Anda di halaman 1dari 2

Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa penyakit jantung hanya menyerang

orang-orang yang lanjut usia. Padahal, dewasa ini penyakit jantung mulai muncul pada rentang
usia yang dikategorikan muda. Tampaknya hal ini terdengar lebih mengerikan bagi orang-orang
yang memiliki usia muda. Tetapi apakah serangan jantung pada anak muda sama fatalnya dengan
yang terjadi pada orang lanjut usia?

Pada dasarnya, prospek jangka pendek untuk korban serangan jantung yang berusia di
bawah 45 tahun sebenarnya lebih baik dibandingkan dengan pasien yang lebih tua. Namun,
dalam salah satu penelitian terhadap pasien yang mengalami serangan jantung pada usia rata-rata
36 tahun, sebanyak 15% akan kemudian meninggal dalam waktu 15 tahun. Dalam studi lain dari
kasus serangan jantung pada anak muda, baik pria atau wanita di bawah usia 40 tahun, hanya 1%
yang meninggal dalam waktu 1 tahun, tapi ada sebanyak 25% meninggal dalam waktu kurang
dari 15 tahun.

Menurut American Council On Science and Health, gejala yang biasa ditimbulkan untuk
serangan jantung pada anak muda adalah timbulnya rasa tekanan pada dada, sesak napas, dan
berkeringat dingin. Gejala ini bisa menjadi tanda-tanda serangan panas, asma, atau bahkan efek
samping dari ledakan emosi. Tetapi secara bersamaan, mereka juga dapat berupa diagnosis
tanda-tanda serangan jantung, terutama jika Anda merupakan individu di bawah usia 40 tahun.
Selain itu, tanda-tanda lainnya juga bisa merupakan nyeri dada, mual, nyeri rahang, dan muntah.

Faktanya, ancaman kesehatan jantung juga banyak disebabkan oleh gaya hidup
seseorang. Orang-orang yang berisiko terkena serangan jantung biasanya memiliki pola hidup
yang tidak sehat dan juga karena faktor genetika, seperti:

 Kelebihan berat badan sangat tidak baik untuk kesehatan. Bahkan jika seseorang
melakukan diet yang salah, misalnya, diet tinggi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol,
dan sodium juga akan meningkatkan kolesterol. Kandungan yang terdapat pada rokok
juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Umur. Risiko serangan
jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Pria berisiko tinggi mengalami serangan
jantung setelah usia 45 tahun, dan wanita berisiko tinggi mengalami serangan jantung
setelah usia 55 tahun. Faktor keturunan. Faktor yang sangat tinggi dari keluarga yang
dapat meningkatkan serangan jantung. Memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah
normal adalah di bawah 120/80 mmHg tergantung usia. Memiliki tekanan darah tinggi
akan merusak arteri dan mempercepat penumpukan plak. Faktor lain. Olahraga
berlebihan, stres juga memicu terjadinya tekanan darah menjadi tinggi, dan penggunaan
obat-obatan ilegal seperti amfetamin dan kokain.

Merokok adalah ancaman terbesar. Itulah mengapa, ini merupakan hal pertama yang
harus diperbaiki dan diperhatikan secara serius. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan
faktor penting lain. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat merusak jantung, sama seperti
penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Dan untuk seseorang yang diabetes, kurangnya perhatian
untuk kondisi serius ini juga dapat menimbulkan risiko untuk jantung.

Dan tanpa diragukan lagi, orang dewasa lebih sering mengalami kasus serangan jantung
dibandingkan dengan lansia, sehingga mereka harus memperhatikan gejala-gejala yang mungkin
merupakan pertanda serangan jantung. Sementara itu, untuk serangan jantung yang terjadi akibat
penyakit Kawasaki dan hypertrophic cardiomyopathy, Anda tidak memiliki kontrol, sehingga
satu-satunya cara adalah Anda harus menjalani gaya hidup yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai