Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Antara Pekerjaan Sosial, Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Psikologi

MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial

Zulfahmi
120910301073

ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2013

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Psikologi, Pekerjaan Sosial Dan Ilmu Kesejahteraan
Sosial .................................................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Psikologi ................................................................. 3
2.1.2 Pengertian Pekerjaan Sosial...................................................... 4
2.1.3 Pengertian Ilmu Kesejahteraan Sosial ...................................... 6
2.2 Hubungan Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan
Sosial .................................................................................................. 8
BAB III. PENUTUP ............................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

i
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai mahasiswa program sarjana ilmu kesejahteraan sosial, sudah


selayaknya para mahasiswa mengetahui bahwa manusia adalah makhluk yang
harus dipelajari mulai dari interaksi antara faktor biologis, psikologis, dan sosial
dalam upaya memahami proses penyakit dan sakitnya seseorang yang
memandang pikiran (Biopsikososial), guna mendukung pengembangan usaha-
usaha kesejahteraan sosial. Bermula dari hal tersebut kita harus mempelajari ilmu
psikologi walaupun materi yang kita dapat tidak sedalam mahasiswa psikologi,
bahkan hanya sebagian kecil saja. Dalam praktiknya sarjana ilmu kesejahteraan
sosial berinteraksi dengan individu dan masyarakat baik secara langsung (Direct)
maupun tidak langsung (Indirect). Terlebih lagi dalam konteks praktisi sosial
sebagai pekerja sosial yang sering dibatasi ruang lingkupnya dalam level mikro
dan mezzo yang harus bertatap muka secara langsung dengan klien. Banyaknya
klien yang harus kita hadapi dengan kondisi psikologis yang berbeda-beda
membuat materi psikologi wajib dikuasai agar program atau solusi yang kiat
berikan dapat berhasil secara tepat guna. Selain itu pekerja sosial juga wajib
memperhatikan nilai dan prinsip ilmu kesejahteraan sosial yang akan sangat
menunjang kelancaran pelaksanaan program sehingga tidak merugikan pihak
pemberi layanan maupun klien. Pada awalnya layanan sosial yang ada berasal dari
kaum agamis dan bersifat charity atau sukarela. Pada perkembangannya didirikan
sekolah untuk menjadi pekerja sosial yang pertama di negara Inggris. Semakin
banyak dan luasnya cakupan masalah yang ada di masyarakat mendorong
berkembangnya pekerjaan sosial ke arah ilmu kesejahteraan sosial. Hal ini berarti
ada keterkaitan yang erat antara psikologi, pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan
sosial.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut :

1. Apa definisi atau pengertian dari Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu
Kesejahteraan Sosial ?
2. Bagaimana hubungan antara Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu
Kesejahteraan Sosial ?

2
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi, Pekerjaan Sosial Dan Ilmu Kesejahteraan Sosial

2.1.1 Pengertian Psikologi

Kata psikologi berasal dari dua kata yaitu psyche (jiwa) dan logos (ilmu)
yang oleh banyak pihak dimaknai secara berbeda-beda. Berikut ini terdapat
beberapa definisi psikologi menurut beberapa ahli :

 Garden Murphy

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh


makhluk hidup terhadap lingkungannya.

 Morga, King, Weisz dan Schopler

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan,
di dalamnya termasuk aplikasi ilmu tersebut terhadap masalah yang dihadapi
manusia (human problems).

 Henry L. Roediger

Psikologi adalah studi yang sistematis mengenai tingkah laku dan kehidupan
mental (mental life).

 Clifford Morgan

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

 Edwin G. Boring

Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia.

 Sarlito Wirawan

3
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dan lingkungan.

Dari definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa psikologi secara
umum mempelajari tingkah laku manusia dan hewan yang terkait dengan
lingkungannya serta aplikasinya terhadap masalah yang dihadapi manusia.

2.1.2 Pengertian Pekerjaan Sosial

Berikut ini adalah beberapa definisi pekerjaan sosial menurut para ahli:

 Allen Pincus dan Anne Minahan

Pekerjaan sosial berurusan dengan interaksi antara orang-orang dan


lingkungan sosial, sehingga mereka mampu melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya, mengurangi ketegangan, dan mewujudkan aspirasi dan nilai-nilai
mereka.1

 Max Siporin

Pekerjaan sosial didefinisikan sebagai metode institusi sosial untuk


membantu orang-orang guna mencegah dan menyelesaikan masalah sosial dengan
cara memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosialnya.2

 Walter A. Friedlander dan Robert Z. Apte

Pekerjaan sosial adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada


pengetahuan dan keterampilan ilmiah guna membantu individu, kelompok,
maupun masyarakat agar tercapainya kepuasan pribadi dan sosial serta
kebebasan.3

 Charles Zastrow

1 Social Work Practice: Model and Methode, 1973 : 9 Itasca, Illinois: Peacock Publishers
2 Introduction to Social Work Practice, 1975: 3
3 A Concepts and Methods of Social Work, 1980: 4

4
Pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional untuk membantu individu,
kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya
untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai
tujuan-tujuannya.4

 Leonora Scrafica-deGuzman.

Pekerjaan sosial adalah profesi yang bidang utamanya berkecimpung dalam


kegiatan pelayanan sosial yang terorganisasi, dimana tujuannya untuk
memfasilitasi dan memperkuat relasi dalam penyesuaian diri secara timbal balik
dan saling menguntungkan antar individu dengan lingkungan sosialnya, melalui
penggunaan metode-metode pekerjaan sosial.5

Pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi baru yang muncul pada awal
abad ke 20, tetapi sudah timbul sejak timbulnya revolusi industri. Pekerjaan sosial
merupakan sebuah profesi yang berusaha untuk menyatukan berbagai bidang
ilmu ataupun spesialisasi dari berbagai lapangan praktek. Masalah-masalah yang
dihadapi pekerjaan sosial erat kaitannya dengan masalah fungsi sosial, yaitu
kemampuan seseorang untuk menjalankan peranan berdasarkan status yang ia
miliki sesuai dengan harapan masyarakat atau lingkungannya. Pada intinya,
pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi yang secara langsung atau tidak
langsung membantu individu, kelompok ataupun masyarakat dalam
memfungsikan kembali peranan yang ia atau mereka miliki. Menurut Thelma Lee
Mendoza disfungsi sosial dapat terjadi karena:

 Ketidakmampuan individu ataupun patologi yang membuat seseorang sulit


menjalankan tuntutan lingkungannya,
 Ketidakmampuan lingkungan yang di bawah kemampuan individu untuk
menyesuakan diri,serta
 Ketidakmampuan personal dan situasional.

Disfungsi sosial tersebut dapat diatasi dengan tiga bentuk intervensi, yaitu:
4
Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982: 12
5
Fundamentals of social work, 1983: 3

5
 Intervensi yang dilakukan melalui individu,
 Intervensi yang dilakukan melalui situasi atau lingkungannya melalui
penyediaan fasilitas dan pelayanan, serta,
 Intervensi melalui individu dan juga lingkungannya.

Jika dilihat dari hal di atas maka pekerjaan sosial mencakup area yang tidak
terlalu luas yaitu pada area mikro dan mezzo walaupun juga mencakup sedikit
area makro tetapi tidak lebih banyak dari ilmu kesejahteran sosial, dengan kata
lain pekerjaan sosial berada dalam cakupan ilmu kesejahteraan sosial.

2.1.3 Pengertian Ilmu Kesejahteraan Sosial

Jika kita berbicara mengenai ilmu kesejahteraan sosial maka awalnya kita
harus berbicara mengenai kesejahteraan sosial itu sendiri. Di bawah ini ada
beberapa definisi kesejahteraan sosial menurut beberapa ahli.

 Gertrude Wilson

Kesejahteraan sosial merupakan perhatian yang terorganisir dari semua


orang untuk semua orang.

 Walter Friedlander

Kesejahteraan sosial merupakan sistem yang terorganisir dari institusi dan


pelayanan sosial yang dirancang untuk membantu individu atau kelompok agar
dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih baik.

 Elizabeth Wickenden

Kesejahteraan sosial termasuk di dalamnya peraturan perundangan,


program, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga
ketentraman dalam masyarakat.

1. Pre-conference working committee for the XVth International Conference


of Social Welfare

6
“Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir
dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup mayarakat
berdasarkan konteks sosialnya. Di dalamnya tercakup kebijakan dan pelayanan
yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti pendapatan,
jaminan sosial, kesehatan, perumahan pendidikan, rekreasi, tradisi budaya, dan
lain sebagainya”.
Definisi di atas mengandung pengertian bahwa kesejahteraan sosial
mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia manusia, baik itu di bidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi dan
spiritual. Selain itu kesejahteran sosial dianalogikan sebagai kesehatan jiwa yang
dapat dilihat dari empat sudut pandang yaitu sebagai keadaan, ilmu , kegiatan, dan
gerakan.

Dalam kaitannya kesejahteraan sosial sebagai suatu ilmu, ilmu


kesejahteraan sosial diartikan sebagai suatu ilmu yang berusaha mengembangkan
metodologi (termasuk aspek strategi dan teknik) untuk menangani berbagai
macam masalah sosial, baik di tingkat individu, kelompok, keluarga, maupun
masyarakat (baik lokal, regional maupun internasional).

Munculnya ilmu kesejahteraan sosial tidak bisa dilepaskan dari kajian


sejarah pekerjaan sosial sebagai cikal bakal adanya ilmu kesejahteraan sosial.
Pekerjaan sosial yang berawal dari praktik-praktik para relawan mempunyai
sekolah khusus untuk pertama kalinya yang diprakarsai oleh Marry Richmond.
Selanjutnya dengan meluasnya masalah-masalah sosial yang timbul maka perlu
adanya kajian yang lebih luas dibandingkan kajian dalam pekerjaan sosial
sehingga muncullah ilmu kesejahteraan sosial yang menggabungkan berbagai
ilmu yang lebih banyak daripada pekerjaan sosial. Seperti sudah dikatakan di atas
bahwa ilmu kesejahteraan sosial juga mencakup penyelesaian masalah
internasional yang berupa kebijakan dan peraturan perundangan.

7
2.2 Hubungan Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial

Pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi yang berusaha untuk


menyatukan berbagai bidang ilmu ataupun spesialisasi dari berbagai lapangan
praktek. Masalah-masalah yang dihadapi pekerjaan sosial erat kaitannya dengan
masalah fungsi sosial, yaitu kemampuan seseorang untuk menjalankan peranan
berdasarkan status yang ia miliki sesuai dengan harapan masyarakat atau
lingkungannya. Pada intinya, pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi yang
secara langsung atau tidak langsung membantu individu, kelompok ataupun
masyarakat dalam memberfungsikan kembali peranan yang ia atau mereka miliki.

Sebagai sebuah ilmu yang memiliki tujuan utama menciptakan masyarakat


yang sejahtera, diperlukan adanya suatu usaha kesejahteraan sosial untuk
mencapai tujuan tersebut. Menurut Arthur Dunham , untuk mencapai peningkatan
kualitas hidup melalui usaha kesejahteraan sosial, dapat dilakukan melalui
peningkatan kualitas hidup di bidang kehidupan anak dan keluarga, bidang
kesehatan, kemampuan adaptasi dengan lingkungan sosial, pemanfaatan waktu
luang, dll.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahwa usaha kesejahteraan


sosial harus memperhatikan berbagai unsusr dari kehidupan sosial manusia, yaitu
individu, kelompok, komunitas, ataupun unit sosial yang lebih luas.

Ilmu pekerjaan sosial sendiri pada intinya merupakan himpunan bagian dari
ilmu kesejahteraan sosial, atau dapat pula dikatakan bahwa ilmu kesejahteraan
sosial adalah perluasan dari ilmu pekerjaan sosial.

Ilmu pekerjaan sosial lebih memusatkan pada tiga metode pekerjaan sosial
yang konvensional, yaitu bimbingan sosial perseorangan, bimbingan sosial
kelompok, serta pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Sedangkan
ilmu kesejahteraan sosial, selain menggunakan ketiga metode tersebut juga telah
memperluas bidang kajiannya dengan bidang yang lebih makro seperti
perencanaan kesejahteraan sosial baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun
internasional dan penelitian kesejahteraan sosial.

8
Dalam hal keterkaitan dengan bidang studi psikologi, pembahasan mengenai
keterkaitan pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan sosial akan lebih dekat bila
dilihat pada tingkat mikro. Keterkaitannya lebih banyak terlihat dalam hubungan
dengan ketiga metode pekerjaan sosial yang konvensional diatas.

Buku Applied Psychology For Social Workers yang dikarang Paula


Nicolson dan Rowan Bayne (Isbandi R. Adi, 1994) mencoba mendeskripsikan,
mengapa psikologi diajarkan pada para mahasiswa pekerjaan sosial, dan
menyimpulkan area-area utama psikologi diterapkan pada bidang praktek
kesejahteraan sosial. Pada awal perkembangannya, pekerjaan sosial butuh untuk
menguatkan kerangka teoritis dan kebutuhan untuk mendefinisikan batasan serta
cakupan praktek pekerjaan sosial telah menjadi sumber perdebatan utama. Hal ini
terlihat pada kursus Certificate of Qualification in Social Work (CQSW) yang
dikembangkan untuk melatih tenaga professional yang baru dan diusulkan untuk
melengkapi para mahasiswa agar dapat menangani permasalahan sosial yang
mempengaruhi berbagai macam kelompok klien. Secara umum tujuan pelatihan
pekerja sosial tersebut mengkonsentrasikan diri pada tiga bidang dibawah ini :

1. Membuat pekerja sosial mampu memahami konteks sosial dan politik dari
pekerjaannya.
2. Memberikan keterampilan untuk melakukan penilaian dan keterampilan
untuk melakukan terapi.
3. Mempertimbangkan pengetahuan teoritis mengenai perkembangan
manusia, interkasi sosial, dan luas lingkup disiplin profesionalnya sendiri
serta displin professional lain.

Dalam melaksanakan pekerjaan sosial juga dibutuhkan ilmu Psikologi


karena dapat memberikan sumbangan dalam mencapai pemahaman pada :

1. Isu-isu praktis dan teoritis mengenai keterampilan wawancara,


keterampilan melakukan penilaian, dan ketrampilan melakukan terapi.

2. Perkembangan dan interkasi manusia.

9
3. Ruang lingkup psikologi terapan yang mendukung pekerjaan soisal dan
berbagai layanan kesejahteraan lainnya.

Pada tahun 1950-an terjadi perluasan dalam praktik pekerjaan sosial yang
bergerak ke arah pelatihan professional pada pekerja sosial di bidang psikiatri
yang merupakan kelompok paling professional dan mempunyai otonomi yang
kuat diantara para pekerja sosial. Dalam sejarahnya, mereka mendapat landasan
teoritis dari para ahli terapi dan pekerja sosial di Amerika yang berorientasi pada
aspek psikodinamik. Mereka mengembangkan metode intervensi yang dikenal
dengan nama social case work. Metode ini fleksibel dalam menempatkan
kerangka pemahaman mengenai konteks sosial dan psikologi dari permasalahan
klien dan dapat beradaptasi dengan perubahan alur teori pekerjaan sosial karena
metode ini merupakan kerangka teoritis pertama yang mnedukung berkembang
pekerjaan sosial sebagai suatu profesi. Dampaknya psikologi disamakan dengan
teori psikodinamik.

Dua alasan utama pendekatan ini diadaptasi oleh profesi pekerjaan sosial:

1. Teori psikodinamik secara jelas mengarah pada pemahaman proses


emosional dan psikologis yang terjadi pada kehidupan individu dan saat
mereka berinteraksi.
2. Alur psikologi secara keseluruhan tidak menunjukkan minat secara utuh
dalam memberikan sumbangan terhadap pembentukan teori pekerjaan
sosial atau pelatihan pekerjaan sosial.

Menurut Kurt Lewin dan Sigmund Freud pandangan dasar dari teori
psikodinamika umumnya menggambarkan adanya kekuatan yang mempengaruhi
dinamika perilaku seseorang. Perbedaan yang mendasar dari pandangan Lewin
dan Freud terlihat dari kekuatan yang mendorong perilaku seseorang. Freud lebih
memfokuskan pada aspek dalam diri seseorang sedangkan lewin lebih
menekankan kekuatan dari luar diri seseorang yang mempunyai nilai positif dan
negative terhadap individu walaupun lewin mengakui adanya dinamika dalam diri
individu akibat kekuatan dari unsur yang dalam diri individu.

10
Walaupun pada awalnya bidang pekerjaan sosial (terutama intervensi
mikro) lebih terfokus pada pandangan psikodinamika, dalam pertimbangannya
pendekatan psikologi yang lain mulai mendapat perhatian dari bidang pekerjaan
sosial maupun ilmu kesejahteraan sosial dalam upaya mengembangkan bidang
pekerjaan sosial secara lebih utuh. Menurut Paula Nicolson dan Rowan Bayne,
pendekatan psikologi yang dapat diterapkan dibidang pekerjaan sosial adalah
sebagai berikut:

1. Keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan menjalin hubungan


dengan individu, kelompok, atapun individu dalam kelompok.
2. Pendekatan yang terkait dengan isu perkembangan, hubungan antar
individu, maupun kehidupan sosial yang terkait dengan relasi antara
pekerja sosial dengan klien
3. Pemahaman tentang konteks dalam pekerjaan sosial di tingkat mikro
maupun makro.

Selain itu materi psikologi memberikan sumbangan bagi penelitian di


bidang kesejahteraan sosial berupa metode kualitatif dan kuantitatif untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan. Hal ini berarti memberikan alternatif dan
variasi tambahan dibandingkan dengan masukan dari disiplin kesehatan
masyarakat, sosiologi, maupun antropologi. Psikologi juga membantu
pengembangan kemampuan organisasi dan administrasi lembaga kesejahteraan
sosial serta kepemimpinan dalam lembaga nirlaba.

11
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Psikologi, pekerja sosial dan ilmu kesejahteraan sosial memiliki hubungan


yang sangat erat. Hal tersebut disebabkan karena psikologi merupakan salah satu
ilmu dasar yang harus dipelajari oleh pekerja sosial dan ilmu kesejahteraan sosial
dalam praktek menyelesaikan masalah-masalah sosial. Selain itu, dengan ilmu
psikologi kita dapat lebih memahami kepribadian dan tingkah laku klien sehingga
kita dapat memecahkan suatu masalah yang ada pada diri klien dan menyelesaikan
masalah tersebut dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu kepribadian klien dan
masalah yang sedang dihadapi. Psikologi tidak hanya pada aspek kerangka
berpikir, tetapi juga pada aspek metodologi, tetapi psikologi juga memberikan
dasar keterampilan untuk menjalin hubungan dengan kelompok sasaran, baik pada
level individu, keluarga maupun kelompok. Memberikan pemahaman tentang
tugas-tugas perkembangan individu, keluarga dan kelompok yang nantinya dapat
dimanfaatkan baik untuk intervensi mikro maupun mezzo.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi R. 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan


Sosial : Dasar-dasar Pemikiran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Adi, Isbandi R. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan
Sosial. Jakarta: FISIP UI Pers
Definisi Pekerjaan sosial, Internet:
http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/script.php/read/definisi-pekerjaan-sosial/,
diakses pada 16 Februari 2008

13

Anda mungkin juga menyukai