Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

TRANSFORMATOR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Listrik adalah salah satu kebutuhan pokok di dunia. Bisa kita bayangkan bagaimana keadaan
dunia jika tanpa listrik? Tentu kita akan kembali menjadi manusia yang primitif. Membahas
mengenai listrik, tentu tidak terlepas dari kuat arus, beda potensial atau tegangan dan hambatan.
Namun, ada beberapa komponen lagi yang terkait dengan listrik seperti transformator yang
berfungsi menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.
Transformator merupakan sebuah mesin listrik yang dapat merubah dan mentransfer tenaga
listrik dari suatu rangkaianke rangkaian lainnya dengan cara induksi melalui gabungan
elektromagnet pada frekuensi konstan. Pada dasarnya terdapat beberapa jenis transformator,
namun pada umumnya hanya dikenal dua jenis saja, yaitu transformator step-up dan transformator
step-down. Biasanya transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem
komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai frekuensi radio dan
video, untuk berbagai keperluan. Selain itu kita juga mengenal input transformator,
interstage transformator, dan output transformator pada rangkaian radio dan televisi.
Transformator juga dimanfaatkan dalam sistem komunikasi untuk penyesuaian impedansi agar
tercapai transfer daya maksimum.
Dalam penyaluran daya listrik juga banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga
bertegangan tinggi. Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik dapat
dilakukan dalam jarak jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan. Di jaringan distribusi listrik
banyak digunakan transformator penurun tegangan, dari tegangan menengah 20 Kv menjadi 380 V
untuk distribusi ke rumah-rumah dan kantor-kantor pada tegangan 220V. Transformator daya
tersebut pada umumnya merupakan transformator tiga fasa.
Berdasarkan fungsi dan kegunaan transformator diatas maka kami melaksanakan praktikum
transformator ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep, jenis, cara kerja dan fungsi
transformator.

1.2 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan :
1. Perbandingan tegangan input dan tegangan output pada trafo berdasarkan jumlah lilitan
primer dan sekundernya.
2. Perbandingan kuat arus input dan output berdasarkan jumlah lilitan primer dan sekunder.
1.3 Manfaat
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi lebih besar atau lebih kecil diperlukan alat
transformator atau sering disebut trafo. Trafo ada dua jenis trafo, yaitu trafo untuk menaikkan tegangan
(trafo step up) dan trafo untuk menurunkan tegangan (trafo step down).

Sebuah trafo terdiri dari inti besi yang tak adaujung pangkalnya dan dililiti kawat sebagai
kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
yang akan diubah besarnya (tegangan AC), kumparan sekunder dihubungkan dengan terminal alat listrik
yang akan dialiri listrik.

Tegangan sumber yang bolak-balik menyebabkan terjadinya medan magnetic pada inti besi yang
besar dan arahnya berubah-ubah. Karena adanya perubahan fluks magnetic yang dilingkupi oleh
kumparan sekunder, maka pada kumparan itu timbul GGL induksi. Besar GGL induksi pada kumparan
sekunder tergantung pada tegangan kumparan primer dan perbandingan jumlah lilitan primer dan
sekundernya.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

1. Inti besi
2. Kumparan
3. Catu daya AC
4. Multi meter (2 buah)
5. Kabel penghubung
6. Papan rangkaian
7. Jembatan penghubung

3.2 Langkah kerja

Gambar rangkaian
a. Pebandingan tegangan input dan output
b. Perbandingan kuat arus input dan output

Keterangan : T = Intibesi V1,V2 = Voltmeter

P = Kumparan Primer A1,A2 = Amperemeter

S =KumparanSkunder C = Catudaya

R = Hambatan

1. Susunlah alat seperti gambar a ( litrik dalam keadaan off).


2. Catat jumlah lilitan primer dan sekunder.
3. Perhatikan batas ukur voltmeter yang digunakan, sesuai dengan batas maksimum sumbernya.
4. Aturlah catu daya pada posisi minimum, kemudian hidupkan.
5. Naikkan tegangan sumber sampai 3 volt, catat penunjukan Voltmeter V1 sebagai Vpdan catat
penunjukan volt meter V2 sebagai Vs
6. Catatlah penunjukanV2(Vs)setiap kenaikan 3 Volt pada Vp sampai diperoleh 3 harga Vp dan Vs.
7. Ubah rangkaian menjadi gambar b.
8. Perhatikan batas ukur Amperemeter yang digunakan.
9. Dengan mengatur catu daya minimum,catat penunjukan amperemeter A1 (Ip) dan penunjukan
amperemeter A2 (Is).
10. Ulangi langkah 1-9 dengan mengubah letak kumparan yang asalnya jadi Np menjadi Ns.
11. Catat hasilnya di table pengamatan.

E. HasilPengamatan :
a. Np< NS
No Np Ns Np/Ns Vp (Volt) Vs (Volt) Vp/Vs
1. 500 1000 0,5 3,2 4,8 0,66
2. 500 1000 0,5 7,6 12 0,63
3. 500 1000 0,5 12 18 0,66
b. Np>NS
No Np Ns Np/Ns Vp (Volt) Vs (Volt) Vp/Vs
1. 1000 500 2 2,4 1,2 2
2. 1000 500 2 7,4 2,6 2,8
3. 1000 500 2 11 3,8 2,8

F. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada alat ukur Voltmeter skunder (Vs)?


Jawab :
2. Apa yang terjadi pada alat ukur amperemeter skunder (Is)?
Jawab :
3. Jelaskan pengaruh jumlah lilitan primer dan sekunder!
Jawab : Jika Np lebih banyak daripada Ns, maka Vp juga akan lebih besar daripada Vs. Jika Ns
lebih banyak daripada Np, maka Vs juga akan lebih besar daripada Vp.

4. Bagaimana kecenderungan hasil di Np/Ns denganVp/Vs pada data kalian?


Jawab : Hasil Np/Ns dengan Vp/Vs cenderung hampir sama.

5. a. Disebut apakah trafo yang untuk menaikkan tegangan? Jelaskan cirinya!


Jawab : Trafo Step Up. Cirinya: Np < Ns, Vp < Vs , Ip > Is.

b. Disebut apakah trafo yang untuk menurunkan tegangan? Jelaskan cirinya!


Jawab : Trafo Step Down. Cirinya : Np > Ns , Vp > Vs , Ip < Is.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Perbandingan antara Np/Ns akansama dengan Vp/Vs. Sebab banyaknya lilitan sebanding dengan
besarnya tegangan yang dihasilkan.
Np Vp
=
Ns Vs

2) Pada percobaan 1
Np < Ns , maka Vp < Vs. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa percobaan 1 adalah trafo step up.
3) Pada percobaan 2
Np > Ns , maka Vp > Vs. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa percobaan 2 adalah trafo step
down.

4.2 Saran

Agar mendapatkan hasil yang lebih akurat, maka yang harus diperhatikan yaitu:

1. Susunlah alat dengan baik.


2. Lebih telitilah saat membaca/ mencatat skala pada voltmeter.
3. Jika jarum pada alat ukur sudah menunjukkan skla tunjuk, segeralah membacanya dengan
benar dan tepat. Cara membacanya harus tegak lurus dengan mata.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai