ANEMIA APLASTIK
Pembimbing :
Disusun Oleh :
Fransiska Kartika
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................2
BAB II Laporan kasus...............................................................................................3
BAB III Tinjauan Pustaka........................................................................................16
3.1. Definisi................................................................................................16
3.2. Epidemiologi.......................................................................................16
3.3. Etiologi................................................................................................16
3.4. Faktor risiko........................................................................................18
3.5. Patofisiologi........................................................................................19
3.6. Klasifikasi...........................................................................................21
3.7. Manifestasi klinis................................................................................22
3.8. Pemeriksaan Penunjang......................................................................24
3.9. Kriteria diagnosis...............................................................................27
3.10. Diagnosis banding.............................................................................30
3.11. Penatalaksanaan................................................................................31
3.12. Komplikasi.......................................................................................33
3.13. Pencegahan........................................................................................33
3.14. Prognosis...........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................35
BAB I
1
PENDAHULUAN
Awal mula studi mengenai anemia aplastik dimulai tahun 1888, ketika Paul Elrich
meneliti seorang wanita muda yang meninggal dengan cepat akibat penyakit yang singkat
ditandai dengan anemia berat, perdarahan dan demam tinggi. Sebagai seorang patologis, Elrich
pernah menemukan kasus dimana tidak ditemukannya sel darah merah bernukleasi dan
gambaran perlemakan dari sum-sum tulang femur.
Anemia aplastik, sebuah paradigma dari sindrom kegagalan sumsum tulang, seringkali
didefinisikan sebagai pansitopenia pada pemeriksaan darah tepi dan sumsum tulang yang
hiposelular. Dari epidemiologi dan gejala klinik, serta respon terapi, anemia aplastik adalah
penyakit yang khas. Anemia aplastik dapat timbul sebagai kelainan hematologi primer, paling
sering idiopatik, atau tampaknya hasil dari berbagai penyebab terdekat, termasuk racun fisik dan
kimia yang jelas juga obat-obatan dan virus yang dapat bertindak secara tidak langsung.
Meskipun anemia aplastik umumnya ditandai dengan berkurangnya kemampuan sumsum tulang
dalam fungsi yang mempengaruhi semua sel hematopoietik, granulosit, platelet, dan sel darah
merah namun jumlah penurunannya bisa tidak sama.
Anemia aplastik adalah penyakit pada usia muda. Kebanyakan pasien berusia 15-25
tahun atau berusia lebih dari 60 tahun. Keistimewaan dari studi mengenai epidemiologi penyakit
anemia aplastik adalah variasi geografi yang tak dapat dijelaskan pada kejadiannya. Tidak
terdapat hubungan mengenai jenis kelamin atau ras dalam terjadinya anemia aplastik. (Young,
2013).
BAB II
LAPORAN KASUS
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
RSUD KARAWANG
2
STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Fransiska Kartika Pembimbing : dr. Andri Firdaus., Sp.A
NIM : 030.11.108 Tanda tangan :
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. SRN
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 9 tahun 9 bulan
Tempat, tanggal lahir : Karawang, 27-07-2006
Alamat : Kampung Tegalurung Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang
Suku Bangsa : Jawa - Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : SD kelas 3
Orang tua / Wali
Ayah Ibu
Nama Tn. AH Ny. M
Umur 38 tahun 37 tahun
Alamat Kampung Tegalurung Kampung Tegalurung Kecamatan
Kecamatan Cilamaya Kabupaten Cilamaya Kabupaten Karawang
Karawang
Pekerjaan Pedagang Ibu rumah tangga
Pendidikan SMP SMP
Suku Sunda Jawa
Agama Islam Islam
Hubungan dengan orang tua:
Pasien merupakan anak kandung
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien di bangsal Rawamerta Ruang 147,
RSUD Karawang, pada hari Selasa tanggal 26 April 2016, pukul 19.30 WIB.
A. KELUHAN UTAMA :
Gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Karawang dibawa orangtuanya dengan
keluhan utama gusi berdarah tanpa berhenti sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Satu hari
sebelum gusi berdarah terdapat bengkak di kaki kiri terasa nyeri, juga nyeri pada perut dan dada.
Ibu pasien mengeluhkan anaknya demam, suhu tubuh tidak diukur. Sudah diberikan obat
penurun panas (parasetamol), demam sempat mereda namun kembali demam. Terdapat mual dan
muntah setiap kali makan dan minum.Terdapat batuk yang berdahak, dahak berwarna putih.
Pasien juga mengeluh sesak, sesak tidak dicetuskan oleh aktivitas ataupun udara dingin, selain
sesak terdapat juga keluhan lemas, nyeri kepala, perasaan jantung berdegup cepat. Terdapat
bintik-bintik merah diseluruh tubuh, bintik merah tidak menonjol, tidak gatal dan tidak nyeri
3
pada penekanan. Juga terdapat lebam lebam pada lengan kanan dan lengan kiri. Terdapat
sariawan yang berulang. Ibu pasien mengatakan setelah tindakan di rumah sakit seperti
pengambilan darah dan infus, bagian yang terkena jarum menjadi berwarna ungu gelap dan tidak
kunjung hilang, kira-kira 1 bulan kemudian baru bekasnya hilang atau ada sisa bekas hitam.
C. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : umur 6 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Gangguan perkembangan mental: Tidak ada
Psikomotor:
Tengkurap:umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)
Duduk:umur 8 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri:umur 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan:umur 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Pengucapan kata-kata : umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Makan sendiri : umur 24 bulan (Normal: 18-24 bulan)
Menyusun kalimat dan pengertian kata-kata : umur 3 tahun (Normal: 2-3 tahun)
Memakai baju sendiri : umur 3 tahun (Normal: 2-4 tahun)
Berhitung, menyebut hari-hari dalam seminggu: umur 5 tahun (Normal 4-5tahun)
Mengikuti pelajaran di sekolah: umur 5 tahun (Normal: 5-6 tahun)
Bersosialisasi dengan baik : umur 6 tahun (Normal 6-7 tahun)
Beribadah: umur 6 tahun (Normal 6-8 tahun)
Membantu orang tua membersihkan rumah: umur 7 tahun (Normal 8-10 tahun)
4
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: perkembangan pasien baik, sesuai
usia, tidak ada keterlambatan.
D. RIWAYAT MAKANAN
Umur
ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
(bulan)
0–2 ASI - - -
2–4 ASI - - -
4–6 ASI - - -
7–8 ASI - - -
8 – 10 ASI - - -
Kesimpulan riwayat makanan: Pasien mendapatkan asi saja sejak lahir hingga umur 2 tahun.
Makanan sehari-hari pasien memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.
RIWAYAT IMUNISASI
E. RIWAYAT KELUARGA
5
Corak Reproduksi
No Tanggal lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
( umur)
kelamin mati (sebab) kesehatan
1. 26 Tahun L - - - Jatuh dari
pohon
mangga
2. 24 Tahun L Hidup - - - Sehat
3. 22 Tahun L Hidup - - - Sehat. TB
Paru (+)
4. 19 Tahun P Hidup - - - Sehat
5. Pasien (9 tahun P Hidup - - - Sakit
9 bulan)
Riwayat Pernikahan
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. AH Ny.M
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 16 tahun 15 tahun
Pendidikan terakhir Tamat SMP Tamat SMP
Agama Islam Islam
Suku bangsa Sunda Jawa
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -
6
Kesimpulan Riwayat Penyakit yang pernah diderita :
Awal mula sering perdarahan adalah tahun 2012 pasien sering epistaksis, lalu tahun 2013
dilakukan bone marrow puncture dan hasilnya adalah pasien menderita ITP (idiopathic
trombocytopenia purpura), bone marrow dilakukan kembali tahun 2014 dan didapatkan
diagnosis anemia aplastik. Akhir tahun 2013 pasien mulai mengeluhkan perdarahan dari gusi dan
berlangsung sampai sekarang. Pasien sering mendapatkan perawatan di rumah sakit, hampir
setiap dua bulan sekali dan selalu mendapatkan terapi transfusi darah saat dirawat. Sebelumnya
pasien pernah dirawat bulan Januari 2016 karena keluhan yang sama seperti saat ini yaitu
perdarahan gusi, mual dan muntah setiap kali makan dan nyeri kepala. Tahun 2015 pasien
sempat 8 kali dirawat di rumah sakit dengan jarak waktu 1-2 bulan.
Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari.
I. RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah mulai berobat sejak tahun 2013 karena sering perdarahan dari hidung dan
gusi. Sejak tahun 2014 pasien terdaftar sebagai pasien tetap pada RSUD Karawang, kontrol ke
poli 1 minggu 1x karena penyakit kelainan darahnya.
Kesimpulan riwayat pengobatan: Pasien pertama kali mendapatkan terapi untuk penyakitnya
pada tahun 2013. Dan rajin kontrol ke dokter untuk mengatasi keluhannya.
7
III. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 26 April 2016 19.30 WIB
Keadaan umum
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan gizi : Gizi lebih
Keadaan lain : Pucat (+), Ikterik (-), Oedem (-), sesak (-)
Data Antropometri
Berat Badan sekarang : 42 kg
Tinggi Badan : 137 cm
Status Gizi
BB / U = 42/32 x 100 % = 134%
TB / U = 137/137 x 100 % = 100%
BB / TB = 42/32x 100 % = 134% (Obesitas) Kesan: Obesitas
Status gizi diatas berdasarkan kurva CDC, pasien termasuk dalam kategori obesitas.
Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x / menit, volume cukup, kanan kiri equal, reguler
Respirasi : 28 x / menit, reguler
Suhu : 36,2o C, suhu axilla (diukur dengan termometer digital)
STATUS GENERALIS
KEPALA : Normosefali
RAMBUT : Rambut hitam, tipis, distribusi merata dan tidak mudah dicabut
WAJAH : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka atau jaringan parut
MATA:
Visus : tidak dilakukan Ptosis : -/-
Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva anemis : +/+ Cekung : -/-
Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+
Enophtalmus : -/- Strabismus : -/-
Lensa jernih : +/+ Nistagmus : -/-
Refleks konvergensi : tidak dilakukan Pupil : bulat, isokor
Refleks cahaya : langsung +/+, tidak langsung +/+
TELINGA :
Bentuk : normotia Tuli : -/-
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-
Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai
Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai
Cairan : -/- Ruam merah : -/-
HIDUNG :
Bentuk : simetris Napas cuping hidung : -/-
Sekret : -/- Deviasi septum :-
Mukosa hiperemis : -/-
8
BIBIR : Mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-), pucat (+)
MULUT : Trismus (-), oral hygiene cukup baik, halitosis (-), mukosa gusi berwarna pucat,
mukosa pipi berwarna pucat, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum
berwarna pucat. Terdapat sisa darah kering pada gusi dan gigi rahang atas dan
bawah.
LIDAH : Normoglosia, mukosa berwarna pucat, hiperemis (-), atrofi papil (-), tremor (-),
lidah kotor (-)
TENGGOROKAN : Dinding posterior faring tidak hiperemis, uvula terletak di tengah, ukuran
tonsil T1/T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus .
LEHER : Bentuk tidak tampak kelainan, edema (-), massa (-), tidak tampak dan tidak
teraba pembesaran tiroid maupun KGB, trakea teraba di tengah.
THORAKS :
Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Perkusi : batas kiri jantung : ICS V linea midklavikularis sinistra
Batas kanan jantung : ICS III-V linea sternalis dextra
Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi : Retraksi supra sternal (-), bentuk thoraks simetris pada saat statis dan
dinamis, tidak ada pernafasan yang tertinggal, pernafasan
torakoabdominal, pembesaran KGB aksila -/-, ruam (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-), gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal
fremitus simetris paru kanan dan kiri.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru.
Batas paru-lambung : ICS VII linea axillaris anterior
Batas paru-hepar : ICS VI linea midklavikularis dextra
Auskultasi : suara napas vesikuler, regular, ronkhi basah halus -/-, wheezing -/-
ABDOMEN :
Inspeksi : warna kulit sawo matang, ruam (-), kulit keriput (-), umbilikus normal, gerak
dinding perut saat pernapasan simetris, gerakan peristaltik (-), striae (+)
Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 2x/menit
Perkusi : timpani , redup pada daerah pembesaran hepar dan lien, shifting dullness (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan pada regio epigastrium (+) nyeri tekan pada regio
hipokondrium kanan dan kiri (+), hepar kanan teraba membesar 4 jari di bawah arcus
costae, hepar kiri teraba membesar 3 jari di bawah processus xiphoideus, permukaan
licin, lunak, tepi tajam, nyeri tekan (+). Lien teraba pembesaran hingga schuffner 2,
permukaan licin, tepi tajam dan nyeri tekan (+).
9
KELENJAR GETAH BENING:
Preaurikuler : tidak teraba membesar
Postaurikuler : tidak teraba membesar
Submandibula : tidak teraba membesar
Supraclavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
EKSTREMITAS :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi tangan dan kaki, serta sikap badan,
tidak terdapat keterbatasan gerak sendi, akral hangat pada keempat ekstremitas, sianosis (-),
edema (-), capillary refill time <2 detik.
Refleks patologis
Babinski (-) (-)
Schaeffer (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
KULIT : warna kulit sawo matang merata, tidak ikterik, sianosis (- ), turgor kulit baik
cenderung lembab, capillary refill time > 2 detik, ptekie (+), hematom di keempat ekstremitas
(+).
TULANG BELAKANG : bentuk normal, tidak terdapat deviasi, benjolan(-), ruam (-)
V. RESUME
IX. TERAPI
Atasi perdarahan
Tirah baring
Transfusi : PRC (Packed Red Cell) dan TC (Thrombocyte Concentrate)
Kebutuhan PRC pasien : ∆Hb x 80 x BB/22 = 12-5 x 80 x 42 /2 = 1069 cc.
Kebutuhan TC pasien : 75 x BB / 350 = 75 x 42 / 350 = 9 unit.
Diberikan diuretik sebelum diberi PRC untuk mencegah overload cairan. Furosemid 20
mg iv. (Dosis 0,5 - 1 mg / kgBB/ iv)
Diberikan kortikosteroid untuk meminimalisir efek samping transfusi. Metilprednisolon
125 mg / 8 jam iv. (Dosis 0,5 – 2 mg / kgBB/ iv)
Pemberian obat antipiretik
Paracetamol dosis 10-15 mg/kg BB , untuk pasien 500 mg / 8 jam.
Nutrisi = Kalori sesuai RDA x BB ideal = 70 x 30 = 2310 kkal/ hari.
Edukasi :
Edukasi orang tua mengenai penyakit pasien.
Edukasi orang tua pasien agar:
- menciptakan lingkungan rumah yang bersih dan sehat
- memberi pasien makan makanan bergizi
- memberikan sikat gigi yang lembut untuk pasien
X. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad Functionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : ad malam
XI. FOLLOW UP
25 April 2016 26 April 2016 27 April 2016
Keluhan Gusi berdarah (+) Mual (+), Gusi berdarah (-) Mual (-), Gusi berdarah (-) Mual
Muntah 2x berisi cairan, Muntah (-), nyeri perut (-), Muntah (-), nyeri
nyeri perut (+), nyeri dada (+), nyeri dada (+), Batuk perut (+), nyeri dada
(+), Batuk (+), lemas (+) (+), lemas (+) (+), Batuk (+), lemas
(+)
Tanda S : 37,6oC S : 36,6oC S : 36,5oC
vital R : 32 x/m R : 28 x/m R : 20 x/m
N :64 x/m N :84 x/m N :64 x/m
Status Tampak sesak Tampak sesak berkurang Kepala : Normocephali,
generalis Kepala : Normocephali, CA Kepala : Normocephali, CA +/+, SI -/-
+/+, SI -/- CA +/+, SI -/- Thorax : suara nafas
Thorax : Retraksi sela iga Thorax : suara nafas vesikuler +/+, ronkhi
(-), suara nafas vesikuler +/ vesikuler +/+, ronkhi -/-, -/-, wheezing -/-, ptekie
+, ronkhi -/-, wheezing -/-, wheezing -/-, ptekie (+) (+)
ptekie (+) Abdomen : Supel, Bising Abdomen : Supel,
Abdomen : Supel, Bising usus (+), nyeri tekan (+), Bising usus (+), nyeri
usus (+), nyeri tekan (+), tekan (+),
12
+ + + + + - + + -
+ + - + + - + + -
- - - - - - - - -
hepatomegali,
hepatomegali, splenomegali, splenomegali, striae (+) hepatomegali,
striae (+) Ekstremitas : akral hangat splenomegali, striae (+)
Ekstremitas : akral hangat + + Ekstremitas : akral
+ + + + hangat
+ + oedem + +
oedem - - + +
- - - - oedem
- + Ptekie & hematom - -
nonpitting. + + - -
Ptekie & hematom + + Ptekie & hematom
+ + + +
+ + CRT <2 detik + +
13