Makalah Islam-Dikonversi
Makalah Islam-Dikonversi
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
B RUMUSAN
BAB II PEMBAHASAN
YUNANI
ROMAWI
HINDIA
CHINA
AJARAN YAHUDI
1. 1. 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nasib Perempuan Pra Islam
Sejarah menginformasikan bahwa sebelum datangnya islam terdapat sekian banyak
peradaban besar, seperti: yunani, romawi, india, dan china.Dunia juga mengenal agama-agama
,seperti:yahudi, nasrani, buddha, zoroaster,dan sebagainya.Berikut ini dijelaskan secara singkat
kondisi perempuan di peredaban dan agama-agama tersebut sebagai perbandingan dengan
perlakuan islam terhadap perempuan.
Peradaban pra islam sebagai beriikut:
a. Yunani
b. Romawi
c. Hindia
Perempuan pada masarakat hindu ketika itu sering di jadkan sesaji bagi para dewa
d. China
Dalam petuah china kuno di ajarkan, “Anda boleh mendengar pembicaraan wanita,
tetapi sama sekali jangan mempercayai kebenaannya” (Shibab,1998:296-297).
Ajaran agama pra islam:
e. Ajaran Yahudi
Dalam ajaran yahudi mertabat perempuan sama dengan pembantu. Ayah berhak
menjual anak perempuannya, kalau ia tidak mempunyai saudara laki-laki.Mereka mengangap
prempuan sebagai sumber laknat, karena dia-lah yang menyebabkan Adam terusir dari surga.
Apabila seorang perempuan sedang mengalami haid, mereka tidak boleh memegang bejana
apapun, karana khawair tersebarnya najis. Bahkan sebagian besar dari mereka diasingkan
hingga selesai haidnya.
2.2 Konsep Islam Tentang Perempuan
1. Pemuliaan islam terhadap perempuan
Islam memandang perempuan sebagai makhluk mulia dan terhormat, yang memiliki hak
dan kewajiban. Dlam islam, haram hukumnya memnganiaya dan memperbudak perempuan(al-
Barik,2003:11). Islam adalah agama pertama yang menempatkan perempuan sebagai makhluk
yang tidak berbeda dengan laki-laki dalam hakikat kemanusiannya. Meskipun begitu, dalam
beberapa hal prinsipil, terdapat perbedaan antara perempuan dengan laki-laki. Perbedaan ini
bukan untuk merendahkan satu sama lain, melainkan untuk saling melengkapi sebab Alah SWT
menciptakan mereka saling berpasangan (Q.S.Yasin:36).
Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki-laki
Kesamaan perempuan dengan laki-laki, antara lain dalam hal bahwa kedua-duanya
adalah manusia beserta segala potensinya. Sebagai makhluk Allah yang diciptakan dalam
bentuk yang sempurna, manusia baik laki-laki maupun perempuan memilki potensi menjadi
khalifah Allah(Q.S. al-Baqarah:30) dengan tugas memakmurkan bumi.
Ajaran islam melarang untuk menyakiti dan mengganggu orang beriman, baik laki-laki
maupun perempuan, dan mengancam pelanggarnya dengan siksa yang pedih. Hal ini di
kemukakan dalam Q.S. al-Buruj:10 yang berbunyi:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahaian mereka (laki-laki) atas sebahagiaan yang lain (wanita), dan Karena
mereka (laki-laki)Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”.
Ayat di atas ditafsirkan sebagai laki-laki harus memiliki kedudukan lebih tinggi dari
pada perempuan dalam segala bidang, dan perempuan di anggap tidak berhak untuk memimpin
(Sulaeman,2004).
2.3 Sejarah Dan Ragam Feminisme
Menurut bahasa, kata feminisme berasal dar bahasa latin, femina yang berarti
perempuan.Menurut Kamla Bhasin an Nighat Said Khan, dua orang feminis dari Asia selatan,
feminisme adalah “suatu kesadaran akan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan
dalam masyarakat, di tempat kerja, dan dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuan
maupun lelaki untuk mengubah keadaan tersebut”(Kamla dan Nighat,1995:5).
Dari pengertian di atas, dapat di sebutkan tiga ciri feminisme,yaitu:sebuah gerakan
atau doktrin yang: (a) menyadari adanya ketidakadilan jender di masyarakat maupun di
keluarga, antara lain dalam bentuk penindasan dan pemerasan terhadap perempuan;
(b) memaknai jender bukan sebagai sifat kodrati melainkan sebagai hasil proses sosialisasi;
(c) memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
3.Ragam Feminisme