Anda di halaman 1dari 14

Nova Tiara Anisa Brilianti

165020300111059

Audit Internal-CF

AUDIT ATAS PELATIHAN KARYAWAN DI PT. INDOJEWEL

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa PT. Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan serta produksi perhiasan yang bahan baku utamanya adalah emas dan mutiara
yang dibudidayakan sendiri. Selama dua tahun terakhir penjualan dari PT. Indojewel menurun
dengan margin bruto yang menurun. Setelah dilakukan rapat direksi diketahui bahwa kegagalan
tersebut kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman karyawan dalam penggunaan
mesin dan sistem yang baru, yang menyebabkan kegagalan produksi dan menurunnya laba.
Auditor yang ditunjuk sebagai auditor internal telah melaksanakan audit dan menemukan beberapa
temuan terkait audit sumber daya manusia yang temuan tersebut dapat dikelompokkan dalam :

A. Kriteria
Kriteria dalam audit sumber daya manusia mencakup norma yang menjadi pedoman yang
digunakan organisasi untuk bertindak. Kriteria dalam audit sumber daya manusia
diantaranya rencana SDM, kebijakan dan peraturan tentang SDM, tujuan setiap program
SDM, SOP yang dimiliki perusahaan, rencana pelatihan dan pengembangan karyawan,
standar evaluasi yang telah ditetapkan perusahaan, peraturan pemerintah, dan kriteria lain
yang mungkin diterapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka kriteria yang ada pada PT.
Indojewel :
 Tujuan pelatihan karyawan dilakukan untuk :
o Meningkatkan keterampilan karyawan
o Menurunkan kegagalan produk sampai pada tingkat 2,5%
o Menurunkan pemborosan penggunaan sumber daya
o Menurunkan kecelakaan kerja karyawan serta meningkatkan motivasi kerja
dan kebanggaan karyawan terhadap pekerjaannya
 Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodic
bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan
 Program pelatihan dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan
pelatihan sebelum program ditetapkan. Identifikasi meliputi :
o Penentuan jenis dan bentuk keterampilan yang dibutuhkan karyawan
sehingga mampu berkontribusi maksimal kepada perusahaan
o Melakukan penilaian secara periodik untuk mengidentifikasi topik
pelatihan yang tepat
o Melakukan penilaian terhadap pelatihan yang telah ditentukan untuk
mendapatkan umpan balik bagi perbaikan pelatihan berikutnya
o Melakukan benchmarking pada industry yang sama yang lebih berhasil
dalam mengelola program pelatihan dan pengembangan
 Pengelolaan pelatihan karyawan harus didukung anggaran yang memadai
 Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi untuk menyediakan informasi sebagai
umpan balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang dihasilkan
B. Penyebab
Penyebab merupakan pelaksanaan program-program SDM dalam organisasi yang
menyebabkan kondisi SDM yang ada saat ini. Berdasarkan hal tersebut, maka temuan audit
yang dikelompokkan ke dalam penyebab :
 Rencana pelatihan baru dibuat setelah ada bagian yang membutuhkan pelatihan,
Menurut kriteria yang telah ditetapkan, rencana pelatihan dan pengembangan
karyawan harus disusun secara periodik bersama dengan penyusunan anggaran
perusahaan
 Program pelatihan baru disusun berdasarkan permintaan dari departemen yang
membutuhkan pelatihan tersebut dan disesuaikan dengan besarnya anggaran yang
disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan
 Belum tersedia sistem review dan pelaporan yang terdokumentasi tentang penilaian
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pelatihan,
Menurut krieteria yang telah ditetapkan, perusahaan melakukan penilaian terhadap
pelatihan yang telah ditentukan untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan
pelatihan berikutnya
 Telah dilakukan pelatihan dalam penggunaan mesin baru perusahaan, pelatihan
dilaksanakan dengan cara pelatihan klasikal di kelas untuk memahami petunjuk,
tidak dilakukan pelatihan lanjutan karena tidak tersedia cukup dana untuk
melanjutkan pelatihan sampai pada praktik lapangan
 Perusahaan hanya menganggarkan biaya pelatihan sebesar 0,25% selama satu tahun
dari laba bersih setelah pajak tahun sebelumnya, untuk tahun 2008 biaya pelatihan
sebesar Rp 650,75 miliar
 Tidak ada penilaian keberhasilan pelatihan secara formal, sehingga tidak ada
dokumen/ catatan yang bisa dipertanggung jawabkan atas penilaian hasil pelatihan
yang telah dilakukan
C. Kondisi
Kondisi merupakan kenyataan riil yang ditemukan auditor berkaitan dengan program-
program SDM yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, temuan auditor yang
digolongkan dalam kondisi diantaranya :
 Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada karyawan mengenai pelatihan yang
telah diikuti oleh karyawan didapatkan hasil :
o Sebesar 80% peserta menjawab waktu pelatihan terlalu singkat dan tidak
cukup waktu bagi karyawan untuk memahami materi yang diberikan dalam
pelatihan tersebut
o Hanya sebesar 35% peserta yang menjawab keterampilannya meningkat
setelah mengikuti pelatihan
o Sebesar 12,5% peserta menjawab metode pelatihan sesuai dengan materi
pelatihan yang diberikan
o Sebesar 35% dari peserta menjawab bahwa materi pelatihan sesuai dengan
kebutuhannya untuk meningkatkan keterampilan

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, dapat disimpulkan bahwa karyawan masih


kurang memahami penggunaan mesin yang baru dan membutuhkan pelatihan
lanjutan untuk lebih memahami lagi

 Sebanyak 40% kegagalan produksi terjadi pada proses produksi, 35% pada proses
pengepakan, dan 25% dalam proses penggudangan dari keseluruhan biaya
kegagalan produk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 juta
Menurut kriteria yang telah ditetapkan, tujuan pelatihan karyawan untuk
menurunkan kegagalan produk sampai pada tingkat 2,5%
 Menurut direktur produksi, beberapa operator kesulitan dalam mengoperasikan
mesin yang baru dan sebagian merasa tertekan dengan banyaknya produk yang
rusak.
D. Akibat
Akibat merupakan temuan berupa akibat yang harus ditanggung perusahaan karena
terjadinya perbedaan tindakan riil dengan kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal
tersebut, temuan audit yang dapat dikategorikan menjadi akibat diantaranya :
 Terjadi penurunan laba kotor selama dua tahun yaitu pada tahun 2007 perusahaan
mencapai penjualan sebesar Rp 9 Triliun, dengan margin bruto 17,5%
Pada tahun 2008 perusahaan mencapai penjualan sebesar 3,5 Triliun, dengan
margin bruto di bawah 10%, sehingga terjadi penurunan penjualan dan margin
bruto yang disebabkan karena kegagalan produksi akibat kurangnya pemahaman
karyawan terhadap mesin yang baru
 Sebanyak 40% kegagalan produksi terjadi pada proses produksi, 35% pada proses
pengepakan, dan 25% dalam proses penggudangan dari keseluruhan biaya
kegagalan produk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 juta
 Pengembalian produk oleh pelanggan yang terjadi selama tahun 2008 sebesar 7,5%
dari total penjualan Rp 7,5Triliun
LAPORAN AUDIT MANAJEMEN

No :

Lampiran : 9 eksemplar

Perihal : Laporan Hasil Audit Manajemen

Kepada

Yth, Direktur PT. Indojewel

Kami telah melakukan audit atas Sumber Daya Manusia pada PT. Indojewel untuk periode
2007/2008. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan
tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia yang dimiliki
(terjadi pada) PT. Indojewel. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai ekonomisasi (kehematan),
efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil guna). Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang
dilakukan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan pelayanan yang ditemukan selama
audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan
tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien, dan lebih efektif dalam
mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :

Bab I : Informasi Latar Belakang

Bab II : Kesimpulan Audit yang didukung dengan Temuan Audit

Bab III : Rekomendasi

Bab IV : Ruang Lingkup Audit

Dalam melaksanakan audit, kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja
sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan
audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan
baik ini.
Kantor Akuntan Publik

KAP & Management Consultant Rawiatmaja & Partner

Kris Palguna
BAB I

Latar Belakang

PT. Indojewel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi perhiasan yang berbahan
dasar mutiara dan emas. Mutiara yang digunakan adalah hasil pembudidayaan sendiri yang
terintegrasi dalam rencana bisnis perusahaan, sedangkan emas diperoleh dari pasar dalam negeri.

Susunan direksi perusahaan adalah sebagai berikut :

Direktur Utama : Kevin Suparno

Direktur Akuntansi dan Keuangan : Cecep Mulyadi

Direktur Pemasaran : Sandra Gultom

Direktur Produksi : Steve Handayana

Manajer SDM : Syam Nugroho

Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk :

1. Menilai tingkat kegagalan produksi yang disebabkan oleh kurang terampilnya karyawan
dalam mengoperasikan mesin baru
2. Program pelatihan karyawan yang dilaksanakan perusahaan belum mampu meningkatkan
keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru
BAB II

Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut :

Kondisi
Kondisi merupakan kenyataan riil yang ditemukan auditor berkaitan dengan program-program
SDM yang ditetapkan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, temuan auditor yang digolongkan
dalam kondisi diantaranya :
1. Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada karyawan mengenai pelatihan yang telah
diikuti oleh karyawan didapatkan hasil :
a. Sebesar 80% peserta menjawab waktu pelatihan terlalu singkat dan tidak cukup
waktu bagi karyawan untuk memahami materi yang diberikan dalam pelatihan
tersebut
b. Hanya sebesar 35% peserta yang menjawab keterampilannya meningkat setelah
mengikuti pelatihan
c. Sebesar 12,5% peserta menjawab metode pelatihan sesuai dengan materi pelatihan
yang diberikan
d. Sebesar 35% dari peserta menjawab bahwa materi pelatihan sesuai dengan
kebutuhannya untuk meningkatkan keterampilan

Berdasarkan hasil kuesioner di atas, dapat disimpulkan bahwa karyawan masih kurang
memahami penggunaan mesin yang baru dan membutuhkan pelatihan lanjutan untuk
lebih memahami lagi

2. Sebanyak 40% kegagalan produksi terjadi pada proses produksi, 35% pada proses
pengepakan, dan 25% dalam proses penggudangan dari keseluruhan biaya kegagalan
produk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 juta
a. Menurut kriteria yang telah ditetapkan, tujuan pelatihan karyawan untuk
menurunkan kegagalan produk sampai pada tingkat 2,5%
3. Menurut direktur produksi, beberapa operator kesulitan dalam mengoperasikan mesin yang
baru dan sebagian merasa tertekan dengan banyaknya produk yang rusak.

Kriteria

Kriteria yang ada pada PT. Indojewel :


1. Tujuan pelatihan karyawan dilakukan untuk :
a. Meningkatkan keterampilan karyawan
b. Menurunkan kegagalan produk sampai pada tingkat 2,5%
c. Menurunkan pemborosan penggunaan sumber daya
d. Menurunkan kecelakaan kerja karyawan serta meningkatkan motivasi kerja dan
kebanggaan karyawan terhadap pekerjaannya
2. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodic bersama
dengan penyusunan anggaran perusahaan
3. Program pelatihan dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi terhadap kebutuhan pelatihan
sebelum program ditetapkan. Identifikasi meliputi :
a. Penentuan jenis dan bentuk keterampilan yang dibutuhkan karyawan sehingga
mampu berkontribusi maksimal kepada perusahaan
b. Melakukan penilaian secara periodik untuk mengidentifikasi topik pelatihan yang
tepat
c. Melakukan penilaian terhadap pelatihan yang telah ditentukan untuk mendapatkan
umpan balik bagi perbaikan pelatihan berikutnya
d. Melakukan benchmarking pada industry yang sama yang lebih berhasil dalam
mengelola program pelatihan dan pengembangan
4. Pengelolaan pelatihan karyawan harus didukung anggaran yang memadai
5. Laporan biaya kualitas harus terdokumentasi untuk menyediakan informasi sebagai umpan
balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang dihasilkan
Penyebab
Penyebab merupakan pelaksanaan program-program SDM dalam organisasi yang menyebabkan
kondisi SDM yang ada saat ini. Berdasarkan hal tersebut, maka temuan audit yang dikelompokkan
ke dalam penyebab :
1. Rencana pelatihan baru dibuat setelah ada bagian yang membutuhkan pelatihan,
Menurut kriteria yang telah ditetapkan, rencana pelatihan dan pengembangan karyawan
harus disusun secara periodik bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan

2. Program pelatihan baru disusun berdasarkan permintaan dari departemen yang


membutuhkan pelatihan tersebut dan disesuaikan dengan besarnya anggaran yang disetujui
oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan
3. Belum tersedia sistem review dan pelaporan yang terdokumentasi tentang penilaian
efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pelatihan,
a. Menurut krieteria yang telah ditetapkan, perusahaan melakukan penilaian terhadap
pelatihan yang telah ditentukan untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan
pelatihan berikutnya
4. Telah dilakukan pelatihan dalam penggunaan mesin baru perusahaan, pelatihan
dilaksanakan dengan cara pelatihan klasikal di kelas untuk memahami petunjuk, tidak
dilakukan pelatihan lanjutan karena tidak tersedia cukup dana untuk melanjutkan pelatihan
sampai pada praktik lapangan

5. Perusahaan hanya menganggarkan biaya pelatihan sebesar 0,25% selama satu tahun dari
laba bersih setelah pajak tahun sebelumnya, untuk tahun 2008 biaya pelatihan sebesar Rp
650,75 miliar
6. Tidak ada penilaian keberhasilan pelatihan secara formal, sehingga tidak ada dokumen/
catatan yang bisa dipertanggung jawabkan atas penilaian hasil pelatihan yang telah
dilakukan

Akibat

1. Terjadi penurunan laba kotor selama dua tahun yaitu pada tahun 2007 perusahaan
mencapai penjualan sebesar Rp 9 Triliun, dengan margin bruto 17,5%
2. Pada tahun 2008 perusahaan mencapai penjualan sebesar 3,5 Triliun, dengan margin bruto
di bawah 10%, sehingga terjadi penurunan penjualan dan margin bruto yang disebabkan
karena kegagalan produksi akibat kurangnya pemahaman karyawan terhadap mesin yang
baru
3. Sebanyak 40% kegagalan produksi terjadi pada proses produksi, 35% pada proses
pengepakan, dan 25% dalam proses penggudangan dari keseluruhan biaya kegagalan
produk yang terjadi pada tahun 2008 sebesar Rp 825,25 juta
4. Pengembalian produk oleh pelanggan yang terjadi selama tahun 2008 sebesar 7,5% dari
total penjualan Rp 7,5Triliun

Pejabat yang bertanggung jawab :

Direktur Sumber Daya Manusia

DAFTAR RINGKASAN TEMUAN AUDIT

No Kondisi Kriteria Penyebab Akibat

1 Sebesar 80% peserta Tujuan pelatihan Telah dilakukan Sebanyak 40%


menjawab waktu karyawan untuk pelatihan dalam kegagalan
pelatihan terlalu singkat meningkatkan penggunaan mesin produksi terjadi
dan tidak cukup waktu keterampilan karyawan, baru perusahaan, pada proses
bagi karyawan untuk dan Penentuan jenis dan pelatihan produksi
memahami materi yang bentuk keterampilan dilaksanakan
diberikan dalam pelatihan yang dibutuhkan dengan cara
tersebut karyawan sehingga pelatihan klasikal
mampu berkontribusi di kelas untuk
maksimal kepada memahami
perusahaan petunjuk, tidak
dilakukan pelatihan
lanjutan
2 Karyawan kurang Pelatihan direncanakan Rencana pelatihan Terjadi kegagalan
memahami pelatihan yang secara periodik dan baru dibuat setelah produksi dan
telah diberikan dan tidak bersamaan dengan ada bagian yang penurunan laba
dilaksanakan pelatihan penyusunan anggaran membutuhkan
lanjutan pelatihan, anggaran
untuk pelatihan
hanya 0,25% dari
laba
3 Terjadi kegagalan Dilakukan pelatihan Tidak dibuat Karyawan kurang
produksi karyawan dan penilaian penilaian kinerja memahami dan
kinerja karyawan secara karyawan secara terjadi kegagalan
berkala berkala dan produksi
pelatihan hanya
dilakukan satu kali
BAB III

Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi :

1. Kelemahan yang terjadi pada sistem perencanaan pelatihan dan penilaian karyawan
2. Kelemahan yang teradi pada perencanaan anggaran untuk pelatihan karyawan
3. Kelemahan yang terjadi karena kurangnya efektivitas pelatihan karyawan dalam
pengoperasian alat produksi baru yang baru dimiliki perusahaan

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi:

1. Perusahaan harus melakukan perencanaan secara berkala yaitu perencanaan pelatihan


karyawan dengan memperhatikan beberapa hal penting diantaranya tutor atau mentor yang
digunakan dalam pelatihan harus professional, memilih materi pelatihan yang
memungkinkan agar karyawan mudah untuk menyerap informasi atau lebih mudah
dipahami, dan lebih melatih supervisor agar dapat mengawasi jalannya pengoperasian alat
agar terkendali lebih baik, dan karyawan lebih memahaminya.
2. Saat melakukan perencanaan berkala dimana karyawan setiap periode selalu diberikan
pelatihan kinerja, benar-benar direncanakan biaya-biaya yang muncul yang dimasukkan ke
dalam anggaran, agar karyawan dapat berlatih lebih baik lagi untuk mencapai tujuan
perusahaan yang baik
3. Membuat sistem penilaian secara berkala terhadap karyawan
4. Selalu menjaga hubungan baik antar sesama karyawan.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi
jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk
pada pengelolaan sumber daya manusia perusahaan.
BAB IV

Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi Pengelolaan
Sumber Daya Manusia PT. Indojewel untuk periode tahun 2007/2008. Audit kami mencakup
penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia,
dan Pelatihan Karyawan.

Anda mungkin juga menyukai