Market Outlook 2019
Market Outlook 2019
SEKURITAS INDONESIA
Table of Contents
GGRM 95
HMSP 97
Telecommunication 217
ERAA 219
EXCL 221
ISAT 223
TELE 225
Tahun 2019 merupakan tahun yang kami lihat penuh dengan tantangan. Berlanjutnya kenaikan
suku bunga di Amerika Serikat dan memanasnya perang dagang, terutama antara Amerika
Serikat dan China, masih menjadi resiko pada tahun depan. Di samping itu, masih ada tantangan
dari dalam negeri berupa defisit neraca perdagangan dan ketidakpastian politik terkait pemilu.
Harga sejumlah komoditas yang diperkirakan masih relatif cukup tinggi atau menguat diharapkan
semakin berdampak pada sektor riil. Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung
daya beli seperti antara lain proyek dana desa dan subsidi diharapkan juga dapat menopang
konsumsi dalam negeri.
Tahun 2018 dibuka dengan penuh harapan, setelah sebelumnya IHSG berhasil mencetak return
20% sepanjang 2017. Optimisme ini berlanjut pada 1Q18, dimana pada Februari 2018 IHSG
mencetak return tertinggi sepanjang sejarah: All Time High tercapai di level 6,689. Namun,
optimisme ini beralih menjadi pesimisme berkepanjangan, dimana IHSG tertekan sampai jatuh di
bawah level psikologis 6,000 pada bulan April 2018. Hal ini tidak berlangsung lama, dimana IHSG
kembali menunjukkan resiliensinya pada 2H18 dengan tertahan pada titik terendah tahun ini di
level 5,634. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bangkit lagi setelah breakout dari level
resisten 6,100, dan berpeluang kembali rally menyentuh resisten 6,700 di tahun 2019.
Semoga dengan panduan investasi ini, kita dapat terus berjalan bersama dan menggapai sukses
di tahun depan. Kami selalu terbuka untuk segala saran yang akan membuat kami lebih baik lagi
dalam melayani Anda.
Widjana Wirharjanto,
Presiden Direktur
ECONOMIC OUTLOOK
(QE) in 2019
Capital Outflow
Yuan potential
devaluation to USD/IDR 15350 in
7.19/USD during trade 2019
war
Kondisi Perekonomian Global: Pertumbuhan dunia melambat dan diikuti kenaikan tingkat suku bunga.
Dampak pemotongan pajak Trump terhadap ekonomi AS Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2016-2019F
kemungkinan akan semakin melemah tahun depan. Negara 2017 2018f 2019f
World Bank & IMF sepakat bahwa perang dagang akan Pertumbuhan Ekonomi Dunia 3.1 3.1 3.0
menurunkan aktivitas investasi dan perdaganan dunia yang Pertumbuhan Negara Maju 2.3 2.2 2.0
berujung pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Amerika Serikat 2.3 2.7 2.5
Perang dagang telah mendorong penurunan yield US T di Zona Eropa 2.4 2.1 1.7
jangka menengah dan panjang, di saat The Fed masih yakin Jepang 1.7 1.0 0.8
menaikan tingkat suku bunga acuan 4 kali tahun ini. Pertumbuhan Negara Berkembang 4.3 4.5 4.7
Kemungkinan AS akan mengalami resesi satu hingga dua China 6.9 6.5 6.3
tahun lagi cukup besar jika The Fed menaikan suku bunga tiga India 6.7 7.3 7.5
kali di 2019. Brasil 1.0 2.4 2.5
Peluang bagi The Fed untuk menaikan suku bunga hanya dua Rusia 1.5 1.5 1.8
kali tahun depan cukup terbuka jika data ekonomi AS Afrika Selatan 1.3 1.4 1.8
melambat. Sumber: Global Economic Prospect Juni 2018
(%)
5
Prediksi Arah Perang Dagang AS-China: Dampak negatif akan sama-sama dirasakan kedua negara.
Realisasi pajak yang dikenakan AS lebih banyak jatuh kepada Struktur barang impor dari China yang ditarif AS Juni 2018
kelompok barang antara dan barang modal.
Faktor tersebut mendorong ongkos produksi yang tinggi di saat
AS sedang mengalami kondisi full employment.
Impor tarif yang dikenakan China lebih banyak mengarah pada
barang konsumsi yang lebih banyak memukul produsen AS.
Secara total AS lebih dirugikan dengan kebijakan perang
dagang tahap pertama ini dan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi dalam negeri AS.
Walaupun impor China lebih sedikit (USD 127 miliar)
dibandingkan impor AS dari China sebesar USD 506 ,Namun
China dapat memperlemah Yuan untuk menjaga daya saing
ekspornya. Trade war turn into currency war.
Sumber: Krugman, 2018
Nilai tukar terhadap USD Maret 2017- Sept 2018 Struktur Impor barang dari AS yang ditarif China Juni 2018
USDIDR USDYUAN
15500 7
15000 6.8
usd/idr
14500 6.6
USDYuan
14000 6.4
13500
6.2
13000
12500 6
12000 5.8
Inverted yield curve sangat mungkin terjadi: Kenaikan Fed Fund Rate kemungkinan terlalu cepat.
Unemployment rate dan PCE core (yoy) AS Jan 2008- Juli 2018
Pemotongan pajak di AS masih belum mampu mendorong
inflasi karena kenaikan upah riil yang terbatas di AS. Unemployment rate PCE (YOY)
11 2.1
10 1.9
Terbatasnya kenaikan upah di AS disebabkan sebagian besar 9 1.7
uang hasil pemotongan pajak digunakan untuk buy back saham 8 1.5
(%)
dan investasi untuk ekspansi bisnis korporasi. 7 1.3
6
(%
)
5 1.1
Kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan terlalu cepat 4 0.9
tahun ini di saat inflasi di AS belum benar-benar pulih 3 0.7
2 0.5
12/1/20…
11/1/20…
11/1/20…
diperkirakan akan mendorong AS kedalam resesi di tahun
12/1/20…
10/1/20…
10/1/20…
7/1/2009
3/1/2011
7/1/2014
3/1/2016
8/1/2011
4/1/2013
8/1/2016
9/1/2008
5/1/2010
1/1/2012
9/1/2013
5/1/2015
1/1/2017
2/1/2009
6/1/2012
2/1/2014
6/1/2017
4/1/2018
2020-2021. Diperkuat oleh sinyal Yield Curve US treasury yang
kemungkinan inverted tahun depan.
Selisih yield US treasury Maret 2017- Juni 2018 Labor participation rate dan Real Wage AS Jan 2012-Juli 2018
80 1.5
(%)
60 (%) 1
40 62.5
0.5
20 62 0
0 -0.5
May- …
May- …
May- …
May- …
May- …
May- …
61.5 -1
Sep-15Jan-16
Sep-17Jan-18
Jan-13
Jan-14
Sep-14
Jan-15
Jan-17
Sep-12
Sep-13
Sep-16
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Ekonomi Domestik: Konsumsi domestik kembali menjadi mesin perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
di 2018.
• Hingga triwulan ketiga 2018 konsumsi RT masih tumbuh cukup kuat di atas 5% setelah dalam dua tahun terakhir, tumbuh di kisaran
4,95%. Pertumbuhan konsumsi ini diharapkan akan terus berlanjut hingga tahun 2019.
• Investasi masih tumbuh cukup kuat didorong proyek infrastruktur swasta dan pemerintah hingga TW 3 2018. Namun tekanan untuk
menurunkan CAD kemungkinan akan memperlambat investasi tahun depan.
•Konsumsi Pemerintah juga masih cukup kuat di tengah kenaikan pertumbuhan pajak di tahun 2018 yang cukup tinggi.
•Defisit neraca perdagangan masih terjadi hingga triwulan keempat walaupun kecenderungan pertumbuhan impor mulai melambat.
Konsumsi Rumah Tangga 4.96 4.95 5.07 5.01 4.99 5.01 4.94 4.95 4.93 4.97 4.95 4.95 5.14 5.01
Konsumsi Lembaga Nonprofit -0.62 6.41 6.73 6.67 6.75 6.64 8.07 8.52 6.02 5.24 6.91 8.09 8.71 8.54
Melayani Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah 5.31 3.43 6.21 -2.95 -4.03 -0.14 2.69 -1.92 3.48 3.81 2.14 2.73 5.26 6.28
Investasi 5.01 4.67 4.18 4.24 4.79 4.47 4.77 5.34 7.08 7.27 6.15 7.95 5.87 6.96
Bangunan 6.11 6.78 5.07 4.96 4.07 5.18 5.87 6.07 6.28 6.68 6.24 6.16 5.87 5.70
Mesin dan Perlengkapan 0.62 -8.2 -7.3 -9.5 -1.9 -6.725 1.2 -2.2 15.2 22.3 9.125 23.7 22.4 22.10
Ekspor -2.12 -3.1 -1.5 -5.75 4.15 -1.57 8.41 2.8 17.01 8.5 9.09 6.17 7.7 7.52
Impor -6.25 -5.04 -3.47 -4.13 2.72 -2.45 4.81 0.2 15.46 11.81 8.06 12.7 15.17 14.06
PDB 4.88 4.94 5.21 5.03 4.94 5.03 5.01 5.01 5.06 5.19 5.07 5.06 5.27 5.17
Sektor 1Q2016 2Q2016 3Q2016 4Q2016 1Q2017 2Q2017 3Q2017 4Q2017 1Q2018 2Q2018 3Q2018
Pertanian 1.47 3.48 3.18 5.53 7.15 3.23 2.77 2.24 3.29 4.76 3.62
Pertambangan 1.22 1.04 0.17 1.35 -1.22 2.12 1.84 0.08 0.74 2.21 2.68
Industri Olahan 4.68 4.62 4.47 3.28 4.28 3.5 4.85 4.46 4.56 3.97 4.33
Listrik dan Gas 7.5 6.24 4.88 3.14 1.6 -2.53 4.88 2.27 3.31 7.56 5.58
Pengadaan Air 5.39 4.12 2.36 2.66 4.39 3.67 4.82 5.53 3.59 3.94 6.22
Perdagangan 4.31 4.28 3.66 3.87 4.61 3.47 5.2 4.47 4.93 5.24 5.26
Transportasi& Pergudangan 7.42 6.52 8.18 7.64 8.06 8.8 8.88 8.21 8.59 8.59 5.64
Konstruksi 6.76 5.12 4.95 4.21 5.96 6.94 6.98 7.23 7.35 5.73 5.79
Akomodasi & Makanan Minuman 5.73 5.16 5 4.82 5.27 5.73 5.69 5.49 5.45 5.75 5.9
Informasi dan Komunikasi 7.58 9.31 8.93 9.62 10.48 11.06 8.82 8.99 8.52 6.06 8.98
Jasa Keuangan dan Asuransi 9.32 13.6 9.04 4.18 5.99 5.94 6.16 3.85 4.33 3.02 3.44
Real estat 5.25 5.15 4.36 4.03 3.66 3.73 3.6 3.73 3.23 3.11 3.85
Jasa perusahaan 8.14 7.57 6.95 6.83 6.83 8.24 9.37 9.25 8.04 8.89 8.67
Adm Pemerintahan 4.61 4.44 3.81 0.28 0.23 -0.03 0.69 6.95 5.79 7.2 7.89
Pendidikan 5.3 5.11 1.92 3.09 4.05 0.88 3.62 5.89 4.83 4.94 6.62
Jasa kesehatan & soial 6.65 5.2 4.64 4.25 7.06 6.32 7.51 6.31 6.06 7.07 7.55
servis lain 8.14 8.1 7.93 7.92 7.9 8.51 9.31 8.87 8.42 9.22 9.19
PDB 4.94 5.21 5.03 4.94 5.01 5.01 5.06 5.19 5.06 5.27 5.17
Sumber: Bloomberg, SSI Research;
Legend: hijau: pertumbuhan lebih tinggi dari PDB; Merah: pertumbuhan lebih rendah dari PDB
Pertumbuhan konsumsi domestik kami perkirakan sedikit lebih Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016-2019F
baik didorong naiknya belanja sosial. Komponen PDB 2015 2016 2017 2018 2019
Investasi kami perkirakan melemah didorong kenaikan tingkat
suku bunga, terbatasnya pertumbuhan DPK perbankan serta Konsumsi RT 4.97 5.01 4.95 4.98 5.1
mulai melambatnya belanja modal pemerintah. Konsumsi Non-RT 6.71 6.62 6.91 6.95 9
Pertumbuhan konsumsi pemerintah kami perkirakan melambat
Konsumsi Pemerintah 4.93 -0.15 2.14 5 4.5
untuk menjaga defisit APBN sebesar 1,8% per PDB.
Ekspor kami perkirakan tumbuh lebih rendah didorong mulai Investasi 4.99 4.48 6.15 6 5.7
melambatnya harga komoditas dan isu perang dagang. Ekspor Barang & Jasa -2.07 -1.74 9.09 11 6.3
Impor kami perkirakan akan melemah di 2019 diorong
melemahnya pertumbuhan investasi dan belanja modal
Impor Barang & Jasa -6.35 -2.27 8.06 14 8
pemerintah. Pertumbuhan PDB 4.79 5.02 5.07 5.18 5.2
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan Kredit & Dana Pihak Ketiga Perbankan ‘14-’18 Penjualan retail & mobil 2014-2017
Kredit DPK (RHS) Penjualan Retail (%YOY) Penjualan Mobil (RHS %YOY)
25.0%
30 50
20.0% 25 40
30
20
15.0% 11.9% 20
15 10
10.0% 10 0
-10
5.0% 6.3%
5 -20
0 -30
Apr-15
Jul-15Oct-15
Apr-16
Jul-16Oct-16
Apr-17
Oct-17
Apr-18
0.0%
Apr-14Jul-14Oct-14
Apr-16
Jul-16
Apr-18
Jul-18
Apr-14Jul-14
Jan-14
Apr-15
Jul-15
Oct-15
Jan-16
Oct-16
Jan-17
Apr-17Jul-17Oct-17Jan-18
Oct-14Jan-15
-40
Jul -18
Jan-14
Jan-15
Jan-16
Jan-17
Jan-18
Jul-17
-5 -50
Inflasi makanan yang masih terjaga di sekitar 4%-5% tahun depan kami perkirakan dapat menjaga pertumbuhan konsumsi domestik
tahun depan.
Biaya transportasi yang masih cukup rendah seiring belum dinaikannya harga BBM bersubsid paling tidak hingga semester kedua
2019 kemungkinan juga menjadi katalis positif bagi konsumsi domestik.
Perlambatan pertumbuhan konsumsi untuk alat perumahan dan perlengkapan rumah tangga juga dapat dikompensasi dengan naiknya
Lainnya Pangsa Terhadap Kons RT Komponen Kons RT 2015 2016 2017 2018*
5%
Makanan dan Minuman, Selain Restoran 5.4% 5.3% 5.2% 5.2%
Restoran
dan Hotel Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya 4.4% 3.3% 3.1% 4.5%
9% Makanan dan Perumahan dan Perlengkapan
Minuman, Selain Rumahtangga 4.8% 4.6% 4.3% 4.0%
Restoran
Transportasi dan 37% Kesehatan dan Pendidikan 5.4% 5.3% 5.6% 5.1%
Komunikasi Transportasi dan Komunikasi 4.8% 5.3% 5.3% 5.7%
25%
Restoran dan Hotel 5.0% 5.4% 5.5% 5.7%
Perumahan dan Lainnya 2.8% 2.4% 2.4% 1.8%
Perlengkapan
USD
korporasi.
15.0 200%
Pertumbuhan kredit investasi perbankan juga kemungkinan
Miliar
10.0 100%
melambat seiring penurunan pertumbuhan DPK perbankan.
Secara total pertumbuhan investasi kami perkirakan melambat 5.0 40% 16% 3.9 0%
di tahun 2019. -1% -2% -24% -8% -100%
-76% 459%
0.0 -200%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*
Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan DPK Perkiraan Komposisi Pembentukan Modal Tetap Bruto
Apr-14
Oct-14Jan-15Apr-15Jul-15Oct-15Jan-16Apr-16
Jul-16
Oct-16
Apr-18
Jan-17Apr-17Jul-17Oct-17Jan-18
Jul-18
Jul-14
Neraca perdagangan dan nilai tukar: CAD akan menurun namun nilai tukar masih akan melemah.
Defisit neraca perdagangan di 2018 didorong karena Neraca Pembayaran Jan 2008-Mei 2018
pertumbuhan ekspor yang kalah cepat dengan impor. Current Account Capital and Financial Account Foreign reserve (RHS)
Surplus non-migas yang selama ini dapat mengatasi defisit 20.0 140.0
migas Indonesia yang rata-rata berkisar USD 1-1.5 miliar 15.0 120.0
sepanjang 2018 tidak terjadi. 10.0 100.0
Investasi yang naik cepat didorong proyek infrastruktur
Miliar USD
Miliar USD
5.0 4.2 80.0
pemerintah mendorong tingginya impor belanja modal dan 0.0 60.0
bahan baku penolong yang menyebabkan defisit terjadi di
-5.0 40.0
tahun 2018.
Dengan naiknya tingkat suku bunga yang kemungkinan diikuti -10.0 -8.8 20.0
pelemahan kredit serta rendahnya realisasi belanja modal -15.0 0.0
3Q2018
pemerintah. Defisit neraca perdagangan kemungkinan akan
4Q2015
2Q2015
3Q2015
1Q2018
2Q2018
1Q2015
4Q2017
4Q2014
3Q2017
3Q2014
2Q2017
2Q2014
1Q2017
1Q2014
3Q2016
4Q2016
2Q2016
1Q2016
melambat di tahun 2019. Nilai tukar kemungkinan masih akan
melemah akibat defisit Neraca Perdagangan ke level
Rp15.100/USD-15.350/USD. Sumber: Bloomberg, SSI Research
14000 4
12000 3
2
10000
(%)
Usd/idr
1
8000 0
6000 -1
4000 -2
-3
-3.04
2000 -4
0 -5
2Q2003
1Q2004
4Q2004
3Q2005
2Q2006
1Q2007
4Q2010
2Q2012
4Q2013
3Q2014
2Q2015
1Q2016
4Q2016
3Q2017
3Q2018
1Q2013
3Q2011
2Q2009
1Q2010
4Q2007
3Q2008
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
(%)
6 6.0
naik pasca Pemilu 2019.
Jika partai incumbent menang, kami perkirakan inflasi akan 5
dinaikkan sekitar bulan Juli-Oktober 2019. Jika presiden baru 4
terpilih kami perkirakan kenaikan BBM baru akan terjadi sekitar 3 3.16
bulan Oktober-Desember 2019.
Potensi kenaikan inflasi tersebut kami perkirakan akan 2
mendorong BI untuk menaikkan tingkat suku bunga ke level Aug-13 Jun-14 Apr-15 Feb-16 Dec-16 Oct-17 Aug-18
6.75% tahun depannya atau sebesar 75bps. Sumber: Bloomberg, SSI Research
100.0%
56%
50.0% 5.4%
0.0% 3.5% -4.2%
Kebijakan Fiskal: Pengeluaran belanja bantuan sosial dan subsidi lebih didorong pemerintah di tahun 2018 untuk
menjaga daya beli.
Realisasi Penerimaan Negara Juli 2018
Sampai dengan Juli pertumbuhan realisasi APBN 2018
mencapai 51.3%. Dengan inflasi yang hanya 3.18% (yoy) di Juli,
Penerimaan Negara Penerimaan Pajak
pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakna dapat tumbuh Belanja Pemerintah Defisit Anggran/PDB
5-6% tahun ini. 20.0% 0.00%
Realisasi Belanja Negara 2015- 2019 Transfer Daerah dan Dana Desa 2014 2019
Asumsi Makro APBN 2019: Pertumbuhan Ekonomi menjadi Asumsi RAPBN 2019 yang paling rentan untuk tidak terealisasi karena
tekanan yang masih cukup kuat bagi Rupiah tahun depan serta perang dagang yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi dunia.
Harga Minyak 51 70 70
Pertumbuhan anggaran infrastruktur yang hanya tumbuh 2.4% di RAPBN 2019 dapat menjaga CAD tetap di kisaran 2.9% tahun
depan. Anggaran sosial yang naik sekitar 80T menjadi andalan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Pendidika
n&
Kesehatan 2,4% 31,9%
:9,8%
Sumber: Kemenkeu
RAPBN 2019 Terkesan sangat berhati-hati dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan eksternal yang makin kuat.
Defisit anggaran 2019 di tekan hingga 1.8% untuk jaga nilai tukar rupiah.
Sumber: Kemenkeu
Penurunan defisit di RAPBN 2019 menjadi salah satu strategi menurunkan tekanan dari faktor eksternal.
Sumber: Kemenkeu
BOND OUTLOOK
Kenaikan Yield US treasury masih menjadi faktor pendorong kenaikan yield SUN.
Hingga akhir tahun 2018 Yield US treasury kami perkirakan akan berkisar di level 3.10% dengan kemungkinan naiknya
tingkat suku bunga Fed Fund Rate sebesar 4 kali tahun ini. Di tahun 2019 The Fed kemungkinan tidak akan seagresif
tahun ini menaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan hanya 2-3 kali. Yield US treasury kemungkinan kami
perkirakan akan berkisar di level 3.3% tahun depan.
ID10Y US 10Y(lhs)
9.2 3.4
9
8.8
8.6 3.2
8.4
8.2
8 3
7.8
7.6
7.4 2.8
(%)
7.2
7
6.8 2.6
6.6
6.4
6.2 2.4
6
5.8
5.6 2.2
5.4
5.2
5 2
1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018
CDS Indonesia kemungkinan akan tetap mengalami kenaikan di tahun 2019 akibat pelemahan nilai tukar rupiah
disebabkan kenaikan tingkat suku bunga AS dan CAD yang kemungkinan di level 2,9 % dari PDB.
CDS5Y
170
160
146.352
150
140
130
Bps
120
110
100
90
80
70
Rupiah kemungkinan akan tetap melemah ke level Rp 15.100/USD – Rp 15.350/USD tahun depan didorong CAD yang
masih berkisar di level 2,9% dari PDB serta kenaikan tingkat suku bunga serta isu perang dagang tahun 2019.
17000
16500
16000 15696
14000
13500
13000
12500
12000
1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018
Realisasi defisit APBN 2018 semakin terkendali. Tahun 2019 supply SUN kemungkinan akan terbatas seiring
keinginan pemerintah menurunkan defisit APBN ke 1,8%.
Realisasi Penerbitan SUN 10 Agustus 2018
Defisit APBN 2018 diperkirakan di bawah target sebesar 1.9%
tahun ini.
Batalnya lelang SUN pada bulan Desember menunjukan
komitmen pemerintah untuk menjaga defisit APBN 2018 di
bawah target 2,4%.
Kenaikan suku bunga dalam negeri yang kemungkinan sebesar
175 bps tahun ini diperkirakan dapat kembali menaikan
kepemilikan investor asing di SUN yang sempat turun sejak April
2018.
Tahun 2019 Defisit APBN yang sebesar 1,8% akan membatasi
penerbitan SUN baru. Dengan kemungkinan melambatnya
belanja pemerintah lelang SUN di bulan Desember tahun depan
juga kemungkinan akan ditiadakan. Sumber: DJPPR
Kepemilikan asing di SUN hingga 10 Agustus 2018 Perubahan Yield SUN beberapa negara kawasan per Agust’18
Sumber: DJPPR
Sumber: DJPPR
S&P kemungkinan besar tetap menjaga peringkat surat utang Indonesia (BBB-) dengan outlook stabil.
Conversely, downward pressure on the rating could emerge if we expect trade and fiscal balances over the next one to two years to be
materially worse than our current projections. Indications of pressure on the rating are net general government debt and budget deficits
surpassing 30% and 3% of GDP, respectively, in a sustained way.”
CAD yang berada di rentang 2,9%-3,0% serta defisit primer fiskal pemerintah kemungkinan menjadi hambatan bagi Indonesia untuk
mendapatkan perinkat utang dan outlook yang lebih baik dari S&P di 2019.
Negara Peringkat S&P Policy rate Inflation 10-year yield* Real yield Spread to US
Treasury
China A+/Stable 4.35 2.30 3.63 1.33 44
India BBB-/Stable 6.50 3.69 8.16 4.47 497
Indonesia BBB-/Stable 5.50 3.20 8.48 4.81 528
Japan A+/Stable -0.10 1.30 0.10 -1.20 -308
Korea Selatan AA/Stable 1.50 1.40 2.73 1.33 -46
Kinerja obligasi seri acuan: Kenaikan BI 7-D RR akibat kenaikan FFR & Trade war mendorong turunya harga seri acuan semua tenor.
FR0077 (5 tahun) & 78 (10 tahun) Kemungkinan bisa jadi seri yang cukup menarik untuk dikoleksi di tahun 2019 sebagai seri acuan baru.
8.217
FR0065 8.07
FR0063 29%
FR0064 21%
FR0064 7.875
FR0065 16%
FR0063 7.786
FR0075 10.9%
7.4 7.6 7.8 8 8.2 8.4
Dengan menggunakan analisa Vector Error Correction (VECM) dan data time series dari kurun waktu
2008-2018, kami perkirakan Yield SUN 10 tahun kemungkinan berkisar di level 8.4%-11% tahun 2019.
EQUITY OUTLOOK
Kami meyakini the Fed akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) IHSG dan Akumulasi Dana Asing
sebanyak 1 kali lagi di tahun ini dan 3 kali pada tahun depan, 60,000 8,000
sehingga FFR akan mencapai 3,25%. Perkiraan ini lebih rendah 30,000 6,000
dibandingkan estimasi the Fed yang memperkirakan
kenaikan 5 kali lagi. 0
Sejalan dengan itu, kami melihat tren kenaikan suku bunga BI 4,000
masih akan berlanjut di tahun depan dan rupiah masih akan -30,000
-60,000 2,000
terus mengalami depresiasi. Hal ini umumnya berdampak
negatif bagi kinerja emiten. 2017: Net Sell Rp 39.9tn
-90,000 YTD2018: Net Sell Rp 53.4tn 0
Perang dagang AS-China diperkirakan masih akan
Akumulasi Dana Asing (LHS, Rp miliar) IHSG (RHS)
berlangsung di tahun depan. China terlihat sudah kurang bisa
membalas lagi dalam pengenaan tarif impor barang dari AS, Sumber: Bloomberg, SSI Research
namun mereka masih memiliki banyak US Treasury, yang jika
dilepas dapat mendorong kenaikan yield US Treasury. Kami Survei Pemilihan Presiden
melihat masalah perang dagang ini dapat menambah volatilitas
Hasil Survei Calon Presiden
IHSG. Pertemuan G20 di akhir November mendatang
Survei Tanggal Jokowi-Ma'ruf Prabowo-Sandi Lainnya*
diharapkan akan mendatangkan titik temu bagi kedua belah Indikator Sep'18 58% 32% 10%
pihak. SMRC Sep'18 60% 30% 10%
Pemilihan presiden pada tahun depan juga dapat menambah LSI Okt'18 59% 26% 16%
volatilitas IHSG, antara lain dalam hal: 1.) Kondisi sosial dan Kompas Okt'18 53% 33% 15%
keamanan. Hingga kini tidak terdengar isu SARA dan lainnya * Jawaban lain dari responden seperti:
yang dapat menimbulkan masalah sosial dan keamanan. 2.)
Kebijakan dan program kerja terkait ekonomi dan bisnis. "kandidat lain", "tidak tahu", "tidak ingin menjawab"
Rencana kebijakan dan program kerja dari pasangan yang Sumber: Media, SSI Research
unggul menurut survei dapat menimbulkan suatu ekspektasi.
Di tengah berbagai ancaman dan ketidakpastian tersebut, kami Harga Batubara (USD/MT)
masih melihat sejumlah harapan, yaitu: 1.) Harga sejumlah 140
komoditas yang diperkirakan masih akan relatif tinggi atau 120
menguat, 2.) Program stimulus dan subsidi pemerintah, dan 3.)
100
Belanja politik terkait pemilihan umum. Ketiga hal tersebut
dapat menguntungkan sektor tertentu.
80
Dilihat dari rolling PE jangka panjang (sejak 2006) dan spread
PE dengan MSCI Emerging Market Index, valuasi IHSG kami 60
Leading PE IHSG dan Indeks MSCI Emerging Market Return Sektor (YTD)
25 50%
20
15 30%
10
10%
5
0
-5 -10%
-10 -30%
JCI Index MXEF Index Spread Average Spread
Return YTD 1/11/2018
1 Permendag No. 07 Tahun 2018: Ketentuan Disetujui Menjaga kualitas dan pertumbuhan industri
impor semen clinker dan semen
2 Perpres No. 64 Tahun 2018: Renovasi dan Disetujui Potensi mendorong konsumsi semen
Pembangunan Beberapa Proyek
PT Samuel Sekuritas Indonesia 38
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
Pajak Rokok
Coal
3 Pembatasan harga jual batubara ke pembangkit Pembatasan harga jual batubara ke pembangkit listrik PLN
listrik PLN Disetujui sebesar USD 70/ton terbukti berdampak penurunan kinerja
produsen. Pemberlakuan tersebut masih akan berlaku hingga
akhir 2019.
4 Potensi pengalihan pemakaian batubara ke gas Potensi beralihnya bauran energi China dari batubara ke gas,
oleh pemerintah China Rencana berpotensi berdampak pada berkurangnya kebutuhan
batubara domestik.
5 Kewajiban mengkonversi pendapatan USD ke Hal ini berdampak negatif untuk arus kas produsen batubara,
Rupiah dan menyimpannya di bank nasional. Rencana mengingat mereka terancam mengalami rugi kurs ketika
Construction rupiah melemah terhadap USD.
1 PP No. 5 Tahun 2018: Pengelolaan Keuangan Disetujui Potensi mendorong eksekusi proyek PSN lebih cepat
Haji
2 PP No. 26 Tahun 2018: Penambahan Memperkuat struktur kapital KAI yang dapat mendorong
Penyertaan Modal RI Ke Dalam Modal Saham Disetujui percepatan penyelesaian proyek LRT
Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Kereta
Api Indonesia
3 Perpres No. 56 Tahun 2018: Perubahan Kedua Mempercepat eksekusi pembangunan PSN
Atas Perpres No 3 Tahun 2015 Tentang Disetujui
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional
4 Perpres No. 81 Tahun 2018: Percepatan Mempercepat eksekusi salah satu proyek PSN
Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Disetujui
dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Provinsi
Sumatera Utara
PT Samuel Sekuritas Indonesia 40
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
4 Ketentuan mengenai penataan pasar tradisional Menciptakan iklim persaingan yang sehat di antara para peritel
dan pasar modern lokal serta iklim bisnis yang lebih pasti. Netral bagi ACES,
Rencana MAPI, dan RALS karena berada dalam segmentasi pasar yang
berbeda.
5 Aturan Daftar Negatif Investasi Diimplementasikannya aturan tersebut berdampak positif bagi
Rencana
pemain lokal, terutama pada UKM.
6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor Tidak berpengaruh secara langsung, karena kenaikan PPh
110/PMK.010/2018 (perubahan dari dapat dikreditkan kembali, tetapi berpotensi mengganggu arus
PMK.010/2017) yang mengatur kenaikan tarif kas importir sehingga jumlah barang impor (dalam segi
PPh Pasal 22 Impor terhadap 1,147 jenis kuantitas) akan berkurang, sehingga berpotensi
barang. Disetujui melambungkan harga barang – barang yang diimpor tersebut
di pasar. Akibat suplai yang berkurang, dapat berdampak
negatif bagi ACES dan MAPI.
5 Permendag No. 96 Tahun 2018, yang mengatur Tidak berdampak signifikan bagi CPIN, JPFA, dan MAIN,
harga telur dan Broiler seharga Rp18,000kkg karena pada umumnya harga komoditas telur dan ayam di
Disetujui
untuk batas bawah dan Rp20,000/kg untuk batas pasar sangat bergantung pada suplai dan permintaan.
atas pada level farm gate
6 Pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Mortality rate yang tinggi turut melambungkan harga ayam
Promoters (AGP), Pasal 16 Permentan No Disetujui (suplai turun) sementara permintaan DOC berkualitas tinggi
14/2017 turut terdongkrak (Positif bagi CPIN, JPFA, MAIN).
Forex Impact
Resiko nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup siknifikan Saham Perubahan Saham Perubahan Saham Perubahan
saat ini seiring kenaikan suku bunga di AS dan defisit neraca Laba Bersih Laba Bersih Laba Bersih
perdagangan dalam negeri. Tiap 1% Tiap 1% Tiap 1%
Secara umum, pelemahan rupiah merugikan perusahaan yang Pelemahan Pelemahan Pelemahan
banyak mengimpor bahan baku dan/atau memiliki hutang Rupiah Rupiah Rupiah
dalam dolar AS. MAIN -7.5% WTON -1.1% SCMA 0.3%
SILO -7.0% KLBF -0.9% EXCL 0.3%
Perusahaan yang memiliki pendapatan dalam dolar AS dan MAPI -5.7% ASII -0.9% ADRO 0.3%
mencatatkan laporan keuangannya dalam rupiah seperti ASRI -5.3% MIKA -0.8% INKP 0.5%
perusahaan tambang akan diuntungkan oleh pelemahan ISAT -3.4% INTP -0.8% ITMG 0.7%
rupiah. Namun, harga komoditas tersebut dapat tertekan ketika CPIN -2.6% SMGR -0.8% SIMP 0.8%
dolar AS menguat. ACES -2.0% BSDE -0.7% TPIA 1.2%
Estimasi kasar kami menunjukkan setiap pelemahan rupiah 1% INDF -1.8% WSKT -0.7% PGAS 1.4%
terhadap dolar AS dapat menurunkan overall EPS emiten- JPFA -1.7% UNVR -0.6% PTBA 1.7%
emiten sebesar 0,8%. SMRA -1.7% GGRM -0.6% AALI 2.1%
MNCN -1.6% HMSP -0.5% BRPT 2.7%
Pada tabel berikut tersaji analisa sensitivitas laba bersih
PTPP -1.6% CTRA -0.4% DOID 2.7%
terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
TELE -1.5% WSBP -0.4% INCO 2.9%
Angka tersebut hanya estimasi kasar dan tidak memfaktorkan
PWON -1.5% UNTR -0.3% AKRA 3.3%
hedging contract yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
ADHI -1.4% JSMR 0.0% MEDC 4.2%
ICBP -1.2% RALS 0.1% KIJA 4.4%
WIKA -1.1% TLKM 0.1% LSIP 4.6%
DMAS 0.1% ANTM 5.1%
9M18 Performance
Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan
Stock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih
Banks Pulp and Paper Cement
BMRI 2.7% 20.1%INKP 10.9% 79.6%INTP 2.5% -56.1%
BBCA 7.5% 9.9%Telco SMGR 4.4% 43.0%
BBRI 7.9% 14.4%EXCL -0.1% -160.8%SMCB 7.2% -2.7%
BBNI 10.0% 12.6%TLKM 2.3% -20.6%Precast
BBTN 14.5% 11.5%TOWR 9.2% -10.7%WSBP 8.5% 7.2%
Consumer Staples Auto and HE WTON 19.9% 26.9%
ICBP 7.5% 14.6%ASII 16.4% 20.6%Oil and Gas
INDF 3.1% -13.6%UNTR 32.1% 60.9%AKRA 25.3% 27.5%
KLBF 3.9% 1.4%Aviation Chemical
UNVR 1.0% 39.7%GIAA 3.5% -48.6%BRPT 12.2% -41.9%
Cigarette Property TPIA 9.1% -30.2%
HMSP 7.2% 3.8%BSDE -18.9% -74.0%ESSA 189.1% 324.7%
GGRM 13.6% 6.3%PWON 19.0% 25.2%Toll Road
Healthcare ASRI 1.0% -42.8%JSMR 18.7% -6.9%
MIKA 10.1% -6.7%SMRA 0.7% 70.2%Coal and Metal
SILO 2.4% -95.2%SSIA 12.9% -105.3%INCO 29.2% -381.3%
Poultry CTRA 7.9% 2.4%ADRO 9.3% -16.0%
CPIN 5.1% 79.5%DMAS -19.8% -31.4%DOID 14.2% 57.7%
JPFA 16.8% 108.4%KIJA -32.2% -400.5%Plantation
MAIN 19.2% 6623.8%Construction AALI 10.2% -18.2%
Retail PTPP 7.5% -11.6%LSIP -19.6% -39.8%
MAPI 18.3% 124.4%ADHI 8.2% 63.6%SIMP -14.9% -79.2%
RALS 2.2% 43.4%WSKT 27.0% 40.0%TBLA -4.8% -23.6%
ACES 22.3% 32.5%WIKA 121.5% 26.0%TOTAL 11.1% 10.7%
PT Samuel Sekuritas Indonesia 50
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA
CEMENT - SSI Coverage (%) POULTRY - SSI Coverage (%) TELCO - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
10.36 5.43
53.64 58.64
43.69
(4.49) (0.31)
7.62
(18.76) (18.71) (7.61)
(8.67)
OIL AND GAS - SSI Coverage (%) PLANTATION - SSI Coverage (%) PLANTATION - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
5.31 4.96 4.96
(4.60)
(8.13) (10.49)(11.59)
(10.49)
(11.59)
(19.59) (19.59)
(22.97)
BANK - SSI Coverage (%) CHEMICAL - SSI Coverage (%) CIGARETTE - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
3.40
3M 6M 9M 12M
(2.89)
3.73
(9.23) (3.86)
0.52 1.40 (6.57)
(20.87)
(26.27) (20.99)
(9.24)
14.57
(2.05)
(3.95)
4.58 (6.35)
(7.79)
(7.86)
(13.96) (1.20)
(4.15)
(18.43) (14.77)
TELCO INFRA - SSI Coverage (%) COAL - SSI Coverage (%) PROPERTY - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
13.73
(7.84) 5.40
(18.31) (16.07)
(28.10) (26.55)
(12.97) (13.78) (32.26)
(35.49) (37.76)
MEDIA - SSI Coverage (%) PRECAST - SSI Coverage (%) HEALTHCARE - SSI Coverage (%)
(21.66)
(26.89) (26.52) (27.93)
(35.81)
(38.47) (33.38) (37.21) (41.52) (43.18)
(44.12) (38.16)
(3.84)
(12.92)
(29.53)
(34.59)
(39.80) (23.56)
(48.63)
(30.27)
Top Buy
Stock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)
BBNI 138.5 7,425 9,300 8.1 1.2
ASII 325.9 8,050 9,120 15.8 1.8
GGRM 139.1 72,300 87,700 15.6 2.5
ICBP 104.1 8,925 10,500 22.4 4.2
ACES 23.8 1,385 1,760 21.1 5.7
LSIP 8.5 1,260 1,650 12.7 1.0
ESSA 4.4 302 458 11.1 1.0
Top Sell
Stock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)
KIJA 4.6 220 160 149.1 0.8
GIAA 5.2 202 176 NA 0.4
SECTOR OUTLOOK
Automotive (Overweight)
Roadmap industri 4.0 dan automotive sebagai salah salah satu Peers Comparison
sektor prioritas.
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
Ekspektasi peraturan rilisnya peraturan DP 0%. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
Stabilnya perbaikan volume penjualan industry 4W. (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
ASII BUY 8,050 9,120 325,893 15.8 3.0 1.8 11.3
Sinyal perbaikan 2W, kami harapkan akan berlanjut dan
konsisten bertumbuh tahun depan. Sumber: Bloomberg, SSI Research
Automotive (Overweight)
Pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor (%) Perbaikan vol penjualan 2W potensi berlanjut stabil (juta unit)
25% 9.0
8.0 7.1 7.7 7.9
20% Sept18 +14,5%
7.5
15% 6.5 5.9 5.9 6.0 6.2 6.5
6.0
10% Sept14 +15,0% Sept15 +6,7%
4.5
5% Sept13 +3,2% Sept17 +1,7%
0% 3.0
Sep-13
Sep-17
May-18Sep-18
Jan-14May-14Sep-14Jan-15
Sep-15Jan-16
Jan-18
May-16Sep-16Jan-17May-17
May-15
-5% 1.5
-10% 0.0
-15% Sept16 -7,3% 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: ASII, SSI Research
Pergerakan NPL kredit kendaraan bermotor (%) Perbaikan vol penjualan 4W potensi stabil di 2019 (juta unit)
80% Sept14 +56,5% 1.4 1.1 1.2 1.2 1.1 1.2 1.3
60% 1.2 1.1 1.1
0.9 1.0
40% Sept15 +33,2% Sept18 +17,8% 1.0
0.8
20% 0.6
0% Sept17 +5,5% 0.4
Sep-14
Sep-17
Sep-13Jan-14
Jan-15
May-15
Jan-18
May-18
Sep-15Jan-16May-16Sep-16Jan-17May-17
May-14
Sep-18
-20% 0.2
-40% 0.0
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sept13 -24,4% Sept16 -9,7%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: ASII, SSI Research
automotive.
Relative return
Ekspektasi tekanan segmen jasa keuangan sebagai akibat
kenaikan provisi dan potensi dampak negatif dari hadirnya JCI VS ASII Performance
potetial rival terbaru serta skenario bila harga acuan batu-bara 70%
50%
jauh dibawah ekspektasi maka kami harapkan diseimbangkan
segmen auto yang semakin membaik YoY dan bisnis CPO. 30% ASII
Unit usaha agribisnis kami ekspektasikan akan bertumbuh.
10%
Asumsi skenario moderate UNTR masih mampu membukukan JCI
-10%
kinerja positif akan berkontribusi pada ASII,
BUY ASII TP Rp9.120, 17,9xPE19F, 2,0xPBV19F. -30%
Porsi pendapatan per segmen bisnis (%) Pangsa pasar 2W Astra Honda (%)
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya
2W Astra - Honda 2W Selain Astra
100% 100%
9% 10% 10% 12% 11% 12% 13% 13% 13% 13%
80%
34% 30% 26% 26% 27% 25% 31% 36% 40% 41% 80% 46% 42% 39% 35% 31% 26% 25% 24% 28% 27%
60% 7% 7% 8% 9% 10% 60%
7% 9% 10% 9% 9%
40%
40%
50% 54% 56% 54% 53% 53% 47% 54% 58% 61% 65% 69% 74% 75% 76% 72% 73%
20% 40% 38% 38%
20%
0%
0%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Porsi laba bersih per segmen bisnis (%) Pangsa pasar produk produk 4W Astra (%)
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya 4W Astra 4W Selain Astra
100% 100%
15% 15% 13% 15% 8% 14% 10% 14% 16% 14% 80% 42%
80% 26% 22% 24% 16% 20% 24% 45% 45% 47% 46% 50% 54% 52% 49% 49%
29% 25% 30% 33% 41%
60% 5% 60%
16% 17% 20% 22% 20% 16%
40% 17% 10% 40%
43% 45% 47%
39% 52% 60%
55%
20% 40% 40% 34% 35% 20% 55% 53% 54% 50% 58% 46% 48% 51% 51%
0% 0%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Aviation (Underweight)
Posisi, unsur demografis dan letak geografis akan menjadi Peers Comparison
indikator utama perkembangan dan pertumbuhan sektor di
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
masa yang akan datang.
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
Population traffic yang masih rendah berpotensi meningkat (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
saat kenaikan middle income class semakin signifikan. GIAA SELL 202 176 5,225 n/a n/a 0.4 n/a
Berlanjutnya permintaan traveling, terutama rute domestik.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Passenger carried growth yang terus bertumbuh (bila terjadi
pelemahan hanya musiman).
Target perkembangan infrastruktur bandara dan pencapaian
penambahan jumlah bandara yang sesuai ekspektasi (YTD),
mengindikasikan pasar yang terus bertumbuh.
Berlanjutnya persaingan ketat di pasar FSCs terutama LCCs
akan memberikan tekanan kinerja pada emiten GIAA. Relative Return
Ekspektasi harga minyak dunia yang tetap tinggi akan 100% JCI VS Aviation Performance
memberikan tekanan pada fuel cost.
70%
Kesalahan teknis dan “Human Error” menyebabkan sikap
skeptic penumpang pada beberapa maskapai penerbangan. 40%
Aviation (Underweight)
Perbandingan pertumbuhan penumpang terangkut 9M18 (%) Perbandingan pertumbuhan cargo terangkut 9M18 (%)
20 15
16.9 10.6 7.9
10
15 4.7 7.1
7.9 8.3 9.8
10 7.4 5 2.3
2.8 4.1 0.2
5 2.4 0
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
0
-5 -2.6 -1.4
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
-5 -10 -5.7
-6 -0.3
-9.1
-10
-15
Sumber: GIAA, SSI Research Sumber: GIAA, SSI Research
Perbandingan maskapai kapasitas tempat duduk vs km rute Perbandingan pendapatan per penumpang vs jarak rute (%)
(%)
20 20
14.8
15 14.8 15
7.7
10 6.7 6.9
10
6.5 5.2 3.9 5 3 3.9 4.3
1
5 3.3 3.3 2.8 2
0
0.4 APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
0 -5
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG -4.3 -0.9
-5 -0.5 -10
Pendapatan penerbangan berjadwal (Rp miliar) Tingginya porsi bahan bakar vs beban ops penerbangan (%)
Porsi pendapatan penerbangan tidak berjadwal dan lainnya (%) Porsi bahan bakar terhadap total beban usaha (%)
Penerbangan berjadwal Penerbangan tidak berjadwal, lainnya % bahan bakar terhadap total beban usaha Lainnya
100%
17% 17% 15% 14% 16% 15% 19% 20% 22% 25% 100%
80% 80%
60%
62% 62% 62% 64%
83% 83% 85% 86% 84% 85% 81% 60% 72% 76% 73% 72% 71% 71%
40% 80% 78% 75%
40%
20% 20% 38% 38% 38% 36%
28% 24% 27% 28% 29% 29%
0% 0%
11A 12A 13A 14A 15A 16E 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Banking (Overweight)
Peers Comparison
Kami melihat tren kenaikan suku bunga masih akan berlanjut
pada tahun depan, dimana bank akan terdorong untuk Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROAE
menaikkan suku bunga deposito, apalagi saat ini likuiditas Price Price Cap (%)
mengetat seiring pertumbuhan simpanan yang lebih lambat (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
daripada pertumbuhan kredit.
BBCA Hold 23,800 26,250 586,789 20.8 2.1 3.4 17.6
Tidak mudah bagi bank untuk menaikkan suku bunga kredit BBRI Buy 3,200 3,800 394,704 11.1 0.9 1.9 18.0
saat ini di tengah permintaan kredit yang masih relatif lemah BMRI Buy 7,225 8,400 337,169 12.3 0.8 1.7 14.3
dan ancaman NPL, sehingga NIM berpotensi turun. BBNI Buy 7,425 9,300 138,466 8.1 0.6 1.2 14.8
Seiring tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan langkah BBTN Buy 2,240 2,900 23,722 7.3 1.2 0.9 12.8
kewaspadaan perbankan terhadap NPL, kami memperkirakan BNLI Buy 464 570 10,365 17.6 1.8 0.6 3.3
pertumbuhan kredit akan sedikit melemah ke depannya Sector Average 12.9 1.2 1.6 13.5
(2019F: 10%, 2018F: 11%, Ags’18: 12,3%). Sumber: SSI Research
Bank-bank besar secara umum lebih dapat mengatasi dampak 40% BANK
kenaikan suku bunga karena cost of fund yang rendah, 20% JCI
dibandingkan bank-bank kecil. Bank-bank BUMN diuntungkan 0%
oleh sejumlah program pemerintah seperti proyek infrastruktur,
-20%
KUR, dan KPR subsidi. BBNI sebagai top pick kami.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Banking (Overweight)
40 10 96%
8 92%
30
6
20
4 88%
10
2 84%
0
80%
7.5%
3.2% 6.0%
7.0%
3.0%
6.5% 2.8% 4.0%
2.6%
6.0% 2.4% 2.0%
5.5% 2.2%
2.0% 0.0%
5.0%
Jan'17 Apr'17 Jul'17 Oct'17 Jan'18 Apr'18 July'18
1-month 3-month 12-month
NPL gross, LHS Special Mention, RHS
Hingga 9M18, kinerja BBCA masih relatif baik dan inline Forecast Highlights
dengan ekspektasi ,dengan pertumbuhan kredit yang solid di Forecast and Valuation (at closing price Rp23,800 per share)
atas industri, NIM yang terjaga, dan kualitas kredit yang stabil. Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Namun, tantangan masih cukup besar ke depannya. Net Interest Income 41,827 46,014 51,291 57,137
Suku bunga simpanan dan kredit masih berpotensi meningkat Pre Provision Profit 31,792 34,567 38,705 43,308
ke depannya. Tidak mudah untuk menaikkan suku bunga kredit Net Profit 23,310 25,677 28,195 31,753
di tengah masih lemahnya permintaan kredit dan ancaman EPS (Rp) 945 1041 1144 1288
DPS (Rp) 210 255 260 286
NPL. Hingga 9M18 terlihat kredit konsumsi tumbuh melambat
Dividend Yield (%) 0.9 1.1 1.1 1.2
(KPR: +9,4%yoy) seiring kenaikan suku bunga kredit. Namun,
BV per Share (Rp) 5,326 6,086 6,943 7,919
sebagai bank dengan CASA yang tinggi (3Q18: 77,7%), kami P/E Ratio (x) 25.2 22.9 20.8 18.5
lihat NIM akan relatif flat di tahun depan. P/BV Ratio (x) 4.5 3.9 3.4 3.0
Pertumbuhan kredit kami estimasikan tumbuh 14% dan 13% Sumber: Perusahaan, SSI Research
pada tahun ini dan tahun depan (3Q18: +17,2%yoy). DPK Relative Return
diperkirakan tumbuh 9,9% dan 11,3% pada periode yang sama,
menghasilkan LDR yang masih di bawah 85%. LDR yang relatif JCI VS BBCA Performance
rendah dan CAR yang relatif tinggi, di atas 23%, berarti ada 130%
ruang yang cukup besar untuk ekspansi kredit ketika situasi 100%
membaik.
70% BBCA
Terkait PSAK 71, BBCA kami lihat sebagai bank yang paling
siap menerapkannya, seiring kualitas kredit yang baik (NPL 40%
JCI
gross 3Q18:1,4%, special mention 3Q18: 2,2%) dan coverage
10%
ratio yang cukup besar (3Q18: 187%).
Meski berfundamental baik, valuasi yang tinggi membatasi -20%
potensi upside-nya. Hold untuk BBCA. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
4% 1.3% 100%
50%
0%
1% 0%
4.5
4.0
Consumer,
27% Corporate, 3.5
39% 3.0
Forecast Highlights
Sejalan dengan tren di industri, kami melihat kenaikan suku
bunga simpanan dan kredit masih akan terjadi di bank ini, dimana Forecast and Valuation (at closing price Rp3,200 per share)
saat ini likuditas mengetat (LDR 3Q18: 93,2%). Manajemen Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
berencana mengurangi promosi bunga kredit di sejumlah segmen Net Interest Income 73,006 78,702 86,735 96,304
termasuk korporasi. Namun,suku bunga kredit tertentu, seperti Pre Provision Profit 54,040 55,769 59,807 64,722
mikro, tidak mudah dinaikkan karena level saat ini sudah relatif Net Profit 28,997 31,666 35,629 40,254
tinggi, demi menjaga kualitas kredit. EPS (Rp) 235 257 289 326
NIM akan flat cenderung turun. DPS (Rp) 85 106 77 87
Dividend Yield (%) 2.7 3.3 2.4 2.7
Seiring suku bunga yang lebih tinggi dan antisipasi NPL,
BV per Share (Rp) 1,352 1,503 1,714 1,954
pertumbuhan kredit kami lihat akan melandai (3Q18:
P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.1 9.8
+16,5%yoy) menjadi 14% dan 13% pada 2018F dan 2019F. P/BV Ratio (x) 2.4 2.1 1.9 1.6
Sejalan dengan fokus BBRI, porsi kredit mikro akan dinaikkan Sumber: Perusahaan, SSI Research
dari saat ini 34% menjadi 40% dan porsi korporasi akan
diturunkan dari 25% menjadi 20% dalam beberapa tahun ke Relative Return
depan. Kami melihat perubahan loan mix ini dapat mengarah JCI VS BBRI Performance
ke overall loan yield yang lebih tinggi dengan NPL yang lebih 100%
baik. Hal ini tidak terlepas dari adanya program KUR (mikro) 80%
yang disubsidi pemerintah.
60%
Kami melihat tekanan terhadap kualitas kredit masih ada,
40% BBRI
sebagaimana tampak saat ini (NPL gross: 3Q17:2,2%,
20% JCI
2Q18:2,3%, 3Q18:2,5%). Dengan asumsi sedikit peningkatan
pada coverage ratio (2019F: 185%, 2018F: 180%, 3Q18: 0%
0%
3.5
3.0
Corporate, 2.5
24%
Micro, 35%
2.0
Consumer, 1.5
17% 1.0
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
SME, 25% Average ST dev +1 ST dev -1
Segmen korporasi besar dan mikro diperkirakan masih akan Forecast Highlights
menopang pertumbuhan kredit BMRI pada tahun depan (kredit: Forecast and Valuation (at Rp7,225 per share)
2019F: +11%, 2018F: +12%) sejalan dengan fokus bank ini ke Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
segmen yang memiliki resiko rendah. Meski bank ini memiliki Net Interest Income 52,327 55,165 58,699 63,665
sasaran jangka panjang ke arah ritel, kredit terkait proyek Pre Provision Profit 43,119 44,878 46,783 49,615
infrastruktur pemerintah diperkirakan masih akan menopang Net Profit 20,639 23,654 27,326 30,868
kredit secara cukup siknifikan pada tahun depan. EPS (Rp) 442 507 586 661
DPS (Rp) 133 199 152 176
Suku bunga simpanan masih akan cenderung meningkat pada
Dividend Yield (%) 1.8 2.8 2.1 2.4
tahun depan, hal itu kami lihat tidak akan sepenuhnya
BV per Share (Rp) 3,572 3,880 4,314 4,800
diimbangi oleh kenaikan suku bunga kredit demi menjaga P/E Ratio (x) 16.3 14.3 12.3 10.9
kualitas kredit, sehingga NIM masih akan cenderung menurun P/BV Ratio (x) 2.0 1.9 1.7 1.5
(2019F: -12bp).
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Langkah manajemen mengucurkan kredit dan menaikkan suku
bunga kredit dengan sangat selektif serta fokus pada segmen Relative Return
yang beresiko rendah diperkirakan akan membantu menjaga
JCI VS BMRI Performance
NPL. Kami memperkirakan NPL gross secara persentase akan 120%
relatif flat di tahun depan (NPL gross: 2019F: 3,1%, 2018F:
100%
3,1%, 3Q18: 3,0%). Biaya pencadangan di tahun depan
80%
diperkirakan menurun seiring NPL gross yang stabil dan write
60% BMRI
off yang menurun, meski ada kecenderungan peningkatan
coverage ratio menjelang implementasi IFRS 9. 40% JCI
20%
Secara valuasi, BMRI relatif murah, berada di standar deviasi - 0%
1 dalam rolling PBV jangka panjang. Kami merekomendasikan -20%
Buy dengan target price Rp 8.400 (1,9x PBV2019F). Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Others, 3.0
12% 2.5
1.0
Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18
Commercial Average ST dev +1
Consumer, ST dev -1 PBV - Forward
, 19%
11% ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
PBV2019F). -35%
Consumer, 1.5
16%
Corporate, 1.0
Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18
Average ST dev +1
ST dev -1 PBV - Forward
ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Prospek jangka panjang bank ini kami lihat masih sangat baik Forecast Highlights
ditopang oleh besarnya backlog rumah, terutama menengah ke Forecast and Valuation (at Rp2,240 per share)
bawah, dan peningkatan daya beli masyarakat seiring Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
pertumbuhan kelas ekonomi menengah. Net Interest Income 9,341 10,460 12,080 14,319
Pre Provision Profit 4,777 5,027 5,619 6,553
Program sejuta rumah pemerintah, KPR subsidi, dan program
Net Profit 3,028 3,062 3,243 4,038
Tapera menguntungkan BBTN sebagai bank pemerintah yang
EPS (Rp) 286 289 306 381
difokuskan di segmen perumahan dan rencananya akan terus DPS (Rp) 49 57 58 61
diperbesar. Dividend Yield (%) 2.2 2.5 2.6 2.7
Namun, di tahun depan tantangan masih cukup besar, BV per Share (Rp) 2,046 2,278 2,526 2,846
terutama di segmen KPR non subsidi (34% dari total kredit, P/E Ratio (x) 7.8 7.7 7.3 5.9
NPL gross saat ini 3,1%) yang mayoritas nasabahnya adalah P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 0.9 0.8
kelas ekonomi menengah ke bawah. Permintaan kredit dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
kualitas kredit relatif sangat sensitif terhadap perubahan suku
bunga kredit. Relative Return
Manajemen menaikkan coverage ratio baru-baru ini (3Q17: JCI VS BBTN Performance
40%, 2Q18: 42%, 3Q18: 46%) mengantisipasi penerapan 230%
PSAK 71, mengakibatkan biaya impairment kredit dan 180%
pembiayaan syariah di 3Q18 saja naik 98%yoy. Kami
memperkirakan coverage ratio masih akan meningkat di tahun 130% BBTN
Secara umum, proses recovery BNLI terus berjalan dengan Forecast Highlights
kredit yang terus ekspansif sejak 4Q17 hingga saat ini (Sep’18: Forecast and Valuation (at closing price Rp464 per share)
+14,9%yoy). Kualitas kredit membaik dengan NPL gross yang Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
membaik dari 8,8% pada akhir 2016 menjadi 4,3% per 2Q18 Net Interest Income 5,224 5,218 5,472 5,875
melalui penjualan bad debt, restrukturisasi, serta penyaluran Pre Provision Profit 4,077 2,812 3,105 3,447
yang lebih selektif. Namun terjadi peningkatan NPL gross pada Net Profit 748 673 737 1,112
3Q18 menjadi 4,8% seiring tren kenaikan suku bunga dan EPS (Rp) 27 24 26 40
depresiasi rupiah. DPS (Rp) 0 0 0 0
Dividend Yield (%) 0.0 0.0 0.0 0.0
Sejalan dengan perkiraan dari manajemen, kami
BV per Share (Rp) 767 788 810 846
mengestimasikan pertumbuhan kredit sebesar 13% dan 11% P/E Ratio (x) 17.4 19.3 17.6 11.7
pada tahun ini dan tahun depan. Sama seperti pada 9M18, P/BV Ratio (x) 0.6 0.6 0.6 0.5
semua sektor kredit termasuk retail banking dan wholesale Sumber: Perusahaan, SSI Research
banking diperkirakan akan berkontribusi positif.
Tekanan pada kualitas kredit berpeluang meningkat sejalan Relative Return
dengan tantangan kenaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah JCI VS BNLI Performance
yang lemah saat ini. Hal ini berpeluang menaikkan biaya
40%
pencadangan. Selain itu, antisipasi terhadap penerapan PSAK
71 juga berpotensi meningkatkan biaya pencadangan ke 20%
depannya.
0% BNLI
Kami mempertahankan rekomendasi Buy seiring valuasinya
-20% JCI
yang masih relatif murah, dilihat dari historical rolling PBV dan
kompetitornya. -40%
-60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
-15% 0% 0%
-14.6%
-20% -17.9% 2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
1.4
Sharia, 17%
Working 0.9
Capital, 45%
Investment,
18%
0.4
Consumptio Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
n, 21% Average ST dev +1 ST dev -1
PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Cement (Underweight)
Berlanjutnya oversupply pasar. Peers Comparison
Konsumsi domestik yang potensi bertumbuh tidak jauh Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
berbeda dengan 18F, yang selain didorong oleh persaingan Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
yang semakin meningkat (15 produsen dan 19merek) juga (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
kondisi industri pendorong pertumbuhan (properti dan INTP SELL 16,875 16,300 62,100 51.6 14.7 2.6 5.1
infrastruktur) yang masih belum membaik. SMGR BUY 9,250 11,000 54,853 23.0 2.2 1.8 7.4
Masuknya pemain baru secara masif telah mendorong utilisasi Sector Average 37.3 8.4 2.2 6.2
pasar dan installed capacity naik tajam namun tidak dibarengi Sumber: Bloomberg, SSI Research
dengan pertumbuhan permintaan yang tinggi.
Ekspektasi harga batu bara dan minyak dunia yang masih
tinggi di 2019F akan meningkatkan biaya dan menekan marjin.
Ancaman kenaikan suku bunga kredit dan pelemahan nilai
tukar serta tahun politik berpotensi meningkatkan sikap wait
Relative Return
and see dari para pelaku usaha maupun konsumen semen.
80% JCI VS Cement Sector Performance
Penerapan dan pengawasan yang semakin ketat terhadap
Over dimension and over loading (ODOL). 60%
Cement (Underweight)
Porsi ekspor dan impor volume penjualan semen (%) Kapasitas terpasang industri semen (juta ton)
100% Konsumsi semen domestik (%) Ekspor semen (%) 160 128.7 142.2
140 107.4 117.2
0% 2% 1% 2% 2% 2% 120
99% 89.7
2% 100 68.9 78.4
98% 80
100% 60
97%
98% 98% 99% 98% 98% 98% 40
96%
20
95% 0
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
Kapasitas terpasang produsen semen nasional (juta ton) Porsi negara pengimpor semen terbesar dibanding total (%)
20
19.4 1,000 985
19 18.6 17.9 18.3 18.7 938
900
18 831 804 845
17.3 17.0
800 764
17 747
16 700
15 600
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E
Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu) Porsi beban terhadap beban pabrikasi (%)
Potensi terjaganya permintaan pasar retail dari bag cement Sumber: Perusahaan, SSI Research
tinggi (4) pembangunan power plant yang capital intensive (5) -40%
kenaikan beban. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
BUY SMGR TP Rp11.000, 27,4xPE19F, 2,0xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research
Total volume penjualan (juta ton) Rata-rata harga jual - blended ASP (Rp ribu per ton)
35 1,000
30 29 31 872 912 869 893
900
30 29 28 28 858 853
27 826
25 800
20 700
15 600
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu) Beban pokok pendapatan per ton (Rp ribu per ton)
600
600
562 564 544
550 550
502
500 500
450 450
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E
Chemical (Neutral)
Peers comparison
Pasar polyolefin kedepan masih akan didominasi oleh
permintaan polyoleinf dari pasar Asia Pasifik, mengingat di 2018 Code Rec Last Target Market P/E PEG P/BV ROE EPS CAGR
pasar Asia Pasifik berkontribusi 42% dari total permintaan Price Price Cap (x) (x) (x) (%) (%) (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F
polyolefin. China merupakan pasar terbesar 19F 19F 17A-20F
dengan porsi 13%.
BRPT HOLD 1,870 2,100 33,270 16.3 0.4 1.0 9.5 16.5
Perang dagang yang terjadi antara AS – China berimbas
ESSA BUY 310 457 4,433 11.4 0.2 1.0 15.8 131.9
pengenaan tarif impor sebesar 25% untuk barang polyolefin
memberikan tekanan harga polyolefin. TPIA SELL 4,460 3,500 79,538 28.4 0.4 3.3 8.3 (19.2)
Di sisi lain, proyeksi tambahan kapasitas polyolefin sebesar Sector Average 24.3 0.4 2.6 8.9 (3.4)
41% di 2019 berpotensi menekan harga polyolefin, ditengah
Sumber: Bloomberg, SSI Research
perlambatan ekonomi. Diproyeksikan konsumsi polyolefin 2019
tumbuh 5% yoy ke 31,4 juta ton.
Perang dagang juga berimbas pada amonia dimana,
permintaan amonia diproyeksikan hanya tumbuh 2% ke 196,3 Relative Return
juta ton di 2019, merepresentasikan tingkat utilisasi sebesar
79%. Pasar Asia merupakan pasar amonia terbesar dengan
porsi 38%.
Penambahan kapasitas amonia terbesar diprediksi akan terjadi
di 2022 dimana India akan memiliki tambahan kapasitas
sebesar 8,1 juta ton.
Kami memberikan rating NEUTRAL mengingat industri kimia
diprediksi tertekan oleh perang dagang dan pelambatan
pertumbuhan ekonomi dunia. Kami memilih ESSA (TP Rp 457,
potensi upside 51% )sebagai top pick di industri kimia dengan
katalis optimalnya operasional pabrik ammonia PAU. Sumber: Bloomberg, SSI Research
85
Chemical Arandi Ariantara
Chemical (Neutral)
Konsumer polyolefin terbesar, 2018 Konsumsi polyolefin dunia dan harga, 2017A – 2020F
Eropa Asia (juta ton) (USD/ton)
33.0 1,279 1,316 1,400
Barat 9% Selatan 32.21,279
Utara dan 32.0 1,071 31.4 1,200
Asia 13% Tenggara 31.0 1,000
11% 29.9
China 30.0 800
Lainnya 29.0 28.5 600
19%
4%
Timur 28.0 400
Kapasitas ammonia dunia, 2018 Proyeksi permintaan ammonia global, 2017A – 2020F
(juta ton)
200.2
196.3
192.4
188.7
Forecast Highlights
BRPT adalah induk usaha dari TPIA, produsen petrokimia
terbesar nasional, dengan kepemilikan sebesar 50,2%. Selain Forecast and Valuation (at closing price Rp1,870 per share)
petrokimia, BRPT juga memiliki usaha di perkayuan, properti dan Y/E Dec (USD 'mn) 17A 18F 19F 20F
perkebunan. Di 2018, BRPT mengakuisisi produsen listrik panas Revenue 2,453 2,632 2,924 2,296
bumi, Star Energy dan menjadi pemegang saham EBITDA 540 462 573 674
mayoritas. Net Profit 118 109 155 187
EPS (Rp) 89 82 115 134
Ekspansi TPIA di 2019 melalui debottlenecking kami yakini
EPS growth (%) (10.3) (7.4) 41.7 20.3
akan berimbas pada kenaikan EBITDA BRPT 2019 sebesar
EV/EBITDA (x) 7.8 8.9 7.4 5.9
24% menjadi USD 573 juta. Laba bersih BRPT di 2019 kami
P/E Ratio (x) 21.0 22.9 16.3 13.9
estimasi tumbuh 42% di 2019 menjadi USD 155 juta.
P/BV Ratio (x) 0.9 1.1 1.0 0.9
Diversifikasi bisnis ke pembangkit listrik tenaga panas bumi BVPS (Rp) 2,012 1,728 1,946 2,127
(geothermal) melalui akuisisi divisi geothermal Star Energy Sumber: Perusahaan, SSI Research
menjadi katalis positif kinerja BRPT kedepannya. Di 2019, kami
perkirakan Star Energy berkontribusi 12% terhadap Relative Return
pendapatan.
Star Energy merupakan pembangkit listrik geothermal terbesar
di Indonesia dan ke -3 di dunia dengan kapasitas terpasang
mencapai 875 MW. Star Energy memiliki kontrak listrik jangka
panjang dengan PLN. Di 2019, kami perkirakan Star Energy
mengalirkan 6.927 GWh, tumbuh 20% yoy.
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.100,
merefleksikan potensi upside sebesar 12% dan P/E 2019E
sebesar 20x. Resiko investasi adalah menguatnya harga
minyak lebih dari perkiraan dan tidak tercapainya target
produksi Star Energy. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 87
Chemical Arandi Ariantara
573
550 540
500
462
450
400
2017A 2018F 2019F 2020F
Forecast Highlights
ESSA merupakan perusahaan pengolah LPG terbesar kedua
di Indonesia dengan kapasitas 226 ton/har yang berlokasi di Forecast and Valuation (at closing price Rp310 per share)
Palembang. Saat ini, ESSA berkongsi dengan Mitsubishi
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Jepang untuk membangun pabrik amonia dan mulai beroperasi
Revenue 34 119 318 335
di 2018.
EBITDA 14 55 102 102
Beroperasinya pabrik amonia tersebut menjadi warna baru Net Profit 3 17 25 32
untuk kinerja ESSA. Kami perkirakan pendapatan dari bisnis EPS (Rp) 2 17 27 34
EPS growth (%) 826 560 51 25
amonia di 2019F yang sebesar USD 271 juta, akan
EV/EBITDA (x) 56.0 15.8 8.0 6.2
berkontribusi >85% dari total pendapatan ESSA. P/E Ratio (x) 127.7 18.4 11.4 9.1
Pabrik amonia tersebut bernilai USD 830 juta dimana P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.0 0.9
Mitsubishi (30% kepemilikan) akan menyerap semua produksi Net gearing (x) 2.2 2.4 1.9 1.3
12.5
10.0
5.0 3.4
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Kapasitas produksi dan tingkat utilisasi, 2017A – 2020F
(USD juta) (KT) (%)
2,000 1,842 99% 1,731 1,868 110%
100%
1,505 91%
96% 90%
943 1,090 1,159
782 1,149
80%
743 837 1,000 869 896 830
771 61% 70%
433 381 408 203 348 340 340 272 60%
252 92 135 96 356 269
8 7 7 7 120 164 110 50%
2017A 2018F 2019F 2020F - 40%
2017A 2018F 2019F 2020F
Olefins Polyolefins Styrene monomer Butadiene Lainnya Olefins Polyolefins Styrene Monomer Butadiene Tingkat utilisasi
Cigarette (Neutral)
Kontinuitas upaya menekan angka perokok, baik melalui Peers comparison
kampanye anti rokok hingga ragam peraturan pemerintah.
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
Per Jul18 (Rp93.28tn), realisasi penerimaan bea dan cukai Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
tertinggi dalam 3 tahun terakhir (Jul17 Rp79,8 tn, Jul16 (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
Rp73,4tn, Jul15 Rp86,2tn), dimana sebagian besar adalah GGRM BUY 72,300 87,700 138,816 15.6 3.3 2.5 16.1
CHT. HMSP BUY 3,650 4,040 424,568 30.2 3.5 11.2 37.2
Beberapa sentiment negatif: (1) pengenaan PPN di seluruh Sector Average 22.9 3.4 6.9 26.7
jaringan distribusi (2) rencana kenaikan pajak rokok daerah (3)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
alokasi penerimaan pajak rokok untuk menutupi defisit BPJS
(4) penyederhaan golongan tarif cukai.
Sentimen positif: (1) struktur umur yang unik (2) indikator sektor
masih menjanjikan (3) porsi cukai per batang dan harga rokok
masih rendah (4) tahun politik dan katalis ragam bantuan
pemerintah pda rakyat miskin (5) daya tawar sebagai Relative return
penyumbang penerimaan pemerintah & serapan tenaga kerja. 60% JCI VS Cigarette Sector Performance
Kenaikan ASP untuk seimbangkan naiknya beban cukai masih 45%
menjadi kunci pertumbuhan laba bersih emiten rokok FY19E.
30%
Sentimen batalnya kenaikan cukai akan mendorong kinerja
FY19F lebih baik YoY. Di sisi lain ekspektasi penurunan 15% CIGARETTE
weighting saham GGRM dan HMSP dapat menurunkan JCI
appetite pasar pada saham sektor rokok. 0%
Neutral untuk sektor rokok dengan saham pilihan GGRM, BUY
-15%
dengan TP Rp81.000, 18,7xPE19E, 2,9xPBV19E
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Cigarette (Neutral)
Perbandingan pajak rokok beberapa negara (%) Volume penjualan industri rokok (miliar batang)
Sumber: WHO, Tobaccoatlas, SSI Research Sumber: GGRM, HMSP, Phillip Morris, Nielsen, SSI Research
Harga rokok (20s) di beberapa Negara (USD per bungkus) CHT historis dan FY19F RAPBN (Rp triliun)
20 15.8 180
140 142 148 148 157
15 150
10.9 113
120 91 100
9.7
10 90
5 5.1 1.7 4.2 4.0 3.2 2.5 4.5 3.0
60
1.5 1.6
0.9 30
-
-
12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F
Forecast Highlights
Kinerja keuangan pendapatan dan laba bersih 9M18 lebih baik
dari 18F kami dan konsensus maupun 9M18F kami, Forecast and Valuation (at closing price Rp72,300 per share)
mengindikasikan daya tahan GGRM ditengah tekanan Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
kontinuitas kenaikan cukai. Sales 83,306 86,621 90,045 93,531
EBITDA 12,989 14,587 15,771 17,134
Volume penjualan yang masih mampu mencatat kinerja yang Net Profit 7,754 8,509 8,913 9,387
lebih baik dari industri, merefleksikan daya jual produk GGRM EPS (Rp/saham) 4,030 4,422 4,632 4,879
sekaligus dominasi pasar yang siknifikan. DPS (Rp) 1,851 2,031 2,127 2,240
Dividend Yield (%) 2.6 2.8 2.9 3.1
Potensi pertumbuhan laba bersih yang lebih baik didorong oleh BV per share (Rp) 21,926 25,205 28,723 32,442
batalnya kenaikan cukai yang akan mendorong beban cukai EV/EBITDA (x) 9.3 8.5 8.3 7.8
P/E Ratio (x) 17.9 16.3 15.6 14.8
19F tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
P/BV Ratio (x) 3.3 2.9 2.5 2.2
Penerima benefit penyederhanaan golongan tarif cukai.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Portfolio produk yang lengkap.
Kuatnya brand image SKM FF dan dukungan LTN untuk Relative return
JCI VS GGRM Performance
menjaga pertumbuhan ditengah kontinuitas kenaikan ASP.
150%
Bahan baku dan beban biaya cukai masih menjadi faktor utama
110%
penekan kinerja operasional usaha, sedangkan kenaikan ASP
merupakan kunci penyeimbangnya sehingga laba bersih di 70% GGRM
kuartal berjalan dapat terjaga pertumbuhannya.
30%
Tahun politik berpotensi mendorong volume penjualan, atau JCI
setidaknya menjaga agar tidak turun (YoY) lebih dalam. -10%
Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%) Blended ASP (Rp per batang)
Prosentase vol penjualan SKM dan SKT (%) Volume penjualan (miliar batang)
80% 72,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Forecast Highlights
Inovator produk rokok memperkuat posisi dan daya saing.
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,650 per share)
Portfolio yang solid (SKM LTN, SKM FF, SKT maupun SPM)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
dan dominasi pasar yang kuat (terutama SPM dan Mild) serta
Sales 99,091 103,986 111,220 119,151
kontinuitas diversifikasi produk (terutama kelas low tier). EBITDA 16,716 17,430 18,721 20,755
Kontinuitas peluncuran produk baru memperlengkap portfolio Net Profit 12,671 12,951 14,079 15,810
EPS (Rp/saham) 109 111 121 136
product (Marlboro Ice Burst 20s, Marlboro Mild Black 16s,
DPS (Rp) 108 112 121 121
Magnum Mild, A-Platinum). Dividend Yield (%) 3.0 3.1 3.3 3.7
Penetrasi pada niche pasar yang kuat seperti kehadiran BV per share (Rp) 293 291 325 363
EV/EBITDA (x) 25.0 24.1 22.5 20.2
Marlboro Black untuk menangkap konsumen yang
P/E Ratio (x) 33.5 32.8 30.2 26.9
menginginkan gaya hidup Marlboro SPM namun merokok SKM. P/BV Ratio (x) 12.4 12.5 11.2 10.0
Tagline: “You Decide”.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Penerima benefit implementasi penyederhaan kelas tarif cukai.
Relative return
Kekuatan produk Dji Sam Soe dan A-Mild potensi jaga volume
JCI VS HMSP Performance
penjualan lebih baik dari pencapaian industri.
60%
Kenaikan tarif cukai masih terseimbangkan oleh kenaikan ASP.
40%
Neraca yang sehat dengan posisi free debt serta nilai dividend
yang tinggi menjadi daya tarik valuasi yang telah premium. 20% HMSP
Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%) Blended ASP kuartalan (Rp per batang)
75% 1,400
69.8% 69.8% 1,140 1,233
70% 1,200 978 1,048
905
63.7% 65.7% 65.2% 66.2% 1,000 811
65%
800 736
59.5%
60%
600
55%
400
50% 200
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Porsi volume penjualan HMSP terhadap industri (%) Volume penjualan HMSP (miliar batang)
36% 115
34.9% 35.0% 110 110
35% 110
33.4% 106
34% 33.0% 32.6%
105
33% 101
32.0% 31.5%
32% 100 99 98 97
31%
95
30%
29% 90
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Coal (Neutral)
Berdasarkan data dari British Petroleum Energy Stat tahun Peers comparison
2017. Konsumer batubara terbesar di dunia, masih didominasi EPS
oleh China, dengan porsi mencapai 50% dari total konsumsi. Code Rec Last Target Market P/E grow PEG ROE EPS CAGR
Price Price Cap (x) (x) (x) (%) (%)
Di 2019, harga batubara diperkirakan melandai akibat kenaikan (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 17A-20E
produksi batubara China yang telah memenuhi standar emisi. PTBA BUY 4,230 5,400 48,733 8.0 9.2 0.9 28.8 21.6
Di September, produsen batubara besar China menaikkan ADRO BUY 1,645 2,400 52,617 7.7 19.6 0.4 11.3 1.3
produksinya sebesar 11% yoy.
ITMG BUY 24,800 28,000 28,022 6.3 20.5 0.3 25.7 (6.0)
Kapasitas produksi China di 2019 diestimasikan tumbuh
menjadi 200 juta ton atau setara setengah dari total produksi Sector Average 7.5 15.9 0.6 21.0 7.3
tahunan Indonesia.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Di sisi lain, perlambatan ekonomi akibat perang dagang China-
US (perang dagang diproyeksi memberi dampak penurunan
0,5% pertumbuhan ekonomi China) memberi dampak kenaikan
hari persediaan batubara China, dari selama 22 hari menjadi Relative Return
34 hari. Di November 2018, persediaan batubara di pelabuhan JCI VS Coal Sector Performance
China naik 5% mom ke 20,8 juta ton. 260%
Di dalam negeri, masih berlakunya pembatasan harga
200%
batubara untuk PLN hingga akhir tahun 2019 sebesar USD
70/ton berpotensi membatasi kinerja optimal produsen 140% Coal
batubara.
80% JCI
Telah ditandatanganinya peraturan mengenai transfer kuota
20%
memberikan kenyamanan untuk produsen orientasi ekspor.
-40%
Kami mempertahankan NEUTRAL dengan asumsi harga rata-
rata 2019 USD 100/ton (-5%). PTBA menjadi top pick untuk Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
tahun depan dengan target price Rp 5.400.
99
Coal Arandi Ariantara
Coal (Neutral)
Proyeksi harga batubara (mt) Konsumer batubara global, 2017
(USD/mt)
110 Amerika
Utara 10%
105
105
100 Eropa
95 100 13% China
50%
90 90 Asia, kec.
China
85 24%
82 Amerika
80 Afrika 2% Selatan
2017A 2018F 2019F 2020F
1%
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: BP Statistics, SSI Research
Persediaan batubara China (juta ton) Produksi batubara Indonesia (juta ton)
(10k tons) (USD/mt) (juta ton)
41,200 30 September 2018 140
600 485 530
Price: USD 105.2/mt, +5% yoy
36,200 Stocks: 120.0 juta mt, -10% mom 120 500 461
31,200 100 430 397
400 364 371
26,200 80 333
21,200
60 300
16,200
200 86 97 114 133
11,200 40
6,200 20
100
1,200 0
0
Apr-13Jul- 13Oct-13Jan-14Apr-14Jul-14Oct-14Jan-15Apr-15Jul-15Oct-15Jan-16
Jan-13
Apr-16Jul-16Oct-16Jan-17Apr- 17Jul-17Oct-17
Jan-18Apr-18Jul-18
Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
(juta mt) (USD miliar) (juta mt) (x)
58.0 54.5 56.1 57.1 3.6 60 51.8 54.1 54.1 54.1 5.2
56.0 3.6 3.5
51.8 40 5.0 5.0
54.0 3.4 3.4 3.4 4.8
52.0 3.3 4.5
20 4.6 4.6
50.0 3.3 3.2 4.5 4.4
48.0 3.1 0 4.2
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS) Produksi (LHS) SR (RHS)
Others 5%
China
13%
Southeast
Asia 38%
India 13%
ITMG didirikan pada tahun 1987 dan merupakan anak usaha Forecast Highlights
dari Banpu Minerals. ITMG beroperasi di bidang pertambangan Forecast and Valuation (at closing Rp24,800 per share)
batubara dan memproduksi batubara berkalori tinggi dan Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
sebagian besar untuk pasar ekspor. Revenue 1,690 1,808 1,737 1,650
Akuisisi Nusa Persada Resources (NPR) sebesar USD 30 juta EBITDA 445 505 552 445
untuk cadangan terbukti 77 juta ton, menjadi katalis positif Net Profit 253 256 288 210
keberlangsungan usaha ITMG. Produksi NPR ditargetkan mulai EPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848
EPS growth (%) 93.3 1.4 12.3 (27.1)
beroperasi di 2022.
DPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848
Volume penjualan 2019 -20 kami prediksi stabil di 22,7 juta ton, EV/EBITDA (x) 3.2 2.7 2.4 3.0
mengingat tambang NPR baru mulai berproduksi di 2022. P/E Ratio (x) 8.2 7.6 6.3 8.7
Indominco menjadi tambang utama dengan proyeksi produksi P/BV Ratio (x) 2.2 1.9 1.6 1.6
sebesar 13,1 juta ton. Rasio kupas kami proyeksi di 11,1x Sumber: Bloomberg, SSI Research
Dengan asumsi harga rata-rata sebesar USD 77/mt, kami
perkirakan pendapatan 2019F mencapai USD 1,7 miliar. Relative Return
Dengan asumsi efisiensi produksi serta kestabilan ongkos JCI VS ITMG Performance
produksi, laba bersih kami perkirakan tumbuh 12% yoy ke USD
288 juta. 240%
Posisi net kas memberikan optimisme, ITMG akan mampu 180%
Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
(juta ton) (USD miliar) (juta mt) (x)
22.8 22.7 22.7 1.9 22.8 22.7 22.7 12
22.7 11.1 11.1
22.6 1.8 1.8
22.6 22.5 11.1 11.1 11
22.5
22.5
22.4 1.7 1.8 10
22.4
1.7 1.7 22.3
22.2 22.2 22.1 9
22.1 1.7 1.7
22.1
22.0 1.6 22 8
21.9 7
21.8 1.6
21.8
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS) Produksi (LHS) Rasio kupas (RHS)
Forecast Highlights
PTBA adalah satu-satunya produsen batubara publik yang
dimiliki oleh pemerintah Indonesia, dan merupakan bagian dari Forecast and Valuation (at closing Rp4,230 per share)
holding tambang Inalum. PTBA memiliki pertambangan Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
batubara utama yang berlokasi di pulau Sumatera. Revenue 19,471 24,623 25,989 32,221
EBITDA 6,405 7,755 8,434 12,067
Meski industri batubara secara global diproyeksikan akan
Net Profit 4,476 5,610 6,123 8,040
melambat, namun kami yakini permintaan batubara di
EPS (Rp) 389 487 532 698
Indonesia masih stabil, mengingat 59% dari bauran energi EPS growth (%) 123.1 25.3 9.2 31.3
adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). DPS (Rp) 52 233 292 319
PTBA kedepannya juga berencana membangun PLTU dengan EV/EBITDA (x) 7.2 5.8 5.4 3.7
total tambahan kebutuhan batubara mencapai 27 juta ton. P/E Ratio (x) 10.9 8.7 8.0 6.1
Net gearing (x) nc nc nc nc
Ketentuan pembatasan harga DMO di USD 70/mt masih akan
berlaku di tahun depan, disiasati dengan penjualan batubara Sumber: Bloomberg, SSI Research
5,6 triliun dan merepresentasikan marjin laba bersih sebesar 100% PTBA
24%. Sementara EBITDA kami prediksi tumbuh 21% yoy 50% JCI
Construction (Neutral)
Penurunan harga saham yang telah jauh dibawah nilai Peers Comparison
wajarnya. Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
Proyek PSN yang masih banyak tersisa untuk di eksekusi. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
Penandatanganan beberapa proyek pada acara Annual (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, ADHI BUY 1,190 1,550 4,236 5.8 0.1 0.6 10.3
PTPP BUY 1,340 1,850 8,308 4.7 0.5 0.6 15.2
menunjukan proyek infra Indonesia memiliki daya tarik.
WIKA BUY 1,165 1,450 10,450 6.3 0.6 0.6 8.8
Kenaikan anggaran infrastruktur APBN tidak kami jadikan
WSKT BUY 1,485 1,790 20,151 4.9 1.0 0.6 12.6
sebagai katalis, kuncinya perolehan dana dan bukan
Sector Average 5.4 0.5 0.6 11.7
alokasinya.
Siapapun pemenang Pilpres 2019, progress proyek yang telah
Sumber: Bloomberg, SSI Research
mencapai separuh dari nilai kontrak berpotensi tetap
dilanjutkan.
Kontinuitas alokasi dana BLU LMAN dan kenaikan jumlah
Relative Return
alokasi VGF mengindikasikan keseriusan pemerintah berupaya JCI VS Construction Sector Performance
mengeksekusi seluruh proyek PSN dalam pipeline.
56%
Inovasi JV dan pendanaan untuk menutupi financing gaps. 40%
Sudut pandang neutral didorong oleh: (1) berlanjutnya 24%
pesimisme pasar pada kemampuan pendanaan (2) judgement
8% Construction
cash flow akan selalu negatif (3) appetite pasar pada saham
-8% JCI
sektor konstruksi yang belum membaik. Resiko: (1) kejutan
politik dan kebijakan akselerasi infrastruktur dan (2) -24%
berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah dan uncertainty -40%
makro domestik. Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
Keseluruhan rekomendasi BUY karena valuasi yang mureh. Sumber: Bloomberg, SSI Research
Construction (Neutral)
Sumber: KPPIP
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F
(%)
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 60%
60 52 46 54 50% 48% 43% 42%
36%
50 40% 29% 29% 30%
38 41 35
40 30%
26 29
30 22 23 20%
18 16
20 14
9 10%
10
- 0%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar) Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar)
-60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Asumsi moderate burn rate masih menjaga pertumbuhan (%)
200 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 30%
25%
25%
21%
136 164 20% 19% 17%
150
87 110 15%
100
41 45 49 53 10%
50
5%
0
0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan KSO yang masih akan bertumbuh (Rp miliar) Hutang berbanding ekuitas (x)
200 0.3
0
0.1
17A 18F 19F 20F
17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Laba bersih 9M18A diatas ekspektasi kami dan konsensus (vs Forecast Highlights
FY18E) dan jauh melampaui 9M18E kami. Target kontrak baru Forecast and Valuation (at closing price Rp1,165 per share)
serta laba bersih yang dinaikan mengindikasikan potensi Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
pencapaian kinerja YoY lebih baik (new contract 9M18 43,6% Sales 26,176 31,410 32,573 34,963
vs WIKA dan 53,3% vs FY18E kami). EBITDA 3,319 4,683 5,291 5,402
Net Profit 1,202 1,492 1,661 1,824
DER terendah vs peers dan rata-rata industri.
EPS (Rp/saham) 134 166 185 203
Resiko proyek yang lebih rendah (kepemilikan proyek yang DPS (Rp) 39 49 54 60
Dividend Yield (%) 3.4 4.2 4.7 5.1
bergantung pada pemerintah kurang dari 20,0%). BV per share (Rp) 1,631 1,878 2,107 2,360
IPO beberapa anak usaha perkuat arus kas dan daya saing. EV/EBITDA (x) 2.4 2.1 1.7 1.9
P/E Ratio (x) 8.7 7.0 6.3 5.7
Pencairan dana CDB untuk proyek HSRCC Tahap II senilai P/BV Ratio (x) 0.7 0.6 0.6 0.5
USD274,8juta akan memperlancar eksekusi proyek dan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
memperkuat arus kas di kuartal berjalan.
Kontinuitas menghindari proyek turnkey akan berdampak Relative return
positif dan mengindikasikan resiko yang lebih rendah vs JCI VS WIKA Performance
peersnya. 70%
Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya 45%
pembayaran kepada pemasok (suppliers) serta kenaikan 20%
pembayaran hutang bank mengindikasikan kontinuitas -5% WIKA
kelancaran arus kas dan sekaligus merefleksikan kemampuan
-30% JCI
cash flow management WIKA.
-55%
BUY WIKA TP Rp1.450, 7,8xPE19F, 0,7xPBV19F.
-80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang lebih baik dari pesaingnya (%)
150 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 40%
27% 27% 30%
30%
107 115 120 117 25%
120
20%
90
47 49 50
60 42
10%
30
- 0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Pertumbuhan KSO yang tetap solid kedepannya (Rp miliar) Hutang berbanding ekuitas terendah di industri (x)
1,000 1,000
878 878
800 573 697 800 573 697
600 532 600 532
400 400
200 200
0 0
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi nilai burn rate stabil (%)
180 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 60%
47%
138 133 151 45% 40% 39%
150
106 33%
120 75 30%
90 56 61 67
60 15%
30
0 0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
KSO sangat kecil, organic business tetap main driver (Rp Fokus eksekusi kontrak potensi turunkan DER (%)
miliar)
100 1.3
1.1
80 71 68 68 1.0 0.8
60 0.7
0.7
0.7
40 26
20 0.4
0 0.1
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Secara valuasi, saham-saham sektor ini sudah lebih menarik. 15% Consumer
Forward PE ICBP dan UNVR berada di rata-rata PE jangka
0% JCI
panjang (sejak 2011), KLBF di standar deviasi -1, sementara
INDF di standar deviasi -2. -15%
Kami Neutral terhadap sektor ini dengan ICBP sebagai pilihan -30%
utama kami. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
500 2400
400 2100
1800
300 1500
Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18 Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
9PE'1
KLBF
20
4 ICBP
10
3 INDF
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
ROE'19
Forecast Highlights
Sejalan dengan view kami bahwa pertumbuhan ekonomi akan
membaik tetapi belum sepenuhnya pulih di tahun depan, ICBP Forecast and Valuation (at closing price Rp8,925 per share)
kami lihat akan tumbuh moderate. Pendapatan dan EBIT 2019 Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 35,606 38,284 42,021 46,153
kami estimasikan tumbuh masing-masing 9,8% dan 4,9%.
EBIT 5,221 5,907 6,199 6,643
Divisi Noodles berpotensi mengalami penurunan marjin EBIT di EBITDA 5,897 6,662 7,014 7,512
tahun depan, perkiraan kami sekitar 150bp, seiring kenaikan Net Profit 3,796 4,384 4,654 5,075
EPS (Rp) 326 376 399 435
input cost, dimana manajemen memperkirakan marjin EBIT BV per Share (Rp) 1,677 1,891 2,103 2,339
sebesar 16-18% merupakan angka yang lebih sustainable. DPS (Rp) 154 162 188 199
Sementara itu, volume penjualan kami perkirakan tetap akan EV/EBITDA (x) 18.0 15.9 15.1 14.1
P/E Ratio (x) 27.4 23.7 22.4 20.5
tumbuh.
P/BV Ratio (x) 5.3 4.7 4.2 3.8
Volume penjualan Divisi Dairy kami perkirakan masih akan Dividend Yield (%) 1.7 1.8 2.1 2.2
meningkat di tahun depan seiring permintaan yang lebih baik Sumber: Perusahaan, SSI Research
terutama untuk susu cair dan susu kental manis.
Inovasi, peluncuran produk/varian baru, dan peluncuran ulang Relative Return
produk lama merupakan strategi penting di tengah kompetisi JCI VS ICBP Performance
ketat dan lemahnya kenaikan permintaan, dimana kami 60%
percaya ICBP memiliki keahlian dan track record yang baik. 40%
12% 41.5
10% 9.8% 9.8% 31.5
8% 7.5%
21.5
6%
11.5
4% 3.3%
1.5
2%
Forecast Highlights
Sejalan dengan perbaikan di industri konsumsi dan nilai tukar
rupiah yang lebih stabil, kami memperkirakan kinerja di tahun Forecast and Valuation (at closing price Rp5,925 per share)
depan akan sedikit lebih baik daripada tahun ini. Pendapatan dan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
EBIT tahun depan kami estimasikan tumbuh 7,7% dan Revenue 70,186 73,542 79,221 85,090
7,8% yoy. EBIT 8,748 9,028 9,729 10,269
EBITDA 11,269 11,916 12,627 13,175
Kinerja Divisi CBP yang kami lihat akan membaik di tahun Net Profit 4,168 3,836 4,657 5,034
EPS (Rp) 475 437 530 573
depan akan kembali menjadi penopang pertumbuhan utama
BV per Share (Rp) 3,551 3,725 4,012 4,295
INDF. Volume penjualan diprediksi meningkat. DPS (Rp) 235 236 217 264
Divisi Agribusiness sepanjang 9M18 lalu telah menjadi pelemah EV/EBITDA (x) 5.6 5.1 4.7 4.3
P/E Ratio (x) 12.5 13.6 11.2 10.3
penjualan (-15,5%yoy) dan EBIT (-50,8%yoy) terbesar bagi P/BV Ratio (x) 1.7 1.6 1.5 1.4
INDF seiring penurunan harga CPO dan volume Dividend Yield (%) 4.0 4.0 3.7 4.4
penjualan. Di tahun depan, rata-rata harga jual CPO Sumber: Perusahaan, SSI Research
diperkirakan meningkat dibandingkan tahun ini, dengan volume
produksi dan penjualan yang diperkirakan juga meningkat, Relative Return
sehingga pertumbuhan EBIT divisi ini pada tahun 2019 akan JCI VS INDF Performance
membaik. 75%
Sepanjang 9M18, Divisi Bogasari membukukan kenaikan 60%
penjualan 9,2%yoy, tetapi EBIT turun 14,8%. Kenaikan harga 45%
jual tidak mengimbangi kenaikan harga gandum dan depresiasi 30% INDF
rupiah. Nlai tukar rupiah diperkirakan lebih stabil di tahun 15%
JCI
depan sehingga positif untuk divisi ini. 0%
Valuasi masih menarik dengan PE 2019F yang masih relatif -15%
rendah (INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x, UNVR: 42,7x). -30%
Kami memberikan rekomendasi Buy dengan target price Rp Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
8.000 (15,1x PE 2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 121
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA
10% 25.0
8% 7.7% 7.4% 20.0
10.0
4%
2% 5.0
Forecast Highlights
Di tengah-tengah lesunya permintaan di industri konsumsi,
perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan di 9M18 Forecast and Valuation (at closing price Rp1,340 per share)
sebesar 3,9%yoy, ditopang oleh kenaikan volume penjualan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
dan harga jual rata-rata. Revenue 20,182 21,230 22,645 24,155
EBIT 3,214 3,316 3,482 3,677
Kami mengestimasikan pertumbuhan penjualan perusahaan EBITDA 3,570 3,661 3,866 4,101
sekitar 6,7% di tahun depan sejalan dengan view kami bahwa Net Profit 2,404 2,484 2,624 2,785
EPS (Rp) 51 53 56 59
kondisi industri akan membaik seiring dengan pertumbuhan
BV per Share (Rp) 283 310 340 371
ekonomi yang sedikit lebih tinggi dan rencana sejumlah DPS (Rp) 22 25 26 28
kebijakan pemerintah yang mendukung daya beli, apalagi EV/EBITDA (x) 16.9 16.4 15.4 14.5
menjelang pemilu di 2019. P/E Ratio (x) 26.1 25.3 23.9 22.6
P/BV Ratio (x) 4.7 4.3 3.9 3.6
Divisi Nutritional dan Distribution masih berpotensi menjadi Dividend Yield (%) 1.6 1.9 2.0 2.1
kontributor pertumbuhan penjualan terbesar di tahun depan Sumber: Perusahaan, SSI Research
seiring permintaan yang cukup kuat.
Divisi Prescription masih berpotensi mengalami penurunan Relative Return
marjin laba kotor ke depannya seiring product mix dimana JCI VS KLBF Performance
volume penjualan unbranded generic yang memiliki marjin lebih 70%
rendah meningkat lebih cepat, karena bersarnya permintaan 50%
BPJS dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 30% KLBF
10%
Depresiasi rupiah menjadi resiko besar mengingat besarnya JCI
kebutuhan impor bahan baku perusahaan, dimana setiap -10%
pelemahan rupiah 10% bisa menekan marjin laba kotor
-30%
sebanyak 3%.
Kami mempertahankan rekomendasi Hold dengan target price Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
8%
51.5
6.7% 6.7% 41.5
6% 5.2%
31.5
4.2%
21.5
4%
2% 11.5
1.5
0%
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17
Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
16% 50%
4% 10%
- 0% 0%
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sepanjang 9M18, penjualan hanya tumbuh 1,0%yoy dan EBIT Forecast Highlights
turun 1,1%yoy. Efisiensi biaya membantu menjaga kinerja Forecast and Valuation (at closing price Rp42,200 per share)
tersebut. Adanya pendapatan lain-lain dari penjualan aset Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Spreads sebesar Rp 2,8 triliun membuat laba bersihnya naik Revenue 41,204 42,440 45,411 48,590
39,7%yoy. Tanpa hal itu, laba bersihnya relatif flat yoy. EBIT 9,505 9,322 10,170 10,604
EBITDA 10,137 10,013 10,917 11,402
Kami memperkirakan pertumbuhan penjualan dan EBIT Net Profit 7,005 9,029 7,537 7,861
EPS (Rp) 918 1183 988 1030
sebesar masing-masing 7,0% dan 9,1% pada tahun 2019
BV per Share (Rp) 678 943 1,008 1,051
sejalan dengan pandangan kami bahwa situasi di industri akan DPS (Rp) 870 918 923 988
membaik di tahun depan. EV/EBITDA (x) 31.7 32.1 29.4 28.2
P/E Ratio (x) 46.0 35.7 42.7 41.0
Dalam jangka panjang kami masih meyakini prospek positif P/BV Ratio (x) 62.2 44.7 41.9 40.2
perusahaan seiring track record yang solid selama ini dimana Dividend Yield (%) 2.1 2.2 2.2 2.3
perusahaan terus mengembangkan kekuatan inovasi dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
strategi bisnis berbasis sustainability sebagai penopang
pertumbuhan di tengah-tengah kompetisi ketat. Relative Return
Valuasi UNVR saat ini masih tergolong premium (PE 2019F: JCI VS UNVR Performance
UNVR: 42,7x, INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x) dan 60%
potensi upside-nya sangat terbatas. 40%
2.9% 20.0
2%
10.0
0%
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17
Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2
6,000 30%
4,000 5% 20%
2,000 0% 10%
- -5% 0%
1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Gross Profit Margin EBIT Margin Net Profit Margin
Healthcare (Neutral)
Beberapa indikator kesehatan yang masih rendah dan menarik Peers Comparison
serta potensi pertumbuhan kedepannya seperti: beds, doctor, Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
nurse per 10.000 population dan rasio lain. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
Belanja kesehatan pemerintah yang terus bertumbuh (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
indikasikan potensi perkembangan industri kedepannya. MIKA BUY 1,440 1,900 20,952 23.1 1.1 3.4 14.9
SILO HOLD 2,340 2,550 3,814 29.9 1.9 0.4 1.4
Health spending masyarakat yang masih rendah dibandingkan
Sector Average 26.5 1.5 1.9 8.1
dengan negara lain.
Pertumbuhan industri asuransi dan premi mengindikasikan Sumber: Bloomberg, SSI Research
-70%
Healthcare (Neutral)
Jumlah RS publik dan RS privat Jumlah tempat tidur RS per 10.000 penduduk (tempat tidur)
120 Jumlah tempat tidur RS 16A Jumlah tempat tidur RS 17A
1.8 RS publik (unit) RS privat (unit)
1.5 1.6 1.6 1.6 1.6 1.5 1.6
103
1.5 1.3 1.2 90
1.2 0.8 0.9 1.0 60 20 20 115 38 39 29 29
0.9 0.7
0.5
0.6 30 19
0.3 9 7 42 38 29 28
0 12 26 19 24 7
0.0
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
12A 13A 14A 15A 16A 17A April18
Sumber: Kementrian Kesehatan, SSI Research Sumber: SILO, WHO, SSI Research
Jumlah dokter per 10.000 penduduk (dokter)
Perbandingan health spending negara sebagai % GDP (%)
16%
33 28
12% 30 25
20 21
20 15
8% 17%
12 12 23 23 7 35 26 28
4% 6% 7% 9% 10%
10 15 18
4% 4% 4% 2 2 8 8
3% 5% 0
0%
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
Sumber: SILO, WHO, SSI Research Sumber: SILO, WHO, SSI Research
Posisi net cash dengan tingkat DER yang sangat rendah (- 30%
Nilai valuasi dibawah rata-rata industri dan peersnya (SILO). -10% JCI
-50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
100% Rawat inap (%) Rawat jalan (%) 2.5 2.0 1.9 2.0 2.0 2.1 2.2
2.0
35% 35% 37% 37% 36% 35%
80% 1.5
60%
1.0
40%
65% 65% 63% 63% 64% 65% 0.5
20%
0% 0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Jumlah tempat tidur beroperasi (tempat tidur) Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
3,500 3,332 65% 64.1%
2,975 63%
3,000 2,657
2,372
2,500 60.2% 60.9% 60.3%
61%
1,725 1,810
2,000 58.2% 58.3%
59%
1,500
1,000 57%
500 55%
0 15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
-90%
0 0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kunjungan rawat inap yang masih bertumbuh / IPD (pasien) Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
80%
240 208 216
64% 61% 63%
172 186 193 60% 59%
180 60% 53%
146
40%
120
20%
60
0%
0 15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Media (Neutral)
Sektor media (pada khususnya media berbasis televisi) Peers Comparison
diuntungkan dengan datangnya momentum Pemilu. Merujuk
pada perhelatan Pemilu 2014, perhelatan tersebut Market EPS
mendatangkan pendapatan iklan yang mencapai sekitar Rp1,0 Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
triliun, di mana stasiun TV di bawah naungan grup MNC Price Price 18F-21F
memiliki pendapatan iklan kampanye Pilpres tertinggi (lihat
(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
Figure 4).
SCMA BUY 1,590 1,960 23,248 14.1 1.3 9.3 30.8 9.3
Untuk jangka panjang, katalis positif untuk sektor ini
bergantung pada: 1). Persentase penetrasi internet yang masih MNCN BUY 800 1,060 11,421 7.2 0.8 5 14.3 9.4
rendah jika dibandingkan persentase penetrasi televisi , 2).
Jumlah populasi usia produktif yang besar, sementara rasio
Sector 10.7 1.1 7.2 22.6 9.4
Belanja Iklan/GDP yang masih sangat rendah, 3). Struktur
Average
masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih besar,
maka masyarakat cenderung lebih memilih media konvensional Sumber: Bloomberg, SSI Research
(FTA).
Relative Return
Akan tetapi, belum terlihatnya kenaikan signifikan belanja iklan
dari sektor konsumsi juga turut berpotensi menekan JCI VS MEDIA Sector Performance
pendapatan iklan tradisional sektor media. Sektor konsumsi 60%
merupakan penyumbang belanja iklan terbesar jika 40%
dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya. Pertumbuhan
pada belanja iklan juga berkorelasi dengan pertumbuhan 20%
ekonomi Indonesia. 0% MEDIA
Kami memberikan rating Neutral untuk sektor media dengan
-20% JCI
SCMA sebagai saham pilihan kami. Potensi resiko yang
dihadapi adalah :1). Konsistensi peraturan pemerintah, 2). -40%
Depresiasi nilai tukar Rupiah, 3). Pertumbuhan ekonomi di
-60%
bawah ekspektasi.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Media (Neutral)
Pemilihan Umum 2019 Tingkat Penetrasi Sejumlah Media di Indonesia
Audience Shares Beragam Stasiun TV Swasta Pendapatan Iklan Pada Pemilihan Presiden (2014)
Sesuai dengan pandangan makroekonomi kami yang lebih baik Forecast Highlights
di tahun depan dan momentum Pemilu, di mana belanja iklan Forecast and Valuation (at closing price Rp1,590 per share)
sejumlah partai politik diprediksi meningkat menjelang kegiatan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Pemilu, maka kami lihat hal tersebut cukup membawa Revenue 4,453 5,247 5,618 6,023
keuntungan bagi kinerja fundamental. SCMA berpotensi EBITDA 1,748 2,216 2,467 2,733
mengalami kenaikan pendapatan dari Pemilu 2019. Net Profit 1,317 1,475 1,645 1,825
Di sisi lain, kami berpandangan bahwa SCMA masih EPS (Rp) 90 101 112 125
DPS (Rp) 58 54 61 67
bergantung pada sinetron yang tayang di stasiun SCTV. Dividend Yield (%) 3.6 3.4 3.8 4.2
Stasiun Indosiar masih akan fokus pada program talent show BV per Share (Rp) 267 314 365 423
dan tayangan FTV Azab yang cukup mendorong kenaikan EV/EBITDA (x) 13.2 10.4 9.3 8.2
Audience Shares. P/E Ratio (x) 17.7 15.8 14.1 12.8
Selain itu, dalam pandangan kami, tren turunnya Audience P/BV Ratio (x) 6.0 5.1 4.4 3.8
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Shares dari Januari hingga September 2018 turut menjadi
tantangan bagi manajemen, di samping terbatasnya kenaikan Relative Return
pendapatan iklan yang berasal dari sektor konsumsi, yang
JCI VS SCMA Performance
memegang peranan cukup besar, di tengah keterbatasan
naiknya rate card. 45%
Secara keseluruhan, SCMA masih memiliki keunggulan dari
25%
sudut pandang kuatnya struktur neraca keuangan dengan 5%
solvabilitas yang tinggi, eksposur terhadap hutang jangka -15%
SCMA
panjang yang rendah dengan inovasi (seperti memasuki bisnis JCI
-35%
digital dan cinema) yang berkesinambungan. SCMA juga
diuntungkan dengan adanya rencana buyback. -55%
Dengan TP untuk SCMA pada Rp1.960 (‘19F), maka kami -75%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
memberikan rekomendasi BUY merefleksikan potensi upside Sumber: Bloomberg, SSI Research
sebesar 23%.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 135
Media Marlene Tanumihardja
Pendapatan 4%
2%
Iklan
96% 0%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Rasio Hutang Bersih/Ekuitas
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
Forecast Highlights
Untuk beberapa tahun ke depan, MNCN masih fokus untuk
memproduksi programnya secara internal, melalui MNC
Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)
Pictures, yang kami lihat termasuk sebagai rangkaian strategi
efisiensi bisnis yang dilakukan manajemen. Dengan demikian Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18E 19E 20E
operational cost dapat lebih terkontrol, kami memproyeksikan Revenue 7,419 7,784 8,186 8,589
EBITDA 2,673 2,734 2,806 2,821
laba operasional akan menguat di tahun kedepan.
Net Profit 1,586 1,634 1,693 1,749
Untuk jangka menengah, katalis positif lainnya datang dari EPS (Rp) 104 106 109 113
potensi peningkatan pendapatan iklan dari momentum Pemilu. DPS (Rp) 58 62 63 66
Dividend Yield (%) 3.7% 3.9% 4.0% 4.2%
Dalam jangka panjang, MNCN berpotensi diuntungkan melalui BV per Share (Rp) 665 707 762 818
pendapatan iklan lainnya yang berasal dari built – in EV/EBITDA (x) 5.7 5.4 5.0 4.7
sponsorships dan virtual advertisement, serta pendapatan dari P/E Ratio (x) 7.7 7.6 7.3 7.1
bisnis konten (meningkatnya kuantitas konten yang diproduksi P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 1.0 1.0
internal melalui MNC Pictures dan penjualan pustaka konten). Sumber: Bloomberg, SSI Research
80%
60%
40%
20%
0%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional
12% 20%
10% 15%
8%
10%
6%
4% 5%
2%
0%
0%
Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan Beban Siaran Return on assets Return on Equity
Metal (Neutral)
Pasar nikel global masih diwarnai oleh isu rendahnya pasokan Peers Comparison
global (ytd defisit 56 ribu ton), meningkatnya permintaan
kendaraan listrik, pembuatan batu baterai (Hingga 1H18
melonjak +38% yoy), dan rencana China meningkatkan impor Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE
nikel global. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
Sementara tarif impor yang dikenakan oleh AS pada China,
ANTM BUY 685 980 16,461 10.2 1.1 6.6 6.2
kami lihat berdampak minimal terhadap permintaan nikel
global. China hanya mengekspor produk-produk terkait nikel INCO BUY 3,060 5,200 30,405 20.9 2.8 6.2 6.6
senilai USD 1,1bn ke AS pada tahun 2017, atau 4% dari pasar
global. TINS BUY 645 1,050 4,803 6.9 0.3 4.5 8.9
Pasar nikel global kami perkirakan akan tetap defisit yaitu 80
ribu ton di 2018 dan 120 ribu ton di 2019. Secara konservatif, Sector Average 12.6 1.4 5.8 7.2
kami asumsikan harga rata-rata nikel 2019 sebesar USD
13.600/ton. Sumber: Bloomberg, SSI Research
Level persediaan timah masih akan tertekan seiring Relative return
meningkatnya permintaan timah global (+3% yoy) dan
melambatnya pertumbuhan produksi global (Isu peraturan JCI VS Metal Sector Performance
lingkungan China yang lebih ketat).
140%
Posisi persediaan timah LME saat ini mendekati posisi
110%
historical low dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dibawah
80%
10,000 ton.
50% METAL
Kami perkirakan harga rata-rata timah global di 2019 ke USD
22,000 (+% yoy). Namun, dalam jangka menengah perlu 20%
JCI
diwaspadai aksi produsen menggenjot produksi memanfaatkan -10%
kenaikan harga. -40%
Overweight untuk sektor metal dengan INCO sebagai top pick -70%
kami. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Metal (Neutral)
Pasokan dan permintan nikel global (‘000/ton) Harga Nikel LME dan Level persedian (USD/ton)
2500 25000 500000
0 0 0
2016 2017 2018F 2019F 2020F Jul-13 Mar-14 Nov-14 Jul-15 Mar-16 Nov-16 Jul-17 Mar-18
Produksi Permintaan LME Nickel Inventory (RHS) LME Nickel Price (LHS)
Sumber: Bloomberg, Statista.com , SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pasokan dan permintan timah global (USD/ton) Harga Timah LME dan Level persedian (USD/ton)
10000
380 8000 20000
5000
2000
320 0 0
2016 2017 2018F 2019F 2020F
Apr-15 Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
Produksi Permintaan LME Tin Price (LHS) USD/Ton LME Tin Inventory (RHS) Ton
Sumber: Bloomberg, ITGR, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast Highlights
Hingga 9M18 penjualan emas ANTM mencapai 22.4 juta ton
(+221% yoy) atau sudah tercapai dari target awal tahun. Kami
Forecast and Valuation (at closing Rp 685)
melihat menguatnya penjualan ANTM seiring distribusi yang
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
merata dengan baik melalui mitra reseller maupun butik resmi Revenue 12,654 21,487 23,148 24,897
ANTM. EBITDA 1,434 2,395 3,174 3,798
Di 2019 kami menargetkan penjualan emas mencapai 33 juta Net Profit 137 687 1,094 1,783
ton (+38% yoy). Kami melihat target ini cukup realistis EPS (Rp) 6 51 67 71
DPS (Rp) 2.0 7.1 16.4 31.4
merespon kinerja mulai terlihat hingga 9M18 dan sentiment
BV per share (Rp) 769 771 805 895
global yang mendukung, mengingat meningkatnya tekanan AS-
EV/EBITDA (x) 7.7 8.4 6.6 5.4
China akan menciptakan pergeseran aktiva, para investor akan P/E Ratio (x) 122.3 13.4 10.2 9.6
beralih dan mulai masuk ke safe haven seperti emas. P/BV Ratio (x) 0.9 0.9 0.9 0.8
Sementara untuk nikel, hingga 9M18 realisasi konstruksi P3FH Sumber: Perusahaan, SSI Research
telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan
selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya, proyek pembangunan Relative Return
pabrik feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas total JCI VS ANTM Performance
terpasang feronikel 50% lebih besar menjadi 40.500 TNi per 230%
tahun. 180%
Kami estimasikan produksi nikel ANTM diperkirakan meningkat 130%
menjadi 40 ribu (+ 53% yoy) ton di 2019 dan 42 ribu ton (+5%
80% ANTM
yoy) di 2020.
30% JCI
Merekomendasikan BUY, dengan target price Rp 1,050. Resiko
investasi terletak pada: 1.) Ketidakstabilan harga emas dan -20%
23%
Bauxite,
Alumine, Coal $1,000 2.00
and Nickel Ore Gold, Silver,
7% and Precious
Metal $600 0.00
70% 2018F 2019F
2017 2020F
gram/ton (RHS) Gold ASP (LHS) Biaya Produksi (LHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
$8.00
$7.00
$6.00
$5.00
$4.00
2017 2018F 2019F 2020F
2017 2018F 2019F 2020F
ASP (USD/Kg) Biaya Produksi (USD/Kg) Cash Cost (USD/Kg) Volume Penjualan (Tni) Produksi (Tni)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Forecast Highlights
Kami optimis dengan kinerja INCO di 2019. Hal ini sejalan
dengan outlook harga nikel yang stabil hingga 2020, terutama di Forecast and Valuation (at closing price Rp3,060)
dorong oleh ketatnya supply secara global ditengah
meningkatnya demand. Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Sales 629 812 905 1,004
Hingga 9M18 INCO mencatatkan kenaikan laba bersih di 3Q18 EBITDA 122 256 304 359
menguat 16% qoq dan 9M18 mencapai USD 55 juta (vs 9M17 Net Profit (15.3) 70 110 143
rugi bersih USD 20 juta). Secara umum, kenaikan laba bersih EPS (Rp) na 93.7 158.6 221.6
EPS Growth (%) na na 58.6 30.1
didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata baik qoq
Dividen Yield (%) na 1.5 2.4 3.1
maupun yoy. Kinerja 9M18 inline dengan estimasi kami (79%)
EV/EBITDA (x) 16.5 7.8 6.2 4.7
dan konsensus (75%). P/E Ratio (x) na 33.1 20.9 16.1
Kinerja INCO berkorelasi kuat dengan harga nikel. Kami P/BV Ratio (x) 1.3 1.2 1.2 1.2
asumsikan kinerja INCO akan meningkat di 4Q18 dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
melanjutkan momentum pertumbuhan laba bersih di 2019.
Kami estimasikan marjin EBIT dan marjin laba bersih INCO Relative Return
akan mencapai 18,7% dan 33,5% di 2019. Untuk volume JCI VS INCO Performance
penjualan relatif flat namun dapat di kompensasikan dengan 140%
40.0 31.6 33.5 35.7 Revenue sensitivity to nickel price (FY 19)
Nickel Price (USD/mt) Net Profit (USD/mn) % Change
30.0 19.4 17.5 20.5
20.0 15,600 153 39%
12.6 12.2 14.3
14,600 133 21%
10.0 8.6
- (0.7) (2.4) 13,600 110 0%
12,600 92 20%
2017 2018F 2019F 2020F
(10.0) Operating Margin % EBITDA Margin % 11,600 81 36%
Net Margin %
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Dilatarbelakangi outlook timah yang lebih positif, membaiknya Sumber: Perusahaan, SSI Research
Gaji dan
Tunjangan
10% Bahan baku
biji timah
55%
bahan bakar
14%
2017 2018F 2019F 2020F
Onshore Offshore
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Volume penjualan industri alat berat (unit) Volume industri alat berat masih bertumbuh kuat (unit)
15,000 9,000
11,577 12,735 12,862 7,353 7,947
12,000 10,820 7,500
6,127 5,748
6,000
9,000
4,036
5,912 6,844 4,500 3,535 3,678
6,000 3,000
3,000 1,500
- -
11A 12A 13A 15A 16A 9M17A 9M18A
15A 16A 17A* 18F 19F 20F
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research
Pangsa pasar industri alat berat (%) Newcastle coal price (USD/ton)
100% Komatsu Komatsu Lainnya Others 140
120
80%
64% 68% 65% 64% 65% 65% 100
60%
80
40%
60
20% 36% 32% 35% 36% 35% 35%
40
0%
15A 16A 17A* 18F 19F 20F Sep-14 Sep-15 Sep-16 Sep-17 Sep-18
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Net debt to EBITDA (x) Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
500
3.5 3.4 3.0 3.1 392 430 420
400
2.8 300 340
1.8 1.8 300 277 273
2.1 1.4 1.5
200
1.4
100
0.7
0.0 -
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Volume produksi batu bara (juta ton) Harga rata-rata (ASP) batu bara (USD/ton)
50 45 47 44 120
105 100
40 40
100 82 90
31 33 35
80
30 66 61 60
60
20
40
10 20
- -
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Volume penjualan Komatsu stabil bertumbuh kuat (unit) Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
5,000 4,117 4,495 4,548 3,681 1,000 801 818 848 892
3,788 806 767 717
4,000 3,513
800 702
3,000 2,744 600 587
2,124 2,181
2,000 400
1,000 200
0 0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Volume produksi batu bara (juta ton) Volume penjualan batu-bara konsisten meningkat (juta ton)
150 9.0
6.9 7.0 7.5
119 116 118 7.5 6.7
120 109 109 113 114 5.9 6.3 5.8
90 82 90
6.0
4.6 5.1
60 4.5
30 3.0
0 1.5
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
ELSA kami pilih sebagai top pick di TP Rp 658 dengan katalis -45%
lebih besarnya belanja modal Pertamina di 2019 serta Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
masuknya dua proyek besar senilai Rp 1 triliun. Sumber: Bloomberg, SSI Research
50
45
300,000
250,000
Nov-08 Nov-09 Nov-10 Nov-11 Nov-12 Nov-13 Nov-14 Nov-15 Nov-16 Nov-17
Forecast Highlights
AKRA adalah perusahaan distributor bensin swasta terbesar
dengan jaringan nasional dan memiliki tanki penyimpan bensin Forecast and Valuation (at closing price Rp3,500 per share)
dan bahan bakar solar. AKRA saat ini memiliki 130 stasiun Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
pengisian bensin (SPBU) dan saat ini mengembangkan Revenue 18,288 25,079 28,628 32,497
kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE). EBITDA 1,137 1,354 1,780 2,914
Net Profit 1,202 1,834 1,414 2,152
Di tengah stagnansi harga minyak, pertumbuhan volume
EPS (Rp) 305 465 359 546
menjadi faktor utama penggerak kinerja AKRA. Dengan SPBU
EPS growth (%) 18.9 52.6 (22.9) 52.1
hasil joint venture AKRA dengan British Petroleum (BP) yang
EV/EBITDA (x) 8.8 9.1 7.1 4.5
ditargetkan beroperasi di 2018, kami optimis volume distribusi
P/E Ratio (x) 11.5 7.5 9.7 6.4
AKRA di 2019 dapat tumbuh 18% ke 2,6 juta kiloliter (kl).
P/BV Ratio (x) 1.8 1.5 1.4 1.2
Laba bersih inti 2018 AKRA kami prediksi meningkat 28% ke Net gearing (%) 16.9 16.9 5.7 nc
Rp 1,4 triliun, mencerminkan marjin laba bersih sebesar 5%. Sumber: Perusahaan, SSI Research
EBIT kami perkirakan meningkat 31% ke Rp 1,8 triliun. Dengan
pertumbuhan tersebut, kami perkirakan marjin EBIT 2019F naik Relative Return
ke 6% (2018F: 5%).
JCI VS AKRAPerformance
Kepastian Freeport membangun smelter di JIIPE menjadi
50%
katalis pendorong kinerja AKRA kedepannya. Untuk di 2019, 30%
kami estimasi penjualan lahan JIIPE sebesar 62 ha.
10% AKRA
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 4.400,
merefleksikan P/E 2019E sebesar 12x. Resiko investasi adalah -10% JCI
tidak tercapainya volume distribusi AKRA. -30%
-50%
20,000 18,288 8% 9% 8%
15,000 7% 7% 7% 6%
10,000 4%
5%
5,000 2%
0 0%
Forecast Highlights
ELSA adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang
jasa minyak dan gas bumi yang diantaranya, jasa seismik, Forecast and Valuation (at closing price Rp368 per share)
pengeboran dan pengelolaan lapangan minyak. ELSA adalah Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
anak usaha Pertamina dengan kepemilikan sebesar 41%. Revenue 4,979 6,589 7,305 7,720
Alokasi belanja modal hulu migas Pertamina di 2019 yang EBITDA 678 781 971 1,221
Net Profit 247 328 455 641
mencapai USD 3,0 miliar (2018: USD 2,3 miliar), kami yakini
EPS (Rp) 34 45 62 88
akan membawa dampak positif untuk kinerja ELSA.
EPS growth (%) (20.5) 32.5 38.8 41.0
Di 2019, ELSA akan mengerjakan dua pekerjaan hulu migas, EV/EBITDA (x) 3.7 3.3 2.4 1.5
survey seismik darat 2D dan 3D di Pesut Mas, Sulawesi P/E Ratio (x) 10.9 8.2 5.9 4.2
Tengah dan pengeboran di Sanga-sanga, Kalimantan Timur P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.6
dan Attaka. Kedua proyek tersebut bernilai lebih dari Rp 1 Net gearing (%) net cash net cash net cash net cash
triliun dan akan mendorong kinerja 2019. Sumber: Perusahaan, SSI Research
Peralihan blok Mahakam, blok Sanga-Sanga dan blok Attaka ke
Pertamina kembali berkontribusi terhadap pendapatan ELSA. Relative Return
Di 9M18, ELSA mencatat kinerja laba bersih naik 158% yoy ke JCI VS ELSA Performance
Rp 220,8 miliar sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 70%
40% yoy ke Rp 4,6 triliun.
50%
Kami estimasikan pendapatan 2019 tumbuh 11% yoy ke Rp 7,3
30% ELSA
triliun sementara laba bersih meningkat 39% ke Rp 455 miliar.
10%
Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 658, JCI
-10%
merefleksikan P/E 2019E sebesar 11x. Resiko investasi adalah
-30%
tidak tercapainya target penyelesaian kontrak.
-50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
MEDC adalah perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan Forecast Highlights
gas dengan aset yang tersebar di dalam dan luar negeri. Forecast and Valuation (at closing price Rp810 per share)
MEDC memasuki bisnis tambang melalui akuisisi Amman
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Mineral Nusa Tenggara. Selain itu, MEDC juga menjadi Revenue 926 1,373 1,497 1,558
pemegang saham mayoritas di Medco Power Indonesia. EBITDA 433 605 671 711
Kami memproyeksikan produksi MEDC di 2019 dapat tumbuh Net Profit 127 91 144 172
3% yoy ke 90 ribu barel setara minyak (thousand barrel oil EPS (Rp) 96 73 119 128
equivalent per day / mboed) dengan produksi blok A Aceh EPS growth (%) (31.2) (28.3) 58.1 19.2
menyumbang produksi gas sebesar 6 mboe/d. Produksi gas EV/EBITDA (x) 7.3 5.4 3.9 3.7
P/E Ratio (x) 8.5 11.1 6.8 6.4
MEDC di 2019 berkontribusi sekitar 62% dari total produksi.
P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.7
Tambahan pendapatan dari MPI (kontribusi 35%) dan cost Net gearing (%) 167.0 171.5 111.6 97.4
recovery dari blok A Aceh membuat kami memproyeksikan Sumber: Perusahaan, SSI Research
pendapatan 2019 MEDC tumbuh 9% yoy ke USD 1,5 miliar.
Laba bersih kami proyeksikan naik 63% yoy ke USD 144 juta Relative Return
dengan komitmen biaya produksi MEDC stabil di bawah US$ JCI VS MEDC Performance
10/barel. 610%
Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kami estimasi belum 510%
Produksi minyak dan gas, 2017A – 2020F Proyeksi pendapatan, 2017A – 2020F
(mboe/d) 93.1 (USD juta)
100 87.7 90.3
1,200 976 998
90 84.8
1,000 855 911
80
70 61% 62% 64% 800
60 60%
600 460 517 556
50
40
400
30
20 200 3 68 3 4 4
10 40% 39% 38% 36%
0
0
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Minyak Gas Minyak dan gas Lainnya Listrik
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
1,200 30.0
20.0
9.6
1,000 6.6 10.0
926 13.7 11.0
800 -
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
Plantation (Overweight)
Plantation (Overweight)
Harga CPO dan MPOB level persediaan Persedian akhir global CPO (‘000 Ton)
500 1,000
- -
China 4,800 7%
Kinerja AALI di 9M18 yang sesuai dengan estimasi, kami lihat Forecast highlight
AALI mampu membukukan kinerja yang sesuai dengan Forecast and Valuation (at closing price Rp11,725)
estimasi 2018 kami.
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Di 2019, adanya pabrik baru kelapa sawit di Kalimantan Revenue 17,306 16,472 17,916 18,663
Selatan berpotensi meningkatkan produksi hingga 700 ribu EBITDA 4,239 3,545 3,634 3,752
Net Profit 2,010 1,498 1,720 2,175
ton/tahun. Oleh karenanya, kami yakini AALI mampu
EPS (Rp) 1044 778 894 1130
mencatatkan pertumbuhan penjualan CPO sebesar 10% yoy, EPS Growth (%) 0.2 (25.5) 14.8 26.4
menjadi 1,8 juta ton, di 2018F dan tumbuh 8% di 2019F. Dividend Yield (%) 0.0 -0.2 0.1 0.2
BV per Share (Rp) 9,386 9,538 9,965 10,558
Tumbuhnya produksi dan meningkatnya permintaan CPO akan
EV/EBITDA (x) 6.0 6.5 6.3 6.1
menjadi kunci pertumbuhan AALI. Kami proyeksikan AALI akan P/E Ratio (x) 12.6 16.9 14.7 11.7
mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai +9% yoy, sejalan P/BV Ratio (x) 1.4 1.2 1.2 1.1
dengan kenaikan volume penjualan + 4% yoy. Sumber : Bloomberg, company, SSI Research
Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih AALI akan
mengalami penurunan 1,1% untuk setiap 1% penguatan Relative Return
Rupiah terhadap USD. Kami memperkirakan AALI akan JCI VS AALI Performance
membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 15% yoy, 50%
dengan pertumbuhan EPS CAGR di 2018F-2020F sebesar 30%
Kontribusi Pendapatan AALI per Segment Distribusi Area Kelapa Sawit (Ha)
CPO dan
Turunannya
84%
1.60
1.50 2017 2018F 2019F 2020F 7,000 0.0 2017 2018F 2019F 2020F
Volume Penjualan (jt ton) - LHS Harga jual rata-rata (kg/ton)- RHS Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih
Sumber : Perusahaan, SSI Research Sumber : Perusahaan, SSI Research
Hingga 3Q18 LSIP mencatat laba bersih 3Q18 naik +12% qoq. Forecast highlight
Meski dibawah estimasi namun kami melihat peluang Forecast and Valuation (at closing price Rp 1,260 per share)
penguatan LSIP di 2019. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 4,738 4,277 4,686 4,932
Peluang penguatan harga CPO (+10% yoy), pemulihan
EBITDA 1,381 877 1,152 1,347
produksi (+11% yoy) serta volume penjualan yang relatif Net Profit 792 529 678 741
menguat 11% yoy, membuat kami optimis LSIP membukukan EPS (Rp) 116 78 99 109
pertumbuhan di 2019 dan 2020. DPS (Rp) 45 37 44 46
Dividend Yield (%) 3.6 2.9 2.6 3.2
Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih LSIP akan BV per Share (Rp) 1,190 1,215 1,298 1,346
mengalami penguatan 4,8% untuk setiap 1% penguatan EV/EBITDA (x) 5.8 6.8 6.7 5.8
Rupiah terhadap USD. Kami perkirakan LSIP akan P/E Ratio (x) 10.9 16.2 12.7 11.6
membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 27% yoy. P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 1.0 1.1
LSIP tetap kami sukai didukung oleh, fokus LSIP dengan pure Sumber : Perusahaan, SSI Research
fluktuasi MYR, dan harga CPO yang dibawah estimasi . Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
- 10.0%
Produk CPO;
90.10% 2017 2018F 2019F 2020F
TBS- Proses (LHS) CPO - Produksi (LHS) Extraction rate (RHS)
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Kinerja Marjin (%)
Volume panjualan dan harga jual rata rata
500,000 414,197 392,728 435,670 457,113 8,500 30.0 28.0 28.3 28.7 29.1
400,000 25.0 22.4 23.8
8,000
300,000
20.0 20.1 20.1
200,000 7,500 14.5 15.0
15.0 13.0 12.3
100,000
- 7,000 10.0
2017 2018F 2019F 2020F 2017 2018F 2019F 2020F
Volume Penjualan CPO (Ton) ASP (Kg/ton) RSH Marjin Kotor (%) Marjin Operasi (%) Marjin Bersih (%)
Forecast highlight
Pencapaian di 9M18 yang dibawah estimasi seiring margin
divisi EOF yang relatif flat dan belum adanya pertumbuhan Forecast and Valuation (at closing price Rp468 per share)
produksi CPO, membuat kami memperkirakan kinerja SIMP Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akan terbatas di sisa tahun 2018 Revenue 15,827 15,214 15,735 16,465
Kami melihat divisi EOF tetap menjadi kontribusi utama EBITDA 3,114 2,758 3,074 3,352
Net Profit 511 350 446 507
pertumbuhan SIMP di 2019. Penjualan EOF kami estimasikan EPS (Rp) 32 22 28 32
flat atau hanya tumbuh 1% yoy, sementara divisi CPO tumbuh DPS (Rp) 11.0 13.0 15.0 16.0
16% yoy. Dividend Yield (%) 2.4 2.8 3.2 3.4
SIMP diuntungkan dengan merek dagang Bimoli yang relatif BV per Share (Rp) 942 946 968 991
kuat di pasar dan mampu membukukan margin lebih tinggi ~ EV/EBITDA (x) 2.4 2.7 2.4 2.2
P/E Ratio (x) 14.5 21.2 16.6 14.6
3% diantara peersnya, Kenaikan kontribusi divisi EOF di 9M18
P/BV Ratio (x) 0.5 0.5 0.5 0.5
memberi peluang penguatan marjin.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Namun saat ini, SIMP belum mampu menurunkan biaya
produksi dan membebankan konsumen dengan menaikkan Relative Return
harga jual. Tingginya kompetisi di industri hilir membuat ruang JCI VS SIMP Performance
gerak SIMP terbatas.
60%
Kami membatasi pertumbuhan divisi EOF untuk SIMP. Kami 40%
asumsikan margin keuntungan operasional dari divisi ini akan
20% SIMP
relatif flat dalam beberapa tahun kedepan (~3%). Hal ini yang
nantinya kami asumsikan kontribusi perkebunan terhadap total 0% JCI
pendapatan dapat mencapai 40% (saat ini 36%). -20%
Merekomendasikan HOLD dengan TP Rp 500. Resiko
-40%
investasi 1.) Kondisi cuaca yang kurang mendukung 2). Harga
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
CPO yang di bawah estimasi. Sumber: Bloomberg, SSI Research
250
6,000 20.9 22.0
200
(%)
4,000 20.0
(k tons)
Ribuan
(%)
10,000 9,542 8,875 8,955 9,412 15 11.5 9.5 10.7 11.4
(Rp
10
3.2 2.8 3.1
5,000 6,439 5,780 6,696 6,966 5 2.3
-
-
2017 2018F 2019F 2020F 2017 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Perkebunan Pendapatan EOF Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih
dengan kapasitas 220.000 ton/tahun, sehingga berpotensi P/E Ratio (x) 5.1 5.4 4.3 3.9
P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 0.9 0.8
meningkatkan pendapatan 2019.
Seiring dengan penetapan alokasi B20 untuk sektor non-PSO, Source: Bloomberg, SSI Research
6,000
5,000
3,000
2,000
1,000
5.5 6.0
120.0 117.3 4.9 4.3 3.5 3.6 4.0
12.8
109.5
80.0 131.3 12.0
101.3 87.2
9.9
0.0 0.0
Poultry (Neutral)
Hingga 9M18, kami melihat kinerja sektor unggas yang masih Peers Comparison
relatif stabil, meskipun di tengah beberapa tantangan seperti Market EPS
Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
melemahnya nilai tukar Rupiah.
Price Price 18F-21F
Kenaikan harga jagung sebagai bahan baku utama pakan (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
ternak unggas turut menjadi sorotan, yang disebabkan oleh CPIN BUY 5,375 6,700 88,139 24.6 1.0 16.7 17.7 15.7
kendala panen pada 3Q18. Akan tetapi, kami ekspektasikan
JPFA BUY 2,020 2,750 23,687 10.2 1.1 6.0 17.9 12.2
harga jagung berangsur normal tahun depan, terlebih dengan
dibukanya kembali keran impor jagung. MAIN BUY 1,265 2,000 2,832 7.4 0.2 8.5 16.6 26.8
Kenaikan harga jagung turut mendorong pemerintah untuk
Sector 14.1 0.8 10.4 17.4 18.2
menyesuaikan batas harga referensi tertinggi Broiler, daging
ayam, serta telur ke level yang lebih tinggi sebagai upaya Average
seiring dengan kinerja yang solid hingga 9M18, potensi upside 80% POULTRY
tertinggi dan diversifikasi bisnis yang kuat.
30%
Adapun resiko investasi pada sektor ini meliputi: 1). Mata rantai JCI
distribusi yang panjang, 2). Konsistensi regulasi Kementerian -20%
Pertanian dan Kementerian Perdagangan, 3). Keadaan cuaca -70%
yang berpotensi menghambat ketersediaan jagung lokal..
Nov-15 Apr-16 Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Poultry (Neutral)
Harga DOC dan Broiler (Hingga Okt’18) Peraturan Harga Terbaru Terkait Sektor Unggas
Lower Limit per Previous Per Previous Lower
Higher Limit per Kg (At Kg Higher
Farmers Gate) Kg (At Farmers Limit (At Limit Per Kg (At
Gate) Farmers Farmers Gate)
Gate)
Broiler Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000
Egg Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000
Chicken meat Rp34,000 Rp23,000 Rp32,000 Rp22,000
Corn Rp3,150 (at farmers’ level) Rp4,000 (sold to feedmilers).
Konsumsi Daging Ayam Per Kapita Pangsa Pasar Produksi DOC dan Pakan Ternak Nasional (2018)
Others
21% CPIN
CPIN Others
40% 32%
Sierad 35%
6%
MAIN
8%
JPFA CJ JPFA
25% MAIN
6% 23%
4%
90,000 35%
80,000 30%
70,000 25%
60,000
Rp Bn
20%
50,000
40,000 15%
30,000 10%
20,000
5%
10,000
- 0%
20%
15%
10%
5%
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih
Kami estimasikan kinerja tahun depan masih bertahan, JPFA Forecast Highlight
mampu mempertahankan kinerja baik hingga 9M18, meskipun Forecast and Valuation (at closing price Rp 2,020 per share)
diterpa tantangan seperti melemahnya nilai tukar Rupiah. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 29,602 33,531 37,736 42,400
Hingga 9M18, JPFA masih mampu meningkatkan volume EBIT 1,398 1,528 1,634 1,749
penjualan secara keseluruhan, maka dengan strategi yang EBITDA 2,813 4,105 4,620 5,136
sama dan berkesinambungan dari manajemen, kami Net profit 998 2,117 2,318 2,512
berpandangan bahwa hal tersebut masih mampu bertahan EPS 85 181 198 214
hingga tahun depan. BV/Share (Rp) 785 948 1,107 1,278
DPS (Rp) 53.9 18.3 38.8 42.5
Kami juga menilai, JPFA juga diunggulkan dengan sistem Dividend Yield (%) 2.5% 0.9% 1.9% 2.1%
biosecurity yang kuat dan kualitas DOC yang baik. Selain itu, EV/EBITDA Ratio (x) 10.0 6.5 6.1 5.7
JPFA juga memiliki bisnis downstream yang baik dan mampu P/E Ratio (x) 23.7 11.2 10.2 9.4
menjadi salah satu sumber andalan pertumbuhan pendapatan P/BV (x) 2.6 2.1 1.8 1.6
pada masa yang akan datang. Bisnis tersebut antara lain: Sumber: Bloomberg, SSI Research
produk – produk Dairy.
Dengan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang lebih baik, Relative Return
kami menilai marjin laba perusahaan akan terjaga di tahun – JCI VS JPFA Performance
tahun mendatang. 520%
Sama seperti emiten – emiten lainnya dalam sektor unggas, 420%
pelemahan nilai tukar Rupiah, 3). Fluktuasi harga DOC dan 220% JPFA
JPFA dengan TP 2,750 merefleksikan 13,9x P/E19E. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 177
Poultry Marlene Tanumihardja
2018F
2019F
2020F
2021F
2022F
2023F
2024F
2025F
2026F
2027F
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Marjin Laba Kotor
Forecast Highlight
Serupa dengan JPFA, kinerja MAIN di 9M18 relatif baik yang
turut disebabkan oleh cemerlangnya kinerja divisi Breeder dan Forecast and Valuation (at closing price Rp1,265 per share)
Broiler. Dengan asumsi tidak ada perubahan kebijakan Rpbn 17A 18F 19F 20F
mengenai impor GP, maka kami ekspektasikan harga DOC dan Revenue 5,441 6,363 6,844 7,824
Broiler akan stabil. EBITDA 346 671 731 834
Net profit 48 263 384 455
Manajemen perusahaan menambah kapasitas hingga 260 juta EPS 21 118 172 203
DOC di tahun 2018 untuk menunjang kenaikan permintaan EPS Growth (%) -81.9 448.1 46.1 18.2
daging ayam. Manajemen menargetkan kenaikan 8 – 10% Dividend Yield (%) 1.9 0.4 2.3 3.4
volume produksi DOC pada tahun 2019 dan seterusnya. BV/Share 779 891 1,033 1,193
Kami memprediksi segmen bisnis produk ayam olahan akan P/E Ratio (x) 59.0 10.8 7.4 6.2
EV/EBITDA Ratio (x) 13.1 6.9 6.2 5.2
mencatat pertumbuhan lebih tinggi di tahun depan, terutama
P/BV (x) 1.6 1.4 1.2 1.1
dengan kesinambungan investasi (TV Commercial) dan alokasi
biaya promosi dan iklan yang besar sejak tahun 2017 untuk Sumber: Bloomberg, SSI Research
Dari segi cost, kami memprediksi biaya bahan baku dapat 50%
diredam dengan adanya corn management yang lebih baik, 20% MAIN
seiring dengan instalasi tambahan beberapa silo dan dryer
-10% JCI
yang sudah dimulai di 2018.
Dengan pengurangan proporsi short – term loan dan eksposur -40%
Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis (9M18) Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan (%)
15,000 40.0%
Bn
10,000 30.0%
20.0%
Rp
5,000
10.0%
0 0.0%
(x)
15% 4.0
2.0% 60% 3.0
10%
0.0% 30% 2.0
5%
0% -2.0% 1.0
0%
-5% -4.0% 0.0
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional -30% -1.0
Net Gearing Interest Coverage (RHS)
Marjin Laba Bersih
Precast (Neutral)
Pertumbuhan industri yang masih menjanjikan. Perkembangan Peers Comparison
indutsri potensi lebih baik dari sektor konstruksi, mengingat
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
pasar pre-cast juga melayani produk-produk sektor properti di
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
masa yang akan datang.
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
Kontinuitas teknologi know how dan inovasi produk-produk
WSBP BUY 314 400 8,129 7.7 1.7 0.8 9.8
precast terutama untuk kebutuhan residential (landed dan WTON BUY 298 380 2,597 6.5 1.6 0.6 10.0
highrise) maupun commercial (telah dilakukan beberapa Sector Average 7.1 1.7 0.7 9.9
precast players) akan memberikan ruang gerak pertumbuhan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
tinggi.
Proyek infrastruktur yang masif diluar proyek PSN dan proyek
PSN yang telah beroperasi.
Siapapun pemenang Pilpres 2019, kami melihat
pengembangan infrastruktur tidak dapat ditunda.
Ragam sumber dana (selain infra spending) seperti: LMAN, Relative Return
VGF, hingga kepada upaya mendorong pihak swasta dan JCI VS Precast Sector Performance
perbankan untuk berperan aktif termasuk inovasi pendanaan. 50%
30%
Sudut pandang neutral didorong oleh (1) pelemahan nilai tukar
rupiah (2) ancaman kenaikan suku bunga kredit (3) uncertainty 10% PRECAST
kondisi makro domestik (4) sektor precast yang akan
-10%
bertumbuh tidak masif YoY dan (5) appetite pasar pada saham JCI
sektor precast yang belum membaik. Resiko terletak pada -30%
kebutuhan dan sumber pendanaan yang tidak sedikit.
-50%
Pendekatan bottom up rekomendasi saham: (1) BUY WSBP TP
Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F, (2) BUY WTON TP Rp380, Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
8,3xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 181
Precast Akhmad Nurcahyadi
Precast (Neutral)
Penerima benefit pertumbuhan sektor infra dan konstruksi Penguasa duopoly market sektor precast (Rp tn)
VGF BLU LMAN Anggaran Infrastruktur Kontrak baru WTON (Rp triliun) Kontrak baru WSBP (Rp
500 400.9 410.4 50 triliun) 15
400 11 9 10
313.5 32.1 35.4 420.5 40 10 8 8
300 8
22.0 30 7
200 256.1 16.0 20 5 4 5 4
100 1.2 1.5 1.1 0.5 1.2 2.1 10
0
0 0
15A 16A 17A 18E 19E
17A 18F 19F 9M17A 9M18A
Sumber: Kementrian Keuangan, SSI Research Sumber: WTON, WSBP, SSI Research
Penerima benefit eksekusi proyek sektor infra dan konstruksi WTON dan WSBP hutang berbanding ekuitas (x)
Dec-13Mar-14Jun-14
Dec-14
Mar-15Jun-15Sep-15
Dec-15Mar-16Jun-16
Dec-16
Mar-17Jun-17Sep-17
Dec-17
Mar-18Jun-18Sep-18
0.0
Sep-16
Sep-14
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: WTON, WSBP, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)
Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton) Hutang berbanding ekuitas (x)
4.0 3.7 3.8
3.2 3.0 3.3 0.8
0.6
2.2 2.3 2.5 0.6 0.5
2.4
0.5 0.4
0.4 0.3 0.3 0.3
1.6
0.8 0.2
0.0
0.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Rekomendasi BUY didorong oleh (1) murahnya valuasi WSBP JCI VS WSBP Performance
36%
(2) potensi dampak positif akselerasi eksekusi proyek dalam
pipeline (3) ekspektasi nilai burn rate yang meningkat ditengah 26%
nilai OB yang lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan 16%
laba bersih 19F. 6% WSBP
Resiko terletak pada: (1) financing gaps yang tidak mudah -4% JCI
diatasi (2) divestasi pada beberapa proyek yang diperoleh dari -14%
-24%
induk usaha (3) appetite pasar pada saham sektor precast
-34%
yang belum berubah.
Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
BUY WSBP TP Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)
Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton) Hutang berbanding ekuitas (x)
4.8
3.9 4.1 0.8
4.0
3.3 3.5 0.6 0.7
3.2 0.6 0.5
2.7 0.5
2.4 0.4
1.8 0.4 0.3
1.6 0.2
0.8 0.2
0.8
0.0 0.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Property (Neutral)
Perbaikan sektor masih akan belum terlihat hingga akhir tahun Peers Comparison
depan (19F), didorong oleh (1) potensi berlanjutnya stagnasi
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
(flat) marketing sales (2) potensi ancaman kenaikan suku
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
bunga KPR/KPA, (3) tahun politik menyebabkan konsumen
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
cenderung wait and see. ASRI SELL 270 255 5,306 4.6 (22.1) 0.5 10.3
Kenaikan suku bunga akan dorong nilai (porsi) mortgage turun, BSDE BUY 1,090 1,325 20,983 3.7 0.5 0.5 13.7
CTRA HOLD 805 850 14,941 18.7 (4.6) 0.8 4.2
terutama akan terasa pada segmen (ASP) menengah bawah
DMAS SELL 128 125 6,170 9.6 4.4 0.7 7.8
dan menengah. Penjaga pertumbuhan potensi datang dari KIJA SELL 220 160.0 4,580 149.1 (2.3) 0.8 0.5
segmen kelas menengah atas (ASP Rp750juta-Rp1.5m). PWON BUY 494 660 23,791 11.4 2.3 1.5 13.1
SMRA HOLD 570 610 8,223 20.7 1.6 1.1 5.3
Sudut pandang sub segment: (1) landed akan mengalami
SSIA HOLD 462 480 2,174 63.7 0.6 0.5 0.7
tekanan (2) highrise potensi tidak tertekan seperti landed Sector Average 35.2 1.9 0.9 8.1
seiring dengan berlanjutnya gaya hidup perkotaan (3) highrise
Sumber: Bloomberg, SSI Research
office masih negatif karena over supply (4) hotel potensi
semakin tertekan karena menajamnya persaingan (5) industrial
Relative Return
land sangat bergantung pada ekspansi bisnis yang dipengaruhi
JCI VS Property Sector Performance
oleh tahun politik dan (6) retail menjadi satu satunya yang
masih positif dan potensi terjaga oleh masyarakat yang 80%
50%
konsumtif.
Nilai loan channeled yang telah solid (lebih baik dari periode 20% PROPERTY
sebelumnya) belum kami simpulkan sebagai perbaikan sektor
dan potensi kembali tertekan bila suku bunga KPR/KPA naik. JCI
Ragam kebijakan positif belum membuahkan hasil signifikan. -10%
-40%
Pasar tengah mencari new equilibrium baru. Kunci utama
masih terletak pada kembalinya investor property. Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18Oct-18
Neutral sector property, dengan top pick PWON Sumber: Bloomberg, SSI Research
Property (Neutral)
Harga sewa net W/D per m2 (USD per sq ft) Perbaikan penyaluran kredit KPR YoY (%)
36% Sept13
15 13.4 1Q18 2Q18 3Q18
30%
10 +31,7%
Sept18
24%
Sept16 +14,0%
6.7 5.6 7.4 Sept15
18% +7,2%
5 13.4 13.4 4.0 12% Sept14 +8,0% Sept17
6.7 5.4 2.8 7.5 7.3 +10,5%
6.5 5.6 4.0 2.6 6% +12,3%
3.8 2.8
0 0%
TNG BKS KRW / PRW SR BGR GJT
41518 41883 42248 42614 42979 43344
Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research
Vacancy rate gedung terus meningkat karena over supply (%) Tingkat okupansi hotel Indonesia masih mampu bertumbuh (%)
14 23.3 23.3 30
Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), SSI Research
dan beban hutang (USD) serta batasan opsi call spread. 20% ASRI
Perkembangan infrastruktur jalan tol di sekitar lokasi ASRI tidak 0%
JCI
serta merta mendorong permintaan naik tajam, mengingat -20%
konsumen kelas menengah dan menengah bawah yang lebih
interest rate sensitive. -40%
SELL ASRI TP NAV Rp255 (60% Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
. 189
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Property Akhmad Nurcahyadi
Profil pembayaran konsumen, kredit potensi turun (%) Pra penjualan (Rp triliun)
Segmentasi bisnis, real estat andalan sekaligus ancaman (%) Porsi pendapatan - berulang dan tidak berulang (%)
Real estat Pariwisata Lainnya Jasa hosp dan 100% Berulang (recurring) Tidak berulang (non recurring)
prasarana 100%
95% 11% 11% 7% 8% 7% 6%
2% 3% 3% 4% 80%
90%
60% 87% 86% 90% 89% 89% 89%
2% 2%
85%
40%
87% 86% 90% 89% 89% 89%
80% 20%
13% 14% 10% 11% 11% 11%
75% 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Proyeksi pra-penjualan 19F masih tertekan (Rp triliun) Commercial potensi gantikan tekanan residensial (%)
Ekspektasi recurring tetap rendah, andalkan non recurring (%) Pra-penjualan 9M masih lebih baik dari pesaingnya (Rp triliun)
100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) 3.6 9M15 9M16 9M17 9M18
Nilai pra-penjualan yang masih akan stagnan (Rp triliun) Asumsi suku bunga KPR naik porsi kredit tertekan (%)
100% Tunai Kredit Cicilan tetap
9.6
8.0 36%
80% 61% 45% 50% 51% 49%
6.4
4.8 9.2 7.2 7.6 7.7 7.5 7.8 60%
40% 29% 49% 44% 39% 37% 38%
3.2
1.6 20%
- 10% 15% 11% 12% 12% 12%
0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi recurring akan meningkat dan jaga pertumbuhan (%) Segmentasi bisnis rumah ruko, andalan sekaligus ancaman (%)
100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) Rumah hunian dan Ruko Apartemen Kantor Lahan
100% 3% 4% 5% 11% 8% 8%
18% 24% 27% 28% 31% 33%
80% 4% 8% 3% 4% 4%
80% 26% 17% 15% 25% 25% 26%
60% 60%
82%
40% 76% 73% 72% 69% 67% 40% 68% 74% 71% 60% 63% 62%
20% 20%
0% 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
-60%
Sumber: Bloomberg, SSI Research
1.2
1.7
0.8
1.1 1.4 1.2 1.2 1.2
0.4 0.8 0.7
0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi stagnasi permintaan lahan ditengah uncertainty Rencana pengembangan kota terintegrasi
(ha)
90
75
60
45 89.8
30 52.9 59.1 47.3 47.8 49.2 37.5
15
24.7
0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Kontribusi segmen pembangkit tenaga listrik kontinyu turun Recurring terus turun asumsi reverse shutdown berlanjut (%)
(%)Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
100%
Konsistensi pelemahan pendapatan power plant (Rp triliun) Kendal Industrial Park, katalis masa depan
Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
1.8
1.5
1.3 1.2 1.2
1.2
0.9
0.9
1.5 1.3 0.6 0.7
0.6 0.4 0.4 1.40.4 0.4 0.4 0.4
0.3 0.7
0.4 0.3
0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber, Perusahaan, SSI Research
Berlanjutnya kontribusi pendapatan berulang yang solid (%) Nilai pra-penjualan yang stabil (Rptn)
Kontinuitas deleveraging hutang bersih berbanding ekuitas (%) Tingkat okupansi rata-rata portfolio mal yang kuat (%)
45% 36% 32% 110%
95%
30% 95% 94% 95% 93%
20% 95%
15% 80%
5%
0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 65%
-15% -7%
-30% 50%
-32%
-45% 15A 16A 17A 9M17 9M18
Pencapaian pre-sales yang lebih rendah dari rata-rata industri Forecast Highlights
dan peers.
Forecast and Valuation (at closing price Rp570 per share)
Sentimen negatif sama dengan pesaingnya, terutama kenaikan
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
suku bunga acuan yang akan berdampak lebih signifikan pada Sales 5,641 5,739 6,161 6,603
segmen menengah dan menengah bawah. EBITDA 1,895 2,003 2,189 2,377
Net Profit 362 352 398 414
Porsi mortgage yang akan tertekan dan berdampak pada EPS (Rp/saham) 25 24 28 29
presales yang tidak membaik di kuartal berjalan akan DPS (Rp) 5 5 5 6
mengancam catatan pengakuan pendapatan dan pertumbuhan Dividend Yield (%) 0.9 0.9 1.0 1.0
laba bersih di 19F. BV per share (Rp) 579 537 514 525
EV/EBITDA (x) 7.8 7.2 6.6 6.3
Proyek pendorong pertumbuhan dari segmen kelas menengah P/E Ratio (x) 22.7 23.3 20.7 19.8
dan menengah bawah akan tertekan dan berdampak negatif P/BV Ratio (x) 1.0 1.1 1.1 1.1
pada pencapaian total presales dan pertumbuhan laba bersih Sumber: Perusahaan, SSI Research
di kuartal berjalan tahun depan.
Kemampuan menjual kontributor tertinggi presales (SSP dan Relative return
SBD) dibandingkan peersnya menjadi kunci penting, karena JCI VS SMRA Performance
berdampak signifikan pada pencapaian total presales, dan 40%
pertumbuhan bottom line di kuartal berjalan.
20%
Tingginya tingkat hutang juga menjadi kekhawatiran kami pada 0% SMRA
pencapaian laba bersih di 1Q19-4Q19.
-20%
Nilai valuasi yang tinggi dan jauh diatas peersnya serta belum -40%
JCI
adanya story growth (baru) yang menarik. -60%
HOLD TP NAV Rp610 (70% disc), 22.1xPE19F, 1,2xPBV19F. -80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Ekspektasi prosi pendapatan ber;ulang akan meningkat (%) Peran penting marketing mixed pada pra-penjualan (Rp triliun)
100%
29% 34% 36% 33% 34% 35% 3.6
80%
2.4
60%
4.4 3.6 3.7 3.7 3.8
40%
1.2 2.7
71% 66% 64% 67% 66% 65%
20%
0.0
0%
15A 16A 17A 18E 19E 20E 15A 16A 17A 18E 19E 20E
Ekspektasi stabilnya porsi pra-penjualan SBD, SKW, SMK (%) Porsi pra-penjualan SSP, SBK, SKG masih menjadi andalan (%)
40% 100%
80%
30%
60%
20% 83% 84%
40% 71% 70% 70% 70%
28.6% 29.8% 30.0% 30.3%
10% 20%
16.9% 16.1%
0%
0% 15A 16A 17A 18E 19E 20E
15A 16A 17A 18E 19E 20E
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Rencana memperkuat porsi recurring juga kami lihat potensi Relative return
tertunda mengingat kami percaya bahwa fokus utama adalah
JCI VS SSIA Performance
ekskusi proyek subang (akuisisi lahan dan capex YTD inline).
70%
Proyek Subang Industrial Smart City pendorong pertumbuhan 50%
kuat masa depan juga akan mendapatkan benefit dari proyek
30%
massive Patimban Port (berjarak hanya 38km) dan Bandara
10% SSIA
Internasional Kertajati.
Ekspektasi kinerja NRCA di 19F akan tetap stagnan atau tidak -10% JCI
Segmen konstruksi masih menjadi andalan revenue driver (%) Nilai kontrak baru potensi kembali turun di 19F (Rp triliun)
Harga rata-rata lahan (USD per m2) Penjualan dan pemesanan lahan masih tertekan di 19F (ha)
Peers Comparison
Tingkat konsumsi kertas di Asia (dengan benua berpopulasi
terpadat di dunia) masih menjanjikan, di mana Tiongkok
merupakan pangsa pasar terbesar bagi produk – produk Market EPS
berbasis kertas. Tingkat konsumsi kertas per kapita di China Company Rec Last Target Cap P/E PEG
CAGR (%)
EV/EBITDA ROE (%)
mencapai 42 kg/tahun.
Price Price (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 18F-21F
Sementara permintaan produk berbasis kertas di India kurang (Rp) (Rp)
lebih mencapai 15 ton/tahun, dengan tingkat produksi hanya INKP HOLD 11,700 13,100 64,011 6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
sebesar 12 ton/tahun. Tingkat konsumsi per kapita di India
masih rendah, hanya mencapai 13 kilogram per tahun, Sector 6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
mengingat besarnya populasi di negara tersebut. Average
Dengan adanya mismatch antara tingkat produksi dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
konsumsi (suplai dan permintaan), maka prospek pertumbuhan
ekspor untuk produk berbasis kertas ke India masih Relative Return
menjanjikan (untapped market dengan tingkat penetrasi yang
JCI VS Pulp and Paper Performance
masih rendah).
1960%
Konsumsi per kapita kertas di Indonesia yang masih rendah
jika dibandingkan dengan rata – rata konsumsi dunia (22
1460%
kilogram vs. 57 kilogram) juga turut menunjang prospek
pertumbuhan bagi sektor ini.
960%
Dalam pandangan kami, permintaan akan produk – produk hilir
berbasis kertas tidak akan hilang seiring dengan datangnya era 460% PULP AND PAPER
digitalisasi. Era digitalisasi yang mempermudah belanja secara JCI
online mendorong permintaan kertas untuk kemasan, terutama -40%
kertas kardus, yang fungsinya masih sulit digantikan oleh Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
plastik. Source: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 205
Pulp and Paper Marlene Tanumihardja
Konsumsi Kertas Per Kapita Pertumbuhan bisnis e-Commerce di Asia Tenggara (USD Miliar)
kg
60 57
100
50
42 80
orang per
40 60
25
30 22
40
Konsumsiper
20 13
20
10
0 0
India Rata - rata China Malaysia Indonesia
dunia
Sumber: Adstensity, Indonesia Investment, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
Forecast Highlight
INKP ditunjang oleh teknologi yang mutakhir serta sertifikasi
yang kredible untuk penjualan ke luar negeri. Bahan baku murah Forecast and Valuation (at closing price Rp11,700 per share)
mengingat Indonesia dan Brazil merupakan negara sumber Y/E Dec (USD Mn) 17A 18F 19F 20F
kehutanan terbesar dunia. Selain itu, kontinuitas ekspansi dan Revenue 3,128 3,597 3,741 3,928
demand yang bersifat kontinyu (kebutuhan akan EBITDA 577 1,049 1,003 927
kertas dan packaging yang terus menerus ada). Net Profit 414 688 644 575
EPS (Rp) 1,029 1,962 1,847 1,651
INKP juga sangat diuntungkan dengan barriers to entry yang BV per Share (Rp) 7,998 11,078 12,941 14,542
tinggi bagi pendatang baru, mengingat sektor ini memiliki DPS (Rp) 30.6 58.4 55.0 49.1
capital intensive yang sangat tinggi, dibutuhkan modal yang Dividend Yield (%) 0.3% 0.5% 0.5% 0.4%
tinggi untuk ketersediaan kayu (wood) dan dukungan bisnis EV/EBITDA (x) 111.5 61.2 63.9 69.0
P/E Ratio (x) 11.4 6.0 6.3 7.1
upstream dan downstream yang terintegrasi.
P/BV Ratio (x) 1.5 1.1 0.9 0.8
Meskipun demikian, pendapatan yang melemah secara QoQ Sumber: Bloomberg, SSI Research
pada 3Q18 kemarin, serta tipisnya kenaikan secara YoY (+3%)
di 9M18 turut menjadi concern kami, seiring dengan mulai Relative Return
melemahnya harga bubur kertas. JCI VS INKP Performance
Kami menyoroti kemampuan perusahaan untuk
1960%
mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang solid dalam
jangka yang panjang. 1460%
Singkat cerita, dengan mempertimbangkan cukup terbatasnya
960% INKP
potensi upside, kami merekomendasikan HOLD (harga
JCI
tersebut merefleksikan 7.1x PE 19E).
460%
-40%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research
USD ('000)
600
400
Kertas Kultur 200
0
Kertas Industri (200)
dan Lainnya (400)
(600)
Belanja Modal Arus Kas Akhir dan Setara Kas
saham
40.0% 0.40 30%
30.0% 0.30 0%
(%)20.0% -30%
0.20
USD/ lembar
10.0% -60%
0.10
0.0% -90%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional - -120%
Retailers (Overweight)
Peers Comparison
Mengatasi tantangan makro di tahun 2018, berbagai strategi
diterapkan, mulai dari penutupan gerai yang tidak produktif Market EPS
sampai mereformasi format gerai, telah dilakukan peritel untuk Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
menjaga kinerja bottom line perusahaan. Kami lihat hal Price Price
18F-21F
tersebut masih dipertahankan hingga tahun 2019 mendatang. (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
Kami memandang positif keseriusan emiten dalam RALS BUY 1,200 1,550 8,515 13.8 1.0 13.8 12.7 19.9
membenahi portofolio bisnisnya dan berinovasi untuk MAPI BUY 800 930 23,762 12.2 0.2 4.2 20.8 18.1
meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, terutama pada ACES BUY 1,385 1,760 13,280 21.1 1.2 16.6 27.0 37.2
MAPI dan RALS.
Sector 15.7 0.8 11.5 20.2 25.1
MAPI cenderung gencar untuk memasukkan beberapa gerai
Average
makanan dan minumannya ke dalam Department Store,
sementara RALS akan menghadirkan konsep ‘one stop
Sumber: Bloomberg, SSI Research
shopping experience’, seperti dengan menghadirkan bioskop.
Kami pertimbangkan kenaikan UMR serta potensi Relative Return
meningkatnya belanja politik dan berbagai stimulus 148% JCI VS Consumer Retail Performance
pemerintah lainnya akan mampu menggerakkan pertumbuhan
120%
konsumsi.
Selain itu, kami melihat kenaikan sejumlah indikator seperti: 92%
pendapatan dan jumlah output produksi dari sektor padat 64% Consumer Retail
karya, berpotensi menaikkan discretionary income yang JCI
36%
berdampak positif untuk sektor ritel.
8%
Kami meletakkan sudut pandang Overweight untuk sektor
retail dengan RALS (TP Rp 1.550) sebagai saham pilihan, -20%
mengingat tingkat sensitivitas terhadap dolar yang rendah Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
serta potensi kenaikan harga yang tinggi. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 209
Retailers Marlene Tanumihardja
Retailers (Overweight)
Penjualan Ritel Indonesia Indeks Keyakinan Konsumen
45 140
25 120
100
May-18
5 80
60
Sep-18
Jan-11
Sep-11
Jan-18
-15
40
-35
20
Retail Sales of Food Beverages and Tobacco 0
10/1/2007
10/1/2010
10/1/2013
10/1/2016
4/1/2006
1/1/2007
7/1/2008
4/1/2009
1/1/2010
7/1/2011
4/1/2012
1/1/2013
7/1/2014
4/1/2015
1/1/2016
7/1/2017
4/1/2018
Retail Sales of Household Equipment
Retail sales of other goods in non specialized stores
(%)
36.7% 35.8%
15.0%
-5.0%
Jawa Luar
Jabodetabek
27.5% Marjin Laba Bersih (%) Marjin Laba Operasional (%)
160 144 20
110 118 129
120 95 15
76
80 10
45 53
40 5
0 0
Days
Rp Bn
60% 2,000 150
50% 1,500
100
40% 1,000
30%
20%
500 50
10% - 0
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F
2019F 2020F
Di tengah kondisi ekonomi yang volatile serta tren pelemahan Forecast Highlight
nilai tukar Rupiah, secara garis besar MAPI masih mencatatkan Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)
kinerja yang baik di 9M18 (lebih baik dibandingkan 9M17). Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 16,306 18,309 21,036 23,980
Kami melihat, hal tersebut tidak lepas dari peran manajemen
EBITDA 1,121 2,408 2,895 3,500
yang secara konsisten melakukan cost efficiencies.
Net Profit 336 733 1,090 1,460
Di sisi lainnya, dengan lebih fokusnya manajemen pada EPS (Rp) 20 44 66 88
internal, memfokuskan pada merek – merek yang sudah ada DPS (Rp) 1 2 4 7
daripada merilis merek yang baru, juga mendatangkan Dividend Yield (%) 0.2% 0.3% 0.6% 0.8%
keuntungan bagi MAPI, yaitu beban level operasional yang BV per Share (Rp) 256 257 316 398
EV/EBITDA (x) 12.8 5.4 4.2 3.2
lebih terkontrol.
P/E Ratio (x) 39.6 18.1 12.2 9.1
Selain itu, fokus perusahaan lebih ditujukan untuk P/BV Ratio (x) 3.1 3.1 2.5 2.0
pengembangan omnichannel, sesuai dengan visi perusahaan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
ke depannya, yakni berkembang menjadi perusahaan ritel
omnichannel yang terkemuka. Relative Return
20,000 25%
Rp Bn
25.0% 20%
15,000
15%
10,000
0.0% 10%
5,000 5%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih 0 0%
3,500 1.6
3,000 1.4
2,500 1.2
1.0
Rp(bn)
2,000
(x)
1,500 0.8
1,000 0.6
0.4
500 0.2
0 0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Debt to equity (RHS) Debt- equity (RHS)
Telecommunication (Neutral)
Peers Comparison
Survey dari Indonesian Internet Service Provider Association
(APJII) di tahun 2017 menunjukkan pengguna internet di Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROAE EPS
CAGR
Indonesia telah mencapai 143,3 juta atau sekitar 54,7% dari Price Price Cap (%) (%)
populasi. 17A-
(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 20F
Pertumbuhan rata-rata pengguna internet mencapai
ERAA BUY 1,585 3,280 5,056 4.2 0.1 0.9 22.1 62.2
34,7%/tahun dari tahun 1998 ke 2017. Sekitar 49,5% pengguna
EXCL HOLD 2,220 2,241 23,727 148.0 na 1.1 0.7 33.7
internet berusia di rentang 19 – 34 tahun, dimana 44,2%
mengakses internet menggunakan smartphone. ISAT BUY 2,430 2,800 13,204 41.2 na 1.0 2.3 (33.9)
Kombinasi registrasi ulang prabayar serta perang tarif data TELE BUY 680 960 4,971 8.0 0.4 1.1 14.0 25.3
menggerus laba operasional sebelum depresiasi (EBITDA) TLKM BUY 3,880 4,400 391,104 14.6 1.0 3.6 20.2 5.8
9M18 operator telko sebesar 14% yoy ke Rp 56,9 triliun. Kami
Sector average 438,063 22.4 0.9 3.3 18.6 7.0
optimis tarif data murah akan berakhir di 2018 dan operator
akan melakukan rasionalisasi tarif di 2019. Sumber: Bloomberg, SSI Research
Di 3Q18 TLKM telah menaikkan tarif data sebesar 8% qoq ke Relative Return
Rp 9.602/GB, kami optimis hal tersebut akan diikuti EXCL dan
ISAT di 2019.
Peningkatan trafik data di operator juga dipicu oleh
pertumbuhan smartphone dengan harga terjangkau, dimotori
oleh brand China Xiaomi. Xiaomi dengan harga rata-rata di
kisaran USD 130 (per 2Q18) menyodok pasar smartphone
Indonesia, dari porsi 3% di 9M17 menjadi 25% di 9M18.
Kami menetapkan Neutral untuk sektor ini mengingat masih
adanya resiko berlanjutnya perang tarif data. Top pick kami
untuk sektor ini adalah TLKM dengan TP Rp 4.400.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Telecommunication (Neutral)
Pengguna data Indonesia, 2017 Tarif data operator telko, 2017A – 2020F
(Rp / GB)
13,348 16,384
(%)
(Rp bn) Revenue (%) EBITDA (%) 32%
29%
9M17 9M18 9M17 9M18 27%
TLKM 97,003 99,203 2% 50,272 45,315 -10% 25% 24%
18%
ISAT 16,761 22,566 35% 9,906 5,156 -48%
EXCL 16,903 16,892 0% 6,265 6,489 4% 15%
9% 9%
Total 130,667 138,661 6% 66,443 56,960 -14%
3% 3% 6%
Variasi brand handset ERAA, 2018 Pendapatan dan marjin profitabilitas, 2017A – 2020F
(Rp triliun) (%)
60 6.0%
50 4.7% 50 4.9% 5.0%
4.2% 45
40 37 4.0%
2.8%
30 24 3.0%
20 2.7% 2.9% 2.0%
2.3%
10 1.4% 1.0%
0 0.0%
2017A 2018F 2019F 2020F
EXCL merupakan anak usaha dari Axiata Berhad, perusahaan Forecast Highlights
telekomunikasi asal Malaysia. EXCL saat ini mengembangkan Forecast and Valuation (at closing price Rp2,220 per share)
jaringan 3G di spektrum U-900. Ditargetkan dapat menjangkau Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
lebih banyak pelanggan, terutama di luar pulau Jawa. Revenue 22,876 22,748 25,175 28,057
EBITDA 8,609 8,401 9,659 11,038
Kinerja buruk di 9M18 dengan rugi bersih mencapai Rp 144,8
Net Profit 375 (65) 156 897
miliar memberikan indikasi kinerja EXCL belum ada tanda
EPS (Rp) 35 (6) 15 84
pembalikan kinerja. Hal ini juga terlihat dari tarif data 3Q18
EPS growth (%) (0.1) (117.4) na 473.3
yang masih menurun 7% qoq ke Rp 6.303/GB , sehingga
EV/EBITDA (x) 4.0 3.9 3.2 2.5
terkesan EXCL belum merealisasikan rencana normalisasi tarif
P/E Ratio (x) 63.2 na 148.0 26.5
data yang didengungkan sejak paska Lebaran.
P/BV Ratio (x) 1.1 1.1 1.1 1.1
Trafik data yang tumbuh 78% di 9M18 di 1.532 petabyte (PB), Net gearing (%) 48.1 43.7 33.7 18.5
kami estimasikan akan kembali tumbuh 20% di 2019 ke 2.699 Sumber: Perusahaan, SSI Research
PB. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pelanggan
2019 yang kami estimasi tumbuh 2% ke 58,8 juta pelanggan. Relative Return
Pertumbuhan trafik data tersebut kami prediksi akan ditopang JCI VS EXCL Performance
oleh penambahan base transceiver station (BTS) sebesar 14% 60%
ke 134.392 unit dengan porsi BTS 3G/4G sebesar 72%. 40%
adalah kenaikan/penurunan tarif data melebih perkiraan. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Trafik data dan tarif data, 2017A – 2020F
(Rp miliar) (petabyte) (Rp/GB)
25,000 3,500 3,239 12.0
20,000 20,404 3,000 10.5 2,699 10.0
17,543 2,500 2,249 8.0
15,000 13,088 14,619
2,000
6.5 6.5 6.3 6.0
10,000 7,355 1,500 1,250
4.0
1,000
5,000 5,618 5,080 5,034
2,433 2,510 2,552 2,619 500 2.0
- - -
Cash conversion cycle kami asumsikan lebih baik dengan hari 60%
perputaran persediaan yang lebih cepat ke 35 hari (1H18: 47 40% TELE
hari), menyusul pandangan positifnya pertumbuhan ekonomi
20% JCI
Indonesia di 2019.
0%
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan TP Rp 960,
merefleksikan potensi upside sebesar 41% dan P/E 2019E -20%
sebesar 11,2x. Resiko investasi adalah kecukupan modal kerja Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
dan resiko intervensi pemerintah di industri telekomunikasi. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 225
Telecommunication Arandi Ariantara
20,000 20
15,000
10 12 5
10,000
- 8 5 5
5,000 2015 2016 3 2018F 2019F 2020F
2017A
-
Hari persediaan Hari piutang Hari hutang
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data dan tarif data, 2017A – 2020F Jumlah pelanggan dan BTS, 2017A – 2020F
(Rp bn) (Rp/GB) (juta pelanggan) (unit)
95,000 89,458 20,000 220 200,705 213 250,000
90,000 16,384 210 215,705 200,000
15,000 196
85,000 9,666 81,699 10,053 200 160,705 185,705 192
10,053 190 150,000
80,000 76,128
10,000
75,000 180 172 100,000
68,535
70,000 5,000 170 50,000
65,000 160
60,000 - 150 0
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data (LHS) Tarif data (RHS) Jumlah pelanggan (LHS) BTS (RHS)
229
Telco Infrastructure Sharlita Malik
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: World Celullar Information Service , SSI Research
135
17,234
95 90
13,765
50 41
6,688
4,300 15
6%
Tower
Rentals Hutchison 3 XL Axiata Telkomsel Indosat
91%
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Pendapatan (Rp juta) dan Jumlah menara (Unit) Marjin performa TOWR
16,535 81 84 85 84
16,035
15,035 15,535
36 42 44 45
5,338 5,690 6,108 6,420
29 30 31 30
2017 2018F 2019F 2020F
Forecast Highlights
TBIG mencatatkan pertumbuhan EBITDA di 3Q18 menguat
7% yoy. Sejalan dengan tuntasnya akuisisi PT Gihon Tbk Forecast and Valuation (at closing price Rp4,680 per share
(GHON), berpotensi memberi peluang penambahan EBITDA
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
sekitar 2%.
Revenue 4,023 4,298 4,536 5,074
Untuk pertumbuhan organik TBIG berpeluang mendapatkan EBITDA 3,495 3,687 4,074 4,321
manfaat dari meningkatnya belanja modal dari ISAT. ISAT Net Profit 2,449 954 1,168 1,305
berencana menambahkan capex sebesar Rp 10 trilliun di 2019 EPS (Rp/share) 551 220 238 287
mengingat kontribusi pendapatan ISAT sebesar 22%. BVPS (Rp) 694 714 801 878
TBIG telah menyelesaikan penerbitan Obligasi TBIG III Tahap II EV/EBITDA (x) 11.2 10.4 9.8 9.2
sebesar Rp 628 miliar pada tingkat kupon tetap 8,50% untuk P/E Ratio (x) 8.5 21.3 19.6 16.3
tenor 370 hari dengan kupon yang dibayarkan setiap kuartal. P/BV Ratio (x) 6.7 6.6 5.8 5.3
Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan seluruhnya Source: Bloomberg, SSI Research
Kami melihat rasio hutang terhadap EBITDA di level 5,7 x relatif 70%
tinggi diantara peersnya. Namun kami estimasikan menurun ke 50%
4,9x di 2020F. Dalam tingkat ini TBIG masih ada peluang untuk 30%
melakukan ekspansi namun tidak jika harus memperoleh 10% TBIG
sekitar 8.500 menara dari Indosat.
-10% JCI
Kami me roll-over valuasi untuk TBIG, merekomendasikan BUY
-30%
dengan TP Rp: 5.100. resiko investasi terletak pada: 1.) Izin
mendirikan menara telekomunikasi yang dipersulit 2. -50%
Melemahnya penyewaan menara. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research
yang tidak sedikit sebelum dibayar oleh LMAN (3) ROI lama.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 235
Toll Road Akhmad Nurcahyadi
Dana Investasi Real Estate (DIRE) Reksadana diinvestasikan pada aset real estat Digunakan pada proyek Solo Grand Mall
Obligasi rupiah denominasi, di keluarkan oleh JSMR Rp4tn tercatat di LSE, WIKA Rp5.4tn tercatat
Global Bond (Komodo Bond)
institusi Indonesia yang terdaftar di luar negeri di LSE
Konsesi jalan tol sepanjang 1.527km sebagai revenue driver Forecast Highlights
jangka panjang.
Forecast and Valuation (at closing price Rp4,120 per share)
Penawaran beberapa ruas tol dalam bentuk direct investment,
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akan memudahkan eksekusi proyek sekaligus mendorong Sales 35,092 36,496 38,060 39,547
pencapaian ROI. EBITDA 4,822 5,018 5,300 5,712
Net Profit 2,200 2,386 2,549 2,772
Target penyelesaian ruas tol FY18 208,7km, FY19-FY20 EPS (Rp/saham) 303 329 351 382
283,0km dan FY22 236,9km menjadi penambah pertumbuhan. DPS (Rp) 78 115 123 134
Dividend Yield (%) 1.9 2.8 3.0 3.2
Angka interest coverage yang tetap naik (YoY) dari 2,7x
BV per share (Rp) 2,530 2,879 3,156 3,459
menjadi 3,0x di 1H18, mengindikasikan kekuatan pertumbuhan EV/EBITDA (x) 8.3 8.5 8.8 9.5
EBIT yang lebih kuat, atau peningkatan hutang yang P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.7 10.8
menghasilkan pertumbuhan positif. P/BV Ratio (x) 1.6 1.4 1.3 1.2
Transaksi (volume) yang stabil bertumbuh. Sumber: Perusahaan, SSI Research
talangan dana dari LMAN (3) penjualan dan investasi jalan tol -40%
1,500 6,600
1,378 1,405 1,434 5,823 6,136 6,046 6,023 5,972
6,000
1,400 1,320 1,361 1,350
1,311 5,432
1,300 5,400
5,037
1,200
4,800
1,100 4,200
1,000 3,600
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Pendapatan toll (Rp miliar) Porsi pendapatan toll terhadap total pendapatan (%)
9,000
8,281 8,332 8,463 8,562 85
72.4 72.3
8,400 70
7,927
7,800 55 47.6
7,121
7,200
40
6,646 23.6 22.8 22.2 21.6
25
6,600
6,000 10
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
TECHNICAL ANALYSIS
IHSG berhasil mencetak all-time high di 6,693 pada awal 2018. Namun tren naik patah, dan kini IHSG tertekan dalam throwback market
. Flip level 5,500 menjadi level support IHSG sebelum technical rebound).
Secara teknikal klasik, kami memperkirakan 1H19 dinamika IHSG masih cenderung akan sideways. Breakout dan kembali uji all-time
high bisa terjadi pada 2H19.
IHSG di 2018 : 2H18 pergerakan sideways. Breakout diprediksi terjadi pada 4Q18. Uji all-time high pada 2019
Analis Teknikal perkirakan IHSG masih akan bias sideways pada 2H18, dengan potensi breakout resisten 6,100 pada akhir tahun.
Rally bisa berlangsung pada awal 2019, tetapi belum cukup kuat untuk menuju all-time high. Kami memperkirakan IHSG barukembali
uji all-time high pada pertengahan tahun.
Yield SUN10Yr terus bergerak dalam Tren Naik pada 2018, Yield SUN10Yr
dari 6.2% sampai 8.8%. Di akhir tahun 2018, Yied SUN10Yr
tertahan pada resisten 9.0%, dan potensi tertekan jika tidak
breakout.
Pergerakan Yield SUN10Yr berbanding terbalik dengan IHSG.
Bila Yield SUN10Yr turun maka IHSG akan naik. Hal ini
menunjukkan investor asing membeli aset Indonesia baik
Obligasi maupun Saham (IHSG). Kenaikan harga obligasi akan
membuat yield obligasi (Yield SUN10yr) turun.
Rupiah berpotensi menguat pada awal 2019, menyusul
patahnya uptrend channel USDIDR sepanjang 2H18.
Penguatan Rupiah terhadap USD berpotensi sampai
mendekati Rp13,600 – Rp14,000 / USD pada 1H19. Menjelang
akhir tahun 2018, Rupiah masih berpotensi kembali berada di Rupiah
rentang Rp14,500-Rp15,000 / USD
Penguatan Rupiah mencerminkan Uptrend IHSG ataupun Tren
Turun Yield SUN10Yr, kami memperkirakan tren yang steady
pada 2019.
Sektor Penggerak Utama IHSG : Bank, Auto & MC, Oil&Gas dan Coal
IHSG dan Big Caps SSI Sectoral Index IHSG vs Commodity SSI Sectoral Index
20% 40%
15% 30%
10%
5% 20%
0%
-5% 10%
-10%
-15% 0%
-20% -10%
-25%
-30% -20%
-35%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18 -30%
JCI Index SSI Bank SSI Cigarettes Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
SSI Consumer SSI Mining Contr SSI Auto JCI SSI Coal SSI Metal SSI Oil&Gas SSI CPO
Di antara sektor Big Caps, Analis Teknikal meyakini Bank masih akan mendorong IHSG naik. Selain itu, Auto dan Mining Contractor masih
lebih mungkin mendorong IHSG di tahun 2019 dibanding Consumer dan Cigarettes.
Untuk sektor berbasis Commodity, Analis Teknikal meyakini sektor Oil&Gas masih akan naik dan diikuti oleh kenaikan di sektor Metal. Sektor
Coal kemungkinan baru berbalik pada pertengahan tahun. Sementara itu, sektor Metal dan CPO masih cenderung tertekan.
30% 60%
20% 40%
10%
0% 20%
-10% 0%
-20% -20%
-30%
-40% -40%
-50% -60%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18 Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI SSI Cement SSI Construction JCI SSI Retail SSI Healthcare
Dari sektor berbasis Infrastructure, Analis Teknikal masih netral akan sektor Cement, dan potensial bergerak pada pertengahan tahun, DI sisi
lain, sektor Construction, Precast, dan Property belum menunjukkan tanda pembalikan arah.
Dari sektor berbasis Consumer, Technical Analyst menyukai sektor Poultry dan Retail. Sektor Media masih berpotensi turun. Sektor
Healthcare kemungkinan mulai akan membaik.
3 Saham Pilihan Utama : BBNI, UNTR, dan ASII sebagai Alpha Dari Pilihan Utama
BBNI : Double bottom 6,800-8,400. Target uji resisten 10,000 UNTR : Sideways 30,000-40,000. Target breakout 48,000
Daftar Saham LQ45 Yang Berpotensi Uptrend dan Outperform Di Tahun 2018
Saham LQ45 Yang Uptrend Analis Teknikal meyakini saham auto (ASII), batubara (UNTR,
Code Industry Sector Last %YTD %52W 52-W Trading Trend PTBA), bank (BBNI, BBRI, BMRI, BBCA), migas (PGAS,
High Low ST MT LT ELSA) dan telekomunikasi (TLKM) akan Uptrend sepanjang
ASII Automobile Manufacturers 7900 (4.8) 67.9 8,750 6,100
tahun 2019 dan berpotensi Outperform IHSG
UNTR Coal & Consumable Fuels 33500 (5.4) 28.0 40,500 30,775
Saham LQ45 yang perlu diwaspadai karena Downtrend dan
PTBA Coal & Consumable Fuels 4250 72.8 75.4 4,940 2,135
BBNI Diversified Banks 7325 (26.0) 18.6 10,175 6,675
cenderung Underperform IHSG antara lain CPO (SSMS), metal
BBRI Diversified Banks 3150 (13.5) 35.8 3,920 2,720
(ANTM, INCO), konstruksi (ADHI, PTPP, WIKA, WSKT),
BMRI Diversified Banks 6850 (14.4) 23.5 9,050 6,175
properti (BKSL, LPKR), dan tembakau (GGRM, HMSP)
BBCA Diversified Banks 23650 8.0 64.4 25,475 20,350
PGAS Gas Utilities 2220 26.9 52.8 2,860 1,505
ELSA Oil & Gas Equipment & Services 376 1.1 34.4 540 290
TLKM Integrated Telecommunication S 3850 (13.3) 51.3 4,419 3,250
Saham LQ45 Yang Downtrend
Thank You
DISCLAIMERS : Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s)
about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly
related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the
preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any
recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or
made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any
recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained
herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.
All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia