Anda di halaman 1dari 253

SAMUEL

SEKURITAS INDONESIA
Table of Contents

Economic Outlook 2019 Automotive 57


Perkembangan Global dan Domestik 8 ASII 59
Kondisi Perekonomian Global 9 Aviation 61
Kondisi Ekonomi Domestik 12 GIAA 63
Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar 17 Banking 65
Kebijakan Moneter 18 BBCA 67
Kebijakan Fiskal 19 BBRI 69
Pasar Obligasi 26 BMRI 71
BBNI 73
BBTN 75

Equity Outlook 2018 BNLI 77


A Ray of Hope 34 Cement 79
Return and Valuation 36 INTP 81
Policies and Their Impacts 37 SMGR 83
Forex Impact 49 Chemical 85
9M18 Performance 50
BRPT 87
Sector Return 51
ESSA 89
Sector and Stock Picks 55
TPIA 91
Cigarette 93

GGRM 95
HMSP 97

PT Samuel Sekuritas Indonesia i


Table of Contents

Coal 99 Metal 139


ADRO 101 ANTM 141

ITMG 103 INCO 143


TINS 145
PTBA 105
Mining Contractor 147
Construction 107
DOID 149
ADHI 109
UNTR 151
PTPP 111
Oil and Gas 153
WIKA 113
AKRA 155
WSKT 115
ELSA 157
Consumer Staples 117
MEDC 159
ICBP 119
PGAS 161
INDF 121
Plantation 163
KLBF 123
AALI 165
UNVR 125
LSIP 167
Healthcare 127
SIMP 169
MIKA 129
TBLA 171
SILO 131
Poultry 173
Media 133
CPIN 175
SCMA 135
JPFA 177
MNCN 137
MAIN 179

PT Samuel Sekuritas Indonesia ii


Table of Contents

Precast 181 TLKM 227


WTON 183 Telco Infrastructure 229
WSBP 185 TOWR 231
Property 187 TBIG 233
ASRI 189 Toll Road 235
BSDE 191 JSMR 237
CTRA 193
DMAS 195 Technical Outlook 2019
KIJA 197 IHSG : Dalam sideways market 5,500-6,600 240
PWON 199 IHSG di 2018 241
SMRA 201 Aset Penjaga Uptrend IHSG 242
SSIA 203 Komoditas Penting Di 2019 243
Pulp and Paper 205 Sektor Penggerak Utama IHSG 244
INKP 207 Sektor Alternatif 245
Retailers 209 3 Saham Pilihan Utama 246
RALS 211 Daftar Saham LQ45 Uptrend dan Outperform 247
ACES 213
MAPI 215

Telecommunication 217
ERAA 219
EXCL 221
ISAT 223
TELE 225

PT Samuel Sekuritas Indonesia iii


Foreword
Para Nasabah Yang Terhormat,
Pada kesempatan ini kami kembali menghadirkan panduan investasi berupa e-book Market
Outlook 2019, sebagai bagian dari kontinuitas layanan kami dalam hal strategi dan rekomendasi
saham untuk mengoptimalkan imbal hasil investasi Anda sekalian. Ini juga merupakan bentuk
hormat dan apresiasi kami kepada Anda, Para Nasabah, sebagai mitra kami selama lebih dari 25
tahun di pasar modal Indonesia.

Tahun 2019 merupakan tahun yang kami lihat penuh dengan tantangan. Berlanjutnya kenaikan
suku bunga di Amerika Serikat dan memanasnya perang dagang, terutama antara Amerika
Serikat dan China, masih menjadi resiko pada tahun depan. Di samping itu, masih ada tantangan
dari dalam negeri berupa defisit neraca perdagangan dan ketidakpastian politik terkait pemilu.
Harga sejumlah komoditas yang diperkirakan masih relatif cukup tinggi atau menguat diharapkan
semakin berdampak pada sektor riil. Selain itu, sejumlah kebijakan pemerintah yang mendukung
daya beli seperti antara lain proyek dana desa dan subsidi diharapkan juga dapat menopang
konsumsi dalam negeri.

Tahun 2018 dibuka dengan penuh harapan, setelah sebelumnya IHSG berhasil mencetak return
20% sepanjang 2017. Optimisme ini berlanjut pada 1Q18, dimana pada Februari 2018 IHSG
mencetak return tertinggi sepanjang sejarah: All Time High tercapai di level 6,689. Namun,
optimisme ini beralih menjadi pesimisme berkepanjangan, dimana IHSG tertekan sampai jatuh di
bawah level psikologis 6,000 pada bulan April 2018. Hal ini tidak berlangsung lama, dimana IHSG
kembali menunjukkan resiliensinya pada 2H18 dengan tertahan pada titik terendah tahun ini di
level 5,634. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bangkit lagi setelah breakout dari level
resisten 6,100, dan berpeluang kembali rally menyentuh resisten 6,700 di tahun 2019.

Semoga dengan panduan investasi ini, kita dapat terus berjalan bersama dan menggapai sukses
di tahun depan. Kami selalu terbuka untuk segala saran yang akan membuat kami lebih baik lagi
dalam melayani Anda.
Widjana Wirharjanto,
Presiden Direktur

PT Samuel Sekuritas Indonesia iv


Research Team

Andy Ferdinand, CFA Arandi Ariantara


Head of Equity Research Analyst
Strategy, Banking, Consumer Chemical, Coal, Oil and Gas, Telecommunication, Telco
+62 21 2854 8148 Retail
andy.ferdinand@samuel.co.id +62 21 2854 8392
arandi.ariantara@samuel.co.id
Ahmad Mikail
Marlene Tanumihardja
Economist
Analyst
+62 21 2854 8396
Consumer (Poultry, Retail, Small Caps), Pulp and Paper,
ahmad.mikail@samuel.co.id
Small Caps
+62 21 2854 8387
marlene@samuel.co.id
William Mamudi, CMT
Technical Analyst Sharlita Lutfiah Malik
+6221 2854 8382 Analyst
william.mamudi@samuel.co.id Metal, Mining, Plantation, Telco Infrastructure, Small
Caps
+6221 2854 8339
Akhmad Nurcahyadi, CSA sharlita.malik@samuel.co.id
Analyst
Auto, Aviation, Cement, Cigarette, Albertha Palma
Construction,Healthcare, Mining Contractor, Property, Research Associate
Toll Road +62 21 2854 8338
+62 21 2854 8144 albertha.palma@samuel.co.id
akhmad.nurcahyadi@samuel.co.id

PT Samuel Sekuritas Indonesia v


Economic Outlook SSI Research

ECONOMIC OUTLOOK

PT Samuel Sekuritas Indonesia


Economic Outlook Ahmad Mikail

Perkembangan Global dan Domestik Yang Mempengaruhi Pasar Modal di 2019.

CAD above 3% of GDP


limit the space for S&P
The Fed Fund Rate hike 2- to upgrade Indonesia’s
3 times in 2019 rating
Lower Global
Economic The US congress gridlock 2019
growth in Trade War
could stop Trump’s income tax Potentially add new
2019: 3.0% cut in 2019 Higher Gov’t Bond
from 3.1% Yield tariff for USD 267 bn
2018 Chinese goods
ECB stop bond buying

(QE) in 2019
Capital Outflow

Yuan potential
devaluation to USD/IDR 15350 in
7.19/USD during trade 2019
war

Lower Commodity price Brent


USD73/barrel average 2018 Higher Indonesia’s Economic growth Hijau: Positif bagi harga aset keuangan di Indonesia
to USD 72/barrel in 2018 derived by domestic consumption Merah: Negatif bagi harga aset keuangan di Indonesia

PT Samuel Sekuritas Indonesia 8


Economic Outlook Ahmad Mikail

Kondisi Perekonomian Global: Pertumbuhan dunia melambat dan diikuti kenaikan tingkat suku bunga.

 Dampak pemotongan pajak Trump terhadap ekonomi AS Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2016-2019F
kemungkinan akan semakin melemah tahun depan. Negara 2017 2018f 2019f
 World Bank & IMF sepakat bahwa perang dagang akan Pertumbuhan Ekonomi Dunia 3.1 3.1 3.0
menurunkan aktivitas investasi dan perdaganan dunia yang Pertumbuhan Negara Maju 2.3 2.2 2.0
berujung pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Amerika Serikat 2.3 2.7 2.5
 Perang dagang telah mendorong penurunan yield US T di Zona Eropa 2.4 2.1 1.7
jangka menengah dan panjang, di saat The Fed masih yakin Jepang 1.7 1.0 0.8
menaikan tingkat suku bunga acuan 4 kali tahun ini. Pertumbuhan Negara Berkembang 4.3 4.5 4.7
 Kemungkinan AS akan mengalami resesi satu hingga dua China 6.9 6.5 6.3
tahun lagi cukup besar jika The Fed menaikan suku bunga tiga India 6.7 7.3 7.5
kali di 2019. Brasil 1.0 2.4 2.5
 Peluang bagi The Fed untuk menaikan suku bunga hanya dua Rusia 1.5 1.5 1.8
kali tahun depan cukup terbuka jika data ekonomi AS Afrika Selatan 1.3 1.4 1.8
melambat. Sumber: Global Economic Prospect Juni 2018

Negara-negara berkembang kemungkinan akan terus menaikan


Pertumbuhan volume perdagangan dunia
tingkat suku bunga hingga 2019
10 Malaysia India Indonesia
China Thailand Philippines

(%)
5

Aug-14 Aug-15 Aug-16 Aug-17 Aug-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 9
Economic Outlook Ahmad Mikail

Prediksi Arah Perang Dagang AS-China: Dampak negatif akan sama-sama dirasakan kedua negara.

 Realisasi pajak yang dikenakan AS lebih banyak jatuh kepada Struktur barang impor dari China yang ditarif AS Juni 2018
kelompok barang antara dan barang modal.
 Faktor tersebut mendorong ongkos produksi yang tinggi di saat
AS sedang mengalami kondisi full employment.
 Impor tarif yang dikenakan China lebih banyak mengarah pada
barang konsumsi yang lebih banyak memukul produsen AS.
 Secara total AS lebih dirugikan dengan kebijakan perang
dagang tahap pertama ini dan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi dalam negeri AS.
 Walaupun impor China lebih sedikit (USD 127 miliar)
dibandingkan impor AS dari China sebesar USD 506 ,Namun
China dapat memperlemah Yuan untuk menjaga daya saing
ekspornya. Trade war turn into currency war.
Sumber: Krugman, 2018

Nilai tukar terhadap USD Maret 2017- Sept 2018 Struktur Impor barang dari AS yang ditarif China Juni 2018
USDIDR USDYUAN
15500 7

15000 6.8
usd/idr

14500 6.6
USDYuan

14000 6.4
13500
6.2
13000
12500 6
12000 5.8

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Krugman, 2018


PT Samuel Sekuritas Indonesia 10
Economic Outlook Ahmad Mikail

Inverted yield curve sangat mungkin terjadi: Kenaikan Fed Fund Rate kemungkinan terlalu cepat.

Unemployment rate dan PCE core (yoy) AS Jan 2008- Juli 2018
 Pemotongan pajak di AS masih belum mampu mendorong
inflasi karena kenaikan upah riil yang terbatas di AS. Unemployment rate PCE (YOY)
11 2.1
10 1.9
 Terbatasnya kenaikan upah di AS disebabkan sebagian besar 9 1.7
uang hasil pemotongan pajak digunakan untuk buy back saham 8 1.5

(%)
dan investasi untuk ekspansi bisnis korporasi. 7 1.3
6

(%
)
5 1.1
 Kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan terlalu cepat 4 0.9
tahun ini di saat inflasi di AS belum benar-benar pulih 3 0.7
2 0.5

12/1/20…
11/1/20…

11/1/20…
diperkirakan akan mendorong AS kedalam resesi di tahun

12/1/20…

10/1/20…
10/1/20…
7/1/2009

3/1/2011

7/1/2014

3/1/2016
8/1/2011

4/1/2013

8/1/2016
9/1/2008

5/1/2010

1/1/2012

9/1/2013

5/1/2015

1/1/2017
2/1/2009

6/1/2012

2/1/2014

6/1/2017

4/1/2018
2020-2021. Diperkuat oleh sinyal Yield Curve US treasury yang
kemungkinan inverted tahun depan.

Sumber: Bloomberg, SSI Research

Selisih yield US treasury Maret 2017- Juni 2018 Labor participation rate dan Real Wage AS Jan 2012-Juli 2018

2y vs 10y 10y vs 30 y 64 Labor participation rate Real wage (RHS) 3.5


120 63.5 3
2.5
100 63 2
bps

80 1.5

(%)
60 (%) 1
40 62.5
0.5
20 62 0
0 -0.5
May- …

May- …

May- …

May- …

May- …

May- …
61.5 -1

Sep-15Jan-16

Sep-17Jan-18
Jan-13

Jan-14

Sep-14

Jan-15

Jan-17
Sep-12

Sep-13

Sep-16
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 11


Economic Outlook Ahmad Mikail

Ekonomi Domestik: Konsumsi domestik kembali menjadi mesin perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
di 2018.
• Hingga triwulan ketiga 2018 konsumsi RT masih tumbuh cukup kuat di atas 5% setelah dalam dua tahun terakhir, tumbuh di kisaran
4,95%. Pertumbuhan konsumsi ini diharapkan akan terus berlanjut hingga tahun 2019.

• Investasi masih tumbuh cukup kuat didorong proyek infrastruktur swasta dan pemerintah hingga TW 3 2018. Namun tekanan untuk
menurunkan CAD kemungkinan akan memperlambat investasi tahun depan.

•Konsumsi Pemerintah juga masih cukup kuat di tengah kenaikan pertumbuhan pajak di tahun 2018 yang cukup tinggi.

•Defisit neraca perdagangan masih terjadi hingga triwulan keempat walaupun kecenderungan pertumbuhan impor mulai melambat.

2015 2016 2016 2017 2017 2018


Komponen I II III IV I II III IV I II III

Konsumsi Rumah Tangga 4.96 4.95 5.07 5.01 4.99 5.01 4.94 4.95 4.93 4.97 4.95 4.95 5.14 5.01
Konsumsi Lembaga Nonprofit -0.62 6.41 6.73 6.67 6.75 6.64 8.07 8.52 6.02 5.24 6.91 8.09 8.71 8.54
Melayani Rumah Tangga
Konsumsi Pemerintah 5.31 3.43 6.21 -2.95 -4.03 -0.14 2.69 -1.92 3.48 3.81 2.14 2.73 5.26 6.28
Investasi 5.01 4.67 4.18 4.24 4.79 4.47 4.77 5.34 7.08 7.27 6.15 7.95 5.87 6.96
Bangunan 6.11 6.78 5.07 4.96 4.07 5.18 5.87 6.07 6.28 6.68 6.24 6.16 5.87 5.70
Mesin dan Perlengkapan 0.62 -8.2 -7.3 -9.5 -1.9 -6.725 1.2 -2.2 15.2 22.3 9.125 23.7 22.4 22.10
Ekspor -2.12 -3.1 -1.5 -5.75 4.15 -1.57 8.41 2.8 17.01 8.5 9.09 6.17 7.7 7.52
Impor -6.25 -5.04 -3.47 -4.13 2.72 -2.45 4.81 0.2 15.46 11.81 8.06 12.7 15.17 14.06
PDB 4.88 4.94 5.21 5.03 4.94 5.03 5.01 5.01 5.06 5.19 5.07 5.06 5.27 5.17

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 12


Economic Outlook Ahmad Mikail

Ekonomi Domestik: Sektor non-tradable mendominasi pertumbuhan ekonomi mendorong perlambatan


pertumbuhan ekonomi dan sulit menurunkan current account deficit.

Sektor 1Q2016 2Q2016 3Q2016 4Q2016 1Q2017 2Q2017 3Q2017 4Q2017 1Q2018 2Q2018 3Q2018
Pertanian 1.47 3.48 3.18 5.53 7.15 3.23 2.77 2.24 3.29 4.76 3.62
Pertambangan 1.22 1.04 0.17 1.35 -1.22 2.12 1.84 0.08 0.74 2.21 2.68
Industri Olahan 4.68 4.62 4.47 3.28 4.28 3.5 4.85 4.46 4.56 3.97 4.33
Listrik dan Gas 7.5 6.24 4.88 3.14 1.6 -2.53 4.88 2.27 3.31 7.56 5.58
Pengadaan Air 5.39 4.12 2.36 2.66 4.39 3.67 4.82 5.53 3.59 3.94 6.22
Perdagangan 4.31 4.28 3.66 3.87 4.61 3.47 5.2 4.47 4.93 5.24 5.26
Transportasi& Pergudangan 7.42 6.52 8.18 7.64 8.06 8.8 8.88 8.21 8.59 8.59 5.64
Konstruksi 6.76 5.12 4.95 4.21 5.96 6.94 6.98 7.23 7.35 5.73 5.79
Akomodasi & Makanan Minuman 5.73 5.16 5 4.82 5.27 5.73 5.69 5.49 5.45 5.75 5.9
Informasi dan Komunikasi 7.58 9.31 8.93 9.62 10.48 11.06 8.82 8.99 8.52 6.06 8.98
Jasa Keuangan dan Asuransi 9.32 13.6 9.04 4.18 5.99 5.94 6.16 3.85 4.33 3.02 3.44
Real estat 5.25 5.15 4.36 4.03 3.66 3.73 3.6 3.73 3.23 3.11 3.85
Jasa perusahaan 8.14 7.57 6.95 6.83 6.83 8.24 9.37 9.25 8.04 8.89 8.67
Adm Pemerintahan 4.61 4.44 3.81 0.28 0.23 -0.03 0.69 6.95 5.79 7.2 7.89
Pendidikan 5.3 5.11 1.92 3.09 4.05 0.88 3.62 5.89 4.83 4.94 6.62
Jasa kesehatan & soial 6.65 5.2 4.64 4.25 7.06 6.32 7.51 6.31 6.06 7.07 7.55
servis lain 8.14 8.1 7.93 7.92 7.9 8.51 9.31 8.87 8.42 9.22 9.19
PDB 4.94 5.21 5.03 4.94 5.01 5.01 5.06 5.19 5.06 5.27 5.17
Sumber: Bloomberg, SSI Research;

Legend: hijau: pertumbuhan lebih tinggi dari PDB; Merah: pertumbuhan lebih rendah dari PDB

PT Samuel Sekuritas Indonesia 13


Economic Outlook Ahmad Mikail

Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan flat tahun depan.

 Pertumbuhan konsumsi domestik kami perkirakan sedikit lebih Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016-2019F
baik didorong naiknya belanja sosial. Komponen PDB 2015 2016 2017 2018 2019
 Investasi kami perkirakan melemah didorong kenaikan tingkat
suku bunga, terbatasnya pertumbuhan DPK perbankan serta Konsumsi RT 4.97 5.01 4.95 4.98 5.1
mulai melambatnya belanja modal pemerintah. Konsumsi Non-RT 6.71 6.62 6.91 6.95 9
 Pertumbuhan konsumsi pemerintah kami perkirakan melambat
Konsumsi Pemerintah 4.93 -0.15 2.14 5 4.5
untuk menjaga defisit APBN sebesar 1,8% per PDB.
 Ekspor kami perkirakan tumbuh lebih rendah didorong mulai Investasi 4.99 4.48 6.15 6 5.7
melambatnya harga komoditas dan isu perang dagang. Ekspor Barang & Jasa -2.07 -1.74 9.09 11 6.3
 Impor kami perkirakan akan melemah di 2019 diorong
melemahnya pertumbuhan investasi dan belanja modal
Impor Barang & Jasa -6.35 -2.27 8.06 14 8
pemerintah. Pertumbuhan PDB 4.79 5.02 5.07 5.18 5.2
Sumber: Bloomberg, SSI Research

Pertumbuhan Kredit & Dana Pihak Ketiga Perbankan ‘14-’18 Penjualan retail & mobil 2014-2017

Kredit DPK (RHS) Penjualan Retail (%YOY) Penjualan Mobil (RHS %YOY)
25.0%
30 50
20.0% 25 40
30
20
15.0% 11.9% 20
15 10
10.0% 10 0
-10
5.0% 6.3%
5 -20
0 -30
Apr-15

Jul-15Oct-15

Apr-16

Jul-16Oct-16

Apr-17

Oct-17

Apr-18

0.0%
Apr-14Jul-14Oct-14

Apr-16

Jul-16

Apr-18

Jul-18
Apr-14Jul-14
Jan-14

Apr-15

Jul-15

Oct-15

Jan-16

Oct-16

Jan-17

Apr-17Jul-17Oct-17Jan-18
Oct-14Jan-15
-40
Jul -18
Jan-14

Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-18
Jul-17

-5 -50

Sumber: Bloomberg Samuel Sekuritas Indonesia


Sumber: Bloomberg Samuel Sekuritas Indonesia

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 14


Economic Outlook Ahmad Mikail

Konsumsi domestik diperkirakan masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di 2019.

 Inflasi makanan yang masih terjaga di sekitar 4%-5% tahun depan kami perkirakan dapat menjaga pertumbuhan konsumsi domestik
tahun depan.
 Biaya transportasi yang masih cukup rendah seiring belum dinaikannya harga BBM bersubsid paling tidak hingga semester kedua
2019 kemungkinan juga menjadi katalis positif bagi konsumsi domestik.
 Perlambatan pertumbuhan konsumsi untuk alat perumahan dan perlengkapan rumah tangga juga dapat dikompensasi dengan naiknya

konsumsi barang-barang leisure seperti restoran dan hotel.

Lainnya Pangsa Terhadap Kons RT Komponen Kons RT 2015 2016 2017 2018*
5%
Makanan dan Minuman, Selain Restoran 5.4% 5.3% 5.2% 5.2%
Restoran
dan Hotel Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya 4.4% 3.3% 3.1% 4.5%
9% Makanan dan Perumahan dan Perlengkapan
Minuman, Selain Rumahtangga 4.8% 4.6% 4.3% 4.0%
Restoran
Transportasi dan 37% Kesehatan dan Pendidikan 5.4% 5.3% 5.6% 5.1%
Komunikasi Transportasi dan Komunikasi 4.8% 5.3% 5.3% 5.7%
25%
Restoran dan Hotel 5.0% 5.4% 5.5% 5.7%
Perumahan dan Lainnya 2.8% 2.4% 2.4% 1.8%
Perlengkapan

Rumahtangga Pakaian, Alas Kaki Konsumsi RT 5.0% 5.0% 4.9% 5.0%


Kesehatan dan 13% dan Jasa
Pendidikan Perawatannya * TW 3 2018
7% 4%
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 15


Economic Outlook Ahmad Mikail

Pertumbuhan pengeluaran investasi diperkirakan melambat tahun 2019.

Investasi Asing Langsung di Indonesia


 Investasi asing langsung diperkirakan melambat tahun depan di
25.0 Investasi Asing Langsung Pertumbuhan (RHS) 500%
tengah ketidakpastian akan Pemilu di tahun 2019.
21.8 21.9
 Penerbitan obligasi korporasi sebagai salah satu sumber
pendanaan infrastruktur dan investasi juga kemungkinan 19.2 19.1 400%
20.0 18.8 16.6
melambat tahun depan seiring meningkatnya bunga obligasi
15.8 300%

USD
korporasi.
15.0 200%
 Pertumbuhan kredit investasi perbankan juga kemungkinan

Miliar
10.0 100%
melambat seiring penurunan pertumbuhan DPK perbankan.
 Secara total pertumbuhan investasi kami perkirakan melambat 5.0 40% 16% 3.9 0%
di tahun 2019. -1% -2% -24% -8% -100%
-76% 459%
0.0 -200%
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Sumber: Bloomberg, SSI Research

Pertumbuhan Kredit Investasi Perbankan dan DPK Perkiraan Komposisi Pembentukan Modal Tetap Bruto

Pertumbuhan Kredit Investasi Pertumbuhan DPK


40.0% Investasi Asing Langsung 7.5%
Kredit Perbankan Untuk 20.7%
35.0%
30.0% Investasi
25.0% Penerbitan Obligasi Korporasi 62.1% 1.7
20.0% 8%
15.0% 11.4%
10.0% Belanja Modal Pemerintah
5.0% 6.5%
0.0%
Lainya
Jan-14

Apr-14

Oct-14Jan-15Apr-15Jul-15Oct-15Jan-16Apr-16

Jul-16
Oct-16

Apr-18
Jan-17Apr-17Jul-17Oct-17Jan-18

Jul-18
Jul-14

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 16


Economic Outlook Ahmad Mikail

Neraca perdagangan dan nilai tukar: CAD akan menurun namun nilai tukar masih akan melemah.

 Defisit neraca perdagangan di 2018 didorong karena Neraca Pembayaran Jan 2008-Mei 2018
pertumbuhan ekspor yang kalah cepat dengan impor. Current Account Capital and Financial Account Foreign reserve (RHS)
 Surplus non-migas yang selama ini dapat mengatasi defisit 20.0 140.0
migas Indonesia yang rata-rata berkisar USD 1-1.5 miliar 15.0 120.0
sepanjang 2018 tidak terjadi. 10.0 100.0
 Investasi yang naik cepat didorong proyek infrastruktur

Miliar USD
Miliar USD
5.0 4.2 80.0
pemerintah mendorong tingginya impor belanja modal dan 0.0 60.0
bahan baku penolong yang menyebabkan defisit terjadi di
-5.0 40.0
tahun 2018.
 Dengan naiknya tingkat suku bunga yang kemungkinan diikuti -10.0 -8.8 20.0
pelemahan kredit serta rendahnya realisasi belanja modal -15.0 0.0

3Q2018
pemerintah. Defisit neraca perdagangan kemungkinan akan

4Q2015
2Q2015
3Q2015

1Q2018
2Q2018
1Q2015

4Q2017
4Q2014

3Q2017
3Q2014

2Q2017
2Q2014

1Q2017
1Q2014

3Q2016
4Q2016
2Q2016
1Q2016
melambat di tahun 2019. Nilai tukar kemungkinan masih akan
melemah akibat defisit Neraca Perdagangan ke level
Rp15.100/USD-15.350/USD. Sumber: Bloomberg, SSI Research

Indeks Harga Komoditas 2011-2019P CAD & USD/IDR 1Q 2003- 3Q 2018


16000 USD/IDR CAD 5

14000 4
12000 3
2
10000

(%)
Usd/idr
1
8000 0
6000 -1
4000 -2
-3
-3.04
2000 -4
0 -5
2Q2003

1Q2004
4Q2004
3Q2005
2Q2006
1Q2007

4Q2010

2Q2012

4Q2013

3Q2014
2Q2015
1Q2016
4Q2016
3Q2017
3Q2018
1Q2013
3Q2011
2Q2009
1Q2010
4Q2007
3Q2008
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 17


Economic Outlook Ahmad Mikail

Kebijakan Moneter: BI kemungkinan lanjutkan tight monetary policy di tahun 2019.

Inflasi dan tingkat suku bunga


 Inflasi tahun 2019 kami perkirakan akan meningkat ke level 4%
dibandingkan dengan tahun 2018 yang kami perkirakan 9 BI 7-days repo rate Inflation
8
sebesar 3.4%.
 Kenaikan inflasi tersebut kemungkinan besar disebabkan 7
kenaikan harga BBM bersubsidi yang kami perkirakan akan

(%)
6 6.0
naik pasca Pemilu 2019.
 Jika partai incumbent menang, kami perkirakan inflasi akan 5
dinaikkan sekitar bulan Juli-Oktober 2019. Jika presiden baru 4
terpilih kami perkirakan kenaikan BBM baru akan terjadi sekitar 3 3.16
bulan Oktober-Desember 2019.
 Potensi kenaikan inflasi tersebut kami perkirakan akan 2
mendorong BI untuk menaikkan tingkat suku bunga ke level Aug-13 Jun-14 Apr-15 Feb-16 Dec-16 Oct-17 Aug-18

6.75% tahun depannya atau sebesar 75bps. Sumber: Bloomberg, SSI Research

Anggaran Subsidi Inflasi berdasarkan kelompok barang


150.0% Belanja Subsidi Subsidi BBM Subsidi Non-BBM
99%

100.0%
56%

50.0% 5.4%
0.0% 3.5% -4.2%

-50.0% -17.6% -6.3% -4.5% -7.9% -3.2% -4.50%


-26.6%
-52.6% -46%
-100.0% -74.7%
2015 2016 2017 2018* 2019**

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 18


Economic Outlook Ahmad Mikail

Kebijakan Fiskal: Pengeluaran belanja bantuan sosial dan subsidi lebih didorong pemerintah di tahun 2018 untuk
menjaga daya beli.
Realisasi Penerimaan Negara Juli 2018
 Sampai dengan Juli pertumbuhan realisasi APBN 2018
mencapai 51.3%. Dengan inflasi yang hanya 3.18% (yoy) di Juli,
Penerimaan Negara Penerimaan Pajak
pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakna dapat tumbuh Belanja Pemerintah Defisit Anggran/PDB
5-6% tahun ini. 20.0% 0.00%

 Pemerintah mulai berpihak untuk mendorong daya beli 15.0% -0.50%


masyarakat melalui sejumlah pos belanja. Dana desa, DAK non
10.0% -1.00%
fisik, subsidi, bantuan sosial yang tumbuh lebih cepat dari -1.50%
belanja modal dan barang merupakan indikator yang baik unutk 5.0%
-2.00%
dorong pertumbuhan konsumsi. -1.84%
0.0% -2.12% -2.50%
-2.25% -2.49% -2.51%
 Ruang bagi APBN 2018 untuk menjaga stabilitas pertumbuhan -5.0% -2.59% -3.00%
dan mendorong konsumsi makin kuat dengan tingginya realisasi 2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
penerimaan pajak pasca tax amnesty.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

Realisasi Belanja Negara 2015- 2019 Transfer Daerah dan Dana Desa 2014 2019

Anggaran Infrastruktur Belanja Subsidi


Transfer Daerah (RHS) Dana Desa
Anggaran perlindungan sosial 125% 15.0%
80.0% 1.5 10.0%
60.0%
40.0% 1
28% 21.7%
20.0% 0.5
0.0% -6% 5.0%
-20.0% 11.8% 8.6% 14.0% 4.5% 1.70% 9%
0
-40.0% 0.0%
-60.0% -0.5 2014 2015 2016 2017 2018* 2019**
2015 2016 2017 2018* 2019**

Sumber: Kemenkeu Juni 2018 Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 19


Economic Outlook Ahmad Mikail

Asumsi Makro APBN 2019: Pertumbuhan Ekonomi menjadi Asumsi RAPBN 2019 yang paling rentan untuk tidak terealisasi karena
tekanan yang masih cukup kuat bagi Rupiah tahun depan serta perang dagang yang dapat menekan pertumbuhan ekonomi dunia.

Indikator Makro 2017 Realization Outlook 2018 State Budget 2019

Pertumbuhan Ekonomi 5.1 5.2 5.3

Inflasi 3.6 3.5 3.5

Nilai Tukar (USD/IDR) 13,384 13,973 15,000

Suku SPN 3 Bulan 5 5 5.3

Harga Minyak 51 70 70

Lifting Minyak 804 775 775

Lifting Gas 1,142 1,116 1,250


Sumber: Kemenkeu;

PT Samuel Sekuritas Indonesia 20


Economic Outlook Ahmad Mikail

Pertumbuhan anggaran infrastruktur yang hanya tumbuh 2.4% di RAPBN 2019 dapat menjaga CAD tetap di kisaran 2.9% tahun
depan. Anggaran sosial yang naik sekitar 80T menjadi andalan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

Pendidika
n&
Kesehatan 2,4% 31,9%
:9,8%

Sumber: Kemenkeu

PT Samuel Sekuritas Indonesia 21


Economic Outlook Ahmad Mikail

RAPBN 2019 Terkesan sangat berhati-hati dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan eksternal yang makin kuat.
Defisit anggaran 2019 di tekan hingga 1.8% untuk jaga nilai tukar rupiah.

Sumber: Kemenkeu

PT Samuel Sekuritas Indonesia 22


Economic Outlook Ahmad Mikail

Penurunan defisit di RAPBN 2019 menjadi salah satu strategi menurunkan tekanan dari faktor eksternal.

Sumber: Kemenkeu

PT Samuel Sekuritas Indonesia 23


Economic Outlook Ahmad Mikail

Economic Forecast: Medium Term.


Econonomic indicator 2017 2018 2019 2020
Domestic Indicator
GDP Growth 5.1 5.18 5.2 5.2
Unemployment rate 5.3 5 5 4.9
Real Investment growth 5.5 6.0 5.7 6.7
Investment/GDP 35.9 35.6 35.5 35.1
Saving/GDP 34.7 33.7 33 32.7
Export riil growth 10.2% 10.0 6.3 6.0
Import riil growth 7.2 14.2 8.0 4.0
External Indicator
Current account balance/GDP -1.2 -3.0 -2.9 -2.8
Trade Balance/GDP 1.7 -1.1 1.6 2.0
Net FDI/GDP 0.2 0.1 0.2 0.1
Fiscal Indicator
Deficit/GDP -2.4 -1.8 -1.8 -1.8
Change in debt/GDP 2.5 2.4 2.3 2.2
Primary balance/GDP -1 -1 -0.9 -0.8
Revenue/GDP 14.5 14.7 14.9 15
Expenditure/GDP 16.9 17.1 17.2 17.2
Interest expense/revenues 9.9 9.7 9.6 9.5
Monetary Indicators
CPI Growth 3.80% 3.4% 4% 3.50%
Exchange rate Average 13.563 14.300 15.350 15.350
Credit Growth 9.50% 11% 10% 12%
Bank's claim on resident non gov't/GDP 36.7 36.3 36.4 36.6
B-7 DRR 4.25 6.0 6.75 6.25
SUN 10 Y average 6.58 7.75 8.45 7.5

PT Samuel Sekuritas Indonesia 24


Bond Outlook SSI Research

BOND OUTLOOK

PT Samuel Sekuritas Indonesia


Bond Outlook Ahmad Mikail

Kenaikan Yield US treasury masih menjadi faktor pendorong kenaikan yield SUN.

Hingga akhir tahun 2018 Yield US treasury kami perkirakan akan berkisar di level 3.10% dengan kemungkinan naiknya
tingkat suku bunga Fed Fund Rate sebesar 4 kali tahun ini. Di tahun 2019 The Fed kemungkinan tidak akan seagresif
tahun ini menaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan hanya 2-3 kali. Yield US treasury kemungkinan kami
perkirakan akan berkisar di level 3.3% tahun depan.
ID10Y US 10Y(lhs)
9.2 3.4

9
8.8
8.6 3.2
8.4
8.2
8 3
7.8
7.6
7.4 2.8
(%)

7.2
7
6.8 2.6
6.6
6.4
6.2 2.4
6
5.8
5.6 2.2
5.4
5.2
5 2
1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 26


Bond Outlook Ahmad Mikail

CDS Indonesia kemungkinan akan tetap mengalami kenaikan di tahun 2019 akibat pelemahan nilai tukar rupiah
disebabkan kenaikan tingkat suku bunga AS dan CAD yang kemungkinan di level 2,9 % dari PDB.

CDS5Y
170
160

146.352
150
140

130
Bps

120

110

100

90

80

70

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 27


Bond Outlook Ahmad Mikail

Rupiah kemungkinan akan tetap melemah ke level Rp 15.100/USD – Rp 15.350/USD tahun depan didorong CAD yang
masih berkisar di level 2,9% dari PDB serta kenaikan tingkat suku bunga serta isu perang dagang tahun 2019.

NDF 12 Bulan USDIDR SPOT

17000
16500

16000 15696

15500 Rata-rata NDF 12 bulan:


Rp15.100/USD
15000
14500 14883
USD/IDR

14000

13500

13000

12500

12000

1/2/2018 2/2/2018 3/2/2018 4/2/2018 5/2/2018 6/2/2018 7/2/2018 8/2/2018 9/2/2018 10/2/2018 11/2/2018

Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 28
Bond Outlook Ahmad Mikail

Realisasi defisit APBN 2018 semakin terkendali. Tahun 2019 supply SUN kemungkinan akan terbatas seiring
keinginan pemerintah menurunkan defisit APBN ke 1,8%.
Realisasi Penerbitan SUN 10 Agustus 2018
 Defisit APBN 2018 diperkirakan di bawah target sebesar 1.9%
tahun ini.
 Batalnya lelang SUN pada bulan Desember menunjukan
komitmen pemerintah untuk menjaga defisit APBN 2018 di
bawah target 2,4%.
 Kenaikan suku bunga dalam negeri yang kemungkinan sebesar
175 bps tahun ini diperkirakan dapat kembali menaikan
kepemilikan investor asing di SUN yang sempat turun sejak April
2018.
 Tahun 2019 Defisit APBN yang sebesar 1,8% akan membatasi
penerbitan SUN baru. Dengan kemungkinan melambatnya
belanja pemerintah lelang SUN di bulan Desember tahun depan
juga kemungkinan akan ditiadakan. Sumber: DJPPR
Kepemilikan asing di SUN hingga 10 Agustus 2018 Perubahan Yield SUN beberapa negara kawasan per Agust’18
Sumber: DJPPR

Sumber: DJPPR

PT Samuel Sekuritas Indonesia 29


Bond Outlook Ahmad Mikail

S&P kemungkinan besar tetap menjaga peringkat surat utang Indonesia (BBB-) dengan outlook stabil.

S&P outlook untuk peringkat utang Indonesia


“The stable outlook reflects our view that the policy environment and economic conditions will keep external and fiscal metrics close to
current levels over the next one to two years. We could raise the long-term rating if external and fiscal balances significantly outperform our
current expectations.

Conversely, downward pressure on the rating could emerge if we expect trade and fiscal balances over the next one to two years to be
materially worse than our current projections. Indications of pressure on the rating are net general government debt and budget deficits
surpassing 30% and 3% of GDP, respectively, in a sustained way.”

CAD yang berada di rentang 2,9%-3,0% serta defisit primer fiskal pemerintah kemungkinan menjadi hambatan bagi Indonesia untuk
mendapatkan perinkat utang dan outlook yang lebih baik dari S&P di 2019.

Negara Peringkat S&P Policy rate Inflation 10-year yield* Real yield Spread to US
Treasury
China A+/Stable 4.35 2.30 3.63 1.33 44
India BBB-/Stable 6.50 3.69 8.16 4.47 497
Indonesia BBB-/Stable 5.50 3.20 8.48 4.81 528
Japan A+/Stable -0.10 1.30 0.10 -1.20 -308
Korea Selatan AA/Stable 1.50 1.40 2.73 1.33 -46

Malaysia A-/Stable 3.25 0.20 4.11 3.91 92


Thailand BBB+/Stable 1.50 1.62 2.87 1.25 -32
source: Bloomberg, SSI Research
4.00 6.40 6.40 0.00 322
Filipina BBB/Positive
Singapura AAA/Stable 1.06 0.70 2.59 1.89 -60
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 30


Bond Outlook

Kinerja obligasi seri acuan: Kenaikan BI 7-D RR akibat kenaikan FFR & Trade war mendorong turunya harga seri acuan semua tenor.
FR0077 (5 tahun) & 78 (10 tahun) Kemungkinan bisa jadi seri yang cukup menarik untuk dikoleksi di tahun 2019 sebagai seri acuan baru.

Yield (10 Agus 2018) Growth (%YTD)


FR0075

8.217
FR0065 8.07
FR0063 29%

FR0064 21%
FR0064 7.875
FR0065 16%
FR0063 7.786
FR0075 10.9%
7.4 7.6 7.8 8 8.2 8.4

Harga (10 Agus 2018) Growth (%YTD)


FR0075
93.46 FR0063 -6.7%

FR0065 88.005 FR0064 -9%

FR0064 88.513 FR0065 -9.7%

FR0063 91.786 FR0075 -16%


85 90 95

PT Samuel Sekuritas Indonesia 31


Bond Outlook Ahmad Mikail

Bond yield forecast: Short-term forecast 2019.

Dengan menggunakan analisa Vector Error Correction (VECM) dan data time series dari kurun waktu
2008-2018, kami perkirakan Yield SUN 10 tahun kemungkinan berkisar di level 8.4%-11% tahun 2019.

What if USD/IDR CDS US treasury BI 7-D RR Yield SUN 10


analysis Indonesia 5 Tahun
tahun
Best scenario 15.000 150 bps 3.3% 6.5% 8.4%

Average 15.400 170 bps 3.5% 6.75% 9.2%


Scenario
Worst 17.000 250 bps 4.2% 7.25% 11%
scenario
Sumber: SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 32


Equity Outlook SSI Research

EQUITY OUTLOOK

PT Samuel Sekuritas Indonesia


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Equity Outlook: A Ray of Hope

 Kami meyakini the Fed akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) IHSG dan Akumulasi Dana Asing
sebanyak 1 kali lagi di tahun ini dan 3 kali pada tahun depan, 60,000 8,000
sehingga FFR akan mencapai 3,25%. Perkiraan ini lebih rendah 30,000 6,000
dibandingkan estimasi the Fed yang memperkirakan
kenaikan 5 kali lagi. 0
 Sejalan dengan itu, kami melihat tren kenaikan suku bunga BI 4,000
masih akan berlanjut di tahun depan dan rupiah masih akan -30,000
-60,000 2,000
terus mengalami depresiasi. Hal ini umumnya berdampak
negatif bagi kinerja emiten. 2017: Net Sell Rp 39.9tn
-90,000 YTD2018: Net Sell Rp 53.4tn 0
 Perang dagang AS-China diperkirakan masih akan
Akumulasi Dana Asing (LHS, Rp miliar) IHSG (RHS)
berlangsung di tahun depan. China terlihat sudah kurang bisa
membalas lagi dalam pengenaan tarif impor barang dari AS, Sumber: Bloomberg, SSI Research
namun mereka masih memiliki banyak US Treasury, yang jika
dilepas dapat mendorong kenaikan yield US Treasury. Kami Survei Pemilihan Presiden
melihat masalah perang dagang ini dapat menambah volatilitas
Hasil Survei Calon Presiden
IHSG. Pertemuan G20 di akhir November mendatang
Survei Tanggal Jokowi-Ma'ruf Prabowo-Sandi Lainnya*
diharapkan akan mendatangkan titik temu bagi kedua belah Indikator Sep'18 58% 32% 10%
pihak. SMRC Sep'18 60% 30% 10%
 Pemilihan presiden pada tahun depan juga dapat menambah LSI Okt'18 59% 26% 16%
volatilitas IHSG, antara lain dalam hal: 1.) Kondisi sosial dan Kompas Okt'18 53% 33% 15%
keamanan. Hingga kini tidak terdengar isu SARA dan lainnya * Jawaban lain dari responden seperti:
yang dapat menimbulkan masalah sosial dan keamanan. 2.)
Kebijakan dan program kerja terkait ekonomi dan bisnis. "kandidat lain", "tidak tahu", "tidak ingin menjawab"
Rencana kebijakan dan program kerja dari pasangan yang Sumber: Media, SSI Research
unggul menurut survei dapat menimbulkan suatu ekspektasi.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 34


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Equity Outlook: A Ray of Hope

 Di tengah berbagai ancaman dan ketidakpastian tersebut, kami Harga Batubara (USD/MT)
masih melihat sejumlah harapan, yaitu: 1.) Harga sejumlah 140
komoditas yang diperkirakan masih akan relatif tinggi atau 120
menguat, 2.) Program stimulus dan subsidi pemerintah, dan 3.)
100
Belanja politik terkait pemilihan umum. Ketiga hal tersebut
dapat menguntungkan sektor tertentu.
80
 Dilihat dari rolling PE jangka panjang (sejak 2006) dan spread
PE dengan MSCI Emerging Market Index, valuasi IHSG kami 60

lihat relatif wajar saat ini. Kami mengestimasikan EPS akan


40
tumbuh 12% di 2019F dan 12% di 2020F, serta menargetkan
IHSG mencapai Rp 6.800 (16,1x PE2019F / 14,3x PE2020F) di Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
tahun 2019. Harga komoditas yang lebih rendah dari
Sumber: Bloomberg, SSI Research
ekspektasi dan depresiasi rupiah yang lebih buruk dari
ekspektasi menjadi faktor resiko. Pertumbuhan EPS
 Sehubungan dengan kenaikan FFR yang kami lihat akan
8% 40%
segera mencapai puncak di tahun depan, sektor yang terkait 7% 30%
suku bunga menjadi lebih menarik karena suku bunga tidak
6% 20%
akan naik banyak lagi dan akan turun ke depannya. Program
10%
stimulus dan subsidi pemerintah serta belanja politik 5%
0%
diharapkan akan menopang konsumsi. Sementara itu, harga
4% -10%
CPO yang kami ekspektasikan membaik pada tahun depan
3% -20%
dapat menguntungkan sektor terkait. Singkat kata, kami
menyukai sektor bank, automotive, consumer (selected), dan
plantation (CPO). BBNI, ASII, GGRM, ICBP, ACES, LSIP, dan
Pertumbuhan PDB (LHS) Pertumbuhan EPS (RHS)
ESSA menjadi top buy, sementara KIJA dan GIAA sebagai top
sell kami. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 35
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Return and Valuation

Rolling 12M Forward PE IHSG PE 2019 Bursa Saham Dunia


23
21 17.1 15.7
19 15.3 14.6
17 13.9 14.1 13.8
15 11.7 11.4 12.5 11.6
13
9.8 9.6
11
9
7
5
Jan-06 Jan-08 Jan-10 Jan-12 Jan-14 Jan-16 Jan-18
PER - Forward Average ST dev +1
ST dev -1 ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Leading PE IHSG dan Indeks MSCI Emerging Market Return Sektor (YTD)

25 50%
20
15 30%
10
10%
5
0
-5 -10%
-10 -30%
JCI Index MXEF Index Spread Average Spread
Return YTD 1/11/2018

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 36


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Automotive
No. Aturan Status Dampak
1 Perpres No. 38 Tahun 2018: Rencana Induk Disetujui Potensi mendorong perkembangan sektor
Riset Nasional 2017-2045
2 Roadmap Revolusi Industri 4.0: Industri Impelementasi akan memajukan sektor
Otomotif sebagai salah satu industri priritas Direncanakan
roadmap industry 4.0
Aviation

No. Aturan Status Dampak


1 Perpres No. 14 Tahun 2018: Koordinasi Mendorong pertumbuhan pariwisata dan sektor penerbangan
Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Disetujui
Kepariwisataan
2 Perpres No. 32 Tahun 2018: Badan Otoritas Mendorong pertumbuhan pariwisata dan sektor penerbangan

Pengelolaan Kawasan Pariwisata Labuan Bajo Disetujui


Flores
3 Perpres No. 46 Tahun 2018: Protokol Terkait Mengatur Penerbangan Sipil

Amendemen Konvensi Penerbangan Sipil Disetujui


Internasional Pasal 50
4 Perpres No. 47 Tahun 2018: Protokol Terkait Mengatur Penerbangan Sipil

Amendemen Konvensi Penerbangan Sipil Disetujui


Internasional Pasal 56

PT Samuel Sekuritas Indonesia 37


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Bank
No. Aturan Status Dampak
1 Penerapan GWM averaging Disetujui Menambah fleksibilitas bagi bank dalam menjaga likuiditasnya
2 Relaksasi hedging swap BI Disetujui Memperdalam pasar keuangan dan membantu menjaga nilai
tukar rupiah
3 Penurunan bunga KUR ke 7% dan kemudahan Disetujui Positif bagi BBRI.
bagi nasabah untuk mendapat KUR
4 Kenaikan suku bunga acuan beberapa kali Disetujui Dapat berdampak negatif ke NIM dan NPL bank
5 Penurunan tarif PPh bunga obligasi Rencana Mempersulit bank dalam mendapatkan dana pihak ketiga
6 Pembentukan holding bank BUMN Rencana Tidak berdampak langsung
7 Aturan RIM Disetujui Relatif tidak siknifikan
8 Penerapan premi restrukturisasi perbankan Rencana Menambah beban biaya bagi bank
9 Aturan perbankan digital Disetujui Menambah keamanan bank dan mendukung transaksi digital
10 Standarisasi QR code Rencana Mendukung efisiensi bank dan transaksi digital
11 Pelonggaran LTV dan FTV Disetujui Membantu mendorong pertumbuhan KPR, namun kenaikan
NPL perlu diantisipasi
12 Implementasi IFRS 9 (PSAK 71) mulai awal Terkait perhitungan provisi NPL, bisa menaikkan biaya
2020 Rencana pencadangan bank menjelang penerapannya, BBCA
diperkirakan paling aman
13 Aturan mengenai GPN e-commerce Rencana Mendukung transaksi e-commerce dan efisiensi bagi bank
14 Aturan tentang industri fintech Disetujui Menambah keamanan bagi nasabah bank dan memberikan
payung hukum yang lebih jelas
Cement
No. Aturan Status Dampak

1 Permendag No. 07 Tahun 2018: Ketentuan Disetujui Menjaga kualitas dan pertumbuhan industri
impor semen clinker dan semen
2 Perpres No. 64 Tahun 2018: Renovasi dan Disetujui Potensi mendorong konsumsi semen
Pembangunan Beberapa Proyek
PT Samuel Sekuritas Indonesia 38
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Chemical
No. Aturan Status Dampak
1 Pemberian tax holiday untuk investasi Pemberian tax holiday ini berdampak sangat positif bagi
petrokimia senilai Rp 500 miliar - Rp 30 triliun. perkembangan petrokimia di Indonesia. Mengingat kebutuhan
Disetujui petrokimia di Indonesia saat ini 50% masih bergantung dari
impor.
Cigarette

No. Aturan Status Dampak


1 Permenperin 63/M-IND/PER/8/2015: Roadmap Pengembangan sekaligus menjaga kinerja industri hasil
Produksi Industri Hasil Tembakau 2015-2020 Disetujui tembakau
2 Permenkeu 128/PMK.07/2018: Pemotongan Disetujui Potensi memberikan tekanan namun tidak signifikan

Pajak Rokok
Coal

No. Aturan Status Dampak


1 Kuota impor China China memberlakukan kuota impor setelah mendapat
Disetujui produsen lokal telah lolos melalui uji emisi produksi batubara.
Hal ini dapat berdampak turunnya ekspor Indonesia ke China.
2 Revisi PP No. 23/2010 mengenai pajak Revisi PP No. 23/2010 yang memuat revisi royalti PKP2B
penghasilan dan royalti menjadi sebesar 15%, pemotongan pajak penghasilan dari
45% ke 25% dan tambahan 10% dari laba bersih kami yakini
Disetujui berdampak positif untuk produsen batubara. Berdasarkan
perhitungan kami, laba bersih produsen berpotensi bertambah
20%.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 39


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Coal
No. Aturan Status Dampak

3 Pembatasan harga jual batubara ke pembangkit Pembatasan harga jual batubara ke pembangkit listrik PLN
listrik PLN Disetujui sebesar USD 70/ton terbukti berdampak penurunan kinerja
produsen. Pemberlakuan tersebut masih akan berlaku hingga
akhir 2019.
4 Potensi pengalihan pemakaian batubara ke gas Potensi beralihnya bauran energi China dari batubara ke gas,
oleh pemerintah China Rencana berpotensi berdampak pada berkurangnya kebutuhan
batubara domestik.
5 Kewajiban mengkonversi pendapatan USD ke Hal ini berdampak negatif untuk arus kas produsen batubara,
Rupiah dan menyimpannya di bank nasional. Rencana mengingat mereka terancam mengalami rugi kurs ketika
Construction rupiah melemah terhadap USD.

No. Aturan Status Dampak

1 PP No. 5 Tahun 2018: Pengelolaan Keuangan Disetujui Potensi mendorong eksekusi proyek PSN lebih cepat
Haji
2 PP No. 26 Tahun 2018: Penambahan Memperkuat struktur kapital KAI yang dapat mendorong
Penyertaan Modal RI Ke Dalam Modal Saham Disetujui percepatan penyelesaian proyek LRT
Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Kereta
Api Indonesia
3 Perpres No. 56 Tahun 2018: Perubahan Kedua Mempercepat eksekusi pembangunan PSN
Atas Perpres No 3 Tahun 2015 Tentang Disetujui
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional
4 Perpres No. 81 Tahun 2018: Percepatan Mempercepat eksekusi salah satu proyek PSN
Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Disetujui
dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Provinsi
Sumatera Utara
PT Samuel Sekuritas Indonesia 40
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Consumer Retail
No. Aturan Status Dampak
1 Pembatasan ijin pembukaan pusat perbelanjaan Disetujui Tidak signifikan, terutama dengan kehadiran toko online, dan
baru (moratorium) non agresifnya para emiten sektor ritel
2 Peraturan mengenai 80% dari total luas area Belum berdampak pada emiten sektor ritel, akan tetapi jika
penjualan harus memperdagangkan barang - Rencana telah disahkan, akan berdampak positif untuk RALS, namun
barang komponen lokal negatif bagi ACES dan MAPI.
3 Izin Investasi Asing untuk membuka department Jika disahkan, akan berdampak buruk bagi peritel yang
store dengan luas lantai 400 – 2000 meter Rencana bergerak pada segmen Department Store seperti RALS ,
persegi MAPI, dan LPPF. Namun tidak memberikan dampak signifikan
bagi ACES.

4 Ketentuan mengenai penataan pasar tradisional Menciptakan iklim persaingan yang sehat di antara para peritel
dan pasar modern lokal serta iklim bisnis yang lebih pasti. Netral bagi ACES,
Rencana MAPI, dan RALS karena berada dalam segmentasi pasar yang
berbeda.
5 Aturan Daftar Negatif Investasi Diimplementasikannya aturan tersebut berdampak positif bagi
Rencana
pemain lokal, terutama pada UKM.
6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor Tidak berpengaruh secara langsung, karena kenaikan PPh
110/PMK.010/2018 (perubahan dari dapat dikreditkan kembali, tetapi berpotensi mengganggu arus
PMK.010/2017) yang mengatur kenaikan tarif kas importir sehingga jumlah barang impor (dalam segi
PPh Pasal 22 Impor terhadap 1,147 jenis kuantitas) akan berkurang, sehingga berpotensi
barang. Disetujui melambungkan harga barang – barang yang diimpor tersebut
di pasar. Akibat suplai yang berkurang, dapat berdampak
negatif bagi ACES dan MAPI.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 41


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Consumer Staples
No. Aturan Status Dampak
1 Pengenaan cukai atas kemasan plastik Rencana Berpotensi negatif untuk emiten yang memakai kemasan
plastik karena dapat menggerus marjin
2 Kenaikan pajak impor Disetujui Secara umum, negatif bagi importer barang jadi, netral bagi
importer bahan baku
Healthcare
No. Aturan Status Dampak
1 Perpres No. 82 Tahun 2018: Jaminan Disetujui Menjamin terlaksananya program Jaminan Kesehatan
Kesehatan
Media
No Aturan Status Dampak
.
1 Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Positif sebagai landasan hukum yang sah dan jelas untuk
Penyiaran Disetujui emiten – emiten pada industri pertelevisian. Positif untuk
SCMA dan MNCN.
2 Pengaturan konten dalam program – program Mendorong emiten – emiten pada sektor media untuk
yang ditayangkan di televisi memproduksi program yang berkualitas, sehingga pada
Disetujui ujungnya memberi dampak positif bagi emiten – emiten
tersebut. Positif untuk SCMA dan MNCN.
3 Isi siaran dari jasa penyiaran televisi harus Positif, mengurangi ketergantungan terhadap program –
memuat sekurang – kurangnya 60% mata acara program luar negeri, cost berkurang, sementara menaikkan
Disetujui daya saing program – program domestik. Positif untuk SCMA
yang berasal dari dalam negeri
dan MNCN.
4 Peraturan dan pedoman lembaga penyiaran Meningkatkan persaingan yang sehat antar lembaga penyiar.
baik swasta dan asing serta penyelenggaraan Memberikan dampak positif untuk SCMA dan MNCN.
penyiaran televisi digital terestrial penerimaan Disetujui
tetap tidak berbayar

PT Samuel Sekuritas Indonesia 42


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Metal
No. Aturan Status Dampak
1 Pemegang Kontrak Karya (KK) dilarang menjual Disetujui Signifikan, positif untuk INCO mengingat sudah memiliki
mineral ke luar negeri kecuali jika telah fasilitas pemurnian (smelter) dan berpeluang meningkatkan
memenuhi sejumlah persyaratan value added. Negatif untuk ANTM belum rampungnya
pembangunan smelter.
2 Pemegang KK dapat menjual mineral hasil Disetujui Positif untuk INCO, mengingat saat ini status INCO masih KK
pengolahan mereka dalam jangka waktu paling dan belum berubah ke Karya Pengusahaan Pertambangan
lama lima tahun Batu Bara (PKP2B).
3 Pemegang KK wajib melakukan pengolahan dan Disetujui Menciptakan iklim persaingan yang sehat di antara para peritel
pemurnian paling lama 2 tahun sejak UU ini lokal serta iklim bisnis yang lebih pasti
diundangkan
4 bagi KK, IUP, dan IUPK yang telah atau sedang Baru tahap Diimplementasikannya aturan tersebut berdampak positif bagi
membangun smelter, bisa menjual produk hasil penyusunan pemain lokal, terutama pada UKM.
pengolahan dalam jumlah tertentu ke luarn aturan
negeri dalam jangka waktu paling lama 2 tahun
sejak UU ini diundangkan.
5 Moratorium izin penambangan biji timah di Disetujui Tidak berpengaruh pada TINS. Meningat TINS sampai saat ini
Bangka Belitung masih fokus untuk konsensi timah yang dimiliki.
Oil and Gas
No. Aturan Status Dampak
1 Skema gross split Disetujui Kontraktor migas (terutama untuk kontrak baru dan
perpanjangan) harus beroperasi untuk lebih efisien dalam
berproduksi.
2 Pemberlakuan harga batas atas gas untuk Rencana Apabila diberlakukan, hal ini kami lihat akan menurunkan
pembangkit listrik PLN kinerja PGAS, mengingat sekitar 41% dari konsumer gas
distribusi adalah pembangkit listrik.
3 Pembangunan kilang Pertamina Rencana Negatif untuk importir dan distributor bensin seperti AKRA
PT Samuel Sekuritas Indonesia 43
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Oil and Gas
No. Aturan Status Dampak
4 Kewajiban penggunaan B20 untuk semua Kewajiban penggunaan B20 sangat bergantung dari kesiapan
distribusi BBM Disetujui produsen FAME untuk ketersediaan pasokan. Terhambatnya
distribusi FAME dapat berakibat tidak tercapainya volume
Plantation- CPO distribusi BBM.
No.Aturan Status Dampak
1 Parlemen Eropa mengusulkan pelarangan (Masih tahap Negatif berpotensi kehilangan 30% pangsa pasar impor
penuh penggunaan bahan bakar nabati pada pengkajian)
2030.
2 India menaikkan tarif bea masuk impor CPO DisetujuiKenaikan yang cukup signifikan dari 15% menjadi 44%
menjadi 44% dan produk olahan menjadi 54% memberi sentimen Negatif untuk marjin di perusahaan
perkebunan.
3 Kebijakan B20 dilakukan pada semua sektor Disetujui Konsumsi CPO diperkirakan meningkat, menstabilkan harga
baik PSO dan Non-PSO per 1 September 2018 CPO positif untuk perusahaan CPO dan pabrik Biodiesel
4 Kebijakan B25 pada 2019 dan B30 pada 2020 (Masih tahap KonsumsI CPO domestik berpotensi meningkat diperkirakan
pengkajian) mencapai 6,0-6,2 juta KL pada 2019. Top line diperkirakan
bertumbuh
5 Menghentikan sementara (moratorium) izin Disetujui Positif memberikan waktu untuk mengevaluasi dan menata
perkebunan kelapa sawit pada 19 September kembali izin-izin perkebunan sawit dan meningkatkan
2018 produktivitas.
Plantation- Sugar
No. Aturan Status Dampak
1 Pemerintah Izinkan Impor 1,1 Juta Ton Gula Disetujui Menguntungkan perusahaan di sektor gula, berpotensi
mentah di 2018 meningkatkan produksi gula olahan dan meningkatkan
pendapatan.
2 Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gula di Disetujui Harga tersebut dinilai terlalu rendah dan kurang memberikan
tingkat konsumen Rp 12.500 per Kg peningkatan marjin
PT Samuel Sekuritas Indonesia 44
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Poultry
No. Aturan Status Dampak
1 Penyesuaian jumlah produksi FS Broiler Positif untuk peternak dan emiten – emiten dalam sektor ini
Disetujui (CPIN, JPFA, MAIN), karena meminimalisir masalah
oversupply
2 Pembukaan kembali keran impor jagung Disetujui Berpotensi untuk meningkatkan pasokan jagung untuk
kebutuhan pakan ternak domestik, sehingga menekan biaya
3 Permentan No. 32/Permentan/PK.230/9/2017 bahan baku pakan ternak (positif untuk CPIN, JPFA, MAIN)
Menyeimbangkan permintaan dan pasokan DOC dan Broiler di
(menggantikan Peraturan Menteri Pertanian pasar (positif juga bagi CPIN, JPFA, dan MAIN, terutama
Nomor 61/Permentan/PK.230/12/2016) tentang Disetujui meminimalisir masalah oversupply dan jatuhnya harga ayam
penyediaan, pengedaran, dan pengawasan Broiler di pasar).
ayam ras, dan telur konsumsi
4 Para pelaku usaha yang memproduksi livebird Akan memberikan dampak baik (menimimalisir volatilitas harga
sekitar 300,000 ekor per minggu agar segera ayam Broiler ke depannya), namun dalam jangka panjang
memiliki Rumah Potong Hewan Unggas serta (butuh waktu). Di sisi lainnya, adanya RPA memberikan value
Disetujui added bagi hasil olahan ayam Broiler. Oleh karena itu,
fasilitas cold chain facilities (rantai dingin)
memberikan dampak positif bagi CPIN, JPFA, dan MAIN.

5 Permendag No. 96 Tahun 2018, yang mengatur Tidak berdampak signifikan bagi CPIN, JPFA, dan MAIN,
harga telur dan Broiler seharga Rp18,000kkg karena pada umumnya harga komoditas telur dan ayam di
Disetujui
untuk batas bawah dan Rp20,000/kg untuk batas pasar sangat bergantung pada suplai dan permintaan.
atas pada level farm gate
6 Pelarangan penggunaan Antibiotic Growth Mortality rate yang tinggi turut melambungkan harga ayam
Promoters (AGP), Pasal 16 Permentan No Disetujui (suplai turun) sementara permintaan DOC berkualitas tinggi
14/2017 turut terdongkrak (Positif bagi CPIN, JPFA, MAIN).

PT Samuel Sekuritas Indonesia 45


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Precast
No. Aturan Status Dampak
1 Perpres No. 56 Tahun 2018: Perubahan Kedua Mempercepat eksekusi pembangunan PSN
Atas Perpres No 3 Tahun 2015 Tentang Disetujui
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional
2 Perpres No. 81 Tahun 2018: Percepatan Mempercepat eksekusi salah satu proyek PSN
Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Disetujui
dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di Provinsi
Sumatera Utara
Property
No. Aturan Status Dampak
1 Peraturan BI Nomor 20/8/PBI Tahun 2018: Potensi mendorong kenaikan permintaan produk property
Rasio LTV, FTV dan uang muka KPR KPA dan Disetujui
KKB
2 Otoritas Jasa Keuangan: Pelonggaran kredit Akan mendorong pertumbuhan sektor
pembelian tanah untuk pembangunan rumah Direncanakan
bagi developer

Pulp and Paper


No. Aturan Status Dampak
1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Perubahan areal tanaman pokok menjadi fungsi lindung,
17 Tahun 2017 tentang Pembangunan Hutan yang telah terdapat tanaman pokok pada lahan yang memiliki
Tanah Industri (HTI) izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK-HTI),
Disetujui tanaman yang sudah ada, dapat dipanen satu daur, dan tidak
dapat ditanami kembali. Tidak memberikan dampak secara
signifikan bagi emiten sektor pulp and paper, termasuk INKP.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 46


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Pulp and Paper
No. Aturan Status Dampak
2 Permenhut No. P8/Menhut-II-2014 Peraturan tersebut mengatur pembatasan luasan izin terkait
Disetujui pembangunan industri hasil hutan. Dapat berdampak negatif
bagi INKP.
3 Peraturan Menteri Perdagangan No.12 / 2017 Memberikan kerangka dan standar yang jelas terkait prosedur
(Perubahan atas Peraturan Menteri mengenai ekspor produk perhutanan, memberikan acuan
Perdagangan No.84 Tahun 2016 Mengenai Disetujui yang jelas bagi perusahaan dari sisi cara mengekspor produk
Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan) – produk berbasis kehutanan, termasuk kertas dan bubur
kertas. Berpotensi memberikan dampak positif bagi emiten –
emiten pada sektor pulp and paper, termasuk INKP.
Telecommunication

No. Aturan Status Dampak


1 Revisi PP. 52/53 tahun 2000 mengenai network Rencana Negatif untuk TLKM, positif untuk ISAT dan EXCL.
sharing dan interkoneksi
2 Registrasi ulang kartu paska-bayar Pemberlakuan registrasi ulang kartu paska bayar kami yakini
tidak berdampak siknifikan seperti halnya registrasi kartu
Rencana prabayar. Hal ini mengingat, porsi pelanggan kartu paska
bayar yang hanya sekitar 1-2% dari total pelanggan di operator

3 Pemberlakuan validasi IMEI Implementasi regulasi IMEI yang direncanakan rampung di


akhir Desember 2018 kami yakini akan mampu meredam
Rencana masuknya ponsel black market (BM). Permberlakuan IMEI
tersebut berdampak positif untuk ERAA sebagai pemegang
porsi terbesar untuk smartphone.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 47


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Policies and Their Impacts


Telco Infrastructure
No. Aturan Status Dampak
1 Kominfo mengalokasikan dana murni sebesar Rp 38 Positif untuk sektor infrastruktur, dengana danya strategi
miliar di 2019 pengembangan Sumber Daya Rencana pengembangan SDM lebih efektif dan efisien untuk menjadi teknisi
Manusia (SDM) untuk menjawab tantangan era yang dibutuhkan perusahaan teknologi
teknologi
2 Kominfo akan melanjutkan proyek Palapa Ring yang Rencana Membuka peluang penambahan tower
bakal menghubungkan seluruh kota dan kabupaten
di Indonesia ke jaringan internet.
Toll Road

No. Aturan Status Dampak


1 Perpres No. 21 Tahun 2018:Strategi Nasional
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Disetujui Menjaga dan mendorong pertumbuhan sektor
Tahun 2015-2019
2 Perpres No. 55 Tahun 2018: Rencana Induk Disetujui Potensi mempercepat eksekusi program dan mendorong
Transportasi JaBoDeTaBek Tahun 2018 - 2029 pertumbuhan sektor
3 Perpres No. 98 Tahun 2018: Jembatan Surabaya - Disetujui Mendorong jalur lain diberlakukan hal yang sama, namun
Madura berdampak minor pada penurunan pendapatan tol JSMR
4 Inpres No. 9 Tahun 2018: Percepatan Disetujui Mendorong pertumbuhan sektor
Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor

PT Samuel Sekuritas Indonesia 48


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Forex Impact

 Resiko nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cukup siknifikan Saham Perubahan Saham Perubahan Saham Perubahan
saat ini seiring kenaikan suku bunga di AS dan defisit neraca Laba Bersih Laba Bersih Laba Bersih
perdagangan dalam negeri. Tiap 1% Tiap 1% Tiap 1%
 Secara umum, pelemahan rupiah merugikan perusahaan yang Pelemahan Pelemahan Pelemahan
banyak mengimpor bahan baku dan/atau memiliki hutang Rupiah Rupiah Rupiah
dalam dolar AS. MAIN -7.5% WTON -1.1% SCMA 0.3%
SILO -7.0% KLBF -0.9% EXCL 0.3%
 Perusahaan yang memiliki pendapatan dalam dolar AS dan MAPI -5.7% ASII -0.9% ADRO 0.3%
mencatatkan laporan keuangannya dalam rupiah seperti ASRI -5.3% MIKA -0.8% INKP 0.5%
perusahaan tambang akan diuntungkan oleh pelemahan ISAT -3.4% INTP -0.8% ITMG 0.7%
rupiah. Namun, harga komoditas tersebut dapat tertekan ketika CPIN -2.6% SMGR -0.8% SIMP 0.8%
dolar AS menguat. ACES -2.0% BSDE -0.7% TPIA 1.2%
 Estimasi kasar kami menunjukkan setiap pelemahan rupiah 1% INDF -1.8% WSKT -0.7% PGAS 1.4%
terhadap dolar AS dapat menurunkan overall EPS emiten- JPFA -1.7% UNVR -0.6% PTBA 1.7%
emiten sebesar 0,8%. SMRA -1.7% GGRM -0.6% AALI 2.1%
MNCN -1.6% HMSP -0.5% BRPT 2.7%
 Pada tabel berikut tersaji analisa sensitivitas laba bersih
PTPP -1.6% CTRA -0.4% DOID 2.7%
terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
TELE -1.5% WSBP -0.4% INCO 2.9%
Angka tersebut hanya estimasi kasar dan tidak memfaktorkan
PWON -1.5% UNTR -0.3% AKRA 3.3%
hedging contract yang mungkin dilakukan oleh perusahaan.
ADHI -1.4% JSMR 0.0% MEDC 4.2%
ICBP -1.2% RALS 0.1% KIJA 4.4%
WIKA -1.1% TLKM 0.1% LSIP 4.6%
DMAS 0.1% ANTM 5.1%

PT Samuel Sekuritas Indonesia 49


Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

9M18 Performance
Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan Sector and Pertumbuhan Pertumbuhan
Stock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih Stock Penjualan Laba Bersih
Banks Pulp and Paper Cement
BMRI 2.7% 20.1%INKP 10.9% 79.6%INTP 2.5% -56.1%
BBCA 7.5% 9.9%Telco SMGR 4.4% 43.0%
BBRI 7.9% 14.4%EXCL -0.1% -160.8%SMCB 7.2% -2.7%
BBNI 10.0% 12.6%TLKM 2.3% -20.6%Precast
BBTN 14.5% 11.5%TOWR 9.2% -10.7%WSBP 8.5% 7.2%
Consumer Staples Auto and HE WTON 19.9% 26.9%
ICBP 7.5% 14.6%ASII 16.4% 20.6%Oil and Gas
INDF 3.1% -13.6%UNTR 32.1% 60.9%AKRA 25.3% 27.5%
KLBF 3.9% 1.4%Aviation Chemical
UNVR 1.0% 39.7%GIAA 3.5% -48.6%BRPT 12.2% -41.9%
Cigarette Property TPIA 9.1% -30.2%
HMSP 7.2% 3.8%BSDE -18.9% -74.0%ESSA 189.1% 324.7%
GGRM 13.6% 6.3%PWON 19.0% 25.2%Toll Road
Healthcare ASRI 1.0% -42.8%JSMR 18.7% -6.9%
MIKA 10.1% -6.7%SMRA 0.7% 70.2%Coal and Metal
SILO 2.4% -95.2%SSIA 12.9% -105.3%INCO 29.2% -381.3%
Poultry CTRA 7.9% 2.4%ADRO 9.3% -16.0%
CPIN 5.1% 79.5%DMAS -19.8% -31.4%DOID 14.2% 57.7%
JPFA 16.8% 108.4%KIJA -32.2% -400.5%Plantation
MAIN 19.2% 6623.8%Construction AALI 10.2% -18.2%
Retail PTPP 7.5% -11.6%LSIP -19.6% -39.8%
MAPI 18.3% 124.4%ADHI 8.2% 63.6%SIMP -14.9% -79.2%
RALS 2.2% 43.4%WSKT 27.0% 40.0%TBLA -4.8% -23.6%
ACES 22.3% 32.5%WIKA 121.5% 26.0%TOTAL 11.1% 10.7%
PT Samuel Sekuritas Indonesia 50
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Sector Return – The Good

CEMENT - SSI Coverage (%) POULTRY - SSI Coverage (%) TELCO - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
10.36 5.43
53.64 58.64
43.69

(4.49) (0.31)

7.62
(18.76) (18.71) (7.61)
(8.67)

OIL AND GAS - SSI Coverage (%) PLANTATION - SSI Coverage (%) PLANTATION - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
5.31 4.96 4.96

(4.60)
(8.13) (10.49)(11.59)
(10.49)
(11.59)
(19.59) (19.59)
(22.97)

Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 51
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Sector Return – The Bad

BANK - SSI Coverage (%) CHEMICAL - SSI Coverage (%) CIGARETTE - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
3.40
3M 6M 9M 12M
(2.89)
3.73
(9.23) (3.86)
0.52 1.40 (6.57)

(20.87)
(26.27) (20.99)
(9.24)

RETAIL - SSI Coverage (%) MINING CONTR - SSI Coverage (%)


CONSUMER - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
3M 6M 9M 12M

14.57
(2.05)
(3.95)
4.58 (6.35)
(7.79)
(7.86)

(13.96) (1.20)
(4.15)
(18.43) (14.77)

Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 52
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Sector Return – The Worst (1)

TELCO INFRA - SSI Coverage (%) COAL - SSI Coverage (%) PROPERTY - SSI Coverage (%)
3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M
13.73

(7.84) 5.40

(18.31) (16.07)

(28.10) (26.55)
(12.97) (13.78) (32.26)
(35.49) (37.76)

MEDIA - SSI Coverage (%) PRECAST - SSI Coverage (%) HEALTHCARE - SSI Coverage (%)

3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M

(21.66)
(26.89) (26.52) (27.93)
(35.81)
(38.47) (33.38) (37.21) (41.52) (43.18)
(44.12) (38.16)

Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 53
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Sector Return – The Worst (2)

CONSTRUCTION - SSI Coverage (%) METAL - SSI Coverage (%)


3M 6M 9M 12M 3M 6M 9M 12M

(3.84)

(12.92)
(29.53)
(34.59)
(39.80) (23.56)
(48.63)
(30.27)

Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 54
Equity Outlook Andy Ferdinand, CFA

Sector and Stock Picks

Overweight: bank, automotive, consumer (selected), CPO


Underweight: cement, aviation

Top Buy
Stock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)
BBNI 138.5 7,425 9,300 8.1 1.2
ASII 325.9 8,050 9,120 15.8 1.8
GGRM 139.1 72,300 87,700 15.6 2.5
ICBP 104.1 8,925 10,500 22.4 4.2
ACES 23.8 1,385 1,760 21.1 5.7
LSIP 8.5 1,260 1,650 12.7 1.0
ESSA 4.4 302 458 11.1 1.0
Top Sell

Stock Mkt Cap Last Price Target Price PE 2019 PBV 2019
(Rptn) (Rp) (Rp) (x) (x)
KIJA 4.6 220 160 149.1 0.8
GIAA 5.2 202 176 NA 0.4

PT Samuel Sekuritas Indonesia 55


Sector Outlook SSI Research

SECTOR OUTLOOK

PT Samuel Sekuritas Indonesia


Automotive Akhmad Nurcahyadi

Automotive (Overweight)
 Roadmap industri 4.0 dan automotive sebagai salah salah satu Peers Comparison
sektor prioritas.
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
 Ekspektasi peraturan rilisnya peraturan DP 0%. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
 Stabilnya perbaikan volume penjualan industry 4W. (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
ASII BUY 8,050 9,120 325,893 15.8 3.0 1.8 11.3
 Sinyal perbaikan 2W, kami harapkan akan berlanjut dan
konsisten bertumbuh tahun depan. Sumber: Bloomberg, SSI Research

 Ragam varian baru indikasikan solidnya daya serap pasar.


 Masuknya merek baru dari China mengindikasikan sektor yang
masih memiliki daya tarik pertumbuhan kedepannya.
 Perbaikan loan channeled untuk vehicles ownership (data Bank
Indonesia) yang mulai terlihat membaik, meskipun belum
kembali di masa booming sektor automotive.
Relative return
 Wacana cukai untuk kendaraan bermotor kami lihat masih jauh
JCI VS Automotive Performance
dari penerapan (kecil kemungkinan diimplementasikan 19F).
70%
 Volume penjualan 4W 19F kami perkirakan akan bertumbuh 50%
+6.2%YoY, turun dari 18F +6.99%YoY (basis 9M18 dan 18F
latest). 30% AUTOMOTIVE

 Untuk pasar 2W potensi bertumbuh positif sebesar +3,2%YoY 10%


JCI
di 19F, atau turun dari 18F kami +8.12% (basis 9M18 dan 18F
-10%
latest).
 Overweight sektor automotive dan BUY ASII TP Rp9.120, -30%

17,9xPE19F, 2,0xPBV19E). Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 57


Automotive Akhmad Nurcahyadi

Automotive (Overweight)

Pertumbuhan penyaluran kredit kendaraan bermotor (%) Perbaikan vol penjualan 2W potensi berlanjut stabil (juta unit)

25% 9.0
8.0 7.1 7.7 7.9
20% Sept18 +14,5%
7.5
15% 6.5 5.9 5.9 6.0 6.2 6.5
6.0
10% Sept14 +15,0% Sept15 +6,7%
4.5
5% Sept13 +3,2% Sept17 +1,7%
0% 3.0
Sep-13

Sep-17

May-18Sep-18
Jan-14May-14Sep-14Jan-15

Sep-15Jan-16

Jan-18
May-16Sep-16Jan-17May-17
May-15

-5% 1.5
-10% 0.0
-15% Sept16 -7,3% 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: ASII, SSI Research

Pergerakan NPL kredit kendaraan bermotor (%) Perbaikan vol penjualan 4W potensi stabil di 2019 (juta unit)

80% Sept14 +56,5% 1.4 1.1 1.2 1.2 1.1 1.2 1.3
60% 1.2 1.1 1.1
0.9 1.0
40% Sept15 +33,2% Sept18 +17,8% 1.0
0.8
20% 0.6
0% Sept17 +5,5% 0.4
Sep-14

Sep-17
Sep-13Jan-14

Jan-15
May-15

Jan-18
May-18
Sep-15Jan-16May-16Sep-16Jan-17May-17
May-14

Sep-18

-20% 0.2

-40% 0.0
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sept13 -24,4% Sept16 -9,7%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: ASII, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 58


Automotive Akhmad Nurcahyadi

ASII (BUY, TP: Rp9,120, Market Cap: Rp325,893bn)


 Kontinuitas peluncuran merek baru untuk menangkap niche Forecast Highlights
dan segmen pasar automotive yang menjanjikan sekaligus
menjaga angka pangsa pasar. Forecast and Valuation (at closing price Rp8,050 per share)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Perbaikan kinerja segmen jasa keuangan akan meminimalisir Sales 206,057 199,309 225,860 247,457
resiko tekanan pertumbuhan konsolidasian. EBITDA 30,828 31,703 41,107 44,447
Net Profit 18,700 19,658 20,677 25,096
 Kehadiran potential rival dari merek lain yang berpotensi
EPS (Rp/saham) 462 486 511 620
memberikan tekanan pada volume penjualan automotive DPS (Rp) 194 215 226 237
produk ASII, kami lihat dapat diseimbangkan saat All New Dividend Yield (%) 2.4 2.7 2.8 2.9
Avanza telah diluncurkan BV per share (Rp) 3,054 4,459 4,514 5,121
EV/EBITDA (x) 12.0 11.7 9.6 9.2
 Potensi kenaikan provisi dari beberapa anak usaha segmen P/E Ratio (x) 17.4 16.6 15.8 13.0
jasa keuangan sebagai akibat kenaikan NPL 4W LCGC. P/BV Ratio (x) 2.6 1.8 1.8 1.6
 Pertumbuhan tahun depan terutama didorong oleh segmen Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research

automotive.
Relative return
 Ekspektasi tekanan segmen jasa keuangan sebagai akibat
kenaikan provisi dan potensi dampak negatif dari hadirnya JCI VS ASII Performance
potetial rival terbaru serta skenario bila harga acuan batu-bara 70%
50%
jauh dibawah ekspektasi maka kami harapkan diseimbangkan
segmen auto yang semakin membaik YoY dan bisnis CPO. 30% ASII
 Unit usaha agribisnis kami ekspektasikan akan bertumbuh.
10%
 Asumsi skenario moderate UNTR masih mampu membukukan JCI
-10%
kinerja positif akan berkontribusi pada ASII,
 BUY ASII TP Rp9.120, 17,9xPE19F, 2,0xPBV19F. -30%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 59


Automotive Akhmad Nurcahyadi

ASII (BUY, TP: Rp9,120, Market Cap: Rp325,893bn)

Porsi pendapatan per segmen bisnis (%) Pangsa pasar 2W Astra Honda (%)
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya
2W Astra - Honda 2W Selain Astra
100% 100%
9% 10% 10% 12% 11% 12% 13% 13% 13% 13%
80%
34% 30% 26% 26% 27% 25% 31% 36% 40% 41% 80% 46% 42% 39% 35% 31% 26% 25% 24% 28% 27%
60% 7% 7% 8% 9% 10% 60%
7% 9% 10% 9% 9%
40%
40%
50% 54% 56% 54% 53% 53% 47% 54% 58% 61% 65% 69% 74% 75% 76% 72% 73%
20% 40% 38% 38%
20%
0%
0%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Porsi laba bersih per segmen bisnis (%) Pangsa pasar produk produk 4W Astra (%)
Oto Jasa Keuangan Alat Berat, Tambang Agri, lainnya 4W Astra 4W Selain Astra
100% 100%
15% 15% 13% 15% 8% 14% 10% 14% 16% 14% 80% 42%
80% 26% 22% 24% 16% 20% 24% 45% 45% 47% 46% 50% 54% 52% 49% 49%
29% 25% 30% 33% 41%
60% 5% 60%
16% 17% 20% 22% 20% 16%
40% 17% 10% 40%
43% 45% 47%
39% 52% 60%
55%
20% 40% 40% 34% 35% 20% 55% 53% 54% 50% 58% 46% 48% 51% 51%
0% 0%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 60


Aviation Akhmad Nurcahyadi

Aviation (Underweight)
 Posisi, unsur demografis dan letak geografis akan menjadi Peers Comparison
indikator utama perkembangan dan pertumbuhan sektor di
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
masa yang akan datang.
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
 Population traffic yang masih rendah berpotensi meningkat (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
saat kenaikan middle income class semakin signifikan. GIAA SELL 202 176 5,225 n/a n/a 0.4 n/a
 Berlanjutnya permintaan traveling, terutama rute domestik.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Passenger carried growth yang terus bertumbuh (bila terjadi
pelemahan hanya musiman).
 Target perkembangan infrastruktur bandara dan pencapaian
penambahan jumlah bandara yang sesuai ekspektasi (YTD),
mengindikasikan pasar yang terus bertumbuh.
 Berlanjutnya persaingan ketat di pasar FSCs terutama LCCs
akan memberikan tekanan kinerja pada emiten GIAA. Relative Return
 Ekspektasi harga minyak dunia yang tetap tinggi akan 100% JCI VS Aviation Performance
memberikan tekanan pada fuel cost.
70%
 Kesalahan teknis dan “Human Error” menyebabkan sikap
skeptic penumpang pada beberapa maskapai penerbangan. 40%

 Di sisi lain, ekspektasi membaiknya kesadaran penggunaan 10% Aviation


LCCs yang tidak dibarengi dengan safety quality yang optimal, JCI
berpotensi mendorong beralihnya konsumen ke LCCs yang -20%
lebih berkualitas seperti Citilink.
-50%
 Underweight sektor aviation dan SELL GIAA TP Rp176,
N/AxPE19F, 0,4xPBV19F. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 61


Aviation Akhmad Nurcahyadi

Aviation (Underweight)

Perbandingan pertumbuhan penumpang terangkut 9M18 (%) Perbandingan pertumbuhan cargo terangkut 9M18 (%)
20 15
16.9 10.6 7.9
10
15 4.7 7.1
7.9 8.3 9.8
10 7.4 5 2.3
2.8 4.1 0.2
5 2.4 0
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
0
-5 -2.6 -1.4
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
-5 -10 -5.7
-6 -0.3
-9.1
-10
-15
Sumber: GIAA, SSI Research Sumber: GIAA, SSI Research

Perbandingan maskapai kapasitas tempat duduk vs km rute Perbandingan pendapatan per penumpang vs jarak rute (%)
(%)
20 20
14.8
15 14.8 15
7.7
10 6.7 6.9
10
6.5 5.2 3.9 5 3 3.9 4.3
1
5 3.3 3.3 2.8 2
0
0.4 APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG
0 -5
APAC CZ CX GA KE MH NH QF SQ TG -4.3 -0.9
-5 -0.5 -10

Sumber: GIAA, SSI Research Sumber: GIAA, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 62


Aviation Akhmad Nurcahyadi

GIAA (SELL, TP: Rp176, Market Cap: Rp5,225bn)

 Berlanjutnya catatan rugi bersih hingga 9M18. Forecast Highlights


 Tingginya tingkat hutang yang masih akan terus menekan laba Forecast and Valuation (at closing price Rp202 per share)
GIAA ditengah kontinuitas pertumbuhan passe nger carried Y/E Dec (USD) 17A 18F 19F 20F
Sales (USDmn) 4,177 4,311 4,598 4,988
hingga Aug18 (+8.09%YoY) dan YTD18 (+7.71%YoY).
EBITDA (USDmn) (21) 14 9 18
 Penambahan armada hingga kini masih belum memberikan Net Profit (USDmn) (217) (135) (88) (93)
dampak yang masif untuk membalikan arah kinerja GIAA. EPS (USD/saham) n/a n/a n/a n/a
DPS (USD) n/a n/a n/a n/a
 Kinerja Citilink yang kami lihat belum mampu menjadi Dividend Yield (%) n/a n/a n/a n/a
pendorong pertumbuhan konsolidasi, atau penyeimbang BVPS (USD) 937 771 903 1,250
kinerja segmen FSCs. EV/EBITDA (x) n/a n/a n/a n/a
P/E Ratio (x) (1.8) (2.7) (3.9) (3.7)
 Berlanjutnya persaingan ketat, terutama di segmen FSCs. P/BV Ratio (x) 0.4 0.5 0.4 0.3
 Ekspektasi pertumbuhan non scheduled airlines yang lebih Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research
baik kedepannya (untuk mendorong segmen revenue driver).
 Efisiensi dan cost strategy, yang masih belum terlihat dampak Relative Return
100% JCI VS GIAA Performance
positifnya pada pembalikan arah kinerja laba bersih GIAA.
 Pelemahan nilai tukar rupiah akan meningkatkan beban bunga 70%

terutama selisih kurs dan membatasi ruang gerak


40%
pertumbuhan.
 Tantangan kepercayaan pada GIAA, ditengah meningkatnya 10% GIAA
JCI
kekhawatiran konsumen pada safety quality jasa layanan
-20%
penerbangan, terutama segmen LCCs (Citilink).
-50%
 Kami masih memproyeksikan rugi bersih di FY19E (di FY18E
inline -USD135juta, dimana per 9M18 USD -114.1juta). Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 SELL GIAA TP Rp176, N/AxPE19F, 0,4xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 63


Aviation Akhmad Nurcahyadi

GIAA (SELL, TP: Rp176, Market Cap: Rp5,225bn)

Pendapatan penerbangan berjadwal (Rp miliar) Tingginya porsi bahan bakar vs beban ops penerbangan (%)

4,200 3,384 3,5793,763 % bahan bakar terhadap beban ops penerbangan


3,500 3,170 3,2083,2803,4023,443
2,887 Lainnya 100%
2,800 2,581 80% 35% 34% 37% 39%
2,100
52% 58% 53% 52% 52% 53%
60%
1,400 40% 66%
65% 63% 61%
700 20% 48% 42% 47% 48% 48% 47%
0 11A 12A 13A 14A 15A 16E 17A 18F 19F 20F 0%
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Porsi pendapatan penerbangan tidak berjadwal dan lainnya (%) Porsi bahan bakar terhadap total beban usaha (%)

Penerbangan berjadwal Penerbangan tidak berjadwal, lainnya % bahan bakar terhadap total beban usaha Lainnya
100%
17% 17% 15% 14% 16% 15% 19% 20% 22% 25% 100%
80% 80%
60%
62% 62% 62% 64%
83% 83% 85% 86% 84% 85% 81% 60% 72% 76% 73% 72% 71% 71%
40% 80% 78% 75%
40%
20% 20% 38% 38% 38% 36%
28% 24% 27% 28% 29% 29%
0% 0%
11A 12A 13A 14A 15A 16E 17A 18F 19F 20F 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 64


Banking Andy Ferdinand, CFA

Banking (Overweight)

Peers Comparison
 Kami melihat tren kenaikan suku bunga masih akan berlanjut
pada tahun depan, dimana bank akan terdorong untuk Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROAE
menaikkan suku bunga deposito, apalagi saat ini likuiditas Price Price Cap (%)
mengetat seiring pertumbuhan simpanan yang lebih lambat (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
daripada pertumbuhan kredit.
BBCA Hold 23,800 26,250 586,789 20.8 2.1 3.4 17.6
 Tidak mudah bagi bank untuk menaikkan suku bunga kredit BBRI Buy 3,200 3,800 394,704 11.1 0.9 1.9 18.0
saat ini di tengah permintaan kredit yang masih relatif lemah BMRI Buy 7,225 8,400 337,169 12.3 0.8 1.7 14.3
dan ancaman NPL, sehingga NIM berpotensi turun. BBNI Buy 7,425 9,300 138,466 8.1 0.6 1.2 14.8
 Seiring tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan langkah BBTN Buy 2,240 2,900 23,722 7.3 1.2 0.9 12.8
kewaspadaan perbankan terhadap NPL, kami memperkirakan BNLI Buy 464 570 10,365 17.6 1.8 0.6 3.3
pertumbuhan kredit akan sedikit melemah ke depannya Sector Average 12.9 1.2 1.6 13.5
(2019F: 10%, 2018F: 11%, Ags’18: 12,3%). Sumber: SSI Research

 Sebelum implementasi IFRS 9 (PSAK 71) pada awal 2020,


Relative Return
bank diperkirakan akan secara bertahap menaikkan biaya
JCI VS Bank Sector Performance
pencadangan sehingga dapat menekan laba bersih.
100%
 Meski situasi masih menantang, valuasi yang sudah relatif
80%
rendah dan ekspektasi bahwa FFR tidak akan naik banyak lagi
membuat sektor ini menjadi lebih menarik. 60%

 Bank-bank besar secara umum lebih dapat mengatasi dampak 40% BANK
kenaikan suku bunga karena cost of fund yang rendah, 20% JCI
dibandingkan bank-bank kecil. Bank-bank BUMN diuntungkan 0%
oleh sejumlah program pemerintah seperti proyek infrastruktur,
-20%
KUR, dan KPR subsidi. BBNI sebagai top pick kami.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 65


Banking Andy Ferdinand, CFA

Banking (Overweight)

Pertumbuhan Kredit dan Pertumbuhan Ekonomi LDR Bank Umum

40 10 96%
8 92%
30
6
20
4 88%
10
2 84%
0
80%

Pertumbuhan Kredit (%, LHS)


Pertumbuhan PDB (%, RHS)

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: OJK, SSI Research

Suku Bunga Deposito Bank Umum Kualitas Kredit Bank Umum

7.5%
3.2% 6.0%
7.0%
3.0%
6.5% 2.8% 4.0%
2.6%
6.0% 2.4% 2.0%
5.5% 2.2%
2.0% 0.0%
5.0%
Jan'17 Apr'17 Jul'17 Oct'17 Jan'18 Apr'18 July'18
1-month 3-month 12-month
NPL gross, LHS Special Mention, RHS

Sumber: OJK, SSI Research Sumber: OJK, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 66


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBCA (HOLD, TP: Rp26,250, Market Cap: Rp586,789bn)

 Hingga 9M18, kinerja BBCA masih relatif baik dan inline Forecast Highlights
dengan ekspektasi ,dengan pertumbuhan kredit yang solid di Forecast and Valuation (at closing price Rp23,800 per share)
atas industri, NIM yang terjaga, dan kualitas kredit yang stabil. Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Namun, tantangan masih cukup besar ke depannya. Net Interest Income 41,827 46,014 51,291 57,137
 Suku bunga simpanan dan kredit masih berpotensi meningkat Pre Provision Profit 31,792 34,567 38,705 43,308
ke depannya. Tidak mudah untuk menaikkan suku bunga kredit Net Profit 23,310 25,677 28,195 31,753
di tengah masih lemahnya permintaan kredit dan ancaman EPS (Rp) 945 1041 1144 1288
DPS (Rp) 210 255 260 286
NPL. Hingga 9M18 terlihat kredit konsumsi tumbuh melambat
Dividend Yield (%) 0.9 1.1 1.1 1.2
(KPR: +9,4%yoy) seiring kenaikan suku bunga kredit. Namun,
BV per Share (Rp) 5,326 6,086 6,943 7,919
sebagai bank dengan CASA yang tinggi (3Q18: 77,7%), kami P/E Ratio (x) 25.2 22.9 20.8 18.5
lihat NIM akan relatif flat di tahun depan. P/BV Ratio (x) 4.5 3.9 3.4 3.0
 Pertumbuhan kredit kami estimasikan tumbuh 14% dan 13% Sumber: Perusahaan, SSI Research
pada tahun ini dan tahun depan (3Q18: +17,2%yoy). DPK Relative Return
diperkirakan tumbuh 9,9% dan 11,3% pada periode yang sama,
menghasilkan LDR yang masih di bawah 85%. LDR yang relatif JCI VS BBCA Performance
rendah dan CAR yang relatif tinggi, di atas 23%, berarti ada 130%
ruang yang cukup besar untuk ekspansi kredit ketika situasi 100%
membaik.
70% BBCA
 Terkait PSAK 71, BBCA kami lihat sebagai bank yang paling
siap menerapkannya, seiring kualitas kredit yang baik (NPL 40%
JCI
gross 3Q18:1,4%, special mention 3Q18: 2,2%) dan coverage
10%
ratio yang cukup besar (3Q18: 187%).
 Meski berfundamental baik, valuasi yang tinggi membatasi -20%

potensi upside-nya. Hold untuk BBCA. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 67


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBCA (HOLD, TP: Rp26,250, Market Cap: Rp586,789bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


16% 14.0% 13.0%
2% 250%
11.9% 12.4% 200%
12% 11.3%
9.6% 9.9% 1.5% 1.5% 1.5% 150%
8% 7.3%

4% 1.3% 100%
50%
0%
1% 0%

2016 2017 2018F 2019F 2016 2017 2018F 2019F


Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK
Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV

4.5
4.0

Consumer,
27% Corporate, 3.5
39% 3.0

SME & 2.5

Commercial Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17


, 34% Average ST dev +1
ST dev -1 PBV - Forward
ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 68


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBRI (BUY, TP: Rp3,800, Market Cap: Rp394,704bn)

Forecast Highlights
 Sejalan dengan tren di industri, kami melihat kenaikan suku
bunga simpanan dan kredit masih akan terjadi di bank ini, dimana Forecast and Valuation (at closing price Rp3,200 per share)
saat ini likuditas mengetat (LDR 3Q18: 93,2%). Manajemen Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
berencana mengurangi promosi bunga kredit di sejumlah segmen Net Interest Income 73,006 78,702 86,735 96,304
termasuk korporasi. Namun,suku bunga kredit tertentu, seperti Pre Provision Profit 54,040 55,769 59,807 64,722
mikro, tidak mudah dinaikkan karena level saat ini sudah relatif Net Profit 28,997 31,666 35,629 40,254
tinggi, demi menjaga kualitas kredit. EPS (Rp) 235 257 289 326
NIM akan flat cenderung turun. DPS (Rp) 85 106 77 87
Dividend Yield (%) 2.7 3.3 2.4 2.7
 Seiring suku bunga yang lebih tinggi dan antisipasi NPL,
BV per Share (Rp) 1,352 1,503 1,714 1,954
pertumbuhan kredit kami lihat akan melandai (3Q18:
P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.1 9.8
+16,5%yoy) menjadi 14% dan 13% pada 2018F dan 2019F. P/BV Ratio (x) 2.4 2.1 1.9 1.6
 Sejalan dengan fokus BBRI, porsi kredit mikro akan dinaikkan Sumber: Perusahaan, SSI Research
dari saat ini 34% menjadi 40% dan porsi korporasi akan
diturunkan dari 25% menjadi 20% dalam beberapa tahun ke Relative Return
depan. Kami melihat perubahan loan mix ini dapat mengarah JCI VS BBRI Performance
ke overall loan yield yang lebih tinggi dengan NPL yang lebih 100%
baik. Hal ini tidak terlepas dari adanya program KUR (mikro) 80%
yang disubsidi pemerintah.
60%
 Kami melihat tekanan terhadap kualitas kredit masih ada,
40% BBRI
sebagaimana tampak saat ini (NPL gross: 3Q17:2,2%,
20% JCI
2Q18:2,3%, 3Q18:2,5%). Dengan asumsi sedikit peningkatan
pada coverage ratio (2019F: 185%, 2018F: 180%, 3Q18: 0%

182%), estimasi biaya pencadangan masih akan turun di tahun -20%


depan. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 Buy BBRI dengan target price Rp 3.800 (2,2x PBV 2019F). Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 69


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBRI (BUY, TP: Rp3,800, Market Cap: Rp394,704bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


16% 14.0% 11.7% 14.0% 13.0%
3% 200%
12.8% 12.1% 2.4% 2.4%
12% 11.5% 10.6%
8% 2.0% 2.1%
2%
4% 1% 150%

0%

2016 2017 2018F 2019F 2016 2017 2018F 2019F


Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV

3.5
3.0

Corporate, 2.5
24%
Micro, 35%
2.0
Consumer, 1.5

17% 1.0
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
SME, 25% Average ST dev +1 ST dev -1

PBV- Forward ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 70


Banking Andy Ferdinand, CFA

BMRI (BUY, TP: Rp8,400, Market Cap: Rp337,169bn)

 Segmen korporasi besar dan mikro diperkirakan masih akan Forecast Highlights
menopang pertumbuhan kredit BMRI pada tahun depan (kredit: Forecast and Valuation (at Rp7,225 per share)
2019F: +11%, 2018F: +12%) sejalan dengan fokus bank ini ke Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
segmen yang memiliki resiko rendah. Meski bank ini memiliki Net Interest Income 52,327 55,165 58,699 63,665
sasaran jangka panjang ke arah ritel, kredit terkait proyek Pre Provision Profit 43,119 44,878 46,783 49,615
infrastruktur pemerintah diperkirakan masih akan menopang Net Profit 20,639 23,654 27,326 30,868
kredit secara cukup siknifikan pada tahun depan. EPS (Rp) 442 507 586 661
DPS (Rp) 133 199 152 176
 Suku bunga simpanan masih akan cenderung meningkat pada
Dividend Yield (%) 1.8 2.8 2.1 2.4
tahun depan, hal itu kami lihat tidak akan sepenuhnya
BV per Share (Rp) 3,572 3,880 4,314 4,800
diimbangi oleh kenaikan suku bunga kredit demi menjaga P/E Ratio (x) 16.3 14.3 12.3 10.9
kualitas kredit, sehingga NIM masih akan cenderung menurun P/BV Ratio (x) 2.0 1.9 1.7 1.5
(2019F: -12bp).
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Langkah manajemen mengucurkan kredit dan menaikkan suku
bunga kredit dengan sangat selektif serta fokus pada segmen Relative Return
yang beresiko rendah diperkirakan akan membantu menjaga
JCI VS BMRI Performance
NPL. Kami memperkirakan NPL gross secara persentase akan 120%
relatif flat di tahun depan (NPL gross: 2019F: 3,1%, 2018F:
100%
3,1%, 3Q18: 3,0%). Biaya pencadangan di tahun depan
80%
diperkirakan menurun seiring NPL gross yang stabil dan write
60% BMRI
off yang menurun, meski ada kecenderungan peningkatan
coverage ratio menjelang implementasi IFRS 9. 40% JCI
20%
 Secara valuasi, BMRI relatif murah, berada di standar deviasi - 0%
1 dalam rolling PBV jangka panjang. Kami merekomendasikan -20%
Buy dengan target price Rp 8.400 (1,9x PBV2019F). Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 71


Banking Andy Ferdinand, CFA

BMRI (BUY, TP: Rp8,400, Market Cap: Rp337,169bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


16%
5%
12.7% 12.0% 11.0% 4.0% 150%
12% 10.7% 4% 3.5%
9.7% 9.1% 3.1% 3.1%
9.0% 3%
100%
8% 7.0%
2%
4%
1% 50%
0%
0% 0%

2016 2017 2018F 2019F 2016 2017 2018F 2019F


Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV

Others, 3.0
12% 2.5

Small and Corporate, 2.0

Micro, 20% 39% 1.5

1.0

Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18
Commercial Average ST dev +1
Consumer, ST dev -1 PBV - Forward
, 19%
11% ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 72


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBNI (BUY, TP: Rp9,300, Market Cap: Rp138,466bn)

 Sama dengan profil kredit di 9M18, kami memperkirakan Forecast Highlights


pertumbuhan kredit BBNI pada tahun depan (kredit: 2019F: Forecast and Valuation (at closing price Rp7,425 per share)
13%, 2018F: 14%) masih akan banyak didorong oleh segmen- Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
segmen yang terkait pemerintah, seperti kredit infrastruktur, Net Interest Income 31,937 34,592 38,038 42,599
payroll ke BUMN, dan KUR. Pre Provision Profit 24,348 25,514 27,282 29,267
 Meski hingga saat ini manajemen terus menahan untuk tidak Net Profit 13,616 15,061 16,997 18,773
menaikkan suku bunga kredit dan hanya sedikit menaikkan EPS (Rp) 730 808 911 1007
suku bunga deposito, tekanan kenaikan suku bunga akan DPS (Rp) 213 256 283 319
Dividend Yield (%) 2.9 3.4 3.8 4.3
semakin besar ke depannya, sehingga penyesuaian suku
BV per Share (Rp) 5,287 5,832 6,454 7,134
bunga kredit dan deposito kami lihat akan dilakukan. NIM
P/E Ratio (x) 10.2 9.2 8.1 7.4
berpeluang melemah, tapi bisa diimbangi oleh pertumbuhan
P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.2 1.0
kredit, sehingga pendapatan bunga bersih diperkirakan tumbuh
Sumber: Perusahaan, SSI Research
9,9% pada tahun depan.
 Seiring langkah manajemen yang sangat selektif dalam Relative Return
pengucuran kredit dan peningkatan suku bunga kredit, kami JCI VS BBNI Performance
mengestimasikan NPL akan relatif flat (NPL gross: 2019F:
145%
2,1%, 2018F: 2,1%, 3Q18: 2,0%). Biaya pencadangan masih
115%
berpotensi menurun secara yoy di tahun depan.
 BBNI masih menarik secara valuasi dengan PBV di standar 85%
BBNI
deviasi -1 dalam rolling PBV jangka panjang serta termasuk 55%
salah satu dari bank BUKU IV dengan valuasi terendah. 25% JCI
 Tetap Buy untuk BBNI dengan target price Rp 9.300 (1,4x -5%

PBV2019F). -35%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 73


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBNI (BUY, TP: Rp9,300, Market Cap: Rp138,466bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


24% 20.6%
4% 200%
20% 18.5% 3% 3.0% 150%
17.6% 14.0%
16% 13.9% 13.0% 2.3%
13.3% 2.1% 2.1%
12.2%
12% 2% 100%
8% 1% 50%
4%
0% 0%
0%
2016 2017 2018F 2019F 2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV


Others, 6% 2.5
2.0

Consumer, 1.5
16%
Corporate, 1.0

SME, 28% 51% 0.5

Jan-11Jan-12Jan-13Jan-14Jan-15Jan-16Jan-17Jan-18
Average ST dev +1
ST dev -1 PBV - Forward
ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 74


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBTN (BUY, TP: Rp2,900, Market Cap: Rp23,722bn)

 Prospek jangka panjang bank ini kami lihat masih sangat baik Forecast Highlights
ditopang oleh besarnya backlog rumah, terutama menengah ke Forecast and Valuation (at Rp2,240 per share)
bawah, dan peningkatan daya beli masyarakat seiring Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
pertumbuhan kelas ekonomi menengah. Net Interest Income 9,341 10,460 12,080 14,319
Pre Provision Profit 4,777 5,027 5,619 6,553
 Program sejuta rumah pemerintah, KPR subsidi, dan program
Net Profit 3,028 3,062 3,243 4,038
Tapera menguntungkan BBTN sebagai bank pemerintah yang
EPS (Rp) 286 289 306 381
difokuskan di segmen perumahan dan rencananya akan terus DPS (Rp) 49 57 58 61
diperbesar. Dividend Yield (%) 2.2 2.5 2.6 2.7
 Namun, di tahun depan tantangan masih cukup besar, BV per Share (Rp) 2,046 2,278 2,526 2,846
terutama di segmen KPR non subsidi (34% dari total kredit, P/E Ratio (x) 7.8 7.7 7.3 5.9
NPL gross saat ini 3,1%) yang mayoritas nasabahnya adalah P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 0.9 0.8
kelas ekonomi menengah ke bawah. Permintaan kredit dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
kualitas kredit relatif sangat sensitif terhadap perubahan suku
bunga kredit. Relative Return
 Manajemen menaikkan coverage ratio baru-baru ini (3Q17: JCI VS BBTN Performance
40%, 2Q18: 42%, 3Q18: 46%) mengantisipasi penerapan 230%
PSAK 71, mengakibatkan biaya impairment kredit dan 180%
pembiayaan syariah di 3Q18 saja naik 98%yoy. Kami
memperkirakan coverage ratio masih akan meningkat di tahun 130% BBTN

depan, begitu pula dengan biaya pencadangan.


80% JCI
 Secara keseluruhan, kami melihat kredit diperkirakan masih 30%
akan tumbuh solid sekitar 18% di tahun depan, namun
-20%
tantangannya ada di NPL dan kenaikan biaya pencadangan.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 Merekomendasikan Buy untuk BBTN.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 75


Banking Andy Ferdinand, CFA

BBTN (BUY, TP: Rp2,900, Market Cap: Rp23,722bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


28% 25.3% 21.0%
3% 2.8% 60%
24%
20.3% 19.0% 2.7% 2.6% 40%
20% 18.3% 18.0%
16.9%
16.0% 2.6%
16% 20%
12%
8%
2% 0%
4%
0%
2016 2017 2018F 2019F 2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV


Non- 2.4
housing ,
9% 1.9
Other
Housing, Subsidized 1.4
17% Mortgage,
40% 0.9
Non- 0.4
Subsidized
Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
Mortgage,
Average ST dev +1 ST dev -1
34%
PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 76


Banking Andy Ferdinand, CFA

BNLI (BUY, TP: Rp570, Market Cap: Rp10,365bn)

 Secara umum, proses recovery BNLI terus berjalan dengan Forecast Highlights
kredit yang terus ekspansif sejak 4Q17 hingga saat ini (Sep’18: Forecast and Valuation (at closing price Rp464 per share)
+14,9%yoy). Kualitas kredit membaik dengan NPL gross yang Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
membaik dari 8,8% pada akhir 2016 menjadi 4,3% per 2Q18 Net Interest Income 5,224 5,218 5,472 5,875
melalui penjualan bad debt, restrukturisasi, serta penyaluran Pre Provision Profit 4,077 2,812 3,105 3,447
yang lebih selektif. Namun terjadi peningkatan NPL gross pada Net Profit 748 673 737 1,112
3Q18 menjadi 4,8% seiring tren kenaikan suku bunga dan EPS (Rp) 27 24 26 40
depresiasi rupiah. DPS (Rp) 0 0 0 0
Dividend Yield (%) 0.0 0.0 0.0 0.0
 Sejalan dengan perkiraan dari manajemen, kami
BV per Share (Rp) 767 788 810 846
mengestimasikan pertumbuhan kredit sebesar 13% dan 11% P/E Ratio (x) 17.4 19.3 17.6 11.7
pada tahun ini dan tahun depan. Sama seperti pada 9M18, P/BV Ratio (x) 0.6 0.6 0.6 0.5
semua sektor kredit termasuk retail banking dan wholesale Sumber: Perusahaan, SSI Research
banking diperkirakan akan berkontribusi positif.
 Tekanan pada kualitas kredit berpeluang meningkat sejalan Relative Return
dengan tantangan kenaikan suku bunga dan nilai tukar rupiah JCI VS BNLI Performance
yang lemah saat ini. Hal ini berpeluang menaikkan biaya
40%
pencadangan. Selain itu, antisipasi terhadap penerapan PSAK
71 juga berpotensi meningkatkan biaya pencadangan ke 20%
depannya.
0% BNLI
 Kami mempertahankan rekomendasi Buy seiring valuasinya
-20% JCI
yang masih relatif murah, dilihat dari historical rolling PBV dan
kompetitornya. -40%

-60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 77


Banking Andy Ferdinand, CFA

BNLI (BUY, TP: Rp570, Market Cap: Rp10,365bn)

Pertumbuhan Kredit dan DPK Kualitas Kredit


15% 13.0% 11.0%
10% 9.0% 250%
10% 8.8% 9.5% 8% 200%
5% 6% 4.6% 4.7% 4.7% 150%
0%
-5% 2016 2017 2018F 2019F 4% 100%
-10% -10.4% -7.3% 2% 50%

-15% 0% 0%
-14.6%
-20% -17.9% 2016 2017 2018F 2019F
Pertumbuhan Kredit Pertumbuhan DPK Gross NPL (LHS) Coverage Ratio (RHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komposisi Kredit (9M18) Rolling Forward PBV

1.4
Sharia, 17%
Working 0.9

Capital, 45%
Investment,
18%
0.4
Consumptio Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14 Jan-15 Jan-16 Jan-17 Jan-18
n, 21% Average ST dev +1 ST dev -1
PBV - Forward ST dev +2 ST dev -2
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 78


Cement Akhmad Nurcahyadi

Cement (Underweight)
 Berlanjutnya oversupply pasar. Peers Comparison
 Konsumsi domestik yang potensi bertumbuh tidak jauh Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
berbeda dengan 18F, yang selain didorong oleh persaingan Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
yang semakin meningkat (15 produsen dan 19merek) juga (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
kondisi industri pendorong pertumbuhan (properti dan INTP SELL 16,875 16,300 62,100 51.6 14.7 2.6 5.1
infrastruktur) yang masih belum membaik. SMGR BUY 9,250 11,000 54,853 23.0 2.2 1.8 7.4
 Masuknya pemain baru secara masif telah mendorong utilisasi Sector Average 37.3 8.4 2.2 6.2
pasar dan installed capacity naik tajam namun tidak dibarengi Sumber: Bloomberg, SSI Research
dengan pertumbuhan permintaan yang tinggi.
 Ekspektasi harga batu bara dan minyak dunia yang masih
tinggi di 2019F akan meningkatkan biaya dan menekan marjin.
 Ancaman kenaikan suku bunga kredit dan pelemahan nilai
tukar serta tahun politik berpotensi meningkatkan sikap wait
Relative Return
and see dari para pelaku usaha maupun konsumen semen.
80% JCI VS Cement Sector Performance
 Penerapan dan pengawasan yang semakin ketat terhadap
Over dimension and over loading (ODOL). 60%

 Selain efisiensi dan redistribusi channel, kenaikan ASP juga 40%


akan berperan penting dalam pencapaian target kinerja emiten
20% CEMENT
termasuk proyeksi SSI (SMGR dan INTP).
0% JCI
 Kunci kinerja sektor yang lebih baik tahun depan terletak pada
pertumbuhan sektor properti dan konstruksi serta penguatan -20%
daya beli yang akan mendorong konsumsi semen ritel naik. -40%
 BUY SMGR TP Rp11.000, 27,4xPE19F, 2,0xPBV19F. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 79


Cement Akhmad Nurcahyadi

Cement (Underweight)

Porsi ekspor dan impor volume penjualan semen (%) Kapasitas terpasang industri semen (juta ton)

100% Konsumsi semen domestik (%) Ekspor semen (%) 160 128.7 142.2
140 107.4 117.2
0% 2% 1% 2% 2% 2% 120
99% 89.7
2% 100 68.9 78.4
98% 80
100% 60
97%
98% 98% 99% 98% 98% 98% 40
96%
20
95% 0
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E

Sumber: ASI, SSI Research Sumber: ASI, SSI Research

Kapasitas terpasang produsen semen nasional (juta ton) Porsi negara pengimpor semen terbesar dibanding total (%)

40 35.9 13% 11.2%


35 11%
30 24.9
9%
25
20 15.7 7% 5.1%
15 7.5 7.4 5% 4.3%
10 5.2 3.8 1.9 1.8 1.5 1.2 1.0 0.6 0.3 0.3 3.7%
3.2%
2.6%2.5%
3% 2.1%.9%1.9%1.9%1.8%
5
0 1% 1.6%1.5%1.5%

Sumber: ASI, SSI Research Sumber: ASI, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 80


Cement Akhmad Nurcahyadi

INTP (SELL, TP: Rp16,300, Market Cap: Rp62,121bn)


 Penurunan tajam laba bersih 9M18A sejalan dengan Forecast Highlights
ekspektasi kami dan konsensus, atau mencapai 44.5% vs
Forecast and Valuation (at closing price Rp16,875 per share)
FY18E konsensus dan 53.1% dibandingkan proyeksi kami.
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Kenaikan beban pabrikasi masih akan menjadi penekan kinerja Sales 14,431 15,107 16,217 17,722
laba kotor dan marjin, ditengah pertumbuhan volume penjualan EBITDA 3,006 1,425 1,782 2,395
yang masih cenderung melamban. Net Profit 1,860 1,163 1,204 1,290
EPS (Rp/saham) 505 316 327 350
 Kekuatan pasar Jawa potensi terganggu ditengah DPS (Rp) 707 190 196 210
implementasi pengetatan kebijakan Kemenhub (truck ban and Dividend Yield (%) 4.2 1.1 1.2 1.2
road closure). BV per share (Rp) 6,671 6,282 6,418 6,573
EV/EBITDA (x) 17.9 39.9 31.7 23.5
 Di sisi lain, kami melihat upaya kontinuitas efisiensi hingga P/E Ratio (x) 33.4 53.4 51.6 48.2
kepada cost leadership berpotensi berdampak positif pada P/BV Ratio (x) 2.5 2.7 2.6 2.6
pertumbuhan laba bersih, terutama saat kinerja industri semen Sumber: Perusahaan, SSI Research
telah membaik.
 Kami juga menyukai strategy dual brand yang akan Relative return
meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat daya saing. JCI VS INTP Performance
 Ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan positif industri di 19F 50%
30%
(meskipun flat YoY) dan kenaikan ASP mengikuti industri akan
berdampak positif pada kinerja laba bersih 19F. 10% INTP
 Resiko masih sama: (1) berlanjutnya oversupply (2) pasar
-10%
ekspor yang belum mampu menggantikan tekanan volume JCI
penjualan pasar domestik (3) harga batu bara yang masih -30%
tinggi (4) pembangunan power plant yang capital intensive (5) -50%
kenaikan beban.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 SELL INTP TP Rp16.300, 49,8xPE19F, 2,5xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 81


Cement Akhmad Nurcahyadi

INTP (SELL, TP: Rp16,300, Market Cap: Rp62,121bn)


Total volume penjualan (juta ton) Rata-rata harga jual - blended ASP (Rp ribu per ton)

20
19.4 1,000 985
19 18.6 17.9 18.3 18.7 938
900
18 831 804 845
17.3 17.0
800 764
17 747
16 700

15 600
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu) Porsi beban terhadap beban pabrikasi (%)

Bahan baku Upah buruh Bahan bakar dan listrik Pabrikasi


600 559 575 588 100% 12%
570 20% 20% 21% 21% 14% 16%
536 525 80%
540 48% 45% 45%
60% 44% 43% 42% 45%
510 40%
486 482 10% 10% 11% 11% 10% 10% 10%
480
20%
26% 26% 26% 23% 30% 31% 30%
450 0%
14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16A 17A 18E 19E 20E

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 82


Cement Akhmad Nurcahyadi

SMGR (BUY, TP: Rp11,000, Market Cap: Rp54,867bn)


 Pencapaian laba bersih 9M18A tercatat diatas ekspektasi kami Forecast Highlights
dan konsensus, ditengah minimnya katalis dan stagnasi
SMGR - Forecast and Valuation (at closing price Rp9,250 per share)
pertumbuhan industri, mengindikasikan daya tahan yang solid.
Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
 Tahun depan, volume penjualan kami perkirakan belum banyak Revenue 27,814 25,178 26,284 27,560
mengalami perubahan, pertumbuhan YoY potensi masih positif EBITDA 4,901 3,728 3,904 3,991
namun tidak akan melonjak. Net Profit 2,014 2,151 2,380 2,578
EPS (Rp) 340 363 401 435
 Kenaikan beban pabrikasi masih menjadi sentimen utama DPS (Rp) 305 145 201 261
penekan kinerja pertumbuhan laba bersih 19F. Dividend Yield (%) 3.3 1.6 2.2 2.8
BV per share (Rp) 5,132 5,217 5,459 5,700
 Ekspektasi kontinuitas efisiensi dan pencapaian economies of EV/EBITDA (x) 12.8 17.1 16.2 16.0
scale yang lebih baik, terutama pasca akuisisi SMCB akan P/E Ratio (x) 27.2 25.5 23.0 21.3
mendorong pertumbuhan dan marjin yang lebih baik. P/BV Ratio (x) 1.9 1.9 1.8 1.7

 Potensi terjaganya permintaan pasar retail dari bag cement Sumber: Perusahaan, SSI Research

yang dibarengi dengan kenaikan ASP serta efisiensi (cost


Relative return
strategy) berpotensi menndorong laba bersih 19F.
 Di sisi lain penguasaan pangsa pasar SMGR menjadi katalis, JCI VS SMGR Performance
60%
ditengah menajamnya persaingan (15 produsen dan 19merek).
 Potensi dampak negatif dari penerapan dan pengetatan 40%
kebijakan Kemenhub (truck ban and road closure). 20% SMGR
 Resiko masih sama: (1) berlanjutnya oversupply (2) pasar
0% JCI
ekspor yang belum mampu menggantikan tekanan volume
penjualan pasar domestik (3) harga batu bara yang masih -20%

tinggi (4) pembangunan power plant yang capital intensive (5) -40%
kenaikan beban. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY SMGR TP Rp11.000, 27,4xPE19F, 2,0xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 83


Cement Akhmad Nurcahyadi

SMGR (BUY, TP: Rp11,000, Market Cap: Rp54,867bn)

Total volume penjualan (juta ton) Rata-rata harga jual - blended ASP (Rp ribu per ton)

35 1,000
30 29 31 872 912 869 893
900
30 29 28 28 858 853
27 826
25 800

20 700

15 600
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pembayaran beban secara kas (cash cost) per ton (Rp ribu) Beban pokok pendapatan per ton (Rp ribu per ton)

700 686 680 692 693


700 662 673 674
650 631 650 610 619

600
600
562 564 544
550 550
502
500 500

450 450
14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E 14A 15A 16E 17A 18E 19E 20E

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 84


Chemical Arandi Ariantara

Chemical (Neutral)

Peers comparison
 Pasar polyolefin kedepan masih akan didominasi oleh
permintaan polyoleinf dari pasar Asia Pasifik, mengingat di 2018 Code Rec Last Target Market P/E PEG P/BV ROE EPS CAGR
pasar Asia Pasifik berkontribusi 42% dari total permintaan Price Price Cap (x) (x) (x) (%) (%) (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F
polyolefin. China merupakan pasar terbesar 19F 19F 17A-20F
dengan porsi 13%.
BRPT HOLD 1,870 2,100 33,270 16.3 0.4 1.0 9.5 16.5
 Perang dagang yang terjadi antara AS – China berimbas
ESSA BUY 310 457 4,433 11.4 0.2 1.0 15.8 131.9
pengenaan tarif impor sebesar 25% untuk barang polyolefin
memberikan tekanan harga polyolefin. TPIA SELL 4,460 3,500 79,538 28.4 0.4 3.3 8.3 (19.2)

 Di sisi lain, proyeksi tambahan kapasitas polyolefin sebesar Sector Average 24.3 0.4 2.6 8.9 (3.4)
41% di 2019 berpotensi menekan harga polyolefin, ditengah
Sumber: Bloomberg, SSI Research
perlambatan ekonomi. Diproyeksikan konsumsi polyolefin 2019
tumbuh 5% yoy ke 31,4 juta ton.
 Perang dagang juga berimbas pada amonia dimana,
permintaan amonia diproyeksikan hanya tumbuh 2% ke 196,3 Relative Return
juta ton di 2019, merepresentasikan tingkat utilisasi sebesar
79%. Pasar Asia merupakan pasar amonia terbesar dengan
porsi 38%.
 Penambahan kapasitas amonia terbesar diprediksi akan terjadi
di 2022 dimana India akan memiliki tambahan kapasitas
sebesar 8,1 juta ton.
 Kami memberikan rating NEUTRAL mengingat industri kimia
diprediksi tertekan oleh perang dagang dan pelambatan
pertumbuhan ekonomi dunia. Kami memilih ESSA (TP Rp 457,
potensi upside 51% )sebagai top pick di industri kimia dengan
katalis optimalnya operasional pabrik ammonia PAU. Sumber: Bloomberg, SSI Research

85
Chemical Arandi Ariantara

Chemical (Neutral)
Konsumer polyolefin terbesar, 2018 Konsumsi polyolefin dunia dan harga, 2017A – 2020F
Eropa Asia (juta ton) (USD/ton)
33.0 1,279 1,316 1,400
Barat 9% Selatan 32.21,279
Utara dan 32.0 1,071 31.4 1,200
Asia 13% Tenggara 31.0 1,000
11% 29.9
China 30.0 800
Lainnya 29.0 28.5 600
19%
4%
Timur 28.0 400

Amerika Tengah 27.0 200


dan
Utara 26.0 -
Afrika 2017A 2018F 2019F 2020F
17%
28%
Konsumsi (LHS) Harga (RHS)

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Kapasitas ammonia dunia, 2018 Proyeksi permintaan ammonia global, 2017A – 2020F
(juta ton)
200.2

196.3

192.4

188.7

2017A 2018F 2019F 2020F

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 86


Chemical Arandi Ariantara

BRPT (HOLD, TP: Rp2,100, Market Cap: Rp33,270bn)

Forecast Highlights
 BRPT adalah induk usaha dari TPIA, produsen petrokimia
terbesar nasional, dengan kepemilikan sebesar 50,2%. Selain Forecast and Valuation (at closing price Rp1,870 per share)
petrokimia, BRPT juga memiliki usaha di perkayuan, properti dan Y/E Dec (USD 'mn) 17A 18F 19F 20F
perkebunan. Di 2018, BRPT mengakuisisi produsen listrik panas Revenue 2,453 2,632 2,924 2,296
bumi, Star Energy dan menjadi pemegang saham EBITDA 540 462 573 674
mayoritas. Net Profit 118 109 155 187
EPS (Rp) 89 82 115 134
 Ekspansi TPIA di 2019 melalui debottlenecking kami yakini
EPS growth (%) (10.3) (7.4) 41.7 20.3
akan berimbas pada kenaikan EBITDA BRPT 2019 sebesar
EV/EBITDA (x) 7.8 8.9 7.4 5.9
24% menjadi USD 573 juta. Laba bersih BRPT di 2019 kami
P/E Ratio (x) 21.0 22.9 16.3 13.9
estimasi tumbuh 42% di 2019 menjadi USD 155 juta.
P/BV Ratio (x) 0.9 1.1 1.0 0.9
 Diversifikasi bisnis ke pembangkit listrik tenaga panas bumi BVPS (Rp) 2,012 1,728 1,946 2,127
(geothermal) melalui akuisisi divisi geothermal Star Energy Sumber: Perusahaan, SSI Research
menjadi katalis positif kinerja BRPT kedepannya. Di 2019, kami
perkirakan Star Energy berkontribusi 12% terhadap Relative Return
pendapatan.
 Star Energy merupakan pembangkit listrik geothermal terbesar
di Indonesia dan ke -3 di dunia dengan kapasitas terpasang
mencapai 875 MW. Star Energy memiliki kontrak listrik jangka
panjang dengan PLN. Di 2019, kami perkirakan Star Energy
mengalirkan 6.927 GWh, tumbuh 20% yoy.
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.100,
merefleksikan potensi upside sebesar 12% dan P/E 2019E
sebesar 20x. Resiko investasi adalah menguatnya harga
minyak lebih dari perkiraan dan tidak tercapainya target
produksi Star Energy. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 87
Chemical Arandi Ariantara

BRPT (HOLD, TP: Rp2,100, Market Cap: Rp33,270bn)

Pertumbuhan EBITDA (USD juta) Kontributor pendapatan 2019F (%)


(USD juta)
700
674
650
600

573
550 540

500
462
450

400
2017A 2018F 2019F 2020F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Star Energy installed capacity, 2017 Salak geothermal power plant


(MWe)
1,159 1,031

875 839 725 697

562 474 466 435

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 88


Chemical Arandi Ariantara

ESSA (BUY, TP: Rp457, Market Cap: Rp4,433bn)

Forecast Highlights
 ESSA merupakan perusahaan pengolah LPG terbesar kedua
di Indonesia dengan kapasitas 226 ton/har yang berlokasi di Forecast and Valuation (at closing price Rp310 per share)
Palembang. Saat ini, ESSA berkongsi dengan Mitsubishi
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Jepang untuk membangun pabrik amonia dan mulai beroperasi
Revenue 34 119 318 335
di 2018.
EBITDA 14 55 102 102
 Beroperasinya pabrik amonia tersebut menjadi warna baru Net Profit 3 17 25 32
untuk kinerja ESSA. Kami perkirakan pendapatan dari bisnis EPS (Rp) 2 17 27 34
EPS growth (%) 826 560 51 25
amonia di 2019F yang sebesar USD 271 juta, akan
EV/EBITDA (x) 56.0 15.8 8.0 6.2
berkontribusi >85% dari total pendapatan ESSA. P/E Ratio (x) 127.7 18.4 11.4 9.1
 Pabrik amonia tersebut bernilai USD 830 juta dimana P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.0 0.9
Mitsubishi (30% kepemilikan) akan menyerap semua produksi Net gearing (x) 2.2 2.4 1.9 1.3

amonia ESSA hingga 2027. Sumber: Bloomberg, SSI Research

 Laba bersih 2019F kami prediksi akan tumbuh 51% ke USD 25


juta seiring dengan optimalnya pabrik amonia serta tax holiday Relative Return
yang diberikan pemerintah selama 5 tahun mendatang. JCI VS ESSA Performance
130%
 Peningkatan net gearing ke 2,4x akibat pinjaman USD 509 juta
dari 7 bank sindikasi kami yakini tidak akan menekan interest 100%
coverage ESSA. Mengingat EBITDA ESSA kami proyeksikan
70% ESSA
meningkat 84% yoy di 2019F.
40%
 Kami merekomendasikan BUY dan target price Rp 457 JCI
10%
merefleksikan P/E 19E 16,7x, inline dengan P/E industri 16,9x.
-20%
Resiko investasi adalah tidak optimalnya pabrik amonia dan
-50%
penurunan harga amonia melebihi perkiraan.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 89


Chemical Arandi Ariantara

ESSA (BUY, TP: Rp457, Market Cap: Rp4,433bn)

Breakdown pendapatan, 2017 – 2020F ROA and ROE, 2017 – 2020F


(%)
20.0
15.0 15.8 16.5

12.5
10.0
5.0 3.4

2.2 1.9 2.7


- 0.3
2017A 2018F 2019F 2020F
ROE ROA

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Lokasi Panca Amara Utama Analisa sensitivitas EPS 2019

Utilization rate (%)


EPS (Rp/share)
91% 93% 95% 97% 99%
Ammonia prices (US$/ton) 363 9.1 9.9 10.7 11.5 12.3

383 16.9 17.9 18.9 19.9 20.9

403 24.8 26.0 27.3 28.4 29.6

423 32.8 34.1 35.5 36.9 38.2

443 40.7 42.3 43.8 45.4 46.9

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 90


Chemical Arandi Ariantara

TPIA (SELL, TP: Rp3,500, Market Cap: Rp79,538bn)

 TPIA merupakan produsen petrokimia terbesar di Indonesia Forecast Highlights


dengan kapasitas terpasang mencapai 3.301 KT atau 35% dari Forecast and Valuation (at closing price Rp4,460 per share)
kapasitas nasional. Produsen ini memiliki produk setengah jadi Y/E Dec (USD 'mn) 17A 18F 19F 20F
dalam bentuk polyolefin (polyethylene dan polypropylene), Revenue 2,419 2,313 2,546 2,159
olefin (ethylene dan propylene), butadiene dan styrene EBITDA 544 281 302 318
monomer. Di 2017, TPIA memiliki pangsa pasar 50% untuk Net Profit 319 129 150 168
ethylene dan 30% untuk polyethylene dan polypropylene. EPS (Rp) 236 93 109 122
EPS growth (%) 6.2 (59.4) 66.6 (22.0)
 Kapasitas polypropylene akan meningkat menjadi 590 k
DPS (Rp/share) 9 5 2 4
ton/tahun di akhir 2019 sementara kapasitas baru polyethylene
EV/EBITDA (x) 12.2 11.1 22.1 15.7
sebesar 400 k ton/tahun di akhir 2019 juga akan mendorong
P/E Ratio (x) 18.9 48.1 28.4 36.4
kinerja TPIA sebelum memasuki masa pemeliharaan di 2020.
P/BV Ratio (x) 3.6 3.6 3.3 3.1
 Kenaikan harga minyak yang merupakan penentu harga nafta, Sumber: Perusahaan, SSI Research
komponen terbesar biaya produksi dengan porsi sebesar 67%
kami perkirakan akan menjadi pemberat kinerja TPIA di 2019. Relative Return
 Kami mengasumsikan harga nafta di 2018 menguat 6% ke JCI VS TPIA Performance
US$ 634/mt. Berdasarkan analisa sensitivitas kami, setiap
kenaikan harga minyak sebesar US$ 2/barel, laba bersih akan 790%
turun 21%. 590%

 Kami merekomendasikan SELL dengan TP Rp 3.500, 390% TPIA


merefleksikan P/E 19E sebesar 32x. Resiko upside,
JCI
melemahnya harga minyak serta lebih cepatnya ekspansi. 190%
-10%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 91


Chemical Arandi Ariantara

TPIA (SELL, TP: Rp3,500, Market Cap: Rp79,538bn)

Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Kapasitas produksi dan tingkat utilisasi, 2017A – 2020F
(USD juta) (KT) (%)
2,000 1,842 99% 1,731 1,868 110%
100%
1,505 91%
96% 90%
943 1,090 1,159
782 1,149
80%
743 837 1,000 869 896 830
771 61% 70%
433 381 408 203 348 340 340 272 60%
252 92 135 96 356 269
8 7 7 7 120 164 110 50%
2017A 2018F 2019F 2020F - 40%
2017A 2018F 2019F 2020F
Olefins Polyolefins Styrene monomer Butadiene Lainnya Olefins Polyolefins Styrene Monomer Butadiene Tingkat utilisasi

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Komponen biaya produksi 2017 Analisa sensitivitas laba bersih,

Biaya NI (US$mn) Oil prices (US$/barrel)


pabrik 21% 68 70 72 74 76
Tenaga
92% 91 58 26 (10) (39)

Utiliz't rate (%)


kerja 3% Beban
Beban 94% 163 131 98 65 32
nafta 67%
benzene 96% 215 182 150 117 84
10%
98% 267 234 202 169 136
100% 339 307 274 241 208
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 92


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

Cigarette (Neutral)
 Kontinuitas upaya menekan angka perokok, baik melalui Peers comparison
kampanye anti rokok hingga ragam peraturan pemerintah.
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
 Per Jul18 (Rp93.28tn), realisasi penerimaan bea dan cukai Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
tertinggi dalam 3 tahun terakhir (Jul17 Rp79,8 tn, Jul16 (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
Rp73,4tn, Jul15 Rp86,2tn), dimana sebagian besar adalah GGRM BUY 72,300 87,700 138,816 15.6 3.3 2.5 16.1
CHT. HMSP BUY 3,650 4,040 424,568 30.2 3.5 11.2 37.2
 Beberapa sentiment negatif: (1) pengenaan PPN di seluruh Sector Average 22.9 3.4 6.9 26.7
jaringan distribusi (2) rencana kenaikan pajak rokok daerah (3)
Sumber: Bloomberg, SSI Research
alokasi penerimaan pajak rokok untuk menutupi defisit BPJS
(4) penyederhaan golongan tarif cukai.
 Sentimen positif: (1) struktur umur yang unik (2) indikator sektor
masih menjanjikan (3) porsi cukai per batang dan harga rokok
masih rendah (4) tahun politik dan katalis ragam bantuan
pemerintah pda rakyat miskin (5) daya tawar sebagai Relative return
penyumbang penerimaan pemerintah & serapan tenaga kerja. 60% JCI VS Cigarette Sector Performance
 Kenaikan ASP untuk seimbangkan naiknya beban cukai masih 45%
menjadi kunci pertumbuhan laba bersih emiten rokok FY19E.
30%
 Sentimen batalnya kenaikan cukai akan mendorong kinerja
FY19F lebih baik YoY. Di sisi lain ekspektasi penurunan 15% CIGARETTE
weighting saham GGRM dan HMSP dapat menurunkan JCI
appetite pasar pada saham sektor rokok. 0%
 Neutral untuk sektor rokok dengan saham pilihan GGRM, BUY
-15%
dengan TP Rp81.000, 18,7xPE19E, 2,9xPBV19E
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 93


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

Cigarette (Neutral)

Perbandingan pajak rokok beberapa negara (%) Volume penjualan industri rokok (miliar batang)

100% 89% 82% 81% 330 323.4 316


80% 74% 320 314 314
66%
60% 63% 60% 57% 51% 51% 310 302 307 304 305 306

40% 33% 300 294


20% 18% 290
0% 280
270
11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: WHO, Tobaccoatlas, SSI Research Sumber: GGRM, HMSP, Phillip Morris, Nielsen, SSI Research

Harga rokok (20s) di beberapa Negara (USD per bungkus) CHT historis dan FY19F RAPBN (Rp triliun)

20 15.8 180
140 142 148 148 157
15 150
10.9 113
120 91 100
9.7
10 90
5 5.1 1.7 4.2 4.0 3.2 2.5 4.5 3.0
60
1.5 1.6
0.9 30
-
-
12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F

Sumber: WHO, Tobaccoatlas, SSI Research Sumber: Kemenkeu, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 94


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

GGRM (BUY, TP: Rp87,700, Market Cap: Rp139,112bn)

Forecast Highlights
 Kinerja keuangan pendapatan dan laba bersih 9M18 lebih baik
dari 18F kami dan konsensus maupun 9M18F kami, Forecast and Valuation (at closing price Rp72,300 per share)
mengindikasikan daya tahan GGRM ditengah tekanan Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
kontinuitas kenaikan cukai. Sales 83,306 86,621 90,045 93,531
EBITDA 12,989 14,587 15,771 17,134
 Volume penjualan yang masih mampu mencatat kinerja yang Net Profit 7,754 8,509 8,913 9,387
lebih baik dari industri, merefleksikan daya jual produk GGRM EPS (Rp/saham) 4,030 4,422 4,632 4,879
sekaligus dominasi pasar yang siknifikan. DPS (Rp) 1,851 2,031 2,127 2,240
Dividend Yield (%) 2.6 2.8 2.9 3.1
 Potensi pertumbuhan laba bersih yang lebih baik didorong oleh BV per share (Rp) 21,926 25,205 28,723 32,442
batalnya kenaikan cukai yang akan mendorong beban cukai EV/EBITDA (x) 9.3 8.5 8.3 7.8
P/E Ratio (x) 17.9 16.3 15.6 14.8
19F tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
P/BV Ratio (x) 3.3 2.9 2.5 2.2
 Penerima benefit penyederhanaan golongan tarif cukai.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Portfolio produk yang lengkap.
 Kuatnya brand image SKM FF dan dukungan LTN untuk Relative return
JCI VS GGRM Performance
menjaga pertumbuhan ditengah kontinuitas kenaikan ASP.
150%
 Bahan baku dan beban biaya cukai masih menjadi faktor utama
110%
penekan kinerja operasional usaha, sedangkan kenaikan ASP
merupakan kunci penyeimbangnya sehingga laba bersih di 70% GGRM
kuartal berjalan dapat terjaga pertumbuhannya.
30%
 Tahun politik berpotensi mendorong volume penjualan, atau JCI
setidaknya menjaga agar tidak turun (YoY) lebih dalam. -10%

 Ekspansi massive yang telah dilakukan sebelumnya akan -50%


menahan peningkatan belanja modal tahun depan. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY GGRM TP Rp87.700, 18,9xPE19F, 3,1xPBV19F. Sumber: Bloomberg, Riset SSI

PT Samuel Sekuritas Indonesia 95


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

GGRM (BUY, TP: Rp87,700, Market Cap: Rp139,112bn)

Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%) Blended ASP (Rp per batang)

78% 1,200 956 1,011 1,069 1,130


76.2% 75.5% 75.6% 75.9%
76% 1,000 888
74% 709 795
71.4% 800
72%
68.7% 600
70% 68.0%
68% 400
66% 200
64%
62% -
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Prosentase vol penjualan SKM dan SKT (%) Volume penjualan (miliar batang)

100% SKM (%) SKT (%) 82,000


80,597
95% 10% 11% 11% 11% 11% 10% 10% 80,000
78,647 78,652 77,693
78,000 77,076 76,582
90% 75,498
76,000
85% 90% 89% 89% 89% 89% 90% 90%
74,000

80% 72,000
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 96


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

HMSP (BUY, TP: Rp4,040, Market Cap: Rp424,561bn)

Forecast Highlights
 Inovator produk rokok memperkuat posisi dan daya saing.
Forecast and Valuation (at closing price Rp3,650 per share)
 Portfolio yang solid (SKM LTN, SKM FF, SKT maupun SPM)
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
dan dominasi pasar yang kuat (terutama SPM dan Mild) serta
Sales 99,091 103,986 111,220 119,151
kontinuitas diversifikasi produk (terutama kelas low tier). EBITDA 16,716 17,430 18,721 20,755
 Kontinuitas peluncuran produk baru memperlengkap portfolio Net Profit 12,671 12,951 14,079 15,810
EPS (Rp/saham) 109 111 121 136
product (Marlboro Ice Burst 20s, Marlboro Mild Black 16s,
DPS (Rp) 108 112 121 121
Magnum Mild, A-Platinum). Dividend Yield (%) 3.0 3.1 3.3 3.7
 Penetrasi pada niche pasar yang kuat seperti kehadiran BV per share (Rp) 293 291 325 363
EV/EBITDA (x) 25.0 24.1 22.5 20.2
Marlboro Black untuk menangkap konsumen yang
P/E Ratio (x) 33.5 32.8 30.2 26.9
menginginkan gaya hidup Marlboro SPM namun merokok SKM. P/BV Ratio (x) 12.4 12.5 11.2 10.0
Tagline: “You Decide”.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Penerima benefit implementasi penyederhaan kelas tarif cukai.
Relative return
 Kekuatan produk Dji Sam Soe dan A-Mild potensi jaga volume
JCI VS HMSP Performance
penjualan lebih baik dari pencapaian industri.
60%
 Kenaikan tarif cukai masih terseimbangkan oleh kenaikan ASP.
40%
 Neraca yang sehat dengan posisi free debt serta nilai dividend
yang tinggi menjadi daya tarik valuasi yang telah premium. 20% HMSP

 Kami menaikan rekomendasi menjadi BUY, TP Rp4.040,


JCI
33,4xPE19F, 12,4xPBV19F, didorong oleh batalnya kenaikan 0%
cukai 19F yang akan menurunkan beban cukai HMSP, -20%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 97


Cigarette Akhmad Nurcahyadi

HMSP (BUY, TP: Rp4,040, Market Cap: Rp424,561bn)

Prosentase pita cukai rokok terhadap COGS (%) Blended ASP kuartalan (Rp per batang)

75% 1,400
69.8% 69.8% 1,140 1,233
70% 1,200 978 1,048
905
63.7% 65.7% 65.2% 66.2% 1,000 811
65%
800 736
59.5%
60%
600
55%
400
50% 200
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Porsi volume penjualan HMSP terhadap industri (%) Volume penjualan HMSP (miliar batang)

36% 115
34.9% 35.0% 110 110
35% 110
33.4% 106
34% 33.0% 32.6%
105
33% 101
32.0% 31.5%
32% 100 99 98 97
31%
95
30%
29% 90
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 98


Coal Arandi Ariantara

Coal (Neutral)
 Berdasarkan data dari British Petroleum Energy Stat tahun Peers comparison
2017. Konsumer batubara terbesar di dunia, masih didominasi EPS
oleh China, dengan porsi mencapai 50% dari total konsumsi. Code Rec Last Target Market P/E grow PEG ROE EPS CAGR
Price Price Cap (x) (x) (x) (%) (%)
 Di 2019, harga batubara diperkirakan melandai akibat kenaikan (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 17A-20E
produksi batubara China yang telah memenuhi standar emisi. PTBA BUY 4,230 5,400 48,733 8.0 9.2 0.9 28.8 21.6
Di September, produsen batubara besar China menaikkan ADRO BUY 1,645 2,400 52,617 7.7 19.6 0.4 11.3 1.3
produksinya sebesar 11% yoy.
ITMG BUY 24,800 28,000 28,022 6.3 20.5 0.3 25.7 (6.0)
 Kapasitas produksi China di 2019 diestimasikan tumbuh
menjadi 200 juta ton atau setara setengah dari total produksi Sector Average 7.5 15.9 0.6 21.0 7.3
tahunan Indonesia.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Di sisi lain, perlambatan ekonomi akibat perang dagang China-
US (perang dagang diproyeksi memberi dampak penurunan
0,5% pertumbuhan ekonomi China) memberi dampak kenaikan
hari persediaan batubara China, dari selama 22 hari menjadi Relative Return
34 hari. Di November 2018, persediaan batubara di pelabuhan JCI VS Coal Sector Performance
China naik 5% mom ke 20,8 juta ton. 260%
 Di dalam negeri, masih berlakunya pembatasan harga
200%
batubara untuk PLN hingga akhir tahun 2019 sebesar USD
70/ton berpotensi membatasi kinerja optimal produsen 140% Coal
batubara.
80% JCI
 Telah ditandatanganinya peraturan mengenai transfer kuota
20%
memberikan kenyamanan untuk produsen orientasi ekspor.
-40%
 Kami mempertahankan NEUTRAL dengan asumsi harga rata-
rata 2019 USD 100/ton (-5%). PTBA menjadi top pick untuk Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
tahun depan dengan target price Rp 5.400.
99
Coal Arandi Ariantara

Coal (Neutral)
Proyeksi harga batubara (mt) Konsumer batubara global, 2017
(USD/mt)
110 Amerika
Utara 10%
105
105
100 Eropa
95 100 13% China

50%
90 90 Asia, kec.
China
85 24%
82 Amerika
80 Afrika 2% Selatan
2017A 2018F 2019F 2020F
1%
Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: BP Statistics, SSI Research

Persediaan batubara China (juta ton) Produksi batubara Indonesia (juta ton)
(10k tons) (USD/mt) (juta ton)
41,200 30 September 2018 140
600 485 530
Price: USD 105.2/mt, +5% yoy
36,200 Stocks: 120.0 juta mt, -10% mom 120 500 461
31,200 100 430 397
400 364 371
26,200 80 333
21,200
60 300
16,200
200 86 97 114 133
11,200 40
6,200 20
100
1,200 0
0
Apr-13Jul- 13Oct-13Jan-14Apr-14Jul-14Oct-14Jan-15Apr-15Jul-15Oct-15Jan-16
Jan-13

Apr-16Jul-16Oct-16Jan-17Apr- 17Jul-17Oct-17

Jan-18Apr-18Jul-18

2016A 2017A 2018F 2019F


Persediaan batubara China (LHS, 10k mt) Harga batubara (RHS, USD/mt) Produksi Ekspor Domestik

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 100


Coal Arandi Ariantara

ADRO (BUY, TP: Rp2,400, Market Cap: Rp52,617bn)

 ADRO adalah perusahaan tambang batubara terintegrasi Forecast Highlights


terbesar kedua di Indonesia dengan total produksi mencapai 54 Forecast and Valuation (at closing Rp1,645 per share)
– 56 juta ton/tahun. ADRO baru mengakuisisi saham minoritas
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
tambang batubara kalori tinggi di Australia, Kestrel Mine.
Revenue 3,258 3,431 3,412 3,570
 ADRO saat ini juga tengah mengembangkan pembangkit listrik EBITDA 1,287 1,249 1,255 1,378
melalui PLTU Batang dengan kapasitas 2x1.000 MW dan Net Profit 483 401 446 502
Tanjung Power 2x100MW. EPS (Rp) 202 179 214 241
EPS growth (%) 41.8 (11.7) 19.8 12.6
 Pre-stripping ratio yang dilakukan di 2018 (asumsi SR 2018F:
DPS (Rp) 59 90 81 90
5x), kami optimis akan membawa dampak positif untuk kinerja EV/EBITDA (x) 3.2 3.3 3.0 2.5
ADRO di 2019. Rasio kupas (stripping ratio/SR) ADRO kami P/E Ratio (x) 8.1 9.2 7.7 6.8
perkirakan menurun ke 4,5x di 2019 dan 2020. P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 0.9 0.8
 Volume penjualan 2019F kami prediksi meningkat 3% ke 56 Sumber: Bloomberg, SSI Research

juta ton dengan harga rata-rata penjualan 2019F sekitar USD


61/mt. Perlu dicermati, ADRO masih dalam periode Relative Return
pembatasan harga jual batubara ke PLN di harga USD 70/ton JCI VS ADRO Performance
di 2019. 325%
265%
 Lebih rendahnya rasio kupas ditengah stabilnya harga jual,
kami proyeksikan akan mendorong laba bersih 2019F tumbuh 205%
11% yoy ke USD 446 juta dengan EBITDA tumbuh 1% yoy ke 145% ADRO
USD 1,3 miliar. Marjin laba bersih 2019F berpotensi naik ke 85% JCI
13%.
25%
 Kami mempertahankan rekomendasi BUY dan target price Rp
-35%
2,400 merefleksikan upside 46% dan P/E 19F sebesar 11,2x.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Resiko investasi: Pelemahan harga batubara melebihi Sumber: Bloomberg, SSI Research
perkiraan dan rasio kupas yang lebih tinggi dari perkiraan.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 101
Coal Arandi Ariantara

ADRO (BUY, TP: Rp2,400, Market Cap: Rp52,617bn)

Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
(juta mt) (USD miliar) (juta mt) (x)
58.0 54.5 56.1 57.1 3.6 60 51.8 54.1 54.1 54.1 5.2
56.0 3.6 3.5
51.8 40 5.0 5.0
54.0 3.4 3.4 3.4 4.8
52.0 3.3 4.5
20 4.6 4.6
50.0 3.3 3.2 4.5 4.4
48.0 3.1 0 4.2
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS) Produksi (LHS) SR (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Negara tujuan penjualan, 9M18 Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F

Others 5%

China
13%
Southeast
Asia 38%
India 13%

East Asia 31%

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 102


Coal Arandi Ariantara

ITMG (BUY, TP: Rp28,000, Market Cap: Rp28,022bn)

 ITMG didirikan pada tahun 1987 dan merupakan anak usaha Forecast Highlights
dari Banpu Minerals. ITMG beroperasi di bidang pertambangan Forecast and Valuation (at closing Rp24,800 per share)
batubara dan memproduksi batubara berkalori tinggi dan Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
sebagian besar untuk pasar ekspor. Revenue 1,690 1,808 1,737 1,650
 Akuisisi Nusa Persada Resources (NPR) sebesar USD 30 juta EBITDA 445 505 552 445
untuk cadangan terbukti 77 juta ton, menjadi katalis positif Net Profit 253 256 288 210
keberlangsungan usaha ITMG. Produksi NPR ditargetkan mulai EPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848
EPS growth (%) 93.3 1.4 12.3 (27.1)
beroperasi di 2022.
DPS (Rp) 2,997 3,243 3,909 2,848
 Volume penjualan 2019 -20 kami prediksi stabil di 22,7 juta ton, EV/EBITDA (x) 3.2 2.7 2.4 3.0
mengingat tambang NPR baru mulai berproduksi di 2022. P/E Ratio (x) 8.2 7.6 6.3 8.7
Indominco menjadi tambang utama dengan proyeksi produksi P/BV Ratio (x) 2.2 1.9 1.6 1.6
sebesar 13,1 juta ton. Rasio kupas kami proyeksi di 11,1x Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Dengan asumsi harga rata-rata sebesar USD 77/mt, kami
perkirakan pendapatan 2019F mencapai USD 1,7 miliar. Relative Return
Dengan asumsi efisiensi produksi serta kestabilan ongkos JCI VS ITMG Performance
produksi, laba bersih kami perkirakan tumbuh 12% yoy ke USD
288 juta. 240%
 Posisi net kas memberikan optimisme, ITMG akan mampu 180%

menjaga rasio dividend payout ratio 100% di 2019F. 120% ITMG

 Kami merekomendasikan Buy dengan TP Rp 28.000, 60% JCI


merefleksikan P/E 19F sebesar 7,2x dan EV/EBITDA 19F 3,1x. 0%
 Resiko investasi adalah tidak efisiennya biaya produksi ITMG, -60%
pelemahan harga batubara melebihi perkiraan serta tidak
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
berjalannya rencana produksi NPR di 2022. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 103


Coal Arandi Ariantara

ITMG (BUY, TP: Rp28,000, Market Cap: Rp28,002bn)

Volume penjualan dan pendapatan, 2017A – 2020F Produksi dan rasio kupas, 2017A – 2020F
(juta ton) (USD miliar) (juta mt) (x)
22.8 22.7 22.7 1.9 22.8 22.7 22.7 12
22.7 11.1 11.1
22.6 1.8 1.8
22.6 22.5 11.1 11.1 11
22.5
22.5
22.4 1.7 1.8 10
22.4
1.7 1.7 22.3
22.2 22.2 22.1 9
22.1 1.7 1.7
22.1
22.0 1.6 22 8
21.9 7
21.8 1.6
21.8
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) Pendapatan (RHS) Produksi (LHS) Rasio kupas (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Penjualan berdasarkan negara tujuan, 1H18 Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F


(%) 33.1
35 29.9 30.5 27.4
30 26.7
23.0 23.1
Lainnya 20% Jepang 18% 25 20.8
20 16.6
Korea 5% 15.0 14.2 12.7
15
China 15%
10
Thailand 6%
Filipina 5
0
Indonesia 11% India 12% 13%
2017A 2018F 2019F 2020F
Marjin laba kotor Marjin EBIT Marjin laba bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 104


Coal Arandi Ariantara

PTBA (BUY, TP: Rp5,400, Market Cap Rp48,733bn)

Forecast Highlights
 PTBA adalah satu-satunya produsen batubara publik yang
dimiliki oleh pemerintah Indonesia, dan merupakan bagian dari Forecast and Valuation (at closing Rp4,230 per share)
holding tambang Inalum. PTBA memiliki pertambangan Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
batubara utama yang berlokasi di pulau Sumatera. Revenue 19,471 24,623 25,989 32,221
EBITDA 6,405 7,755 8,434 12,067
 Meski industri batubara secara global diproyeksikan akan
Net Profit 4,476 5,610 6,123 8,040
melambat, namun kami yakini permintaan batubara di
EPS (Rp) 389 487 532 698
Indonesia masih stabil, mengingat 59% dari bauran energi EPS growth (%) 123.1 25.3 9.2 31.3
adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). DPS (Rp) 52 233 292 319
 PTBA kedepannya juga berencana membangun PLTU dengan EV/EBITDA (x) 7.2 5.8 5.4 3.7
total tambahan kebutuhan batubara mencapai 27 juta ton. P/E Ratio (x) 10.9 8.7 8.0 6.1
Net gearing (x) nc nc nc nc
 Ketentuan pembatasan harga DMO di USD 70/mt masih akan
berlaku di tahun depan, disiasati dengan penjualan batubara Sumber: Bloomberg, SSI Research

kalori tinggi dan peningkatan kapasitas transportasi.


 Di tahun 2019, PTBA berencana menambah gerbong kereta Relative Return
menjadi 70 – 72 dari sebanyak 60 gerbong. Penambahan JCI VS PTBA Performance
gerbong membuat kapasitas produksi PTBA meningkat 9% 250%
menjadi sebesar 25 juta ton/tahun. 200%

 Laba bersih 2019F kami proyeksikan tumbuh 25% yoy ke Rp 150%

5,6 triliun dan merepresentasikan marjin laba bersih sebesar 100% PTBA
24%. Sementara EBITDA kami prediksi tumbuh 21% yoy 50% JCI

 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 5.400, 0%


merefleksikan P/E 19F sebesar 10,2x. Resiko rekomendasi -50%
adalah lebih rendahnya harga batubara dan harga DMO, serta Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
tidak tercapainya target produksi. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 105


Coal Arandi Ariantara

PTBA (BUY, TP: Rp5,400, Market Cap Rp48,733bn)


Vol. penjualan (juta ton) dan ASP (Rp ‘000/ton), 2017 – 2020F Biaya operasional dan ongkos produksi/mt, 2017 – 2020F
(juta ton) (Rp '000 (USD/mt) (x)
30 972.8 956.8 28.4 1,133.4 1,200 55 4.4 51.0 4.4 4.7 5.0
1,000 3.6 48.4
28 824.1 27.2 50 4.0
26 25.3 800 45 3.0
600 39.6
24 23.6 40 2.0
400
35 33.2 1.0
22 200
20 - 30 2017A 2018F 2019F 2020F 0.0
2017A 2018F 2019F 2020F
Volume penjualan (LHS) ASP (RHS) Ongkos produksi/mt (RHS) Rasio kupas (LHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan berdasarkan tujuan penjualan, 6M18 Pipeline proyek PLTU


Lainnya 1.2% Location Est. coal Investment PTBA Power plan
Korea usage cost Ownership
Selatan 1.3% Indonesia mt/annum (USDmn) (%)
Taiwan 2.1% Internal use 0.2 37.0 100.0 3x10MW
52.1%
Kamboja Internal use 0.1 21.0 100.0 2x8MW
4.0% Banjarsari 1.4 350.0 59.8 2x110MW
Hongkong
China Central Banko 5.4 1,600.0 45.0 2x620MW
5.2%
Thailand 18.3% Kuala Tanjung 3.0 950.0 tba 2x350MW
5.8% India 10.0%
East Halmahe 0.4 150.0 tba 2x40MW
Total 27.2 8,508.0
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 106


Construction Akhmad Nurcahyadi

Construction (Neutral)

 Penurunan harga saham yang telah jauh dibawah nilai Peers Comparison
wajarnya. Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
 Proyek PSN yang masih banyak tersisa untuk di eksekusi. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
 Penandatanganan beberapa proyek pada acara Annual (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
Meetings IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, ADHI BUY 1,190 1,550 4,236 5.8 0.1 0.6 10.3
PTPP BUY 1,340 1,850 8,308 4.7 0.5 0.6 15.2
menunjukan proyek infra Indonesia memiliki daya tarik.
WIKA BUY 1,165 1,450 10,450 6.3 0.6 0.6 8.8
 Kenaikan anggaran infrastruktur APBN tidak kami jadikan
WSKT BUY 1,485 1,790 20,151 4.9 1.0 0.6 12.6
sebagai katalis, kuncinya perolehan dana dan bukan
Sector Average 5.4 0.5 0.6 11.7
alokasinya.
 Siapapun pemenang Pilpres 2019, progress proyek yang telah
Sumber: Bloomberg, SSI Research
mencapai separuh dari nilai kontrak berpotensi tetap
dilanjutkan.
 Kontinuitas alokasi dana BLU LMAN dan kenaikan jumlah
Relative Return
alokasi VGF mengindikasikan keseriusan pemerintah berupaya JCI VS Construction Sector Performance
mengeksekusi seluruh proyek PSN dalam pipeline.
56%
 Inovasi JV dan pendanaan untuk menutupi financing gaps. 40%
 Sudut pandang neutral didorong oleh: (1) berlanjutnya 24%
pesimisme pasar pada kemampuan pendanaan (2) judgement
8% Construction
cash flow akan selalu negatif (3) appetite pasar pada saham
-8% JCI
sektor konstruksi yang belum membaik. Resiko: (1) kejutan
politik dan kebijakan akselerasi infrastruktur dan (2) -24%
berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah dan uncertainty -40%
makro domestik. Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
 Keseluruhan rekomendasi BUY karena valuasi yang mureh. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 107


Construction Akhmad Nurcahyadi

Construction (Neutral)

Sumber: KPPIP

PT Samuel Sekuritas Indonesia 108


Construction Akhmad Nurcahyadi

ADHI (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp4,236bn)


 Laba bersih 9M18A lebih baik dari estimasi kami, dan Forecast Highlights
berpotensi mencapai FY18E kami dan konsensus, mengingat
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,190 per share)
seasonal nature bisnis sektor konstruksi selalu lebih tinggi di
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akhir tahun.
Sales 15,156 19,724 20,569 22,310
 Nilai kontrak baru masih bertumbuh siknifikan hingga Aug18 EBITDA 1,839 1,293 1,433 1,529
menjadi Rp8,91tn vs Rp7,43tn dibulan sebelumnya dan Net Profit 515 636 730 774
EPS (Rp/saham) 145 179 255 217
kembali meningkat menjadi Rp11,4tn di Sept18, akan menjaga
DPS (Rp) 26 44 53 58
pertumbuhan laba bersih (asumsi burn rate yang sama). Dividend Yield (%) 2.2 3.7 4.5 4.9
 Progress pembangunan LRT kecil kemungkinan akan BV per share (Rp) 1,649 1,740 1,999 2,274
EV/EBITDA (x) 4.7 5.1 4.3 2.6
dihentikan siapapun pemenang Pilpres 2019.
P/E Ratio (x) 8.2 6.7 5.8 5.5
 Pengembangan TOD dan rencana memperkuat bisnis properti. P/BV Ratio (x) 0.7 0.7 0.6 0.5
 Pembayaran termin kuartalan proyek LRT yang akan Sumber: Perusahaan, SSI Research
memperkuat posisi arus kas ADHI, sekaligus dapat digunakan
untuk mengeksekusi progres berikutnya sambil menanti Relative return
pembayaran termin. JCI VS ADHI Performance
 Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya 60%
40%
pembayaran kepada pemasok (suppliers) mengindikasikan
kontinuitas kelancaran arus kas ADHI. Demikian pula dengan 20% ADHI
penurunan arus kas di 9M18 yang disebabkan pembayaran
0%
pinjaman bank dan obligasi Rp3,68tn merefleksikan JCI
kemampuan ADHI melunasi pinjaman. -20%
 BUY ADHI TP Rp1.550, 6,1xPE19F, 0,8xPBV19F.
-40%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 109


Construction Akhmad Nurcahyadi

ADHI (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp4,236bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F
(%)
Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 60%
60 52 46 54 50% 48% 43% 42%
36%
50 40% 29% 29% 30%
38 41 35
40 30%
26 29
30 22 23 20%
18 16
20 14
9 10%
10
- 0%
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar) Pendapatan KSO indikasi kepercayaan pada ADHI (Rp miliar)

250 231 1.6 1.4 1.4


200
1.2 0.8 1.0 0.9
150
90 93 101 0.8
100
0.6 0.5
69
0.4
50 18 32
0.0
0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 110


Construction Akhmad Nurcahyadi

PTPP (BUY, TP: Rp1,850, Market Cap: Rp8,307bn)


 Kontrak baru yang terus bertumbuh hingga YTD18 Rp32,5tn Forecast Highlights
dari Rp31,9tn di 9M17 dan masih naik hingga Aug18 menjadi Forecast and Valuation (at closing price Rp1,340 per share)
Rp27,7tn vs Rp24,1tn (Aug17). Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Rencana IPO beberapa anak usaha yang akan memperkuat Sales 21,502 23,656 25,618 27,984
EBITDA 3,653 3,430 3,628 4,023
perolehan kas. Net Profit 1,724 1,869 2,046 2,241
 Kontinuitas KSO meminimalisir resiko dan menjaga EPS (Rp/saham) 234 260 285 310
DPS (Rp) 56 83 90 99
pertumbuhan. Dividend Yield (%) 4.1 6.2 6.8 7.4
 Progres investasi di beberapa proyek yang masih inline akan BV per share (Rp) 2,297 1,936 2,175 2,434
EV/EBITDA (x) 2.4 3.4 3.2 3.0
memberikan benefit pada pertumbuhan di masa mendatang. P/E Ratio (x) 5.7 5.1 4.7 4.3
 Penurunan harga saham yang jauh dibawah nilai wajarnya P/BV Ratio (x) 0.6 0.7 0.6 0.6
potensi memberikan upside potential yang signifikan dengan Sumber: Perusahaan, SSI Research
tingkat valuasi yang masih murah.
 Kontinuitas menghindari proyek turnkey akan berdampak positif Relative return
dan mengindikasikan resiko yang lebih rendah vs peersnya. JCI VS PTPP Performance
 Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya 60%
40%
pembayaran kepada pemasok (suppliers) serta kenaikan
pembayaran hutang bank mengindikasikan kontinuitas 20%
kelancaran arus kas PTPP sekaligus merefleksikan 0% PTPP
kemampuan PTPP melunasi pinjaman. -20% JCI
 BUY PTPP TP Rp1.850, 6,5xPE19F, 0,9xPBV19F. -40%

-60%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 111


Construction Akhmad Nurcahyadi

PTPP (BUY, TP: Rp1,850, Market Cap: Rp8,307bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Asumsi moderate burn rate masih menjaga pertumbuhan (%)

200 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 30%
25%
25%
21%
136 164 20% 19% 17%
150
87 110 15%
100
41 45 49 53 10%
50
5%
0
0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan KSO yang masih akan bertumbuh (Rp miliar) Hutang berbanding ekuitas (x)

1,000 915 0.9


800 0.7
0.7 0.7 0.7
674 0.7
600
361 426
400 0.5

200 0.3
0
0.1
17A 18F 19F 20F
17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 112


Construction Akhmad Nurcahyadi

WIKA (BUY, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp10,450bn)

 Laba bersih 9M18A diatas ekspektasi kami dan konsensus (vs Forecast Highlights
FY18E) dan jauh melampaui 9M18E kami. Target kontrak baru Forecast and Valuation (at closing price Rp1,165 per share)
serta laba bersih yang dinaikan mengindikasikan potensi Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
pencapaian kinerja YoY lebih baik (new contract 9M18 43,6% Sales 26,176 31,410 32,573 34,963
vs WIKA dan 53,3% vs FY18E kami). EBITDA 3,319 4,683 5,291 5,402
Net Profit 1,202 1,492 1,661 1,824
 DER terendah vs peers dan rata-rata industri.
EPS (Rp/saham) 134 166 185 203
 Resiko proyek yang lebih rendah (kepemilikan proyek yang DPS (Rp) 39 49 54 60
Dividend Yield (%) 3.4 4.2 4.7 5.1
bergantung pada pemerintah kurang dari 20,0%). BV per share (Rp) 1,631 1,878 2,107 2,360
 IPO beberapa anak usaha perkuat arus kas dan daya saing. EV/EBITDA (x) 2.4 2.1 1.7 1.9
P/E Ratio (x) 8.7 7.0 6.3 5.7
 Pencairan dana CDB untuk proyek HSRCC Tahap II senilai P/BV Ratio (x) 0.7 0.6 0.6 0.5
USD274,8juta akan memperlancar eksekusi proyek dan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
memperkuat arus kas di kuartal berjalan.
 Kontinuitas menghindari proyek turnkey akan berdampak Relative return
positif dan mengindikasikan resiko yang lebih rendah vs JCI VS WIKA Performance
peersnya. 70%
 Kenaikan penerimaan kas dari pelanggan dan naiknya 45%
pembayaran kepada pemasok (suppliers) serta kenaikan 20%
pembayaran hutang bank mengindikasikan kontinuitas -5% WIKA
kelancaran arus kas dan sekaligus merefleksikan kemampuan
-30% JCI
cash flow management WIKA.
-55%
 BUY WIKA TP Rp1.450, 7,8xPE19F, 0,7xPBV19F.
-80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 113


Construction Akhmad Nurcahyadi

WIKA (BUY, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp10,450bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang lebih baik dari pesaingnya (%)

150 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 40%
27% 27% 30%
30%
107 115 120 117 25%
120
20%
90
47 49 50
60 42
10%
30
- 0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pertumbuhan KSO yang tetap solid kedepannya (Rp miliar) Hutang berbanding ekuitas terendah di industri (x)

1,000 1,000
878 878
800 573 697 800 573 697
600 532 600 532

400 400

200 200

0 0
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 114


Construction Akhmad Nurcahyadi

WSKT (BUY, TP: Rp1,790, Market Cap: Rp20,156bn)


 Kontrak baru yang turun tajam menjadi Rp11,66 miliar vs Forecast Highlights
Rp44,46 miliar di 9M17 justru kami berikan applause,
mengingat kami lebih menyukai WSKT untuk lebih focus Forecast and Valuation (at closing price Rp1,485 per share)
berinovasi menutupi kebutuhan financing gaps yang masif Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Sales 45,213 49,448 53,144 58,878
serta mengeksekusi kontrak dalam pipeline. Operating Income 7,386 8,266 9,204 11,083
 Hal tersebut sejalan dengan sudut pandang kami dan terbukti Net Profit 3,882 3,901 4,100 4,362
pada kinerja 9M18A, dimana laba bersih WSKT dilaporkan EPS (Rp/saham) 286 287 302 321
DPS (Rp) 38 65 73 82
melampaui ekspektasi kami dan konsensus (baik vs FY18E Dividend Yield (%) 2.6 4.4 4.9 5.5
maupun vs 9M18E kami) BV per share (Rp) 1,676 2,026 2,404 2,808
 Kunci pertumbuhan kedepannya adalah keberhasilan divestasi. EV/EBITDA (x) 6.1 5.3 4.5 4.3
P/E Ratio (x) 5.2 5.2 4.9 4.6
 Kami juga masih menyukai WSKT seiring dengan penurunan P/BV Ratio (x) 0.9 0.7 0.6 0.5
tajam ketergantungan pada pendanaan APBN, selain Sumber: Perusahaan, SSI Research
kontinuitas inovasi pendanaan yang kreatif serta potensi
penerimaan pembayaran turnkey project senilai Rp15tn- Relative return
Rp20tn.
JCI VS WSKT Performance
 Sindikasi pinjaman senilai Rp5tn dan potensi perolehan dana
dari PUB III senilai Rp10tn (tahap I Rp3tn) untuk mendukung 85%
eksekusi proyek dalam pipeline sambil menanti keberhasilan 60%
proses divestasi. 35% WSKT
 WSKT potensi menjadi top call FY19 saat divestasi berhasil.
10% JCI
 Usulan pemerintah pada PTPP & JSMR untuk mengakuisisi 7 -15%
ruas trans java toll road WSKT potensi menurunkan resiko.
-40%
 BUY WSKT TP Rp1.790, 5,9xPE19F, 0,7xPBV19F.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 115


Construction Akhmad Nurcahyadi

WSKT (BUY, TP: Rp1,790, Market Cap: Rp20,156bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi nilai burn rate stabil (%)

180 Kontrak baru (Rp triliun) Total Kontrak - OB (Rp triliun) 60%
47%
138 133 151 45% 40% 39%
150
106 33%
120 75 30%
90 56 61 67
60 15%
30
0 0%
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

KSO sangat kecil, organic business tetap main driver (Rp Fokus eksekusi kontrak potensi turunkan DER (%)
miliar)
100 1.3
1.1
80 71 68 68 1.0 0.8
60 0.7
0.7
0.7
40 26
20 0.4

0 0.1
17A 18F 19F 20F 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 116


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

Consumer Staples (Neutral)

 Kinerja emiten-emiten consumer staples dalam coverage kami Peers Comparison


hingga 9M18 masih relatif lemah dengan penjualan yang Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROE
tumbuh di bawah 5%yoy, kecuali ICBP yang mencapai 7,5%. Hal Price Price Cap (%)
ini terjadi seiring situasi permintaan di industri yang belum pulih (Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19F 19E 19F
dan adanya shifting pada selera konsumen ke arah ICBP Buy 8,925 10,500 104,082 22.4 3.6 4.2 19.0
lifestyle. INDF Buy 5,925 8,000 52,024 11.2 0.5 1.5 13.2
 Pelemahan rupiah terhadap USD serta kenaikan harga KLBF Hold 1,340 1,450 62,813 23.9 4.2 3.9 16.5
sejumlah bahan baku seperti gandum menekan marjin UNVR Hold 42,200 47,000 321,986 42.7 NA 41.9 98.0
sejumlah emiten. Tidak mudah menaikkan harga jual di tengah Sector Average 25.1 2.8 12.9 36.7
kompetisi ketat dan permintaan yang lemah. EBIT 9M18 untuk Sumber: SSI Research
emiten-emiten dalam coverage kami relatif flat yoy, kecuali
ICBP yang dapat tumbuh hampir 20%.
 Ke depannya kami optimis sektor ini akan membaik. Harga
sejumlah komoditas seperti batubara yang relatif tetap tinggi Relative Return
dapat berdampak positif ke sektor riil. Program subsidi dan 60% JCI VS Consumer Sector Performance
stimulus pemerintah serta belanja politik menjelang pemilu
45%
diharapkan akan menopang daya beli masyarakat khususnya
menengah ke bawah. 30%

 Secara valuasi, saham-saham sektor ini sudah lebih menarik. 15% Consumer
Forward PE ICBP dan UNVR berada di rata-rata PE jangka
0% JCI
panjang (sejak 2011), KLBF di standar deviasi -1, sementara
INDF di standar deviasi -2. -15%

 Kami Neutral terhadap sektor ini dengan ICBP sebagai pilihan -30%
utama kami. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 117


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

Consumer Staples (Neutral)


Harga Gandum (USD/bu) Harga Skim Milk (USD/MT)
600 3000
2700

500 2400

400 2100

1800
300 1500

Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18 Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (%, konstan 2010) Perbandingan Valuasi


7 50
UNVR
40
6
30
5

9PE'1
KLBF
20
4 ICBP
10
3 INDF
0
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
ROE'19

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 118


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

ICBP (BUY, TP: Rp10,500, Market Cap: Rp104,082bn)

Forecast Highlights
 Sejalan dengan view kami bahwa pertumbuhan ekonomi akan
membaik tetapi belum sepenuhnya pulih di tahun depan, ICBP Forecast and Valuation (at closing price Rp8,925 per share)
kami lihat akan tumbuh moderate. Pendapatan dan EBIT 2019 Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 35,606 38,284 42,021 46,153
kami estimasikan tumbuh masing-masing 9,8% dan 4,9%.
EBIT 5,221 5,907 6,199 6,643
 Divisi Noodles berpotensi mengalami penurunan marjin EBIT di EBITDA 5,897 6,662 7,014 7,512
tahun depan, perkiraan kami sekitar 150bp, seiring kenaikan Net Profit 3,796 4,384 4,654 5,075
EPS (Rp) 326 376 399 435
input cost, dimana manajemen memperkirakan marjin EBIT BV per Share (Rp) 1,677 1,891 2,103 2,339
sebesar 16-18% merupakan angka yang lebih sustainable. DPS (Rp) 154 162 188 199
Sementara itu, volume penjualan kami perkirakan tetap akan EV/EBITDA (x) 18.0 15.9 15.1 14.1
P/E Ratio (x) 27.4 23.7 22.4 20.5
tumbuh.
P/BV Ratio (x) 5.3 4.7 4.2 3.8
 Volume penjualan Divisi Dairy kami perkirakan masih akan Dividend Yield (%) 1.7 1.8 2.1 2.2
meningkat di tahun depan seiring permintaan yang lebih baik Sumber: Perusahaan, SSI Research
terutama untuk susu cair dan susu kental manis.
 Inovasi, peluncuran produk/varian baru, dan peluncuran ulang Relative Return
produk lama merupakan strategi penting di tengah kompetisi JCI VS ICBP Performance
ketat dan lemahnya kenaikan permintaan, dimana kami 60%
percaya ICBP memiliki keahlian dan track record yang baik. 40%

Secara historis, kami melihat ICBP memiliki kemampuan pass-


20% ICBP
on biaya dengan menaikkan harga jual mi instan tanpa
menurunkan volume penjualan dengan siknifikan.
JCI
 ICBP merupakan top pick kami di sektor ini seiring 0%
kemampuannya pass-on kenaikan biaya ke konsumen, neraca -20%
yang net cash, dan track record yang baik selama ini. Valuasi
juga telah menjadi lebih menarik dengan PE pada rata-rata Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
jangka panjang.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 119


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

ICBP (BUY, TP: Rp10,500, Market Cap: Rp104,082bn)

Pertumbuhan Penjualan Tahunan Rolling Forward PE

12% 41.5
10% 9.8% 9.8% 31.5

8% 7.5%
21.5
6%
11.5
4% 3.3%
1.5
2%

0% Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17


Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Penjualan Kuartalan Marjin Kuartalan


12,000 14.0% 35%

10,000 12.0% 30%


10.0%
25%
8,000 8.0%
20%
6,000 6.0%
4.0% 15%
4,000 2.0% 10%
0.0%
2,000 5%
-2.0%
- -4.0% 0%
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 120


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

INDF (BUY, TP: Rp8,000, Market Cap: Rp52,024bn)

Forecast Highlights
 Sejalan dengan perbaikan di industri konsumsi dan nilai tukar
rupiah yang lebih stabil, kami memperkirakan kinerja di tahun Forecast and Valuation (at closing price Rp5,925 per share)
depan akan sedikit lebih baik daripada tahun ini. Pendapatan dan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
EBIT tahun depan kami estimasikan tumbuh 7,7% dan Revenue 70,186 73,542 79,221 85,090
7,8% yoy. EBIT 8,748 9,028 9,729 10,269
EBITDA 11,269 11,916 12,627 13,175
 Kinerja Divisi CBP yang kami lihat akan membaik di tahun Net Profit 4,168 3,836 4,657 5,034
EPS (Rp) 475 437 530 573
depan akan kembali menjadi penopang pertumbuhan utama
BV per Share (Rp) 3,551 3,725 4,012 4,295
INDF. Volume penjualan diprediksi meningkat. DPS (Rp) 235 236 217 264
 Divisi Agribusiness sepanjang 9M18 lalu telah menjadi pelemah EV/EBITDA (x) 5.6 5.1 4.7 4.3
P/E Ratio (x) 12.5 13.6 11.2 10.3
penjualan (-15,5%yoy) dan EBIT (-50,8%yoy) terbesar bagi P/BV Ratio (x) 1.7 1.6 1.5 1.4
INDF seiring penurunan harga CPO dan volume Dividend Yield (%) 4.0 4.0 3.7 4.4
penjualan. Di tahun depan, rata-rata harga jual CPO Sumber: Perusahaan, SSI Research
diperkirakan meningkat dibandingkan tahun ini, dengan volume
produksi dan penjualan yang diperkirakan juga meningkat, Relative Return
sehingga pertumbuhan EBIT divisi ini pada tahun 2019 akan JCI VS INDF Performance
membaik. 75%
 Sepanjang 9M18, Divisi Bogasari membukukan kenaikan 60%
penjualan 9,2%yoy, tetapi EBIT turun 14,8%. Kenaikan harga 45%
jual tidak mengimbangi kenaikan harga gandum dan depresiasi 30% INDF
rupiah. Nlai tukar rupiah diperkirakan lebih stabil di tahun 15%
JCI
depan sehingga positif untuk divisi ini. 0%
 Valuasi masih menarik dengan PE 2019F yang masih relatif -15%
rendah (INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x, UNVR: 42,7x). -30%
 Kami memberikan rekomendasi Buy dengan target price Rp Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
8.000 (15,1x PE 2019F).
PT Samuel Sekuritas Indonesia 121
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

INDF (BUY, TP: Rp8,000, Market Cap: Rp52,024bn)

Pertumbuhan Penjualan Tahunan Rolling Forward PE

10% 25.0
8% 7.7% 7.4% 20.0

6% 5.1% 4.8% 15.0

10.0
4%
2% 5.0

0% Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17


Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Penjualan Kuartalan Marjin Kuartalan


20,000 12.0% 35%
16,000 10.0% 30%
8.0% 25%
12,000 6.0% 20%
8,000 4.0% 15%
2.0%
10%
4,000 0.0%
5%
-2.0%
0%
- -4.0%
-5% 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 122


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

KLBF (HOLD, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp62,813bn)

Forecast Highlights
 Di tengah-tengah lesunya permintaan di industri konsumsi,
perusahaan mencatatkan pertumbuhan penjualan di 9M18 Forecast and Valuation (at closing price Rp1,340 per share)
sebesar 3,9%yoy, ditopang oleh kenaikan volume penjualan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
dan harga jual rata-rata. Revenue 20,182 21,230 22,645 24,155
EBIT 3,214 3,316 3,482 3,677
 Kami mengestimasikan pertumbuhan penjualan perusahaan EBITDA 3,570 3,661 3,866 4,101
sekitar 6,7% di tahun depan sejalan dengan view kami bahwa Net Profit 2,404 2,484 2,624 2,785
EPS (Rp) 51 53 56 59
kondisi industri akan membaik seiring dengan pertumbuhan
BV per Share (Rp) 283 310 340 371
ekonomi yang sedikit lebih tinggi dan rencana sejumlah DPS (Rp) 22 25 26 28
kebijakan pemerintah yang mendukung daya beli, apalagi EV/EBITDA (x) 16.9 16.4 15.4 14.5
menjelang pemilu di 2019. P/E Ratio (x) 26.1 25.3 23.9 22.6
P/BV Ratio (x) 4.7 4.3 3.9 3.6
 Divisi Nutritional dan Distribution masih berpotensi menjadi Dividend Yield (%) 1.6 1.9 2.0 2.1
kontributor pertumbuhan penjualan terbesar di tahun depan Sumber: Perusahaan, SSI Research
seiring permintaan yang cukup kuat.
 Divisi Prescription masih berpotensi mengalami penurunan Relative Return
marjin laba kotor ke depannya seiring product mix dimana JCI VS KLBF Performance
volume penjualan unbranded generic yang memiliki marjin lebih 70%
rendah meningkat lebih cepat, karena bersarnya permintaan 50%
BPJS dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 30% KLBF

10%
 Depresiasi rupiah menjadi resiko besar mengingat besarnya JCI
kebutuhan impor bahan baku perusahaan, dimana setiap -10%
pelemahan rupiah 10% bisa menekan marjin laba kotor
-30%
sebanyak 3%.
 Kami mempertahankan rekomendasi Hold dengan target price Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Rp 1.450 (25,8x PE 2019F). Sumber: Bloomberg, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 123
Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

KLBF (HOLD, TP: Rp1,450, Market Cap: Rp62,813bn)


Pertumbuhan Penjualan Tahunan Rolling Forward PE

8%
51.5
6.7% 6.7% 41.5
6% 5.2%
31.5
4.2%
21.5
4%
2% 11.5

1.5
0%
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17
Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Penjualan Kuartalan Marjin Kuartalan


6,000 20% 60%

16% 50%

4,000 12% 40%


30%
2,000 8% 20%

4% 10%
- 0% 0%

1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Marjin Laba Kotor Marjin EBIT Marjin Laba Bersih
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 124


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

UNVR (HOLD, TP: Rp47,000, Market Cap: Rp321,986bn)

 Sepanjang 9M18, penjualan hanya tumbuh 1,0%yoy dan EBIT Forecast Highlights
turun 1,1%yoy. Efisiensi biaya membantu menjaga kinerja Forecast and Valuation (at closing price Rp42,200 per share)
tersebut. Adanya pendapatan lain-lain dari penjualan aset Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Spreads sebesar Rp 2,8 triliun membuat laba bersihnya naik Revenue 41,204 42,440 45,411 48,590
39,7%yoy. Tanpa hal itu, laba bersihnya relatif flat yoy. EBIT 9,505 9,322 10,170 10,604
EBITDA 10,137 10,013 10,917 11,402
 Kami memperkirakan pertumbuhan penjualan dan EBIT Net Profit 7,005 9,029 7,537 7,861
EPS (Rp) 918 1183 988 1030
sebesar masing-masing 7,0% dan 9,1% pada tahun 2019
BV per Share (Rp) 678 943 1,008 1,051
sejalan dengan pandangan kami bahwa situasi di industri akan DPS (Rp) 870 918 923 988
membaik di tahun depan. EV/EBITDA (x) 31.7 32.1 29.4 28.2
P/E Ratio (x) 46.0 35.7 42.7 41.0
 Dalam jangka panjang kami masih meyakini prospek positif P/BV Ratio (x) 62.2 44.7 41.9 40.2
perusahaan seiring track record yang solid selama ini dimana Dividend Yield (%) 2.1 2.2 2.2 2.3
perusahaan terus mengembangkan kekuatan inovasi dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
strategi bisnis berbasis sustainability sebagai penopang
pertumbuhan di tengah-tengah kompetisi ketat. Relative Return
 Valuasi UNVR saat ini masih tergolong premium (PE 2019F: JCI VS UNVR Performance
UNVR: 42,7x, INDF: 11,2x, ICBP: 22,4x, KLBF: 23,9x) dan 60%
potensi upside-nya sangat terbatas. 40%

 Hold dengan target harga Rp 47.000 (47,6x PE 2019F).


20% UNVR
Besarnya dividen dengan payout ratio yang umumnya 100%
serta ROE yang juga sekitar 100% merupakan daya tarik JCI
saham ini. Faktor resikonya antara lain depresiasi rupiah 0%
mengingat besarnya kebutuhan impor bahan bakunya dan -20%
pemulihan sektor konsumsi yang lambat.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 125


Consumer Staples Andy Ferdinand, CFA

UNVR (HOLD, TP: Rp47,000, Market Cap: Rp321,986bn)


Pertumbuhan Penjualan Tahunan Rolling Forward PE

8% 7.0% 7.0% 60.0


50.0
6%
40.0
4% 3.0%
30.0

2.9% 20.0
2%
10.0
0%
Jan-11 Jan-13 Jan-15 Jan-17
Average ST dev +1 ST dev -1
17A 18F 19F 20F PE - Forward ST dev +2 ST dev -2

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Penjualan Kuartalan Marjin Kuartalan


12,000 20% 60%

10,000 15% 50%

8,000 10% 40%

6,000 30%
4,000 5% 20%

2,000 0% 10%

- -5% 0%

1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18 1Q14 3Q14 1Q15 3Q15 1Q16 3Q16 1Q17 3Q17 1Q18 3Q18
Penjualan Bersih (Rp miliar) Pertumbuhan Penjualan yoy Gross Profit Margin EBIT Margin Net Profit Margin

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 126


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

Healthcare (Neutral)
 Beberapa indikator kesehatan yang masih rendah dan menarik Peers Comparison
serta potensi pertumbuhan kedepannya seperti: beds, doctor, Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
nurse per 10.000 population dan rasio lain. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
 Belanja kesehatan pemerintah yang terus bertumbuh (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
indikasikan potensi perkembangan industri kedepannya. MIKA BUY 1,440 1,900 20,952 23.1 1.1 3.4 14.9
SILO HOLD 2,340 2,550 3,814 29.9 1.9 0.4 1.4
 Health spending masyarakat yang masih rendah dibandingkan
Sector Average 26.5 1.5 1.9 8.1
dengan negara lain.
 Pertumbuhan industri asuransi dan premi mengindikasikan Sumber: Bloomberg, SSI Research

meningkatnya kepedulian kesehatan masyarakat.


 Kenaikan jumlah rumah sakit swasta memberikan sinyal
potensi pertumbuhan industri yang menjanjikan kedepannya..
 Kontinuitas ekspansi penyedia jasa kesehatan atau RS
(terutama emiten healthcare sector) merefleksikan daya tarik Relative Return
perkembangan sektor di masa mendatang.
JCI VS Healthcare Sector Performance
 Pertumbuhan peserta JKN-KIS yang massive dalam waktu
hanya 4 tahun telah mencapai 181 juta jiwa dan kembali 55%
bertumbuh menjadi 193,14juta jiwa akan mendorong UHC 30%
tercapai sesuai dengan target (19F). 5% Healthcare
 Neutral untuk sektor Healthcare.
-20% JCI
-45%

-70%

Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 127


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

Healthcare (Neutral)

Jumlah RS publik dan RS privat Jumlah tempat tidur RS per 10.000 penduduk (tempat tidur)
120 Jumlah tempat tidur RS 16A Jumlah tempat tidur RS 17A
1.8 RS publik (unit) RS privat (unit)
1.5 1.6 1.6 1.6 1.6 1.5 1.6
103
1.5 1.3 1.2 90
1.2 0.8 0.9 1.0 60 20 20 115 38 39 29 29
0.9 0.7
0.5
0.6 30 19
0.3 9 7 42 38 29 28
0 12 26 19 24 7
0.0
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK
12A 13A 14A 15A 16A 17A April18
Sumber: Kementrian Kesehatan, SSI Research Sumber: SILO, WHO, SSI Research
Jumlah dokter per 10.000 penduduk (dokter)
Perbandingan health spending negara sebagai % GDP (%)

20% 40 Dokter / 1000 pop 16A Dokter / 1000 pop 17A

16%
33 28
12% 30 25
20 21
20 15
8% 17%
12 12 23 23 7 35 26 28
4% 6% 7% 9% 10%
10 15 18
4% 4% 4% 2 2 8 8
3% 5% 0
0%
Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK Ina Viet Mal Sing Korea India China Aus USA UK

Sumber: SILO, WHO, SSI Research Sumber: SILO, WHO, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 128


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

MIKA (BUY, TP: Rp1,900, Market Cap: Rp20,953bn)


 Indikator operasional yang masih bertumbuh hingga 9M18, Forecast Highlights
potensi bantu kinerja laba bersih di kuartal berjalan.
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,440 per share)
 Jaringan RS yang solid. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Kontinuitas ekspansi RS dalam pipeline sebanyak 5RS (hingga Revenue 2,496 2,887 3,365 3,953
EBITDA 1,662 1,941 2,332 2,785
20F) yang akan memperkuat pertumbuhan. Net Profit 680 746 906 1,072
 Penambahan hospital beds secara konsisten untuk menangkap EPS (Rp) 47 51 62 74
potensi pasar sambil menanti ekspansi penambahan RS DPS (Rp) 12 13 16 18
Dividend Yield 0.8 0.9 1.1 1.3
maupun pertumbuhan RS existing menjadi mature hospitals. BV Per Share 277 336 418 500
 Upaya meningkatkan operasional efisiensi potensi EV/EBITDA (x) 21.3 19.4 15.8 13.1
P/E Ratio (x) 30.8 28.1 23.1 19.6
memperbaiki marjin di kuartal berjalan.
PBV Ratio (x) 5.2 4.3 3.4 2.9
 Akuisisi Kasih Hospital Groups yang saat ini mengoperasikan 7
Sumber: Perusahaan, Bloomberg, SSI Research
RS akan memperluas jaringan (memiliki lebih dari 500 beds).
 Strategi akuisi menambah jaringan RS pelayan pasien BPJS Relative Return
potensi memberikan benefit melalui kenaikan patient traffic. JCI VS MIKA Performance
 Neraca yang sehat dan kuat akan untungkan MIKA saat ingin 70%

melakukan ekspansi secara masif. 50%

 Posisi net cash dengan tingkat DER yang sangat rendah (- 30%

0.6%) mengindikasikan kekuatan struktur kapital. 10% MIKA

 Nilai valuasi dibawah rata-rata industri dan peersnya (SILO). -10% JCI

 BUY MIKA TP Rp1.900, 30,5xPE19F, 4,5xPBV19F. -30%

-50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 129


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

MIKA (BUY, TP: Rp1,900, Market Cap: Rp20,953bn)


Pendapatan berdasarkan pasien (%) Volume pasien (juta pasien)

100% Rawat inap (%) Rawat jalan (%) 2.5 2.0 1.9 2.0 2.0 2.1 2.2

2.0
35% 35% 37% 37% 36% 35%
80% 1.5
60%
1.0
40%
65% 65% 63% 63% 64% 65% 0.5
20%
0% 0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Jumlah tempat tidur beroperasi (tempat tidur) Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
3,500 3,332 65% 64.1%
2,975 63%
3,000 2,657
2,372
2,500 60.2% 60.9% 60.3%
61%
1,725 1,810
2,000 58.2% 58.3%
59%
1,500
1,000 57%
500 55%
0 15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 130


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

SILO (HOLD, TP: Rp2,550, Market Cap: Rp3,803bn)


 Kuatnya P&L dengan neraca yang sehat. Forecast Highlights
 Jaringan kuat RS yang tersebar luas di seluruh Indonesia, dan Forecast and Valuation (at closing price Rp2,340 per share)
berpotensi belum mampu disaingi oleh peersnya. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Kerjasama jaringan RS yang luas dengan BPJS. Sales 5,848 6,741 7,535 8,580
EBITDA 646 780 1,087 1,202
 Dukungan induk usaha konglomerasi Lippo Group dan CVC. Net Profit 94 110 127 135
EPS (Rp/saham) 58 68 78 83
 Target pertumbuhan hospital beds 19F sebanyak 10.000beds
DPS (Rp) 11 14 21 22
akan menjadi pendorong pertumbuhan inpatient segment. Dividend Yield (%) 0.5 0.6 0.9 1.0
 Target pengoperasioan 50 RS di periode yang sama dari saat BV per share (Rp) 3,885 4,745 5,608 6,346
EV/EBITDA (x) 7.4 6.1 4.5 4.2
ini sekitar 31 RS (6,300 hospital beds) akan memperluas P/E Ratio (x) 40.6 34.6 29.9 28.2
jaringan dan menangkap pasar potential healthcare. P/BV Ratio (x) 0.6 0.5 0.4 0.4
 Potensi kunjungan pasien sebanyak 15 juta pasien akan Sumber: Perusahaan, SSI Research
menjaga pertumbuhan jangka panjang.
Relative return
 Di sisi lain, bertumbuhnya kinerja operasional di 9M18 belum
JCI VS SILO Performance
diikuti dengan pertumbuhan laba yang signifikan dan tercatat
60%
dibawah ekspektasi kami.
30%
 Valuasi yang premium dan pergerakan saham yang telah
mendekati TP SSI kini berada dalam area HOLD. 0% SILO

 HOLD SILO TP Rp2.550, 32,6xPE19F, 0,5xPBV19F. -30%


JCI
-60%

-90%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 131


Healthcare Akhmad Nurcahyadi

SILO (HOLD, TP: Rp2,550, Market Cap: Rp3,803bn)


Total traffic patient (pasien) Kunjungan rawat jalan yang masih bertumbuh / OPD (pasien)
3,500 3,324 3,500
2,696 3,048 2,840 3,108
2,800 2,800 1,891 2,207 2,503
2,063 2,393
2,100
2,100 1,574
1,719
1,400 1,400
700 700

0 0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Kunjungan rawat inap yang masih bertumbuh / IPD (pasien) Utilisasi tempat tidur / Bed Occupancy Rate - BOR (%)
80%
240 208 216
64% 61% 63%
172 186 193 60% 59%
180 60% 53%
146
40%
120
20%
60
0%
0 15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 132


Media Marlene Tanumihardja

Media (Neutral)
 Sektor media (pada khususnya media berbasis televisi) Peers Comparison
diuntungkan dengan datangnya momentum Pemilu. Merujuk
pada perhelatan Pemilu 2014, perhelatan tersebut Market EPS
mendatangkan pendapatan iklan yang mencapai sekitar Rp1,0 Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
triliun, di mana stasiun TV di bawah naungan grup MNC Price Price 18F-21F
memiliki pendapatan iklan kampanye Pilpres tertinggi (lihat
(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
Figure 4).
SCMA BUY 1,590 1,960 23,248 14.1 1.3 9.3 30.8 9.3
 Untuk jangka panjang, katalis positif untuk sektor ini
bergantung pada: 1). Persentase penetrasi internet yang masih MNCN BUY 800 1,060 11,421 7.2 0.8 5 14.3 9.4
rendah jika dibandingkan persentase penetrasi televisi , 2).
Jumlah populasi usia produktif yang besar, sementara rasio
Sector 10.7 1.1 7.2 22.6 9.4
Belanja Iklan/GDP yang masih sangat rendah, 3). Struktur
Average
masyarakat kelas menengah ke bawah yang masih besar,
maka masyarakat cenderung lebih memilih media konvensional Sumber: Bloomberg, SSI Research
(FTA).
Relative Return
 Akan tetapi, belum terlihatnya kenaikan signifikan belanja iklan
dari sektor konsumsi juga turut berpotensi menekan JCI VS MEDIA Sector Performance
pendapatan iklan tradisional sektor media. Sektor konsumsi 60%
merupakan penyumbang belanja iklan terbesar jika 40%
dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya. Pertumbuhan
pada belanja iklan juga berkorelasi dengan pertumbuhan 20%
ekonomi Indonesia. 0% MEDIA
 Kami memberikan rating Neutral untuk sektor media dengan
-20% JCI
SCMA sebagai saham pilihan kami. Potensi resiko yang
dihadapi adalah :1). Konsistensi peraturan pemerintah, 2). -40%
Depresiasi nilai tukar Rupiah, 3). Pertumbuhan ekonomi di
-60%
bawah ekspektasi.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 133


Media Marlene Tanumihardja

Media (Neutral)
Pemilihan Umum 2019 Tingkat Penetrasi Sejumlah Media di Indonesia

Sumber: Zenith, SSI Research Sumber: UC News, SSI Research

Audience Shares Beragam Stasiun TV Swasta Pendapatan Iklan Pada Pemilihan Presiden (2014)

Sumber: Nielsen, SSI Research Sumber: Kontan. Nielsen, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 134


Media Marlene Tanumihardja
SCMA (BUY, TP: Rp1,960, Market Cap: Rp23,248bn)

 Sesuai dengan pandangan makroekonomi kami yang lebih baik Forecast Highlights
di tahun depan dan momentum Pemilu, di mana belanja iklan Forecast and Valuation (at closing price Rp1,590 per share)
sejumlah partai politik diprediksi meningkat menjelang kegiatan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Pemilu, maka kami lihat hal tersebut cukup membawa Revenue 4,453 5,247 5,618 6,023
keuntungan bagi kinerja fundamental. SCMA berpotensi EBITDA 1,748 2,216 2,467 2,733
mengalami kenaikan pendapatan dari Pemilu 2019. Net Profit 1,317 1,475 1,645 1,825
 Di sisi lain, kami berpandangan bahwa SCMA masih EPS (Rp) 90 101 112 125
DPS (Rp) 58 54 61 67
bergantung pada sinetron yang tayang di stasiun SCTV. Dividend Yield (%) 3.6 3.4 3.8 4.2
Stasiun Indosiar masih akan fokus pada program talent show BV per Share (Rp) 267 314 365 423
dan tayangan FTV Azab yang cukup mendorong kenaikan EV/EBITDA (x) 13.2 10.4 9.3 8.2
Audience Shares. P/E Ratio (x) 17.7 15.8 14.1 12.8
 Selain itu, dalam pandangan kami, tren turunnya Audience P/BV Ratio (x) 6.0 5.1 4.4 3.8
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Shares dari Januari hingga September 2018 turut menjadi
tantangan bagi manajemen, di samping terbatasnya kenaikan Relative Return
pendapatan iklan yang berasal dari sektor konsumsi, yang
JCI VS SCMA Performance
memegang peranan cukup besar, di tengah keterbatasan
naiknya rate card. 45%
 Secara keseluruhan, SCMA masih memiliki keunggulan dari
25%
sudut pandang kuatnya struktur neraca keuangan dengan 5%
solvabilitas yang tinggi, eksposur terhadap hutang jangka -15%
SCMA
panjang yang rendah dengan inovasi (seperti memasuki bisnis JCI
-35%
digital dan cinema) yang berkesinambungan. SCMA juga
diuntungkan dengan adanya rencana buyback. -55%
 Dengan TP untuk SCMA pada Rp1.960 (‘19F), maka kami -75%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
memberikan rekomendasi BUY merefleksikan potensi upside Sumber: Bloomberg, SSI Research
sebesar 23%.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 135
Media Marlene Tanumihardja

SCMA (BUY, TP: Rp1,960, Market Cap: Rp23,248bn)


Kontribusi Pendapatan Perusahaan (9M18) Rasio UtangTerhadap Ekuitas (%)
Pendapatan 14%
Lain - lain 12%
4%
10%
8%
6%

Pendapatan 4%
2%
Iklan
96% 0%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Rasio Hutang Bersih/Ekuitas

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


Kinerja Marjin Perusahaan dan Proyeksi Sejumlah Program SCTV dan Indosiar

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 136


Media Marlene Tanumihardja

MNCN (BUY, TP: Rp1,060, Market Cap: Rp11,421bn)

Forecast Highlights
 Untuk beberapa tahun ke depan, MNCN masih fokus untuk
memproduksi programnya secara internal, melalui MNC
Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)
Pictures, yang kami lihat termasuk sebagai rangkaian strategi
efisiensi bisnis yang dilakukan manajemen. Dengan demikian Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18E 19E 20E
operational cost dapat lebih terkontrol, kami memproyeksikan Revenue 7,419 7,784 8,186 8,589
EBITDA 2,673 2,734 2,806 2,821
laba operasional akan menguat di tahun kedepan.
Net Profit 1,586 1,634 1,693 1,749
 Untuk jangka menengah, katalis positif lainnya datang dari EPS (Rp) 104 106 109 113
potensi peningkatan pendapatan iklan dari momentum Pemilu. DPS (Rp) 58 62 63 66
Dividend Yield (%) 3.7% 3.9% 4.0% 4.2%
 Dalam jangka panjang, MNCN berpotensi diuntungkan melalui BV per Share (Rp) 665 707 762 818
pendapatan iklan lainnya yang berasal dari built – in EV/EBITDA (x) 5.7 5.4 5.0 4.7
sponsorships dan virtual advertisement, serta pendapatan dari P/E Ratio (x) 7.7 7.6 7.3 7.1
bisnis konten (meningkatnya kuantitas konten yang diproduksi P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 1.0 1.0

internal melalui MNC Pictures dan penjualan pustaka konten). Sumber: Bloomberg, SSI Research

 Pendapatan konten diharapkan mampu menjadi alternatif Relative Return


pendapatan di tengah cukup sulitnya monetisasi pendapatan JCI VS MNCN Performance
iklan dari platform tradisional, seiring potensi pertumbuhan ke 60%
depan yang cenderung terbatas (keterbatasan jumlah slot dan 40%
kenaikan rate card). 20%
 Dengan valuasi yang di roll over hingga tahun 2019 0% MNCN
mendatang, kami mendapatkan TP Rp1.060 (potensi upside
-20% JCI
33%), merefleksikan PE 19F 9.7x. Valuasi yang masih murah,
-40%
membuat saham ini menarik.
-60%
 Adapun resiko investasi meliputi: 1). Berlanjutnya pelemahan
nilai tukar Rupiah, 2). Pertumbuhan ekonomi di bawah Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
ekspektasi.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 137
Media Marlene Tanumihardja

MNCN (BUY, TP: Rp1,060, Market Cap: Rp11,421bn)

Performa Marjin Laba Program – program Unggulan RCTI

80%
60%
40%
20%
0%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional

Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: SSI Research

Pertumbuhan Pendapatan vs. Beban Siaran (%) ROE dan ROA

12% 20%
10% 15%
8%
10%
6%
4% 5%
2%
0%
0%
Pertumbuhan Pendapatan Pertumbuhan Beban Siaran Return on assets Return on Equity

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 138


Metal Sharlita Malik

Metal (Neutral)
 Pasar nikel global masih diwarnai oleh isu rendahnya pasokan Peers Comparison
global (ytd defisit 56 ribu ton), meningkatnya permintaan
kendaraan listrik, pembuatan batu baterai (Hingga 1H18
melonjak +38% yoy), dan rencana China meningkatkan impor Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE
nikel global. Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
 Sementara tarif impor yang dikenakan oleh AS pada China,
ANTM BUY 685 980 16,461 10.2 1.1 6.6 6.2
kami lihat berdampak minimal terhadap permintaan nikel
global. China hanya mengekspor produk-produk terkait nikel INCO BUY 3,060 5,200 30,405 20.9 2.8 6.2 6.6
senilai USD 1,1bn ke AS pada tahun 2017, atau 4% dari pasar
global. TINS BUY 645 1,050 4,803 6.9 0.3 4.5 8.9
 Pasar nikel global kami perkirakan akan tetap defisit yaitu 80
ribu ton di 2018 dan 120 ribu ton di 2019. Secara konservatif, Sector Average 12.6 1.4 5.8 7.2
kami asumsikan harga rata-rata nikel 2019 sebesar USD
13.600/ton. Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Level persediaan timah masih akan tertekan seiring Relative return
meningkatnya permintaan timah global (+3% yoy) dan
melambatnya pertumbuhan produksi global (Isu peraturan JCI VS Metal Sector Performance
lingkungan China yang lebih ketat).
140%
 Posisi persediaan timah LME saat ini mendekati posisi
110%
historical low dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dibawah
80%
10,000 ton.
50% METAL
 Kami perkirakan harga rata-rata timah global di 2019 ke USD
22,000 (+% yoy). Namun, dalam jangka menengah perlu 20%
JCI
diwaspadai aksi produsen menggenjot produksi memanfaatkan -10%
kenaikan harga. -40%
 Overweight untuk sektor metal dengan INCO sebagai top pick -70%
kami. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 139


Metal Sharlita Malik

Metal (Neutral)
Pasokan dan permintan nikel global (‘000/ton) Harga Nikel LME dan Level persedian (USD/ton)
2500 25000 500000

2000 20000 400000

1500 15000 300000

1000 10000 200000

500 5000 100000

0 0 0

2016 2017 2018F 2019F 2020F Jul-13 Mar-14 Nov-14 Jul-15 Mar-16 Nov-16 Jul-17 Mar-18
Produksi Permintaan LME Nickel Inventory (RHS) LME Nickel Price (LHS)
Sumber: Bloomberg, Statista.com , SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

Pasokan dan permintan timah global (USD/ton) Harga Timah LME dan Level persedian (USD/ton)

10000
380 8000 20000

360 6000 15000

340 4000 10000

5000
2000
320 0 0
2016 2017 2018F 2019F 2020F
Apr-15 Oct-15 Apr-16 Oct-16 Apr-17 Oct-17 Apr-18 Oct-18
Produksi Permintaan LME Tin Price (LHS) USD/Ton LME Tin Inventory (RHS) Ton
Sumber: Bloomberg, ITGR, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 140


Metal Sharlita Malik

ANTM (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp16,461bn)

Forecast Highlights
 Hingga 9M18 penjualan emas ANTM mencapai 22.4 juta ton
(+221% yoy) atau sudah tercapai dari target awal tahun. Kami
Forecast and Valuation (at closing Rp 685)
melihat menguatnya penjualan ANTM seiring distribusi yang
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
merata dengan baik melalui mitra reseller maupun butik resmi Revenue 12,654 21,487 23,148 24,897
ANTM. EBITDA 1,434 2,395 3,174 3,798
 Di 2019 kami menargetkan penjualan emas mencapai 33 juta Net Profit 137 687 1,094 1,783
ton (+38% yoy). Kami melihat target ini cukup realistis EPS (Rp) 6 51 67 71
DPS (Rp) 2.0 7.1 16.4 31.4
merespon kinerja mulai terlihat hingga 9M18 dan sentiment
BV per share (Rp) 769 771 805 895
global yang mendukung, mengingat meningkatnya tekanan AS-
EV/EBITDA (x) 7.7 8.4 6.6 5.4
China akan menciptakan pergeseran aktiva, para investor akan P/E Ratio (x) 122.3 13.4 10.2 9.6
beralih dan mulai masuk ke safe haven seperti emas. P/BV Ratio (x) 0.9 0.9 0.9 0.8
 Sementara untuk nikel, hingga 9M18 realisasi konstruksi P3FH Sumber: Perusahaan, SSI Research
telah mencapai 67% dan direncanakan konstruksi pabrik akan
selesai pada akhir tahun 2018. Nantinya, proyek pembangunan Relative Return
pabrik feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas total JCI VS ANTM Performance
terpasang feronikel 50% lebih besar menjadi 40.500 TNi per 230%
tahun. 180%
 Kami estimasikan produksi nikel ANTM diperkirakan meningkat 130%
menjadi 40 ribu (+ 53% yoy) ton di 2019 dan 42 ribu ton (+5%
80% ANTM
yoy) di 2020.
30% JCI
 Merekomendasikan BUY, dengan target price Rp 1,050. Resiko
investasi terletak pada: 1.) Ketidakstabilan harga emas dan -20%

nikel 2.) Perubahan Keputusan Kementrian ESDM mengenai -70%


relaksasi ekspor. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 141


Metal Sharlita Malik

ANTM (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp16,461bn)


Biaya Produksi ANTM Gold operational
$1,800 6.00
Ferronickel $1,400 4.00

23%
Bauxite,
Alumine, Coal $1,000 2.00
and Nickel Ore Gold, Silver,
7% and Precious
Metal $600 0.00
70% 2018F 2019F
2017 2020F
gram/ton (RHS) Gold ASP (LHS) Biaya Produksi (LHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Operasional Nikel ANTM Produksi dan Volume Penjualan Ferronikel

$8.00

$7.00

$6.00

$5.00

$4.00
2017 2018F 2019F 2020F
2017 2018F 2019F 2020F
ASP (USD/Kg) Biaya Produksi (USD/Kg) Cash Cost (USD/Kg) Volume Penjualan (Tni) Produksi (Tni)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 142


Metal Sharlita Malik

INCO (BUY, TP: Rp5,200, Market Cap: Rp30,405bn)

Forecast Highlights
 Kami optimis dengan kinerja INCO di 2019. Hal ini sejalan
dengan outlook harga nikel yang stabil hingga 2020, terutama di Forecast and Valuation (at closing price Rp3,060)
dorong oleh ketatnya supply secara global ditengah
meningkatnya demand. Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Sales 629 812 905 1,004
 Hingga 9M18 INCO mencatatkan kenaikan laba bersih di 3Q18 EBITDA 122 256 304 359
menguat 16% qoq dan 9M18 mencapai USD 55 juta (vs 9M17 Net Profit (15.3) 70 110 143
rugi bersih USD 20 juta). Secara umum, kenaikan laba bersih EPS (Rp) na 93.7 158.6 221.6
EPS Growth (%) na na 58.6 30.1
didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata baik qoq
Dividen Yield (%) na 1.5 2.4 3.1
maupun yoy. Kinerja 9M18 inline dengan estimasi kami (79%)
EV/EBITDA (x) 16.5 7.8 6.2 4.7
dan konsensus (75%). P/E Ratio (x) na 33.1 20.9 16.1
 Kinerja INCO berkorelasi kuat dengan harga nikel. Kami P/BV Ratio (x) 1.3 1.2 1.2 1.2
asumsikan kinerja INCO akan meningkat di 4Q18 dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
melanjutkan momentum pertumbuhan laba bersih di 2019.
 Kami estimasikan marjin EBIT dan marjin laba bersih INCO Relative Return
akan mencapai 18,7% dan 33,5% di 2019. Untuk volume JCI VS INCO Performance
penjualan relatif flat namun dapat di kompensasikan dengan 140%

meningkatnya harga jual rata-rata (+10% yoy) di 2019. 110%


80%
 Berdasarkan analisa sensitivitas yang kami lakukan, laba
50% INCO
bersih INCO 2019F akan mengalami kenaikan 21% untuk
20%
setiap kenaikan USD 1.000/mt harga nikel. Kami asumsikan JCI
-10%
harga rata-rata nikel LME 2019F, sebesar USD13.600/ton.
-40%
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 5.200,
-70%
merefleksikan potensi upside 70%. Resiko dari investasi
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
adalah, menurunnya harga nikel dibawah estimasi, dan
kenaikan biaya produksi per metrik ton nikel matte Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 143
Metal Sharlita Malik

INCO (BUY, TP: Rp5,200, Market Cap: Rp30,405bn)


INCO production (mn ton) Marjin laba kotor

76.8 81.9 83.4 21.6% 22.7%


74.5 20.4%
17.7%

2017 2018F 2019F 2020F


2017 2018F 2019F 2020F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Fuel cost Analisa sensitivitas

40.0 31.6 33.5 35.7 Revenue sensitivity to nickel price (FY 19)
Nickel Price (USD/mt) Net Profit (USD/mn) % Change
30.0 19.4 17.5 20.5
20.0 15,600 153 39%
12.6 12.2 14.3
14,600 133 21%
10.0 8.6
- (0.7) (2.4) 13,600 110 0%

12,600 92 20%
2017 2018F 2019F 2020F
(10.0) Operating Margin % EBITDA Margin % 11,600 81 36%
Net Margin %
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 144


Metal Sharlita Malik

TINS (BUY, TP: Rp1,050, Market Cap: Rp4,803bn)

 Produksi timah Myanmar diperkirakan menurun seiring mine- Forecast Highlights


life reserve yang lebih rendah. Sementara di China, produksi Forecast and Valuation (at closing price Rp 645 per share)
bijih timah diperkirakan stagnan di 170 ribu ton. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Dari domestik, moratorium izin pertambangan, masih minimnya Revenue 9,217 9,619 10,289 10,607
EBITDA 1,261 1,372 1,578 8,070
penemuan cadangan baru yang signifikan, kami yakini akan
Net Profit 503 558 688 2,537
membatasi produksi bijih timah. Kami proyeksikan harga timah EPS (Rp) 68 76 93 169
stabil dengan rerata harga 2019F USD 22.500/ton (+6% yoy). DPS (Rp) 28 32 39 1,712
Dividend Yield (%) 3.8 4.2 5.2 24
 Seperti halnya emiten sektor mining lainnya, kami
BV per Share (Rp) 814 820 878 1,006
memproyeksi TINS pada tahun 2019 masih dapat menikmati EV/EBITDA (x) 5.7 5.2 4.5 3.0
pertumbuhan earnings sebagai dampak dari kondisi oversupply P/E Ratio (x) 9.4 8.5 6.9 3.8
yang membaik. P/BV Ratio (x) 0.8 0.8 0.7 0.6

 Dilatarbelakangi outlook timah yang lebih positif, membaiknya Sumber: Perusahaan, SSI Research

kinerja operasional, dan meningkatnya volume penjualan timah


(+9% yoy), kami optimis TINS mampu membukukan kinerja Relative Return
positif di 2019. JCI VS TINS Performance
140%
 Kami proyeksikan TINS akan mencatatkan kenaikan
110%
pendapatan mencapai +7 % yoy, sejalan dengan kenaikan ASP
80%
+6% yoy di 2019.
50% TINS
 Merekomendasikan BUY dengan TP di Rp 1.050. Lebih lanjut,
20%
masih tersimpan potensi kenaikan laba bersih dari segmen JCI
-10%
bisnis lainnya seperti rumah sakit di Bangka, proyek properti
-40%
bersama ADHI dan WIKA.
-70%
 Risiko : harga timah yang dibawah estimasi.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 145


Metal Sharlita Malik

TINS (BUY, TP: Rp1,050, Market Cap: Rp4,803bn)

Cadangan timah (ton) Proporsi beban produksi

18,783 19,535 19,632 19,731 Lainnya


15%
7,686 7,732 7,771 7,810 Depresiasi dan
Amortisasi
6%

Gaji dan
Tunjangan
10% Bahan baku
biji timah
55%
bahan bakar
14%
2017 2018F 2019F 2020F
Onshore Offshore
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Produksi timah dan timah olahan (ton) Marjin profitabilitas


29,194 30,487 30,488 24,000 24%
30,000 27,984 17% 16% 17% 16%
23,000
20,000 22,000
12%
21,000 8% 8%
5% 6% 9% 7%
10,000 20,000

0 2017 2018F 2019F 2020F 19,000

2017 2018F 2019F 2020F


Volume Produksi juta ton (RHS) Volume Penjualan Juta ton (RHS) ASP (USD/ton)
Marjin kotor(%) Marjin EBIT (%) Marjin Bersih (%)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 146


Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

Mining Contractor (Neutral)


 Kontinuitas kebutuhan replacement alat berat berpotensi Peers Comparison
memberikan dampak positif pada permintaan Komatsu (porsi
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
construction machinery non Komatsu akan stabil).
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
 Kinerja operasional penjualan alat berat YTD dan laporan (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
angka OB maupun coal production hingga 9M18 masih inline DOID BUY 820 980 7,060 7.4 0.7 1.6 21.1
dan potensi mencapai 18F UNTR dan DOID serta 18F kami. UNTR BUY 33,475 42,000 124,866 10.5 0.5 2.0 17.2
 Ekspektasi nilai tukar rupiah yang melemah YoY memberikan Sector Average 8.9 0.6 1.8 19.2
benefit pada pertumbuhan top line emiten alat berat dan Sumber : Bloomberg, SSI Research
kontraktor pertambangan.
 Permintaan alat berat sektor perkebunan, infrastruktur dan
kehutanan potensi stabil dan potensi menambah pencapaian
pertumbuhan 19F yang lebih baik YoY.
 Komitmen delivery time Komatsu hingga kepada machineries
Relative Return
order yang potensi melampaui kemampuan pabrik Komatsu,
mengindikasikan potensi pertumbuhan 19F yang masih solid. JCI VS Mining Contractor Sector Performance
170%
 Kenaikan ASP alat berat kami lihat potensi bersifat sementara. 120%
 Dorongan pertumbuhan datang dari Big Machine yang
70%
sekaligus merupakan big chunks revenue driver dimana
pesanan biasanya dari big coal players dengan revenue 20% MINING
streaming USD solid.
 Ekspektasi berlanjutnya penurunan harga batu-bara dapat CONTRACTOR
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
membalikan cerita positif sektor alat berat. -30% JCI

 BUY UNTR TP Rp42.000, 13,2xPE19F, 2,5xPBV19F dan BUY -80%

DOID TP Rp980, 8.8xP/E19F, 1.9xPBV19F. Sumber : Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 147


Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

Mining Contractor (Neutral)

Volume penjualan industri alat berat (unit) Volume industri alat berat masih bertumbuh kuat (unit)
15,000 9,000
11,577 12,735 12,862 7,353 7,947
12,000 10,820 7,500
6,127 5,748
6,000
9,000
4,036
5,912 6,844 4,500 3,535 3,678
6,000 3,000
3,000 1,500
- -
11A 12A 13A 15A 16A 9M17A 9M18A
15A 16A 17A* 18F 19F 20F
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research

Pangsa pasar industri alat berat (%) Newcastle coal price (USD/ton)
100% Komatsu Komatsu Lainnya Others 140
120
80%
64% 68% 65% 64% 65% 65% 100
60%
80
40%
60
20% 36% 32% 35% 36% 35% 35%
40
0%
15A 16A 17A* 18F 19F 20F Sep-14 Sep-15 Sep-16 Sep-17 Sep-18
Sumber: UNTR, HINABI, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 148


Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

DOID (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp6,815bn)

 Laba bersih 9M18A melampaui estimasi 9M18E kami Forecast Highlights


 Dibandingkan dengan 18F kami, konsensus dan target DOID Forecast and Valuation (at closing price Rp820 per share)
juga tercatat diatas ekspektasi. Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Sales 765 846 934 976
 Perbaikan indikator operasional. Gross profit 226 246 273 306
 Ekspektasi stabilnya harga batu bara akan memberikan benefit. EBITDA 281 307 336 365
Net Profit 47 56 62 74
 Penguasaan pangsa pasar (20%). EPS (US$/sh) 0.005 0.007 0.007 0.009
BV per share (US$/Sh) 0.021 0.027 0.034 0.043
 Kinerja YTD18 yang membaik (OB dan produksi batu bara),
EV/EBITDA (x) 3.7 3.0 2.8 3.1
mengindikasikan pencapaian FY18E yang inline dan potensi P/E Ratio (x) 11.4 8.8 7.4 6.2
berlanjutnya pertumbuhan FY19E (kenaikan utilisasi asset P/BV Ratio (x) 3.1 2.1 1.6 1.2
hingga 60% lebih).
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 OB yang terus bertumbuh dibarengi dengan kenaikan
kapasitas produksi (20%).
Relative Return
 Investasi yang telah dilakukan untuk menangkap potensi pasar
JCI VS DOID Performance
19F, sekaligus menjaga tingkat leverage DOID di tahun
1720%
berjalan (capex yang lebih rendah YoY).
1420%
 Beberapa kontrak baru yang diperoleh tahun ini dan kontinuitas
1120%
upaya memperoleh kontrak baru akan menjaga pertumbuhan.
820% DOID
 Penguatan USD akan memberikan benefit pada pertumbuhan
520% JCI
usaha DOID sebagai emiten USD earners.
 Resiko utama adalah pembalikan arah harga batubara. 220%

 BUY DOID TP Rp980, 8.8xP/E19F, 1.9xPBV19F. -80%


Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber,, Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 149


Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

DOID (BUY, TP: Rp980, Market Cap: Rp6,815bn)

Net debt to EBITDA (x) Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
500
3.5 3.4 3.0 3.1 392 430 420
400
2.8 300 340
1.8 1.8 300 277 273
2.1 1.4 1.5
200
1.4
100
0.7
0.0 -
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Volume produksi batu bara (juta ton) Harga rata-rata (ASP) batu bara (USD/ton)

50 45 47 44 120
105 100
40 40
100 82 90
31 33 35
80
30 66 61 60
60
20
40
10 20
- -
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 150
Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

UNTR (BUY, TP: Rp42,000, Market Cap: Rp124,862bn)

 Kebutuhan replacement alat berat akan mendorong kontinuitas Forecast Highlights


permintaan alat berat (segment CM) tahun depan. Forecast and Valuation (at closing price Rp33,475 per share)
 Permintaan solid big machines dari coal players yang akan Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Sales 64,560 72,684 90,813 100,432
tetap menjadi big chunk di kuartal berjalan.
EBITDA 13,838 15,999 18,005 20,462
 Komatsu “kewalahan” memenuhi permintaan dan delivery time, Net Profit 7,403 8,584 10,603 12,112
indikasikan potensi berlanjutnya kinerja positif sektor di 19F. EPS (Rp/saham) 1,985 2,616 3,188 3,596
DPS (Rp) 585 740 983 1,172
 Permintaan alat berat dari infrastructure, plantation dan forestry Dividend Yield (%) 1.8 2.2 2.9 3.5
sector, akan menambah dorongan pertumbuhan volume BV per share (Rp) 12,745 14,560 16,529 18,685
penjualan yang lebih baik. EV/EBITDA (x) 7.7 7.8 6.9 6.1
P/E Ratio (x) 16.8 12.8 10.5 9.3
 Kenaikan ASP sebagai akibat pelemahan nilai tukar rupiah P/BV Ratio (x) 2.6 2.3 2.0 1.8
tidak signifikan dan kami lihat hanya sementara. Permintaan
Sumber: Perusahaan, SSI Research
alat berat big chunks datang dari Big Coal Players yang
memiliki revenue streaming USD yang kuat. Relative Return
 Dampak akuisisi tambang emas Martabe pada laba bersih JCI VS UNTR Performance
UNTR (rata-rata FY19E-FY21E), akan memberikan katalis 150%
valuasi saham UNTR. 120%
 Resiko utama adalah pembalikan arah harga batubara. 90%

 Ekspektasi membaiknya perbedaan harga coal benchmark 60% UNTR


dengan CV 4.200 GAR, sebelum diskon dan penurunan 30% JCI
produksi terjadi. 0%
 Kinerja buruk historis juga disebabkan impairment loss, core -30%
profit tetap naik. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY UNTR TP Rp42.000, 13,2xPE19F, 2,5xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 151


Mining Contractor Akhmad Nurcahyadi

UNTR (BUY, TP: Rp42,000, Market Cap: Rp124,862bn)

Volume penjualan Komatsu stabil bertumbuh kuat (unit) Volume pengupasan lapisan tanah (juta bcm)
5,000 4,117 4,495 4,548 3,681 1,000 801 818 848 892
3,788 806 767 717
4,000 3,513
800 702
3,000 2,744 600 587
2,124 2,181
2,000 400

1,000 200

0 0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Volume produksi batu bara (juta ton) Volume penjualan batu-bara konsisten meningkat (juta ton)

150 9.0
6.9 7.0 7.5
119 116 118 7.5 6.7
120 109 109 113 114 5.9 6.3 5.8
90 82 90
6.0
4.6 5.1
60 4.5

30 3.0

0 1.5
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 152
Oil and gas Arandi Ariantara

Oil and Gas (Neutral)


 US Energy Information Agency (EIA) memprediksi produksi Peers Comparison
minyak AS di 2019 akan mencapai 12,1 juta b/d (2018F: 10,9 Last Target Mrk. EPS
juta b/d) dan memprediksi akan terjadi oversupply di 2019. Di Code Rec Price Price Cap
P/E PEG PBV ROAE CAGR
(%) (%)
sisi lain, OPEC memprediksi produksi minyak global di 2019 (Rp) (Rp) 17A–
akan mencapai 100,2 juta b/d (2018F: 98,8 juta b/d). (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 20F
AKRA BUY 3,500 4,400 13,790 9.7 (0.4) 1.4 14.3 21.4
 Dari sisi permintaan, China diperkirakan akan mengkonsumsi
ELSA BUY 368 658 2,686 5.9 15.7 0.7 12.0 37.4
minyak sebesar 14,3 juta b/d dan mengimpor 9,5 juta b/d
(+5% yoy) di 2019 (2018F: 9,1 juta b/d). Secara global, MEDC BUY 810 1,300 14,402 6.8 0.1 0.7 10.0 10.1
permintaan minyak naik 1,5 juta b/d ke 101,5 juta b/d.
PGAS BUY 2,100 2,600 50,907 9.9 0.3 0.9 9.7 44.6
 Kami memproyeksikan harga minyak Brent di 2019 sebesar
Sector average 9.2 0.6 0.9 10.8 34.2
USD 72/b, turun 1% dari harga ytd minyak saat ini USD 73/b.
Sementara 2020, kami asumsikan di USD 70/b. Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Di dalam negeri, pemerintah menargetkan target lifting minyak
Relative Return
2019 mencapai 775 ribu b/d. Sementara Pertamina
menargetkan total produksi keseluruhan bloknya mencapai JCI VS Oil and Gas Performance
414 ribu b/d dengan lapangan Sukowati menjadi ujung 55%
tombak.
 Di 2019, Pemerintah berencana mengurangi impor minyak 35%

dan BBM dengan cara menerapkan kebijakan B30 dan 15%


Oil and
pembangunan kilang. Di 9M18, Indonesia rata-rata
-5% Gas JCI
mengimpor 1,3 juta b/d, naik 5,5% yoy.
 Kami memberikan rating Neutral untuk sektor ini, dengan -25%

ELSA kami pilih sebagai top pick di TP Rp 658 dengan katalis -45%
lebih besarnya belanja modal Pertamina di 2019 serta Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18

masuknya dua proyek besar senilai Rp 1 triliun. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 153


Oil and gas Arandi Ariantara

Oil and Gas (Neutral)


Proyeksi harga minyak Brent, 2017A – 2020F Proyeksi permintaan dan pasokan, 2016A – 2019F
(USD/b) (juta b/d)
75
70 72 70 102.1
101.5
65 68 100.1 100.1
98.6
60 97.7
55 55 95.4 95.8

50
45

40 2016A 2017A 2018F 2019F


Produksi Dunia Permintaan Dunia
2017A 2018F 2019F 2020F

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: EIA

Tingkat persediaan minyak US Ekspor – impor minyak Indonesia, September 2017 - 18


(ribu barel) (ribu b/d)
550,000
1,711 1,636 1,624 1,629 1,809
2 November 2018: 431.8 juta barel, 1,513 1,467
500,000 -5,5% y-y 1,214 1,279 1,172
1,148 1,027 834 879
450,000 1,138 915 955 914 947 956
Rata-rata 10 tahun sebesar 382.4 juta 662 887 550 833 715 645
400,000
Impor minyak Indonesia Ekspor minyak Indonesia
350,000

300,000

250,000
Nov-08 Nov-09 Nov-10 Nov-11 Nov-12 Nov-13 Nov-14 Nov-15 Nov-16 Nov-17

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 154


Oil and gas Arandi Ariantara

AKRA (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp13,789bn)

Forecast Highlights
 AKRA adalah perusahaan distributor bensin swasta terbesar
dengan jaringan nasional dan memiliki tanki penyimpan bensin Forecast and Valuation (at closing price Rp3,500 per share)
dan bahan bakar solar. AKRA saat ini memiliki 130 stasiun Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
pengisian bensin (SPBU) dan saat ini mengembangkan Revenue 18,288 25,079 28,628 32,497
kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE). EBITDA 1,137 1,354 1,780 2,914
Net Profit 1,202 1,834 1,414 2,152
 Di tengah stagnansi harga minyak, pertumbuhan volume
EPS (Rp) 305 465 359 546
menjadi faktor utama penggerak kinerja AKRA. Dengan SPBU
EPS growth (%) 18.9 52.6 (22.9) 52.1
hasil joint venture AKRA dengan British Petroleum (BP) yang
EV/EBITDA (x) 8.8 9.1 7.1 4.5
ditargetkan beroperasi di 2018, kami optimis volume distribusi
P/E Ratio (x) 11.5 7.5 9.7 6.4
AKRA di 2019 dapat tumbuh 18% ke 2,6 juta kiloliter (kl).
P/BV Ratio (x) 1.8 1.5 1.4 1.2
 Laba bersih inti 2018 AKRA kami prediksi meningkat 28% ke Net gearing (%) 16.9 16.9 5.7 nc
Rp 1,4 triliun, mencerminkan marjin laba bersih sebesar 5%. Sumber: Perusahaan, SSI Research
EBIT kami perkirakan meningkat 31% ke Rp 1,8 triliun. Dengan
pertumbuhan tersebut, kami perkirakan marjin EBIT 2019F naik Relative Return
ke 6% (2018F: 5%).
JCI VS AKRAPerformance
 Kepastian Freeport membangun smelter di JIIPE menjadi
50%
katalis pendorong kinerja AKRA kedepannya. Untuk di 2019, 30%
kami estimasi penjualan lahan JIIPE sebesar 62 ha.
10% AKRA
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 4.400,
merefleksikan P/E 2019E sebesar 12x. Resiko investasi adalah -10% JCI
tidak tercapainya volume distribusi AKRA. -30%

-50%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18


Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 155


Oil and gas Arandi Ariantara

AKRA (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp13,789bn)


Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Konsumer bensin, 9M18
(Rp miliar) (%)
25,000 Sumatera 4% Sulawesi 1%
20,680
20,000 18,605
16,326
15,000 12,020

Java & Bali


10,000 Kalimantan
6,900 7,871 26%
4,545 6,218 48%
5,000
1,541 2,266 Big customers
582 1,158
21%
0
2017A 2018F 2019F 2020F
BBM Kimia Logistik Lainnya JIIPE

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pelabuhan JIIPE, 9M18 Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F


(Rp miliar) (%)
35,000 32,497 14%
30,000 10% 28,628 12%
25,000 25,079 12% 10%

20,000 18,288 8% 9% 8%

15,000 7% 7% 7% 6%
10,000 4%
5%
5,000 2%
0 0%

2017A 2018F 2019F 2020F


Pendapatan Marjin EBIT Marjin laba bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 156


Oil and gas Arandi Ariantara

ELSA (BUY, TP: Rp658, Market Cap: Rp2,686bn)

Forecast Highlights
 ELSA adalah perusahaan nasional yang bergerak di bidang
jasa minyak dan gas bumi yang diantaranya, jasa seismik, Forecast and Valuation (at closing price Rp368 per share)
pengeboran dan pengelolaan lapangan minyak. ELSA adalah Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
anak usaha Pertamina dengan kepemilikan sebesar 41%. Revenue 4,979 6,589 7,305 7,720

 Alokasi belanja modal hulu migas Pertamina di 2019 yang EBITDA 678 781 971 1,221
Net Profit 247 328 455 641
mencapai USD 3,0 miliar (2018: USD 2,3 miliar), kami yakini
EPS (Rp) 34 45 62 88
akan membawa dampak positif untuk kinerja ELSA.
EPS growth (%) (20.5) 32.5 38.8 41.0
 Di 2019, ELSA akan mengerjakan dua pekerjaan hulu migas, EV/EBITDA (x) 3.7 3.3 2.4 1.5
survey seismik darat 2D dan 3D di Pesut Mas, Sulawesi P/E Ratio (x) 10.9 8.2 5.9 4.2
Tengah dan pengeboran di Sanga-sanga, Kalimantan Timur P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.6
dan Attaka. Kedua proyek tersebut bernilai lebih dari Rp 1 Net gearing (%) net cash net cash net cash net cash
triliun dan akan mendorong kinerja 2019. Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Peralihan blok Mahakam, blok Sanga-Sanga dan blok Attaka ke
Pertamina kembali berkontribusi terhadap pendapatan ELSA. Relative Return
Di 9M18, ELSA mencatat kinerja laba bersih naik 158% yoy ke JCI VS ELSA Performance
Rp 220,8 miliar sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 70%
40% yoy ke Rp 4,6 triliun.
50%
 Kami estimasikan pendapatan 2019 tumbuh 11% yoy ke Rp 7,3
30% ELSA
triliun sementara laba bersih meningkat 39% ke Rp 455 miliar.
10%
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 658, JCI
-10%
merefleksikan P/E 2019E sebesar 11x. Resiko investasi adalah
-30%
tidak tercapainya target penyelesaian kontrak.
-50%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 157


Oil and gas Arandi Ariantara

ELSA (BUY, TP: Rp658, Market Cap: Rp2,686bn)

Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Pelanggan, 9M18


(Rp miliar)

4,979 6,589 7,305 7,720


Pertamina
49% 41% 38% 36%
Lainnya (Persero)
54%
9% 9% 10% 11% 34%
Lainnya 9%
42% 50% 52% 53%
Pertamina Pertamina
66%
2017A 2018F 2019F 2020F Pertamina EP 27%
Jasa hulu migas terintegrasi Jasa hulu migas pendukung Hulu
Indonesia
Distribusi energi dan logistik 10%

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

ELSA Regent, kapal seismik Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F


(Rp miliar) (%)
9,000 7,720 18.0
8,000 7,305 16.0
13.6 6,589
7,000 15.9 14.0
6,000 4,979 13.3 12.0
5,000 11.8 8.3 10.0
4,000 6.2 8.0
3,000 5.0 6.0
2,000 5.0 4.0
1,000 2.0
- -
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 158


Oil and gas Arandi Ariantara

MEDC (BUY, TP: Rp1,300, Market Cap: Rp14,402bn)

 MEDC adalah perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan Forecast Highlights
gas dengan aset yang tersebar di dalam dan luar negeri. Forecast and Valuation (at closing price Rp810 per share)
MEDC memasuki bisnis tambang melalui akuisisi Amman
Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
Mineral Nusa Tenggara. Selain itu, MEDC juga menjadi Revenue 926 1,373 1,497 1,558
pemegang saham mayoritas di Medco Power Indonesia. EBITDA 433 605 671 711
 Kami memproyeksikan produksi MEDC di 2019 dapat tumbuh Net Profit 127 91 144 172
3% yoy ke 90 ribu barel setara minyak (thousand barrel oil EPS (Rp) 96 73 119 128
equivalent per day / mboed) dengan produksi blok A Aceh EPS growth (%) (31.2) (28.3) 58.1 19.2

menyumbang produksi gas sebesar 6 mboe/d. Produksi gas EV/EBITDA (x) 7.3 5.4 3.9 3.7
P/E Ratio (x) 8.5 11.1 6.8 6.4
MEDC di 2019 berkontribusi sekitar 62% dari total produksi.
P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.7 0.7
 Tambahan pendapatan dari MPI (kontribusi 35%) dan cost Net gearing (%) 167.0 171.5 111.6 97.4
recovery dari blok A Aceh membuat kami memproyeksikan Sumber: Perusahaan, SSI Research
pendapatan 2019 MEDC tumbuh 9% yoy ke USD 1,5 miliar.
 Laba bersih kami proyeksikan naik 63% yoy ke USD 144 juta Relative Return
dengan komitmen biaya produksi MEDC stabil di bawah US$ JCI VS MEDC Performance
10/barel. 610%
 Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) kami estimasi belum 510%

memberikan kontribusi optimal, seiring dengan masih 410%

berlangsungnya masa transisi fase di site Batu Hijau. 310% MEDC


210%
 Mempertahankan BUY dengan TP Rp 1.300, merefleksikan P/E JCI
110%
19F sebesar 10,9x dan potensi upside 61%. Resiko investasi
adalah tidak tercapainya target produksi MEDC dan pelemahan 10%

harga minyak melebihi perkiraan. -90%


Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 159


Oil and gas Arandi Ariantara

MEDC (BUY, TP: Rp1,300, Market Cap: Rp14,402bn)

Produksi minyak dan gas, 2017A – 2020F Proyeksi pendapatan, 2017A – 2020F
(mboe/d) 93.1 (USD juta)
100 87.7 90.3
1,200 976 998
90 84.8
1,000 855 911
80
70 61% 62% 64% 800
60 60%
600 460 517 556
50
40
400
30
20 200 3 68 3 4 4
10 40% 39% 38% 36%
0
0
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Minyak Gas Minyak dan gas Lainnya Listrik
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

Konstruksi Blok A Aceh Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F


(USD juta) (%)
1,600 44.0 1,497 44.8 1,558 50.0
46.8
1,400 1,373 45.6 40.0

1,200 30.0
20.0
9.6
1,000 6.6 10.0
926 13.7 11.0
800 -
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 160


Oil and gas Arandi Ariantara

PGAS (BUY, TP: Rp2,600, Market Cap: Rp50,907bn)

 PGAS merupakan perusahaan distribusi dan transmisi gas Forecast Highlights


terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar pipa distribusi Forecast and Valuation (at closing price Rp2,100 per share)
mencapai 80% dari total kapasitas nasional. Rencana Y/E Dec (USD mn) 17A 18F 19F 20F
pembentukan energy holding dan potensi konsolidasi Pertagas Revenue 2,970 3,225 3,822 3,881
ke PGAS menjadi katalis yang ditunggu. EBITDA 828 861 1,031 1,061
 Volume distribusi PGAS di 2019, kami asumsikan tumbuh 3% Net Profit 143 267 335 377
ke 856 mmscf/d seiring dengan asumsi pertumbuhan ekonomi EPS (Rp) 79 158 212 239
Indonesia yang lebih tinggi, (GDP 2019F SSI: 5,2%). EPS growth (%) (51.7) 99.0 34.7 12.6
 Postur distribusi gas kami yakini masih akan didominasi oleh EV/EBITDA (x) 7.6 6.9 5.7 5.6
pembangkit listrik (41%). P/E Ratio (x) 26.5 13.3 9.9 8.8
 Marjin distribusi 2019 secara konservatif, kami asumsikan stabil P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 0.9 0.9
di USD 2,4 per million metric british thermal unit per day Net gearing (%) 43.1 53.3 38.2 24.4
(bbtu/d) dari USD 2,3 bbtu/d di 2018. Masih banyaknya Sumber: Perusahaan, SSI Research
tekanan penurunan marjin menjadi rintangan utama marjin
distribusi.
Relative Return
 Pendapatan 2019 kami asumsikan tumbuh 19% ke USD 3,8
JCI VS PGAS Performance
miliar seiring masuknya kinerja Pertagas di 2019. Pertagas
kami perkirakan akan berkontribusi 17% terhadap total 60%
pendapatan. 40%
 Laba bersih kami estimasi tumbuh 35% ke USD 335 juta 20%
dengan marjin profitabilitas menguat. marjin laba bersih kami 0% PGAS
proyeksikan meningkat ke 8,8% di 2019 dari 8,3% di 2018. -20%
JCI
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.600, -40%
merefleksikan P/E ’19E sebesar 12x. Resiko investasi adalah -60%
tidak tercapainya target volume produksi kami dan
-80%
pemberlakuan batas harga gas untuk pembangkit listrik.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 161


Oil and gas Arandi Ariantara

PGAS (BUY, TP: Rp2,600, Market Cap: Rp50,907bn)


Kontributor pendapatan, 2017A – 2020F Vol. distribusi dan tingkat utilisasi, 2017A – 2020F
(USD juta) (mmscf/d) (%)
3,000 2,599 2,666 900 49% 856 856 50%
2,539
2,405 834 49%
2,500 850
48%
2,000 800 48%
772 47%
1,500 750 45% 46%
1,000 700 45%
661 45%
500 314 473 485 494 650 44%
8 - 73 2 - 90 6 51 90 7 90 43%
- 600 42%
2016 2017E 2018E 2019E
2017A 2018F 2019F 2020F
Distribusi Transmisi Minyak dan gas Pertagas Lainnya Distribution volumes Utilization rate

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Perbandingan PGAS dan Pertagas 2017 Marjin profitabilitas, 2017A – 2020F


(USD juta) (%)
Description Unit Pertagas PGAS
4,500 27.9 26.7 3,918 3,971 30.0
Market share 4,000
26.8 27.3 25.0
Distribution pipeline km 2,159 5,106 3,500
2,970
3,231
3,000 20.0
Transmission pipeline km 2,284 2,500 15.0
Revenue US$mn 625 2,970 2,000
8.8
Net income margin % 22.6 4.8 1,500
4.8
7.9 8.2 10.0
1,000 5.0
Interest coverage ratio x 7.6 2.6 500
Assets USDmn 1,927 6,293 - -
ROE % 12 5 2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih
Net gearing % 25.0 43.1
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 162


Plantation Sharlita Malik

Plantation (Overweight)

 Di 2019, pertumbuhan produksi CPO akan moderat, jika Peers Comparison


dibandingkan dengan 2015 (+5% yoy). Secara total,
peningkatan tidak lebih dari 2 juta ton, atau + 3% yoy menjadi 64
juta ton sejalan dengan pelemahan yield khususnya di Indonesia Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE
dan Malaysia. Sementara fenomena cuaca yaitu El-Nino, Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
berpeluang terjadi di 2H19 dan berpotensi memangkas (Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
output. AALI BUY 11,725 14,500 22,566 14.7 1.8 6.3 6.4

 Konsumsi global CPO telah berkembang, dengan pertumbuhan


LSIP BUY 1260 1650 8,596 12.7 1.2 6.7 7.3
rata-rata tahunan sekitar 5,3% di tahun 2011-2017. India dan
Indonesia menjadi negara konsumen utama CPO, dengan SIMP HOLD 468 500 7,402 16.7 2.3 2.4 2.4
konsumsi 20 juta ton pada tahun 2017, atau ~30% dari total
konsumsi CPO global. TBLA BUY 895 1,500 4,781 4.3 0.2 4.2 20.7
 Ketergantungan global akan CPO cenderung meningkat seiring
Sumber : Bloomberg, SSI Research
dengan produksi kedelai yang melambat, ketegangan antara
Sector Average 12.1 1.4 4.9 9.2
AS dan China berpeluang mengalihkan permintaan ke CPO,
dan India tetap menjadi pasar ekspor yang stabil, meskipun Relative Return
ada kebijakan mengenai bea masuk impor CPO. JCI VS Plantation Sector Performance
 Dari domestik, per 1 Sep Indonesia telah menerapkan kebijkan
B20 untuk PSO dan Non-PSO. Diperkirakan konsumsi 45%
biodiesel akan meningkat menjadi 6,0 - 6,2 m kl pada 2019 25%
(+94% yoy). 5% PLANTATION
 Kami memperkirakan titik infleksi harga CPO akan terlihat,
dengan potensi kinerja yang lebih baik di 2019F. Kami -15% JCI
asumsikan harga CPO sebesar MYR 2.550 / ton (+11% yoy) di -35%
2019 dan MYR 2.500 / ton di 2020.
-55%
 Kami menaikkan sektor CPO menjadi Overweight di 2019.
dengan LSIP sebagai pilihan utama kami. Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-18Oct-18
Sumber : Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 163


Plantation Sharlita Malik

Plantation (Overweight)

Harga CPO dan MPOB level persediaan Persedian akhir global CPO (‘000 Ton)

MYR/ 000 Tons 1 Nov 2018


2,000 Price: MYR 2,078/mt, -1.9% m-m
10,237 11,328
Stocks: 1,265t, +3.3% m-m 3,000 10,344
1,500 8,856 9,171
1,000 2,000

500 1,000

- -

Sep-13 Jun-14 Mar-15 Dec-15 Sep-16 Jun-17 Mar-18


CPO Inventory level (RHS) CPO Price (LHS) 2014 2015 2016 2017 2018

Sumber : Bloomberg, SSI Research Sumber : Bloomberg, SSI Research


Empat Konsumen CPO Terbesar (2017) Produksi CPO Global (Juta Ton)

Region Total (‘000 Tons) % of total


64.1 65.7
62.6 62.3
India 10,100 15% 59.6 60.5
58.3
Indonesia 9,350 14%

China 4,800 7%

Malaysia 3,070 5% 2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F

Sumber : Bloomberg, SSI Research Sumber : Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 164


Plantation Sharlita Malik

AALI (BUY, TP: Rp14,500, Market Cap: Rp22,566bn)

 Kinerja AALI di 9M18 yang sesuai dengan estimasi, kami lihat Forecast highlight
AALI mampu membukukan kinerja yang sesuai dengan Forecast and Valuation (at closing price Rp11,725)
estimasi 2018 kami.
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Di 2019, adanya pabrik baru kelapa sawit di Kalimantan Revenue 17,306 16,472 17,916 18,663
Selatan berpotensi meningkatkan produksi hingga 700 ribu EBITDA 4,239 3,545 3,634 3,752
Net Profit 2,010 1,498 1,720 2,175
ton/tahun. Oleh karenanya, kami yakini AALI mampu
EPS (Rp) 1044 778 894 1130
mencatatkan pertumbuhan penjualan CPO sebesar 10% yoy, EPS Growth (%) 0.2 (25.5) 14.8 26.4
menjadi 1,8 juta ton, di 2018F dan tumbuh 8% di 2019F. Dividend Yield (%) 0.0 -0.2 0.1 0.2
BV per Share (Rp) 9,386 9,538 9,965 10,558
 Tumbuhnya produksi dan meningkatnya permintaan CPO akan
EV/EBITDA (x) 6.0 6.5 6.3 6.1
menjadi kunci pertumbuhan AALI. Kami proyeksikan AALI akan P/E Ratio (x) 12.6 16.9 14.7 11.7
mencatatkan kenaikan pendapatan mencapai +9% yoy, sejalan P/BV Ratio (x) 1.4 1.2 1.2 1.1
dengan kenaikan volume penjualan + 4% yoy. Sumber : Bloomberg, company, SSI Research
 Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih AALI akan
mengalami penurunan 1,1% untuk setiap 1% penguatan Relative Return
Rupiah terhadap USD. Kami memperkirakan AALI akan JCI VS AALI Performance
membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 15% yoy, 50%
dengan pertumbuhan EPS CAGR di 2018F-2020F sebesar 30%

12%. 10% AALI


 Merekomendasikan BUY dengan TP Rp 14.500, merefleksikan
-10%
PE ’19F sebesar 16,2x dan potensi upside 24%. JCI
 Risiko investasi terletak pada: 1.Usia tanaman perkebunan -30%
sawit AALI yang sudah mature (Rata-rata berumur 21 tahun), -50%
2. Cuaca yang kurang mendukung, dan 3. Melemahnya harga
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
CPO. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 165


Plantation Sharlita Malik

AALI (BUY, TP: Rp14,500, Market Cap: Rp22,566bn)

Kontribusi Pendapatan AALI per Segment Distribusi Area Kelapa Sawit (Ha)

Profil tanaman rata-rata: 15,2 tahun


Palm karnel
dan
6%
turunannya Immature (< 4 Tahun)
16%
51% Umur Produktiv (4 - 15 Tahun)

43% Umur tua (> 15 Tahun)

CPO dan
Turunannya
84%

Sumber : Perusahaan, SSI Research Sumber : Perusahaan, SSI Research

Volume Penjualan dan Harga jual rata-rata Performa Marjin (%)


2.10 1.89 2.04 8,500 30.0 24.0
2.00 1.97 21.0 20.9 23.6
24.5
1.90 8,000 20.0 17.6 21.5 20.3 20.15.6
13.2 13.3
1.80 1.74 11.6 11.7
1.70 7,500 10.0 9.1 9.6

1.60
1.50 2017 2018F 2019F 2020F 7,000 0.0 2017 2018F 2019F 2020F

Volume Penjualan (jt ton) - LHS Harga jual rata-rata (kg/ton)- RHS Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih
Sumber : Perusahaan, SSI Research Sumber : Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 166


Plantation Sharlita Malik

LSIP (BUY, TP: Rp1,650, Market Cap: Rp8,569bn)

 Hingga 3Q18 LSIP mencatat laba bersih 3Q18 naik +12% qoq. Forecast highlight
Meski dibawah estimasi namun kami melihat peluang Forecast and Valuation (at closing price Rp 1,260 per share)
penguatan LSIP di 2019. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 4,738 4,277 4,686 4,932
 Peluang penguatan harga CPO (+10% yoy), pemulihan
EBITDA 1,381 877 1,152 1,347
produksi (+11% yoy) serta volume penjualan yang relatif Net Profit 792 529 678 741
menguat 11% yoy, membuat kami optimis LSIP membukukan EPS (Rp) 116 78 99 109
pertumbuhan di 2019 dan 2020. DPS (Rp) 45 37 44 46
Dividend Yield (%) 3.6 2.9 2.6 3.2
 Berdasarkan analisa sensitifitas, laba bersih LSIP akan BV per Share (Rp) 1,190 1,215 1,298 1,346
mengalami penguatan 4,8% untuk setiap 1% penguatan EV/EBITDA (x) 5.8 6.8 6.7 5.8
Rupiah terhadap USD. Kami perkirakan LSIP akan P/E Ratio (x) 10.9 16.2 12.7 11.6
membukukan pertumbuhan EPS 2019 sebesar 27% yoy. P/BV Ratio (x) 1.1 1.0 1.0 1.1

 LSIP tetap kami sukai didukung oleh, fokus LSIP dengan pure Sumber : Perusahaan, SSI Research

upstream bisnis hal ini yang menyebabkan tingkat profitabilitas


LSIP menjadi yang tertinggi dibanding perusahaan lain dalam Relative Return
cakupan analisa kami. JCI VS LSIP Performance
40%
 Disisi lain, LSIP tidak berencana untuk untuk melakukan
pencairan hutang dalam beberapa tahun ke depan. Menjadikan
20%
perusahaan dengan fundamental baik yaitu, Cleanest balance
sheet dengan zero debt level. 0% LSIP
 Kami merekomendasi BUY dengan target price Rp JCI
1.650,dengan potensi upside 15%. -20%

 Resiko investasi: kondisi cuaca yang kurang mendukukng, -40%

fluktuasi MYR, dan harga CPO yang dibawah estimasi . Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 167


Plantation Sharlita Malik

LSIP (BUY, TP: Rp1,650, Market Cap: Rp8,569bn)

Pendapatan LSIP per segmen Produksi CPO LSIP


Biji; 3.10% 3,000,000 2,143,878 2,185,759 2,222,389 2,444,628 30.0%
Karet; 5.30% Lainnya;
1.50% 25.0%
2,000,000
20.0%
1,000,000
450,214 459,009 477,814 525,595 15.0%

- 10.0%
Produk CPO;
90.10% 2017 2018F 2019F 2020F
TBS- Proses (LHS) CPO - Produksi (LHS) Extraction rate (RHS)
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Sumber : Perusahaan, SSI Research
Kinerja Marjin (%)
Volume panjualan dan harga jual rata rata
500,000 414,197 392,728 435,670 457,113 8,500 30.0 28.0 28.3 28.7 29.1
400,000 25.0 22.4 23.8
8,000
300,000
20.0 20.1 20.1
200,000 7,500 14.5 15.0
15.0 13.0 12.3
100,000
- 7,000 10.0
2017 2018F 2019F 2020F 2017 2018F 2019F 2020F
Volume Penjualan CPO (Ton) ASP (Kg/ton) RSH Marjin Kotor (%) Marjin Operasi (%) Marjin Bersih (%)

Sumber : Perusahaan, SSI Research Sumber : Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 168


Plantation Sharlita Malik

SIMP (HOLD, TP: Rp500, Market Cap: Rp7,402bn)

Forecast highlight
 Pencapaian di 9M18 yang dibawah estimasi seiring margin
divisi EOF yang relatif flat dan belum adanya pertumbuhan Forecast and Valuation (at closing price Rp468 per share)
produksi CPO, membuat kami memperkirakan kinerja SIMP Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akan terbatas di sisa tahun 2018 Revenue 15,827 15,214 15,735 16,465
 Kami melihat divisi EOF tetap menjadi kontribusi utama EBITDA 3,114 2,758 3,074 3,352
Net Profit 511 350 446 507
pertumbuhan SIMP di 2019. Penjualan EOF kami estimasikan EPS (Rp) 32 22 28 32
flat atau hanya tumbuh 1% yoy, sementara divisi CPO tumbuh DPS (Rp) 11.0 13.0 15.0 16.0
16% yoy. Dividend Yield (%) 2.4 2.8 3.2 3.4
 SIMP diuntungkan dengan merek dagang Bimoli yang relatif BV per Share (Rp) 942 946 968 991
kuat di pasar dan mampu membukukan margin lebih tinggi ~ EV/EBITDA (x) 2.4 2.7 2.4 2.2
P/E Ratio (x) 14.5 21.2 16.6 14.6
3% diantara peersnya, Kenaikan kontribusi divisi EOF di 9M18
P/BV Ratio (x) 0.5 0.5 0.5 0.5
memberi peluang penguatan marjin.
Sumber: Bloomberg, SSI Research
 Namun saat ini, SIMP belum mampu menurunkan biaya
produksi dan membebankan konsumen dengan menaikkan Relative Return
harga jual. Tingginya kompetisi di industri hilir membuat ruang JCI VS SIMP Performance
gerak SIMP terbatas.
60%
 Kami membatasi pertumbuhan divisi EOF untuk SIMP. Kami 40%
asumsikan margin keuntungan operasional dari divisi ini akan
20% SIMP
relatif flat dalam beberapa tahun kedepan (~3%). Hal ini yang
nantinya kami asumsikan kontribusi perkebunan terhadap total 0% JCI
pendapatan dapat mencapai 40% (saat ini 36%). -20%
 Merekomendasikan HOLD dengan TP Rp 500. Resiko
-40%
investasi 1.) Kondisi cuaca yang kurang mendukung 2). Harga
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
CPO yang di bawah estimasi. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 169


Plantation Sharlita Malik

SIMP (HOLD, TP: Rp500, Market Cap: Rp7,402bn)

SIMP cpo profile (ha) Produksi TBS dan CPO


8,000 24.0
300 21.8 21.5 22.0
ha

250
6,000 20.9 22.0
200

(%)
4,000 20.0

(k tons)
Ribuan

150 223 241 235 229


100 2,000 18.0
50 38 31 38 45 - 16.0
-
2017 2018F 2019F 2020F 2017 2018F 2019F 2020F
Kelapa Sawit - immature area Kelapa Sawit - mature area FFB (LHS) CPO (LHS) Tingkat ekstraksi (RHS)
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan SIMP per Segmen Performa Marjin SIMP


20,000 25 21.6 22.0 23.5 23.8
19.5 20.4
juta)

15,000 20 19.7 18.1

(%)
10,000 9,542 8,875 8,955 9,412 15 11.5 9.5 10.7 11.4
(Rp

10
3.2 2.8 3.1
5,000 6,439 5,780 6,696 6,966 5 2.3

-
-
2017 2018F 2019F 2020F 2017 2018F 2019F 2020F
Pendapatan Perkebunan Pendapatan EOF Marjin Kotor Marjin EBITDA Marjin Operasi Marjin Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 170


Plantation Sharlita Malik

TBLA (BUY, TP: Rp1,500, Market Cap: Rp4,781bn)

 Hingga akhir 2018, manajemen menargetkan peningkatan Forecast highlight


proporsi divisi gula menjadi 37% (1H18: 28%, 2017: 34%), Forecast and Valuation (at closing price Rp900 per share)
menyusul tambahan kuota impor sebesar 50.000 ton (total Yr-end Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
kuota impor untuk FY18 menjadi sebesar 200.000 ton). Revenue 8,975 8,962 9,328 9,623
EBITDA 2,184 2,349 2,748 2,991
 Dengan tambahan kuota impor tersebut, kami estimasikan
Net Profit 949 886 1,116 1,234
volume penjualan gula olahan (Rose Brand) mengalami
EPS (Rp) 178 166 209 231
pertumbuhan 13% yoy menjadi 350 ribu di 2018E dan menguat BVPS (Rp) 749 846 989 1,137
10% yoy menjadi 385 ribu di 2019F. DPS (Rp) 60 71 66 84
 Di 4Q18, TBLA berencana mengoperasikan pabrik kelapa sawit EV/EBITDA (x) 5.6 5.0 4.2 3.5

dengan kapasitas 220.000 ton/tahun, sehingga berpotensi P/E Ratio (x) 5.1 5.4 4.3 3.9
P/BV Ratio (x) 1.2 1.1 0.9 0.8
meningkatkan pendapatan 2019.
 Seiring dengan penetapan alokasi B20 untuk sektor non-PSO, Source: Bloomberg, SSI Research

TBLA berpeluang memperoleh tambahan produksi biodiesel


sebesar 32.314 kl. Sedangkan untuk sektor PSO, TBLA Relative Return
mendapatkan alokasi produksi sebesar 64.206 kl. JCI VS TBLA Performance
 Sehingga kami estimasikan kontribusi biodiesel di 2019 240%
menguat menjadi 12% (dari sebelumnya 9%) dengan volume 180%
penjualan mencapai 155.000 kl (+60% yoy) di 2018 dan 120% TBLA
178.250 kl +15% yoy) di 2019. 60%
 Dengan asumsi harga CPO sebesar MYR 2.500/ton di 2019, 0%
JCI
meningkatnya penjualan biodiesel serta biaya produksi yang -60%
lebih rendah kami proyeksikan laba bersih TBLA di 2019
-120%
tumbuh 23% yoy ke Rp 1,2 trilliun.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY dengan TP Rp 1.500 P/E 19E 6,8x, di bawah industri Source: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 171


Plantation Sharlita Malik

TBLA (BUY, TP: Rp1,500, Market Cap: Rp4,781bn)


Komposisi penjualan per produk Pendapatan per segmen ( juta Rp)
7,000 5,895 6,177 6,285 6,426

6,000
5,000

4,000 3,080 2,785 3,043 3,197

3,000

2,000

1,000

2017 2018F 2019F 2020F


Pendapatan CPO Pendapatan Gula

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


Performa Utang Peforma Marjin (%)

5.5 6.0
120.0 117.3 4.9 4.3 3.5 3.6 4.0
12.8
109.5
80.0 131.3 12.0
101.3 87.2

40.0 2.0 10.6

9.9
0.0 0.0

2016 2017 2018E 2019E 2020E


Net Gearing (LHS) Ratio Bunga (RHS) 2017 2018F 2019F 2020F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 172


Poultry Marlene Tanumihardja

Poultry (Neutral)

 Hingga 9M18, kami melihat kinerja sektor unggas yang masih Peers Comparison
relatif stabil, meskipun di tengah beberapa tantangan seperti Market EPS
Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
melemahnya nilai tukar Rupiah.
Price Price 18F-21F
 Kenaikan harga jagung sebagai bahan baku utama pakan (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
ternak unggas turut menjadi sorotan, yang disebabkan oleh CPIN BUY 5,375 6,700 88,139 24.6 1.0 16.7 17.7 15.7
kendala panen pada 3Q18. Akan tetapi, kami ekspektasikan
JPFA BUY 2,020 2,750 23,687 10.2 1.1 6.0 17.9 12.2
harga jagung berangsur normal tahun depan, terlebih dengan
dibukanya kembali keran impor jagung. MAIN BUY 1,265 2,000 2,832 7.4 0.2 8.5 16.6 26.8
 Kenaikan harga jagung turut mendorong pemerintah untuk
Sector 14.1 0.8 10.4 17.4 18.2
menyesuaikan batas harga referensi tertinggi Broiler, daging
ayam, serta telur ke level yang lebih tinggi sebagai upaya Average

mengatasi kenaikan biaya bahan baku. Sumber: Bloomberg, SSI Research


 Kami melihat, ke depannya, tumpuan perusahaan unggas
Relative Return
masih berada pada divisi DOC dan ayam olahan (harga stabil
dan volume berpotensi meningkat seiring ekspektasi kenaikan JCI VS Poultry Sector Performance
permintaan, terutama pada 1H19 seiring momentum Pemilu). 180%
 Kami memilih JPFA sebagai top pick kami pada sektor unggas, 130%

seiring dengan kinerja yang solid hingga 9M18, potensi upside 80% POULTRY
tertinggi dan diversifikasi bisnis yang kuat.
30%
 Adapun resiko investasi pada sektor ini meliputi: 1). Mata rantai JCI
distribusi yang panjang, 2). Konsistensi regulasi Kementerian -20%
Pertanian dan Kementerian Perdagangan, 3). Keadaan cuaca -70%
yang berpotensi menghambat ketersediaan jagung lokal..
Nov-15 Apr-16 Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 173


Poultry Marlene Tanumihardja

Poultry (Neutral)

Harga DOC dan Broiler (Hingga Okt’18) Peraturan Harga Terbaru Terkait Sektor Unggas
Lower Limit per Previous Per Previous Lower
Higher Limit per Kg (At Kg Higher
Farmers Gate) Kg (At Farmers Limit (At Limit Per Kg (At
Gate) Farmers Farmers Gate)
Gate)
Broiler Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000
Egg Rp20,000 Rp18,000 Rp19,000 Rp17,000
Chicken meat Rp34,000 Rp23,000 Rp32,000 Rp22,000
Corn Rp3,150 (at farmers’ level) Rp4,000 (sold to feedmilers).

Sumber: Kementerian Perdagangan


Sumber: Pinsar, SSI Research

Konsumsi Daging Ayam Per Kapita Pangsa Pasar Produksi DOC dan Pakan Ternak Nasional (2018)

Others
21% CPIN
CPIN Others
40% 32%
Sierad 35%
6%
MAIN
8%
JPFA CJ JPFA

25% MAIN
6% 23%
4%

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 174


Poultry Marlene Tanumihardja

CPIN (BUY, TP: Rp6,700, Market Cap: Rp88,139bn)

 Kami memprediksi kinerja CPIN masih solid untuk Forecast Highlight


Forecast and Valuation (at closing price Rp5,375 per share)
tahun depan, didukung oleh harga DOC dan Broilers yang
Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
stabil, kenaikan volume penjualan, serta stimulus dari pemerintah
Revenue 49,367 52,277 57,636 63,567
yang lebih tinggi di tahun depan.
EBIT 3,685 4,318 5,306 5,561
 Selain itu, kami menilai, CPIN juga lebih siap dari sisi corn EBITDA 4,005 4,347 5,354 5,698
management, di mana infrastruktur dryer dan silo siap Net Profit 2,496 2,894 3,583 3,775
beroperasi. Di samping itu, kami melihat kenaikan harga EPS (Rp) 152 177 219 230
BV per Share (Rp) 956 1,082 1,235 1,396
bahan baku pakan ternak sudah terbatas, kami estimasikan
EV/EBITDA (x) 23.1 21.1 16.7 15.6
harga jagung stabil di awal tahun depan seiring musim panen. DPS 56.0 53.0 65.6 69.1
 Jika dibandingkan dengan emiten – emiten lainnya dalam Dividend Yield (%) 1.0% 1.0% 1.2% 1.3%
sektor unggas, CPIN memiliki keunggulan, antara lain: 1). P/E Ratio (x) 35.3 30.4 24.6 23.3
economies of scale yang lebih besar dengan belanja modal P/BV Ratio (x) 5.6 5.0 4.4 3.9
yang lebih tinggi, memungkinkan perusahaan untuk Sumber: Bloomberg, SSI Research
mempertahankan dominasi pangsa pasar tertinggi dalam
Relative Return
produksi pakan ternak dan DOC, 2). Struktur neraca keuangan
JCI VS CPIN Performance
yang kuat.
180%
 Secara keseluruhan, kami memberikan TP untuk CPIN 130%
sebesar Rp 6,700, merefleksikan 30,6x 19E PE. Besarnya
80% CPIN
potensi kenaikan mendorong kami untuk kembali
merekomendasikan BUY. 30%
JCI
 Adapun kami melihat resiko investasi pada CPIN meliputi: 1). -20%
Cuaca ekstrim yang berpotensi menekan produksi jagung, 2).
-70%
Pelaksanaan dan konsistensi peraturan pemerintah.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 175


Poultry Marlene Tanumihardja

CPIN (BUY, TP: Rp6,700, Market Cap: Rp88,139bn)


Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis (9M18) Performa Penjualan

90,000 35%
80,000 30%
70,000 25%
60,000

Rp Bn
20%
50,000
40,000 15%
30,000 10%
20,000
5%
10,000
- 0%

Penjualan (Rp Bn) Pertumbuhan Penjualan (%)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


Performa Marjin Laba ROE dan ROA
25%

20%

15%

10%

5%

0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F 2019F 2020F
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 176
Poultry Marlene Tanumihardja

JPFA (BUY, TP: Rp2,750, Market Cap: Rp23,687bn)

 Kami estimasikan kinerja tahun depan masih bertahan, JPFA Forecast Highlight
mampu mempertahankan kinerja baik hingga 9M18, meskipun Forecast and Valuation (at closing price Rp 2,020 per share)
diterpa tantangan seperti melemahnya nilai tukar Rupiah. Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 29,602 33,531 37,736 42,400
 Hingga 9M18, JPFA masih mampu meningkatkan volume EBIT 1,398 1,528 1,634 1,749
penjualan secara keseluruhan, maka dengan strategi yang EBITDA 2,813 4,105 4,620 5,136
sama dan berkesinambungan dari manajemen, kami Net profit 998 2,117 2,318 2,512
berpandangan bahwa hal tersebut masih mampu bertahan EPS 85 181 198 214
hingga tahun depan. BV/Share (Rp) 785 948 1,107 1,278
DPS (Rp) 53.9 18.3 38.8 42.5
 Kami juga menilai, JPFA juga diunggulkan dengan sistem Dividend Yield (%) 2.5% 0.9% 1.9% 2.1%
biosecurity yang kuat dan kualitas DOC yang baik. Selain itu, EV/EBITDA Ratio (x) 10.0 6.5 6.1 5.7
JPFA juga memiliki bisnis downstream yang baik dan mampu P/E Ratio (x) 23.7 11.2 10.2 9.4
menjadi salah satu sumber andalan pertumbuhan pendapatan P/BV (x) 2.6 2.1 1.8 1.6
pada masa yang akan datang. Bisnis tersebut antara lain: Sumber: Bloomberg, SSI Research
produk – produk Dairy.
 Dengan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang lebih baik, Relative Return
kami menilai marjin laba perusahaan akan terjaga di tahun – JCI VS JPFA Performance
tahun mendatang. 520%
 Sama seperti emiten – emiten lainnya dalam sektor unggas, 420%

resiko investasi meliputi: 1). Gejolak harga jagung, 2). 320%

pelemahan nilai tukar Rupiah, 3). Fluktuasi harga DOC dan 220% JPFA

Broiler di pasar. 120% JCI


 Melihat masih besarnya potensi kenaikan yang ada dari harga 20%

saat ini, kami memberikan rekomendasi BUY untuk saham -80%

JPFA dengan TP 2,750 merefleksikan 13,9x P/E19E. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 177
Poultry Marlene Tanumihardja

JPFA (BUY, TP: Rp2,750, Market Cap: Rp23,687bn)


Pertumbuhan Penjualan dan Penjualan (%) Kontribusi Penjualan Berdasarkan Divisi (9M18)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Performa Marjin Laba ROE dan ROA


25.0% 45%
20.0% 40%
35%
15.0% 30%
25%
10.0% 20%
5.0% 15%
10%
0.0% 5%
0%

2018F
2019F
2020F
2021F
2022F
2023F
2024F
2025F
2026F
2027F
2009

2010
2011
2012
2013
2014
2015

2016
2017
Marjin Laba Kotor

Marjin Laba Operasional


Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih ROE ROA

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 178


Poultry Marlene Tanumihardja

MAIN (BUY, TP: Rp 2,000, Market Cap: Rp2,832bn)

Forecast Highlight
 Serupa dengan JPFA, kinerja MAIN di 9M18 relatif baik yang
turut disebabkan oleh cemerlangnya kinerja divisi Breeder dan Forecast and Valuation (at closing price Rp1,265 per share)
Broiler. Dengan asumsi tidak ada perubahan kebijakan Rpbn 17A 18F 19F 20F
mengenai impor GP, maka kami ekspektasikan harga DOC dan Revenue 5,441 6,363 6,844 7,824
Broiler akan stabil. EBITDA 346 671 731 834
Net profit 48 263 384 455
 Manajemen perusahaan menambah kapasitas hingga 260 juta EPS 21 118 172 203
DOC di tahun 2018 untuk menunjang kenaikan permintaan EPS Growth (%) -81.9 448.1 46.1 18.2
daging ayam. Manajemen menargetkan kenaikan 8 – 10% Dividend Yield (%) 1.9 0.4 2.3 3.4
volume produksi DOC pada tahun 2019 dan seterusnya. BV/Share 779 891 1,033 1,193
 Kami memprediksi segmen bisnis produk ayam olahan akan P/E Ratio (x) 59.0 10.8 7.4 6.2
EV/EBITDA Ratio (x) 13.1 6.9 6.2 5.2
mencatat pertumbuhan lebih tinggi di tahun depan, terutama
P/BV (x) 1.6 1.4 1.2 1.1
dengan kesinambungan investasi (TV Commercial) dan alokasi
biaya promosi dan iklan yang besar sejak tahun 2017 untuk Sumber: Bloomberg, SSI Research

meningkatkan brand awareness (CikiWiki dan Sunny Gold). Relative Return


 Manajemen juga fokus menyuplai ayam untuk kebutuhan JCI VS MAIN Performance
internal bisnis produk olahan, sehingga kualitas terpantau dan 110%
terjamin. 80%

 Dari segi cost, kami memprediksi biaya bahan baku dapat 50%
diredam dengan adanya corn management yang lebih baik, 20% MAIN
seiring dengan instalasi tambahan beberapa silo dan dryer
-10% JCI
yang sudah dimulai di 2018.
 Dengan pengurangan proporsi short – term loan dan eksposur -40%

terhadap dolar, bottom line perusahaan akan tampak lebih -70%


menarik. BUY dengan TP Rp 2,000, merefleksikan 11,6x Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
P/E19E. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 179
Poultry Marlene Tanumihardja

MAIN (BUY, TP: Rp 2,000; Market Cap: Rp2,832bn)

Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis (9M18) Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan (%)

15,000 40.0%

Bn
10,000 30.0%
20.0%

Rp
5,000
10.0%
0 0.0%

Sales Sales Growth (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Performa Marjin Laba Solvency


180% 8.0
35% 10.0%
30% 8.0% 150% 7.0
120% 6.0
25% 6.0%
20% 5.0
4.0% 90%

(x)
15% 4.0
2.0% 60% 3.0
10%
0.0% 30% 2.0
5%
0% -2.0% 1.0
0%
-5% -4.0% 0.0
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional -30% -1.0
Net Gearing Interest Coverage (RHS)
Marjin Laba Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 180


Precast Akhmad Nurcahyadi

Precast (Neutral)
 Pertumbuhan industri yang masih menjanjikan. Perkembangan Peers Comparison
indutsri potensi lebih baik dari sektor konstruksi, mengingat
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
pasar pre-cast juga melayani produk-produk sektor properti di
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
masa yang akan datang.
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
 Kontinuitas teknologi know how dan inovasi produk-produk
WSBP BUY 314 400 8,129 7.7 1.7 0.8 9.8
precast terutama untuk kebutuhan residential (landed dan WTON BUY 298 380 2,597 6.5 1.6 0.6 10.0
highrise) maupun commercial (telah dilakukan beberapa Sector Average 7.1 1.7 0.7 9.9
precast players) akan memberikan ruang gerak pertumbuhan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
tinggi.
 Proyek infrastruktur yang masif diluar proyek PSN dan proyek
PSN yang telah beroperasi.
 Siapapun pemenang Pilpres 2019, kami melihat
pengembangan infrastruktur tidak dapat ditunda.
 Ragam sumber dana (selain infra spending) seperti: LMAN, Relative Return
VGF, hingga kepada upaya mendorong pihak swasta dan JCI VS Precast Sector Performance
perbankan untuk berperan aktif termasuk inovasi pendanaan. 50%
30%
 Sudut pandang neutral didorong oleh (1) pelemahan nilai tukar
rupiah (2) ancaman kenaikan suku bunga kredit (3) uncertainty 10% PRECAST
kondisi makro domestik (4) sektor precast yang akan
-10%
bertumbuh tidak masif YoY dan (5) appetite pasar pada saham JCI
sektor precast yang belum membaik. Resiko terletak pada -30%
kebutuhan dan sumber pendanaan yang tidak sedikit.
-50%
 Pendekatan bottom up rekomendasi saham: (1) BUY WSBP TP
Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F, (2) BUY WTON TP Rp380, Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research
8,3xPE19F, 0,8xPBV19F.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 181
Precast Akhmad Nurcahyadi

Precast (Neutral)

Penerima benefit pertumbuhan sektor infra dan konstruksi Penguasa duopoly market sektor precast (Rp tn)

VGF BLU LMAN Anggaran Infrastruktur Kontrak baru WTON (Rp triliun) Kontrak baru WSBP (Rp
500 400.9 410.4 50 triliun) 15
400 11 9 10
313.5 32.1 35.4 420.5 40 10 8 8
300 8
22.0 30 7
200 256.1 16.0 20 5 4 5 4
100 1.2 1.5 1.1 0.5 1.2 2.1 10
0
0 0
15A 16A 17A 18E 19E
17A 18F 19F 9M17A 9M18A
Sumber: Kementrian Keuangan, SSI Research Sumber: WTON, WSBP, SSI Research

Penerima benefit eksekusi proyek sektor infra dan konstruksi WTON dan WSBP hutang berbanding ekuitas (x)

32% Sept13 0.8 WTON DER WSBP DER


28%
+21,7% Sept18
0.6 0.7
24%
Sept16 +17,2% 0.6 0.5 0.5
20% 0.5 0.4 0.4
+19,7%
0.4
16% Sept14 Sept15 Sept17 0.3
12% +18,7% +19,9% +21,0% 0.2
Sep-13

Dec-13Mar-14Jun-14

Dec-14

Mar-15Jun-15Sep-15

Dec-15Mar-16Jun-16

Dec-16

Mar-17Jun-17Sep-17

Dec-17

Mar-18Jun-18Sep-18

0.0
Sep-16
Sep-14

17A 18F 19F 20F

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research Sumber: WTON, WSBP, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 182


Precast Akhmad Nurcahyadi

WTON (BUY, TP: Rp380, Market Cap: Rp2,597bn)


 Pertumbuhan laba bersih 9M18A diatas ekspektasi, baik vs Forecast Highlights
9M18E kami maupun vs FY18E kami dan konsensus.
Forecast and Valuation (at closing price Rp298 per share)
 Ketergantungan pada induk usaha yang lebih rendah Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
dibandingkan peersnya. Sales 5,362 5,772 6,454 7,405
 Sinergi dengan grup dan kekuatan pelanggan eksternal grup EBITDA 707 898 1,038 1,210
Net Profit 329 385 401 443
akan menjaga pertumbuhan kontrak internal, sekaligus EPS (Rp/saham) 38 44 46 51
memberikan kemudahan menangkap permintaan DPS (Rp) 10 12 13 14
pasar/kontrak/proyek eksternal. Dividend Yield (%) 3.5 4.1 4.3 4.7
BV per share (Rp) 315 383 458 546
 Kontinuitas kenaikan kapasitas produksi untuk menangkap EV/EBITDA (x) 5.1 4.7 4.1 3.3
potensi pasar industri precast yang menjanjikan kedepannya. P/E Ratio (x) 7.9 6.7 6.5 5.9
P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.6 0.5
 Layanan inner boring dan kontinuitas inovasi produk, layanan
dan teknologi kedepannya memperkuat daya saing.. Sumber: Perusahaan, SSI Research

 Cakupan fasilitas produksi memberikan peluang pasar..


Relative return
 Rekomendasi BUY didorong oleh (1) de-rating saham WTON JCI VS WTON Performance
(2) ketergantungan induk usaha yang rendah (3) kontinuitas 60%
pertumbuhan kontrak baru dan eksekusi proyek yang inline 40%
akan berdampak positif pada pertumbuhan laba bersih (4) 20%
ekspektasi nilai burn rate yang meningkat dan (5) nilai OB yang 0% WTON
lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan laba bersih FY19. -20%
JCI
 Resiko terletak pada: (1) financing gaps yang tidak mudah -40%
diatasi dan (3) appetite pasar pada saham sektr precast yang -60%
belum berubah. -80%
 BUY WTON TP Rp380, 8,3xPE19F, 0,8xPBV19F. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 183


Precast Akhmad Nurcahyadi

WTON (BUY, TP: Rp380, Market Cap: Rp2,597bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)

15 Kontrak baru (Rp triliun) Total kontrak - OB (Rp triliun) 75%


60%
60%
11 12 12 13 46% 50% 48% 51%
12 45%
8 7 8 8
9 6 7 30%
6 4 4
3 15%
3 3
0%
-
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton) Hutang berbanding ekuitas (x)
4.0 3.7 3.8
3.2 3.0 3.3 0.8
0.6
2.2 2.3 2.5 0.6 0.5
2.4
0.5 0.4
0.4 0.3 0.3 0.3
1.6

0.8 0.2
0.0
0.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 184


Precast Akhmad Nurcahyadi

WSBP (BUY, TP: Rp400, Market Cap: Rp8,129bn)


 Kami semakin menyukai WSBP ditengah perubahan fokus Forecast Highlights
untuk mengejar eksekusi kontrak dalam pipeline dibanding
mengejar pertumbuhan kontrak baru yang tinggi yang akan Forecast and Valuation (at closing price Rp314 per share)
berujung pada kebutuhan pendanaan dan potensi terjadinya Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
Sales 7,104 7,502 8,148 9,117
financing gaps. EBITDA 1,759 1,790 1,971 2,105
 Sebagai salah satu penguasa pasar industri precast, WSBP Net Profit 1,000 1,025 1,070 1,129
akan menjadi penerima benefit dari potensi pertumbuhan EPS (Rp/saham) 38 39 41 43
DPS (Rp) 31 19 22 21
seKtor yang menjanjikan kedepannya (pesaing utama hanya Dividend Yield (%) 6.9 4.4 4.9 4.8
WTON). BV per share (Rp) 278 353 414 478
 Kontinuitas sinergi dengan induk perseroan akan memberikan EV/EBITDA (x) 6.1 6.1 3.8 3.4
P/E Ratio (x) 8.3 8.1 7.7 7.3
pasar captive melalui perolehan kontrak dari WSKT. P/BV Ratio (x) 1.1 0.9 0.8 0.7
 Pertumbuhan kapasitas produksi yang signifikan untuk Sumber: Perusahaan, SSI Research
menangkap potensi pasar yang menjanjikan kedepannya.
 Resiko terletak pada proses divestasi induk perseroan (WSKT). Relative return

 Rekomendasi BUY didorong oleh (1) murahnya valuasi WSBP JCI VS WSBP Performance
36%
(2) potensi dampak positif akselerasi eksekusi proyek dalam
pipeline (3) ekspektasi nilai burn rate yang meningkat ditengah 26%
nilai OB yang lebih dari cukup untuk menjaga pertumbuhan 16%
laba bersih 19F. 6% WSBP

 Resiko terletak pada: (1) financing gaps yang tidak mudah -4% JCI
diatasi (2) divestasi pada beberapa proyek yang diperoleh dari -14%
-24%
induk usaha (3) appetite pasar pada saham sektor precast
-34%
yang belum berubah.
Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY WSBP TP Rp400, 9,9xPE19F, 1,0xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 185


Precast Akhmad Nurcahyadi

WSBP (BUY, TP: Rp400, Market Cap: Rp8,129bn)

Kontrak baru dan total kontrak - OB (Rp triliun) Ekspektasi burn rate yang stabil akan jaga pertumbuhan 19F (%)

Kontrak baru (Rp triliun) Total kontrak - OB (Rp triliun) 75%


64%
24 21 23 60%
21 45%
18 15 15 17
15 12 11 10 32% 30% 25%
30% 22%
12 8 20% 21%
9 6 7
4 4 15%
6 3
3 0%
-
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pertumbuhan kapasitas produksi untuk tangkap pasar (juta ton) Hutang berbanding ekuitas (x)

4.8
3.9 4.1 0.8
4.0
3.3 3.5 0.6 0.7
3.2 0.6 0.5
2.7 0.5
2.4 0.4
1.8 0.4 0.3

1.6 0.2
0.8 0.2
0.8
0.0 0.0
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 186


Property Akhmad Nurcahyadi

Property (Neutral)
 Perbaikan sektor masih akan belum terlihat hingga akhir tahun Peers Comparison
depan (19F), didorong oleh (1) potensi berlanjutnya stagnasi
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
(flat) marketing sales (2) potensi ancaman kenaikan suku
Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
bunga KPR/KPA, (3) tahun politik menyebabkan konsumen
(Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
cenderung wait and see. ASRI SELL 270 255 5,306 4.6 (22.1) 0.5 10.3
 Kenaikan suku bunga akan dorong nilai (porsi) mortgage turun, BSDE BUY 1,090 1,325 20,983 3.7 0.5 0.5 13.7
CTRA HOLD 805 850 14,941 18.7 (4.6) 0.8 4.2
terutama akan terasa pada segmen (ASP) menengah bawah
DMAS SELL 128 125 6,170 9.6 4.4 0.7 7.8
dan menengah. Penjaga pertumbuhan potensi datang dari KIJA SELL 220 160.0 4,580 149.1 (2.3) 0.8 0.5
segmen kelas menengah atas (ASP Rp750juta-Rp1.5m). PWON BUY 494 660 23,791 11.4 2.3 1.5 13.1
SMRA HOLD 570 610 8,223 20.7 1.6 1.1 5.3
 Sudut pandang sub segment: (1) landed akan mengalami
SSIA HOLD 462 480 2,174 63.7 0.6 0.5 0.7
tekanan (2) highrise potensi tidak tertekan seperti landed Sector Average 35.2 1.9 0.9 8.1
seiring dengan berlanjutnya gaya hidup perkotaan (3) highrise
Sumber: Bloomberg, SSI Research
office masih negatif karena over supply (4) hotel potensi
semakin tertekan karena menajamnya persaingan (5) industrial
Relative Return
land sangat bergantung pada ekspansi bisnis yang dipengaruhi
JCI VS Property Sector Performance
oleh tahun politik dan (6) retail menjadi satu satunya yang
masih positif dan potensi terjaga oleh masyarakat yang 80%
50%
konsumtif.
 Nilai loan channeled yang telah solid (lebih baik dari periode 20% PROPERTY
sebelumnya) belum kami simpulkan sebagai perbaikan sektor
dan potensi kembali tertekan bila suku bunga KPR/KPA naik. JCI
 Ragam kebijakan positif belum membuahkan hasil signifikan. -10%
-40%
 Pasar tengah mencari new equilibrium baru. Kunci utama
masih terletak pada kembalinya investor property. Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18Oct-18
 Neutral sector property, dengan top pick PWON Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 187


Property Akhmad Nurcahyadi

Property (Neutral)

Harga sewa net W/D per m2 (USD per sq ft) Perbaikan penyaluran kredit KPR YoY (%)

36% Sept13
15 13.4 1Q18 2Q18 3Q18
30%
10 +31,7%
Sept18
24%
Sept16 +14,0%
6.7 5.6 7.4 Sept15
18% +7,2%
5 13.4 13.4 4.0 12% Sept14 +8,0% Sept17
6.7 5.4 2.8 7.5 7.3 +10,5%
6.5 5.6 4.0 2.6 6% +12,3%
3.8 2.8
0 0%
TNG BKS KRW / PRW SR BGR GJT
41518 41883 42248 42614 42979 43344
Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SSI Research

Vacancy rate gedung terus meningkat karena over supply (%) Tingkat okupansi hotel Indonesia masih mampu bertumbuh (%)

35 1Q18 2Q18 3Q18 75


29.3 56.3 58.4 60.0
28 24.5 60 45.5 50.6 51.8 53.0 54.1 54.2 54.2

21 28.4 28.4 17.0 11.5 45

14 23.3 23.3 30

7 15.4 15.4 10.3 10.3 15


0 0
All Grade Class A Clas B Class C
9M09 9M10 9M11 9M12 9M13 9M14 9M15 9M16 9M17 9M18

Sumber: Cushman & Wakefield, SSI Research Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 188


Property Akhmad Nurcahyadi

ASRI (SELL, TP: Rp255, Market Cap: Rp5,305bn)


 Hingga 9M18 ASRI masih belum menunjukan perbaikan Forecast Highlights
kinerja.
Forecast and Valuation (at closing price Rp270 per share)
 Pertumbuhan positif top line yang tidak diikuti dengan kenaikan
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
laba sejalan dengan ekspektasi kami, ditengah berlanjutnya Sales 3,917 3,771 3,902 4,279
beban bunga yang tinggi (hutang dalam USD). EBITDA 2,130 1,923 1,935 2,065
 Tidak berubahnya rekomendasi kami (tetap skeptical) didorong Net Profit 1,380 1,161 1,158 1,200
EPS (Rp/saham) 70 59 59 61
oleh: (1) ancaman kenaikan suku bunga yang akan berdampak DPS (Rp) 3 8 7 7
lebih siknifikan dibandingkan peersnya (2) profil produk Dividend Yield (%) 1.1 3.1 2.6 2.6
(konsumen) segmen menengah dan menengah bawah yang BV per share (Rp) 431 497 569 591
lebih interest rate sensitive (3) beban bunga yang akan EV/EBITDA (x) 5.6 6.7 6.9 7.2
berlanjut tinggi (4) pencapaian pre-sales yang seringkali lebih P/E Ratio (x) 3.8 4.6 4.6 4.4
P/BV Ratio (x) 0.6 0.5 0.5 0.5
rendah atau jauh dibawah rata-rata industri dan peersnya. Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Selain itu, kami juga melihat dampak depresiasi nilai rupiah
akan semakin membebani ASRI, seiring dengan nilai opsi call Relative return
spread hedging yang sebagian besar telah terlampaui dan JCI VS ASRI Performance
hanya senilai USD20juta yang masih memiliki batas atas opsi 60%
call Rp15.000/USD dari total USD480juta.
 Kunci pertumbuhan terletak pada membaiknya nilai gearing 40%

dan beban hutang (USD) serta batasan opsi call spread. 20% ASRI
 Perkembangan infrastruktur jalan tol di sekitar lokasi ASRI tidak 0%
JCI
serta merta mendorong permintaan naik tajam, mengingat -20%
konsumen kelas menengah dan menengah bawah yang lebih
interest rate sensitive. -40%
 SELL ASRI TP NAV Rp255 (60% Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

disc),4.3xPE19F,0,4xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research

. 189
PT Samuel Sekuritas Indonesia
Property Akhmad Nurcahyadi

ASRI (SELL, TP: Rp255, Market Cap: Rp5,305bn)

Profil pembayaran konsumen, kredit potensi turun (%) Pra penjualan (Rp triliun)

100% Tunai Cicilan tetap Kredit 5.4 4.8


4.5 4.3
30% 37% 3.6 3.4
80% 43% 58% 58% 45% 40% 46% 3.6
2.8 2.3 2.5 2.8
2.7 2.2
60% 1.6 1.9
40% 60% 40% 30% 30% 50% 55% 53% 42% 1.8
1.0
20% 0.9 0.5
10% 17% 12% 12% 5% 5% 10% 12%
0%
- 08A 09A 10A 11A 12A 13A 14A 15A 16A 17A 18F 19F
15A 16A 17A 9M17 9M18 18F 19F 20F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Segmentasi bisnis, real estat andalan sekaligus ancaman (%) Porsi pendapatan - berulang dan tidak berulang (%)

Real estat Pariwisata Lainnya Jasa hosp dan 100% Berulang (recurring) Tidak berulang (non recurring)
prasarana 100%
95% 11% 11% 7% 8% 7% 6%
2% 3% 3% 4% 80%
90%
60% 87% 86% 90% 89% 89% 89%
2% 2%
85%
40%
87% 86% 90% 89% 89% 89%
80% 20%
13% 14% 10% 11% 11% 11%
75% 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 190


Property Akhmad Nurcahyadi

BSDE (BUY, TP: Rp1,325, Market Cap: Rp20,978bn)


 Penurunan kinerja laba bersih 9M18 kami harapkan akan Forecast Highlights
membaik di kuartal berjalan, sebagai akibat revenue
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,090 per share)
recognition yang lebih tinggi didorong oleh stabilnya
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
peningkatan pre-sales.
Sales 10,347 11,405 12,385 13,478
 Pertumbuhan tersebut potensi mendorong pengakuan EBITDA 6,031 9,093 10,029 11,081
pendapatan yang lebih tinggi kuartal berjalan. Net Profit 4,920 5,273 5,631 6,135
EPS (Rp/saham) 256 274 293 319
 Pertumbuhan pre-sales yang solid tersebut juga tanpa DPS (Rp) 5 7 9 11
kehadiran one time gain land sales. Hal ini mengindikasikan Dividend Yield (%) 0.5 0.7 0.9 1.0
kekuatan daya jual produk BSDE di tengah kondisi industri BV per share (Rp) 1,517 1,817 2,137 2,485
EV/EBITDA (x) 4.5 4.0 3.5 3.3
yang masih lesu.
P/E Ratio (x) 4.3 4.0 3.7 3.4
 Kemampuan menjual produk juga ditunjukan melalui angka P/BV Ratio (x) 0.7 0.6 0.5 0.4
take up rate yang tinggi (bahkan untuk beberapa cluster Sumber: Perusahaan, SSI Research
dengan ASP untuk segmen kelas atas) dan jauh diatas rata-
rata industri maupun beberapa peers. Relative return
 Cadangan lahan dan pengembangan kota baru di Tahap III, JCI VS BSDE Performance
mengindikasikan daya saing BSDE yang tinggi kedepannya. 60%
 Kerjasama JV yang akan meminimalisir resiko dan serta 40%

potensi mendorong pertumbuhan segmen bisnis (kontribusi / 20% BSDE


revenue driver) baru.
0%
 Solidnya sub segmen commercial potensi menjaga tekanan JCI
segmen residential dan asumsi pertumbuhan porsi recurring -20%
income yang tidak akan melonjak tajam. -40%
 BUY BSDE TP NAV Rp1,325 (70% disc),
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
4.5xPE19F,0,6xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 191


Property Akhmad Nurcahyadi

BSDE (BUY, TP :Rp1,325, Market Cap: Rp20,978bn)

Proyeksi pra-penjualan 19F masih tertekan (Rp triliun) Commercial potensi gantikan tekanan residensial (%)

7.6 100% Residensial Komersial Lahan total


0% 9% 12% 2% 2% 0%
7.2
80% 23% 27% 33% 36% 40%
6.8 50%
60%
6.4 7.2 7.0 6.9 7.1
40% 77% 64% 65% 61% 60%
6.8
6.0 20% 39%
6.3
5.6 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Ekspektasi recurring tetap rendah, andalkan non recurring (%) Pra-penjualan 9M masih lebih baik dari pesaingnya (Rp triliun)

100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) 3.6 9M15 9M16 9M17 9M18

18% 19% 13% 14% 14% 14% 3.1 2.7


80% 3.0 2.6 2.5
60% 2.4
82% 81% 87% 86% 86% 86% 1.8 1.4 1.4 1.0
40%
1.2
20% 0.4 0.4 0.5 0.6 0.3 0.6 0.5 0.5 0.4
0.6
0% 0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F Rumah Lahan total Apartemen Ruko

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 192


Property Akhmad Nurcahyadi

CTRA (HOLD, TP: Rp850, Market Cap: Rp14,941bn)


 Kemampuan menjual backlog menunjukan penerimaan pasar Forecast Highlights
dan daya jual produk CTRA.
CTRA - Forecast and Valuation (at closing price Rp805 per share)
 Nilai pre-sales yang masih mampu bertumbuh positif (1H18 Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
+12%YoY) akan berdampak postif pada revenue recognition Sales 6,443 6,565 6,648 7,067
yang lebih tinggi di kuartal berjalan. EBITDA 1,796 1,604 1,681 1,765
Net Profit 894 831 797 1,010
 Potensi dampak minor atau tidak signifikan pasca kenaikan EPS (Rp/saham) 48 45 43 54
suku bunga KPR/KTA (dibandingkan peersnya), seiring dengan DPS (Rp) 13 15 17 21
solidnya profil konsumen CTRA dan segmen kelas menengah Dividend Yield (%) 1.1 1.2 1.5 1.8
atas yang lebih tidak interest sensitive. BV per share (Rp) 832 1,003 1,019 1,022
EV/EBITDA (x) 10.7 10.8 10.7 10.3
 Asumsi dampak lebih signifikan pada produk kelas menengah P/E Ratio (x) 16.7 18.0 18.7 14.8
bawah, maka segmen menengahatas dan profil pembayaran P/BV Ratio (x) 1.0 0.8 0.8 0.8
installment potensi menggantikannya, atau menjaga tekanan Sumber: Perusahaan, SSI Research
tidak setinggi ekspektasi pasar.
 Puluhan proyek JV dan potensi terjaganya revenue streaming Relative return
dari recurring bisnis kami harapkan menjaga laba bersih masih JCI VS CTRA Performance
mampu bertumbuh lebih baik atau stagnan tahun depan (YoY) 80%
dan tidak turun tajam seperti yang dapat dialami oleh peersnya 60%
yang memiliki segmen menengah bawah dan bawah. 40%
 Diversifikasi bisnis sub segmen properti untuk menangkap 20% CTRA
potensi pertumbuhan di kuartal berjalan. 0% JCI
 Nilai backlog dan cadangan lahan yang lebih dari cukup untuk -20%
menjaga presales dan revenue recognition di 19F.
-40%
 HOLD CTRA TP NAV Rp850 (60% disc), 19,8xPE19F,
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
0,8xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 193


Property Akhmad Nurcahyadi

CTRA (HOLD, TP: Rp850, Market Cap: Rp14,941bn)

Nilai pra-penjualan yang masih akan stagnan (Rp triliun) Asumsi suku bunga KPR naik porsi kredit tertekan (%)
100% Tunai Kredit Cicilan tetap
9.6
8.0 36%
80% 61% 45% 50% 51% 49%
6.4
4.8 9.2 7.2 7.6 7.7 7.5 7.8 60%
40% 29% 49% 44% 39% 37% 38%
3.2
1.6 20%
- 10% 15% 11% 12% 12% 12%
0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Ekspektasi recurring akan meningkat dan jaga pertumbuhan (%) Segmentasi bisnis rumah ruko, andalan sekaligus ancaman (%)
100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) Rumah hunian dan Ruko Apartemen Kantor Lahan
100% 3% 4% 5% 11% 8% 8%
18% 24% 27% 28% 31% 33%
80% 4% 8% 3% 4% 4%
80% 26% 17% 15% 25% 25% 26%
60% 60%
82%
40% 76% 73% 72% 69% 67% 40% 68% 74% 71% 60% 63% 62%

20% 20%
0% 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 194


Property Akhmad Nurcahyadi

DMAS (SELL, TP: Rp125, Market Cap: Rp6,169bn)


 Pertumbuhan permintaan lahan industrial potensi tertahan Forecast Highlights
didorong oleh: (1) sikap wait and see jelang tahun politik (2)
DMAS - Forecast and Valuation (at closing price Rp128 per share)
investasi lahan untuk kebutuhan pabrik dan ekspansi potensi
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
tertunda ditengah pelemahan nilai rupiah.
Sales 1,336 1,229 1,249 1,305
 Aktivitas permintaan lahan industrial untuk logistik dan atau EBITDA 684 631 583 608
pergudangan juga potensi tertahan, seiring dengan kondisi Net Profit 657 627 641 661
EPS (Rp/saham) 14 13 13 14
uncertainy, makro (pelemahan rupiah), maupun ekspansi
DPS (Rp) 6 8 8 10
usaha yang wait and see jelang tahun politik. Dividend Yield (%) 2.8 3.4 3.6 4.2
 Pendorong pertumbuhan dengan asumsi ekspansi hunian BV per share (Rp) 146 158 171 185
massif (order dari JV dengan pabrik Negara asing) kami lihat EV/EBITDA (x) 7.9 8.1 8.6 8.4
P/E Ratio (x) 9.5 9.9 9.7 9.4
kecil kemungkinan mampu menggantikan tekanan permintaan P/BV Ratio (x) 0.9 0.8 0.8 0.7
lahan industri tahun depan.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Posisi free debt masih menjadi daya tarik DMAS, namun tanpa
pertumbuhan bottom line yang signifikan, valuasi menjadi tidak Relative return
menarik (meskipun valuasi terbilang randah / murah).
 Rendahnya valuasi dengan posisi neraca tanpa hutang, JCI VS DMAS Performance
dibarengi dengan potensi membaiknya kinerja di kuartal
berjalan membuat DMAS menarik untuk dicermati. 40%
 SELL DMAS TP NAV Rp125 (60% disc), 9,4xPE19F,
DMAS
0,7xPBV19F.
-10% JCI Nov-15Apr-16Sep-16Feb-17Jul-17Dec-17May-
18Oct-18

-60%
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 195


Property Akhmad Nurcahyadi

DMAS (SELL, TP: Rp125, Market Cap: Rp6,169bn)


Ekspektasi pra-penjualan masih tertekan (Rp triliun) Konsumen dari berbagai industri
2.0
1.6

1.2
1.7
0.8
1.1 1.4 1.2 1.2 1.2
0.4 0.8 0.7

0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research
Ekspektasi stagnasi permintaan lahan ditengah uncertainty Rencana pengembangan kota terintegrasi

(ha)
90
75
60

45 89.8
30 52.9 59.1 47.3 47.8 49.2 37.5
15
24.7
0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 196


Property Akhmad Nurcahyadi

KIJA (SELL, TP: Rp160, Market Cap: Rp4,581bn)


 Buruknya kinerja 1H18 yang sejalan dengan ekspektasi kami. Forecast Highlights
 Selain berlanjutnya stagnasi permintaan lahan industrial Forecast and Valuation (at closing price Rp220 per share)
sebagai akibat posisi wait and see investor atas ekspansi yang Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akan dilakukan, segmen infrastruktur juga dilaporkan turun Sales 2,995 2,044 1,473 1,438
tajam sebagai akibat reserve shutdown (temporary) dari Bekasi EBITDA 1,184 1,181 1,148 1,237
Power (BP) oleh PLN. Net Profit 85 89 31 36
EPS (Rp/saham) 4 4 1 2
 Sudut pandang skeptic kami untuk KIJA sama dengan DPS (Rp) 1 1 1 1
peersnya (DMAS, SSIA), yaitu: (1) berlanjutnya sikap wait and Dividend Yield (%) 0.5 0.5 0.5 0.5
see jelang tahun politik (2) potensi berlanjutnya sikap menahan BV per share (Rp) 283 290 291 293
EV/EBITDA (x) 6.5 6.9 7.5 7.2
ekspansi bisnis ditengah uncertainty, makro (depresiasi
P/E Ratio (x) 54.0 51.8 149.1 128.1
rupiah), maupun menanti pemenang PiplPres 2019. P/BV Ratio (x) 0.8 0.8 0.8 0.8
 Permintaan kebutuhan logistik, pergudangan, juga potensi Sumber, Perusahaan, SSI Research
tidak lebih baik di 19F (YoY), disebabkan alasan yang sama.
 Pembalikan arah atau setidaknya kinerja 4Q18F dan 9M19F Relative return
akan jauh lebih baik dari kinerja 9M18, bila reserve shutdown JCI VS KIJA Performance
dicabut, dan atau permintaan electricity dari PLN kembali 80%
terjadi seperti di tahun-tahun sebelumnya. 60%
 Sentimen positif jangka panjang datang dari: (1) perbaikan 40%
kinerja sektor dan (2) Cikarang Dry Port mampu menangkap 20% KIJA
pasar permintaan yang beralih dari pasar Tanjung Priok serta
0% JCI
(3) suksesnya ekspansi Kendal Industrial Park.
-20%
 KIJA juga memiliki natural hedge melalui USD based pricing.
-40%
 SELL KIJA TP NAV Rp160 (60% disc), 108,4xPE19F,
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
0,5xPBV19F.
Sumber, Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 197


Property Akhmad Nurcahyadi

KIJA (SELL, TP: Rp160, Market Cap: Rp4,581bn)

Kontribusi segmen pembangkit tenaga listrik kontinyu turun Recurring terus turun asumsi reverse shutdown berlanjut (%)
(%)Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring)
100%

12% 14% 14% 21% 29% 31% 80%


80% 59% 59% 59% 57% 56% 54%
48% 45% 45% 36% 60%
60% 27% 23%
40%
40% 41% 41% 43% 44% 46%
41% 41% 43% 44% 46% 20% 41%
20% 41%
0% 0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber, Perusahaan, SSI Research

Konsistensi pelemahan pendapatan power plant (Rp triliun) Kendal Industrial Park, katalis masa depan
Real Estat Pembangkit tenaga listrik Jasa & dry port
1.8
1.5
1.3 1.2 1.2
1.2
0.9
0.9
1.5 1.3 0.6 0.7
0.6 0.4 0.4 1.40.4 0.4 0.4 0.4
0.3 0.7
0.4 0.3
0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber, Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 198


Property Akhmad Nurcahyadi

PWON (BUY, TP: Rp660, Market Cap: Rp23,791bn)


 Kinerja 9M18 diatas ekspektasi kami dan konsensus. Forecast Highlights
 Konsistensi optimisme kami didorong oleh: (1) pencapain pre- PWON - Forecast and Valuation (at closing price Rp494 per share)
sales historis hingga 9M18 yang selalu lebih baik dari rata-rata Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
industry maupun peersnya (2) porsi recurring yang tinggi Revenue 5,718 6,102 6,540 7,080
potensi menjadi penjaga pertumbuhan laba bersih ditengah EBITDA 3,102 3,215 3,340 3,545
belum membaiknya kinerja sector dan ancaman kenaikan suku Net Profit 1,873 1,980 2,079 2,223
EPS (Rp) 39 41 43 46
bunga. DPS (Rp) 7 8 9 9
 Profil konsumen PWON yang solid (kalangan atas) potensi Dividend Yield (%) 1.5 1.6 1.7 1.8
menjaga nilai pre-sales di kuartal berjalan stabil. Dengan BV per Share (Rp) 266 296 330 368
EV/EBITDA (x) 9.1 8.4 7.6 6.0
asumsi pengguna mortgage KPA akan tertekan, maka porsi
P/E Ratio (x) 12.7 12.0 11.4 10.7
installment potensi menutupinya. P/BV Ratio (x) 1.9 1.7 1.5 1.3
 YTD18 average asking base rental rates yang masih Sumber: Perusahaan, SSI Research
bertumbuh. Potensi penurunan permintaan rental rate dapat Relative return
terjadi namun minor, mengingat kekuatan portfolio retail PWON
dan lokasinya JCI VS PWON Performance
 Asumsi dampak negatif pada penurunan occupancy rate minor, 110%
seiring dengan mayoritas lease expiry profile yang panjang 80%

(hingga FY22). 50% PWON


 Dampak negatif hotel revpar pada laba bersih konsolidasi
20%
minor. JCI
 Katalis FY19 adalah proyek Superblock di Bekasi, sekaligus -10%

menggantikan progress ekspansi Superblock Kota Kasablanka. -40%


 BUY PWON TP NAV Rp660 (50% disc), 15,3xPE19F, Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
2,0xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 199


Property Akhmad Nurcahyadi

PWON (BUY, TP: Rp660, Market Cap: Rp23,791bn)

Berlanjutnya kontribusi pendapatan berulang yang solid (%) Nilai pra-penjualan yang stabil (Rptn)

100% Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) 3.5


3.0
2.5
80%
50% 53% 52% 52% 52% 49% 2.0
60% 3.1 3.2
1.5 2.3 2.5 2.8 2.9
40%
50% 47% 48% 48% 48% 51% 1.0
20% 1.8 1.7
0.5
0% -
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F 9M17 9M18

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Kontinuitas deleveraging hutang bersih berbanding ekuitas (%) Tingkat okupansi rata-rata portfolio mal yang kuat (%)
45% 36% 32% 110%
95%
30% 95% 94% 95% 93%
20% 95%
15% 80%
5%
0%
15A 16A 17A 18F 19F 20F 65%
-15% -7%
-30% 50%
-32%
-45% 15A 16A 17A 9M17 9M18

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research


PT Samuel Sekuritas Indonesia 200
Property Akhmad Nurcahyadi

SMRA (HOLD, TP: Rp610, Market Cap: Rp8,223bn)

 Pencapaian pre-sales yang lebih rendah dari rata-rata industri Forecast Highlights
dan peers.
Forecast and Valuation (at closing price Rp570 per share)
 Sentimen negatif sama dengan pesaingnya, terutama kenaikan
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
suku bunga acuan yang akan berdampak lebih signifikan pada Sales 5,641 5,739 6,161 6,603
segmen menengah dan menengah bawah. EBITDA 1,895 2,003 2,189 2,377
Net Profit 362 352 398 414
 Porsi mortgage yang akan tertekan dan berdampak pada EPS (Rp/saham) 25 24 28 29
presales yang tidak membaik di kuartal berjalan akan DPS (Rp) 5 5 5 6
mengancam catatan pengakuan pendapatan dan pertumbuhan Dividend Yield (%) 0.9 0.9 1.0 1.0
laba bersih di 19F. BV per share (Rp) 579 537 514 525
EV/EBITDA (x) 7.8 7.2 6.6 6.3
 Proyek pendorong pertumbuhan dari segmen kelas menengah P/E Ratio (x) 22.7 23.3 20.7 19.8
dan menengah bawah akan tertekan dan berdampak negatif P/BV Ratio (x) 1.0 1.1 1.1 1.1
pada pencapaian total presales dan pertumbuhan laba bersih Sumber: Perusahaan, SSI Research
di kuartal berjalan tahun depan.
 Kemampuan menjual kontributor tertinggi presales (SSP dan Relative return
SBD) dibandingkan peersnya menjadi kunci penting, karena JCI VS SMRA Performance
berdampak signifikan pada pencapaian total presales, dan 40%
pertumbuhan bottom line di kuartal berjalan.
20%
 Tingginya tingkat hutang juga menjadi kekhawatiran kami pada 0% SMRA
pencapaian laba bersih di 1Q19-4Q19.
-20%
 Nilai valuasi yang tinggi dan jauh diatas peersnya serta belum -40%
JCI
adanya story growth (baru) yang menarik. -60%
 HOLD TP NAV Rp610 (70% disc), 22.1xPE19F, 1,2xPBV19F. -80%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 201


Property Akhmad Nurcahyadi

SMRA (HOLD, TP: Rp610, Market Cap: Rp8,223bn)

Ekspektasi prosi pendapatan ber;ulang akan meningkat (%) Peran penting marketing mixed pada pra-penjualan (Rp triliun)

Tidak berulang (non recurring) Berulang (recurring) 4.8

100%
29% 34% 36% 33% 34% 35% 3.6
80%
2.4
60%
4.4 3.6 3.7 3.7 3.8
40%
1.2 2.7
71% 66% 64% 67% 66% 65%
20%
0.0
0%
15A 16A 17A 18E 19E 20E 15A 16A 17A 18E 19E 20E

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Ekspektasi stabilnya porsi pra-penjualan SBD, SKW, SMK (%) Porsi pra-penjualan SSP, SBK, SKG masih menjadi andalan (%)

40% 100%
80%
30%
60%
20% 83% 84%
40% 71% 70% 70% 70%
28.6% 29.8% 30.0% 30.3%
10% 20%
16.9% 16.1%
0%
0% 15A 16A 17A 18E 19E 20E
15A 16A 17A 18E 19E 20E
Sumber: Perusahaan, SSI Research
Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 202


Property Akhmad Nurcahyadi

SSIA (HOLD, TP: Rp480, Market Cap: Rp2,174bn)


 Perbaikan kinerja yang belum terlihat hingga 9M18 sejalan Forecast Highlights
dengan ekspektasi kami, terutama didorong oleh
Forecast and Valuation (at closing price Rp462 per share)
ketidakhadiran one time gain Rp1,8tn penjualan lahan.
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
 Pendapatan flat juga tidak mengejutkan dan kami perkirakan Sales 3,274 3,293 3,372 3,503
akan berlanjut hingga akhir tahun ini dan berlanjut di 19F. EBITDA 386 524 589 605
Net Profit 1,178 17 34 36
 Sentimen sama dengan peersnya (DMAS, KIJA) EPS (Rp/saham) 250 4 7 8
 Kunci pertumbuhan pada eksekusi proyek Subang Industrial DPS (Rp) 70 1 2 2
Dividend Yield (%) 15.2 0.2 0.4 0.5
Smart City yang sesuai skedul dan tingginya permintaan. BV per share (Rp) 852 876 881 984
 Namun demikian, pasca kontinuitas uncertainty, makro EV/EBITDA (x) 8.5 5.3 4.4 4.5
(ancaman kenaikan suku bunga) dan jelang tahun politk, P/E Ratio (x) 1.8 126.5 63.7 59.7
P/BV Ratio (x) 0.5 0.5 0.5 0.5
terutama depresiasi rupiah, telah menurunkan optimisme kami
pada suksesnya (penjualan lahan) proyek tersebut. Sumber: Perusahaan, SSI Research

 Rencana memperkuat porsi recurring juga kami lihat potensi Relative return
tertunda mengingat kami percaya bahwa fokus utama adalah
JCI VS SSIA Performance
ekskusi proyek subang (akuisisi lahan dan capex YTD inline).
70%
 Proyek Subang Industrial Smart City pendorong pertumbuhan 50%
kuat masa depan juga akan mendapatkan benefit dari proyek
30%
massive Patimban Port (berjarak hanya 38km) dan Bandara
10% SSIA
Internasional Kertajati.
 Ekspektasi kinerja NRCA di 19F akan tetap stagnan atau tidak -10% JCI

jauh berbeda YoY (pertumbuhan kontrak baru cenderung akan -30%


flat dan nilai burn rate potensi tertekan). -50%
 HOLD SSIA TP NAV Rp480 (50% disc), 67,4xPE19F, Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
0,5xPBV19F. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 203
Property Akhmad Nurcahyadi

SSIA (HOLD, TP: Rp480, Market Cap: Rp2,174bn)

Segmen konstruksi masih menjadi andalan revenue driver (%) Nilai kontrak baru potensi kembali turun di 19F (Rp triliun)

100% Konstruksi Hospitality Properti 3.5


2.8
14% 17% 13% 9% 9% 9%
80% 13% 18% 21% 20% 20% 21% 2.1
3.0 2.8
60% 1.4 2.8 2.7 2.5 2.6
40%
72% 65% 66% 71% 71% 70% 0.7
20%
0% 0.0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Harga rata-rata lahan (USD per m2) Penjualan dan pemesanan lahan masih tertekan di 19F (ha)

150 Pra penjualan lahan (ha) Pesanan lahan (ha)


120 36
90 30
24 21.2
154.9 125.0 147.0 142.3 138.1 142.5
60
18 34.1 10.433.7
12
30
6 2.1 11.1 1.5 11.3 0.9 8.7
0 1.4 13.7
0
15A 16A 17A 18F 19F 20F 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 204


Pulp and Paper Marlene Tanumihardja

Pulp and Paper (Neutral)

Peers Comparison
Tingkat konsumsi kertas di Asia (dengan benua berpopulasi
terpadat di dunia) masih menjanjikan, di mana Tiongkok
merupakan pangsa pasar terbesar bagi produk – produk Market EPS
berbasis kertas. Tingkat konsumsi kertas per kapita di China Company Rec Last Target Cap P/E PEG
CAGR (%)
EV/EBITDA ROE (%)
mencapai 42 kg/tahun.
Price Price (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 18F-21F
 Sementara permintaan produk berbasis kertas di India kurang (Rp) (Rp)
lebih mencapai 15 ton/tahun, dengan tingkat produksi hanya INKP HOLD 11,700 13,100 64,011 6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
sebesar 12 ton/tahun. Tingkat konsumsi per kapita di India
masih rendah, hanya mencapai 13 kilogram per tahun, Sector 6.3 -1.1 63.9 14.2 -3.5
mengingat besarnya populasi di negara tersebut. Average
 Dengan adanya mismatch antara tingkat produksi dan Sumber: Perusahaan, SSI Research
konsumsi (suplai dan permintaan), maka prospek pertumbuhan
ekspor untuk produk berbasis kertas ke India masih Relative Return
menjanjikan (untapped market dengan tingkat penetrasi yang
JCI VS Pulp and Paper Performance
masih rendah).
1960%
 Konsumsi per kapita kertas di Indonesia yang masih rendah
jika dibandingkan dengan rata – rata konsumsi dunia (22
1460%
kilogram vs. 57 kilogram) juga turut menunjang prospek
pertumbuhan bagi sektor ini.
960%
 Dalam pandangan kami, permintaan akan produk – produk hilir
berbasis kertas tidak akan hilang seiring dengan datangnya era 460% PULP AND PAPER
digitalisasi. Era digitalisasi yang mempermudah belanja secara JCI
online mendorong permintaan kertas untuk kemasan, terutama -40%
kertas kardus, yang fungsinya masih sulit digantikan oleh Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
plastik. Source: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 205
Pulp and Paper Marlene Tanumihardja

Pulp and Paper (Neutral)

Konsumsi dan Produksi Kertas (Global) Persentase Penggunaan Bahan Kemasan


50% 35%
40% 30%
25%
30% 20%
20% Produksi 15% 2015
10% 2020
10% Konsumsi 5%
0% 0%
Eropa Amerika Asia Amerika Belahan Bahan Logam Gelas Kertas Plastik Bahan
Utara Latin Dunia Lainnya dan Kaku Fleksibel
Lainnya Papan

Sumber: FAO, www.lanews.org, SSI Research


Sumber: FAO, www.lanews.org, SSI Research

Konsumsi Kertas Per Kapita Pertumbuhan bisnis e-Commerce di Asia Tenggara (USD Miliar)
kg

60 57
100
50
42 80
orang per

40 60
25
30 22
40
Konsumsiper

20 13
20
10
0 0
India Rata - rata China Malaysia Indonesia
dunia

Sumber: Adstensity, Indonesia Investment, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 206


Pulp and Paper Marlene Tanumihardja

INKP (HOLD, TP: Rp13,100, Market Cap: Rp64,011bn)

Forecast Highlight
 INKP ditunjang oleh teknologi yang mutakhir serta sertifikasi
yang kredible untuk penjualan ke luar negeri. Bahan baku murah Forecast and Valuation (at closing price Rp11,700 per share)
mengingat Indonesia dan Brazil merupakan negara sumber Y/E Dec (USD Mn) 17A 18F 19F 20F
kehutanan terbesar dunia. Selain itu, kontinuitas ekspansi dan Revenue 3,128 3,597 3,741 3,928
demand yang bersifat kontinyu (kebutuhan akan EBITDA 577 1,049 1,003 927
kertas dan packaging yang terus menerus ada). Net Profit 414 688 644 575
EPS (Rp) 1,029 1,962 1,847 1,651
 INKP juga sangat diuntungkan dengan barriers to entry yang BV per Share (Rp) 7,998 11,078 12,941 14,542
tinggi bagi pendatang baru, mengingat sektor ini memiliki DPS (Rp) 30.6 58.4 55.0 49.1
capital intensive yang sangat tinggi, dibutuhkan modal yang Dividend Yield (%) 0.3% 0.5% 0.5% 0.4%
tinggi untuk ketersediaan kayu (wood) dan dukungan bisnis EV/EBITDA (x) 111.5 61.2 63.9 69.0
P/E Ratio (x) 11.4 6.0 6.3 7.1
upstream dan downstream yang terintegrasi.
P/BV Ratio (x) 1.5 1.1 0.9 0.8
 Meskipun demikian, pendapatan yang melemah secara QoQ Sumber: Bloomberg, SSI Research
pada 3Q18 kemarin, serta tipisnya kenaikan secara YoY (+3%)
di 9M18 turut menjadi concern kami, seiring dengan mulai Relative Return
melemahnya harga bubur kertas. JCI VS INKP Performance
 Kami menyoroti kemampuan perusahaan untuk
1960%
mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang solid dalam
jangka yang panjang. 1460%
 Singkat cerita, dengan mempertimbangkan cukup terbatasnya
960% INKP
potensi upside, kami merekomendasikan HOLD (harga
JCI
tersebut merefleksikan 7.1x PE 19E).
460%

-40%
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 207


Pulp and Paper Marlene Tanumihardja

INKP (HOLD, TP: Rp13,100, Market Cap: Rp64,011bn)


Kontribusi Penjualan Berdasarkan Segmen (9M18) Arus Kas vs. Proyeksi Belanja Modal
1,400
1,200
1,000
Bubur Kertas 800

USD ('000)
600
400
Kertas Kultur 200
0
Kertas Industri (200)
dan Lainnya (400)
(600)
Belanja Modal Arus Kas Akhir dan Setara Kas

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Performa Marjin Laba EPS dan Pertumbuhan EPS (%)

saham
40.0% 0.40 30%
30.0% 0.30 0%
(%)20.0% -30%
0.20

USD/ lembar
10.0% -60%
0.10
0.0% -90%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional - -120%

Marjin Laba Bersih EPS Pertumbuhan EPS (%)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Source: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 208


Retailers Marlene Tanumihardja

Retailers (Overweight)

Peers Comparison
 Mengatasi tantangan makro di tahun 2018, berbagai strategi
diterapkan, mulai dari penutupan gerai yang tidak produktif Market EPS
sampai mereformasi format gerai, telah dilakukan peritel untuk Company Rec Last Target Cap P/E PEG EV/EBITDA ROE (%) CAGR (%)
menjaga kinerja bottom line perusahaan. Kami lihat hal Price Price
18F-21F
tersebut masih dipertahankan hingga tahun 2019 mendatang. (Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F
 Kami memandang positif keseriusan emiten dalam RALS BUY 1,200 1,550 8,515 13.8 1.0 13.8 12.7 19.9
membenahi portofolio bisnisnya dan berinovasi untuk MAPI BUY 800 930 23,762 12.2 0.2 4.2 20.8 18.1
meningkatkan jumlah pengunjung yang datang, terutama pada ACES BUY 1,385 1,760 13,280 21.1 1.2 16.6 27.0 37.2
MAPI dan RALS.
Sector 15.7 0.8 11.5 20.2 25.1
 MAPI cenderung gencar untuk memasukkan beberapa gerai
Average
makanan dan minumannya ke dalam Department Store,
sementara RALS akan menghadirkan konsep ‘one stop
Sumber: Bloomberg, SSI Research
shopping experience’, seperti dengan menghadirkan bioskop.
 Kami pertimbangkan kenaikan UMR serta potensi Relative Return
meningkatnya belanja politik dan berbagai stimulus 148% JCI VS Consumer Retail Performance
pemerintah lainnya akan mampu menggerakkan pertumbuhan
120%
konsumsi.
 Selain itu, kami melihat kenaikan sejumlah indikator seperti: 92%

pendapatan dan jumlah output produksi dari sektor padat 64% Consumer Retail
karya, berpotensi menaikkan discretionary income yang JCI
36%
berdampak positif untuk sektor ritel.
8%
 Kami meletakkan sudut pandang Overweight untuk sektor
retail dengan RALS (TP Rp 1.550) sebagai saham pilihan, -20%
mengingat tingkat sensitivitas terhadap dolar yang rendah Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
serta potensi kenaikan harga yang tinggi. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 209
Retailers Marlene Tanumihardja

Retailers (Overweight)
Penjualan Ritel Indonesia Indeks Keyakinan Konsumen
45 140
25 120
100

Jan-12May -12Sep-12Jan-13May-13Sep-13Jan-14May -14Sep-14J an-15May-15Sep-15J an-16May -16Sep-16Jan-17May-17Sep-17


May-11

May-18
5 80
60

Sep-18
Jan-11

Sep-11

Jan-18
-15
40
-35
20
Retail Sales of Food Beverages and Tobacco 0

10/1/2007

10/1/2010

10/1/2013

10/1/2016
4/1/2006

1/1/2007

7/1/2008
4/1/2009
1/1/2010

7/1/2011

4/1/2012
1/1/2013

7/1/2014
4/1/2015
1/1/2016

7/1/2017
4/1/2018
Retail Sales of Household Equipment
Retail sales of other goods in non specialized stores

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research


Pertumbuhan Output Produksi Sektor Padat Karya
Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat (Sept’18)
Restaurant Food and Sektor
Pertanian
1Q2016 2Q2016
1.47 3.48
3Q2016 4Q2016 1Q2017
3.18 5.53 7.15
2Q2017 3Q2017 4Q2017 1Q2018 2Q2018
3.23 2.77 2.24 3.29 4.76
3Q2018
3.62
Transportat and Hotels Beverages, Pertambangan 1.22 1.04 0.17 1.35 -1.22 2.12 1.84 0.08 0.74 2.21 2.68
19% except of Industri Olahan
Listrik dan Gas
4.68
7.5
4.62
6.24
4.47
4.88
3.28
3.14
4.28
1.6
3.5
-2.53
4.85
4.88
4.46
2.27
4.56
3.31
3.97
7.56
4.33
5.58
ion& Restaurant Pengadaan Air 5.39 4.12 2.36 2.66 4.39 3.67 4.82 5.53 3.59 3.94 6.22
Communic Clothing s Perdagangan
Transportasi& Pergudangan
4.31
7.42
4.28
6.52
3.66
8.18
3.87
7.64
4.61
8.06
3.47
8.8
5.2
8.88
4.47
8.21
4.93
8.59
5.24
8.59
5.26
5.64
ation and 17% Konstruksi 6.76 5.12 4.95 4.21 5.96 6.94 6.98 7.23 7.35 5.73 5.79

19% Services Akomodasi & Makanan Minuman


Informasi dan Komunikasi
5.73
7.58
5.16
9.31
5
8.93
4.82
9.62
5.27
10.48
5.73
11.06
5.69
8.82
5.49
8.99
5.45
8.52
5.75
6.06
5.9
8.98
Related Jasa Keuangan dan Asuransi 9.32 13.6 9.04 4.18 5.99 5.94 6.16 3.85 4.33 3.02 3.44
Real estat 5.25 5.15 4.36 4.03 3.66 3.73 3.6 3.73 3.23 3.11 3.85
Health and 15% Dwelling Jasa perusahaan 8.14 7.57 6.95 6.83 6.83 8.24 9.37 9.25 8.04 8.89 8.67
Education and Utilities Adm Pemerintahan
Pendidikan
4.61
5.3
4.44
5.11
3.81
1.92
0.28
3.09
0.23
4.05
-0.03
0.88
0.69
3.62
6.95
5.89
5.79
4.83
7.2
4.94
7.89
6.62
Services Related Jasa kesehatan & soial 6.65 5.2 4.64 4.25 7.06 6.32 7.51 6.31 6.06 7.07 7.55
17% 13% servis lain
PDB
8.14 8.1
4 94
7.93 7.92
5 21
7.9 8.51
5 03
9.31
4 94
8.87 8.42 9.22
5 01
9.19
5 01 5 06 5 19 5 06 5 27 5 17

Sumber: BPS, Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 210


Retailers Marlene Tanumihardja

RALS (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp8,515bn)


Forecast Highlight
 Hingga 9M18, RALS mencatatkan kinerja yang relatif baik dari
Forecast and Valuation (at closing price Rp1,200 per share)
segi topline dan bottom line, jika dibandingkan 9M17, meskipun
Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
di tengah polemik seperti pelemahan daya beli masyarakat. Revenue 5,623 6,030 6,564 7,202
 Dengan ekspektasi ekonomi yang lebih baik di 2019, RALS EBITDA 493 493 553 637
berpotensi mampu mencatat pertumbuhan positif di 2019, Net Profit 407 421 477 550
terlebih didukung oleh momentum Pemilu. EPS (Rp) 57 59 67 77
DPS (Rp) 29 29 30 34
 Di sisi lainnya, manajemen juga terus berupaya untuk mencari
Dividend Yield (%) 2.4 2.4 2.5 2.8
alternatif barang dengan harga terjangkau untuk meminimalisir
BV per Share (Rp) 492 507 529 556
dampak lemahnya daya beli masyarakat, serta
EV/EBITDA (x) 15.0 15.7 13.8 11.5
mempertahankan strategi efisiensi sebagai antisipasi
P/E Ratio (x) 20.9 20.2 17.9 15.5
mengatasi kenaikan biaya. P/BV Ratio (x) 2.4 2.4 2.3 2.2
 Konsep ‘one stop shopping experience’ dengan kehadiran Sumber: Bloomberg, SSI Research
bioskop juga diharapkan mampu menarik perhatian Relative Return
masyarakat, sehingga mampu meningkatkan traffic.
JCI VS RALS Performance
 Penataan merchandise display dan renovasi gerai, turut 130%
memberikan daya tarik bagi RALS. Ke depannya, kami melihat
manajemen akan terus inovatif dengan menyesuaikan 100%
perkembangan jaman.
70% RALS
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP sebesar Rp1,550,
merefleksikan PE ‘19E 23,1x. Kami juga menyukai saham 40% JCI
RALS mengingat rendahnya eksposur terhadap volatilitas nilai 10%
tukar Rupiah serta kas internal yang kuat. -20%
 Resiko rekomendasi adalah pertumbuhan ekonomi yang Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
dibawah ekspektasi.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 211


Retailers Marlene Tanumihardja

RALS (BUY, TP: Rp1,550, Market Cap: Rp8,515bn)

Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan Gerai Ramayana Prime


16%
6%
-4%
-14%
-24%
-34%
Sales Growth SSSG

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Penjualan Berdasarkan Geografis (9M18) Performa Marjin Laba


55.0%
35.0%
Luar Jawa Jabodetabek

(%)
36.7% 35.8%
15.0%
-5.0%
Jawa Luar
Jabodetabek
27.5% Marjin Laba Bersih (%) Marjin Laba Operasional (%)

Marjin Laba Kotor (%)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 212


Retailers Marlene Tanumihardja

ACES (BUY, TP: Rp1,760, Market Cap: Rp23,762bn)

 Di tengah melemahnya nilai tukar Rupiah dan menurunnya Forecast Highlight


performa makroekonomi Indonesia, ACES masih mampu Forecast and Valuation (at closing price Rp1,385 per share)
mencatatkan kinerja keuangan yang baik di 9M18. Hal Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
tersebut setidaknya memberikan harapan bahwa perusahaan Revenue 5,937 6,676 7,716 8,905
masih mampu mempertahankan kinerjanya pada 2019
EBITDA 940 1,125 1,339 1,589
mendatang.
Net Profit 778 966 1,127 1,381
 ACES juga masih terus ekspansif, selain dengan pembukaan EPS (Rp) 45 56 66 80
gerai secara berkala, manajemen juga mengembangkan Ace DPS (Rp) 20 22 28 32
Express, yakni gerai dengan format yang lebih kecil, sehingga Dividend Yield (%) 1.5 1.6 2.0 2.3
memberikan ruang free cash flow yang lebih besar.
BV per Share (Rp) 205 205 243 291
 Kami memproyeksikan bahwa manajemen masih akan EV/EBITDA (x) 24.3 20.1 16.6 13.6
mempertahankan berbagai strategi promosi dan potongan P/E Ratio (x) 30.5 24.6 21.1 17.2
harga, untuk meningkatkan penjualan pada tahun depan.
P/BV Ratio (x) 6.8 6.8 5.7 4.8
 Selain itu manajemen juga masih akan tetap mempertahankan Sumber: Bloomberg, SSI Research
pembukaan gerai baru secara berkesinambungan.
Relative Return
 Singkat cerita, kami juga melihat bahwa ACES masih unggul
jika dilihat dari competitive advantage, di mana ACES sangat JCI VS ACES Performance
diuntungkan dengan level kompetisi yang tidak terlalu ketat 130%
dalam bisnis modern home improvement dan lifestyle.
100%
 BUY untuk ACES dengan TP Rp1.760, merefleksikan PE19E
sebesar 26,7x dan memiliki potensi upside 27%. 70% ACES
 Adapun resiko investasi pada saham ini meliputi: 1). Perbaikan 40% JCI
ekonomi Indonesia yang di bawah ekspektasi, 2). Konsistensi
10%
peraturan pemerintah, 3). Stagnasi pertumbuhan pada sektor
properti. -20%

Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18

Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 213


Retailers Marlene Tanumihardja

ACES (BUY, TP: Rp1,760, Market Cap: Rp23,762bn)

Proyeksi Penambahan Toko Baru Pembukaan Toko Baru, Ace Express


200 159 174 190 25

160 144 20
110 118 129
120 95 15
76
80 10
45 53
40 5

0 0

Jumlah Toko Penambahan Toko Baru (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Performa Marjin Laba Inventory dan Inventory Days


90% 3,000 250
80% 2,500 200
70%

Days
Rp Bn
60% 2,000 150
50% 1,500
100
40% 1,000
30%
20%
500 50
10% - 0
0%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F
2019F 2020F

Inventory Inventory Days (RHS)


Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research


Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 214


Retailers Marlene Tanumihardja

MAPI (BUY, TP: Rp930, Market Cap: Rp13,280bn)

 Di tengah kondisi ekonomi yang volatile serta tren pelemahan Forecast Highlight
nilai tukar Rupiah, secara garis besar MAPI masih mencatatkan Forecast and Valuation (at closing price Rp800 per share)
kinerja yang baik di 9M18 (lebih baik dibandingkan 9M17). Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 16,306 18,309 21,036 23,980
Kami melihat, hal tersebut tidak lepas dari peran manajemen
EBITDA 1,121 2,408 2,895 3,500
yang secara konsisten melakukan cost efficiencies.
Net Profit 336 733 1,090 1,460
 Di sisi lainnya, dengan lebih fokusnya manajemen pada EPS (Rp) 20 44 66 88
internal, memfokuskan pada merek – merek yang sudah ada DPS (Rp) 1 2 4 7
daripada merilis merek yang baru, juga mendatangkan Dividend Yield (%) 0.2% 0.3% 0.6% 0.8%
keuntungan bagi MAPI, yaitu beban level operasional yang BV per Share (Rp) 256 257 316 398
EV/EBITDA (x) 12.8 5.4 4.2 3.2
lebih terkontrol.
P/E Ratio (x) 39.6 18.1 12.2 9.1
 Selain itu, fokus perusahaan lebih ditujukan untuk P/BV Ratio (x) 3.1 3.1 2.5 2.0
pengembangan omnichannel, sesuai dengan visi perusahaan
Sumber: Bloomberg, SSI Research
ke depannya, yakni berkembang menjadi perusahaan ritel
omnichannel yang terkemuka. Relative Return

 MAPI memfokuskan pengembangan omnichannel pada divisi JCI VS MAPI Performance


aktif, dengan peluncuran planetsports.asia. Kami prediksi 200%
150%
strategi tersebut akan tetap berlangsung di tahun mendatang.
 Kami masih memberikan rekomendasi BUY atas saham MAPI 100% MAPI
dengan TP Rp 930, merefleksikan 14,1x 19E’PE dan memiliki
50%
potensi upside sebesar 16%. JCI
 Adapun resiko investasi meliputi: 1). Berlanjutnya depresiasi 0%
Rupiah, 2). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sesuai -50%
dengan ekspektasi, 3). Masuknya peritel asing sehingga
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
memperketat kompetisi yang ada.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 215


Retailers Marlene Tanumihardja

MAPI (BUY, TP: Rp930, Market Cap: Rp13,280bn)

Performa Marjin Laba Penjualan dan Pertumbuhan Penjualan (%)


75.0% 30,000 35%
50.0% 25,000 30%

20,000 25%

Rp Bn
25.0% 20%
15,000
15%
10,000
0.0% 10%
5,000 5%
Marjin Laba Kotor Marjin Laba Operasional Marjin Laba Bersih 0 0%

Penjualan Bersih Pertumbuhan (%)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Rasio D/E Salah satu gerai Zara

3,500 1.6
3,000 1.4
2,500 1.2
1.0
Rp(bn)

2,000
(x)

1,500 0.8
1,000 0.6
0.4
500 0.2
0 0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F
Debt to equity (RHS) Debt- equity (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 216


Telecommunication Arandi Ariantara

Telecommunication (Neutral)

Peers Comparison
 Survey dari Indonesian Internet Service Provider Association
(APJII) di tahun 2017 menunjukkan pengguna internet di Code Rec. Last Target Market P/E PEG PBV ROAE EPS
CAGR
Indonesia telah mencapai 143,3 juta atau sekitar 54,7% dari Price Price Cap (%) (%)
populasi. 17A-
(Rp) (Rp) (Rpbn) 19F 19F 19F 19F 20F
 Pertumbuhan rata-rata pengguna internet mencapai
ERAA BUY 1,585 3,280 5,056 4.2 0.1 0.9 22.1 62.2
34,7%/tahun dari tahun 1998 ke 2017. Sekitar 49,5% pengguna
EXCL HOLD 2,220 2,241 23,727 148.0 na 1.1 0.7 33.7
internet berusia di rentang 19 – 34 tahun, dimana 44,2%
mengakses internet menggunakan smartphone. ISAT BUY 2,430 2,800 13,204 41.2 na 1.0 2.3 (33.9)

 Kombinasi registrasi ulang prabayar serta perang tarif data TELE BUY 680 960 4,971 8.0 0.4 1.1 14.0 25.3
menggerus laba operasional sebelum depresiasi (EBITDA) TLKM BUY 3,880 4,400 391,104 14.6 1.0 3.6 20.2 5.8
9M18 operator telko sebesar 14% yoy ke Rp 56,9 triliun. Kami
Sector average 438,063 22.4 0.9 3.3 18.6 7.0
optimis tarif data murah akan berakhir di 2018 dan operator
akan melakukan rasionalisasi tarif di 2019. Sumber: Bloomberg, SSI Research

 Di 3Q18 TLKM telah menaikkan tarif data sebesar 8% qoq ke Relative Return
Rp 9.602/GB, kami optimis hal tersebut akan diikuti EXCL dan
ISAT di 2019.
 Peningkatan trafik data di operator juga dipicu oleh
pertumbuhan smartphone dengan harga terjangkau, dimotori
oleh brand China Xiaomi. Xiaomi dengan harga rata-rata di
kisaran USD 130 (per 2Q18) menyodok pasar smartphone
Indonesia, dari porsi 3% di 9M17 menjadi 25% di 9M18.
 Kami menetapkan Neutral untuk sektor ini mengingat masih
adanya resiko berlanjutnya perang tarif data. Top pick kami
untuk sektor ini adalah TLKM dengan TP Rp 4.400.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 217


Telecommunication Arandi Ariantara

Telecommunication (Neutral)
Pengguna data Indonesia, 2017 Tarif data operator telko, 2017A – 2020F
(Rp / GB)
13,348 16,384

9,666 10,053 10,053


10,475 6,890 7,303 7,742
6,300
6,500 6,500

2017A 2018F 2019F 2020F


TLKM ISAT EXCL

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research


Gambaran kinerja telko 9M18 Pangsa pasar smartphone Indonesia, 2Q18

(%)
(Rp bn) Revenue (%) EBITDA (%) 32%
29%
9M17 9M18 9M17 9M18 27%
TLKM 97,003 99,203 2% 50,272 45,315 -10% 25% 24%
18%
ISAT 16,761 22,566 35% 9,906 5,156 -48%
EXCL 16,903 16,892 0% 6,265 6,489 4% 15%
9% 9%
Total 130,667 138,661 6% 66,443 56,960 -14%
3% 3% 6%

Samsung Xiaomi OPPO vivo Advan Lainnya


2Q17 2Q18

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 218


Telecommunication Arandi Ariantara

ERAA (BUY, TP: Rp3,280, Market Cap: Rp5,056bn)

 ERAA beroperasi di bidang telekomunikasi ritel, terutama di Forecast Highlights


bisnis handset dan voucher. ERAA mendistribusikan produk Forecast and Valuation (at closing price Rp1,585 per share)
handset global dari brand Samsung hingga yang terbaru,
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
Xiaomi. ERAA memiliki jaringan distribusi sebanyak 871 toko.
Revenue 24,230 36,807 44,710 50,352
 Masuknya Xiaomi kedalam salah satu produk yang dipasarkan EBITDA 677 1,559 2,095 2,478
ERAA memberikan dorongan kinerja ERAA di 2018. Produk Net Profit 339 852 1,197 1,448
Xiaomi yang di 9Q17 hanya memiliki pangsa pasar sebesar EPS (Rp) 106 267 375 454
3%, di akhir 9M18 melejit dan memiliki pangsa pasar sebesar
EPS growth (%) 28.7 151.0 40.5 21.0
25%.
EV/EBITDA (x) 9.5 3.7 2.8 2.0
 Di 9M18 penjualan brand Xiaomi tumbuh 6x lipat dibanding P/E Ratio (x) 14.9 5.9 4.2 3.5
9M17 dan berkontribusi 54% dari total pendapatan. P/BV Ratio (x) 1.4 1.1 0.9 0.8
 Dimotori oleh brand Xiaomi serta pandangan positif Net gearing (%) 37.5 20.3 12.7 0.1
pertumbuhan ekonomi 2019, kami perkirakan volume Sumber: Perusahaan, SSI Research
penjualan telepon genggam di 2019 tumbuh 15% ke 21,6 juta
unit dengan harga jual rata-rata naik 4% ke Rp 1,8 juta.
Relative Return
Pendapatan 2019 kami perkirakan tumbuh 22% yoy ke Rp 44,7
triliun.

 Kami asumsikan perputaran hari piutang lebih pendek di 2019,


dan berimbas resiko gagal bayar memenuhi kewajiban lancar
yang lebih kecil.
 Laba bersih 2019 kami estimasi tumbuh 41% yoy ke Rp 1,2
triliun dan marjin laba bersih berpotensi naik ke 3% (2018F:
2%).
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 3.280,
merefleksikan EV/EBITDA ’19F sebesar 8,7x dan potensi
upside sebesar 107%. Resiko investasi adalah tidak
tercapainya target penjualan dan ketidakmampuan menaikkan Sumber: Bloomberg, SSI Research
harga jual.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 219
Telecommunication Arandi Ariantara

ERAA (BUY, TP: Rp3,280, Market Cap: Rp5,056bn)


Volume penjualan dan harga jual rata-rata, 2017A – 2020F Rasio perputaran, 2017A – 2020F

(juta unit) (Rp juta) (x)


25 21.6 23.7 1.24 60 55
1.21 1.22 50 52 52 52
20 18.8 1.21 1.20 47 46 46
1.18 40 43
15 12.5 1.16 30
1.14
1.13
10 1.11 1.12 20 23 20 20 20
1.10 10
5 1.08 -
1.06
0 1.04 2017A 2018F 2019F 2020F
A/R turnover A/P turnover Inventory turnover
2017A 2018F 2019F 2020F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Variasi brand handset ERAA, 2018 Pendapatan dan marjin profitabilitas, 2017A – 2020F
(Rp triliun) (%)
60 6.0%
50 4.7% 50 4.9% 5.0%
4.2% 45
40 37 4.0%
2.8%
30 24 3.0%
20 2.7% 2.9% 2.0%
2.3%
10 1.4% 1.0%

0 0.0%
2017A 2018F 2019F 2020F

Pendapatan Marjin EBITDA Marjin laba bersih

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 220


Telecommunication Arandi Ariantara

EXCL (HOLD, TP: Rp2,241, Market Cap: Rp23,727bn)

 EXCL merupakan anak usaha dari Axiata Berhad, perusahaan Forecast Highlights
telekomunikasi asal Malaysia. EXCL saat ini mengembangkan Forecast and Valuation (at closing price Rp2,220 per share)
jaringan 3G di spektrum U-900. Ditargetkan dapat menjangkau Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
lebih banyak pelanggan, terutama di luar pulau Jawa. Revenue 22,876 22,748 25,175 28,057
EBITDA 8,609 8,401 9,659 11,038
 Kinerja buruk di 9M18 dengan rugi bersih mencapai Rp 144,8
Net Profit 375 (65) 156 897
miliar memberikan indikasi kinerja EXCL belum ada tanda
EPS (Rp) 35 (6) 15 84
pembalikan kinerja. Hal ini juga terlihat dari tarif data 3Q18
EPS growth (%) (0.1) (117.4) na 473.3
yang masih menurun 7% qoq ke Rp 6.303/GB , sehingga
EV/EBITDA (x) 4.0 3.9 3.2 2.5
terkesan EXCL belum merealisasikan rencana normalisasi tarif
P/E Ratio (x) 63.2 na 148.0 26.5
data yang didengungkan sejak paska Lebaran.
P/BV Ratio (x) 1.1 1.1 1.1 1.1
 Trafik data yang tumbuh 78% di 9M18 di 1.532 petabyte (PB), Net gearing (%) 48.1 43.7 33.7 18.5
kami estimasikan akan kembali tumbuh 20% di 2019 ke 2.699 Sumber: Perusahaan, SSI Research
PB. Kenaikan tersebut seiring dengan pertumbuhan pelanggan
2019 yang kami estimasi tumbuh 2% ke 58,8 juta pelanggan. Relative Return
 Pertumbuhan trafik data tersebut kami prediksi akan ditopang JCI VS EXCL Performance
oleh penambahan base transceiver station (BTS) sebesar 14% 60%
ke 134.392 unit dengan porsi BTS 3G/4G sebesar 72%. 40%

 Dengan asumsi EXCL mempertahankan tarif data di kisaran Rp 20%


6.500/GB kami prediksi EXCL akan mampu menghasilkan laba 0% EXCL
bersih 2019 sebesar Rp 156 miliar.
-20% JCI
 Kami merekomendasikan HOLD dengan TP Rp 2.241,
-40%
merefleksikan EV/EBITDA ’19F sebesar 3,2x mengingat masih
terbatasnya pertumbuhan EXCL di 2019. Resiko investasi -60%

adalah kenaikan/penurunan tarif data melebih perkiraan. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 221


Telecommunication Arandi Ariantara

EXCL (HOLD, TP: Rp2,241, Market Cap: Rp23,727bn)

Pertumbuhan pendapatan, 2017A – 2020F Trafik data dan tarif data, 2017A – 2020F
(Rp miliar) (petabyte) (Rp/GB)
25,000 3,500 3,239 12.0
20,000 20,404 3,000 10.5 2,699 10.0
17,543 2,500 2,249 8.0
15,000 13,088 14,619
2,000
6.5 6.5 6.3 6.0
10,000 7,355 1,500 1,250
4.0
1,000
5,000 5,618 5,080 5,034
2,433 2,510 2,552 2,619 500 2.0
- - -

2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F


Voice Data and VAS Lainnya
Trafik data (LHS) Tarif data (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Paket promo EXCL, 2018 Marjin profitabilitas (%)


(%)
45 37.6
40 39.3
35 36.9 38.4
30
25
20
15 7.2 7.5
10 5.6 9.6
5 1.6 (0.3) 0.6 3.2
0
2017A 2018F 2019F 2020F
-5
EBITDA margin EBIT margin Net income margin

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 222


Telecommunication Arandi Ariantara

ISAT (BUY, TP: Rp 2,800, Market Cap: Rp13,204bn)

 ISAT beroperasi di bidang telekomunikasi yang meliputi Forecast Highlights


layanan telepon seluler dan layanan data (multimedia, Forecast and Valuation (at closing price Rp2,430 per share)
internet&data communication). Saat ini ISAT Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
mengkampanyekan REBORN sebagai identitas baru. Revenue 29,926 27,558 30,070 31,957
EBITDA 12,885 9,831 11,355 11,577
 Kebijakan registrasi ulang kartu prabayar memukul jumlah
Net Profit 1,1136 (487) 320 339
pengguna ISAT. Di 9M18, jumlah pengguna prabayar ISAT
EPS (Rp) 209 (90) 59 62
mengerucut 33,2 juta pelanggan menjadi sebanyak 62,6 juta
EPS growth (%) 2.8 (142.9) na 5.8
pelanggan.
EV/EBITDA (x) 2.2 3.1 2.5 2.3
 Di sisi lain, kami lihat ini sebagai perkembangan positif dimana P/E Ratio (x) 1.6 na 41.2 39.0
ISAT memiliki pengguna berkualitas dan memudahkan P/BV Ratio (x) 0.9 1.0 1.0 0.9
perencanaan dan strategi usaha. Net gearing (x) 1.1 1.3 1.1 1.0
 Di 2019, dengan asumsi tarif data naik 6% ke Rp 7.303/GB, Sumber: Perusahaan, SSI Research
pelanggan bertambah 24,3 juta dan trafik data tumbuh 20% ke
2.339 petabyte (PB), kami perkirakan pendapatan 2019 ISAT Relative Return
tumbuh sebesar 9% ke Rp 30,1 triliun. JCI VS ISAT Performance
 Sementara laba bersih 2019 kami asumsikan mencatat laba Rp 100%
320 miliar (2018F : rugi bersih Rp 487 miliar) sementara 70%
EBITDA tumbuh 16% ke Rp 11,4 triliun. Marjin EBITDA tersebut
40% ISAT
meningkat ke level 37,8% (2018F: 35,7%).
 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 2.800, 10% JCI
merefleksikan EV/EBITDA 2019F sebesar 2,8x dan potensi -20%
upside sebesar 15%. Resiko investasi adalah berlanjutnya tarif -50%
data murah dan tidak tercapainya jumlah pengguna baru.
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 223


Telecommunication Arandi Ariantara

ISAT (BUY, TP: Rp 2,800, Market Cap: Rp13,204bn)


Pendapatan data dan tarif data, 2017A – 2020F Jumlah pelanggan dan BTS, 2017A – 2020F
(Rp miliar) (Rp / GB) (juta pelanggan) (unit)
25,000 15,000 140 75,979 80,000
20,000 13,348 17,084 19,920 120 109 71,105 118 75,000
14,455 10,000 100 66,231 93 70,000
15,000 13,431 80 65,000
7,742 69 60,000
10,000 6,890 7,303 60 61,357
5,000 55,000
40 50,000
5,000
20
0 0 45,000
0 40,000
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data (LHS) Tarif data (RHS) Pelanggan (LHS) BTS (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Promo ISAT, 2018 Rasio profitabilitas, 2017A – 2020F


(Rp tn) (%)

33 43.1 37.8 32.0 50


32 35.7 36.2 40
31 29.9 30.1 30
30
29 27.6 20
28 10
27 3.8 1.1
(1.8) 1.1 0
26
25 -10
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan (LHS) Marjin EBITDA (RHS) Marjin laba bersih (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 224


Telecommunication Arandi Ariantara

TELE (BUY, TP: Rp 960, Market Cap: Rp 4,971 bn)

 TELE beroperasi di bidang telekomunikasi terutama di bisnis Forecast Highlights


voucher dan penjualan handset. TELE juga merupakan anak Forecast and Valuation (at closing price Rp680 per share)
usaha dari TLKM dengan kepemilikan saham sebesar 25%. Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
Revenue 27,914 30,600 33,558 153,611
 Peningkatan trafik data Telkomsel kami yakini akan menunjang
EBITDA 1,063 1,205 1,341 1,482
prospek usaha TELE kedepannya. Selain itu, dengan
Net Profit 418 527 624 822
pengguna Telkomsel yang lebih berkualitas akibat registrasi
EPS (Rp) 57 72 85 112
ulang prabayar, memudahkan TELE untuk memformulakan EPS growth (%) (10.8) 26.3 18.4 31.7
strategi penjualan yang lebih efektif dna efisien.
EV/EBITDA (x) 8.3 6.5 5.9 5.2
 Sebagai authorized dealer voucher Telkomsel dengan jaringan P/E Ratio (x) 11.9 9.4 8.0 6.0
cabang sebanyak 200 cabang dan reseller aktif sebanyak P/BV Ratio (x) 1.4 1.3 1.1 1.0
250.000 yang tersebar di Indonesia, kami perkirakan Net gearing (%) 110.3 71.7 64.6 53.8
pendapatan 2019F berpotensi tumbuh 10% yoy ke Rp 33,6 Sumber: Perusahaan, SSI Research
triliun.
 Sementara laba bersih 2019F kami estimasi tumbuh 18% ke Relative Return
Rp 624 miliar, memberikan marjin laba bersih sebesar 2% dan JCI VS TELE Performance
rasio ROA dan ROE 2019F masing-masing sekitar 7% dan 100%
14%. 80%

 Cash conversion cycle kami asumsikan lebih baik dengan hari 60%
perputaran persediaan yang lebih cepat ke 35 hari (1H18: 47 40% TELE
hari), menyusul pandangan positifnya pertumbuhan ekonomi
20% JCI
Indonesia di 2019.
0%
 Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan TP Rp 960,
merefleksikan potensi upside sebesar 41% dan P/E 2019E -20%

sebesar 11,2x. Resiko investasi adalah kecukupan modal kerja Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
dan resiko intervensi pemerintah di industri telekomunikasi. Sumber: Bloomberg, SSI Research
PT Samuel Sekuritas Indonesia 225
Telecommunication Arandi Ariantara

TELE (BUY, TP: Rp 960, Market Cap: Rp 4,971 bn)

Pendapatan (Rp miliar) Hari perputaran, 2017A – 2020F


(Rp bn) (hari)
40,000 60
36,601
35,000 33,558 50 48
30,600
30,000 27,914 40 36 41 36 36 36 36
37
25,000 30 33 35 35 35

20,000 20
15,000
10 12 5
10,000
- 8 5 5
5,000 2015 2016 3 2018F 2019F 2020F
2017A
-
Hari persediaan Hari piutang Hari hutang
2017A 2018F 2019F 2020F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Produk voucher Telkomsel, 2018 Rasio profitabilitas (%)


(%)
40.0 3.7% 3.7% 33.6 3.8% 36.6 4.5%
35.0 4.0%
30.0 27.9 30.6 3.9% 3.5%
25.0 3.0%
2.5%
20.0 1.7% 1.5% 1.7%
2.0%
15.0
1.9% 1.5%
10.0
1.0%
5.0
0.5%
- 0.0%
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan EBIT margin Net income margin

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 226


Telecommunication Arandi Ariantara

TLKM (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp 391,104 bn)


 TLKM adalah perusahaan telekomunikasi berstatus badan Forecast Highlights
usaha milik negara (BUMN) dan beroperasi di bidang Forecast and Valuation (at closing price Rp3,880 per share)
telekomunikasi, meliputi layanan telepon, satelit, e-mail dan Y/E Dec (Rp Bn) 17A 18F 19F 20F
selular. Saat ini TLKM melayani pelanggan sekitar 170 juta Revenue 128,256 130,062 141,970 153,611
pelanggan di seluruh Indonesia serta menggenjot layanan data EBITDA 64,379 63,144 69,034 74,264
broadband melalui brand Indihome. Net Profit 22,145 23,540 26,811 30,670
 Ditengah perang tarif data yang masih berlangsung di EPS (Rp) 220 234 266 304
EPS growth (%) 14.4 (9.6) 13.9 18.7
Indonesia hingga 9M18, TLKM menaikkan tarif data sebesar
EV/EBITDA (x) 6.2 6.7 6.0 5.5
8% qoq di 3Q18 melalui basis city-by-city. Alhasil, TLKM
P/E Ratio (x) 17.7 19.5 17.7 14.9
kembali menjadi perusahaan yang memiliki marjin keuntungan
P/BV Ratio (x) 4.2 3.9 3.6 3.2
yang sehat, baik untuk menjamin keberlangsungan usaha dan
Net gearing (x) 8.8 19.7 11.9 12.1
pengembangan.
Sumber: Perusahaan, SSI Research
 Kami optimis di 2019, TLKM akan mampu mencatat
pertumbuhan laba bersih sebesar 10% ke Rp 22,1 triliun, Relative Return
EBITDA sebesar 10% ke Rp 67,4 triliun. Dengan marjin laba JCI VS TLKM Performance
bersih kembali ke level 15% di 2019 dan 16% di 2020.
90%
Proyeksi pertumbuhan kinerja 2019 tersebut kami yakini akan
 70%
didorong oleh kenaikan tarif TLKM sebesar 4% ke Rp 50%
10.000/GB serta kenaikan trafik data, secara konservatif,
TLKM
sebesar 12% ke 4.482 petabyte (PB) dari pelanggan data 30%
sebesar 134,5 juta. 10% JCI

 Kami merekomendasikan BUY dengan TP Rp 4.400, -10%

merefleksikan potensi upside sebesar 13% dan P/E 2019E -30%


sebesar 20,1x. Resiko investasi adalah berlanjutnya perang Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
tarif. Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 227


Telecommunication Arandi Ariantara

TLKM (BUY, TP: Rp4,400, Market Cap: Rp 391,104 bn)

Pendapatan data dan tarif data, 2017A – 2020F Jumlah pelanggan dan BTS, 2017A – 2020F
(Rp bn) (Rp/GB) (juta pelanggan) (unit)
95,000 89,458 20,000 220 200,705 213 250,000
90,000 16,384 210 215,705 200,000
15,000 196
85,000 9,666 81,699 10,053 200 160,705 185,705 192
10,053 190 150,000
80,000 76,128
10,000
75,000 180 172 100,000
68,535
70,000 5,000 170 50,000
65,000 160
60,000 - 150 0
2017A 2018F 2019F 2020F 2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan data (LHS) Tarif data (RHS) Jumlah pelanggan (LHS) BTS (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Ragam produk digital Telkomsel, 2018 Rasio profitabilitas (%)


(Rp bn) (%)
170,000 160,500 60.0
160,000 50.2 45.9 46.3 46.4 50.0
150,000 145,576 40.0
140,000 128,256 134,089 30.0
130,000
16.3 20.0
120,000
17.3 14.9 15.2 10.0
110,000
100,000 0.0
2017A 2018F 2019F 2020F
Pendapatan (LHS) Marjin EBITDA (RHS) Marjin laba bersih (RHS)

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 228


Telco Infrastructure Sharlita Malik

Telco Infrastructure (Neutral)

 Pemanfaatan teknologi informasi yang ditopang oleh jaringan Peers Comparison


telekomunikasi dan internet meningkat pesat dalam beberapa
tahun terakhir ( CAGR 2015-2022F: 15%).
Code Rec Last Target Market P/E PEG EV/EBITDA ROE
 Era teknologi baru menyebabkan lonjakan konsumsi data di Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
Indonesia meningkat. Berdasarkan data, tingkat konsumsi data (Rp) (Rp) (Rp bn) 19E 19E 19E 19E
telekomunikasi di Indonesia per koneksi mencapai 2,6 GB per TOWR BUY 500 645 25,507 9.4 1.2 2.3 29.2
bulan. Diperkirakan koneksi data trafik tumbuh 53% di 2019
TBIG BUY 4,680 5,500 21,206 19.6 1.9 9.8 27.6
dan 48% di 2020.
 Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi Sector Average 14.5 1.6 6.1 28.4
(Aspimtel) memprediksi bahwa Indonesia membutuhkan
550.000 BTS untuk memenuhi peningkatan penggunaan data
telekomunikasi hingga 2022. Sehingga, Indonesia masih Source: Bloomberg, SSI Research
membutuhkan tambahan sekitar 90.000 menara
telekomunikasi hingga tahun 2022. Relative Return
 Semua operator telekomunikasi akan terus menambah fasilitas 70% JCI VS Telco Infra Sector Performance
BTS untuk 4G LTE, hal ini bertujuan memenuhi pesatnya
50%
pertumbuhan permintaan data telekomunikasi.
30%
 ISAT dan EXCL berencana meningkatkan 7.000-10.000
10% TELCO INFRA
menara tambahan di 2019.
 Secara keseluruhan kami memperkirakan penambahan tower -10% JCI
baru dan rencana agresif Indosat untuk menambah jaringan -30%
menjadi katalis pertumbuhan emiten di sektor ini.
-50%
 Merekomendasikan netral untuk sektor menara telokomunikasi
Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
dengan TOWR sebagai pilihan utama kami.
Source: Bloomberg, SSI Research

229
Telco Infrastructure Sharlita Malik

Telco Infrastructure (Neutral)


Pertumbuhan ketersedian broadband (juta) Penggunaan data (GB) per bulan hingga 1H18

CAGR 2015-2022F :16% 7.9 8 7.7


418.8
430.3
368.2 398
327.9 2.6

220.1 277.4 1.6 2.5


152.3
83.3
2014 2015 2016 2017 2018F 2019F 2020F 2021F 2022F Philipina Indonesia China India Malaysia Thailand

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: World Celullar Information Service , SSI Research

Jumlah menara independen di Indonesia (Unit) Kepemilikan Spectrum di Indonesia (Mhz/MNO)

135
17,234
95 90
13,765

50 41

6,688
4,300 15

TSEL ISAT XL Hutch Smartfren Sampoerna

TOWR TBIG SUPR lainnnya

Sumber: Bloomberg, SSI Research Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 230


Telco Infrastructure Sharlita Malik

TOWR (BUY, TP: Rp 645, Market Cap: Rp25,507bn)

 TOWR diuntungkan dengan melayani 3 operator besar (EXCL, Forecast Highlights


ISAT, dan TSEL) yang memberikan momentum untuk
Forecast and Valuation (at closing price Rp500 per share)
memesan menara lebih sebagai lalu lintas 4G LTE.
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
 Hingga 3Q18 KIN memberi katalis pertumbuhan untuk TOWR,
Revenue 5,338 5,690 6,108 6,420
pendapatan meningkat +7% qoq dan +15% yoy. Peningkatan EBITDA 4,604 4,780 5,189 5,421
sejalan dengan penyewaan baru dari EXCL dan TSEL. Net Profit 2,100 2,398 2,711 2,874
 KIN memiliki ruang pertumbuhan dan diharapkan EPS (IDR/share) 42 47 53 56
meningkatkan EBITDA marjin di 2019. BVPS (Rp) 139 164 182 204
EV/EBITDA (x) 2.4 2.5 2.3 2.2
 Stabilnya tingkat penyewaan menara telekomunikasi untuk
P/E Ratio (x) 12.0 10.6 9.4 8.9
penyewaan bersifat jangka panjang (rata-rata berjangka waktu
P/BV Ratio (x) 3.6 3.0 2.7 2.5
10 tahun) turut menjadi katalis.
Source: Bloomberg, SSI Research
 Banyaknya jumlah kepemilikan menara mencapai 17.234 unit
memperkuat potensi pertumbuhan kinerja keuangan TOWR Relative Return
kedepan. Peluang dengan Indosat menarik diperhatikan.
JCI VS TOWR Performance
 Kami estimasikan laba bersih TOWR mencapai Rp 2,71 trilliun
menguat 13% yoy dengan EBITDA marjin mencapiai 85% (vs 50%
2018F: 84%). 30%

 Kami me roll-over valuasi untuk TOWR, merekomendasikan 10% TOWR


buy dengan TP di Rp 645 di 2019. Kami melihat penurunan
-10% JCI
saham TOWR hingga 35% Ytd membuat saham TOWR
-30%
menarik.
 Risiko investasi : 1. Izin mendirikan menara telekomunikasi -50%
yang dipersulit 2. Melemahnya penyewaan menara. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 231


Telco Infrastructure Sharlita Malik

TOWR (BUY, TP: Rp 645, Market Cap: Rp25,507bn)


Pendapatan TOWR per segemen Pelanggan yang mewakili lebih dari 5%

VSAT Rentals MWIFO 33%


Rentals 28%
5% 19%
4%

6%

Tower
Rentals Hutchison 3 XL Axiata Telkomsel Indosat
91%
Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan (Rp juta) dan Jumlah menara (Unit) Marjin performa TOWR

16,535 81 84 85 84
16,035
15,035 15,535

36 42 44 45
5,338 5,690 6,108 6,420
29 30 31 30
2017 2018F 2019F 2020F

2017 2018F 2019F 2020F


Revenues Tower EBITDA margin Net margin ROE

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 232


Telco Infrastructure Sharlita Malik

TBIG (BUY, TP: Rp5,500, Market Cap: Rp21,206bn)

Forecast Highlights
 TBIG mencatatkan pertumbuhan EBITDA di 3Q18 menguat
7% yoy. Sejalan dengan tuntasnya akuisisi PT Gihon Tbk Forecast and Valuation (at closing price Rp4,680 per share
(GHON), berpotensi memberi peluang penambahan EBITDA
Y/E Dec (Rp bn) 17A 18F 19F 20F
sekitar 2%.
Revenue 4,023 4,298 4,536 5,074
 Untuk pertumbuhan organik TBIG berpeluang mendapatkan EBITDA 3,495 3,687 4,074 4,321
manfaat dari meningkatnya belanja modal dari ISAT. ISAT Net Profit 2,449 954 1,168 1,305
berencana menambahkan capex sebesar Rp 10 trilliun di 2019 EPS (Rp/share) 551 220 238 287
mengingat kontribusi pendapatan ISAT sebesar 22%. BVPS (Rp) 694 714 801 878
 TBIG telah menyelesaikan penerbitan Obligasi TBIG III Tahap II EV/EBITDA (x) 11.2 10.4 9.8 9.2
sebesar Rp 628 miliar pada tingkat kupon tetap 8,50% untuk P/E Ratio (x) 8.5 21.3 19.6 16.3
tenor 370 hari dengan kupon yang dibayarkan setiap kuartal. P/BV Ratio (x) 6.7 6.6 5.8 5.3

 Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan seluruhnya Source: Bloomberg, SSI Research

untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas


anak TBIG, khususnya pinjaman revolving sebesar US$ 200 Relative Return
juta dari fasilitas kredit yang ada. JCI VS TBIG Performance

 Kami melihat rasio hutang terhadap EBITDA di level 5,7 x relatif 70%
tinggi diantara peersnya. Namun kami estimasikan menurun ke 50%
4,9x di 2020F. Dalam tingkat ini TBIG masih ada peluang untuk 30%
melakukan ekspansi namun tidak jika harus memperoleh 10% TBIG
sekitar 8.500 menara dari Indosat.
-10% JCI
 Kami me roll-over valuasi untuk TBIG, merekomendasikan BUY
-30%
dengan TP Rp: 5.100. resiko investasi terletak pada: 1.) Izin
mendirikan menara telekomunikasi yang dipersulit 2. -50%
Melemahnya penyewaan menara. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
Source: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 233


Telco Infrastructure Sharlita Malik

TBIG (BUY, TP: Rp5,500, Market Cap: Rp21,206bn)

Pendapatan utama TBIG Informasi Obligasi TBIG

Smartfren Lainnya Deskripsi Tanggal Tanggal Tenor Jumlah Kupon


5% 3% penerbitan jatuh tempo
Hutch
9% 2022 USD Bonds 10-Feb-15 10-Feb-22 7 year USD 350 mn 5.25%
XL Telkom
Continuous Bonds II Phase I 1-Jul-16 1-Jul-21 5 year IDR 230 bn 9.25%
45% Continuous Bonds II Phase II 21-Apr-17 21-Apr-20 3 year IDR 700 bn 8.75%
16%
Indosat Continuous Bonds II Phase III 19-Sep-17 19-Sep-20 3 year IDR 700 bn 8.40%
22%
Continuous Bonds III Phase I 5-Jul-18 5-Jul-21 3 year IDR 608 bn 8.50%

Sumber: Perusahaan, SSI Research


Sumber: Perusahaan, SSI Research

Rasio hutang terhadap EBITDA (x) Marjin Performa TBIG

5.71 100% 89%


87% 86% 85%
5.42
61%

5.07 22% 27% 27%28% 30%


26%
4.90

2017 2018F 2019F 2020F


2017 2018F 2019F 2020F Marjin EBITDA Marjin Bersih ROE

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 234


Toll Road Akhmad Nurcahyadi

Toll Road (Neutral)


 Infrastructure gap yang masih tinggi. Peers Comparison
 Beberapa pelaku usaha (termasuk emiten) yang semakin ramai
Code Rec Last Target Market P/E PEG PBV ROE
masuk kedalam bisnis tol dan investasi tol, membuktikan daya Price Price Cap (x) (x) (x) (%)
tarik industri dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. (Rp) (Rp) (Rp bn) 19F 19F 19F 19F
 Dalam masa 15A-17A panjang ruas tol telah bertambah JSMR BUY 4,120 4,850 29,899 11.7 1.7 1.3 11.1
332,0km, Jan-Sept18 bertambah 136,1km dan target Okt18-
Sumber: Bloomberg, SSI Research
Des18 sepanjang 473,9km akan siap dioperasikan,
mengindikasikan potensi pertumbuhan pendapatan operator.
 Total jalan tol beroperasi 15A-18F akan menjadi 942,0km, atau
jauh lebih cepat dari target RJPMN 15A-19F, 1.000km.
 Beberapa diantara PSN (jalan tol) Perpres No.58/2017 yang
telah selesai (Soreang-Pasirkoja (Rp1,51tn) Mojokerto-
Surabaya (Rp4,98tn), membuktikan komitmen eksekusi proyek
Relative Return
PSN (jalan tol), ditengah pesimisme pasar terhadap
JCI VS Toll Road Performance
pendanaan.
80%
50%
 Inovasi pendanaan untuk menutupi financing gaps (selain
LMAN dan VGF) dan telah dieksekusi pada beberapa proyek 20% Toll Road
infrastruktur, berpotensi memudahkan eksekusi proyek
sekaligus menarik pihak swasta (KPBU). JCI
-10%
 PSN (jalan tol) terkini sepanjang 767km, 4 diantaranya telah
-40%
memasuki tahap konstruksi (2 lainnya tahap penyiapan),
dengan proyek terlama rencana beroperasi pada 2020. Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17May-18 Oct-18
 Resiko: (1) kemampuan pendanaan proyek (2) talangan dana Sumber: Bloomberg, SSI Research

yang tidak sedikit sebelum dibayar oleh LMAN (3) ROI lama.
PT Samuel Sekuritas Indonesia 235
Toll Road Akhmad Nurcahyadi

Toll Road (Neutral)

Instrumen keuangan alternative untuk menutupi financing


gaps.

Skema Penjelasan Progres

Hingga Jan18 50produk RDPT, total nilai sekitar


RDPT Reksadana ditawarkan pada investor terbatas
Rp16tn. Terbaru diterbitkan WTR Rp5tn

JSMR, melalui PT Jasamarga Pandaan Tol,


DINFRA Reksadana diinvestasikan pada aset infrastruktur
senilai Rp1.5tn

Asset-Backed Securitization Obligasi dan SH idukung oleh aset finansial seperti


JSMR Rp2tn dan PT Indonesia Power Rp4tn
(KIKEBA) hutang dan sewa

Dana Investasi Real Estate (DIRE) Reksadana diinvestasikan pada aset real estat Digunakan pada proyek Solo Grand Mall

Obligasi rupiah denominasi, di keluarkan oleh JSMR Rp4tn tercatat di LSE, WIKA Rp5.4tn tercatat
Global Bond (Komodo Bond)
institusi Indonesia yang terdaftar di luar negeri di LSE

PTPP Rp1tn (i=9.65%, call options tidak


Perpetual Bond Obligasi tanpa tanggal jatuh tempo
digunakan Y+3 akan naik 5%)

Potensi menerbitkan dari Pemerintah Jateng,


Municipal Bond Obligasi dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
Jabar dan DKI Jakarta
Indonesia menerbitkan Global Green Sukuk
Green Bond Obligasi diinvestasikan pada bisnis ramah lingkungan USD 1.25miliar (Islamic Bond) merupakan
pertama di dunia.
Sumber: JSMR, KPPIP, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 236


Toll Road Akhmad Nurcahyadi

JSMR (BUY, TP: Rp4,850, Market Cap: Rp29,899bn)

 Konsesi jalan tol sepanjang 1.527km sebagai revenue driver Forecast Highlights
jangka panjang.
Forecast and Valuation (at closing price Rp4,120 per share)
 Penawaran beberapa ruas tol dalam bentuk direct investment,
Y/E Dec (Rpbn) 17A 18F 19F 20F
akan memudahkan eksekusi proyek sekaligus mendorong Sales 35,092 36,496 38,060 39,547
pencapaian ROI. EBITDA 4,822 5,018 5,300 5,712
Net Profit 2,200 2,386 2,549 2,772
 Target penyelesaian ruas tol FY18 208,7km, FY19-FY20 EPS (Rp/saham) 303 329 351 382
283,0km dan FY22 236,9km menjadi penambah pertumbuhan. DPS (Rp) 78 115 123 134
Dividend Yield (%) 1.9 2.8 3.0 3.2
 Angka interest coverage yang tetap naik (YoY) dari 2,7x
BV per share (Rp) 2,530 2,879 3,156 3,459
menjadi 3,0x di 1H18, mengindikasikan kekuatan pertumbuhan EV/EBITDA (x) 8.3 8.5 8.8 9.5
EBIT yang lebih kuat, atau peningkatan hutang yang P/E Ratio (x) 13.6 12.5 11.7 10.8
menghasilkan pertumbuhan positif. P/BV Ratio (x) 1.6 1.4 1.3 1.2
 Transaksi (volume) yang stabil bertumbuh. Sumber: Perusahaan, SSI Research

 Sistem integrasi yang potensi menjaga total pendapatan Relative return


ditengah potensi penurunan volume. JCI VS JSMR Performance
 Kenaikan penjualan mobil yang potensi berlanjut sebagai driver 80%
50%
pertumbuhan.
 6 proyek greater Jakarta (136km), Pulau Jawa (611km) dan
20% JSMR
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi (201km) dengan total panjang
948km akan menjadi tambahan cash flow driver. JCI
 Resiko: (1) pendanaan proyek masif jalan tol (2) pengembalian -10%

talangan dana dari LMAN (3) penjualan dan investasi jalan tol -40%

serta (4) perolehan skema kerjasama yang menarik.


Nov-15 Apr-16 Sep-16 Feb-17 Jul-17 Dec-17 May-18 Oct-18
 BUY JSMR Rp4.850/saham, 13,8xPE19EF 1,5xPBV19F.
Sumber: Bloomberg, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 237


Toll Road Akhmad Nurcahyadi

JSMR (BUY, TP: Rp4,850, Market Cap: Rp29,899bn)

Transaksi volume kendaraan (juta transaksi) Tarif rata-rata (Rp)

1,500 6,600
1,378 1,405 1,434 5,823 6,136 6,046 6,023 5,972
6,000
1,400 1,320 1,361 1,350
1,311 5,432
1,300 5,400
5,037
1,200
4,800
1,100 4,200

1,000 3,600
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

Pendapatan toll (Rp miliar) Porsi pendapatan toll terhadap total pendapatan (%)

9,000
8,281 8,332 8,463 8,562 85
72.4 72.3
8,400 70
7,927
7,800 55 47.6
7,121
7,200
40
6,646 23.6 22.8 22.2 21.6
25
6,600
6,000 10
14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F 14A 15A 16A 17A 18F 19F 20F

Sumber: Perusahaan, SSI Research Sumber: Perusahaan, SSI Research

PT Samuel Sekuritas Indonesia 238


Technical Analysis SSI Research

TECHNICAL ANALYSIS

PT Samuel Sekuritas Indonesia


Technical Analysis William Mamudi, CMT

IHSG : Dalam sideways market 5,500-6,600

 IHSG berhasil mencetak all-time high di 6,693 pada awal 2018. Namun tren naik patah, dan kini IHSG tertekan dalam throwback market
. Flip level 5,500 menjadi level support IHSG sebelum technical rebound).
 Secara teknikal klasik, kami memperkirakan 1H19 dinamika IHSG masih cenderung akan sideways. Breakout dan kembali uji all-time
high bisa terjadi pada 2H19.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 240


Technical Analysis William Mamudi, CMT

IHSG di 2018 : 2H18 pergerakan sideways. Breakout diprediksi terjadi pada 4Q18. Uji all-time high pada 2019

 Analis Teknikal perkirakan IHSG masih akan bias sideways pada 2H18, dengan potensi breakout resisten 6,100 pada akhir tahun.
 Rally bisa berlangsung pada awal 2019, tetapi belum cukup kuat untuk menuju all-time high. Kami memperkirakan IHSG barukembali
uji all-time high pada pertengahan tahun.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 241


Technical Analysis William Mamudi, CMT

Aset Penjaga Uptrend IHSG

 Yield SUN10Yr terus bergerak dalam Tren Naik pada 2018, Yield SUN10Yr
dari 6.2% sampai 8.8%. Di akhir tahun 2018, Yied SUN10Yr
tertahan pada resisten 9.0%, dan potensi tertekan jika tidak
breakout.
 Pergerakan Yield SUN10Yr berbanding terbalik dengan IHSG.
Bila Yield SUN10Yr turun maka IHSG akan naik. Hal ini
menunjukkan investor asing membeli aset Indonesia baik
Obligasi maupun Saham (IHSG). Kenaikan harga obligasi akan
membuat yield obligasi (Yield SUN10yr) turun.
 Rupiah berpotensi menguat pada awal 2019, menyusul
patahnya uptrend channel USDIDR sepanjang 2H18.
Penguatan Rupiah terhadap USD berpotensi sampai
mendekati Rp13,600 – Rp14,000 / USD pada 1H19. Menjelang
akhir tahun 2018, Rupiah masih berpotensi kembali berada di Rupiah
rentang Rp14,500-Rp15,000 / USD
 Penguatan Rupiah mencerminkan Uptrend IHSG ataupun Tren
Turun Yield SUN10Yr, kami memperkirakan tren yang steady
pada 2019.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 242


Technical Analysis William Mamudi, CMT

Komoditas Penting Di 2018


Coal (XW1 Comdty) Brent Oil

CPO Malaysia Keterangan :


 Coal XW1 terus bergerak downtrend pada 4Q18, dengan potensi
uji USD102. Namun, secara history global demand pada coal
cenderung menguat pada musim dingin, jadi kami memperkirakan
akan adanya brekout dari downtrend channel.
 Brent Oil breakdown dari uptrend channel sepanjang 2018. Dinamika
Brent bias ke sideways, dengan basis support USD70/brl
 Analis Teknikal perkirakan CPO Malaysia akan mengawali awal
tahun 2019 dengan konsolidasi di level support MYR1,800 untuk
kemudian menguat ke MYR2,200

PT Samuel Sekuritas Indonesia 243


Technical Analysis William Mamudi, CMT

Sektor Penggerak Utama IHSG : Bank, Auto & MC, Oil&Gas dan Coal
IHSG dan Big Caps SSI Sectoral Index IHSG vs Commodity SSI Sectoral Index

20% 40%
15% 30%
10%
5% 20%
0%
-5% 10%
-10%
-15% 0%
-20% -10%
-25%
-30% -20%
-35%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18 -30%
JCI Index SSI Bank SSI Cigarettes Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
SSI Consumer SSI Mining Contr SSI Auto JCI SSI Coal SSI Metal SSI Oil&Gas SSI CPO

 Di antara sektor Big Caps, Analis Teknikal meyakini Bank masih akan mendorong IHSG naik. Selain itu, Auto dan Mining Contractor masih
lebih mungkin mendorong IHSG di tahun 2019 dibanding Consumer dan Cigarettes.
 Untuk sektor berbasis Commodity, Analis Teknikal meyakini sektor Oil&Gas masih akan naik dan diikuti oleh kenaikan di sektor Metal. Sektor
Coal kemungkinan baru berbalik pada pertengahan tahun. Sementara itu, sektor Metal dan CPO masih cenderung tertekan.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 244


Technical Analysis William Mamudi, CMT

Sektor Alternatif : Cement, Properti, Poultry dan Retail


IHSG dan Infrastructure SSI Sectoral Index IHSG vs Consumer SSI Sectoral Index

30% 60%
20% 40%

10%
0% 20%

-10% 0%
-20% -20%

-30%
-40% -40%

-50% -60%
Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18 Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18
JCI SSI Cement SSI Construction JCI SSI Retail SSI Healthcare

SSI Precast SSI Property SSI Media SSI Poultry

 Dari sektor berbasis Infrastructure, Analis Teknikal masih netral akan sektor Cement, dan potensial bergerak pada pertengahan tahun, DI sisi
lain, sektor Construction, Precast, dan Property belum menunjukkan tanda pembalikan arah.
 Dari sektor berbasis Consumer, Technical Analyst menyukai sektor Poultry dan Retail. Sektor Media masih berpotensi turun. Sektor
Healthcare kemungkinan mulai akan membaik.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 245


Technical Analysis William Mamudi, CMT

3 Saham Pilihan Utama : BBNI, UNTR, dan ASII sebagai Alpha Dari Pilihan Utama
BBNI : Double bottom 6,800-8,400. Target uji resisten 10,000 UNTR : Sideways 30,000-40,000. Target breakout 48,000

TLKM : Double bottom 3,300-4,100. Target uji resisten 4,800 Keterangan :


 Analis Teknikal perkirakan BBNI akan membentuk pola double
bottom dengan neckline di 8,400. Breakout dari neckline ini akan
mendorong BBNI kembali uji resisten 10,000.
 Analis Teknikal meyakini UNTR akan melanjutkan dinamika sideways
sepanjang 2018, dengan rentang 30,000-40,000. Target breakout
secara teoritis bisa all-time high, dan mencapai 48,000-50,000.
 TLKM membentuk pola double bottom pada level support 3,100,
dan kami melihat potensi akan breakout. Target teknikal bisa
kembali uji resisten 4,800.

PT Samuel Sekuritas Indonesia 246


Technical Analysis William Mamudi, CMT

Daftar Saham LQ45 Yang Berpotensi Uptrend dan Outperform Di Tahun 2018

Saham LQ45 Yang Uptrend  Analis Teknikal meyakini saham auto (ASII), batubara (UNTR,
Code Industry Sector Last %YTD %52W 52-W Trading Trend PTBA), bank (BBNI, BBRI, BMRI, BBCA), migas (PGAS,
High Low ST MT LT ELSA) dan telekomunikasi (TLKM) akan Uptrend sepanjang
ASII Automobile Manufacturers 7900 (4.8) 67.9 8,750 6,100
tahun 2019 dan berpotensi Outperform IHSG
UNTR Coal & Consumable Fuels 33500 (5.4) 28.0 40,500 30,775
 Saham LQ45 yang perlu diwaspadai karena Downtrend dan
PTBA Coal & Consumable Fuels 4250 72.8 75.4 4,940 2,135
BBNI Diversified Banks 7325 (26.0) 18.6 10,175 6,675
cenderung Underperform IHSG antara lain CPO (SSMS), metal
BBRI Diversified Banks 3150 (13.5) 35.8 3,920 2,720
(ANTM, INCO), konstruksi (ADHI, PTPP, WIKA, WSKT),
BMRI Diversified Banks 6850 (14.4) 23.5 9,050 6,175
properti (BKSL, LPKR), dan tembakau (GGRM, HMSP)
BBCA Diversified Banks 23650 8.0 64.4 25,475 20,350
PGAS Gas Utilities 2220 26.9 52.8 2,860 1,505
ELSA Oil & Gas Equipment & Services 376 1.1 34.4 540 290
TLKM Integrated Telecommunication S 3850 (13.3) 51.3 4,419 3,250
Saham LQ45 Yang Downtrend

Code Industry Sector Last %YTD %52W 52-W Trading Trend


High Low ST MT LT
SSMS Agricultural Products 1260 (16.0) 47.2 1,545 1,005
ANTM Diversified Metals & Mining 680 8.8 19.3 1,015 600
INCO Diversified Metals & Mining 2920 1.0 16.3 4,720 2,570
ADHI Construction & Engineering 1125 (40.3) 1.8 2,510 1,100
PTPP Construction & Engineering 1330 (49.6) - 3,280 1,330
WIKA Construction & Engineering 1100 (29.0) 0.5 2,190 1,095
WSKT Construction & Engineering 1440 (34.8) 1.4 3,150 1,415
BKSL Real Estate Development 95 (26.9) 0.7 238 94
LPKR Real Estate Development 280 (42.6) 6.1 650 256
GGRM Tobacco 72300 (13.7) 30.5 86,400 66,125
HMSP Tobacco 3730 (21.1) 21.6 5,550 3,230

PT Samuel Sekuritas Indonesia 247


SSI Research

Thank You

DISCLAIMERS : Analyst Certification : The views expressed in this research accurately reflect the personal views of the analyst(s)
about the subject securities or issuers and no part of the compensation of the analyst(s) was, is, or will be directly or indirectly
related to the inclusion of specific recommendations or views in this research. The analyst(s) principally responsible for the
preparation of this research has taken reasonable care to achieve and maintain independence and objectivity in making any
recommendations. This document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or
made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any
recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained
herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.
All rights reserved by PT Samuel Sekuritas Indonesia

PT Samuel Sekuritas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai