BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
istilah agar lebih efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut antara lain:
dan benar. Perubahan konseptual siswa dilihat dari beberapa aspek, yaitu (a)
penambahan profil konsepsi siswa (dalam %), (b) tipe perubahan konseptual
yang ditentukan melalui perubahan respon jawaban siswa pada setiap tes
evolusi dianalisis dari dua aspek, yaitu (a) tipe-tipe perubahan konseptual per
topik evolusi, dan (b) tipe-tipe perubahan konseptual per siswa per topik
evolusi.
2. Strategi konflik kognitif terdiri dari tiga tahapan pada setiap pertemuan
konflik konseptual, guru menyajikan suatu fakta berupa kejadian alam, data-
rasional dan masuk akal, selanjutnya siswa akan menghadapi situasi konflik.
sifatnya inkuiri seperti: apa yang anda maksud, mengapa, dan bagaimana bisa
konsepsi mana yang perlu diperbaiki dan mana yang harus diubah. Ketiga
B. Metode Penelitian
Experiment karena pada penelitian ini sampel diambil tidak acak dan tidak
(Sugiyono, 2012).
C. Desain Penelitian
dimodifikasi, tes dilakukan sebanyak tiga kali yaitu sebelum perlakuan (pretest),
sesudah perlakuan (posttest) dan dua minggu sesudah posttest (retest). Rancangan
ini dipilih karena dapat melihat atau membandingkan perubahan konseptual siswa
Dalam penelitian ini, pengaruh atau dampak suatu perlakuan dilihat berdasarkan
profil hasil pretest, posttest dan retest. Pola desain penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain penelitian The One Group Pretest-Postest Design yang
dimodifikasi
Keterangan :
T1 = pretest
T2 = posttest
T3 = retest
X = perlakuan dengan strategi konflik kognitif
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yang dipilih dari enam
kelas pada sekolah tersebut. Pada penelitian ini teknik sampling yang
mengenai karakterisitik siswa yang aktif dan merupakan kelas yang lebih
unggul dibanding kelas lainnya, yaitu kelas XII IPA 5. Subjek penelitian
dua orang siswa yang tidak mengikuti rangkaian penelitian dengan lengkap,
ini.
1. Waktu
pelaksanaan).
2. Tempat
F. Instrumen Penelitian
konsep evolusi (Anderson et al. 2002). Tujuan dari CINS adalah untuk
pertanyaan yang diajukan bertujuan agar siswa memprediksi peristiwa evolusi dari
situasi yang diberikan. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan konsep evolusi
telah menggunakan instrumen ini (Anderson et al. 2002; Furtak et al. 2011). Pada
dan retest untuk mengetahui kebertahanan konsepsi siswa. Bentuk, materi, dan
jumlah butir soal pada pretest, posttest dan retest sama. Instrumen tes pada
penelitian ini disajikan dalam bentuk pilihan ganda beralasan berjumlah 15 soal.
Bentuk soal pilihan ganda beralasan merupakan salah satu cara untuk
perangkat tes dan memberikan informasi untuk perbaikan terhadap perangkat tes
yang masih termasuk ke dalam kategori kurang baik atau jelek. Pengujian
instrumen penelitian ini terdiri dari taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan
dan judgment kepada dosen ahli, terdapat sedikit perbaikan dalam konteks
kalimat instrumen dan hanya 15 soal yang dipakai dari 20 soal sebagai instrumen
1. Tingkat Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Indeks
kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran
0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00
B
P=
S
Keterangan :
P = Tingkat Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
S = Jumlah siswa yang mengikuti tes
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
2. Daya Pembeda
antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai (Arikunto, 2009: 211).
(D). Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak terdapat
tanda negatif. Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika suatu soal
“terbalik” menunjukkan kualitas tes, yaitu anak pandai disebut kurang pandai dan
Suatu soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa
kurang pandai menunjukkan bahwa soal itu tidak baik karena tidak punya daya
pembeda. Demikian pula jika semua siswa baik pandai maupun kurang pandai
tidak dapat menjawab dengan benar. Soal tersebut tidak baik juga karena tidak
mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar
BA BB
DP = -
JA JB
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA = Banyak peserta kelompok atas
BB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB = Banyak peserta kelompok bawah
3. Validitas Soal
Validitas tes merupakan tingkat keabsahan suatu tes. Sebuah tes yang
dikatakan valid adalah suatu tes yang mengukur apa yang hendak diukur
(Arikunto, 2009: 64). Sebuah tes memiliki validitas yang tinggi jika skor pada
Isus Yusrina Azizah, 2012
Perubahan Konseptual Siswa SMA Kelas XII Pada Konsep Evolusi Melalui Strategi
Konflik Kognitif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
33
item mempunyai kesetaraan dengan skor total. Kesejajaran ini dapat ditunjukkan
dengan korelasi sehingga validitas sebuah tes dapat diukur menggunakan rumus
𝑁 ∑𝑥𝑦 − ∑𝑥 (∑𝑦)
rxy =
𝑁∑𝑥2 − (∑𝑥)2 𝑁∑𝑦2 − (∑𝑦)2
Keterangan :
Σ X = Jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
Σ Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada test
N = Jumlah seluruh siswa
X = Skor tiap siswa pada item tersebut
Y = skor total tiap siswa
r xy = Koefisien korelasi = validitas item
4. Reliabilitas Soal
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang
tetap. Jadi reliabilitas berkaitan dengan keajegan atau ketetapan soal dan
untuk seluruh soal, bukan hanya tiap butir soal, dilakukan umumnya dengan
Sehingga makin panjang tes maka reliabilitasnya semakin tinggi. Rumus untuk
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
Ʃpq= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S2 = Varians
Nilai reliabilitas yang diperoleh dari hasil uji coba instrument adalah 0,62 dengan
validitas dan reliabilitas, seluruh item soal yang disiapkan pada instrumen
penelitian ini dipilih hanya 15 butir soal yang layak digunakan sebagai instrumen
H. Prosedur Penelitian
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Tahap Persiapan
i. Orientasi lapangan, koordinasi antara peneliti, sekolah, dan guru biologi yang
bersangkutan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tahap pertama, untuk mengetahui profil konsepsi awal siswa tentang konsep
strategi konflik kognitif selama dua kali pertemuan oleh guru pengajar dibantu
oleh peneliti yang sekaligus sebagai observer. Peneliti pun meminta bantuan
guru lainnya yang berkenan untuk menjadi observer. Rincian topik yang akan
Pertemuan Topik
Pertemuan 1 Asal-usul Kehidupan
Asal-usul Organisme Prokariot
Asal usul Organisme Eukariot
Pertemuan 2 Fenomena Evolusi
Teori Evolusi
Petunjuk Evolusi
Pertemuan 3
Mekanisme Evolusi dan Spesiasi (Perlakuan)
Pertemuan 4
setelah belajar melalui strategi konflik kognitif diberikan posttest dan retest.
Perubahan konseptual siswa dilihat dari dua aspek, yaitu: (1) penambahan
profil konsepsi siswa (dalam %), dan (2) bentuk-bentuk perubahan konseptual
1. Untuk mengetahui profil konsepsi awal siswa tentang evolusi sebelum belajar
melalui strategi konflik kognitif dan profil konsepsi akhir siswa setelah belajar
melalui strategi konflik kognitif, data yang diperoleh hasil pretest, posttest,
persentase, yaitu banyak siswa menjawab dengan benar tiap butir soal: jumlah
jawaban alasan siswa. Setiap konsepsi siswa yang sesuai dengan konsep
belajar melalui strategi konflik kognitif (pretest) dengan konsep ilmiah dapat
Tabel 3.10.
siswa pada setiap tes dianalisis berdasarkan pasangan konsepsi siswa pada
setiap hasil tes. Tipe-tipe perubahan konseptual siswa tentang evolusi dianalisis
dari dua aspek, yaitu (a) tipe-tipe perubahan konseptual per topik, dan (b) tipe-
evolusi sebelum dan setelah belajar melalui strategi konflik kognitif, data yang
a. Uji statistik nonparametrik yang digunakan adalah uji Mc Nemar. Uji ini
A−D−1²
χ² =
A+D
Keterangan :
beberapa langkah.
a) Respon benar (sesuai dengan konsep ilmiah) diberi tanda positif (+).
negatif (-).
evolusi sebelum dan setelah belajar melalui strategi konflik kognitif secara
menyeluruh, skor tiap siswa yang diperoleh dari setiap tes yang dilakukan
dipasangkan. Sehingga uji statistik non parametrik yang cocok adalah uji
𝑁 ( 𝑁 + 1)
𝑇 − µ𝑇 𝑇−
𝑍= = 4
𝜎𝑇 𝑁 𝑁 + 1 (2𝑁 + 1)
24
Keterangan :
µT = mean T
σT = standar deviasi T