Anda di halaman 1dari 3

1.

Mazhab Hukum Positivisme

Aliran Positivisme (Hukum Positif) menyamakan hukum dengan undang-undang, tidak


ada hukum di luar undang-undang, sehingga harus diakui bahwa satu-satunya sumber
hukum adalah undang-undang (legisme). Undang-undang dibuat oleh penguasa, oleh
karena itu hukum merupakan perintah dari penguasa dalam arti bahwa perintah dari
pemegang kekuasaan yang paling tinggi atau pemegang kedaulatan.

Aliran filsafat hukum positif atau positivisme cukup kuat pada zaman rasionalis,
dikembangkan oleh Immanuel Kant, aliran ini dianut oleh orang-orang yang berpegang
teguh pada ilmu pengetahuan. Menurut Immanuel Kant, bahwa positivisme berpangkal
pada pandangannya bahwa manusia tidak mampu untuk mengetahui realitas selain
melalui ilmu pengetahuan. Kebenaran hanya didapati melalui ilmu pengetahuan,
sehingga tugas para filsuf itu mengumpulkan data-data untuk membuat sintesisnya.
Aliran positivisme dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Aliran hukum positive analitis
Tokohnya John Austin
Menurutny hukum adalah perintah dari penguasa negara. Hakikat hukum terletak pada
unsur perintah. Hukum dipandang sebagai suatu sistem yang tetap, logis,
dan tertutup. Hukum adalah perintah yang memaksa
b. Aliran hukum murni
Tokohnya Hans Kelsen

Ciri-Ciri Aliran Positivisme


- Terdapat 2 aliran
- Hukum merupakan perintah dari manusia
- Tidak ada hubungan mutlak antara hukum di satu pihak dengan moral di pihak lain
- Hukum itu sebagaimana adanya

2. Mazhab hukum kodrat


Yang dimaksud dngan hukum alam menurut ajaran ini adalah hukum yang berlaku
universal dan abadi. Hukum alam ada yang bersumber darituhan dan yang bersumber dari
akal manusia
a. Pemikiran hukum alam berasal darituhan dikembangkan oleh pemikir skolastik pada
abad pertengahan seperti Thomas Aquero, Dante, John Salisbury
Dikatakan bahwa seluruh alam semesta diatur oleh tuhan sebagai ciptaannya
b. Pemikiran hukum yang bersumber dari akal manusia
Tokohnya hugo de groot, immanuel kant, hegel
Dalam pemikiran ini diyakini bahwa manusia memiliki kemampuan akal budi yang
menjadi sumber tatanan modal dalam diri dan masyarakat.

Ciri-ciri:
- Bersifat umum-konkret
- Berlaku universal yang menyebabkan abadi
- Dapat dijangkau rasio manusia
3. Mazhab Sejarah
Mazhab Sejarah timbul sejalan dengan gerakan nasionalisme di eropa. Jika sebelumnya
para ahli hukum memfokuskan perhatiannya kepada individu penganut mazhab sejarah
sudah mengarah kepada bangsa
Tokoh-tokoh:
- Karl Von Savigny
Bahwa hukum itu bukan karena perintah penguasa atau kebiasaan tetapi karena
perasaan keadilan yang terletak didalam jiwa bangsa itu. Hukum tidak dibuat tetapi ia
tumbuh dan berkembang bersama masyarakat
- Puchta
Memiliki pandangan yang sama dengan savigny bahwa hukum bangsa adalah terkait
pada jiwa bangsa yang bersangkutan
- Henry summer maine
melakukan penelitian tentang studi perbandingan perkembangan lembaga-lembaga
hukum yang ada pada masyarakat yang sudah maju yang dilakukan berdasarkan
pendekatan sejarah

Ciri-Ciri
- Sudah mengarah pada jiwa bangsa
- Bersumber dari jiwa rakyat oleh karena itu akan berbeda pada setiap waktu dan
tempat
- Isi dari hukum itu ditentukan oleh pergaulan hidup manusia dari masa ke masa
- Hukum berkembang dari suatu masyaraka sederhana kepada masyarakat yang
kompleks

4. Mazhab Sociological Jurispudence


Menurut mazhab ini hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang
hidup di masyarakat. Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum positif dengan
hukum yang hidup di masyarakat

Tokoh-tokoh:
- Eugen Ehrlich
Menurutnya hukum positif baru memiliki daya berlaku yang efektif apabila berisikan
selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat.
- Orscoe Pound
Pound terkenal dengan teorinya bahwa hukum adalah alat untuk memperbaharui
masyarakat

Ciri-ciri:
- Merupakan suatu teori hukum yang mempelajari pengaruh hukum terhadap
masyarakat dan sebagainya dengan pendekatan dari hukum ke masyarakat
- Pusat perkembangan hukum pada waktu sekarang dan juga pada waktu yang lain
tidak terletak pada perundang-undangan ataupun ilmu hukum teapi pada masyarakat
itu sendiri
5. Mazhab Legal Realism
Aliran legal realism disebut pula dengan realisme hukum. Dalam pandangan penganut
realisme hukum, hukum adalah hasil kekuatan sosial dan alat kontrol sosial. Pembentuk
hukum dapat meliputi kepribadian manusia, lingkungan sosial, keadaaan ekonomi,
kepentingan bisnis, gagasan yang sedang berlaku, emosi-emosi yang umum dan hasil
hukum dalam kehidupan. Pandangan dalam realisme hukum adalah bahwa tidak ada
hukum yang mengatur suatu perkara sampai ada putusan hakim terhadap perkara itu

Tokoh-tokoh:
- John Chipman Gray
- Oliver Wendell Holmes
- Karl Hewellyn
- Jerome Frank
- William james
Pandangan realisme tentang hukum yaitu studi hukm dalam praktik, apa yang dibuat dan
diputuskan oleh hakim dari pengadilan.
Aliran realisme hukum sangat menekankan ada peran/fungsi hakim sebagai pembuat
hukum. Peraturan perundang-undangan hanya menjadi refrensi bagi hakim dalam menjalankan
tugasnya.

Ciri-Ciri:
- Realisme adalah suatu gerakan dalam cara berfikir dan cara bekerja tentang hukum
- Realisme adalah suatu konsepsi mengenai hukum yang berubah-ubah dan sebagai alat
untuk mencapai suatu tujuan sosial
- Menempatkan hakim sebagai titik pusat perhatian dan penyelidikan hukum
- Realisme tidak mendasarkan pada konsep-konsep hukum tradisional karena realisme
bermaksud melukiskan apa yang dilakukan sebenarnya oleh pengadilan-pengadilan
dan orang-orangnya

Anda mungkin juga menyukai