Anda di halaman 1dari 9

Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017

(e-ISSN 2599-2759)

MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSIF DIPAUD


BUNGA INDAH 09 YOGYAKARTA

Suriadi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Email: @suriadi.faizin@gmail.com

ABSTRAK

Keberadaan PAUD yang menyelenggarakan pendidikan inklusif di Yogyakarta


terbilang masih sedikit padahal jenjang PAUD memiliki peran yang signifikan untuk
mempersiapkan anak memasuki jenjang pendidikan dasar. Adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui manajemen pendidikan PAUD inklusif yakni di PAUD
Bunga Indah 09. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dan observasi.hasil penelitian menunjukkan bahwa
secara umum manajemen pendidikan yang diterapkan sama dengan PAUD pada
umumnya, namun dari sisi peserta didik, tenaga pendidik,dan pembiayaan memiliki
sedikit perbedaan. Perbedaan tersebut yakni terletak pada terdapat ABK di PAUD
tersebut, tenaga pendidik yang cendrung berbasis masyarakat, dan sumber pembiayaan
yang mencukupi dari pemerintah.
Kata kunci: Manajemen Pendidikan Inklusif

INCLUSIVE EDUCATION MANAGEMENT IN PAUD


BUNGA INDAH 09 YOGYAKARTA

ABSTRACT

The existence early childhood education (PAUD) that held inclusive education in
Yogyakarta is still relatively small while PAUD level has a significant role to prepare
children to enter the basic education level. The purpose of this research is to know the
management education inPAUD Bunga Indah 09 that held inclusive education. This
research is a qualitative research and data collection is done by interviews and
observations. The results of researchis indicate that in general, management education
is applied the same as the other PAUD, but from the learner side, educators, and
financing have little difference. The difference is in the student in the PAUD,
educators who tend to be community-based, and sufficient sources of financing from
the government.
Keywords: Inclusive Education Management

Suriadi, Manajemen Pendidikan


29
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

PENDAHULUAN umum yang menyelenggarakan


CNN Indonesian memberitakan
pendidikan inklusif.
bahwasanya jumlah anak usia sekolah
Yogyakarta sebagai salah satu
yang tidak bersekolah masih tinggi di
provinsi di Indonesia yang progresif
Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan
menyuarakan dan mendukung sistem
dengan hasil Survei Sosial Ekonomi
pendidikan inklusif. Sistem pendidikan
Nasional Badan Pusat Statistik pada
inklusif dinilai menjadi alternatif bagi
2016 yang menyatakan bahwa, dari 4,6
ABK dikarenakan SLB kebanyakan
juta anak yang tidak sekolah, satu juta
terdapat dikabupaten/kota jadi secara
diantaranya adalah anak-anak
geografis sulit dijangkau ABK yang
berkebutuhan khusus. Dari data tersebut
tinggal didesa atau pedalaman.Selain
diketahui bahwa ABK di Indonesia
itu, Muhammad Takdir Ilahi dalam
masih banyak yang belum mendapatkan
bukunya menyatakan bahwa
hak pendidikan seperti anak-anak
kecendurungan pendidikan inklusif
lainnya. Hal tersebut terdapat pada
bermula dari ketidakpuasan terhadap
Peraturan menteri Pendidikan Nasional
penyelenggaraan sistem pendidikan
RI Nomor 70 Tahun 2009 Pasal 1 yang
segregatif (terpisah) yang menyebabkan
berbunyi:
mereka sulit untuk melakukan
Sistem penyelenggaraan
penyesuaian diri dengan lingkungan dan
pendidikanyang memberikan
sistem pengajaran yang baru. Pada
kesempatan kepada semua
sistem pendidikan inklusif
peserta didik yang memiliki
diselenggarakan oleh sekolah umum
kelainan dan memiliki potensi
dengan peserta didik yang terdiri dari
kecerdasan dan/atau bakat
anak-anak regular dan ABK. Dalam
istimewa untuk mengikuti
upaya mendukung penyelanggaraan
pendidikan atau pembelajaran
pendidikan inklusif pemerintah daerah
dalam lingkungan pendidikan
Yogyakarta mengeluarkan PERDA no 4
secara bersama–sama dengan
tahun 2012 pasal 1 ayat 3 yang
peserta didik pada umumnya.
berbunyi: Sistem Pendidikan Inklusif
Dari Peraturan menteri
adalah sistem penyelenggaraan
pendidikan di atas tampak jelas bahwa
pendidikan yang memberikan
ABK berhak untuk mendapatkan
kesempatan kepada semua peserta
layanan pendidikan. Baik melalui SLB
didik yang memiliki kelainan dan
(sekolah luar biasa) maupun disekolah
Suriadi, Manajemen Pendidikan
30
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

memiliki potensi kecerdasan dan/atau pembelajaran. Bagi orang tua dan


bakat istimewa untuk mengikuti keluarga memiliki kesemptan untuk
pendidikan atau pembelajaran berbicara dengan orang tua lain dan
dalam satu lingkungan pendidikan saling mendiskusikan kebutuhan,
secara bersama-sama dengan peserta harapan, dan keinginan untuk anak-anak
didik pada umumnya. mereka. Bagi masyarakat membuat
masyarakat lebih kreatif dan lebih
Dengan adanya PERDA tersebut
terbuka terhadap kemungkinan dan
maka Dinas Pendidikan Pemuda dan
kesempatan, serta masyarakat menjadi
Olahraga Provinsi DI Yogyakarta
sumber belajar bagi siswa. Sedangkan
menginstruksikan kepada Dinas
bagi pemerintah membantu pemenuhan
Pendidikan Kota/Kabupaten yogyakarta
hak pendidikan kepada ABK dan
untuk menunjuk sekolah
mempercepat penuntasan wajib belajar
penyelenggaraan pendidikan inklusif.
9 tahun.
Berdasarkan Surat Keputusan kepala
Berdasarkan pemaparan Dadang
Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
Garnida tersebut terlihat bahwa banyak
Nomor 188/661 yang ditetapkan pada
manfaat yang bisa didapat melalui
tanggal 12 Juni 2014, terdapat 5 jenjang
sistem pendidikan inklusif. Sehingga
pendidikan yaitu PAUD,TK, SD, SMP,
dalam proses pendidikan sekolah
SMA dan SMK.
inklusif selalu menarik untuk dibahas.
Dadang Garnida dalam bukunya
Dalam hal ini penulis tertarik
menyebutkan bahwa pendidikan
membahas tentang penyelenggaran
inklusif memiliki banyak manfaat, baik
pendidikan inklusif pada jenjang
untuk siswa, guru, orang tua dan
PAUD. Hal tersebut berkaitan dengan
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
tulisan Widya Masitah, yang
Bagi siswa dapat bermanfaat untuk
menyatakan bahwa pendidikan anak
mengembangkan persahabatan, toleran,
usia dini merupakan salah satu bentuk
saling menghargai dan merangkul
penyelenggaraan pendidikan yang
perbedaan, serta memiliki kesempatan
menitikberatkan pada lima
untuk belajar keterampilan baru dengan
perkembangan yaitu fisik, moral dan
mengamati dan meniru anak-anak lain.
agama, kecerdasan atau kognitif, sosio-
Bagi guru dapat memperluas perspektif
emosional, serta bahasa dan
perkembangan anak, dan
komunikasi. Senada dengan tulisan
mengembangkan kreativitas dalam

Suriadi, Manajemen Pendidikan


31
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

Widya Masitah, Yuni Damayanti dan merupakan suatu pendekatan penelitian


Suparno dalam penelitiannya tentang yang mengungkapkan situasi sosial
keefektifan PAUD inklusi pada tertentu dengan mendeskripsikan
kesiapan anak memasuki sekolah dasar, kenyataan secara benar, dibentuk atau
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa disusun melalui kata-kata yang
dari seluruh aspek perkembangan berdasarkan data yang telah
kesiapan aspek sosial emosi terlihat dikumpulkan yang kemudian data
menonjol dan memegang peranan tersebut dianalisis.
penting.Hal tersebut dikarenakan Penelitian ini dilaksanakan di
melalui PAUD inklusi keterampilan PAUD Bunga Indah 09 selama 1
sosial anak akan berkembang lebih minggu terhitung dari tanggal 30
optimal yang dilatarbelakangi oleh Oktober s/d 4 November 2017. Subyek
anak-anak yang memiliki kemampuan dalam penelitian ini adalah Ketua
yang berbeda-beda. Salah satu PAUD PAUDdan guru atau tenaga pendidik
penyelenggara pendidikan inklusif di diPAUD Bunga Indah 09, sebagai
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pimpinan dan guru dari PAUD tersebut
adalah PAUD Bunga Indah 09.Menurut yang menurut penulis lebih memahami
penulis, manajemen pendidikan di manajemen pendidikan yang diterapkan.
PAUD Bunga Indah 09 menarik untuk Pengumpulan data dan informasi dalam
diteliti karena berdasarkan keputusan penelitian ini didapat melalui
kepala dinas yang menunjuk langsung wawancara dan observasi. Setelah
PAUD Bunga Indah 09 sebagai satu- dataterkumpul kemudian penulis
satunya penyelenggara pendidikan menganalisisnya secara kualitatif.
Inklusi jenjang PAUD yang berada Metode Analisis data menggunakan
diwilayah Kabupaten Kota Yogyakarta. menggunakan langkah-langkah menurut
Karena keistimewaan tersebut, PAUD Milles dan Huberman yakni mereduksi
Bunga Indah dijadikan sebagai data, penyajian data menggunakan kata-
percontohan bagi PAUD inklusi yang kata dan kemudian memberikan
lainnya. kesimpulan serta verifikasi.

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN


Jenis penelitian ini adalah Berdasarkan data yang telah
penelitian kualitatif dengan pendekatan terkumpul, dapat dikelompokkan
deskriptif. Penelitian kualitatif ini beberapa tema terkait dengan
Suriadi, Manajemen Pendidikan
32
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

manajemen pendidikaninklusif yang “Jadi itu guru ada tiga orang itu
berdasarkan aspek-aspek kebijakan sudah dilatih semua oleh dinas
dalam pendidikan. Tema-tema berkaitan pendidikan Yogyakarta, Cuma
dengan manajemen pendidikan di kadang itu ada yang sakit atau
PAUD Bunga Indah09 Terban adalah halangan lain, terus ibu-ibu yang
sebagai berikut: lain mau aja nggantiin pada hal
1. Manajemen Sumber Daya mereka kan gak dapat gaji tapi
Manusia (SDM) mereka semangat aja untuk
SDM dalam pendidikan secara ngajarin anak-anak. Jadi klaupun
umum digolongkan menjadi dua yaitu gak ada gurunya anak-anak tetep
peserta didik dan tenaga pendidik. bisa berjalan pembelajarannya
Begitu pula dalam konteks PAUD Dari penuturan ibu Zumaroh dapat
Bunga Indah09 Terban, peserta didik penulis ketahui bahwa PAUD Bunga
yang berjumlah 26 anak dengan rincian Indah09 Terban memiliki guru tetap
dua ABK (Tunagrahita dan sejumlah tiga orang tetapi dalam
Downsyndrome). Peserta didik adalah pelaksanaanya apabila guru tersebut
anak-anak yang berdomisili di RW 09 berhalangan hadir ibu-ibu warga RW 09
Terban (dalam hal ini bukan dalam berinisiatif menggantikan untuk mengisi
artian tidak memberikan kesempatan pembelajaran meskipun mereka tidak
untuk warga di luar RW 09, namun atas mendapatkan imbalan materi. Dari hal
pertimbangan bahwa setiap RW sudah tersebut penulis melihat bahwa sumber
memiliki PAUD). Sedangkan untuk daya manusia/tenaga pendidiknya juga
tenaga pendidik PAUD ini memiliki berbasis masyarakat.
tiga guru yangdalam pelaksanaan 2. Pembiayaan pendidikan
pembelajaran PAUD Bunga Indah09 Berdasarkan hasil wawancara
Terban ini juga melibatkan masyarakat didapat bahwa pembiayaan PAUD
sebagai pendukung sekaligus pengganti Bunga Indah09 Terban bersumber dari
guru jika guru tersebut berhalangan Pemerintah Provinsi baik untuk insentif
hadir untuk melaksankan pembelajaran. guru maupun untuk proses
Hal tersebut senada dengan penuturan pembelajaran. Dengan demikian orang
Zumaroh Yutmini selaku ketua PAUD tua siswa tidak dipungut biaya
Bunga Indah09 Terban sebagai berikut: sepeserpun karena dana yang diberikan
oleh pemerintah sudah mencukupi

Suriadi, Manajemen Pendidikan


33
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

untukpelaksanaan pendidikan inklusif di dengan sebutan Menu Pembelajaran


PAUD Bunga Indah09 Terban. Hal Generik untuk kurikulum yang
tersebut sesuai dengan hasil wawancara digunakanpada lembaga PAUD di
dengan ibu Tanti selaku bendahara Indonesia. Acuan menu pembelajaran
PAUD Bunga Indah 09 Terban sebagai secara umum sama dengan acuan
berikut: pembelajaran di PAUD lainnya, hanya
“Yoo dana dari pemerintah mas saja menggunakan sedikit
siswa gak ada disuruh bayar modifikasisebagai salah satu ciri khas
apa-apa karena ya udah cukup system pendidikan inklusif yang mana
dana dari pemerintah itu kalau peserta didiknya memiliki kemampuan,
pun ada dana yang kurang itu kebutuhan, dan karakteristik yang
biasa pake dana RT dan itu berbeda-beda. Misalnya jika pada anak
biasanya gak seberapa ya intinya yanglain mewarnai satu halaman penuh
udah cukuplah dari pemerintah maka pada ABK Tunagrahita hanya
itu buat nggaji guru dan buat semampunya dan seantusias pada anak
perlengkapan pembelajaran” tersebut. Guru menghargai setiap usaha
Dari yang disampaikan ibu Tanti dan hasil karya peserta didik dengan
selaku bendahara PAUD Bunga tidak membandingkan dengan hasil
Indah09 Terban dapat dipahami bahwa karya anak lainnya.Hal tersebut
dana yang bersumber dari pemerintah dimaksudkan agar anak merasa dihargai
dinilai sudah cukup untuk membayar dan terus bereksplorasi. Selain itu Guru
gaji dan biaya operasional pembelajaran juga menghadirkan benda yang kongkrit
sehingga orang tua peserta didik tidak atau nyata agar anak mau belajar
dipungut biaya. bereksplorasi memahami suatu benda
3. Kurikulum dan Proses karena anak akan lebih mengingat
Pembelajaran sesuatu yang dapat dilihat dan dipegang
Berdasarkan informasi yang secara langsung sehingga akan lebih
didapat dari modul 4409 PAUD oleh mudah diterima oleh otak anak.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Pengelolaan model
(PAUD) dalam jenjang PAUDtidak pembelajaran di PAUD Bunga Indah 09
mempergunakan nama Kurikulum tetapi hampir sama pada PAUD pada
menggunakan nama Acuan Menu umumnya yakni dengan metode
Pembelajaran PAUD yang dikenal bermain dan pembelajaran yang

Suriadi, Manajemen Pendidikan


34
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

menyenangkan untuk memfasilitasi Akan tetapi penilaian pada pendidikan


anak agar perkembangan kognitf, fisik, anak usia dini bersifat proses sehingga
bahasa, sosio emosional moral dan tidak hanya dilaksanakan satu atau dua
agamanya menjadi lebih baik. Yang kali pada waktu tertentu saja, tetapi
membedakan PAUD Bunga Indah secara berkesinambungan dan terus-
09dengan PAUD pada umumnya yakni menerus. Hal ini dikarenakan dengan
dalam hal memodifikasi kurikulum atau pengelolaan pembelajaran di PAUD
acuan pembelajaran PAUD agar yang menggunakan metode bermain dan
menjadi pembelajaran yang belajar yang menyenangkan tidak bisa
menyenangkan bagi semua anak diukur dengan skala angka. Berkaitan
termasuk ABK. Dari hasil observasi dengan metode pembelajaran tersebut
misalnya untuk mengembangkan penilaian pada pendidikan anak usia
kemampuan berbahasa peserta didik dini (PAUD) dilaksanakan pada saat
disapa oleh guru kemudian anak bermain, berinteraksi dengan
mempertanyakan kabar dan kemudian teman atau guru, saat anak
anak menanggapi baik dengan jawaban mengomunikasikan pikiran melalui
saja atau dengan memberikan tambahan hasil karyanya dan penilaian seperti ini
dengan pertanyaan yang diajukan dilakukan setiap hari. Penilaiannya
kepada guru. Kemudian selain itu posisi bersifat naratif misalnya kemarin ia
duduk peserta didik yang tidak mampu mewarnai setengah halaman
menggunakan meja dan kursi ini dinilai kemudian hari ini ia tidak mau
menjadi salah satu cara untuk mewarnai 1 kolompun maka guru perlu
mengembangkan kecakapan bahasa dan membuat catatan harian tentang
interaksi sosial. Untuk meningkatkan perilaku anak dan melakukan
perkembangan moral dan agama guru komunikasi dengan orang tua anak.Hal
menceritakan suatu kisah yang tersebut sesuai dengan yang
kemudian dari kisah tersebut dapat disampaikan oleh ketua PAUD Bunga
diambil nilai-nilai moral dan agama. Indah 09 sebagai berikut:
4. Penilaian ”Jadi pernah to mas waktu itu
Tidak seperti jenjang pendidikan kan belajar mewarnai nah si FR
dasar, menengah, dan atas,penilaian tidak mau mewarnai ketika
pada PAUD Bunga Indah 09 tidaklah kawan-kawan yang lain sedang
memberikan nilai dalam bentuk angka. mewarnai padahal biasanya dia

Suriadi, Manajemen Pendidikan


35
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

seneng banget kalau disuruh berkembang dengan sangat baik.


mewarnai ya itu menjadi Selanjutnya, penilaian harian tersebut
penilaian juga kita ngomong menjadi rujukan penilaian bulanan dan
keorang tuanya saat FR dijemput raport PAUD.
memberitahukan orang tuanya
hari ini dia tidak seperti kemaren KESIMPULAN DAN SARAN
Dari pembahasan di atas dapat
mungkin ada sesuatu yang
disimpulkan bahwasanya manajemen
membuat dia tidak semangat
pendidikan di PAUD Bunga Indah 09
mengikuti pembelajaran hari ini.
sebagai salah satu PAUD inklusif di
Hal penting yang harus
Yogyakarta secara umum sama dengan
dipahami dalam memberikan penilaian
PAUD lainnya dalam hal kurikulum dan
terhadap hasil karya anak bukan untuk
proses belajar. Namun yang
dinilai bagus atau tidaknyna, apalagi
membedakannya adalah
membandingkan hasil anak yang satu
keanekaragaman peserta didik dimana
dengan yang lainnya terlebih dengan
di PAUD tersebut terdapat 2 ABK. Dari
membandingkan hasil karya ABK
segi pembiayaan, orang tua tidak
dengan non ABK. Tetapi penilaian yang
dipungut biaya karna PAUD ini telah
diberikan yakni penilaian yang
menyelenggarakan pendidikan inlusif
berkesinambungan melalui analisa
sehingga memperoleh pembiayan yang
kemajuan perkembangan yang dicapai
cukup dari pemerintah. Dalam hal
anak. Penilaian perkembangan dalam
tenaga pendidik PAUD ini lebih
pendidikan anak usia dini bukan hal
cendrung berbasis masyarakat artinya
yang sederhana karena banyak faktor
jika guru berhalangan hadir maka ibu-
yang perlu diperhatikan pada saat
ibu warga RW 09 bersedia mengisi
pengumpulan fakta, analisa terhadap
pembelajaran di PAUD tersebut. Dalam
perilaku anak saat bermain, dan analisa
hal penilaian hasil belajar yang menarik
hasil karya anak. Untuk penilaian harian
adalah guru tidak membandingkan hasil
bisa juga dengan membuat catatan
karya anak yang satu dengan anak yang
harian atau checklist mengenai perilaku
lain, tanpa terkecuali pada ABK.
anak saat berkegiatan di PAUD, yang
Berdasarkan poin tenaga
bisa dikategorikan dalam belum
pendidik berbasis masyarakat penulis
berkembang, mulai berkembang,
melihat bahwa ada sisi positif dengan
berkembangan sesuai harapan,dan
melibatkan masyarakat namun yang
Suriadi, Manajemen Pendidikan
36
Journal Of Early Childhood and Inclusive Education Volume 1 Nomor 1, Desember 2017
(e-ISSN 2599-2759)

lebih tampak sisi negatifnya yakni yang Garnida Dadang,(2015). Pengantar


pertama guru terlalu sering melepas Pendidikan Inklusif.Bandung:
tanggung jawab karena ia selalu Refika Aditama.
mengandalkan pasti ada penggantinya Ilahi MuhammadTakdir,(2013)
jika guru tersebut berhalangan hadir. Pendidikan Inklusif : Konsep
Yang kedua merupakan implikasi dari dan Aplikasi.Yogyakarta:Ar-
poin pertama, yakni ketika yang Ruuz Media.
menggantikan peran guru adalah ibu-ibu Masitah Widya. (2015).Pendidikan
maka pembelajaran dan penilaian Inklusif Anak Usia Dini, The
kurang sistematis. Hal tersebut progressive and fun education
dikarenakan ibu-ibu tersebut hanya seminar.
terfokus pada mengisi kegiatan saja dan Olyvia Filany.(2017)Satu Juta Anak
tidak berpedoman pada rencana, proses Berkebutuhan Khusus Tak Bisa
dan evaluasi atau penilaian dari Sekolah.https://www.cnnindones
kegiatan tersebut. ia.com/nasional/2017082908302
Oleh karena itu penulis 6-20-237997/satu-juta-anak
menyarankan kepada Ketua PAUD berkebutuhan-khusus-tak-bisa-
Bunga Indah 09 membuat regulasi yang sekolah/.Diakses 1 November
tegas terhadap tenaga pendidik agar bisa 2017.
melaksanakan tanggung jawab Suparno dan Damayanti
profesinya dengan baik dan mendukung Yuni.(2015).Keefektifan PAUD
pelaksanaan pembelajaran yang efektif Inklusi Pada Kesiapan Anak
baik dalam perencanaan,proses dan Memasuki Sekolah Dasar.
evaluasi pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan
Pemberdayaan Masyarakat.(2)
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Permen Pendidikan
Aan Komariah Satori. dan
Nasional RI Nomor 70 Tahun
Djam’an.(2010).Metodologi
2009.
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Undang-undang PERDA DI
CV. Alfabeta.
Yogyakarta nomor 4 tahun
Fauzan almanshur dan M. Djunaidi
2012.
Ghong.(2014)Metedologi
Penelitian Kualitatif
Yogyakarta:Ar-ruuz Media.

Suriadi, Manajemen Pendidikan


37

Anda mungkin juga menyukai