MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas Matakuliah Pengantar Ilmu Kesejahteraan Sosial
Zulfahmi
120910301073
i
DAFTAR ISI
i
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi atau pengertian dari Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu
Kesejahteraan Sosial ?
2. Bagaimana hubungan antara Psikologi, Pekerjaan Sosial, dan Ilmu
Kesejahteraan Sosial ?
2
BAB II. PEMBAHASAN
Kata psikologi berasal dari dua kata yaitu psyche (jiwa) dan logos (ilmu)
yang oleh banyak pihak dimaknai secara berbeda-beda. Berikut ini terdapat
beberapa definisi psikologi menurut beberapa ahli :
Garden Murphy
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan,
di dalamnya termasuk aplikasi ilmu tersebut terhadap masalah yang dihadapi
manusia (human problems).
Henry L. Roediger
Psikologi adalah studi yang sistematis mengenai tingkah laku dan kehidupan
mental (mental life).
Clifford Morgan
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Edwin G. Boring
Sarlito Wirawan
3
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia
dan lingkungan.
Dari definisi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa psikologi secara
umum mempelajari tingkah laku manusia dan hewan yang terkait dengan
lingkungannya serta aplikasinya terhadap masalah yang dihadapi manusia.
Berikut ini adalah beberapa definisi pekerjaan sosial menurut para ahli:
Max Siporin
Charles Zastrow
1 Social Work Practice: Model and Methode, 1973 : 9 Itasca, Illinois: Peacock Publishers
2 Introduction to Social Work Practice, 1975: 3
3 A Concepts and Methods of Social Work, 1980: 4
4
Pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional untuk membantu individu,
kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya
untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai
tujuan-tujuannya.4
Leonora Scrafica-deGuzman.
Pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi baru yang muncul pada awal
abad ke 20, tetapi sudah timbul sejak timbulnya revolusi industri. Pekerjaan sosial
merupakan sebuah profesi yang berusaha untuk menyatukan berbagai bidang
ilmu ataupun spesialisasi dari berbagai lapangan praktek. Masalah-masalah yang
dihadapi pekerjaan sosial erat kaitannya dengan masalah fungsi sosial, yaitu
kemampuan seseorang untuk menjalankan peranan berdasarkan status yang ia
miliki sesuai dengan harapan masyarakat atau lingkungannya. Pada intinya,
pekerjaan sosial merupakan sebuah profesi yang secara langsung atau tidak
langsung membantu individu, kelompok ataupun masyarakat dalam
memfungsikan kembali peranan yang ia atau mereka miliki. Menurut Thelma Lee
Mendoza disfungsi sosial dapat terjadi karena:
Disfungsi sosial tersebut dapat diatasi dengan tiga bentuk intervensi, yaitu:
4
Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues. 1982: 12
5
Fundamentals of social work, 1983: 3
5
Intervensi yang dilakukan melalui individu,
Intervensi yang dilakukan melalui situasi atau lingkungannya melalui
penyediaan fasilitas dan pelayanan, serta,
Intervensi melalui individu dan juga lingkungannya.
Jika dilihat dari hal di atas maka pekerjaan sosial mencakup area yang tidak
terlalu luas yaitu pada area mikro dan mezzo walaupun juga mencakup sedikit
area makro tetapi tidak lebih banyak dari ilmu kesejahteran sosial, dengan kata
lain pekerjaan sosial berada dalam cakupan ilmu kesejahteraan sosial.
Jika kita berbicara mengenai ilmu kesejahteraan sosial maka awalnya kita
harus berbicara mengenai kesejahteraan sosial itu sendiri. Di bawah ini ada
beberapa definisi kesejahteraan sosial menurut beberapa ahli.
Gertrude Wilson
Walter Friedlander
Elizabeth Wickenden
6
“Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir
dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup mayarakat
berdasarkan konteks sosialnya. Di dalamnya tercakup kebijakan dan pelayanan
yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti pendapatan,
jaminan sosial, kesehatan, perumahan pendidikan, rekreasi, tradisi budaya, dan
lain sebagainya”.
Definisi di atas mengandung pengertian bahwa kesejahteraan sosial
mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup
manusia manusia, baik itu di bidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi dan
spiritual. Selain itu kesejahteran sosial dianalogikan sebagai kesehatan jiwa yang
dapat dilihat dari empat sudut pandang yaitu sebagai keadaan, ilmu , kegiatan, dan
gerakan.
7
2.2 Hubungan Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial
Ilmu pekerjaan sosial sendiri pada intinya merupakan himpunan bagian dari
ilmu kesejahteraan sosial, atau dapat pula dikatakan bahwa ilmu kesejahteraan
sosial adalah perluasan dari ilmu pekerjaan sosial.
Ilmu pekerjaan sosial lebih memusatkan pada tiga metode pekerjaan sosial
yang konvensional, yaitu bimbingan sosial perseorangan, bimbingan sosial
kelompok, serta pengorganisasian dan pengembangan masyarakat. Sedangkan
ilmu kesejahteraan sosial, selain menggunakan ketiga metode tersebut juga telah
memperluas bidang kajiannya dengan bidang yang lebih makro seperti
perencanaan kesejahteraan sosial baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun
internasional dan penelitian kesejahteraan sosial.
8
Dalam hal keterkaitan dengan bidang studi psikologi, pembahasan mengenai
keterkaitan pekerjaan sosial dan ilmu kesejahteraan sosial akan lebih dekat bila
dilihat pada tingkat mikro. Keterkaitannya lebih banyak terlihat dalam hubungan
dengan ketiga metode pekerjaan sosial yang konvensional diatas.
1. Membuat pekerja sosial mampu memahami konteks sosial dan politik dari
pekerjaannya.
2. Memberikan keterampilan untuk melakukan penilaian dan keterampilan
untuk melakukan terapi.
3. Mempertimbangkan pengetahuan teoritis mengenai perkembangan
manusia, interkasi sosial, dan luas lingkup disiplin profesionalnya sendiri
serta displin professional lain.
9
3. Ruang lingkup psikologi terapan yang mendukung pekerjaan soisal dan
berbagai layanan kesejahteraan lainnya.
Pada tahun 1950-an terjadi perluasan dalam praktik pekerjaan sosial yang
bergerak ke arah pelatihan professional pada pekerja sosial di bidang psikiatri
yang merupakan kelompok paling professional dan mempunyai otonomi yang
kuat diantara para pekerja sosial. Dalam sejarahnya, mereka mendapat landasan
teoritis dari para ahli terapi dan pekerja sosial di Amerika yang berorientasi pada
aspek psikodinamik. Mereka mengembangkan metode intervensi yang dikenal
dengan nama social case work. Metode ini fleksibel dalam menempatkan
kerangka pemahaman mengenai konteks sosial dan psikologi dari permasalahan
klien dan dapat beradaptasi dengan perubahan alur teori pekerjaan sosial karena
metode ini merupakan kerangka teoritis pertama yang mnedukung berkembang
pekerjaan sosial sebagai suatu profesi. Dampaknya psikologi disamakan dengan
teori psikodinamik.
Dua alasan utama pendekatan ini diadaptasi oleh profesi pekerjaan sosial:
Menurut Kurt Lewin dan Sigmund Freud pandangan dasar dari teori
psikodinamika umumnya menggambarkan adanya kekuatan yang mempengaruhi
dinamika perilaku seseorang. Perbedaan yang mendasar dari pandangan Lewin
dan Freud terlihat dari kekuatan yang mendorong perilaku seseorang. Freud lebih
memfokuskan pada aspek dalam diri seseorang sedangkan lewin lebih
menekankan kekuatan dari luar diri seseorang yang mempunyai nilai positif dan
negative terhadap individu walaupun lewin mengakui adanya dinamika dalam diri
individu akibat kekuatan dari unsur yang dalam diri individu.
10
Walaupun pada awalnya bidang pekerjaan sosial (terutama intervensi
mikro) lebih terfokus pada pandangan psikodinamika, dalam pertimbangannya
pendekatan psikologi yang lain mulai mendapat perhatian dari bidang pekerjaan
sosial maupun ilmu kesejahteraan sosial dalam upaya mengembangkan bidang
pekerjaan sosial secara lebih utuh. Menurut Paula Nicolson dan Rowan Bayne,
pendekatan psikologi yang dapat diterapkan dibidang pekerjaan sosial adalah
sebagai berikut:
11
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13