampling. Teknik pengumpulan data Tabel 2
menggunakan data primer dan sekunder yang Skala Nyeri Pasien Post SC Sesudah
diperoleh dari RS. DKT Bengkulu, meliputi Dilakukan Kompres Hangat dengan Aroma
jumlah pasien post operasi sectio caesarea. Lavender Di RS. DKT Bengkulu
Teknik analisa data menggunakan
analisis univariat dan uji normalitas data. Skala Nyeri
Pemberian kompres hangat dengan No Sesudah n %
intervensi
aroma lavender di berikan 6 jam setelah
1 Ringan 12 80.0
pasien diberikan terapi analgesik, kemudian 2 Sedang 3 20.0
dilakukan pre-test terlebih dahulu, setelah itu Total 15 100.0
baru dilakukan pemberian kompres hangat
dengan aroma lavender yang diaplikasikan Sumber : Data primer (2018)
pada punggung bawah pasien dilakukan Berdasar tabel diatas dapat diketahui
selama 20 menit, dilakukan 1x sehari selama 2 bahwa Skala nyeri pasien post SC sesudah
hari, kemudian dilakukan post - test pada hari dilakukan kompres hangat dengan aroma
ke dua. lavender di RS. DKT Bengkulu yaitu 12
(80,0%) Responden mengalami skala nyeri
HASIL PENELITIAN ringan, dan 3 (20,0%) responden dengan skala
nyeri sedang.
Analisis Univariat
Analisa Bivariat
Tabel 1
Skala Nyeri Pasien Post SC Sebelum Tabel 3
Dilakukan Kompres Hangat dengan Uji Normalitas Data (Shapiro-Wilk)
Aroma Lavender Di RS. DKT
Bengkulu Variabel Shapiro-Wilk
Skala Nyeri
Skala Nyeri Sebelum 0.00
No Sebelum n %
Intervensi Skala Nyeri Sesudah 0.01
1 Sedang 15 100.0
Sumber : Data primer (2018)
Total 15 100.0
Berdasar tabel di atas dapat diketahui
Sumber : Data Primer (2018) bahwa uji normalitas data didapatkan nilai
signifikansi Sig. pada skala nyeri sebelum
Berdasar tabel di atas dapat diketahui diberikan kompres hangat dengan aroma
bahwa Skala nyeri pasien post SC sebelum lavender sebesar 0,00<0,05 dan signifikan Sig
dilakukan kompres hangat dengan aroma skala nyeri setelah diberikan kompres hangat
lavender di RS. Dkt Bengkulu tahun 2018 dengan aroma lavender sebesar 0,01<0,05,
yaitu 15 (100,0) responden mengalami nyeri artinya kedua data variabel tersebut tidak
sedang. terdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan
dengan melakukan uji wilcoxon untuk
mengetahui perbedaan tingkat nyeri sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan.
Tabel 4 intervensi, frekuensi terbanyak yakni pada
Pengaruh Terapi Kompres Hangat Dengan skala nyeri 5 (nyeri hebat) dengan frekuensi 29
Aroma Lavender Terhadap Penurunan responden atau presentase 74,36% dan 10
Intensitas Nyeri Pada Pasien Post SC Di RS. responden lainnya menunjukkan pada skala
DKT Bengkulu nyeri 4 (sangat nyeri) dengan presentase
25,64%. Sebelum dilakukan intervensi, skala
Skala nyeri nyeri yang dirasakan oleh pasien sangat nyeri,
Uji pre - skala menurut peneliti bahwa setiap nyeri yang
nyeri post
Z -3.464 dirasakan oleh individu masing-masing
Asymp. Sig. (2- sangatlah berbeda-beda, sesuai dengan
0.001
tailed) persepsi individu dalam merasakan nyeri yang
Sumber : Data primer (2018) dialaminya, beradasarkan karena faktor-faktor
yang mempengaruhi intensitas nyeri itu
Berdasarkan tabel di atas setelah sendiri.
dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa
didapatkan nilai p-value = 0,001. Dengan Skala nyeri pasien post Sc ssesudah dilakukan
demikian nilai p-value 0,01<0,05 sehingga H0 kompres hangat dengan aroma lavender di
ditolak dan Ha diterima, maka dapat RS. DKT Bengkulu tahun 2018 yaitu 12
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara skala (80,0%) Responden mengalami skala nyeri
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres ringan, da n 3 (20,0%) responden dengan skala
hangat dengan aroma lavender. nyeri sedang. Hal ini berarti setelah diberikan
kompres hangat dengan aroma lavender
PEMBAHASAN terdapat penurunan skala nyeri pada pasien.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Hasil penelitian ini mejunjukan bahwa Putri (2015) tentang pengaruh kompres panas
Skala nyeri pasien post SC sebelum dilakukan terhadap penurunan skala nyeri pada ibu
kompres hangat dengan aroma lavender di primipara post Sectio caesarea dimana hasil
RS. Dkt Bengkulu tahun 2018 yaitu 15 (100%) penelitian menunjukan skala nyeri ibu post SC
Responden mengalami nyeri sedang. Hal ini setelah diberikan kompres panas diketahui
menunjukan bahwa sebagian besar responden bahwa dari 34 responden yang diteliti, terdapat
mengalami nyeri sedang. 27 orang (79,41%) responden mengalami nyeri
Sementara saat proses penutupan luka, 7 sedang dan ada 7 orang (20,59%) responden
lapisan tersebut dijahit satu demi satu mengalami nyeri ringan. Dari data yang telah
menggunakan beberapa macam benang jahit. diperoleh diketahui semua responden
Rasa nyeri di daerah sayatan yang membuat mengalami penurunan skala nyeri kecuali 6
sangat terganggu dan pasien merasa tidak orang (17,6%) responden pada nyeri sedang.
nyaman. Kompres hangat selain menurunkan sensasi
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan nyeri juga dapat meningkatkan proses
penelitian yg dilakukan oleh Lukman (2013) penyembuhan jaringan yang mengalami
tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam kerusakan. Penggunaan panas selain memberi
terhadap intensitas nyeri pada pasien post- efek mengatasi atau menghilangkan sensasi
operasi sectio caesarea Di RSUD. Prof. nyeri, teknik ini juga memberikan reaksi
Dr.Hi.Aloei Saboe Kota Gorantalo, fisiologis antara lain meningkatkan respons
menunjukkan bahwa skala nyeri pasien post- inflamasi, meningkatkan aliran darah dalam
operasi sectio caesaria sebelum dilakukan
jaringan dan meningkatkan pembentukan penyembuhan akan lebih cepat. Saat aroma
edema. terapi dihisap, zat aktif yang terdapat di
Menurut Nurhayati, dkk (2015) dalamnya akan merangsang hipotalamus
keberhasilan penatalaksaan terhadap nyeri post (kelenjar hipofise) untuk mengeluarkan
operasi dapat meningkatkan kepuasan pasien hormon endorpin. Endorpin diketahui sebagai
terhadap pelayanan yang diberikan oleh zat yang menimbulkan rasa tenang, relaks, dan
perawat (tenaga kesehatan) didapatkan bahagia. Di samping itu, zat aktif berupa
kesimpulan bahwa dengan adanya kesadaran linaool dan linalyl acetate yang terdapat dalam
dan perhatian terhadap nyeri yang dirasakan lavender berefek sebagai analgetik.
oleh pasien post operasi serta dilakukannya Penelitian ini juga sejalan dengan
intervensi untuk mengurangi keluhan nyeri penelitian Andreinie (2016) tentang Analisis
akan menigkatkan kepuasan pasien terhadap efektivitas kompres hangat terhadap
pelayanan kesehatan walaupun nyeri yang penurunan nyeri persalinan, dimana hasil
dialaminya dikategorikan nyeri sedang sampai penelitian menunjukan nlai p-value 0,04 <
berat dan harus beraktivitas saat mengalami 0,05, maka terdapat pengaruh antara
sensai nyeri tersebut. pemberian kompres air hangat terhadap rasa
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon nyaman yang dialami ibu inpartu. Kompres
didapatkan nilai p-value = 0,001. Dengan panas pada abdomen bawah mengurangi nyeri
demikian nilai p-value 0,01<0,05 sehingga H0 karena panas meningkatkan sirkulasi darah
ditolak dan Ha diterima, maka dapat sehingga menurunkan anoksia jaringan yang
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara skala disebabkan kontraksi dan ketegangan.
nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres Efektivitas kompres hangat terhadap
hangat dengan aroma lavender. penurunan nyeri persalinan ditunjang oleh
Penelitian ini sejalan dengan penelitian beberapa faktor, diantaranya adalah media
Widayani (2016) tentang aroma terapi yang digunakan, yaitu dengan menggunakan
lavender dapat menurunkan intensitas nyeri handuk sebagai media pengompresan; suhu
perineum pada ibu post partum. Berdasarkan air, dimana suhu yang paling efektif untuk
hasil uji statistik dengan uji wilcoxon menurunkan nyeri dan aman adalah pada suhu
didapatkan nilai p-value 0,01<0,05 sehingga kehangatan 38-40ºC. dan terakhir adalah
dapat diasumsikan bahwa pemberian lamanya pengompresan, waktu pengompresan
aromaterapi lavender berpengaruh terhadap yang efektif adalah 20 menit.
penurunan intensitas nyeri luka perineum. Manfaat aroma terapi lavender untuk
Penurunan nyeri dengan aromaterapi lavender mengurangi nyeri diperkuat dengan adanya
mengacu pada konsep gate control yang penelitian yang dilakukan penelitian oleh
terletak pada fisiologi mekanisme Bangun dan Nur’aeni (2013) tentang pengaruh
penghantaran impuls nyeri yang terjadi saat aroma terapi lavender terhadap intensitas nyeri
sistem pertahanan dibuka, dan sebaliknya pada pasien pasca operasi di rumah sakit
penghantaran impuls nyeri dapat dihambat dustira Cimahi. Pada penelitian diperoleh
saatn sistem pertahanan ditutup. Aroma terapi bahwa adanya keefektifan dari aroma terapi
lavender merupakan salah satu upaya untuk lavender terhadap penurunan skala nyeri
menutup sistem pertahanan tersebut. Selain karena berpengaruh secara langsung terhadap
itu, aroma terapi lavender memengaruhi otak seperti obat analgesik dan mencium
kelancaran sirkulasi darah, sehingga suplai lavender maka akan meningkatkan gelombang
nutrisi ke jaringan luka tercukupi dan proses alfa di dalam otak dan membantu untuk
merasa rileks. Cimahi’, Vol. 2,Edisi 3.
Dinkes Provinsi Bengkulu. 2015, Propil
KESIMPULAN DAN SARAN Kesehatan Bengkulu Tahun 2015.
Frayusi, A. 2012.‘Pengaruh pemberian terapi
Hasil analisis univariat diperoleh wewangian bunga lavender secara
intensitas nyeri pasien post SC sebelum oles terhadap skala nyeri pada klien
dilakukan kompres hangat dengan aroma infark miokardium di CVCU RSUP Dr.
lavender yaitu 15 orang (100%) responden M Djamil Padang tahun 2011’,
mengalami nyeri sedang dengan rentang skala Skripsi. Universitas Andalas.
4-6. Sedangkan intensitas nyeri pasien post SC Lukman, T.P. 2013.‘ Pengaruh teknik relaksasi
sesudah dilakukan kompres hangat dengan nafas dalam terhadap intensitas nyeri
aroma lavender yaitu 12 orang (80,0%) pada pasien post-operasi sectio caesarea
responden mengalami nyeri ringan dengan Di RSUD. Prof. Dr.Hi.Aloei Saboe Kota
rentang skala 1-3, dan 3 orang (20,0%) Gorantalo’, Vol .1, Edisi 1.
responden dengan intensitas nyeri sedang Mulyani, W. (2016).‘ Pengaruh distraksi
dengan rentang skala 4-6. Hasil analisis audio: murottal Al-Qur’an terhadap
bivariat menunjukan ada pengaruh terapi penurunan nyeri pada pasien post
kompres hangat dengan aroma lavender operasi sectio caesarea di RS PKU
terhadap penurunan intensitas nyeri pada Muhammadiyah Gombong. Skripsi.
pasien post SC di RS. DKT Bengkulu dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
nilai p-value 0,01<0,05. Disarankan kepada Muhammadiyah Gombong.
RS. DKT Bengkulu untuk menerapkan terapi Nurhayati, N.A, Andriani, S. dan Malisa, N,
kompres hangat dengan aroma lavender dalam 2015.‘Relaksasi autogenik terhadap
penatalaksanaan nyeri pada pasien post SC. penurunan skala nyeri pada ibu post
operasi Sectio caesarea’, Vol .1, Edisi 2.
DAFTAR PUSTAKA Putri, D. 2015. Pengaruh kompres panas
terhadap penurunan skala nyeri pada
Andreinie, R. 2016.‘ Analisis efektivitas ibu primipara post Sectio caesarea
kompres hangat terhadap penurunan dimana hasil penelitian menunjukan
nyeri persalinan’ ,Jurnal skala nyeri ibu post SC. Vol. 6, Edisi 2.
kebidanan,Vol. 1, Edisi 1. Kesehatan, K., 2013. Riset Kesehatan Dasar
Anggorowati, 2009. ‘Efektifitas pemberian (Riskesdas). Kemenkes RI.
intervensi spiritual “spirit ibu” terhadap Setyoadi, 2011. Terapi Modalitas
nyeri post sectio caesarean (SC) pada rs Keperawatan pada klien Psikogeriatri’,
sultan agung dan RS Roemani Salemba Medika : Jakarta.
Semarang’, Journal Media Ners,1. Tarsikah, 2012.‘Penurunan Nyeri Persalinan
Badan Penelitian Dan Pengembangan Primigravida Kala I Fase Aktif
Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar Pascapenghirupan Aromaterapi
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013:1- Lavender. MKB’, Vol .44, No 1.
384.doi:1 Desember 2013. Uliyah, M. dan Alimul Hidayat, A., 2008.
Bangun, A.V dan Nur’aeni S. 2013.‘Pengaruh Praktikum Ketrampilan Dasar Praktik
Aromaterapi Lavender Terhadap Klinik Aplikasi Dasar-Dasar Kebidanan.
Intensitas Nyeri Pada Pasien Pasca Utami, S. 2016. Efektivitas Aromaterapi Bitter
Operasi Di Rumah Sakit Dustira Orange Terhadap Nyeri Post Partum
Sectio Caesarea. Unnes Journal of
Public Health, Vol. 5, No 4.
Widayani, W. 2016.‘Aromaterapi Lavender
dapat Menurunkan Intensitas Nyeri
Perineum pada Ibu Post Partum’, Vol
.4, Edisi 3.
World Health Organization. 2015,
Establishing Guideline Devolopment
Group for WHO Recommendations on
Non-Clinical Interventions to Reduce
Unnecessary Caesarean Section.
http://www.who.int/reproductivehealth/p
ublications/reduce-unnecessary-
caesarean -sections/en/. Published 2015

Anda mungkin juga menyukai