Anda di halaman 1dari 4

Nama : Metta Prakusya Yuwono

Nim : 61170212
Tugas : Masing-masing Tipologi Bangunan
Makul : Pengantar Arsitek

1. PASAR BERINGHARO
 Aspek Venustas Virmitas Utilitas

Pasar Beringharjo terdiri dari Dua bangunan yang terpisah yaitu bagian barat
dan bagian Timur. Bangunan Utama dibagian barat terdiri dari 2lt,sedangkan bagian
timur terdiri dari 3lt. yang umumnya menggunakan bahan beton baik kolom,plat
lantai,tangga,dan balok, dengan atap yang terbut dari Baja ringan.
Pasar Beringharjo diperuntukan untuk transaksi jual beli dengan mengupas
konsep pasar Tradisonal.
Pasar Beringharjo memiliki interior bangunan yang merupakan perpaduan
antara arsiektur kolonial dan tradisional jawa,pintu masuk utama pasar terletak di
bagian barat tepat menghadap jalan Malioboro,pintu masuk utama memiliki ciri khas
bertuliskan “Pasar Beringharjo” Dengan aksara latin dan aksara jawa.

 Aspek Space Place Time

Pasar Beringharjo berdiri sejak 24 Maret 1925, dengan letak segaris lurus dengan
Tugu,alun-alun,dan Keraton Yogyakarta. Pasar ini dibuka sabagai saran jual beli setiap
harinya dimulai pada pukul 05.00 WIB s.d 17.00 WIB
Pada Gedung terdapat jalan Utama yang dibangun lurus dari arah barat ke timur, lebar
jalan utam di dalam pasar ini berkisar 2m dengan ruas-ruas terbuka disebelah kanan
dan kiri.
Pada sisi kanan dan kiri pintu utam aterdapat 2 buah ruangan dengan ukuran 2,5x3,5
yang digunakan untuk kantor pengelola pasar. Dan didalam pasar terdapat beberapa
petak kios yang memiliki beragm ukuran dengan dibatasi oleh sekat.
 Aspek Sensori Ruang

A. Penglihatan :
Dagangan yang diperjual belikan antara penjual dan pembeli yang saling
bertransaksi,cahaya materi yang cukup sebagai penerangan
B. Pendengaran:
Suara keramaian antara penjual dan pembeli dalam menentukan harga,suara langkah
kaki masusia,suara gesekan piring yang terdapat pada lapak bagian penjualan makanan.
C. Penciuman:
Bau tekstil pada lapak penjualan baju,jarik,tas,dll(tekstil), bau berbagai jenis makanan
pada lapak penjualan makanan,bau kurang sedap pada area pembuangan sampah.
D. Peraba
Merasakan kasar,lembut,halus dengan setiap varian benda yang tersentuh,seperti
lantai yang kasar,dan kain yang lebut,dsb
E. Pengecap
Merasakan bermacam rasa makanan pada setiap makanan dan minuman yang dibeli
2. Klenteng Poncowinatan (Tjen Ling Kiong)
 Aspek Venustas Virmitas Utilitas

Klenteng Poncowintan memliliki struktur yang kokoh dengan pilar beton yang
berada tepat di setiap siku bangunan, memiliki atap rangka kayu, dan lantai yang
memiliki elevasi cukup tinggi dibandingkan dengan bagian luar dengan pentara tangga
yang terbuat dari Beton
Klenteng ini diperuntukan bagi setiap umat khonghucu beribadah yang
dominan dengan asap/Dupa,oleh karena itu klenteng ini memiliki bagunan yang
dominan terbuka agar asap dari Dupa tidak terisolasi di dalam klenteng, bahkan di
bagian pinggir ada taman yang berisi tumbuh-tumbuhan hijau yang berguna untuk
menetralisir harum Dupa.
Klenten memilik warna merah sebagai lambang keceriaan, dan memliiki
ornament-ornament yang mengandung filosofi tertentu, dan juga terdapat
patung,lukisan,lilin,dll yang menambah kesan sakral pada bangunan klenteng

 Aspek Space Place Time

Klenteng poncowinatan mulai dibangun pada 1881 dan selesai pada tahun 1907 , yang
terletak persis di depan Pasar Kranggan. Klenteng ini tidak memiliki banyak batas antar
Ruang, namun terdapat patung dimana patung tersebut yang menjadi alur umat dalam
beribadah.
Halaman di depan klentang sangat luas dengan dibatasi oleh tembok berpagar
Dan memiliki ruang yang mengelilingi tempat ibadah utama yang dibatasi dengan
dinding bata

 Aspek Sensori Ruang

A. Penglihatan :
Terlihat ornament klenteng yang memberi kesan sakral seperti
lilin,dupa,sesajen,patung,lukisan,dll
B. Pendengaran:
Terdengar suara angin yang berhembus,burung,gesekan antar pintu, suara langkah
kaki,namun tidak terdengar keramaian yang bersal dari jalan raya maupun pasar oleh
karena gedung yang memiliki gedung yang bersifat tertutup dan memiliki pembatas
berupa dinding yang tebal.
C. Penciuman:
Merasakan bau Dupa,Lilin,asap
D. Peraba
Merasakan kasar,lembut,halus dengan setiap varian benda yang tersentuh
3. Starbuck Coffee Shop (Gaelleria Mall)
 Aspek Venustas Virmitas Utilitas

Starbuck coffe memiliki struktur yang kokoh dengan kolom yang terbuat dari
beton yang dilapisi dengan kayu
Memiliki ruangan dengan banyak jendela kaca yang dibiarkan terbuka agar
setiap orang dapat melihat pemandang di luar yang menyuguhkan tanaman hijau yang
terlihat segar, starbuck coffe juga lebih mengedepankan ornament kayu sebagai
finishingnya dan marmer pada lantainya.
Starbuck coffe ini dipergunakan untuk penjualan coffe yang siap saji kepada
setiap pengunjung, tidak hanya itu, starbuck coffe juga biasa dipergunakan pengunjung
untuk berkumpul,mengerjakan tugas,dll, dikarenakan tempat yang sangat nyaman yang
membuat pengunjung memiliki inspirasi baru saat duduk dan menyeduh coffe di
Starbuck Coffe ini.
 Aspek Space Place Time

Starbuck Coffe berada di lt 1 Galleria Mall,bangunan ini membentuk persegi, tidak


terdapat pembatas rang di antara tempat pengunjung, hanya saja dinding yang
memisahkan ruang pengunjung dengan ruan privat karyawan Starbuck Coffe Shop ini,
pada ryuang pengunjung hanya terlita meja dan kursi yang di tata rapi yang memiliki
jarak yang beraturan, dan meja kasir yang memiliki ciri khas Bar pada umumnya.

 Aspek Sensori Ruang

A. Penglihatan :
Terlihat papan Menu yang terdapat pada pintu masuk maupun kasir,cahaya matahari
yang membantu peneragan sangat baik,terlihat banyak ornament coffe Bar, banyak
pengunjung berdatangan dengan bersama-sama(kelompok),terlihat banyak tanaman
segar dari jendela kaca tanpa Gorden (terbuka)
B. Pendengaran:
Terdengar suara mesin kopi dan suara manusia yang sedang bercanda gurau, terdengar
suara microfon dari kios penjual lain, terdengar lagu yang diputar melalui speaker.
C. Penciuman:
Merasakan aroma varian kopi yang segar.
D. Peraba
Merasakan kasar,lembut,halus dengan setiap varian benda yang tersentuh seperti
tekstur furniture pada meja/kursi,dinding, lantai marmer,dll
E. Pengecap
Merasakan rasa varian coffe yang telah dibeli.
4. Restoran Kunena
 Aspek Venustas Virmitas Utilitas

Restoran kunena memiliki struktur yang terlihat kokoh dengan kolom yang
terbuat dari beton dan dinding bata,memiliki bentuk atap dengan bentuk segitiga.
Bangunan ini memiliki banyak jendela agar setiap pengunjung dapat melihat
keluar, bahkan meja pun ditata berdekatan dengan jendela,resto ini memiliki lantai
dengan motif segi enam yang sangat cantik berwarna biru
Resto ini dipergunakan sebagai tempat makan yang menguusng konsep
keluarga,terlihat dari meja yang berukuran cukup besar.

 Aspek Space Place Time

Restoran kunea berada di jl.Mlati Kulon,Baciro, yang beroprasi pada pukul 09.00 s.d
23.00 WIB. Pada uang pengunjung bangunan ini memiliki pembeda ruang berupa kaca.
Dan meja kursi yang ditata berdekatan dengan jendela.

 Aspek Sensori Ruang

A. Penglihatan :
Terlihat papan Menu yang terdapat pada tempat pemesanan makanan, terlihat pelayan
resto yang sedang sibuk melayani pesanana pmbeli,terlihat cahaya matahari yang
membantu peneragan sangat baik,terlihat banyak pengunjung berdatangan dengan
bersama-sama(keluarga),terlihat pemandangan yang indah di balik jendela.
B. Pendengaran:
Terdengar suara canda gurau pengunjung, trdengan suara langkah kaki,terdengar suara
mesin kasir
C. Penciuman:
Merasakan aroma varian makanan yang sedang dimasak maupun disajikan.
D. Peraba
Merasakan kasar,lembut,halus dengan setiap varian benda yang tersentuh seperti
tekstur furniture pada meja/kursi,dinding,Lantai,dll
E. Pengecap :
Merasakan rasa pada makanan yang dibeli.

Anda mungkin juga menyukai