Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 2

KELOMPOK 2
Nadya Vebrielna 1711213034
Indah Syavira 1711212043
Wellya Andriani 1711212030
Mestika Rezki 1711212026
Vebi Adiva 1711212034
Alif Laila 1711211024
OUTLINE:

Defenisi Standar 7 Langkah


Patient Safety Patient Safety Patient Safety
DEFENISI PATIENT SAFETY
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.

Hal ini termasuk : assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
dilakukan (DepKes RI, 2006).
Standar keselamatan pasien menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat (2) meliputi:
2. MENDIDIK PASIEN &
1. HAK PASIEN KELUARGA
Standarnya adalah pasien dan Standarnya adalah Rumah Sakit harus mendidik pasien
keluarganya mempunyai hak dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung
untuk mendapatkan informasi jawab pasien dalam asuhan keperawatan. Kriterianya
adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan
tentang rencana dan hasil dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah
pelayanan termasuk partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di
kemungkinan terjadinya KTD Rumah Sakit harus ada sistem dan mekanisme
(Kejadian Tidak Diharapkan). mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan
keperawatan.
3 . K E S E L A M ATA N 4. PENGGUNAAN METODE
PASIEN& P E N I N G K ATA N K I N E R J A
KESINAMBUNGAN
P E L AYA N A N Standarnya adalah Rumah Sakit harus mendisain
proses baru atau memperbaiki proses yang
Standarnya adalah RS menjamin ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja
melalui pengumpulan data, menganalisis
kesinambungan pelayanan dan
secara intensif KTD (Kecelakaan Tidak
menjamin koordinasi antar Diharapkan), dan melakukan perubahan
untuk meningkatkan kinerja serta
tenaga dan antar unit pelayanan
keselamatan pasien
5. PERAN KEPEMIMPINAN
• Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program melalui penerapan “7 Langkah Menuju Keselamatan
Pasien Rumah Sakit”.
• Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko keselamatan pasien dan program
mengurangi KTD.
• Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
• Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur, mengkaji, dan meningkatkan kinerja rumah
sakit serta tingkatkan keselamatan pasien.
• Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan
keselamatan pasien
6 . M E N D I D I K STA F T E N TA N G
K E S E K A M ATA N PA S I E N 7. K O M U N I K A S I

Standarnya adalah Rumah Sakit harus mendidik pasien • RS merencanakan dan mendesain
dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung proses manajemen informasi
jawab pasien dalam asuhan keperawatan. Kriterianya
adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan
keselamatan pasien untuk
dapat ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah memenuhi kebutuhan informasi
partner dalam proses pelayanan. Karena itu, di internal dan eksternal.
Rumah Sakit harus ada sistem dan mekanisme
mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban
• Transmisi data dan informasi harus
dan tanggung jawab pasien dalam asuhan tepat waktu dan akurat
keperawatan.
Dalam rangka menerapkan Standar Keselamatan
Pasien, rumah sakit melaksanakan 7 (tujuh) langkah
menuju keselamatan pasien rumah sakit yang terdiri
dari (Permenkes 1691/ Menkes/ Per/ VIII/ 2011) :
7 LANGKAH PATIENT SAFETY

Membangun Mengintegrasikan
Memimpin dan Mengembangkan
kesadaran akan nilai aktivitas pengelolaan
mendukung staf sistem pelaporan
keselamatan pasien risiko

Mencegah cidera
Melibatkan dan Belajar dan berbagi
melalui implementasi
berkomunikasi pengalaman ttg
sistem keselamatan
dengan pasien keselamatan pasien
pasien
LANGKAH 1: MEMBANGUN KESADARAN AKAN NILAI
KESELAMATAN PASIEN
BAGI RS BAGI UNIT/TIM
• Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang menjabarkan apa yang • Pastikan rekan sekerja anda merasa
harus dilakukan staf segera setelah terjadi insiden, bagaimana langkah- mampu untuk berbicara mengenai
langkah pengumpulan fakta harus dilakukan dan dukungan apa yang kepedulian mereka dan berani
melaporkan bilamana ada insiden
harus diberikan kepada staf, pasien dan keluarga
• Demonstrasikan kepada tim anda ukuran-
• Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan yang menjabarkan peran dan ukuran yang dipakai di rumah sakit anda
akuntabilitas individual bilamana ada insiden untuk memastikan semua laporan dibuat
secara terbuka dan terjadi proses
• Tumbuhkan budaya pelaporan dan belajar dari insiden yang terjadi di pembelajaran serta pelaksanaan tindakan
rumah sakit atau solusi yang tepat
• Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian keselamatan
pasien
LANGKAH 2: MEMIMPIN & MENDUKUNG STAF

BAGI RS BAGI UNIT/TIM


 Pastikan ada anggota Direksi atau Pimpinan yang • Nominasikan ”penggerak” dalam tim anda
bertanggung jawab atas Keselamatan Pasien sendiri untuk memimpin Gerakan
 Identifikasi di tiap bagian rumah sakit, orang-orang Keselamatan Pasien
yang dapat diandalkan untuk menjadi “penggerak” • Jelaskan kepada tim anda relevansi dan
dalam gerakan Keselamatan Pasien pentingnya serta manfaat bagi mereka
 Prioritaskan Keselamatan Pasien dalam agenda rapat dengan menjalankan gerakan Keselamatan
Direksi atau Pimpinan maupun rapat-rapat manajemen Pasien
rumah sakit • Tumbuhkan sikap kesatria yang
 Masukkan Keselamatan Pasien dalam semua program menghargai pelaporan insiden.
latihan staf rumah sakit anda dan pastikan pelatihan
ini diikuti dan diukur efektivitasnya.
LANGKAH 3: MENGINTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN
RISIKO
BAGI RS BAGI UNIT/TIM
• Telah kembali struktur dan proses yang ada dalam • Bentuk forum-forum dalam rumah sakit untuk
manajemen risiko klinis dan non klinis, serta pastikan hal mendiskusikan isu-isu Keselamatan Pasien guna
memberikan umpan balik kepada manajemen yang
tersebut mencakup dan terintegrasi dengan Keselamatan terkait
Pasien dan Staf
• Pastikan ada penilaian risiko pada individu pasien
• Kembangkan indikator-indikator kinerja bagi sistem dalam proses asesmen risiko rumah sakit
pengelolaan risiko yang dapat dimonitor oleh • Lakukan proses asesmen risiko secara teratur, untuk
Direksi/Pimpinan rumah sakit menentukan akseptabilitas setiap risiko, dan
ambillah langkah-langkah yang tepat untuk
• Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari memperkecil risiko tersebut
sistem pelaporan insiden dan asesmen risiko untuk dapat • Pastikan penilaian risiko tersebut disampaikan
secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap pasien. sebagai masukan ke proses asesmen dan pencatatan
risiko rumah sakit.
LANGKAH 4: MENGE,BANGKAN SISTEM PELAPORAN

BAGI RS BAGI UNIT/TIM

Lengkapi rencana implementasi Berikan semangat kepada rekan


sistem pelaporan insiden ke sekerja anda untuk secara aktif
dalam maupun ke luar, yang melaporkan setiap insiden yang
harus dilaporkan ke KPPRS - terjadi dan insiden yang telah
PERSI. dicegah tetapi tetap terjadi juga,
karena mengandung bahan
pelajaran yang penting.
LANGKAH 5 : MELIBATKAN & BERKOMUNIKASI DG PASIEN
BAGI RS BAGI UNIT/TIM
• Pastikan rumah sakit memiliki kebijakan • Pastikan tim anda menghargai dan
yang secara jelas menjabarkan cara-cara mendukung keterlibatan pasien dan
komunikasi terbuka tentang insiden dengan keluarganya bila telah terjadi insiden
para pasien dan keluarganya • Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien
• Pastikan pasien dan keluarga mereka dan keluarga bilamana terjadi insiden, dan
mendapat informasi yang benar dan jelas segera berikan kepada mereka informasi
bilamana terjadi insiden yang jelas dan benar secara tepat
• Berikan dukungan, pelatihan dan dorongan • Pastikan, segera setelah kejadian, tim
semangat kepada staf agar selalu terbuka menunjukkan empati kepada pasien dan
kepada pasien dan keluarganya. keluarganya.
LANGKAH 6: BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG
KESELAMATAN PASIEN
BAGI RS BAGI UNIT/TIM
• Pastikan staf yang terkait telah terlatih untuk • Diskusikan dalam tim anda
melakukan kajian insiden secara tepat, yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi penyebab pengalaman dari hasil analisis
• Kembangkan kebijakan yang menjabarkan
insiden
dengan jelas kriteria pelaksanaan Analisis Akar • Identifikasi unit atau bagian lain
Masalah (Root Cause Analysis/RCA) atau Failure
Modes and Effects Analysis (FMEA) atau metoda yang mungkin terkena dampak di
analisis lain, yang harus mencakup semua insiden masa depan dan bagilah pengalaman
yang telah terjadi dan minimum satu kali per tersebut secara lebih luas.
tahun untuk proses risiko tinggi.
LANGKAH 7: MENCEGAH CIDERA MELALUI IMPLEMENTASI
SISTEM KESELAMATAN PASIEN
BAGI RS BAGI UNIT/TIM
• Gunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh dari sistem • Libatkan tim anda dalam
pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, dan audit serta analisis, untuk mengembangkan berbagai cara untuk
menentukan solusi setempat membuat asuhan pasien menjadi lebih
• Solusi tersebut dapat mencakup penjabaran ulang sistem (struktur dan baik dan lebih aman.
proses), penyesuaian pelatihan staf dan/atau kegiatan klinis, termasuk • Telah kembali perubahan-perubahan
penggunaan instrumen yang menjamin keselamatan pasien. yang dibuat tim anda dan pastikan
• Lakukan asesmen risiko untuk setiap perubahan yang direncanakan. pelaksanaannya.
• Sosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh KKPRS – PERSI • Pastikan tim anda menerima umpan
• Beri umpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yang diambil atas balik atas setiap tindak lanjut tentang
insiden yang dilaporkan insiden yang dilaporkan.
PERTANYAAN
1.

Anda mungkin juga menyukai