Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ANEMIA APLASTIK

Pembimbing :

dr. Andri Firdaus, Sp.A

Disusun Oleh :

Fransiska Kartika

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Umum Daerah Karawang
Periode 11 April – 18 Juni 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
2016

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................2
BAB II Laporan kasus...............................................................................................3
BAB III Tinjauan Pustaka........................................................................................16
3.1. Definisi................................................................................................16
3.2. Epidemiologi.......................................................................................16
3.3. Etiologi................................................................................................16
3.4. Faktor risiko........................................................................................18
3.5. Patofisiologi........................................................................................19
3.6. Klasifikasi...........................................................................................21
3.7. Manifestasi klinis................................................................................22
3.8. Pemeriksaan Penunjang......................................................................24
3.9. Kriteria diagnosis...............................................................................27
3.10. Diagnosis banding.............................................................................30
3.11. Penatalaksanaan................................................................................31
3.12. Komplikasi.......................................................................................33
3.13. Pencegahan........................................................................................33
3.14. Prognosis...........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................35

BAB I
1
PENDAHULUAN

Awal mula studi mengenai anemia aplastik dimulai tahun 1888, ketika Paul Elrich
meneliti seorang wanita muda yang meninggal dengan cepat akibat penyakit yang singkat
ditandai dengan anemia berat, perdarahan dan demam tinggi. Sebagai seorang patologis, Elrich
pernah menemukan kasus dimana tidak ditemukannya sel darah merah bernukleasi dan
gambaran perlemakan dari sum-sum tulang femur.
Anemia aplastik, sebuah paradigma dari sindrom kegagalan sumsum tulang, seringkali
didefinisikan sebagai pansitopenia pada pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulang yang
hiposelular. Dari epidemiologi dan gejala klinik, serta respon terapi, anemia aplastik adalah
penyakit yang khas. Anemia aplastik dapat timbul sebagai kelainan hematologi primer, paling
sering idiopatik, atau tampaknya hasil dari berbagai penyebab terdekat, termasuk racun fisik dan
kimia yang jelas juga obat-obatan dan virus yang dapat bertindak secara tidak langsung.
Meskipun anemia aplastik umumnya ditandai dengan berkurangnya kemampuan sumsum tulang
dalam fungsi yang mempengaruhi semua sel hematopoietik, granulosit, platelet, dan sel darah
merah namun jumlah penurunannya bisa tidak sama.
Anemia aplastik adalah penyakit pada usia muda. Kebanyakan pasien berusia 15-25
tahun atau berusia lebih dari 60 tahun. Keistimewaan dari studi mengenai epidemiologi penyakit
anemia aplastik adalah variasi geografi yang tak dapat dijelaskan pada kejadiannya. Tidak
terdapat hubungan mengenai jenis kelamin atau ras dalam terjadinya anemia aplastik. (Young,
2013).

BAB II
LAPORAN KASUS
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KARAWANG
2
STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Fransiska Kartika Pembimbing : dr. Andri Firdaus., Sp.A
NIM : 030.11.108 Tanda tangan :

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SRN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 tahun 9 bulan
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 27-07-2006
Alamat : Kampung Tegalurung Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang
Suku Bangsa : Jawa - Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD kelas 3
Orang tua / Wali
Ayah Ibu
Nama Tn. AH Ny. M
Umur 38 tahun 37 tahun
Alamat Kampung Tegalurung Kampung Tegalurung Kecamatan
Kecamatan Cilamaya Kabupaten Cilamaya Kabupaten Karawang
Karawang
Pekerjaan Pedagang Ibu rumah tangga
Pendidikan SMP SMP
Suku Sunda Jawa
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua:
Pasien merupakan anak kandung

II. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di bangsal Rawamerta Ruang 147,
RSUD Karawang, pada hari Selasa tanggal 26 April 2016, pukul 19.30 WIB.
A. KELUHAN UTAMA :
Gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang dibawa orangtuanya dengan
keluhan utama gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari
sebelum gusi berdarah terdapat bengkak di kaki kiri terasa nyeri, juga nyeri pada perut dan dada.
Ibu pasien mengeluhkan anaknya demam, suhu tubuh tidak diukur. Sudah diberikan obat
penurun panas (parasetamol), demam sempat mereda namun kembali demam. Terdapat mual dan
muntah setiap kali makan dan minum.Terdapat batuk yang berdahak, dahak berwarna putih.
Pasien juga mengeluh sesak, sesak tidak dicetuskan oleh aktivitas ataupun udara dingin, selain
sesak terdapat juga keluhan lemas, nyeri kepala, perasaan jantung berdegup cepat. Terdapat
bintik-bintik merah diseluruh tubuh, bintik merah tidak menonjol, tidak gatal dan tidak nyeri
3
pada penekanan. Juga terdapat lebam lebam pada lengan kanan dan lengan kiri. Terdapat
sariawan yang berulang. Ibu pasien mengatakan setelah tindakan di rumah sakit seperti
pengambilan darah dan infus, bagian yang terkena jarum menjadi berwarna ungu gelap dan tidak
kunjung hilang, kira-kira 1 bulan kemudian baru bekasnya hilang atau ada sisa bekas hitam.

RIWAYAT KEHAMILAN / KELAHIRAN

Morbiditas Anemia (+), hipertensi (-), diabetes mellitus (-),


kehamilan penyakit jantung (-), penyakit paru (-), merokok (-),
infeksi (-), minum alkohol (-)
KEHAMILAN
Perawatan antenatal Hanya 2x kontrol ke dokter untuk periksa
kehamilan. Riwayat imunisasi saat kehamilan (-)
dan konsumsi suplementasi selama kehamilan (+)
Tempat persalinan Rumah
Penolong persalinan Bidan
Persalinan normal, pervaginam
Cara persalinan
Penyulit : (-)
Masa gestasi Cukup Bulan (42 minggu)
Berat lahir: 3300 gram
KELAHIRAN Keadaan bayi
Panjang lahir: (ibu tidak ingat)
Lingkar kepala: (ibu tidak ingat)
Langsung menangis: (+)
Kemerahan: (+)
Nilai APGAR: (ibu tidak tahu)
Kelainan bawaan: (-)
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien lahir dengan cara persalinan normal
pervaginam, tanpa penyulit selama kehamilan dan persalinan.

C. RIWAYAT PERKEMBANGAN
 Pertumbuhan gigi pertama : umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)
 Gangguan perkembangan mental: Tidak ada
Psikomotor:
 Tengkurap:umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)
 Duduk:umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)
 Berdiri:umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
 Berjalan:umur 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
 Pengucapan kata-kata : umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
 Makan sendiri : umur 24 bulan (Normal: 18-24 bulan)
 Menyusun kalimat dan pengertian kata-kata : umur 3 tahun (Normal: 2-3 tahun)
 Memakai baju sendiri : umur 3 tahun (Normal: 2-4 tahun)
 Berhitung, menyebut hari-hari dalam seminggu: umur 5 tahun (Normal 4-5tahun)
 Mengikuti pelajaran di sekolah: umur 5 tahun (Normal: 5-6 tahun)
 Bersosialisasi dengan baik : umur 6 tahun (Normal 6-7 tahun)
 Beribadah: umur 6 tahun (Normal 6-8 tahun)
 Membantu orang tua membersihkan rumah: umur 7 tahun (Normal 8-10 tahun)

4
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: perkembangan pasien baik, sesuai
usia, tidak ada keterlambatan.

D. RIWAYAT MAKANAN

Umur
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
0–2 ASI - - -
2–4 ASI - - -
4–6 ASI - - -
7–8 ASI - - -
8 – 10 ASI - - -

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah


Nasi / Pengganti Bubur nasi 1 x sehari , Nasi 2-3 x sehari
Sayur Setiap hari
Daging 2-3 x/minggu
Telur 1-2 x/minggu
Ikan setiap
Tahu setiap hari
Tempe setiap hari

Susu (merk / takaran) Susu pediasure 2 x/hari 120 ml

Lain – lain Biskuit/roti/buah 1x/ hari.

Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan asi saja sejak lahir hingga umur 2 tahun.
Makanan sehari-hari pasien memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.

RIWAYAT IMUNISASI

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )


Hepatitis B 0 bulan - - -
Polio - - - -
BCG - - - -
DPT / PT - - - -
Campak - - - -
Rotavirus - - - -
Kesimpulan riwayat imunisasi : Riwayat imunisasi tidak lengkap. Ibu pasien menolak anaknya
diimunisasi.

E. RIWAYAT KELUARGA
5
Corak Reproduksi
No Tanggal lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
( umur)
kelamin mati (sebab) kesehatan
1. 26 Tahun L - - - Jatuh dari
pohon
mangga
2. 24 Tahun L Hidup - - - Sehat
3. 22 Tahun L Hidup - - - Sehat. TB
Paru (+)
4. 19 Tahun P Hidup - - - Sehat
5. Pasien (9 tahun P Hidup - - - Sakit
9 bulan)

Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. AH Ny.M
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 16 tahun 15 tahun
Pendidikan terakhir Tamat SMP Tamat SMP
Agama Islam Islam
Suku bangsa Sunda Jawa
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -

Riwayat Penyakit Keluarga :


Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang menderita gejala atau penyakit yang sama seperti
yang dialami oleh pasien.
Riwayat Kebiasaan Keluarga:
Pada anggota keluarga ada memiliki kebiasaan merokok, yaitu ayah pasien.
Kesimpulan Riwayat Keluarga: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan
penyakit yang serupa dengan pasien. Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok.

F. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur


Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)
Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)
Otitis (-) Morbili (-) TBC (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: + 7 Tahun

6
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita :
Awal mula sering perdarahan adalah tahun 2012 pasien sering epistaksis, lalu tahun 2013
dilakukan bone marrow puncture dan hasilnya adalah pasien menderita ITP (idiopathic
trombocytopenia purpura), bone marrow dilakukan kembali tahun 2014 dan didapatkan
diagnosis anemia aplastik. Akhir tahun 2013 pasien mulai mengeluhkan perdarahan dari gusi dan
berlangsung sampai sekarang. Pasien sering mendapatkan perawatan di rumah sakit, hampir
setiap dua bulan sekali dan selalu mendapatkan terapi transfusi darah saat dirawat. Sebelumnya
pasien pernah dirawat bulan Januari 2016 karena keluhan yang sama seperti saat ini yaitu
perdarahan gusi, mual dan muntah setiap kali makan dan nyeri kepala. Tahun 2015 pasien
sempat 8 kali dirawat di rumah sakit dengan jarak waktu 1-2 bulan.

G. RIWAYAT LINGKUNGAN PERUMAHAN


Pasien tinggal bersama ibu dan ayah pasien, Menurut ibu pasien keadaan Lingkungan
sekitar rumah padat penduduk, lokasi rumah dekat dari jalan utama. Ventilasi dan pencahayaan
baik. Tetangga banyak yang perokok. Rumah dekat pabrik penggilingan padi. Untuk Sehari-hari
seperti mandi, cuci dengan air sumur. Dan air untuk minum selalu dimasak.

Kesimpulan Keadaan Lingkungan: Lingkungan rumah padat penduduk. Kebersihan


lingkungan buruk. Penyediaan air bersih cukup.

H. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


Ayah pasien bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp. 3.000.000-
5.000.000/bulan. Sedangkan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. Menurut ibu pasien
penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari.

I. RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah mulai berobat sejak tahun 2013 karena sering perdarahan dari hidung dan
gusi. Sejak tahun 2014 pasien terdaftar sebagai pasien tetap pada RSUD Karawang, kontrol ke
poli 1 minggu 1x karena penyakit kelainan darahnya.

Kesimpulan riwayat pengobatan: Pasien pertama kali mendapatkan terapi untuk penyakitnya
pada tahun 2013. Dan rajin kontrol ke dokter untuk mengatasi keluhannya.

7
III. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 26 April 2016 19.30 WIB
Keadaan umum
 Kesan sakit : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Kesan gizi : Gizi lebih
 Keadaan lain : Pucat (+), Ikterik (-), Oedem (-), sesak (-)
Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 42 kg
Tinggi Badan : 137 cm

Status Gizi
BB / U = 42/32 x 100 % = 134%
TB / U = 137/137 x 100 % = 100%
BB / TB = 42/32x 100 % = 134% (Obesitas)  Kesan: Obesitas
Status gizi diatas berdasarkan kurva CDC, pasien termasuk dalam kategori obesitas.

Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit, volume cukup, kanan kiri equal, reguler
Respirasi : 28 x / menit, reguler
Suhu : 36,2o C, suhu axilla (diukur dengan termometer digital)

STATUS GENERALIS
KEPALA : Normosefali
RAMBUT : Rambut hitam, tipis, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
WAJAH : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
MATA:
Visus : tidak dilakukan Ptosis : -/-
Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva anemis : +/+ Cekung : -/-
Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+
Enophtalmus : -/- Strabismus : -/-
Lensa jernih : +/+ Nistagmus : -/-
Refleks konvergensi : tidak dilakukan Pupil : bulat, isokor
Refleks cahaya : langsung +/+, tidak langsung +/+
TELINGA :
Bentuk : normotia Tuli : -/-
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-
Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai
Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai
Cairan : -/- Ruam merah : -/-
HIDUNG :
Bentuk : simetris Napas cuping hidung : -/-
Sekret : -/- Deviasi septum :-
Mukosa hiperemis : -/-

8
BIBIR : Mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (+)
MULUT : Trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), mukosa gusi berwarna pucat,
mukosa pipi berwarna pucat, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum
berwarna pucat. Terdapat sisa darah kering pada gusi dan gigi rahang atas dan
bawah.
LIDAH : Normoglosia, mukosa berwarna pucat, hiperemis (-), atrofi papil (-), tremor (-),
lidah kotor (-)
TENGGOROKAN : Dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran
tonsil T1/T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus .
LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak tampak dan tidak
teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah.
THORAKS :
 Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Perkusi : batas kiri jantung : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III-V linea sternalis dextra
Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
 Paru
Inspeksi : Retraksi supra sternal (-), bentuk thoraks simetris pada saat statis dan
dinamis, tidak ada pernafasan yang tertinggal, pernafasan
torakoabdominal, pembesaran KGB aksila -/-, ruam (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal
fremitus simetris paru kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru.
Batas paru-lambung : ICS VII linea axillaris anterior
Batas paru-hepar : ICS VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi : suara napas vesikuler, regular, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-

ABDOMEN :
 Inspeksi : warna kulit sawo matang, ruam (-), kulit keriput (-), umbilikus normal, gerak
dinding perut saat pernapasan simetris, gerakan peristaltik (-), striae (+)
 Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 2x/menit
 Perkusi : timpani , redup pada daerah pembesaran hepar dan lien, shifting dullness (-)
 Palpasi : supel, nyeri tekan pada regio epigastrium (+) nyeri tekan pada regio
hipokondrium kanan dan kiri (+), hepar kanan teraba membesar 4 jari di bawah arcus
costae, hepar kiri teraba membesar 3 jari di bawah processus xiphoideus, permukaan
licin, lunak, tepi tajam, nyeri tekan (+). Lien teraba pembesaran hingga schuffner 2,
permukaan licin, tepi tajam dan nyeri tekan (+).

GENITALIA : Jenis kelamin perempuan

9
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Postaurikuler : tidak teraba membesar
Submandibula : tidak teraba membesar
Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap badan,
tidak terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas, sianosis (-),
edema (-), capillary refill time <2 detik.

Tangan Kanan Kiri


Tonus otot normotonus normotonus
Sendi aktif aktif
Refleks fisiologis
Biscep (+) (+)
Tricep (+) (+)
Refleks patologis
Hoffman-Tromer (-) (-)

Kaki Kanan Kiri


Tonus otot normotonus normotonus
Sendi aktif aktif
Refleks fisiologis
Patella (+) (+)
Achiles (+) (+)

Refleks patologis
Babinski (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)

KULIT : warna kulit sawo matang merata, tidak ikterik, sianosis (- ), turgor kulit baik
cenderung lembab, capillary refill time > 2 detik, ptekie (+), hematom di keempat ekstremitas
(+).

TULANG BELAKANG : bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan(-), ruam (-)

TANDA RANGSANG MENINGEAL :


Kaku kuduk (-)
Brudzinski I (-) (-)
Brudzinski II (-) (-)
Laseq (-) (-)
Kerniq (-) (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


10
Hasil pemeriksaan lab tanggal 24 April 2016 pukul 16:46

Hematologi Interpretasi Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hemoglobin ↓ 5 g/dL 11,5 – 15,5
Eritrosit ↓ 1,75 x10^6/uL 4,00 – 5,20
Leukosit ↓ 2,33 x10^3/uL 4,50 – 13,50
Trombosit ↓ 4 x10^3/Ul 150 – 440
Hematokrit ↓ 14.1 % 35,0 - 45,0
Basofil Normal 0 % 0–1
Eosinofil ↓ 0 % 1–3
Neutrofil Normal 47 % 40 – 70
Limfosit Normal 40 % 20 – 40
Monosit Normal 12 % 2–8
MCV Normal 81 fL 75 – 95
MCH Normal 29 pg 25 – 33
MCHC Normal 36 g/dL 31 – 37
RDW-CV ↓ 11,7 % 12,2 – 15,3 %
GDS Normal 163 mg/dL <140

Hasil pemeriksaan lab tanggal 26 April 2016 pukul 20.26

Hematologi Interpretasi Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hemoglobin ↓ 9 g/dL 11,5 – 15,5
Eritrosit ↓ 3,21 x10^6/uL 4,00 – 5,20
Leukosit ↓ 2,26 x10^3/uL 4,50 – 13,50
Trombosit ↓ 17 x10^3/Ul 150 – 440
Hematokrit ↓ 25,5 % 35,0 - 45,0
MCV Normal 79 fL 75 – 95
MCH Normal 28 pg 25 – 33
MCHC Normal 36 g/dL 31 – 37
RDW-CV Normal 12,5 % 12,2 – 15,3 %

V. RESUME

VI. DIAGNOSIS KERJA


Anemia aplastik

VII. DIAGNOSIS BANDING


Sindrom myelodisplasia
Leukemia myelositik akut
Leukemia limfositik akut
Limfoma sumsum tulang

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Blood smear / apusan darah tepi
Gold Standart : Biopsi sumsum tulang
11
Analisa sitogenetika sumsum tulang
MRI Bone Marrow

IX. TERAPI
 Atasi perdarahan
 Tirah baring
 Transfusi : PRC (Packed Red Cell) dan TC (Thrombocyte Concentrate)
Kebutuhan PRC pasien : ∆Hb x 80 x BB/22 = 12-5 x 80 x 42 /2 = 1069 cc.
Kebutuhan TC pasien : 75 x BB / 350 = 75 x 42 / 350 = 9 unit.
Diberikan diuretik sebelum diberi PRC untuk mencegah overload cairan. Furosemid 20
mg iv. (Dosis 0,5 - 1 mg / kgBB/ iv)
Diberikan kortikosteroid untuk meminimalisir efek samping transfusi. Metilprednisolon
125 mg / 8 jam iv. (Dosis 0,5 – 2 mg / kgBB/ iv)
 Pemberian obat antipiretik
Paracetamol dosis 10-15 mg/kg BB , untuk pasien 500 mg / 8 jam.
 Nutrisi = Kalori sesuai RDA x BB ideal = 70 x 30 = 2310 kkal/ hari.
 Edukasi :
 Edukasi orang tua mengenai penyakit pasien.
 Edukasi orang tua pasien agar:
- menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat
- memberi pasien makan makanan bergizi
- memberikan sikat gigi yang lembut untuk pasien

X. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad Functionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : ad malam

XI. FOLLOW UP
25 April 2016 26 April 2016 27 April 2016
Keluhan Gusi berdarah (+) Mual (+), Gusi berdarah (-) Mual (-), Gusi berdarah (-) Mual
Muntah 2x berisi cairan, Muntah (-), nyeri perut (-), Muntah (-), nyeri
nyeri perut (+), nyeri dada (+), nyeri dada (+), Batuk perut (+), nyeri dada
(+), Batuk (+), lemas (+) (+), lemas (+) (+), Batuk (+), lemas
(+)
Tanda S : 37,6oC S : 36,6oC S : 36,5oC
vital R : 32 x/m R : 28 x/m R : 20 x/m
N :64 x/m N :84 x/m N :64 x/m
Status Tampak sesak Tampak sesak berkurang Kepala : Normocephali,
generalis Kepala : Normocephali, CA Kepala : Normocephali, CA +/+, SI -/-
+/+, SI -/- CA +/+, SI -/- Thorax : suara nafas
Thorax : Retraksi sela iga Thorax : suara nafas vesikuler +/+, ronkhi
(-), suara nafas vesikuler +/ vesikuler +/+, ronkhi -/-, -/-, wheezing -/-, ptekie
+, ronkhi -/-, wheezing -/-, wheezing -/-, ptekie (+) (+)
ptekie (+) Abdomen : Supel, Bising Abdomen : Supel,
Abdomen : Supel, Bising usus (+), nyeri tekan (+), Bising usus (+), nyeri
usus (+), nyeri tekan (+), tekan (+),

12
+ + + + + - + + -
+ + - + + - + + -
- - - - - - - - -
hepatomegali,
hepatomegali, splenomegali, splenomegali, striae (+) hepatomegali,
striae (+) Ekstremitas : akral hangat splenomegali, striae (+)
Ekstremitas : akral hangat + + Ekstremitas : akral
+ + + + hangat
+ + oedem + +
oedem - - + +
- - - - oedem
- + Ptekie & hematom - -
nonpitting. + + - -
Ptekie & hematom + + Ptekie & hematom
+ + + +
+ + CRT <2 detik + +

CRT >2 detik CRT <2 detik

Diagnosi Anemia Aplastik Anemia Aplastik Anemia Aplastik


s Obesitas Obesitas Obesitas
Tatalaksa -IVFD RL 20 tpm - IVFD NaCl 0,9 % 20 - IVFD NaCl 0,9 % 20
na -IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm tpm tpm
-Transfusi PRC 2 x 250 cc -Metilprednisolon 125 -Metilprednisolon 125
-Transfusi TC 10 unit mg / 8 jam IV mg / 8 jam IV
-Metilprednisolon 125 mg / - Cek laboratorium sel - Cek laboratorium sel
8 jam IV darah rutin darah rutin
-Ampicillin 500 mg / 8jam
IV
-Paracetamol 500 mg / 8jam
IV

Mendapat PRC 250 cc Mendapat TC 7 unit Mendapat PRC 240 cc

13

Anda mungkin juga menyukai