01-Audit Energi PDF
01-Audit Energi PDF
Energi
Keadaan Energi
Minyak Bumi dan Gas Alam
Produksi Minyak Negara Timur Produksi Gas Negara Timur
Produksi dan Cadangan Global
Manajemen
Energi
Penurunan
Penurunan
penggunaan energi:
penggunaan energi:
Peralatan yang baru,
Meningkatkan unjuk
proses produksi
kerja plant dengan
dengan energi
retrofitting
konservasi
Lingkup Manajemen Energi
Manajemen Energi
Mengkaji Kinerja dan
menentukan target
Audit Energi
• Sistematis, terpadu, dan terus
menerus
Monitoring
Studi Kelayakan
Impelemntasi
Audit Awal
• Audit awal dilakukan untuk:
• Memperoleh gambaran pola umum penggunaan energi
• Identifikasi kasar potensi penghematan energi
• Menyusun rekomendasi awal yang sifatnya segera dapat dilakukan
• Keluaran audit awal juga meliputi lokasi dan kebutuhan untuk audit rinci
• Audit awal dilakukan dengan menggunakan:
• Data sekunder dan kuesioner sebagai dasar untuk melakukan evaluasi penggunaan energi
secara umum dan cepat
• Pengukuran dapat dilakukan jika diperoleh angka-angka yang dianggap kurang rasional
• Pengamatan lapangan dan wawancara terhadap operator dilakukan untuk
memperdalam analisis audit
• Jangka waktu untuk audit awal di satu lokasi (bangunan atau industri) sekitar 1 –
2 minggu dari survei sampai pelaporan hasil audit
Metodologi Audit Awal
• Persiapan
• Pembentukan tim dan koordinasi
• Penyusunan jadwal
• Pembuatan dan pengiriman kuesioner
• Survei lapangan
• Verifikasi hasil kuesioner
• Pengumpulan data lapangan (data energi, desain proses dan pengoperasian peralatan)
• Wawancara dengan operator (permasalahan di lapangan)
• Presentasi singkat hasil survei lapangan (titik-titik pemborosan energi)
• Evaluasi data
• Profil penggunaan energi (fluktuasi dan neraca)
• Benchmarking (intensitas konsumsi energi)
• Status manajemen energi
• Kesimpulan dan rekomendasi
• Gambaran awal peluang penghematan energi
• Rekomendasi awal
• Kebutuhan audit rinci (lokasi objek, parameter, dan titik pengukuran)
Audit Rinci
• Audit rinci dilakukan untuk:
• Menginvestigasi lebih lanjut lokasi terjadinya pemborosan energi
• Mengkuantifikasi besarnya peluang penghematan energi yang dapat dilakukan
dengan lebih spesifik
• Hasil yang diperoleh audit rinci adalah lokasi dan besar peluang penghematan serta
rekomendasi tindak lanjut berdasarkan kriteria biaya
• Dalam audit rinci, pengukuran-pengukuran dilakukan lebih rinci dan
menyeluruh sebagai dasar untuk melakukan evaluasi lebih lengkap
• Untuk menguraikan permasalahan, wawancara dapat dilakukan dengan
staf/operator yang bertanggung jawab pada peralatan yang sedang diaudit
• Jangka waktu yang diperlukan audit rinci sekitar 1 – 2 bulan untuk satu
lokasi (sangat bergantung pada besar dan karakteristik lokasi yang sedang
diaudit)
Metodologi Audit Rinci
• Persiapan
• Pembentukan tim dan koordinasi
• Evaluasi hasil audit awal
• Identifikasi titik pengukuran, kebutuhan alat, dan personel
• Penyusunan jadwal
• Pengumpulan data
• Pengukuran di lapangan
• Evaluasi data
• Efisiensi penggunaan energi
• Lokasi dan besar penghematan energi
• Analisis Tekno-Ekonomi
• Kesimpulan dan rekomendasi
• Rekomendasi: No./low cost, medium cost, atau high cost
• Kebutuhan studi kelayakan
Kuesioner
• Data umum
• Nama, alamat, struktur organisasi, kapasitas produksi, dan data umum lainnya
• Data proses dan peralatan
• Diagram alir (produksi, kelistrikan, pasokan energi, instrumentasi)
• Jenis-jenis peralatan utama dan spesifikasinya
• Jenis-jenis peralatan utilitas dan spesifikasinya
• Data produksi (bulanan dan tahunan)
• Jenis produk (nama dan spesifikasi) dan volume produksi
• Jenis bahan baku (nama dan spesifikasi) dan volume penggunaan bahan baku
• Data penggunaan energi (bulanan dan tahunan)
• Bahan bakar (jenis, biaya, dan volume penggunaan)
• Penggunaan energi (per lokasi, per alat)
• Biaya energi (kontrak, biaya satuan)
• Status manajemen energi
• Komitmen manajemen (kebijakan, organisasi, dan personel)
• Audit energi dan evaluasi kerja
• Program efisiensi energi
• Sistem monitoring penggunaan energi
• Peningkatan kesadaran (sosialisasi, kampanya, insentif)
Data Sekunder, Pengamatan, dan Wawancara
• Data Sekunder
• Rekening penggunaan energi (BBM, BBG, listrik, air)
• Denah gedung, desain proses dan peralatan, dan diagram satu garis sistem kelistrikan
• Data bahan baku dan spesifikasi produk
• Data log operasional peralatan
• Pengamatan
• Indikator-indikator pemborosan energi
• Aliran proses dan setting operasi
• Penerapan prinsip-prinsip hemat energi
• Keberadaan alat ukur dan kondisi
• Wawancara
• Cara pengoperasian (SOP dan standar keselamatan)
• Masalah-masalah dana pengoperasian
• Komunikasi antar jenjang staf
• Pembinaan pegawai
Pengukuran
• Pengukuran SPOT
• Untuk parameter-parameter yang tidak banyak berubah selama operasi
• Pengukuran dengan rentang waktu yang panjang
• Verifikasi indikator alat ukur di lapangan
• Kebutuhan pengukuran yang cepat
• Alat ukur:
• Portable IR thermometer
• Portable Hygrometer
• Surface thermometer
• Clamp on ampere/power meter
• Lux meter
• pH meter
• Pengukuran ONLINE
• Untuk kebutuhan melihat fluktuasi dan profil
• Melihat korelasi beberapa parameter secara simultan
• Alat ukur:
• Online data recorder
• Power meter
• Ultrasonic flowmeter
Evaluasi dan Analisis Hasil Audit Energ
• Benchmarking
• Membandingkan dengan standar efisiensi untuk proses/alat yang sama
• Incremental cost analysis
• Menghitung biaya energi terkait dengan seluruh proses yang menjadi fokus audit energi
• Mass and energy balance
• Menyusun neraca energi dan neraca masa untuk mengidentifikasi pemborosan energi
• Sankey diagram
• Diagram skematik yang menggambarkan aliran dan besaran energi di keseluruhan proses
• Analisis Manajemen Energi
• Menganalisis status manajemen energi yang diterapkan
• Tool: matriks manajemen energi
Benchmarking
• Tentukan indeks efisiensi energi berdasarkan korelasi antara konsumsi energi dengan faktor-faktor yang
berpengaruh
• Kapasitas produksi kWh/Ton-produk atau kkal/kg-produk
• Bahan baku yang diolah kkal/ton-bahan baku
• Bandingkan nilai indeks tersebut dengan acuan
• Nilai indeks standar
• Nilai indeks bulan atau tahun sebelumnya
• Nilai indeks pada saat desain
• Nilai indeks untuk lokasi lain yang sejenis (kapasitas, tipe, umur, dsb)
• Analisis hasil benchmarking
• Efisien atau tidak efisien ?
• Penyebab naik-turunnya nilai indeks?
• Kebiasaan pengguna
• Jam operasi
• Jenis peralatan yang digunakan
• Kesimpulan dan rekomendasi
• Pembinaan operator
• Perbaikan SOP dan operasional alat
• Pemilihan teknologi
Neraca Energi
• Identifikasi besar energi yang disuplai
• kWh, kkal, atau kJoule energi input
• Identifikasi besar energi yang digunakan
• Per jenis peralatan
• Klasifikasikan jenis peralatan
• Berdasarkan daya terpasang
• Berdasarkan jenis layanan yang diterima
• Berdasarkan lokasi
• Bandingkan antara jenis energi yang digunakan dan yang disuplai
• Efisiensi [%]=(energi out)/(energi in) = ?
• Grafik: sankey diagram atau pie diagram
• Selisih=rugi-rugi
• Selisih masih bisa ditoleransi ?
• Bandingkan dengan acuan
• Cari penyebabnya jika tidak di luar toleransi
• Rekomendasi
• Mengurangi rugi-rugi
• Meningkatkan efisiensi
• Alokasi energi secara efektif dan sesuai
Contoh Grafik dan Tabel Neraca Energi
Incremental Cost Analysis
• Tentukan basis biaya (tergantung komposisi energi input)
• Rp/kWh
• Rp/kkal
• Kalikan penggunaan energi dengan biaya energi
• Biaya energi per peralatan
• Analisis suplai energi
• Pilihan sumber energi yang lebih murah
• Mixed supply (optimisasi pilihan sumber energi alternatif)
• Analisis penggunaan energi
• Fokus pada penggunaan energi yang biaya energinya mahal
• Perhitungan potensi penghematan dalam Rp.
Kesimpulan Hasil Audit Energi
• Efektivitas manajemen energi yang telah dilakukan
• Pola penggunaan energi (neraca, intensitas, dan biaya energi)
• Tingkat efisiensi penggunaan energi (secara umum dan jenis
peralatan yang diaudit)
• Lokasi dan besar peluang-peluang penghematan yang dapat dilakukan
dalam bentuk energi (kJ/hari, kJ/bulan, atau kJ/tahun) maupun dalam
bentuk Rp. (Rp/hari, Rp/bulan, atau Rp/tahun)
Rekomendasi Penghematan Energi
• Rekomendasi disusun sebagai pedoman untuk menindaklanjuti hasil audit energi
• Rekomendasi dapat berupa:
• Pembenahan manajemen energi (No/Low cost) 10-15%
• Manajemen perawatan (good housekeeping)
• Memperbaiki pola dan manajemen operasi
• Penunjukan penanggung jawab manajemen energi (sistem organisasi, kewenangan, dll)
• Pencatatan data energi, pelaporan, dan evaluasi secara kontinu (teknologi informasi)
• Kampanye dan sosialisasi kesadaran hemat energi
• Modifikasi/penyempurnaan proses dan peralatan konversi energi (medium cost) 20-35%
• Penggantian proses/penerapan teknologi baru (high cost) >25%
• Rekomendasi sebaiknya ditabulasi dan disusun dalam skala prioritas
• Cost benefit
• Kemudahan instalasi dan operasional
• Sesuai kemampuan perusahaan atau industri
Contoh
Tabulasi Ringkasan Hasil Audit Energi
Sistematika Pelaporan Hasil Audit Energi
• Ringkasan Eksekutif
• Pendahuluan (latar belakang, tujuan, metode yang digunakan, jadwal pelaksanaan)
• Deskripsi sistem (deskripsi umum, proses dan peralatan, data produksi, aliran energi,
biaya energi)
• Hasil audit energi (pelaksanaan, hasil, dan analisis)
• Status manajemen energi
• Neraca energi
• Profil penggunaan energi
• Tingkat efisiensi energi (indeks efisiensi energi dan benchmarking)
• Potensi penghematan energi (lokasi, besar, dan langkah yang dapat dilakukan)
• Kesimpulan dan rekomendasi
• Pembenahan manajemen energi
• Modifikasi proses
• Pemanfaatan teknologi/peralatan baru
Penerapan Sistem Informasi Energi
• Tujuan:
• Menyusun basis data penggunaan energi
• Memberikan informasi penggunaan energi kepada
pengelola gedung secara cepat dan akurat serta
dapat diakses secara remote
• Melakukan analisis dan optimisasi penggunaan
energi secara online
• Menyusun pelaporan penggunaan energi sesuai
dengan kebutuhan secara cepat
Literature
• Paul O’ Callaghan, “Energy Management”, Mc Graw Hill, London
(1993)
• Wayne C Turner, “Energy Management Handbook”, John Willey and
Sons, New York (1982)
• Kementerian ESDM, “Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-
2025”, (2005)
• Kementerian ESDM, “Kebijakan Energi Hijau”, (2003)
• Oktaufik, M.A.M, “Manajemen Energi Gedung Perkantoran”
• EASTOP T D & CROFT DR, “Energy Efficiency for Engineer and
Technologiest”, Longman Scientific & Technical, England (1990)