Anda di halaman 1dari 229

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

SEKOLAH DASAR (SD)


KELAS TINGGI
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI F
PEDAGOGI:
KOMUNIKASI EFEKTIF
PROFESIONAL:
KAJIAN MATERI IPS SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

Penulis: Penulis:
Dr. Endah Ariani Madusari, M.Pd., Ari Pudjiastuti
ariani_endah@yahoo.com Falidan Ahmad
Dra. Supraptiningsih, M.Ed., Istiqomah
ningsihanglekir@gmail.com
Penelaah:
Penelaah: Wida Matria Trisnawati
Edi Prajitno, ediprajitno@yahoo.com
Sam Mukhtar Chaniago, samkalakari@yahoo.com
Titin Suprihatin, titin.indrawan77@gmail.com
Jumali, S.Pd., masjalu84@gmail.com
Wida Matria Trisnawati

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
SD Kelas Tinggi KK F

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan
kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah
dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogi dan
profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan
dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogi dan
profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh)
kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk
pelatihan guru paska UKG sejak tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2018
ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan
dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui Moda Tatap Muka.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK) dan, Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan
perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.
Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan

iii
Pelatihan Guru moda tatap muka untuk semua mata pelajaran dan kelompok
kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan
kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui


Pendidikan dan Pelatihan Guru ini untuk mewujudkan Guru Mulia karena Karya.

Jakarta, Juli 2018


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
SD Kelas Tinggi KK F

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah
Dasar Guru Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib
untuk Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan


Pelatihan Guru merupakan tindak lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015
dan bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan mata pelajaran yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan program Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada
tahun 2018 melaksanakan review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG
2015 yang telah terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan terintegrasi
pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS), serta berisi materi
pedagogi dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan Pelatihan


Guru jenjang Sekolah Dasar ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi
para peserta program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Integrasi
Penguatan Pendidikan Karakter dan Pengembangan Soal untuk dapat meningkatkan
pemahaman tentang kompetensi pedagogi dan profesional terkait dengan tugas
pokok dan fungsinya.

v
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan
PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK
Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam
menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya
juga sampaikan terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi
Pembelajaran (PTP), dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di
dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan


Pelatihan Guru ini dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu
meningkatkan prestasi pendidikan anak didik kita.

Jakarta, Juli 2018


Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar

Drs. Anas M. Adam, M.Pd.


NIP. 195808181984081001

vi
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

SEKOLAH DASAR (SD)


KELAS TINGGI
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI F

PEDAGOGI:
KOMUNIKASI EFEKTIF
Penulis:
Dr. Endah Ariani Madusari, M.Pd., ariani_endah@yahoo.com
Dra. Supraptiningsih, M.Ed., ningsihanglekir@gmail.com

Penelaah:
Edi Prajitno, ediprajitno@yahoo.com
Sam Mukhtar Chaniago, samkalakari@yahoo.com
Titin Suprihatin, titin.indrawan77@gmail.com
Jumali, S.Pd., masjalu84@gmail.com
Wida Matria Trisnawati

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

SEKOLAH DASAR (SD)


KELAS TINGGI
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI F

PEDAGOGI:
KOMUNIKASI EFEKTIF
Penulis:
Dr. Endah Ariani Madusari, M.Pd., ariani_endah@yahoo.com
Dra. Supraptiningsih, M.Ed., ningsihanglekir@gmail.com

Penelaah:
Edi Prajitno, ediprajitno@yahoo.com
Sam Mukhtar Chaniago, samkalakari@yahoo.com
Titin Suprihatin, titin.indrawan77@gmail.com
Jumali, S.Pd., masjalu84@gmail.com
Wida Matria Trisnawati

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan

viii
Daftar Isi

Hal.

Kata Sambutan .......................................................................................................................... iii


Kata Pengantar........................................................................................................................... v
Daftar Isi ...................................................................................................................................... ix
Daftar Gambar ........................................................................................................................... xi
Daftar Tabel .............................................................................................................................. xii
Pendahuluan ............................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
A. Tujuan ............................................................................................................................................. 2
B. Peta Kompetensi ........................................................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup ............................................................................................................................ 3
D. Saran Cara Penggunaan Modul ............................................................................................ 4
1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh ..................................................... 4
2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In .................................................. 6
3. Lembar Kerja (LK) ................................................................................................ 9
Kegiatan Pembelajaran 1 Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran
Sekolah Dasar ...........................................................................................................................11
A. Tujuan ........................................................................................................................................... 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................................... 11
C. Uraian Materi ............................................................................................................................. 11
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Komunikasi ..................................................... 12
2. Syarat-syarat Komunikasi ................................................................................. 17
3. Bentuk dan Jenis Komunikasi ............................................................................ 18
4. Psikologi Komunikasi......................................................................................... 21
5. Komunikasi Verbal dan Nonverbal.................................................................... 22
6. Hubungan antara Manusia dan Komunikasi ..................................................... 29
D. Aktivitas Pembelajaran ......................................................................................................... 30
E. Latihan/Tugas ........................................................................................................................... 35
F. Umpan Balik/Tindak Lanjut ................................................................................................ 37
Kegiatan Pembelajaran 2 Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran Sekolah Dasar ............................................................................................. 39
A. Tujuan .......................................................................................................................................... 39
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................................... 39
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 39
D. Aktivitas Pembelajaran ......................................................................................................... 47
E. Latihan/ Tugas ......................................................................................................................... 52
G. Umpan Balik/ Tindak Lanjut .............................................................................................. 54
Kegiatan Pembelajaran 3 Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran Sekolah Dasar ............................................................................................. 55
A. Tujuan .......................................................................................................................................... 55
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................................... 55
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 56
D. Aktivitas Pembelajaran ......................................................................................................... 70
E. Latihan ......................................................................................................................................... 74
F. Umpan Balik/Tindak Lanjut ............................................................................................... 77
Kunci Jawaban Latihan/ Kasus/ Tugas .......................................................................... 79
Evaluasi ...................................................................................................................................... 87
Penutup ...................................................................................................................................... 91
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 93

x
Daftar Gambar

Hal.

Gambar. 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ...................................................................... 4


Gambar. 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh...................................................................... 5
Gambar. 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In .................................................... 7
Daftar Tabel

Hal.

Tabel. 1 Daftar Lembar Kerja Modul................................................................................................. 9

xii
SD Kelas Tinggi KK F

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil dengan baik apabila ditunjang oleh
mutu guru yang baik. Peran guru sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, kehadiran guru profesional akan mampu memberikan
“kesejahteraan” kepada setiap peserta didik yang akan meningkatkan kecerdasan
bangsa yang selanjutnya akan bermuara pada kesejahteraan umum. Tidaklah
berlebihan kalau dikatakan bahwa masa depan masyarakat, bangsa dan negara di
dunia ini termasuk di Indonesia sebagian besar ditentukan oleh peran guru.

Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh para pendidik untuk menjadikan dirinya
sebagai pendidik yang profesional adalah selalu meningkatkan kompetensinya, baik
kompetensi , kepribadian, profesional, maupun sosial. Hal ini mengacu kepada
peraturan perundangan yang berlaku, yaitu: Peraturan Pemerintah (PP) nomor 74
tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa pengembangan dan peningkatan
kompetensi bagi Guru dilakukan dalam rangka memenuhi kualifikasi dan menjaga
agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan atau olah raga.

Masyarakat dan pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


dengan seluruh jajarannya memikul kewajiban untuk mewujudkan kondisi yang
memungkinkan guru melaksanakan pekerjaan/jabatannya secara profesional. Oleh
karena itu, sebagai aktualisasi tugas guru sebagai tenaga professional, sebagaimana
yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,
pemerintah (Kemendikbud) akan memfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan
keprofesiannya secara berkelanjutan melalui program Pendidikan dan Pelatihan
Pasca-Uji Kompetensi Guru (Diklat Pasca-UKG).

1
Pendahuluan

Program pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan bagian penting dari


pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan Diklat juga
tidak lepas dari tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan mata pelajaran/tugas yang diampunya.

Modul ini berisi materi komunikasi efektif untuk sekolah dasar kelas tinggi, yang
telah disusun sesuai dengan Standar Kompetensi Guru yang diturunkan dari
Permendikbud No 16 Tahun 2007. Modul ini dilengkapi dengan aktivitas
pembelajaran yang terintegrasi dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
karena karakter ini akan menjadi watak, dan budi pekerti, yang menjadi ruh dalam
dunia pendidikan. Pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter dalam modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi ini
dikembangkan dengan mengintegrasikan lima nilai utama PPK yaitu religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut
terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam modul.

Pendidikan karakter ini sudah menjadi sebuah gerakan pendidikan di sekolah untuk
memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa (estetik), olah
pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik). Implementasi Gerakan PPK ini dapat
berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat (keluarga dan
komunitas). Modul ini dilengkapi juga dengan latihan yang berisi masalah dan kasus
pembelajaran untuk mengukur pemahaman dan melatih keterampilan peserta.

Penyusunan modul ini bertujuan untuk memberikan referensi kepada para guru
sekolah dasar, khususnya pada guru SD kelas tinggi agar dapat: menguasai
kompetensi yang terdiri atas pemahaman, sikap, dan keterampilan terhadap: (1)
Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran; (2) Strategi Komunikasi yang Efektif
dalam Pembelajaran SD; (3) Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran SD.

A. Tujuan

Tujuan umum modul ini disusun guna mendukung pelaksanaan diklat


Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi bagi
guru Sekolah Dasar Kelas Tinggi untuk Kompetensi Pedagogi .

2
SD Kelas Tinggi KK F

Tujuan khusus modul ini diharapkan setelah menempuh proses pembelajaran


peserta mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya
kompetensi dalam bidang komunikasi efektif dengan mengintegrasikan nilai-nilai
penguatan pendidikan karakter.

B. Peta Kompetensi

Kompetensi yang dituntut di dalam modul ini merujuk pada Permendiknas nomor
16 Tahun 2007 dengan mengembangkan kompetensi menjadi indikator pencapaian
kompetensi untuk guru sekolah dasar tinggi. Indikator-indikator pencapaian
kompetensi tersebut disusun menjadi Kegiatan Pembelajaran yang terdiri atas:

1. Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran.


2. Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD.
3. Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup materi Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui


Peningkatan Kompetensi SD Kelas Tinggi Kelompok Kompetensi F “Komunikasi
Efektif” ini merupakan modul untuk mendukung kompetensi pedagogi. Oleh karena
itu, modul ini mengkaji bidang penerapan strategi komunikasi yang efektif dalam
pembelajaran di sekolah dasar.

Berikut akan dijelaskan gambaran singkat tiap-tiap indikator dalam peta


kompetensi yang dijabarkan dalam kegiatan pembelajaran.

1. Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran. Ruang lingkup materi ini


tentang berbagai komunikasi yang efektif bagi peserta didik SD kelas tinggi.
2. Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD. Ruang lingkup materi
ini membahas strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun baik secara
lisan maupun tulisan bagi peserta didik SD kelas tinggi.

3
Pendahuluan

3. Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD. Ruang


lingkup ini membahas tentang cara menerapkan strategi komunikasi yang
efektif dalam pembelajaran SD kelas tinggi.

D. Saran Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap kegiatan pembelajaran


disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan
model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.

Gambar. 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi


peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK maupun lembaga diklat lainnya.
Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang
dipandu oleh fasilitator.

4
SD Kelas Tinggi KK F

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat


dilihat pada alur di bawah ini.

Gambar. 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta


diklat untuk mempelajari:
 Latar belakang yang memuat gambaran materi;
 Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi;
 Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul;
 Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran;
 Langkah-langkah penggunaan modul.
b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi Modul Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan malalui Peningkatan Kompetensi SD Kelas Tinggi Kelompok
Kompetensi F “Komunikasi Efektif”, fasilitator memberi kesempatan kepada
guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat

5
Pendahuluan

sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini menggunakan
pendekatan, yaitu peserta secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan
bersama fasilitator dan peserta lainnya, dan dapat dilaksanakan dengan
berdiskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah menerapkan
pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi. Pada aktivitas
pembelajaran, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan, dan
mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan
pembelajaran.
d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan, sedangkan


fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran.
e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).
Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
alur berikut ini.

6
SD Kelas Tinggi KK F

Gambar. 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut.

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In


service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:
 Latar belakang yang memuat gambaran materi;
 Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi;
 Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul;
 Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran;
 Langkah-langkah penggunaan modul.

b. In Service Learning 1 (In-1)


 Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi Modul Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi SD Kelas Tinggi Kelompok

7
Pendahuluan

Kompetensi F “Komunikasi Efektif”, fasilitator memberi kesempatan kepada


guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
 Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berpikir reflektif, diskusi,
brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui
Lembar Kerja (LK) yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada In1.

Pada aktivitas pembelajaran peserta secara aktif menggali informasi,


mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.
c. On the Job Learning (On)
 Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi Modul Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi SD Kelas Tinggi Kelompok
Kompetensi F “Komunikasi Efektif”, guru sebagai peserta akan mempelajari
materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (In1). Guru sebagai
peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.
 Melakukan Aktivitas Pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun
di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada In1 dan sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, dan peer
discussion yang secara langsung dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja
melalui tagihan berupa LK yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada On.

8
SD Kelas Tinggi KK F

Pada aktivitas pembelajaran materi pada On, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada On the job learning.
d. In Service Learning 2 (In-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan On yang


akan dikonfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga,
peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan
pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja (LK)

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan malalui Peningkatan Kompetensi


SD Kelas Tinggi Kelompok Kompetensi F “Komunikasi Efektif” teridiri atas
beberapa kegiatan pembelajaran yang di dalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.

Modul ini mempersiapkan LK yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, LK


tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel. 1 Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK 1.1 Komunikasi dalam Pembelajaran TM, In1

2. LK 1.2 Komunikasi Verbal dan Nonverbal TM, In1

3. LK 1.3 Berkomunikasi dengan Peserta Didik On

4. LK 1.4 Bentuk Komunikasi On

9
Pendahuluan

No Kode LK Nama LK Keterangan

5. LK 2.1 Proses Komunikasi TM, In1

6. LK 2.2 Strategi Komunikasi TM, In1

7. LK 2.3 Penerapan Komunikasi Verbal dan On


Nonverbal

8. LK 2.4 Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran On

9. LK 3.1 Penerapan Strategi Komunikasi TM, In1

10. LK 3.2 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Penerapan TM, In1
Strategi Komunikasi

11. LK 3.3 Kondisi Psikologi dalam Interaksi On


Pembelajaran

12. LK 3-4 Penerapan Strategi Komunikasi dalam On


Pembelajaran

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

In1 : Digunakan pada In service learning 1

On : Digunakan pada on the job learning

10
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 1
Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran Sekolah
Dasar

A. Tujuan

Setelah mempelajari meteri dalam modul ini, baik secara mandiri maupun dalam
pelatihan peserta diharapkan mampu:

1. Menjelaskan berbagai komunikasi yang efektif bagi peserta didik sekolah dasar
kelas tinggi dengan rasa percaya diri;
2. Mengidentifikasi berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas
tinggi dengan menghargai pendapat orang lain.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan berbagai komunikasi yang efektif bagi peserta didik sekolah dasar
kelas tinggi.
2. Mengidentifikasi berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas
tinggi.

C. Uraian Materi

Kompetensi adalah kompetensi dasar yang melekat pada diri seorang guru.
Kompetensi ini diperoleh sebagai hasil pendidikan keguruan mereka di perguruan
tinggi. Kompetensi ini merupakan citra diri yang mendasar pada guru sebagai
bagian dari komunitas ilmiah.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sikap, dan tindakan guru seharusnya


didasarkan atas teori-teori dan hasil-hasil penelitian pendidikan yang dapat

11
Kegiatan Pembelajaran 2

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Guru sebagai tenaga profesional harus


memiliki kemampuan keilmuan dan vokasional di bidang pendidikan dan mampu
mengembangkannya melalui penelitian ilmiah.

Bentuk penguasaan tersebut tampak pada salah satu kompetensi yaitu:


berkomunikasi dengan peserta didik secara efektif, empatik, dan santun. Hal
ini akan terlihat pada:

a. Penguasaan berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun,


baik secara lisan maupun tulisan;
b. Proses pembelajaran menggunakan komunikasi secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik menggunakan bahasa yang khas secara klasikal.

Langkah-langkahnya adalah:

1) Penyiapan kondisi psikis peserta didik;


2) Memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik
untuk merespon;
3) Santun dan empatik menyikapi respon peserta didik;
4) Reaksi guru terhadap respon peserta didik, dan seterusnya.

Untuk mengidentifikasi dan memahami serta menerapkan kompetensi tersebut,


modul ini akan menguraikannya melalui tiga kegiatan pembelajaran yaitu: Kegiatan
pembelajaran pertama: mengidentifikasi jenis-jenis komunikasi dalam
pembelajaran sekolah dasar, kegiatan pembelajaran kedua: memilih strategi
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran sekolah dasar, dan kegiatan
pembelajaran ketiga yaitu penerapan strategi komunikasi dalam pembelajaran di
sekolah dasar yang menggunakan pendekatan tematik.

1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Banyak ahli memberikan pengertian komunikasi, tujuan, fungsi, syarat, dan


manfaat komunikasi atau dampak komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara sederhana biasanya komunikasi dijelaskan sebagai proses penyampaian
pesan dari penyampai pesan (komunikator) kepada penerima pesan
(komunikan) dengan tujuan tertentu. Mulyana menjelaskan, mereka yang

12
SD Kelas Tinggi KK F

memandang komunikasi sebagai interaksi ”menyetarakan komunikasi dengan


suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian”, Misalnya
A menyampaikan pesan kepada B, B memberikan reaksinya dengan
menyampaikan pesan sebagai respon atau umpan-balik. Begitu seterusnya dan
dilakukan secara bergantian. A menjadi pengirim, B penerima, dan B pengirim, A
penerima pesan komunikasi (Mulyana, 2005: 65).

Selain pengertian komunikasi di atas, pengertian komunikasi secara umum


adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua
individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal
dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau yang
memiliki makna pengertian bersama. Istilah komunikasi atau dalam bahasa
Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari
kata communis yang berarti sama. Sama dalam hal ini maksudnya adalah sama
makna.

Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi


merupakan suatu proses penyampaian informasi, berarti kesuksesan
komunikasi tergantung kepada desain pesan atau informasi dan cara
penyampaiannya.

Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang


lain. Pengirim pesan atau komunikator memiliki pesan yang paling menentukan
dalam keberhasilan komunikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan
hanya sebagai objek yang pasif.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada tiga pandangan terhadap komunikasi,


yaitu:
1) Komunikasi sebagai proses; penyampaian pesan dari penyampai pesan
kepada penerima pesan dengan tujuan tertentu.
2) Komunikasi sebagai interaksi; menyetarakan komunikasi dengan suatu
proses sebab-akibat yang arahnya bergantian.
3) Komunikasi sebagai transaksi; proses memahami dan berbagi makna.

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara
sekunder.

13
Kegiatan Pembelajaran 2

1) Proses Komunikasi secara primer; Proses komunikasi secara primer adalah


proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
2) Proses Komunikasi secara Sekunder; Proses komunikasi secara sekunder
adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.

Unsur –unsur dalam Proses Komunikasi

Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai


berikut :
 Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang.
 Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang.
 Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator
 Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke
pada komunikan.
 Decoding : Proses komunikan menetapkan makna pada lambang yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya
 Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
 Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
menerima pesan.
 Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan yang tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator.
 Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda
dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

14
SD Kelas Tinggi KK F

a. Tujuan Komunikasi
Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:
 Supaya pesan yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh
komunikan. Agar dapat dimengerti oleh komunikan maka komunikator
perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail
mungkin.
 Agar dapat memahami orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap
individu dapat memahami individu yang lain dengan kemampuan
mendengar apa yang dibicarakan orang lain.
 Agar pendapat kita diterima orang lain. Komunikasi dan pendekatan
persuasif merupakan cara agar gagasan kita diterima oleh orang lain.
 Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Komunikasi dan
pendekatan persuasif kita mampu membangun persamaan presepsi
dengan orang kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.

b. Fungsi Komunikasi
Dalam manfaat dan dampak yang ditimbulkan komunikasi memiliki fungsi-
fungsi yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Berdasarkan
pendapat William I. Gorden dalam Mulyana menyebutkan adanya empat fungsi
komunikasi, yaitu: (1) komunikasi sosial, (2) komunikasi ekspresif, (3)
komunikasi ritual, (4) komunikasi instrumental (Mulyana, 2005: 5).

1) Komunikasi sosial
Dalam fungsi ini, komunikasi berperan penting untuk membangun konsep
diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan dan ketegangan, memupuk hubungan dengan orang
lain.
2) Komunikasi ekspresif
Dalam fungsi ini komunikasi dilakukan untuk menyampaikan perasaan-
perasaan kita, biasanya dengan sentuhan komunikasi nonverbal yang
kuat.Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin,
marah, dan benci selain disampaikan melalui pesan verbal juga
disampaikan melalui pesan nonverbal.
3) Komunikasi ritual

15
Kegiatan Pembelajaran 2

Komunikasi ini biasanya dilakukan secara kolektif.Melalui komunikasi


ritual ini ditegaskan kembali komitmen pada tradisi keluarga, suku, bangsa,
Negara, ideologi, dan agama.
4) Komunikasi instrumental
Dalam komunikasi berfungsi instrumental, komunikasi dilakukan dengan
tujuan untuk menginformasikan, mendidik, mendorong, mengubah sikap
dan keyakinan, mengubah perilaku, atau menggerakkan tindakan.

Alasan mengapa manusia berkomunikasi, menurut Adler dan Rodman dalam


Iriantara dan Syaripududin adalah karena manusia memang membutuhkan
komunikasi. Kebutuhan tersebut meliputi:

1) Kebutuhan Fisik
Komunikasi itu sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik. Banyak
bukti yang menunjukkan, orang yang tidak begitu baik komunikasi dan
hubungannya dengan orang lain, kesehatannya kurang baik.
2) Kebutuhan Identitas
Komunikasi bukan hanya dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup
kita melainkan juga untuk menunjukkan siapa diri kita. Karena pandangan
kita terhadap diri kita bersumber dari cara kita berinteraksi dengan orang
lain.
3) Kebutuhan Sosial
Komunikasi memungkinkan kita menjalin hubungan penting dengan orang
lain. Ada banyak kebutuhan sosial yang terpenuhi melalui komunikasi
seperti: kenyamanan hidup, afeksi, merasa jadi bagian dari satu kelompok,
keluar dari rutinitas, santai dan mengendalikan orang lain.
4) Kebutuhan Praktis
Komunikasi sangat kita butuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
misalnya saat kita berobat ke dokter, kita berkomunikasi menyampaikan
keluhan kita.Karena itulah kita memerlukan keterampilan berkomunikasi
sebagai keterampilan praktis kita (Iriantara dan Syaripududin; 2013: 8).

Pada dasarnya, semua manusia dalam berkomunikasi selama hidupnya akan


memenuhi kebutuhan dan menjalankan fungsi-fungsi komunikasi tersebut.
Fungsi-fungsi tersebut dijalankan bukan hanya karena kita membutuhkannya,

16
SD Kelas Tinggi KK F

melainkan karena ada juga nilai (values) yang mendorong kita menjalankan
fungsi tersebut.

Oleh sebab itu, manusia berkomunikasi bukan hanya karena untuk memenuhi
kebutuhan fungsional tertentu, melainkan juga karena nilai-nilai dalam
kehidupannya mendorong melakukan komunikasi.

2. Syarat-syarat Komunikasi

Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya.


Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut.

 Source (sumber): Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam


rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang,
lembaga, buku, dan lain-lain.
 Komunikator: komunikator adalah pelaku penyampaian pesan yang berupa
individu yang sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok
orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan
sebagainya.
 Pesan: pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator.
Pesan mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah
sikap dan tingkah laku orang lain.
 Saluran (channel): Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam
menyampaikan pesan. Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi)
dan saluran informal (tidak resmi). Saluran formal adalah saluran yang
mengikuti garis wewenang dari suatu organisasi, seperti komunikasi
antara pimpinan dan bawahannya, sedangkan saluran informal adalah
saluran yang berupa desas-desus, kabar burung, dan kabar angin.
 Komunikan: komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang
berupa individu, kelompok, dan massa.
 Effect (hasil): effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk
terjadinya perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa
sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator.

17
Kegiatan Pembelajaran 2

3. Bentuk dan Jenis Komunikasi

Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengenal pola komunikasi yang


merupakan bentuk komunikasi untuk mempengaruhi melalui sinyal atau
simbol yang dikirimkan dengan cara mengajak secara bertahap maupun
sekaligus.

Pola komunikasi di sini akan lebih mempunyai arti jauh ketika dikaitkan dengan
prinsip-prinsip komunikasi dalam merealisasikan bentuk komunikasi.
Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:

1) Komunikasi Antar-Personal
Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang
terjadi antarkomunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara
berhadapan muka atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif karena
kedua belah pihak saling melancarkan komunikasinya dan dengan feedback
keduanya melaksanakan fungsi masing-masing.
2) Komunikasi Kelompok
Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu.
Komunikasi kelompok dapat dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi,
yaitu;
 Small groups (kelompok yang berjumlah sedikit); yaitu komunikasi
yang melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain
dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri-ciri kelompok
seperti ini adalah kelompok komunikan dalam situasi berlangsungnya
komunikasi mempunyai kesempatan untuk memberikan tanggapan,
dalam hal ini komunikator dapat berinteraksi atau melakukan
komunikasi antarpribadi.
 Medium groups (agak banyak); Komunikasi dalam kelompok sedang
lebih mudah sebab bisa diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya
komunikasi antara satu bidang dengan bidang yang lain dalam
organisasi atau perusahaan.
 Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang
melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Komunikasinya lebih

18
SD Kelas Tinggi KK F

sulit dibandingkan dengan dua kelompok di atas karena tanggapan


yang diberikan komunikan lebih bersifat emosional.

3) Komunikasi Massa;
Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu,
biasanya menggunakan media elektronik seperti: televisi, radio, surat
kabar, majalah dan lain-lain. Karakteristik media massa antara lain:

 Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum;


 Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal
daerah, agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda;
 Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah
besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator;
 Hubungan komunkator-komunikan bersifat interpersonal dan
nonpribadi.

Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka setidaknya dapat ditarik
kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah
pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi baik
antarpribadi, interpersonal, kelompok, atau massa. Sisi lain yang harus
diperhatikan dalam menjalankan pola komunikasi harus menggunakan prinsip-
prinsip komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi komunikan yang
kita hadapi.

Berkaitan dengan bentuk komunikasi terdapat jenis-jenis komunikasi dan


dapat digolongkan menjadi 5 kategori jenis komunikasi antara lain yaitu;

1) Komunikasi lisan dan tertulis;


Dasar dari penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk
pesan yang disampaikan, pada komunikasi antarpribadi komunikasi jenis
ini yang paling banyak dilakukan.
2) Komunikasi verbal dan nonverbal;
Jenis komunikasi ini berlaku apabila dua orang berinteraksi, maka
informasi mengenai perasaan dan gagasan-gagasan yang timbul akan
dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan
secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya,

19
Kegiatan Pembelajaran 2

arti dan kata atau kalimat diperjelas melalui intonasi bicara, komunikasi
dapat dilihat dari perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan
menggunakan bahasa isyarat nonverbal atau melalui bahasa tubuh yaitu:
ekspresi, gerakan, isyarat, dan posisi badan.
3) Komunikasi ke bawah, ke atas, dan ke samping;
Penggolongan komunikasi linear ini didasarkan pada arah aliran pesan-
pesan informasi dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi ini pada
umumnya bersifat formal, menggunkan tata cara dan aturan, sebagaimana
dilakukan antara karyawan dan pimpinan organisasi. Pemimpin dalam
komunikasinya menggunakan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk,
penjelas-penjelas kepada bawahan dan karyawannya. Sebaliknya
karyawan dan juga bawahan dalam berkomunikasi dengan pimpinannya
ketika memberi laporan-laporan, pengaduan-pengaduan dan lain-lain tidak
menghilangkan derajatnya sebagai bawahan. Sedangkan ke samping,
antara karyawan dengan karyawan komunikasi bisa berlangsung secara
formal dan nonformal.
4) Komunikasi Formal dan Informal;
Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi formal dan
informal, dasar penggolongan ini adalah gaya, tata krama dan pola aliran
informasi di dalam oraganisasi. Proses komunikasi formal terjadi ketika
informasi dikirim kemudian ditransfer melalui pola hirarki kewenangan
organisasi yang sudah diterapkan dalam struktur organisasi. Sedangkan
informal, antara para karyawan terjadi komunikasi yang tidak terbatas dan
bebas.
5) Komunikasi satu arah dan dua arah;
Jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi
komunikan untuk memberi reaksi maupun respon dan tanggapan terhadap
pesan-pesan dan informasi yang dikirim komunikator.

Selain jenis dan bentuk komunikasi yang telah disebutkan di atas kita juga akan
mendapatkan model komunikasi intrapersonal dan interpersonal.

20
SD Kelas Tinggi KK F

Dalam proses memahami komunikasi dapat dibagi menjadi dua bagian model,
yaitu:

A. Intrapersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan diri


sendiri)
B. Interpersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan pihak
lain)

Komunikasi intrapersonal dan interpersonal saling berkaitan dan berhubungan


sangat kuat sehingga mempengaruhi kualitas kita dalam berkomunikasi.
Dimulai dari kemampuan proses komunikasi dengan diri sendiri
(intrapersonal), akan mempengaruhi kualitas kemampuan komunikasi Anda
dengan orang lain.

Contohnya, jika Anda berbicara dan berpikir negatif dengan diri sendiri tentang
seseorang (misalnya, pimpinan, pasangan hidup, rekan, dll) dalam bentuk
prasangka buruk maka kemungkinan besar Anda akan kehilangan rasa nyaman
saat berkomunikasi dengan orang tersebut.

Dari contoh di atas, sudah dapat dipastikan komunikasi secara interpersonal


menjadi tidak efektif dikarenakan gagal mengendalikan komunikasi dengan diri
sendiri (intrapersonal). Jika dikembangkan lebih jauh dalam setiap proses
komunikasi antara intrapersonal dan interpersonal, akan semakin jelas
hubungan saling keterkaitan antara proses komunikasi dan pikiran manusia.

4. Psikologi Komunikasi

George A. Miller dalam Ho dan Liaw menjelaskan definisi psikologi komunikasi


sebagai ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah
sebagai akibat berlangsungnya komunikasi, sedangkan peristiwa behavioral
adalah apa yang tampak ketika orang berkomunikasi (Ho dan Liaw, 2010: 217).

Menurut teori di atas, ada dua proses utama yang dapat dijadikan instrumen
pengukur untuk mengetahui dan mencermati apakah sebuah informasi yang

21
Kegiatan Pembelajaran 2

dilakukan melalui ujaran kalimat langsung mengandung kebenaran atau tidak.


Kedua proses itu adalah proses mental dan behavioral.

Dengan kata lain, kata-kata dan sikap saat berkomunikasi menjadi penentu
apakah komunikator menyampaikan sesuatu yang akurat dan dapat dipercaya
atau palsu. Ketika proses mental (kata-kata verbal) terjadi, setiap orang bisa
dengan mudah menyamarkan kata hatinya dengan membingkainya dengan
koridor yang indah dan mengesankan dalam setiap ujarannya. Deretan huruf
yang dibentuk menjadi kata dan kata yang dirangkai menjadi kalimat akan
dapat dilakukan dengan sangat mudah, mahir, dan fasih agar ketika diluncurkan
terdengar mengesankan para komunikannya.

Prof. Dr. Albert Mehrabian, seorang peneliti terkemuka di bidang komunikasi


nonverbal di University of California Los Angeles (UCLA) menemukan sebuah
fakta bahwa hanya tujuh (7) persen perasaan dan sikap manusia
dikomunikasikan melalui kata-kata, tiga puluh delapan (38) persen melalui
intonasi suara, dan terbesar 55 persen dilakukan melalui ekspresi nonverbal.
Karenanya, jika suatu ketika Anda dihadapkan pada situasi untuk percaya atau
tidak percaya terhadap sebuah ujaran, bacalah gerak-gerik tubuh
komunikatornya. Jika meragukan, ikuti kata hati dan naluri inteligen alami yang
Anda miliki. Semoga kebenaran akan selalu terkuak dengan psikologi
komunikasi ini (Ho dan Liaw, 2010: 221-222).

5. Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Bila dikaitkan dengan pembelajaran SD baik di kelas tinggi, maka seorang guru
dalam berkomunikasi memerlukan kemampuan komunikasi secara verbal dan
nonverbal. Kemampuan komunikasi yang dimiliki setiap pendidik sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Bahkan penguasaan keterampilan komunikasi bagi pendidik merupakan
keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki demi membangun interaksi
yang positif di dalam kelas antara pendidik dengan peserta didik atau antara
peserta didik dengan peserta didik.

22
SD Kelas Tinggi KK F

Di bawah ini dijelaskan tentang jenis komunikasi verbal dan nonverbal yang
perlu dikuasai seorang guru SD dalam mengajar.

1) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata
atau lebih (Deddy Mulyana: 2005). Jadi, komunikasi verbal merupakan
komunikasi yang menggunakan kata-kata, dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan
antarmanusia. Melalui kata-kata, manusia dapat mengungkapkan
perasaan, emosi, pikiran, gagasan, atau maksud mereka.

Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan
percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan
seseorang kepada orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun
secara tulisan.

Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses
penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang
lain dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun
lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan yaitu bahasa,
karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Komunikasi verbal melalui lisan dapat disampaikan kepada penerima
informasi dengan menggunakan media, contohnya menyampaikan
informasi melalui telepon. Komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan
secara tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator)
dan penerima informasi (komunikan), misal komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan media seperti surat-menyurat, membaca koran,
majalah dan lain sebagainya. Dalam komunikasi verbal, bahasa memegang
peranan penting.

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:

a) Bahasa; Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang


memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal,
lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa verbal lisan,
tertulis pada kertas, ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau

23
Kegiatan Pembelajaran 2

suku berasal dari interaksi dan hubungan antara warganya satu sama
lain. Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada
tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi
yang efektif. Ketiga fungsi itu adalah untuk:
1) Mempelajari tentang dunia sekeliling kita, melalui bahasa manusia
mempelajari apa saja yang menarik minat;
2) Membina hubungan yang baik di antara sesama manusia;
3) Menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

b) Kata; Kata merupakan lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah


lambang yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, misal: orang,
barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang,
kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran
orang.Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi


verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal
(bahasa), baik secara lisan maupun tulisan. Simbol atau pesan verbal
adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir
semua rangsangan bicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori
pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar
untuk berhubungan dengan orang lain secara verbal. Proses ini lazim
disebut penyandian. Bahasa adalah alat penyandian.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kelancaran berkomunikasi verbal:


a) Faktor intelegensi: Masalah komunikasi akan muncul apabila manusia
yang memiliki intelegensi tinggi kurang mampu untuk berkomunikasi
dengan orang yang memiliki intelegensi rendah.
b) Faktor Budaya: Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda.
Apabila manusia yang berkomunikasi tetap mempertahankan bahasa
daerahnya masing-masing, maka pembicaraan menjadi tidak efektif,

24
SD Kelas Tinggi KK F

akibatnya komunikasi menjadi terhambat atau bahkan memungkinkan


timbulnya kesalahpahaman di antara manusia tersebut.
c) Faktor Pengetahuan: Makin luasnya pengetahuan seseorang akan
makin mempermudah dirinya berkomunikasi. Hal ini disebabkan
karena apabila seorang komunikan berkomunikasi dengan seorang
komunikator yang berbeda latar belakang pengetahuan maka bisa saja
terjadi komunikasi yang tidak menyenangkan karena perbedaan dari
latar belakang yang berbeda tersebut. Apabila seseorang berbicara
sesuai dengan pengetahuannya maka bisa saja orang lain tidak
sependapat dengan pengetahuan yang dimilikinya karena perbedaan
pengetahuan tersebut.
d) Faktor Kepribadian: Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang
pergaulan biasanya kurang begitu lancar dalam hal berkomunikasi, hal
ini disebabkan kurang terbiasa berkomunikasi dengan orang lain.
e) Faktor Biologis: Kelumpuhan organ bicara dapat menimbulkan
kelainan-kelainan seperti: Sulit mengatakan kata desing, karena ada
kelainan pada rahang, bibir, dan gigi. Berbicara tidak jelas, yang bisa
disebabkan oleh bibir sumbing, rahang, dan lidah tidak aktif.
f) Faktor Pengalaman: Makin banyak pengalaman yang dimiliki
seseorang makin terbiasa ia akan menghadapi orang lain untuk
berbicara secara umum ataupun berbicara secara pribadi dengan
orang lain.

Berarti, komunikasi verbal sering dilakukan oleh pendidik dalam proses


komunikasinya dengan peserta didik di sekolah. Komunikasi verbal
dianggap sangat efektif dan tepat karena dilakukan langsung bertatap
muka dengan peserta didik.

2) Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi yang kedua yang dilakukan oleh pendidik dalam
berinteraksi dengan peserta didik adalah bentuk komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan
nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua
peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Definisi harfiah

25
Kegiatan Pembelajaran 2

komunikasi nonverbal yaitu komunikasi tanpa kata-kata


(Roudhonah:2007). Komunikasi nonverbal hanya mencakup sikap dan
penampilan, jadi dilihat dari istilah komunikasi nonverbal membawa pesan
nonlinguistik.

Komunikasi nonverbal adalah suatu kegiatan komunikasi yang


menggunakan bahasa isyarat atau bahasa diam (silent) (Arni
Muhammad:2001).

Komunikasi nonverbal dapat juga diartikan komunikasi dengan


menggunakan gejala yang menyangkut gerak-gerik (gestures), sikap
(postures), ekspresi wajah (facial expressions), pakaian yang bersifat
simbolik, isyarat, dan gejala yang sama yang tidak menggunakan bahasa
lisan dan tulisan (Onong Uchjana Effendi;2004).

Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan


tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan
gerakan tubuh, sikap tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata,
ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan (Agus M. Hudjana: 2003).

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang digunakan untuk
melukiskan semua peristiwa di luar kata-kata yang terucap maupun
tertulis. Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi tanpa kata-kata,
seperti: sikap tubuh, gerakan tubuh, kontak mata, ekspresi mata, kedekatan
jarak, dan sentuhan.

Mark L. Knapp dalam Jalaludin (2004), menyebutkan 5 (lima) fungsi pesan


nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal antara lain:

a) Repetisi: Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara


verbal, misalnya setelah pendidik mengucapkan kata-kata penolakan
terhadap sikap atau perbuatan peserta didik di dalam kelas, lalu
diikuti dengan menggelengkan kepala. Pendidik juga dapat melakukan

26
SD Kelas Tinggi KK F

setelah mengucapkan kata-kata mengiyakan terhadap sikap peserta


didik di dalam kelas, lalu diikuti dengan menganggukkan kepala.
b) Substitusi: Menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa
sepatah katapun pendidik berkata, ia menunjukkan tanda persetujuan
dengan menganggukkan kepala atau pendidik menunjukkan tanda
tidak setuju dengan menggelengkan kepala.
c) Kontradiksi; Menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain
terhadap pesan verbal, misalnya peserta didik memuji prestasi
temannya dengan mencibirkan bibir seraya berkata “Hebat, Kau
memang hebat”. Hal ini dikatakan kontradiksi karena mencibirkan
bibir, biasanya dilakukan oleh orang yang sedang kesal atau tidak suka
dengan lawan bicara (perilaku negatif). Peserta didik berkata “Hebat,
Kau memang hebat”, ini dilakukan untuk memuji lawan bicara
(perilaku positif). Jadi, peserta didik ini melakukan dua perilaku yang
berlawanan dalam satu waktu yang bersamaan.
d) Komplemen: Melengkapi dan memperkaya makna dengan pesan
nonverbal, misalnya raut muka peserta didik menunjukkan tingkat
penderitaan yang tidak terungkapkan dengan kata-kata. Bila
menghadapi peserta didik seperti ini, seorang pendidik harus peka
terhadap peserta didik ini. Bila pendidik saat mengajar khususnya di
SD baik kelas awal maupun tinggi menghadapi siswa semacam ini,
berilah perhatian yang lebih untuk mengetahui mengapa peserta didik
tersebut kelihatan menderita walau tidak ditunjukkan dengan kata-
kata (nonverbal).
e) Aksentuasi: Menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya,
misalnya pendidik memuji peserta didik dengan mengacungkan
jempol. Walaupun pendidik memuji peserta didik tanpa kata-kata hal
ini dapat menimbulkan kebanggaan tersendiri pada diri peserta didik
terhadap pujian dalam bentuk acungan jempol.

Setelah membahas tentang fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan


dengan pesan verbal yang dapat dilakukan pendidik dalam proses belajar

27
Kegiatan Pembelajaran 2

mengajar, sekarang dibahas tentang macam bentuk komunikasi nonverbal.


Berikut ini adalah yang termasuk dalam komunikasi nonverbal antara lain:

a) Ekspresi wajah: Wajah merupakan sumber yang kaya dengan


komunikasi, karena ekspresi wajah dapat mencerminkan suasana
emosi seseorang.
b) Kontak mata: Kontak mata merupakan sinyal alamiah untuk
berkomunikasi, dengan mengadakan kontak mata selama berinteraksi
atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekadar
mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan
pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya.
c) Sentuhan: Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal, mengingat
sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal.
Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan
emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui
sentuhan.
d) Postur tubuh dan gaya berjalan: Cara seseorang berjalan, duduk,
berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya, postur tubuh
dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya.
e) Suara: Menarik nafas dan tangisan juga salah satu ungkapan perasaan
dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi nonverbal lainnya
sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
Bahkan sikap diam pun sebagai kode nonverbal yang mempunyai arti.
f) Gerak isyarat: Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas
pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi seperti mengetuk-ngetuk kaki atau menggerakkan tangan
selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan serius.
g) Bau: Bau-bauan juga menjadi kode nonverbal. Selain digunakan untuk
melambangkan status seperti kosmetik, bau juga dapat dijadikan

28
SD Kelas Tinggi KK F

sebagai petunjuk arah. Misalnya posisi bangkai, bau karet terbakar,


bau zat-zat narkoba yang diendus oleh anjing (Jalaludin:2004).

Berdasarkan penjelasan di atas, berarti dengan mengetahui komunikasi


verbal dan nonverbal dalam pembelajaran, diharapkan pendidik dapat
menggunakan kedua macam komunikasi tersebut dalam komunikasi
dengan peserta didik secara lebih sadar, efisien, dan efektif, sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

6. Hubungan antara Manusia dan Komunikasi

Kita dapat menemukan tiga karakteristik dalam komunikasi, yaitu: (1)


Komunikasi itu manusiawi; (2) Komunikasi merupakan proses; dan (3)
Komunikasi itu bersifat simbolik. Karakteristik komunikasi sebagai kegiatan
khas manusia terkait dengan karakteristik lainnya.

Komunikasi manusia sangat unik, khas, dan berkembang. Komunikasi sebagai


proses karena ketika berkomunikasi kita selalu terlibat dalam kegiatan yang
terus berlangsung seperti ketika kita berbicara dengan teman, adakalanya kita
berbicara tidak langsung pada tujuan pembicaraan sebelum ke pokok masalah.
Komunikasi itu bersifat simbolik, karena manusia berkomunikasi menggunakan
simbol verbal seperti kata-kata dan nonverbal seperti bahasa tubuh untuk
menyampaikan pesan (Adler dan Rodman dalam Iriantara dan Syaripudin,
2013: 4).

Dunia pendidikan merupakan dunia yang juga memerlukan kegiatan dan proses
komunikasi. Ada komunikasi guru dan peserta didik di ruang kelas, ada
komunikasi di antara sesama guru, ada komunikasi lembaga pendidikan dan
orang tua peserta didik atau warga masyarakat secara umum.

Manusia berkomunikasi karena: Pertama, manusia tidak bisa hidup sendiri.


Manusia membutuhkan kehadiran orang lain. Kontak dengan orang lain itu
dilakukan dengan berkomunikasi. Kontak dengan orang lain melalui
komunikasi itulah yang bisa membuat manusia menjaga relasinya dengan orang
lain. Jadi, interaksi sosial dengan sesama manusia itulah yang membuat

29
Kegiatan Pembelajaran 2

manusia butuh untuk berkomunikasi. Di sini berkomunikasi dilakukan untuk


menjaga relasi.

Kedua, manusia berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan


pikiran, gagasan, atau perasaannya. Informasi atau pesan dipertukarkan di
antara sesamanya.Informasi tersebut bisa berupa informasi faktual, seperti
terjadinya satu peristiwa baik di lingkungan sendiri maupun di dunia.Bisa juga
berupa konsep, seperti yang diajarkan para pendidik kepada peserta didiknya
saat mengajarkan rumus matematika atau teori lainnya. Ada juga informasi atau
pesan prosedural, saat menjelaskan cara melakukan atau membuat sesuatu
berdasarkan konsep tertentu.

Dengan demikian, komunikasi antarmanusia selalu memiliki dua dimensi yaitu


relasi dan informasi. Ada saatnya, kita berkomunikasi untuk saling bertukar
pesan atau informasi. Ada kalanya juga kita berkomunikasi untuk menjaga
relasi.Kedua dimensi dalam komunikasi ini tidak hanya diwujudkan dalam
komunikasi verbal tetapi juga dalam bentuk komunikasi nonverbal, misalnya
menggunakan nada suara dan gerak tubuh.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap


Muka Penuh

Kegiatan Inti:

a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta diminta untuk


melaksanakan curah pendapat untuk menjelaskan berbagai masalah
yang dihadapi tentang komunikasi yang efektif dalam pembelajaran.
Peserta melaksanakan curah pendapat secara kreatif, percaya diri, dan
tanggung jawab.
Tuliskan masalah tentang komunikasi efektif yang Saudara hadapi
saat mengajar dengan para siswa SD kelas tinggi di dalam kelas!

30
SD Kelas Tinggi KK F

b. Fasilitator memberikan kertas post-it kepada peserta. Peserta


menuliskan masalah yang dihadapi tentang komunikasi efektif saat
mengajar dengan para siswa.

Sumber: https://pixabay.com/

c. Peserta menuliskan di kertas post-it curah pendapat tentang komunikasi


efektif secara kreatif, mandiri, jujur, dan penuh tanggung jawab.
d. Peserta menempelkan hasil tulisannya di tempat yang sudah disediakan
oleh fasilitator dengan tertib, mandiri, dan tanggung jawab.
e. Fasilitator bersama peserta membaca dan mengelompokkan jawaban
peserta yang sama atau hampir sama di tempat yang sudah disediakan
dengan kreatif dan tanggung jawab.
f. Fasilitator memberikan penguatan terhadap jawaban curah pendapat
yang diberikan peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter.
g. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi
mengerjakan LK 1.1 (Komunikasi dalam Pembelajaran) dan LK 1.2
(Komunikasi Verbal dan nonverbal). Sesama peserta saat berdiskusi
mencerminkan tindakan menghargai pendapat teman dalam
kelompoknya. Bila terjadi perbedaan pendapat dalam diskusi peserta
tidak memaksakan kehendak.
h. Hasil diskusi peserta ditulis di kertas flipchart lalu dipajang pada tempat
yang sudah disediakan. Setiap perwakilan kelompok ada yang bertugas
menjaga stand hasil diskusi kelompok dan ada perwakilan kelompok
yang mengunjungi stand kelompok lain. Hal ini memperlihatkan rasa
percaya diri dan tanggung jawab peserta.

31
Kegiatan Pembelajaran 2

Sumber: https://www.google.co.id

i. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil kunjungannya ke


kelompok lain di depan kelas dengan semangat. Hal ini memperlihatkan
rasa senang berbicara secara teratur. Setiap perwakilan kelompok
melaporkan dengan percaya diri.
j. Saat wakil kelompok presentasi, peserta lain memperhatikan dengan
seksama, empati, menghargai orang lain dan solidaritas.
k. Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang telah menjadi
keputusan bersama dalam diskusi.

2. Langkah-langkah untuk aktivitas pembelajaran Diklat Tatap dan


Belajar Mandiri

Kegiatan Inti (In 1):

a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta diminta untuk


melaksanakan curah pendapat untuk menjelaskan berbagai masalah
yang dihadapi tentang komunikasi yang efektif dalam pembelajaran.
Peserta melaksanakan curah pendapat secara kreatif, percaya diri, dan
tanggung jawab.
Tuliskan masalah tentang komunikasi efektif yang Saudara hadapi
saat mengajar dengan para siswa SD kelas tinggi di dalam kelas!

32
SD Kelas Tinggi KK F

b. Fasilitator memberikan kertas post-it kepada peserta. Peserta


menuliskan masalah yang dihadapi tentang komunikasi efektif saat
mengajar dengan para siswa.
c. Peserta menuliskan di kertas post-it curah pendapat tentang
komunikasi efektif secara kreatif, mandiri, jujur, dan penuh tanggung
jawab.
d. Peserta menempelkan hasil tulisannya di tempat yang sudah disediakan
oleh fasilitator dengan tertib, mandiri, dan tanggung jawab.
e. Fasilitator bersama peserta membaca dan mengelompokkan jawaban
peserta yang sama atau hampir sama di tempat yang sudah disediakan
dengan kreatif dan tanggung jawab.
f. Fasilitator memberikan penguatan terhadap jawaban curah pendapat
yang diberikan peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter.
g. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi
mengerjakan LK 1.1 (Komunikasi dalam Pembelajaran) dan LK 1.2
(Komunikasi Verbal dan nonverbal). Sesama peserta saat berdiskusi
mencerminkan tindakan menghargai pendapat teman dalam
kelompoknya. Bila terjadi perbedaan pendapat dalam diskusi peserta
tidak memaksakan kehendak.
h. Hasil diskusi peserta ditulis di kertas flipchart lalu dipajang pada
tempat yang sudah disediakan. Setiap perwakilan kelompok ada yang
bertugas menjaga stand hasil diskusi kelompok dan ada perwakilan
kelompok yang mengunjungi stand kelompok lain. Hal ini
memperlihatkan rasa percaya diri dan tanggung jawab peserta.
i. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil kunjungannya
ke kelompok lain di depan kelas dengan semangat. Hal ini
memperlihatkan rasa senang berbicara secara teratur. Setiap
perwakilan kelompok melaporkan dengan percaya diri.
j. Saat wakil kelompok presentasi, peserta lain memperhatikan dengan
seksama, empati, menghargai orang lain, dan solidaritas.
k. Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang telah menjadi
keputusan bersama dalam diskusi.

33
Kegiatan Pembelajaran 2

l. Fasilitator memberi penjelasan tentang penyelesaian tugas-tugas yang


menjadi tagihan pembelajaran saat On mengerjakan (LK 1.3
Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan LK 1.4 Bentuk Komunikasi),
peserta memerhatikan dengan tekun dan antusias.
m. Setelah peserta melakukan aktivitas pembelajaran, peserta berdoa
menurut keyakinannya Berdoa dapat dipimpin oleh ketua kelas dalam
pelatihan ini.

Mengkaji Materi (On)

Peserta pelatihan mempelajari materi yang telah diuraikan pada (In 1). Peserta
membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan
tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta dengan penuh rasa tanggung jawab.

Melakukan Aktivitas Pembelajaran (On)

Peserta mengerjakan tugas-tagas sesuai dengan LK yang wajib dikerjakan saat On


sesuai rencana yang telah disusun pada In1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau
instruksi yang tertera pada modul dengan tekun dan rasa percaya diri.

Pada kegiatan pembelajaran 1 ini LK yang wajib dikerjakan saat On adalah LK 1.3
Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan LK 1.4 Bentuk Komunikasi. Peserta
mengerjakan LK On dengan mandiri dan penuh rasa tanggung jawab.

Presentasi (In2)

a. Peserta secara bergiliran melakukan presentasi produk-produk tagihan On


(LK 1.3 Berkomunikasi dengan Peserta Didik dan LK 1.4 Bentuk Komunikasi)
dengan rasa percaya diri, lalu dikonfirmasi oleh fasilitator dan dibahas
bersama dengan menghargai pendapat orang lain.
b. Peserta dan penyaji melakukan penguatan materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran dengan rasa percaya diri.

34
SD Kelas Tinggi KK F

E. Latihan/Tugas

Setelah Saudara mempelajari materi Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran SD


kelas tinggi di atas, sekarang kerjakanlah LK di bawah ini!

LK 1.1 (Komunikasi dalam Pembelajaran)


1) Pelajari materi tentang Hubungan antara Manusia dan Komunikasi!
2) Jawab pertanyaan di bawah ini dalam kotak yang sudah disediakan!
3) Perjelaslah pernyataan ini: “pembelajaran akan berjalan dengan efektif bila
adanya komunikasi yang baik.”

LK 1.2 (Komunikasi Verbal dan Nonverbal)


1) Pelajari materi komunikasi verbal dan nonverbal!
2) Masukkan ke dalam tabel perbedaan antara komunikasi verbal dan
nonverbal!
3) Bandingkanlah tiga hal perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal!

No. Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal

LK 1.3 (Berkomunikasi dengan Peserta Didik) untuk On


1) Pelajari Jenis-jenis Komunikasi dalam Pembelajaran Sekolah Dasar!
2) Rekam komunikasi dengan peserta didik secara efektif, empatik, dan santun
di kelas yang Saudara ajar!

35
Kegiatan Pembelajaran 2

3) Susunlah contoh secara konkret ”Berkomunikasi dengan peserta didik


secara efektif, empatik, dan santun” di kelas yang Saudara ajar!
4) Tuliskan contoh tersebut dalam kotak di bawah ini!

LK 1.4 (Bentuk Komunikasi) untuk On


1) Amatilah komunikasi para siswa di kelas yang Saudara ajar!
2) Simpulkan termasuk bentuk komunikasi apa saja komunikasi tersebut,
berikan alasannya!
3) Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini!

36
SD Kelas Tinggi KK F

F. Umpan Balik/Tindak Lanjut

Lakukanlah umpan balik kegiatan pembelajaran secara jujur dan bertanggung


jawab atas kondisi kemampuan Saudara setelah mengikuti KP 1, yaitu Jenis-jenis
Komunikasi dalam Pembelajaran Sekolah Dasar. Berikut ini rubrik umpan balik
yang menunjukkan kemampuan Saudara dalam memahami KP 1 modul ini.

37
Kegiatan Pembelajaran 2

Kriteria Indikator

Sangat Kompeten Mampu menyelesaikan 100% LK dalam


KP 1 dengan tepat.

Kompeten Mampu menyelesaikan 75% LK dalam


KP 1 dengan tepat.

Cukup Kompeten Mampu menyelesaikan 50% LK dalam


KP 1 dengan tepat. Silakan kembali
mempelajari KP 1.

Kurang Kompeten Mampu menyelesaikan 25% LK dalam


KP 1 dengan tepat. Silakan Saudara
berdiskusi lagi dengan narasumber
tentang isi materi yang terdapat di KP 1.

Tidak Kompeten Tidak mampu menyelesaikan LK dalam


KP 1. Silakan kembali mempelajari dan
mendiskusikan kembali dengan
narasumber materi yang terdapat
dalam KP 1.

38
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 2
Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran
Sekolah Dasar

A. Tujuan

Setelah mempelajari meteri dalam modul ini, baik secara mandiri maupun dalam
pelatihan peserta diharapkan mampu:

1. Menentukan strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas awal dan tinggi
dengan rasa tanggung jawab;
2. Memilih strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas awal dan tinggi
dengan rasa percaya diri.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menentukan strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi.
2. Memilih strategi komunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara
lisan maupun tulisan bagi peserta didik sekolah dasar kelas tinggi.

C. Uraian Materi

Seorang pendidik dalam mengajar harus mampu memilih strategi komunikasi yang
efektif dalam pembelajaran.Bila seorang pendidik sudah mampu memilih strategi
komunikasi yang efektif, maka diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan
optimal.Pada bagian ini dibahas tentang menentukan dan memilih strategi
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran SD kelas tinggi.

39
Kegiatan Pembelajaran 2

1. Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran

Pada pembelajaran terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari


pendidik kepada peserta didik. Tujuan proses komunikasi tersebut agar pesan dapat
diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan
tingkah laku. Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat
tergantung kepada efektivitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran
tersebut. Pembelajaran akan berjalan dengan efektif bila ada komunikasi yang baik.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pendidik mengetahui proses komunikasi untuk
digunakan dalam pembelajaran secara efektif.

Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi dikatakan efektif


apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus informasi dua arah, yaitu
dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan.

Sesungguhnya sudah menjadi kegiatan sehari-hari pendidik, ketika pendidik


melakukan proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas maka aspek-
aspek komunikasi verbal dan nonverbal sesungguhnya sedang terlaksana. Hanya
saja kemampuan berkomunikasi pendidik sangat membantu menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Kemampuan berkomunikasi
pendidik termasuk bagian dari keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki
oleh pendidik agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien, dan
profesional. Penerapan komunikasi verbal dan nonverbal hampir keseluruhan
terdapat di dalam praktik keterampilan dasar mengajar yaitu pada:

1) Strategi Keterampilan menjelaskan: adalah suatu keterampilan menyajikan


bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan
yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
2) Strategi Keterampilan Bertanya: suatu unsur yang selalu ada dalam proses
komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya
merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan pendidik sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban (respon) dari
peserta didik. Peserta didik kelas tinggi biasanya sudah mulai aktif untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pendidik yang diajukan secara
langsung.

40
SD Kelas Tinggi KK F

3) Strategi Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus: merupakan


keterampilan pendidik dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam
mengajar untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik agar suasana
pembelajaran selalu menarik, sehingga peserta didik bergairah dan antusias
dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat
berlangsung secara efektif.
4) Strategi Keterampilan Memberi Penguatan atau Reinvorcement:
merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat
mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut.
5) Strategi Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran: usaha guru untuk
mengkomunikasikan dan mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam
menerima pelajaran dan keterampilan guru dalam mengakhiri kegiatan inti
pelajaran.
6) Strategi Keterampilan Mengajar Kelompok dan Perseorangan:
kemampuan pendidik melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara
berkelompok. Sedang dalam pengajaran perseorangan adalah kemampuan
pendidik menentukan tujuan, bahan ajar, prosedur, dan waktu yang digunakan
dalam pengajaran dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan tiap peserta
didik.
7) Startegi Keterampilan Mengelola Kelas: kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
8) Strategi Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil: suatu proses
belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan
suatu permasalahan. Untuk itu pendidik memiliki peran sangat penting sebagai
pembimbing dalam setiap proses diskusi yang berlangsung.

Setelah kita membahas tentang strategi dalam pembelajaran, maka sekarang kita
akan membahas tentang kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan,
agar dapat memengaruhi peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan (Sudjana & Rivai, 1992).

Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan peserta didik menuju pada


perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial. Dalam

41
Kegiatan Pembelajaran 2

mencapai tujuan tersebut, peserta didik berinteraksi dengan lingkungan belajar


yang diatur oleh pendidik melalui proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran juga
merupakan proses transformasi pesan edukatif berupa materi belajar dari sumber
belajar kepada peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik. Pesan
disampaikan secara efektif dengan tujuan agar dapat diterima dengan baik dan
berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku peserta didik.
Dengan demikian keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada
efektivitas proses komunikasi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pada modul ini dibahas tentang strategi
komunikasi yang efektif di SD kelas tinggi. Harapannya agar pendidik dalam
mengajar dapat menggunakan strategi komunikasi yang efektif dalam
menyampaikan pelajaran kepada peserta didik.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan atau planning dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan.Demikian pula dengan strategi komunikasi, merupakan
paduan perencanaan komunikasi dengan menajemen komunikasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan
bagaimana operasional praktis yang harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan
bisa berbeda-beda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.

Seorang pendidik, saat memilih strategi komunikasi yang efektif dalam


pembelajaran harus memperhatikan:

1) Sasaran komunikasi;
Sebelum melakukan komunikasi, kita perlu mempelajari siapa saja yang akan
menjadi sasaran komunikasi tersebut. Sudah tentu ini tergantung pada tujuan
komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui ataukah agar
komunikan melakukan tindakan tertentu. Apapun tujuan, metode, dan
banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Faktor kerangka referensi

42
SD Kelas Tinggi KK F

Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari


panduan pengalaman, pendidikan, cita-cita, gaya hidup, norma hidup,
status sosial, ideologi, dan lain-lain.
b. Faktor situasi dan kondisi
Yang dimaksud situasi disini adalah situasi komunikasi pada saat
komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan. Situasi yang bisa
menghambat komunikasi harus bisa diantisipasi sebelumnya. Sedangkan
yang dimaksud kondisi adalah keadaan fisik dan psikis komunikan pada
saat ia sedang menerima pesan komunikasi. Komunikasi kita tidak akan
efektif jika komunikan sedang marah, sedih, bingung, sakit, atau lapar.

2) Media komunikasi
Media komunikasi sangat banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai
dengan modern. Untuk mencapai sasaran komunikasi, kita bisa memilih salah
satu atau menggabungkan beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan
dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan digunakan. Mana
yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi tidak dapat ditegaskan
dengan pasti, sebab masing-masing pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
3) Tujuan pesan komunikasi
Pesan komunikasi memiliki tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang akan
diambil.
4) Peranan komunikator dalam komunikasi
Ada faktor yang penting dalam diri komunikator bila ia melakukan komunikasi,
yaitu daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.
a. Daya Tarik Sumber
Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi (mampu mengubah
sikap, opini, dan perilaku komunikan) melalui mekanisme daya tarik, yakni
ketika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya.
Dengan kata lain, komunikan merasa memiliki kesamaan dengan
komunikator sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang
disampaikan komunikator.
b. Kredibilitas Sumber

43
Kegiatan Pembelajaran 2

Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil adalah


kepercayaan komunikan pada komunikator. Kepercayaan ini banyak
bersangkutan dengan profesi keahlian yang dimiliki seorang komunikator
(Onong Uchyana Effendy, 2006).

Berdasarkan kedua faktor tersebut seorang komunikator dalam menghadapi


komunikan, haruslah bersikap empatik, yaitu kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Dengan kata lain, dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain. Seorang komunikator harus bersikap
empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah,
bingung, sedih, sakit, kecewa, dan sebagainya.

Komunikasi yang efektif dalam pembelajaran banyak ditentukan oleh keaktifan


pendidik dan peserta didik dalam bentuk timbal balik berupa pertanyaan,
jawaban pertanyaan atau berupa perbuatan baik secara fisik maupun secara
mental. Adanya umpan-balik ini memungkinkan pendidik mengadakan
perbaikan-perbaikan cara komunikasi yang pernah dilakukan. Keefektifan
komunikasi menunjuk kepada kemampuan orang untuk menciptakan suatu
pesan dengan tepat, yaitu pengirim pesan dapat mengetahui bahwa penerima
menginterprestasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim.

2. Strategi Komunikasi yang Dapat Digunakan Guru dalam Proses


Pembelajaran

Ada banyak strategi komunikasi yang dapat dipilih guru dalam proses pembelajaran.
Strategi-strategi tersebut di antaranya: ceramah, diskusi kelas, kerja kelompok, dan
kegiatan berbasis sumber belajar. Pada semua strategi tersebut, komunikasi efektif
guru penting untuk pencapaian tujuan pembelajaran.

1) Guru sebagai Penceramah

Ceramah merupakan strategi yang paling sering digunakan guru dalam komunikasi
pembelajaran. Richmond dalam Iriantara dan Syaripudin menyatakan bahwa
ceramah ini dari sisi pemanfaatan waktu pembelajaran merupakan strategi yang
paling efisien karena bisa menyampaikan cukup banyak informasi pada khalayak
dengan penggunaan alat bantu sangat minimal. Namun, ceramah dipandang sebagai

44
SD Kelas Tinggi KK F

metode pembelajaran yang kurang efektif karena peserta didik diposisikan pasif,
hanya menyimak dan kurang mendorong kegiatan tahap pembelajaran tingkat
tinggi seperti: aplikasi, analisis, sintesis, atau evaluasi.

Ada baiknya guru berlatih public speaking untuk mengasah kemampuan komunikasi
pembelajaran melalui ceramah. Hal ini penting karena peserta didik berharap guru
cukup memiliki pengetahuan dan mengomunikasikannya dengan cara yang mudah
dipahami. Materi ceramahnya terorganisasi sehingga mudah diikuti, menarik, sesuai
dengan konteks peserta didik.Selain itu, gurunya pun dipandang kompeten dan
antusias, dan memiliki rasa humor.

Seorang guru dapat meningkatkan efektivitas komunikasi adalah sebagai berikut:

a. Mengalokasikan sebagian waktu yang tersedia untuk menyampaikan materi


utama, dan sebagian untuk mengulang materi dengan cara berbeda seperti:
Tanya jawab, memberikan contoh, dan bila perlu juga menyisipkan humor.
b. Membantu peserta didik memahami dan mencatat materi pembelajaran dengan
menyajikan uraian materi yang mudah dipahami dan dicatat umpamanya
dengan menyajikan tabel, butir-butir penting, gambar, dan bagan.
c. Menyampaikan ceramah dalam suasana yang akrab. Menyapa peserta didik
dengan menyebut nama, bertanya jawab dengan peserta didik, menggunakan
kata yang menunjukkan kekitaan seperti “kelas kita” atau “pelajaran kita”,
senyum, santai, dan selingan humor menjadi contoh tindakan yang dapat
meningkatkan efektivitas ceramah dalam pembelajara (Iriantara dan
Syaripudin, 2013: 76).

2) Guru sebagai Moderator


Salah satu ciri kelas efektif adalah adanya interaksi positif antara guru dan peserta
didik serta di antara sesama peserta didik. Peran guru di kelas yang interaktif adalah
sebagai moderator. Agar menjadi moderator yang efektif, penting bagi guru untuk
memiliki keterampilan seperti yang dikemukakan hasil kajian di Stanford
University, yang dijelaskan oleh Richmond dalam Iriantara dan Syaripudin, sebagai
berikut:

a. Dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta didik.

45
Kegiatan Pembelajaran 2

b. Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam


pembelajaran.
c. Mampu mengajukan pertanyaan yang mendorong peserta didik
mendalami sendiri materi belajar.
d. Menggunakan pertanyaan yang mendorong penalaran tingkat tinggi.
e. Mampu memfasilitasi berbagai pertanyaan dan komentar peserta didik.
f. Mampu menggunakan media komunikasi nonverbal secara efektif.
g. Terampil dalam berbagai teknik interaksi guna mencegah kebosanan
(Iriantara dan Syaripudin, 2013: 76).

3) Guru sebagai Pembimbing


Dalam pembelajaran yang menekankan aspek psikomotor, guru berperan sebagai
pembimbing. Ketika membelajarkan kemampuan psikomotoris, guru memfasilitasi
peserta didik harus berlatih sampai mereka benar-benar menguasai keterampilan
tersebut. Bagi peserta didik yang memiliki motivasi tinggi, tidak sulit mengulangi
latihan. Tapi, bagi peserta didik yang kurang motivasinya, guru harus pandai
membuat variasi latihan sehingga peserta didik tidak merasa bosan.

4) Guru sebagai Manajer


Untuk membangun suasana belajar dan mengefektifkan proses pembelajaran,
biasanya guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok belajar. Peserta
didik yang belajar dalam kelompok biasanya terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran, melatih dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
komunikasi interpersonal, dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran melalui pembelajaran oleh sesama peserta didik. Dalam
pembelajaran melalui kelompok kecil ini, guru berperan sebagai manajer, yakni
manajer sumber belajar dan manajer personal.

Sebagai manajer sumber belajar, guru memutuskan komposisi tugas kelompok dan
cara peserta didik dikelompokkan. Guru mengatur komposisi peserta didik yang ada
dalam satu kelompok ssehingga peserta didik yang berada dalam kelompok cukup
beragam, yakni peserta didik yang berkemampuan di atas rata-rata, rata-rata, dan di
bawah rata-rata. Tujuannya, untuk menjaga keseimbangan interaksi antarkelompok
terbentuk, guru memonitor kinerja setiap peserta didik dalam kelompok, agar

46
SD Kelas Tinggi KK F

semua peserta didik memberikan kontribusi pada kelompoknya.Sebagai manajer


personal, guru menyediakan akses pada informasi yang dibutuhkan untuk semua
kelompok sehingga bisa menyelesaikan tugas yang diberikan.

5) Guru sebagai Koordinator dan Inovator


Untuk mengomunikasikan pembelajaran secara efektif kepada peserta didik, guru
dapat berperan sebagai koordinator dan inovator.Komunikasi pembelajaran tidak
hanya membutuhkan kemampuan verbal dalam berkomunikasi, tapi juga
kemampuan mendesain sumber belajar dan media pembelajarannya. Guru sering
kurang menyadari begitu banyaknya media yang bisa dijadikan alat
bantupembelajaran, misalnya: film, video-audio, majalah, dan internet. Bagi guru
yang kreatif dan inovatif, apa saja yang ada di kelas bisa menjadi alat bantu
pembelajaran. Di era digital seperti sekarang, ada banyak hal yang bisa dijadikan
sebagai sumber belajar dan alat bantu pembelajaran. Keberadaan media dan sumber
pembelajaran tersebut memudahkan guru mengomunikasikan pembelajaran.Satu
hal yang perlu diingat guru dalam menggunakan sumber belajar secara efektif
adalah penguasaan dan pemahaman atas media tersebut sehingga penggunaannya
di kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap


Muka Penuh

Kegiatan Inti:

a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta bersama fasilitator


melakukan curah pendapat tentang materi Strategi Komunikasi yang Efektif
dalam Pembelajaran SD dengan menghargai pendapat teman dalam kelas.

Bagaimanakah strategi komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa


atau siswa dengan siswa dalam pembelajaran SD kelas timggi?

47
Kegiatan Pembelajaran 2

b. Fasilitator memberikan penguatan tentang curah pendapat yang telah


dilakukan oleh peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter.

c. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi tentang


materi yang akan dipelajari dengan membuat peta pikiran dari materi yang
terdapat dalam KP 2 dengan kreatif dan percaya diri.

Misalnya:

Sumber: https://www.google.co.id

d. Fasilitator memberikan penguatan terhadap peta pikiran yang telah dibuat


peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

e. Peserta diklat berdiskusi dalam kelompok mengerjakan LK 2.1 (Proses


Komunikasi) dan LK 2.2 (Strategi Komunikasi). Sesama peserta saat
berdiskusi menghargai semangat kerja sama dalam menyelesaikan
persoalan bersama, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah
mufakat, tolong menolong, dan solidaritas. Para peserta mampu
menghormati keragaman pendapat dalam berdiskusi dan tidak memaksakan
kehendak.

f. Hasil diskusi peserta ditulis di kertas flipchart lalu dipajang pada tempat
yang sudah disediakan. Perwaklian kelompok menunggu pajangan (hasil
diskusi) dan sebagian wakil kelompok mengunjungi pajangan (hasil diskusi)
kelompok lain. Saat perwakilan kelompok mengunjungi hasil diskusi
kelompok lain, perwakilan kelompok yang berkunjung dapat menanyakan
hal-hal yang belum dipahami dari hasil diskusi kelompok lain. Perwakilan
kelompok yang menunggu pajangan (hasil diskusi) memberikan penjelasan

48
SD Kelas Tinggi KK F

terhadap pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain yang berkunjung. Hal


ini menunjukkan sikap komitmen atas keputusan bersama.

g. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil kunjungannya di


depan kelas dengan semangat dan percaya diri. Hal ini memperlihatkan rasa
senang berbicara secara teratur.

h. Saat wakil kelompok melaporkan hasil kunjungannya, peserta lain


memperhatikan dengan seksama. Hal ini mencerminkan menghargai orang
lain dan solidaritas.

i. Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang telah didiskusikan.

2. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap Muka


dan Belajar Mandiri

Kegiatan Inti (In 1):

a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta bersama fasilitator


melakukan curah pendapat tentang materi Strategi Komunikasi yang Efektif
dalam Pembelajaran SD dengan menghargai pendapat teman dalam kelas.

Bagaimanakah strategi komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa


atau siswa dengan siswa dalam pembelajaran SD kelas timggi?

b. Fasilitator memberikan penguatan tentang curah pendapat yang telah


dilakukan oleh peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan
pendidikan karakter.

c. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi tentang


materi yang akan dipelajari dengan membuat peta pikiran dari materi yang
terdapat dalam KP 2 dengan kreatif dan percaya diri.

d. Fasilitator memberikan penguatan terhadap peta pikiran yang telah dibuat


peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

e. Peserta diklat berdiskusi dalam kelompok mengerjakan LK 2.1 (Proses


Komunikasi) dan LK 2.2 (Strategi Komunikasi). Sesama peserta saat

49
Kegiatan Pembelajaran 2

berdiskusi menghargai semangat kerja sama dalam menyelesaikan


persoalan bersama, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah
mufakat, tolong menolong, dan solidaritas. Para peserta mampu
menghormati keragaman pendapat dalam berdiskusi dan tidak memaksakan
kehendak.

f. Hasil diskusi peserta ditulis di kertas flipchart lalu dipajang pada tempat
yang sudah disediakan. Peserta diklat berdiskusi dalam kelompok
mengerjakan LK 2.1 (Proses Komunikasi) dan LK 2.2 (Strategi Komunikasi).
Sesama peserta saat berdiskusi menghargai semangat kerja sama dalam
menyelesaikan persoalan bersama, komitmen atas keputusan bersama,
musyawarah mufakat, tolong menolong, dan solidaritas. Para peserta
mampu menghormati keragaman pendapat dalam berdiskusi dan tidak
memaksakan kehendak.

g. Hasil diskusi setiap kelompok dipajang. Perwaklian kelompok menunggu


pajangan (hasil diskusi) dan sebagian wakil kelompok mengunjungi
pajangan (hasil diskusi) kelompok lain. Saat perwakilan kelompok
mengunjungi hasil diskusi kelompok lain, perwakilan kelompok yang
berkunjung dapat menanyakan hal-hal yang belum dipahami dari hasil
diskusi kelompok lain. Perwakilan kelompok yang menunggu pajangan (hasil
diskusi) memberikan penjelasan terhadap pertanyaan-pertanyaan dari
kelompok lain yang berkunjung. Hal ini menunjukkan sikap komitmen atas
keputusan bersama.

h. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil kunjungannya di


depan kelas dengan semangat dan percaya diri. Hal ini memperlihatkan rasa
senang berbicara secara teratur.

i. Saat wakil kelompok melaporkan hasil kunjungannya, peserta lain


memperhatikan dengan seksama. Hal ini mencerminkan menghargai orang
lain dan solidaritas.

j. Fasilitator memberikan penguatan terhadap materi yang telah didiskusikan.


k. Fasilitator memberi penjelasan tentang penyelesaian tugas-tugas yang
menjadi tagihan pembelajaran saat On mengerjakan (LK 2.3 Penerapan

50
SD Kelas Tinggi KK F

Komunikasi Verbal dan Nonverbal serta LK 2.4 Komunikasi Efektif dalam


Pembelajaran), peserta memperhatikan dengan tekun dan antusias.
l. Setelah peserta melakukan aktivitas pembelajaran, peserta berdoa menurut
keyakinannya berdoa dapat dipimpin oleh ketua kelas dalam pelatihan ini.

Mengkaji Materi (On)

Peserta pelatihan mempelajari materi yang telah diuraikan pada (In 1).
Peserta membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta dengan penuh rasa
tanggung jawab.

Melakukan Aktivitas Pembelajaran (On)

Peserta mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan LK yang wajib dikerjakan


saat On sesuai rencana yang telah disusun pada In1 dan sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dengan tekun dan rasa
percaya diri.

Pada kegiatan pembelajaran 2 ini LK yang wajib dikerjakan saat On adalah LK


2.3 Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal serta LK 2.4 Komunikasi
Efektif dalam Pembelajaran. Peserta mengerjakan LK On dengan mandiri dan
penuh rasa tanggung jawab.

Presentasi (In2)

a. Peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan On (LK 2.3


Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal dan LK 2.4 Komunikasi
Efektif dalam Pembelajaran), yang akan dikonfirmasi oleh fasilitator dan
dibahas bersama dengan menghargai pendapat orang lain.

b. Peserta dan penyaji melakukan penguatan materi berdasarkan seluruh


kegiatan pembelajaran dengan rasa percaya diri.

51
Kegiatan Pembelajaran 2

E. Latihan/ Tugas

Setelah Saudara mempelajari materi Memilih Strategi Komunikasi yang Efektif


dalam Pembelajaran SD, sekarang kerjakanlah latihan ini!

LK 2.1 (Proses komunikasi)


1) Pelajari materi Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran!
2) Perjelaslah pernyataan ini: “Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses
komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta
didik.”

3) Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini!

LK 2.2 (Strategi Komunikasi)

1) Pelajari materi Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD!


2) Susunlah dua alasan, mengapa seorang guru haruslah memiliki strategi
dalam membangun komunikasi yang baik dalam kelas!
3) Masukkan ke dalam tabel jawaban tersebut!

No. Alasan

52
SD Kelas Tinggi KK F

LK 2.3 (Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal) untuk On

1) Pelajari Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal!


2) Amatilah penerapan komunikasi verbal dan nonverbal dalam proses
pembelajaran yang terdapat di kelas Bapak dan Ibu ajar!
3) Susunlah contoh penerapan komunikasi verbal dan nonverbal dalam
proses pembelajaran yang terdapat di kelas Bapak dan Ibu ajar!
4) Tuliskan contoh tersebut dalam kotak di bawah ini!

LK 2.4 (Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran) untuk On

1) Pelajari materi Strategi Komunikasi yang Dapat Digunakan Guru dalam


Proses Pembelajaran!
2) Susunlah contoh komunikasi efektif yang dapat diterapkan di kelas
Bapak dan Ibu ajar, bila peran guru sebagai moderator!
3) Tuliskan contoh tersebut dalam kotak di bawah ini!

53
Kegiatan Pembelajaran 2

G. Umpan Balik/ Tindak Lanjut

Lakukanlah umpan balik kegiatan pembelajaran secara jujur dan bertanggung


jawab atas kondisi kemampuan Saudara setelah mengikuti KP 2, yaitu Strategi
Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran Sekolah Dasar. Berikut ini rubrik
umpan balik yang menunjukkan kemampuan Saudara dalam memahami KP 2 modul
ini.
Kriteria Indikator

Sangat Kompeten Mampu menyelesaikan 100% LK dalam


KP 2 dengan tepat.

Kompeten Mampu menyelesaikan 75% LK dalam


KP 2 dengan tepat.

Cukup Kompeten Mampu menyelesaikan 50% LK dalam


KP 2 dengan tepat. Silakan kembali
mempelajari KP 2.

Kurang Kompeten Mampu menyelesaikan 25% LK dalam


KP 2 dengan tepat. Silakan Saudara
berdiskusi lagi dengan narasumber
tentang isi materi yang terdapat di KP 2.

Tidak Kompeten Tidak mampu menyelesaikan LK dalam


KP 2. Silakan kembali mempelajari dan
mendiskusikan kembali dengan
narasumber materi yang terdapat
dalam KP 2.

54
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 3
Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran Sekolah Dasar

A. Tujuan

Setelah mempelajari meteri dalam modul ini, baik secara mandiri maupun dalam
pelatihan peserta diharapkan mampu:

1. Mengidentifikasi kondisi psikologis dalam interaksi pembelajaran dengan


bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun di kelas tinggi dengan rasa
tanggung jawab;
2. Mengidentifikasi pertanyaan dan pendapat peserta didik dalam proses
komunikasi di sekolah dasar dengan percaya diri;
3. Menerapkan bentuk pertanyaan atau tugas dalam interaksi pembelajaran
dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun dengan kreatif;
4. Menerapkan respon untuk pendapat atau pertanyaan yang muncul dari peserta
didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif,
empati, dan santun dengan menghargai pendapat orang lain;
5. Memberikan tanggapan terhadap respon dari peserta didik dalam interaksi
pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun
dengan rasa tanggung jawab.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kondisi psikologis dalam interaksi pembelajaran dengan


bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun di kelas tinggi.
2. Mengidentifikasi pertanyaan dan pendapat peserta didik dalam proses
komunikasi di sekolah dasar.
3. Menerapkan berbagai contoh bentuk pertanyaan atau tugas dalam interaksi
pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun.

55
Kegiatan Pembelajaran 3

4. Melakukan respon terhadap pendapat atau pertanyaan yang muncul dari


peserta didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara
efektif, empati, dan santun.
5. Memberikan tanggapan terhadap respon dari peserta didik dalam interaksi
pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun.

C. Uraian Materi

1. Kondisi Psikologis dalam Interaksi Pembelajaran


Komunikasi yang jelas dalam sebuah pembelajaran adalah salah satu syarat
pembelajaran dapat berlangsung efektif. Pada bagian modul ini, kita akan
membahas tentang bagaimana cara memotivasi peserta didik sehingga mereka siap
secara psikologi untuk melakukan interaksi komunikasi dalam proses pembelajaran
di SD. Setelah kondisi psikologi peserta didik siap melakukan interaksi komunikasi
diharapkan mereka tidak akan ragu-ragu lagi atau berani mengajukan pertanyaan
dari bahan ajar atau materi yang diberikan selama proses pembelajaran
berlangsung.

Seorang pendidik di SD diharapkan mampu menanggapi semua pertanyaan ataupun


pendapat dengan menggunakan cara berkomunikasi yang efektif kepada peserta
didiknya, yaitu peserta didik SD di kelas tinggi. Perlu diketahui mereka tergolong
awal usia remaja, sehingga ketika melakukan tanggapan itu, guru harus
memperhitungkan usia dan perkembang baik psikis maupun psikologi mereka.

Selanjutnya guru juga diharapkan dapat membuat pertanyaan atau tugas kepada
peserta didiknya sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan respon selama
proses interaksi pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru diharapkan dapat
menggunakan bahasa yang khas untuk anak usia SD secara efektif, empati, dan
santun. Dalam hal ini guru juga dapat memilih diksi atau pilihan kata, bila perlu
disertai penggunaan bahasa nonverbal yang akan lebih efektif bila dibandingkan
dengan “hanya dengan penggunaan bahasa verbal”.

Guru juga harus cepat merespon pendapat atau pertanyaan yang dilontarkan oleh
peserta didiknya dengan tanpa membedakan setiap individu. Untuk itu guru harus

56
SD Kelas Tinggi KK F

dapat memahami perbedaan dan kemampuan setiap individu dari peserta didiknya
sehingga dapat memberikan respon secara tepat. Setelah itu guru dapat
memberikan tanggapan secara positif terhadap semua respon yang telah diberikan
oleh peserta didiknya.

Jadi ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan bila seorang pendidik
menerapkan strategi komunikasi dalam pembelajaran yang efektif, yaitu:

1) Penggunaan terminologi yang tepat;


Penggunaan terminologi yang tepat akan mencegah peserta didik dari
kebingungan, keragu-raguan, dan kerancuan pada pemahamannya. Pendidik
yang efektif berkomunikasi akan menggunakan terminologi yang tepat.
Pendidik sebaiknya mengurangi atau menghindari penggunaan kata-kata:
barangkali, bisa saja, mungkin, kadang-kadang, atau kata-kata sejenis yang juga
akan menimbulkan keraguan siswa, ketidakpastian, bahkan sebagai efek negatif
lainnya siswa dapat menganggap pendidik tidak siap, kurang paham dengan
apa yang sedang dibicarakannya, atau gugup. Ketidakpercayaan pada
kemampuan atau kesiapan pendidik sangat berpengaruh pada hasil belajar
peserta didik.
2) Presentasi yang berkesinambungan dan runtut;
Peresentasi yang berkesinambungan dan runtut itu merupakan salah satu
aspek penting dalam kejelasan komunikasi pendidik yang efektif. Cirinya
adalah, presentasi fokus pada hal-hal yang akan dibicarakan. Untuk proses
keruntunan tersebut pendekatan tematik sangat bermanfaat, sehingga
perpindahan kompetensi yang harus dicapai tidak akan memberatkan bagi
mereka karena semua dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Menyeluruh
yang dimaksud adalah tidak hanya kompetensi kognitif saja yang diberikan
tetapi juga melibatkan kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor
3) Sinyal transisi atau perpindahan topik bahasan;
Sinyal transisi memungkinkan peserta didik mengetahui kapan suatu bahasan
atau topik berakhir dan dilanjutkan dengan bahasan atau topik baru. Tidak
semua peserta didik dengan mudah dapat menyadari bagian-bagian bahasan
pembelajaran. Jadi, alangkah baiknya jika kita beranjak dari satu bahasan ke
bahasan lainnya mereka kita beri sinyal. Bila kita menggunakan pendekatan

57
Kegiatan Pembelajaran 3

tematik maka sinyal transisi ini tidak akan begitu terasa oleh peserta didik,
apalagi semua itu disatukan dalam subtema dan proses pembelajaran yang
bersatu dan terdiri atas beberapa kompetensi dari beberapa mata pelajaran.
4) Tekanan pada bagian-bagian penting pembelajaran;
Selain melalui kata-kata, guru juga dapat menambah kekuatan penekanan
dengan mengkombinasikannya dengan isyarat-isyarat nonverbal misalnya
dengan jari yang diacung-acungkan, menulis ulang di papan tulis lalu
menggarisbawahinya, atau menyebutnya secara berulang-ulang dan jelas.
5) Kesesuaian antara tingkah laku komunikasi verbal dengan tingkah laku
komunikasi nonverbal;
Pendidik yang melakukan komunikasi efektif dengan peserta didiknya
mempunyai kesesuaian antara komunikasi verbal dengan komunikasi
nonverbalnya. Apapun yang diucapkan oleh pendidik harus diikuti dengan
kesesuaian sinyal-sinyal komunikasi nonverbal seperti mimik, gerak tangan,
bahasa tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dll. Bahkan penggunaan ruang
seperti bergerak mendekati atau menjauhi peserta didik.Dengan demikian
peserta didik diharapkan dapat menangkap keinginan dan harapan pendidik
kepada peserta didiknya.

Selain penggunaan nonverbal di sini guru juga dapat memberikan motivasi


secara ekstrinsik seperti pujian atau hadiah (reward) atau hukuman berupa
teguran bila peserta didiknya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
tujuan (punishment) Misalnya: melakukan teguran bila salah seorang individu
mengganggu temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat
dilakukan secara verbal maupun nonverbal ataupun menggunakan keduanya
secara bersamaan, seperti mendesis /sssttt/ sambil meletakkan jari telunjuk di
bibir atau dengan melambaikan tangan ke kanan dan kiri untuk mengatakan
jangan atau tidak boleh.

2. Penerapan Strategi Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Dalam komunikasi yang efektif, terdapat lima hal yang perlu diperhatikan oleh
seorang pendidik saat menerapkan strategi komunikasi dalam pembelajaran, yaitu:

58
SD Kelas Tinggi KK F

1) Respect, sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan
dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Pahami
bahwa seorang pendidik harus bisa menghargai setiap peserta didik yang
dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang
pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus
mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap
harga diri dan kebanggaan seseorang.

Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan
menghormati, maka kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan
sinergi yang akan meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu
maupun secara keseluruhan sebagai tim. Berikan sebuah penghargaan yang
tulus kepada masing–masing siswa. Siswa dapat membedakan antara perlakuan
yang tulus dan tidak tulus. Berikan penghargaan maka Anda sebagai seorang
pendidik akan dihargai oleh siswa. Berikan penghargaan maka proses belajar
mengajar menjadi sebuah proses yang menyenangkan bagi semua pihak.

2) Emphaty, Empati merupakan pengaruh dan interaksi diantara kepribadian-


kepribadian. Empati atau einfulung berarti ‘merasakan ke dalam’. Empati
berasal dari kata Yunani “pathos” berarti mendalam dan kuat yang mendekati
penderitaan, dan kemudian diberi awalan “in” menjadi simpati. Perbedaannya
bila simpati berarti merasakan bersama dan mungkin mengarah pada
sentimentalitas, maka empati mengacu pada keadaan identifikasi kepribadian
yang lebih mendalam kepada seseorang. Seseorang yang berempati sesaat
melupakan atau kehilangan identitas dirinya sendiri. Dalam proses empati yang
mendalam dan misterius inilah berlangsung proses pengertian, pengaruh, dan
bentuk hubungan antarpribadi.

Empati dapat juga dikatakan kemampuan menempatkan diri pada situasi atau
kondisi yang dihadapi orang lain. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi
di dunia pendidikan. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan,
perilaku, dan keinginan dari siswa. Rasa empati akan menimbulkan respek atau

59
Kegiatan Pembelajaran 3

penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan


unsur utama dalam membangun sebuah suasana kondusif di dalam proses
belajar-mengajar. Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan
pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima
pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada
halangan psikologi atau penolakan dari penerima.
3) Audible, Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti
dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun
mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang
kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan
bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel
sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini
mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun
perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan
yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal
hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat
diterima oleh penerima pesan. Jadi, audible berarti dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik, berarti pesan yang kita sampaikan bisa diterima
dengan baik oleh penerima pesan.

4) Clarity, kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti
keterbukaan dan transparansi.

Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada


yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya
(trust) dari penerima pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling
curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme peserta
didik dalam proses belajar mengajar.

Sampaikan secara sistematis, jelas, dan teratur, materi pelajaran yang akan kita
ajarkan kepada peserta didik. Gunakan alat bantu peraga jika memang
diperlukan. Semakin peserta didik merasakan mendapat banyak ilmu dari

60
SD Kelas Tinggi KK F

Anda, maka peserta didik akan semakin terpacu untuk terus menghadiri dan
memperhatikan pelajaran yang Anda sampaikan.

Dengan cara seperti ini peserta didik tidak akan menganggap lagi proses belajar
mengajar sebagai formalitas atau sebagai kewajiban tetapi akan
mengganggapnya sebagai sebuah kebutuhan pokok bagi kehidupannya.

5) Humble, dengan menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik,


tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain, sikap yang mau
melayani, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan lemah lembut dan
penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar

Pengajar yang baik seharusnya memahami karakteristik siswanya agar ia sukses


dalam melaksanakan peran mengajarnya. Dalam proses belajar mengajar,
kemungkinan akan menemui siswa yang sulit untuk melakukan kontak dengan
dunia sekitarnya, suka mengasingkan diri, dan cenderung menutup diri. Dalam
kaitan dengan hal ini, maka guru hendaknya merencanakan proses belajar mengajar
yang sesuai dengan keadaan dan kepribadian siswa.

Proses komunikasi dalam menyampaikan suatu tujuan lebih daripada sekadar


menyalurkan pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara
lisan atau tertulis. Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan
hasil dan pengertian yang lebih jelas daripada secara tertulis. Garis-garis
komunikasi hendaknya dibuat sependek dan selangsung mungkin.

3. Respon Terhadap Peserta Didik

1) Berikan kesan bahwa Anda antusias berbicara dengan mereka;


Beri mereka kesan bahwa Anda lebih suka berbicara dengan mereka daripada
orang lain di muka bumi ini. Ketika Anda memberi mereka kesan bahwa Anda
sangat antusias berbicara dengan mereka dan bahwa Anda peduli kepada
mereka, Anda membuat perasaan mereka lebih positif dan percaya diri. Mereka
akan lebih terbuka kepada Anda dan sangat mungkin memiliki percakapan yang
mendalam dengan Anda.
2) Ajukan pertanyaan tentang minat mereka;

61
Kegiatan Pembelajaran 3

Ajukan pertanyaan terbuka yang akan membuat mereka berbicara tentang


minat dan kehidupan mereka. Galilah sedetail mungkin sehingga akan
membantu mereka memperoleh perspektif baru tentang diri mereka sendiri
dan tujuan hidup mereka.
3) Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan mereka;
Rasakan bagaimana perasaan mereka pada saat ini dengan mengamati bahasa
tubuh dan nada suara. Dari sudut pandang ini, Anda dapat menyesuaikan kata-
kata, bahasa tubuh, dan nada suara Anda sehingga mereka akan merespon lebih
positif.
4) Tunjukkan rasa persetujuan: Katakan kepada mereka apa yang Anda
kagumi tentang mereka dan mengapa;
Salah satu cara terbaik untuk segera berhubungan dengan orang adalah dengan
menjadi jujur dan memberitahu mereka mengapa Anda menyukai atau
mengagumi mereka. Jika menyatakan secara langsung dirasakan kurang tepat,
cobalah dengan pernyataan tidak langsung. Kedua pendekatan tersebut bisa
sama-sama efektif.
5) Dengarkan dengan penuh perhatian semua yang mereka katakan;
Jangan terlalu berfokus pada apa yang akan Anda katakan selanjutnya selagi
mereka berbicara. Sebaliknya, dengarkan setiap kata yang mereka katakan dan
responlah serelevan mungkin. Hal ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar
mendengarkan apa yang mereka katakan dan Anda sepenuhnya terlibat di
dalam suasana bersama dengan mereka. Juga pastikan untuk bertanya setiap
kali ada sesuatu yang tidak mengerti pada hal-hal yang mereka katakan. Anda
tentu saja ingin menghindari semua penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
komunikasi jika anda ingin mengembangkan hubungan yang sepenuhnya
dengan orang tersebut.
6) Beri mereka kontak mata yang lama;
Kontak mata yang kuat mengkomunikasikan kepada orang lain bahwa Anda
tidak hanya terpikat oleh mereka dan apa yang mereka katakan tetapi juga
menunjukkan bahwa Anda dapat dipercaya. Ketika dilakukan dengan tidak
berlebihan, mereka juga akan menganggap anda yakin pada diri Anda sendiri
karena kesediaan Anda untuk bertemu mereka secara langsung. Akibatnya,

62
SD Kelas Tinggi KK F

orang secara alami akan lebih memperhatikan Anda dan apa yang Anda
katakan.

7) Ungkapkan diri Anda sebanyak mungkin;


Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan kepercayaan seseorang adalah
dengan mengungkapkan diri seterbuka mungkin. Bercerita tentang kejadian
yang menarik dari hidup Anda atau hanya menggambarkan contoh lucu dari
kehidupan normal sehari-hari. Ketika Anda bercerita tentang diri Anda,
pastikan untuk tidak menyebutkan hal-hal yang menyimpang terlalu jauh dari
minat mereka atau bahkan berlebihan. Anda dapat membiarkan mereka
mengetahui lebih jauh tentang diri Anda seiring berjalannya waktu.
8) Berikan kesan bahwa Anda berdua berada di tim yang sama;
Gunakan kata-kata seperti “kami, kita ” untuk segera membangun sebuah
ikatan. Bila Anda menggunakan kata-kata tersebut, Anda membuatnya tampak
seperti Anda dan mereka berada di tim yang sama, sementara orang lain berada
di tim yang berbeda.
9) Berikan mereka senyuman terbaik Anda;
Ketika Anda tersenyum pada orang, Anda menyampaikan pesan bahwa Anda
menyukai mereka dan kehadiran mereka membawa Anda kebahagiaan.
Tersenyum pada mereka akan menyebabkan mereka sadar ingin tersenyum
kembali pada Anda yang secara langsung akan membangun hubungan antara
Anda berdua.
9) Menawarkan saran yang bermanfaat;
Kenalkan tempat makan yang pernah Anda kunjungi, film yang Anda tonton,
orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku yang Anda baca, peluang karir
atau apa pun yang terpikirkan oleh Anda. Jelaskan apa yang menarik dari
orang-orang, tempat atau hal-hal tersebut. Jika Anda memberi ide yang cukup
menarik perhatian mereka, mereka akan mencari Anda ketika mereka
memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang
harus dilakukan selanjutnya.
10) Beri mereka motivasi;

63
Kegiatan Pembelajaran 3

Jika orang yang Anda hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari
anda, mereka mungkin ingin mendengar beberapa kata motivasi dari Anda
karena Anda lebih berpengalaman atau Anda tampaknya menjalani kehidupan
dengan baik. Jika Anda ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang
tersebut, Anda tentu saja tidak ingin tampak seperti Anda memiliki semuanya
sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui
masalah dan keterbatasan mereka, sehingga mereka akan berharap menjadikan
Anda sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
11) Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding orang
lain;
Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat
mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika Anda secara konsisten
memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara
alami akan menjauh dari Anda menuju seseorang yang lebih energik. Untuk
mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa
tubuh Anda bahwa Anda memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi
sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan positif berada di sekitar
Anda. Namun jangan juga anda terlalu berlebihan berenergik sehingga
menyebabkan orang-orang tampak seperti tidak berdaya. Energi dan gairah
yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
12) Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga mereka;
Nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat
kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa sering anda katakan nama
seseorang, namun lebih pada bagaimana Anda mengatakannya. Hal ini dapat
terbantu dengan cara Anda berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu
atau dua menit sampai Anda merasakan adanya emosional yang kuat. Ketika
anda menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang
mereka kenal, mereka akan menemukan bahwa Andalah yang paling berkesan.
13) Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju;
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk memajukan persahabatan
Anda dengan seseorang: tawaran untuk makan dengan mereka, berbicara
sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang
tersebut tidak menerima tawaran Anda, mereka akan tetap tersanjung bahwa

64
SD Kelas Tinggi KK F

Anda ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu
sisi, mereka akan memandang Anda karena Anda memiliki keberanian untuk
membangun persahabatan bukan mengharapkan persahabatan yang instan.

Ada beberapa hal pokok yang dapat diacu sebagai dasar merespon setiap perilaku
dalam rangka pendidikan disiplin, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Berkelanjutan
Pendidikan merupakan suatu proses berkelanjutan, artinya disiplin tidak hanya
diberikan setelah anak masuk sekolah atau setelah masa remaja, tetapi harus
sudah dilatih sejak anak baru dilahirkan ke dunia ini. Sejak anak membutuhkan
kedekatan dengan orang dewasa, membutuhkan kasih sayang orang dewasa,
orang tua dapat memulai mendidik disiplin dengan menunjukkan mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang baik dan mana yang jelek.
2) Autoritatif
Pendidikan dipilih sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang terlalu otoriter
tetapi juga tidak terlalu memperbolehkan semuanya (permisif). Cara yang tepat
dalam pendidikan disiplin bagi remaja disebut istilah moderatnya autoritatif;
fleksibel, tetapi bila perlu tegas.
3) Beri Batas Batas yang Jelas
Batas-batas tentang boleh atau tidak boleh haruslah, misalnya kapan anak boleh
bermain, dimana dan dengan siapa sehingga anak tidak mengganggu orang lain
dan menghindarkan anak dari kecelakaan. Sejak masa kanak-kanak, orang tua
harus sudah memberikan batasan-batasan tersebut.

Makin berkembang kematangan anak akan makin dapat diperluas dengan


batas-batas dan fasilitas. Dengan kata lain pada remaja luasnya batas tersebut
sangatlah ditentukan kematangan yang telah dicapai oleh remaja tersebut.
Patut diingat bahwa peserta didik yang duduk di kelas 5 dan 6 sekolah dasar
memiliki taraf kematangan dan kemampuan yang berbeda.
4) Konsisten dan Fleksibel
Setelah batas-batas ditentukan, maka orang tua harus mengupayakan
kesepakatan dengan anaknya untuk saling mematuhi apa yang telah ditentukan.
Walau demikian, batas-batas yang ditentukan ini harus terus direvisi sesuai
dengan perkembangan anak dan anak telah mencapai remaja maka

65
Kegiatan Pembelajaran 3

penentuannya harus mengikutsertakan masukan dari remaja. Dengan cara


tersebut diharapkan dapat membantu remaja untuk lebih cepat
mengembangkan tanggung jawab atas disiplin diri.
5) Menjelaskan Secara Lengkap
Terkadang seorang anak berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan
orang tua dengan alasan karena ia tidak tahu. Untuk mengatasi hal tersebut
maka orang tua sangat perlu untuk meng-upgrade diri sehingga mampu
menjelaskan secara lengkap apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilaku
kan, mengapa hal itu boleh/tidak, apa dampaknya jika dilakukan/tidak
dilakukan, dan sebagainya.
6) Berlatih
Orang tua hendaknya mengarahkan anak untuk mengembangkan pola-pola
kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan baik tersebut harus sudah dilatih
terus-menerus sejak usia dini.
7) Hukuman
Hukuman yang mendidik adalah hukuman yang menyadarkan pihak remaja, dia
harus sadar bahwa hal yang baru saja terjadi hendaknya tidak diulangi karena
hal tersebut tidak disetujui orang tua. Hukuman haruslah dipandang sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar batasan-batasan
yang ditetapkan.Jika harus memberikan hukuman, hukumlah anak sesuai
dengan tingkat pemahaman anak tentang hukuman tersebut.
8) Komunikasi
Dalam komunikasi sehari-hari banyak masalah yang berhubungan dengan
disiplin sebenarnya dapat diselesaikan dengan menggunakan komunikasi
timbal balik yang efektif antara anak dan orang tua. Dalam hal ini cara-cara
berkomunikasi akan memegang peranan penting dalam pembentukan disiplin.

Pada saat seorang guru akan menerapkan strategi komunikasi yang efektif ini dalam
proses pebelajaran, guru tersebut sebaiknya mengetahui konsep dasar strategi
belajar mengajar yang meliputi hal-hal: (1) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan dengan
pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan

66
SD Kelas Tinggi KK F

teknik belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar.

4. Faktor-faktor yang Menghambat Proses Komunikasi dalam Proses


Pembelajaran

Untuk melaksanakan strategi tersebut kita juga harus mempertimbangkan faktor


yang dapat menghambat proses komunikasi dalam proses pembelajaran. Di sini kita
akan mendapatkan dua jenis gangguan utama dalam komunikasi, yaitu gangguan
semantik dan saluran.

1) Gangguan saluran (channel noise). Gangguan jenis ini meliputi setiap gangguan
yang memepengaruhi kehandalan fisik penyampaian pesan. Bisa diartikan pula
sebagai segala hambatan yang terjadi diantara sumber dan audience. Misalnya,
seseorang berbicara dalam sebuah ruangan ditengah pembicaraan lainnya,
suara pintu tertutup, dan gangguan lain seperti itu yang dapat menghalangi
penyampaian informasi.
2) Gangguan semantik. Gangguan jenis ini terjadi karena salah menafsirkan pesan.
Dalam setiap jenis kegiatan komunikasi sering terjadi kesenjangan atau
ketidaksesuaian antara kode yang digunakan oleh pengirim dengan yang
dipahami oleh penerima kendati pesan yang diterima sama seperti ketika
dikirimkan.

5. Komunikasi Strategi Mengajar

Secara umum kita menemukan tiga pokok dalam mengomunikasikan strategi


mengajar yakni tahap permulaan (prainstruksional), tahap pengajaran
(instruksional), dan tahap penilaian dan tindak lanjut. Ketiga tahapan ini harus
ditempuh pada setiap saat melaksanakan pengajaran. Jika satu tahapan tersebut
ditinggalkan, maka sebenarnya tidak dapat dikatakan telah terjadi proses
pengajaran.

1) Tahap Prainstruksional

67
Kegiatan Pembelajaran 3

Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia


memulai proses belajar dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
oleh guru atau oleh siswa pada tahapan ini:

a. Guru menanyakan kehadiran peserta didik dan mencatat siapa yang tidak
hadir. Kehadiran peserta didik dalam pengajaran, dapat dijadikan salah
satu tolok ukur kemampuan guru mengajar. Tidak selalu ketidakhadiran
peserta didik, disebabkan kondisi peserta didik yang bersangkutan
(sakit,malas, bolos, dan lain-lain), tetapi bisa juga terjadi karena pengajaran
dan guru tidak menyenangkan, sikapnya tidak disukai oleh peserta didik,
atau karena tindakan guru pada waktu mengajar sebelumnya dianggap
merugikan peserta didik (penilaian tidak adil, Tahap prainstruksional,
Tahap Instruksional, Tahap Penilaian dan Tindak Lanjut memberi
hukuman yang menyebabkan frustasi, rendah diri dan lain-lain).
b. Bertanya kepada peserta didik, sampai dimana pembahasan pelajaran
sebelumnya.Dengan demikian guru mengetahui ada tidaknya kebiasaan
belajar peserta didik di rumahnya sendiri, setidak-tidaknya kesiapan
peserta didik menghadapi pelajaran hari itu.
c. Mengajukan pertanyaan kepada peserta didik di kelas, atau peserta didik
tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberi kan sebelumnya. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui sampai di mana pemahaman materi yang
telah diberikan.
d. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah
dilaksanakan sebelumnya.
e. Mengulang kembali bahan pelajaran lalu (bahan pelajaran sebelumnya)
secara singkat tapi mencakup semua bahan aspek yang telah dibahas
sebelumnya. Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan
dibahas hari berikutnya nanti, dan sebagai usaha dalam menciptakan
kondisi belajar peserta didik. Tujuan tahapan ini adalah mengungkapkan
kembali tanggapan peserta didik terhadap bahan yang telah diterimanya,
dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran
hari itu. Tahap prainstruksional dalam strategi mengajar mirip dengan

68
SD Kelas Tinggi KK F

kegiatan pemanasan dalam olah raga. Kegiatan ini akan mempengaruhi


keberhasilan siswa.

2) Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti , yakni tahapan
memberikan bahan pelajaran yang telah disusun guru sebelumnya. Secara
umum dapat diidentifikasi beberapa kegiatan sebagai berikut.

a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.


b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu yang diambil dari
buku sumber yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi. Dalam pembahasan
materi itu dapat ditempuh dua cara yakni:
1) pembahasan dimulai dari gambaran umum materi pengajaran menuju
kepada topik secara lebih khusus,
2) dimulai dari topik khusus menuju topik umum.
d. Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan contoh-contoh
konkret. Demikian pula siswa harus diberikan pertanyaan atau tugas,
untuk mengetahui tingkat pemahaman dari setiap pokok materi yang
telahdibahas.
e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap
pokok materi sangat diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi. Kesimpulan ini dibuat
oleh guru dan sebaiknya pokok-pokoknya ditulis dipapan tulis untuk
dicatat siswa. Kesimpulan dapat pula dibuat guru bersama-sama siswa,
bahkan kalau mungkin diserahkan sepenuhnya kepada siswa.

3) Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tujuan tahapan ini ialah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tahap


instruksional. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu:

a. Mengajukan pertanyaan kepada kelas, atau kepada beberapa siswa, mengenai


semua pokok materi yang telah dibahas pada tahap kedua.

69
Kegiatan Pembelajaran 3

b. Apabila pertanyaan yang diajukan belum dapat dijawab oleh siswa kurang
dari 70%, maka guru harus mengulang kembali materi yang belum dikuasai
siswa. Teknik pembahasan ditempuh dengan berbagai cara. Cara yang
pertama, dijelaskan oleh guru sendiri atau menyuruh siswa yang sudah
dianggap menguasai untuk menjelaskannya pada kegiatan terjadwal. Kedua,
diadakan diskusi kelompok membahas pokok materi yang belum dikuasai.
Ketiga, memberikan tugas atau pekerjaan rumah, yang berhubungan dengan
pokok materi yang belum dikuasai melalui kegiatan mandiri. Cara mana yang
dipilih diserahkan sepenuhnya kepada guru.
c. Untuk memperkaya pengetahuan siswa materi yang dibahas ; guru dapat
memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang ada hubungannya dengan
materi yang telah dibahas.
d. Akhiri pelajaran dengan menjelaskan atau member tahu pokok materi yang
akan dibahas pada pelajaran berikutnya. Informasi ini perlu agar siswa dapat
mempelajari bahan tersebut dari sumber-sumber yang dimilikinya.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap Muka


Penuh
Kegiatan Inti:

a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta mempelajari materi


Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD secara
berkelompok dan mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator dengan
sopan dan santun.

b. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi tentang


materi yang akan dipelajari dengan membuat peta pikiran dari materi yang
terdapat dalam KP 3 dengan kreatif dan percaya diri.

c. Fasilitator memberikan penguatan terhadap peta pikiran yang telah dibuat


peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

d. Peserta secara mandiri mengerjakan LK 3.1 (Kasus Penerapan Strategi


Komunikasi) dan LK 3.2 (Hal yang Perlu Diperhatikan saat Penerapan

70
SD Kelas Tinggi KK F

Strategi Komunikasi). Masing-masing peserta mengerjakan secara kreatif


dan tanggung jawab.

e. Peserta saling bertukar hasil pekerjaannya untuk saling koreksi


antarpeserta. Peserta diharapkan mampu mengoreksi pekerjaan temannya
secara objektif.

f. Hasil pekerjaan yang sudah dikoreksi oleh temannya dipajang di papan


pajangan yang telah disediakan.

g. Setiap peserta dapat saling membaca pekerjaan temannya. Hal ini


mencerminkan pembelajar sepanjang hayat.

h. Fasilitator memberi penguatan terhadap materi yang sedang dibahas.

2. Langkah-langkah untuk Aktivitas Pembelajaran Diklat Tatap Muka


dan Belajar Mandiri

Kegiatan Inti (In 1):


a. Peserta membaca modul secara sekilas, lalu peserta mempelajari materi
Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran SD secara
berkelompok dan mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator dengan
sopan dan santun.

b. Peserta secara berkelompok mendiskusikan materi yang akan dipelajari


dengan membuat peta konsep dari materi tersebut dengan kreatif dan
percaya diri.

c. Peserta dibagi menjadi lima kelompok, setiap kelompok berdiskusi tentang


materi yang akan dipelajari dengan membuat peta pikiran dari materi yang
terdapat dalam KP 3 dengan kreatif dan percaya diri.

d. Fasilitator memberikan penguatan terhadap peta pikiran yang telah dibuat


peserta dengan mengintegrasikan nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

e. Peserta secara mandiri mengerjakan LK 3.1 (Kasus Penerapan Strategi


Komunikasi) dan LK 3.2 (Hal yang Perlu Diperhatikan saat Penerapan

71
Kegiatan Pembelajaran 3

Strategi Komunikasi). Masing-masing peserta mengerjakan secara kreatif


dan tanggung jawab.

f. Peserta saling bertukar hasil pekerjaannya untuk saling koreksi


antarpeserta. Peserta diharapkan mampu mengoreksi pekerjaan temannya
secara objektif.

g. Hasil pekerjaan yang sudah dikoreksi oleh temannya dipajang di papan


pajangan yang telah disediakan.

h. Setiap peserta dapat saling membaca pekerjaan temannya. Hal ini


mencerminkan pembelajar sepanjang hayat.

i. Fasilitator memberi penguatan terhadap materi yang sedang dibahas.

j. Fasilitator memberi penjelasan tentang penyelesaian tugas-tugas yang


menjadi tagihan pembelajaran saat On mengerjakan LK 3.3 (Kondisi
Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran) dan LK 3.4 (Penerapan Strategi
Komunikasi dalam Pembelajaran).

k. Setelah peserta melakukan aktivitas pembelajaran, peserta berdoa menurut


keyakinannya Berdoa dapat dipimpin oleh ketua kelas dalam pelatihan ini.

Mengkaji Materi (On)

Peserta pelatihan mempelajari materi yang telah diuraikan pada (In 1).
Peserta membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta dengan penuh
rasa tanggung jawab.

Melakukan Aktivitas Pembelajaran (On)

Peserta mengerjakan tugas-tagas sesuai dengan LK yang wajib dikerjakan


saat On sesuai rencana yang telah disusun pada In1 dan sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dengan tekun dan rasa
percaya diri.

72
SD Kelas Tinggi KK F

Pada kegiatan pembelajaran 2 ini LK yang wajib dikerjakan saat On adalah


LK 3.3 Kondisi Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran dan LK 3.4
Penerapan Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran. Peserta mengerjakan
LK On dengan mandiri dan penuh rasa tanggung jawab.

Presentasi (In2)

a. Peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan On LK 3.3 (Kondisi


Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran) dan LK 3.4 (Penerapan Strategi
Komunikasi dalam Pembelajaran). yang akan dikonfirmasi oleh fasilitator
dan dibahas bersama dengan menghargai pendapat orang lain.

b. Peserta dan penyaji melakukan penguatan materi berdasarkan seluruh


kegiatan pembelajaran dengan rasa percaya diri.

73
Kegiatan Pembelajaran 3

E. Latihan

Setelah Saudara mempelajari materi Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif


dalam Pembelajaran SD di atas, sekarang kerjakanlah latihan ini!

LK 3.1 (Kasus Penerapan Strategi Komunikasi)


1) Bacalah kasus di bawah ini!
2) Setelah membaca kasus di bawah ini, jawablah pertanyaan yang ada pada
bagian bawah kasus!
3) Susun jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini!

Henny Anggraini, seorang siswi Kelas 4 Sekolah Dasar Mekasari sedang


murung ketika pelajaran berlangsung. Menurut laporan Sri Andarusmini, teman
dekatnya, temannya tersebut sudah lebih dari dua minggu sulit diajak bercanda
dan bermain. Diperoleh keterangan juga bahwa, anak itu terkadang berangkat
ke sekolah tanpa dibekali uang saku, sesekali dia mendapat suguhan jajan dari
temannya. Laporan Pak Priyo, wali kelas kelas 4, anak tersebut sering tidak
mengerjakan soal dan pekerjaan rumahnya. Seragam yang dipakainya pun
kumal dan lusuh. Henny Angraini sering diolok-olok temannya. Menurut ketua
kelas di kelas sebelumnya, anak ini termasuk anak yang pintar dan cerdas serta
periang.
Berdasarkan kasus di atas, bagaimanakah cara atau strategi komunikasi yang
akan Saudara gunakan untuk menangani atau membimbing anak tersebut
sehingga dapat kembali pada kondisi sebelumnya ?

74
SD Kelas Tinggi KK F

LK 3.2 (Hal yang Perlu Diperhatikan saat Penerapan Strategi Komunikasi)


1) Pelajari materi Penerapan Strategi Komunikasi!
2) Jawab pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
3) Dalam komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, salah satu yang perlu
kita perhatikan adalah “Respect”. Analisislah yang dimaksud
dengan“Respect” dalam berkomunikasi!
4) Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini!

LK 3.3 (Kondisi Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran) untuk On


1) Pelajari materi Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran SD!
2) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan argumentasi yang
jelas!
3) Perjelaslah pernyataan ini: “Guru harus cepat merespon pendapat atau
pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta didiknya dengan tanpa
membedakan setiap individu”.
4) Tulis jawaban dalam kotak yang disediakan di bawah ini!

75
Kegiatan Pembelajaran 3

LK 3.4 (Penerapan Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran) untuk On


1) Pelajari materi Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam
Pembelajaran SD!
2) Susunlah sebuah laporan pendek (minimal 3 paragraf) tentang penerapan
strategi komunikasi dalam pembelajaran yang efektif yang sudah Bapak dan
Ibu terapkan di kelas Bapak dan Ibu ajar!
3) Tulis laporan dalam kotak di bawah ini!

76
SD Kelas Tinggi KK F

F. Umpan Balik/Tindak Lanjut

Lakukanlah umpan balik kegiatan pembelajaran secara jujur dan bertanggung


jawab atas kondisi kemampuan Saudara setelah mengikuti KP 3, yaitu Penerapan
Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran Sekolah Dasar. Berikut ini
rubrik umpan balik yang menunjukkan kemampuan Saudara dalam memahami KP 3
modul ini.

77
Kegiatan Pembelajaran 3

Kriteria Indikator

Sangat Kompeten Mampu menyelesaikan 100% LK dalam


KP 3 dengan tepat.

Kompeten Mampu menyelesaikan 75% LK dalam


KP 3 dengan tepat.

Cukup Kompeten Mampu menyelesaikan 50% LK dalam


KP 3 dengan tepat. Silakan kembali
mempelajari KP 3.

Kurang Kompeten Mampu menyelesaikan 25% LK dalam


KP 3 dengan tepat. Silakan Saudara
berdiskusi lagi dengan narasumber
tentang isi materi yang terdapat di KP 3.

Tidak Kompeten Tidak mampu menyelesaikan LK dalam


KP 3. Silakan kembali mempelajari dan
mendiskusikan kembali dengan
narasumber materi yang terdapat
dalam KP 3.

78
SD Kelas Tinggi KK F

Kunci Jawaban Latihan/ Kasus/ Tugas

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1

LK 1.1 Komunikasi dalam Pembelajaran


Rubrik Penilaian Komunikasi dalam Pembelajaran

Aspek Nilai

Kejelasan memberikan penjelasan 40

Keruntunan Bahasa 30

Pilihan kata yang Digunakan 30


Total Nilai 100

Contoh jawaban:

Karena pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi. Komunikasi


dikatakan efektif apabila komunikasi yang terjadi menimbulkan arus
informasi dua arah, yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima
pesan. Bila komunikasi sudah berjalan dengan baik dalam proses
pembelajaran, maka pembelajaran akan berjalan dengan efektif.

LK 1.2 Komunikasi Verbal dan Nonverbal


Rubrik Penilaian Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Aspek Nilai

Kejelasan memberikan perbedaan 40

Keruntunan Bahasa 30

Pilihan kata yang Digunakan 30

Total Nilai 100

79
Kunci Jawaban

Contoh jawaban:
No. Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal

1 Komunikasi yang menggunakan Komunikasi tanpa kata-kata


kata-kata, dalam bentuk lisan
maupun tulisan.

2 Lambang bahasa yang Suatu kegiatan komunikasi yang


dipergunakan adalah bahasa menggunakan bahasa isyarat atau
verbal lisan, tertulis pada kertas, bahasa diam (silent).
ataupun elektronik.

3 Komunikasi verbal melalui lisan Komunikasi dengan menggunakan


dapat disampaikan dengan gejala yang menyangkut gerak-
menggunakan media, contohnya gerik (gestures).
menyampaikan informasi melalui
telepon.

LK 1.3 Berkomunikasi dengan Peserta Didik


Rubrik Penilaian Berkomunikasi dengan Peserta Didik

Aspek Nilai
Kejelasan memaparkan contoh komunikasi 40
yang efektif, empatik, dan santun
Keruntunan Bahasa 30
Pilihan kata yang Digunakan 30

Total Nilai 100

LK 1.4 Bentuk Komunikasi


Rubrik Penilaian Bentuk Komunikasi

Aspek Nilai

Kejelasan menentukan jenis komunikasi 40


Kejelasan memberikan alasan 30

80
SD Kelas Tinggi KK F

Aspek Nilai

Kejelasan memberikan contoh komunikasi 30

Total Nilai 100

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2


LK 2.1 Proses Komunikasi
Rubrik Penilaian Proses Komunikasi

Aspek Nilai

Kejelasan memberikan penjelasan 40


Keruntunan Bahasa 30

Pilihan kata yang Digunakan 30


Total Nilai 100

Contoh jawaban:

Karena kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan mengorganisasikan


lingkungan peserta didik untuk menyampaikan pesan berupa pengetahuan,
keterampilan, dan penanaman sikap-sikap tertentu dari pendidik kepada
peserta didik. Dalam penyampaian pesan-pesan tersebut, secara tidak
langsung tentunya pendidik harus menguasai tata cara berkomunikasi agar
peserta didik mudah memahami materi yang sedang disampaikan. Oleh
karena itu, seorang pendidik harus menguasai proses komunikasi yang terjadi
selama proses pembelajaran berlangsung.

LK 2.2 (Strategi Komunikasi)


Rubrik Penilaian Strategi Komunikasi

Aspek Nilai
Kelengkapan memberikan alasan (2 30
alasan)
Kejelasan memberikan alasan 40

Keruntunan bahasa yang digunakan 30

Total Nilai 100

81
Kunci Jawaban

Contoh Alasan:

No. Alasan

1 agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah


dipahami peserta didik.

2 agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

LK 2.3 Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Rubrik Penilaian Penerapan Komunikasi Verbal dan Nonverbal

No. Aspek Kriteria Nilai


Contoh penerapan komunikasi verbal 30
dalam pembelajaran disajikan secara
jelas
Contoh
Contoh penerapan komunikasi verbal 20
penerapan
1 dalam pembelajaran disajikan kurang
komunikasi
jelas
verbal
Contoh penerapan komunikasi verbal 10
dalam pembelajaran disajikan tidak
jelas
Contoh penerapan komunikasi 30
nonverbal dalam pembelajaran
disajikan secara jelas
Contoh
Contoh penerapan komunikasi 20
penerapan
2 nonverbal dalam pembelajaran
komunikasi
disajikan kurang jelas
nonverbal
Contoh penerapan komunikasi 10
nonverbal dalam pembelajaran
disajikan tidak jelas
Menggunakan bahasa yang jelas 30
3 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

LK 2.4 Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

82
SD Kelas Tinggi KK F

Rubrik Penilaian Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

No. Aspek Kriteria Nilai


Contoh komunikasi efektif bila peran 30
guru sebagai moderator disajikan
secara jelas
Contoh Contoh komunikasi efektif bila peran 20
1 komunikasi guru sebagai moderator disajikan
efektif kurang jelas
Contoh komunikasi efektif bila peran 10
guru sebagai moderator disajikan tidak
jelas
Menggunakan bahasa yang jelas 30
2 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3

LK 3.1 Kasus Penerapan Strategi Komunikasi

Rubrik Penilaian Kasus Penerapan Strategi Komunikasi

Aspek Nilai

Ketepatan jawaban 30

Kejelasan argumen 40

Penggunaan bahasa 30

Total Nilai 100

Strategi komunikasi yang dapat digunakan pada kasus Eka Puspitasari adalah
penggabungan dari strategi komunikasi, kondisi psikologi, perkembangan anak usia

83
Kunci Jawaban

6-12 tahun, teknik komunikasi yang dilakukan, media yang digunakan dalam proses
interaksi, dan lain-lain.

LK 3.2 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Penerapan Strategi Komunikasi

Rubrik Penilaian Penerapan Strategi Komunikasi

No. Aspek Kriteria Nilai


Analisis disajikan secara jelas 30
1 Analisis Analisis disajikan kurang jelas 20
Analisis disajikan tidak jelas 10
Menggunakan bahasa yang jelas 30
2 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

Contoh Jawaban:

Respect, adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang kita sampaikan. Jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang,
lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang.
Pahami bahwa seorang pendidik harus bisa menghargai setiap siswa yang
dihadapinya. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang
pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada
prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita membangun
komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka
kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan sinergi yang akan
meningkatkan efektivitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai tim.

LK 3.3 Kondisi Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran


Rubrik Penilaian Kondisi Psikologi dalam Interaksi Pembelajaran

No. Aspek Kriteria Nilai


Argumentasi disajikan secara jelas 30
1 Argumentasi
Argumentasi disajikan kurang jelas 20

84
SD Kelas Tinggi KK F

No. Aspek Kriteria Nilai


Argumentasi disajikan tidak jelas 10
Menggunakan bahasa yang jelas 30
2 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

Contoh Jawaban:

Maksud dari pernyataan tersebut adalah guru harus dapat memahami perbedaan
dan kemampuan setiap individu dari peserta didiknya sehingga dapat memberikan
respon secara tepat. Setelah itu guru dapat memberikan tanggapan secara positif
terhadap semua respon yang telah diberikan oleh peserta didiknya.

LK 3.4 Penerapan Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran


laporan pendek (minimal 3 paragraf) tentang penerapan strategi komunikasi dalam
pembelajaran yang efektif yang sudah Bapak dan Ibu terapkan di kelas Bapak dan
Ibu ajar

85
Kunci Jawaban

Rubrik Penilaian Laporan Pendek Penerapan Strategi Komunikasi dalam


Pembelajaran yang Efektif

No. Aspek Kriteria Nilai


Laporan yang dibuat minimal tiga 30
paragraf
1 Kelengkapan
Laporan yang dibuat dua paragraf 20
Laporan yang dibuat satu paragraf 10
Contoh penerapan strategi komunikasi 30
dalam pembelajaran yang efektif
Contoh disajikan secara jelas
Penerapan
Contoh penerapan strategi komunikasi 20
Strategi
2 dalam pembelajaran yang efektif
Komunikasi
disajikan kurang jelas
dalam
Pembelajaran Contoh penerapan strategi komunikasi 10
dalam pembelajaran yang efektif
disajikan tidak jelas
Menggunakan bahasa yang jelas 30
3 Bahasa Menggunakan bahasa yang kurang jelas 20
Menggunakan bahasa yang tidak jelas 10

86
SD Kelas Tinggi KK F

Evaluasi

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pak Rahmat guru kelas VI SD, ia memberikan tanggapan terhadap siswanya


berupa penguatan (reinforcement) berbentuk gesture di dalam kegiatan
pembelajaran.
Hal yang dapat dilakukan oleh Pak Rahmat adalah dengan cara....
a. Mengangguk-anggukan kepala disertai muka ceria kepada siswa yang
menjawab dengan tepat.
b. Memberikan hadiah disertai pujian kepada siswa yang menjawab tepat.
c. Memberikan pujian disertai ucapan selamat terhadap respons siswa yang
benar.
d. Mengucapkan “Selamat atas keberhasilanmu menjawab”, kepada siswa
yang menjawab benar.

2. Saat akhir pembelajaran, guru memberikan pertanyaan secara klasikal untuk


menggali kemampuan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Salah
satu siswa menjawab salah.
Cara guru merespons siswa tersebut dengan empati dan santun adalah ....

a. “Kurang tepat. Siapa yang dapat menjawab dengan benar?”

b. “Kurang tepat, Kamu perlu banyak belajar!”

c. “Mengapa Kamu menjawab begitu? Coba berikan alasanmu!”

d. “Siapa yang dapat menjawab dengan benar?”

3. Saat pembelajaran, guru memberikan pertanyaan yang dijawab beberapa siswa.


Salah satu siswa menjawab salah atau berbeda dengan siswa lainnya.
Cara guru dalam memberi tanggapan yang efektif, empati, dan santun yaitu….

a. "Coba kamu pelajari lagi materinya, mengapa jawaban kamu bisa


berbeda?"

87
Evaluasi

b. "Menurut yang lain, mana jawaban yang benar?"

c. "Mengapa kamu menjawab begitu? Coba berikan alasanmu!

d. "Coba kita dengar bersama, mengapa jawaban teman kamu berbeda


dengan yang lain?"

4. Pak Imron memberikan pujian kepada Asmawi, peserta didiknya yang mampu
menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan kepada Asmawi. Pujian yang
diberikan Pak Imron kepada Asmawi adalah dengan cara Pak Imron
mengacungkan jempol.

Pujian seperti yang dilakukan Pak Imron kepada Asmawi merupakan jenis
komunikasi…

a. personal
b. satu arah
c. verbal
d. nonverbal

5. Ibu Prapti menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didiknya di kelas IV


dengan jelas. Sehingga materi pelajaran yang disampaikan Bu Prapti dapat
dimengerti dengan baik oleh peserta didik.

Berdasarkan ilustrasi di atas, berarti Bu Prapti sudah menerapkan strategi


komunikasi dalam pembelajaran, yaitu….

a. clarity
b. humble
c. audible
d. respect

6. Ibu Susbandiyah memuji Ikhsan dengan acungan jempol tanpa kata-kata karena
Ikhsan berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

88
SD Kelas Tinggi KK F

Berdasarkan kasus di atas, Ibu Susbandiyah telah menerapkan fungsi


komunikasi nonoverbal...
a. Komplemen
b. Aksentuasi
c. Ekspresi wajah
d. Repetisi
7. Para siswa kelas 5 SD belajar di dalam kelas. Mereka menerima materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Pesan yang diterima oleh para siswa tersebut dalam proses komunikasi
merupakan unsur….

a. media
b. noise
c. message
d. decoding

8. Ibu Defitianur menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa kelas 6 SD. Ibu
Defitrianur memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memberikan
tanggapan terhadap materi pelajaran yang telah diterima.

Tanggapan yang diberikan para siswa terhadap materi pelajaran yang telah
diterima dalam proses komunikasi merupakan unsur….

a. receiver
b. response
c. encoding
d. decoding

9. Komunikasi yang melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu,


individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.

Pernyataan di atas merupakan komunikasi kelompok jenis…

a. small groups
b. medium groups

89
Evaluasi

c. large groups
d. short groups

10. Ibu Malihah menegur siswa yang tidak memperhatikan saat ia mengajar dengan
cara menatap langsung siswa tersebut.

Komunikasi yang diberikan ibu Malihah kepada siswa tersebut merupakan


komunikasi…

a. verbal
b. nonverbal
c. kelompok
d. massa

90
SD Kelas Tinggi KK F

Penutup

Pelaksanaan suatu kegiatan akan berjalan lancar apabila dipersiapkan dengan


optimal dan pada saat pelaksanaan semua unsur melaksanakan perannya dengan
optimal dan melaksanakan kerja sama dengan baik serta penuh tanggung jawab.
Oleh karena itu, komitmen yang kuat dari semua pihak terkait akan mendukung
keberhasilan pelaksanaan pelaksanaan diklat Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru Sekolah Dasar sangat diperlukan untuk membentuk guru
profesional dan kompeten untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Melalui penyusunan modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini


diharapkan dapat digunakan oleh guru dalam rangka meningkatkan kompetensinya.
Pengetahuan, keterampilan yang didapat hendaknya dapat dipraktikan dalam
menunaikan tugas melaksanakan pembelajaran sehari-hari. Modul ini masih sangat
mungkin untuk dikembangkan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang
dihadapi demi tercapainya tujuan peningkatan kompetensi guru sekolah dasar.

91
Penutup

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, tak ada karya yang sempurna. Kami, para
penyusun meminta saran dan kritik demi perbaikan penyusunan modul/bahan ajar
demi kepentingan di masa depan. Terima kasih.

92
SD Kelas Tinggi KK F

Daftar Pustaka

Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya. (2003). Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
Pusaka Setia.

Ahmad Rohani. (2004). Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta

Effendi, Onong Uchjana.(2004). Dimensi-dimensi Komunikasi.Cet. Ke-4. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Elearn Limited. (2007). Management Extra: Effective Communications. Amsterdam:


Elsevier.

Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Jakarta: Graha ilmu.

Hudjana, Agus M. (2003). Komunikasi Intrapersonal dan Komunikasi


Interpersonal.Cet. Ke-1. Yogyakarta: Kanisius.

Ho, Andrew dan Liaw, Ponijan. (2010). Great Motivation Smart Communication,
Jakarta: PT Dramedia Pustaka Utama.

Iriantara, Yosal dan Syaripudin Usep. (2013). Komunikasi Pendidikan, Bandung: PT


Remaja Rosda Karya.

Jalaludin.Rakhmat.(2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lestari G, Endang dan Maliki. (2003). Komunikasi yang Efektif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Masitoh & Laksmi Dewi. (2009). Strategi Pembelajaran, Jakarta: DEPAG RI.

Muhammad, Arni. (2001). Komunikasi Organisasi.Cet. Ke-4. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyana.Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: (suatu pengantar). Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno. (2007). Strategi Belajar Mengajar,


Bandung: Refika Aditama.

93
Daftar Pustaka

Roudhonah.(2007). Ilmu Komunikasi.Cet. 1.Jakarta : Kerja sama Lembaga Penelitian


UIN Jakarta dan Jakarta Press.

Suranto.(2005). Komunikasi Perkantoran. Yogyakarta: Media Wacana.

Sutikno, M. Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran Efektif. Bandung: Prospect.

Uchyana Effendy,Onong.(2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Wardani.(2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar


Mengajar.PAU-DIKTI DIKNAS. Jakarta.

ttp://wordnetweb.princeto.edu/perl/webwn?s=strategy. Akses 10 Desember 2015.

http://yogoz.wordpress.com/2011/02/12/komunikasi-pembelajaran/#more.
Akses 11 Desember 20115.

94
vcvcvcv
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

SEKOLAH DASAR (SD)


KELAS TINGGI
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI F

PROFESIONAL:
KAJIAN MATERI IPS SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

Penulis:
Ari Pudjiastuti
Falidan Ahmad
Istiqomah
Penelaah:
Wida Matria Trisnawati
Desain Grafis dan Ilustrasi:
Tim Desain Grafis

Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
SD Kelas Tinggi KK F

Daftar Isi

Hal

Daftar Isi ...................................................................................................................................................... iii


Daftar Gambar ............................................................................................................................................ v
Daftar Tabel ............................................................................................................................................... vi
Pendahuluan............................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................................................ 2
C. Peta Kompetensi ....................................................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup ........................................................................................................................... 3
E. Saran Cara Penggunaan Modul ........................................................................................... 3
Kegiatan Pembelajaran 1 Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial .................. 33
A. Tujuan mempelajari modul ................................................................................................ 33
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .................................................................................. 33
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 33
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................................................ 50
E. Latihan/Kasus/Tugas ........................................................................................................... 53
Kegiatan Pembelajaran 2 Kajian Materi IPS Kelas Tinggi..................................................... 55
A. Tujuan .......................................................................................................................................... 55
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .................................................................................. 55
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 55
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................................................ 88
E. Latihan/Kasus/Tugas ........................................................................................................... 91
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ....................................................................................... 92
Kegiatan Pembelajaran 3 Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika
Kehidupan Global ................................................................................................................................... 93
A. Tujuan .......................................................................................................................................... 93
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .................................................................................. 93
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 93
D. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................................................... 118
E. Latihan/Kasus/Tugas ........................................................................................................ 119

iii
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ASEAN? ....................................................................................... 119
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ..................................................................................... 122
Pengembangan Soal ............................................................................................................................ 123
Evaluasi .................................................................................................................................................... 127
Penutup .................................................................................................................................................... 133
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 135

iv
SD Kelas Tinggi KK F

Daftar Gambar

Hal

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ........................................................... 3


Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh .......................................................... 4
Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ........................................... 6

v
Daftar Tabel

Hal

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul ................................................................................. 9

vi
SD Kelas Tinggi KK F

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan


anak yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia tersebut menurut
Piaget (1963) berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya
pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia sebagai
keseluruhan yang utuh atau holistik. Mereka juga belum memahami konsep yang
abstrak, yang mereka pedulikan adalah hal yang kongkrit. Padahal bahan materi IPS
penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep seperti manusia,
lingkungan, waktu, perubahan, kesinambungan, keragamanan sosial, ekonomi, dan
budaya adalah konsep-konsep abstrak dalam materi IPS yang dibelajarkan kepada
peserta didik tingkat SD.

Pembelajaran IPS SD akan dimulai dengan pengenalan diri, keluarga, tetangga,


lingkungan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), kelurahan/desa, kecamatan,
kota/kabupaten, propinsi, negara-negara tetangga, kemudian dunia. Materi dimulai
dari lingkungan terdekatnya, anak-anak akan belajar dan menjadi berkembang
dengan kesadaran akan ruang dan waktu yang semakin meluas, dan mencoba
berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah
salah satu upaya yang akan membawa kesadaran terhadap ruang, waktu dan
lingkungan sekitar bagi anak.

Berbagai cara dan metode dikaji untuk membantu memudahkan konsep-konsep


abstrak itu dipahami anak. Itulah sebabnya IPS di SD bergerak dari yang kongkrit ke
yang abstrak dengan mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas
dan pendekatan spiral dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari
yang sempit menjadi luas, dari yang dekat ke yang jauh, dan seterusnya. IPS
merupakan bidang studi yang mempelajari, mengolah, dan membahas hal-hal yang
berhubungan dengan masalah-masalah interaksi manusia hingga benar-benar dapat
dipahami dan diperoleh pemecahannya. Penyajiannya merupakan bentuk yang
terpadu dari berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan
sesuai dengan kepentingan sekolah. Dengan demikian, pembelajaran IPS yang

1
Pendahuluan

dilaksanakan baik di pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi tidak menekankan


pada aspek teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah,
mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya
disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Kajian masyarakat dalam
IPS juga dapat dilakukan dalam lingkungan yang luas, yaitu lingkungan negara lain,
baik yang ada di masa sekarang atau di masa lampau. Dengan demikian, peserta
didik yang mempelajari IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali
pengetahuan tentang masa lampau umat.

Selain peningkatan kompetensi akademis, peserta didik juga harus ditingkatkan


pembentukan karakternya. Hal ini mengingat bangsa yang besar disamping
memiliki kompetensi yang tinggi, juga harus memiliki karakter kuat mulai dari
lingkungan terdekat hingga kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehubungan
dengan itu, penyelenggaraan pendidikan nasional terutama pendidikan dasar dan
menengah dapat dikatakan sudah pad ajalur yang tepat karena telah mendidikkan
karakter sekaligus membentuk intelektualisas berupa kompetensi. Upaya tersebut
diharapkan berlangsung secara seimbang serta mengindahkan asas keberlanjutan
dan kesinambungan (Kemendikbud, 2017).

B. Tujuan

Tujuan disusunnya modul ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lengkap
dan jelas tentang pembelajaran IPS di Sekolah Dasar kelas tinggi secara teori dan
implementasinya dalam rangka menunjang peningkatan kompetensi profesional
guru dan penguatan pendidikan karakter di Sekolah Dasar.

C. Peta Kompetensi

1. Menjelaskan tentang materi keilmuan IPS.


2. Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan
keterampilan IPS.
3. Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS.
4. Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial
dalam konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan
global

2
SD Kelas Tinggi KK F

D. Ruang Lingkup

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial


2. Kajian materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran


disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka
dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur
model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan di bawah.

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

E. 1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh


Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang
dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen. GTK maupun

3
Pendahuluan

lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara
terstruktur pada suatu waktu yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang


dapat dilihat pada alur di bawah ini.

Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut.

a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari:

 latar belakang yang memuat gambaran materi


 tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
 kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
 ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
 langkah-langkah penggunaan modul

4
SD Kelas Tinggi KK F

b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi H fasilitator
memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi
yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.
Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun
berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan
diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana


menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan, dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir


Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In


Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).

5
Pendahuluan

Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
alur berikut ini.

Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In


Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut.

a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In
service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:

6
SD Kelas Tinggi KK F

 latar belakang yang memuat gambaran materi


 tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
 kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
 ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
 langkah-langkah penggunaan modul
b. In Service Learning 1 (IN-1)
 Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi F (Profesional):
Kajian Materi IPS Kelas Tinggi, fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai
dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

 Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berpikir reflektif, diskusi,
brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui
Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.

c. On the Job Learning (ON)


 Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi F (Profesional):
Kajian Materi IPS Kelas Tinggi, guru sebagai peserta akan mempelajari materi
yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN 1). Guru sebagai peserta
dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam
mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.

7
Pendahuluan

 Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun
di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN 1 dan
sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer
discussion yang secara langsung dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja
melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan
pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan, dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang
akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. Pada bagian ini juga
peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan
pembelajaran

f. Persiapan Tes Akhir


Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

E. 3. Lembar Kerja
Modul Pengembangan keprofesian Berkelanjutan kelompok kompetensi F
(Profesional): Kajian Materi IPS Kelas Tinggi, terdiri dari beberapa kegiatan
pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran
sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

8
SD Kelas Tinggi KK F

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK 01 Identifikasi hakikat IPS dan nilai karakter TM, IN1

2. LK 02 Implementasi PPK dalam Pembelajaran IPS TM, IN 1

3. LK 03 Analisis Sejarah Kerajaan Hindu, Buddha, dan TM, IN 1


Islam di Indonesia

4. LK 04 Implementasi Pendidikan Karakter dalam TM, IN 1


Materi IPS

5. LK 05 Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Alam TM, ON

6. LK 06 Kakarteristik Geografis dan keragaman sosial TM, IN1


budaya Indonesia

7. LK 07 Karakteristik Geografis dan keragaman sosial TM, ON


budaya di ASEAN

8. LK 08 Pengembangan Soal IPS di SD TM, ON

9
Pendahuluan

Keterangan:

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada In service learning 1

ON : Digunakan pada on the job learning

10
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 1
Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

A. Tujuan mempelajari modul

Setelah mempelajari modul, peserta mampu memahami hakikat Pembelajaran Ilmu


Pengetahuan Sosial (IPS) dan mengimplementasikan pembelajaran IPS dengan
pendidikan karakter dalam pembelajaran.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat:

1. Menyimpulkan pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial;


2. Menganalisis tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial;
3. Memerinci fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan bagian-bagian
ilmunya;
4. Menganalisis karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial;
5. Menyeleksi sumber dan kajian materi Ilmu Pengetahuan Sosial;
6. Mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.

C. Uraian Materi

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Muhammad Numan (2001) menyatakan bahwa hahikat pendidikan IPS adalah suatu
penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, idiologi negara dan disiplin ilmu
lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan
secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar
dan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kajian ilmu yang membahas
hubungan manusia dengan lingkungannya sekitar dan sosial budaya masyarakat
(Winataputra: 2009). Hidayati (2008) menyatakan hakikat pembelajaran IPS adalah
telaah manusia dan dunianya yang selalu hidup bersama dengan lingkungan alam
dan sosial budaya masyarakat. Pembelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan bahan kajian geografi, ekonomi,

33
Kegiatan Pembelajaran 1

sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara dengan menampilkan permasalahan


sehari-hari masyarakat. IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-
konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan
dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi peserta didik dan
kehidupannya. IPS merupakan ilmu yang memadukan sejumlah cabang-cabang ilmu
sosial yang kemudian diolah berdasarkan keterkaitan dan keterpaduan dengan
aktivitas manusia sebagai makhluk sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas
dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah,
geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Hakikat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar merupakan proses


pembelajaran terpadu yang mengaitkan kajian dan hubungan antar disiplin ilmu-
ilmu sosial. Keterpaduan tersebut terlihat dari kajian dan materi ajar yang memuat
materi pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan antropologi. Geografi,
ekonomi, sejarah, dan antropologi merupakan bagian disiplin ilmu pengetahuan
sosial yang memiliki keterpaduan yang tinggi dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan
wilayah-wilayah karakteristik ruang, sedangkan sejarah memberikan wawasan
berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi
studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur
sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi spiritual,
teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan
ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas
yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial
merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi,
proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini
digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.

Dengan demikian, hakikat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar


merupakan mata pelajaran yang mempelajari hubungan antar manusia dengan
manusia (individu maupun kelompok) dan lingkungan (alam dan sosial budaya)
dalam konteks sebagai makhluk sosial di masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial
bukan disiplin ilmu yang terpisah, tetapi sebuah ilmu yang disajikan secara terpadu

34
SD Kelas Tinggi KK F

menjadi sebuah payung kajian masalah yang memayungi disiplin ilmu-ilmu sosial
lainnya.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta


didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil
mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu


pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa
tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri
siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan
kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada
pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat. Sedangkan tujuan ketiga
lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan
dirinya, masyarakat maupun ilmu. Ketiganya harus berorientasi untuk membekali
siswa dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan
masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungan sosial budaya masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat tiga aspek yang harus dikembangkan dalam
pembelajaran IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial dan individual.
Pengembangan kemampuan intelektual didasarkan pengembangan disiplin ilmu itu
sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skills. Tujuan intelektual
berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin
ilmu-ilmu sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosedural dalam mencari
informasi dan mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan intelektual ini
akan selalu berhubungan dengan aspek pengembangan individual.

Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan


tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, tujuan ini untuk
mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi, rasa tanggung jawab sebagai

35
Kegiatan Pembelajaran 1

warga negara dan dunia, serta berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan dan
bangsa. Termasuk dalam tujuan ini adalah pengembangan pemahaman dan sikap
positif siswa terhadap nilai, norma, dan moral yang berlaku dalam masyarakat.

Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial ialah
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah
diorganisasikan secara baik.

Dari uraian di atas tujuan pelajaran IPS dapat dirinci sebagai berikut.

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,


melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode


yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat


keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu


membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang
tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri


sendiri agar survive kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

Pembelajaran IPS juga diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:

a. menghayati dan mengakui nilai-nilai Pancasila;


b. mengakui dan menghormati harkat manusia;
c. menghayati dan mengakui nilai/ajaran agamanya;
d. memupuk sikap toleran, arif, peduli, saling mengharagai;

36
SD Kelas Tinggi KK F

e. menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan;


f. bersikap positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya;
g. menghormati milik orang lain dan milik negara;
h. terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya;
i. menghayati dan mematuhi norma-norma dalam masyarakat;
j. menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah.

3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah
karena peserta didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-
beda dengan latar belakang dan masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan
tingkat perkembangannya, peserta didik Sekolah Dasar belum mampu memahami
keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat
diperkenalkan kepada masalah-masalah tersebut melalui pengajaran IPS.

Pemberian pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar mempunyai


beberapa fungsi berikut ini.

a. Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau


kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi
lebih bermakna;
b. Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah
sosial secara rasional dan bertanggung jawab agar peserta didik dapat
mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan
antarmanusia.

4. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

Karateristik mata pelajaran IPS antara lain sebagai berikut.

a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,


sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga
bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001).
b. Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah,
ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok
bahasan atau topik (tema) tertentu.

37
Kegiatan Pembelajaran 1

c. Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang


dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
d. Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan
masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan
pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya
perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan,
keadilan dan jaminan keamanan.
e. Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan
memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.
Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.

Dimensi dalam
kehidupan Ruang Waktu Nilai/Norma
manusia

Area dan Alam sebagai Alam dan Kaidah atau aturan


substansi tempat dan kehidupan yang yang menjadi perekat
pembelajaran penyedia selalu berproses, dan penjamin
potensi sumber masa lalu, saat ini, keharmonisan
daya dan yang akan kehidupan manusia
datang dan alam

Contoh Adaptasi Berpikir Konsisten dengan


Kompetensi spasial dan kronologis, aturan yang
Dasar yang eksploratif prospektif, disepakati dan kaidah
dikembangkan antisipatif alamiah masing-
masing disiplin ilmu

Alternatif Geografi Sejarah Ekonomi, Sosiologi/


penyajian dalam Antropologi
mata pelajaran

(Sumber: Sardiman, 2004)

Karakteristik IPS juga terletak pada pengembangan materinya yang menggunakan


pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai dari lingkungan
masyarakat yang sangat sempit/terdekat (kontekstual) menuju pada lingkungan
masyarakat yang lebih luas.

38
SD Kelas Tinggi KK F

Konsep expanding dapat dibedakan atas beberapa jenis berikut.

a. Expanding Community Approach (pendekatan kemasyarakatan yang melebar


dan meluas). Dalam pendekatan ini misalnya, keluarga, masyarakat petani,
masyarakat desa, masyarakat perkotaan, dan masyarakat lainnya yang lebih
luas dan jauh.
b. Expanding Environmental Approach (pendekatan lingkungan yang meluas).
Misalnya diawali dengan lingkungan keluarga-kampung, selanjutnya melebar
dan meluas yaitu sekolah, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, Negara, dan
seterusnya.
c. Expanding Thematical Approach (pendekatan tema yang meluas dan
mendalam). Tema dimulai dari yang terdekat hingga ke tema yang lebih luas.

5. Sumber dan Kajian materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Ada 5 macam sumber materi IPS yakni seperti uraian berikut.

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara
dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi
yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang
dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-
tokoh dan kejadian-kejadian besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, dan keluarga.

Ada juga yang membagi sumber dan bahan materi IPS sebagai berikut.

a. Lingkungan sosial: lingkungan sosial ekonomi, lingkungan sosial politik,


keamanan dan ketertiban.

39
Kegiatan Pembelajaran 1

b. Lingkungan alam : tanah, air, udara yang ada diatasnya, segala jenis kekayaan
alam.

c. Lingkungan masyarakat dan budaya: berupa ide, tindakan, pengetahuan,


kesenian, adat istiadat, suku, bahasa.

d. Nara sumber : tokoh masyarakat, peserta didik, pejabat pemerintah, pegawai.

Keempat sumber bahan IPS tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Geografi
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang paling banyak berkaitan dengan hidup
manusia sehari-hari, dimana kita tinggal pada sebidang tanah, menghirup udara,
minum air, menikmati panas matahari dan sebagainya. Karena itu banyak
pemahaman tentang lingkungan hidup kita, cara pemanfaatan sumber alam,
berbagai tempat pemukiman manusia, serta perilaku manusia bisa diperoleh dari
geografi. Dasar-dasar keilmuan geografi yang dikenal sekarang menyelidiki aspek-
aspek fisik alamiah, hubungan manusia dengan lingkungan sosial, dan mempelajari
tentang bumi, tanah, air, udara, iklim, sampai pada flora dan fauna, serta kedudukan
bumi dalam tata surya.

Konsep-konsep dasar geografi antara lain: lingkungan, lokasi/keruangan, wilayah,


unsur-unsur biotik dan abiotik, sumber produksi, penduduk, bola dunia (globe), dan
iklim.

b. Ekonomi
Ekonomi sebagai kajian IPS dapat ditelusuri/ dilacak ke belakang sampai dengan
jaman Yunani kuno. Setelah memperhatikan bagaimana cara manusia
mempertahankan hidup, seperti bercocok tanam, berburu, beternak, menangkap
ikan dan lain-lain. Aristoteles berpendapat bahwa mereka telah menghasilkan
sesuatu untuk orang lain (produksi). Dia menghargai usaha mereka untuk
memperoleh pendapatan, karena dengan begitu mereka berusaha mencapai
kemakmuran, berupa hasil produksi dari mengolah tanah (agraris). Oleh karena itu
bidang ekonomi meliputi pemenuhan kebutuhan, yang harus diatasi melalui tiga
kegiatan ekonomi, yaitu produksi (pembuatan barang), distribusi (pembagian
kepada mereka yang memerlukan), dan konsumsi (penggunaan barang).

40
SD Kelas Tinggi KK F

Masalah pokok ekonomi tersebut bersumber pada ketimpangan kebutuhan manusia


dibandingkan alat untuk memenuhinnya. Kebutuhan manusia tidak terbatas,
sedangkan alat pemuas kebutuhan baik barang maupun jasa terbatas. Keadaan
timpang (kelangkaan) tersebut memaksa manusia harus memilih alternatif yang
paling baik. Begitu pula tiap kelompok (masyarakat) mulai rumah tangga
perusahaan sampai negara harus mengambil keputusan (pilihan) terhadap masalah-
masalah ekonomi tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara
menciptakan tata ekonomi yang mampu meningkatkan produktifitas dan taraf
kemakmuran masyarakat.

Beberapa konsep dasar ekonomi antara lain: kelangkaan, pembagian kerja, barang,
jasa, kemakmuran, produksi, distribusi, konsumsi, pasar, uang, harga, kredit,
tabungan, dan lain-lain.

c. Sosiologi
Sosiologi mulai tumbuh dan berkembang pada pertengahan abad 19. Sebagian besar
pakar sosiologi berpendapat bahwa penyelidikan terhadap gejala kemasyarakatan
yang berkembang mengikuti tiga aliran.

Ketiga aliran tersebut adalah sebagai berikut.

1) Sosiologi sebagai ilmu yang bertugas menyelidiki interaksi manusia yang


memiliki pengaruh timbal balik dalam kehidupan masyarakat.
2) Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
berinteraksi dengan orang lain.
3) Memandang sosiologi sebagai pengkajian terhadap sistem sosial secara
sistematis yang memiliki tujuan tertentu.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa masalah yang menjadi pusat
perhatian sosiologi adalah hubungan antarpribadi, kelompok manusia atau
masyarakat sebagai keseluruhan.

Konsep-konsep dasar sosiologi antara lain: mempelajari masalah lembaga-lembaga


masyarakat (pendidikan, kesenian, keagamaan, dan lain-lain), kebudayaan dan
kepribadian, struktur sosial, dinamika kelompok, hubungan antar kelompok, peran
dan status seseorang dalam kehidupan berkelompok.

41
Kegiatan Pembelajaran 1

d. Sejarah
Sejarah merupakan cabang ilmu yang mencatat dan menjelaskan peristiwa masa
lampau sebagai sesuatu tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
sendiri. Tujuan utama mempelajari sejarah ialah menafsirkan keadaan masa kini
melalui analisis dan pemahaman peristiwa masa lampau dan. Hasil analisis ini
digunakan untuk membuat “peta” ramalan untuk masa yang akan datang. Konsep
dasar sejarah antara lain: waktu, perubahan, dan perkembangan.

Sejarah mengandung berbagai ciri berikut ini.

1) Obyektifitas yang tetap dibatasi oleh subyektifitas.

2) Perkembangan yang berkelanjutan.

3) Terikat pada lingkungan geografis.

4) Terdapat hubungan kausalitas dalam batas situasi dan kondisi tertentu.

Dari ciri tersebut dapat diketahui bahwa mempelajari sejarah memiliki manfaat bisa
membuat orang bijaksana. Manfaat ini akan diperoleh anak karena pelajaran sejarah
dapat digunakan untuk:

1) Menanamkan cinta dan kebanggaan terhadap negara, tanah air dan bangsa.

2) Memupuk saling pengertian (toleransi) dengan orang lain (bangsa) lain.

3) Meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya bangsa.

4) Mengembangkan pengertian dan penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain
sebagai makhluk sosial.

Karena pentingnya peran sejarah maka sejarah masuk dalam mata pelajaran IPS

e. Antropologi
Antropologi membahas pemahaman perilaku manusia sebagai makluk sosial dalam
usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, sebagai salah satu ciri
yang membedakan dari makluk hidup lainnya. Proses penyesuaian tersebut
menimbulkan kebudayaan atau hasil budidaya. Kebudayaan bukanlah warisan,
melainkan harus dipelajari. Kebudayaan merupakan produk dari perilaku manusia
itu sendiri.

Antropologi memiliki 2 cabang yaitu:

42
SD Kelas Tinggi KK F

1) Antropologi fisik, mempelajari aspek biologis manusia seperti perbedaan fisik,


warna kulit, rambut, mata, bentuk muka, dan tinggi tubuh yang disebabkan
keturunan. Selain itu menyelidiki pertumbuhan (evolusi ) manusia sendiri.

2) Antropologi budaya, mempelajari kebudayaan manusia sendiri. Manusia bukan


hanya makluk hidup yang secara individu punya ciri khas sendiri, melainkan
juga makluk sosial yang melahirkan kebudayaan yang berbeda-beda. Mereka
hidup berkelompok mulai dari kutub utara yang beku sampai di padang sahara
yang gersang dan panas, dan hidup dalam berbagai benua.

Konsep-konsep dasar antropologi antara lain: kebudayaan, nilai-nilai, kepercayaan,


adat-istiadat, peran, dan peradaban.

f. Politik
Sasaran dari pembahasan politik ialah hal-hal yang berhubungan dengan
pemerintahan, serta cara-cara terbaik untuk mengatur tata kehidupan masyarakat.

Teori-teori politik banyak bersumber pada filsafat dan sejarah, karena konsep-
konsep dan teori-teorinya sendiri baru tumbuh. Teori baru dalam ilmu politik ini,
kemudian memindahkan orientasinya pada masalah perilaku (behavior), terutama
karena pengaruh ilmu-ilmu perilaku seperti antropologi sosial, psikologi sosial dan
sosiologi. orientasi baru ini berpendapat bahwa sasaran ilmu politik terdiri dari tiga
hal yaitu:

1) Studi terhadap para pelaku politik (political actors) yaitu mereka yang giat
dalam proses politik, kelompok-kelompok elite, serta proses sosial politik.

2) Penerapan metode-metode empiris dan analisis kuantitatif dari ilmu lain


(seperti matematika dan statistik). Di samping itu juga diterapkan metode kerja
lapangan.

3) Menarik konsep-konsep baru dalam rangka pengembangan generalisasi dan


teori, seperti: kekuasaan, peran, sosialisasi politik; konsep-konsep tersebut
menjadi sering digunakan dalam percaturan ilmu politik.

Pada akhir-akhir ini ilmu politik banyak membantu pendidikan kewarganegaraan


(Civic Education). Di Amerika Serikat kadang-kadang ilmu politik disatukan dengan
Pengetahuan Sosial (Social Studies).

43
Kegiatan Pembelajaran 1

Konsep-konsep dasar politik antara lain meliputi negara, kekuasaan, sistem politik,
pemerintah, rakyat, hukum, UUD, keadilan, proses peradilan, dan DPR.

g. Psikologi
Psikologi ialah ilmu tentang perilaku manusia dan juga binatang. Sasaran
penyelidikan psikologi sama dengan sasaran sosiologi dan antropologi. Namun,
aspek yang ditinjau dalam psikologi berbeda dengan sosiologi dan antropologi.
Psikologi mengfokuskan pada perilaku manusia secara probadi, sedang kedua ilmu
yang lain lebih banyak mempersatukan perilaku manusia dari segi sosial dan
budaya.

6. Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran Ilmu


Pengetahuan Sosial

Pembelajaran IPS tidak semata-mata hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan


keterampilan saja, namun juga sarat dengan pesan atau nilai-nilai yang akan
diimplementasikan diri peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dan
pengembangan nilai dalam pembelajaran IPS adalah (a) Kompetensi Multikultural,
(b) Kompetensi Sosial, dan (c) penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran
IPS.

a. Kompetensi Multikultural dalam IPS

Indonesia memiliki kekayaan yang sangat beraneka ragam. Dengan semboyan


“Bhinneka Tunggal Ika” diharapkan masyarakat Indonesia tetap menjunjung
persatuan di tengah keragaman suku dan budayanya. Mulitikultural memiliki makna
sebuah komunitas dalam konteks kebangsaan yang mengakui keberagaman. Dalam
implementasi pendidikan yang berwawasan multikultural dapat membantu siswa
mengerti, menerima, menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya, dan nilai
kepribadian. Penanaman semangat multikultural di sekolah akan menjadi media
penyadaran generasi muda untuk menerima perbedaan budaya, ras, etnis di antara
sesama dan mau hidup bersama secara damai.

Pendidikan multikultural memiliki beberapa dimensi yang saling berkaitan.


Dimensi-dimensi tersebut adalah sebagai berikut.

44
SD Kelas Tinggi KK F

1) Content integration yakni mengintegrasikan berbagai budaya dan kelompok


untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi, dan teori dalam mata
pelajaran;

2) The knowledge construction process, yakni membawa siswa untuk memahami


implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran;

3) An equity pedagogy, yakni menyesuaikan metode pembelajaran dengan cara


belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang
beragam, baik dari segi ras, budaya, ataupun sosial;

4) Prejudice reduction, yakni mengidentifikasi karakteristik ras peserta didik dan


menentukan metode pembelajaran mereka.

Ide dan gagasan pendidikan multikultural ini sejak 1954 telah menjadi komitmen
global sebagaimana direkomendasikan UNESCO. Ada empat pesan yang diisyaratkan
UNESCO yakni sebagai berikut.

1) Pendidikan hendaknya mengembangkan kemampuan untuk mengakui dan


menerima nilai-nilai yang ada dalam kebhinekaan pribadi, jenis kelamin,
masyarakat dan budaya serta mengembangkan untuk berkomunikasi, berbagi,
bekerjasama dengan yang lain.

2) Pendidikan meneguhkan jati diri dan mendorong konvergensi gagasan dan


penyelesaian yang memperkokoh perdamaian, persaudaraan, solidaritas
antarpribadi dan masyarakat.

3) Pendidikan hendaknya meningkatkan kemampuan menyelesaikan konflik


secara damai tanpa kekerasan.

4) Pendidikan hendaknya juga meningkatkan pengembangan kedamaian dalam


pikiran siswa sehingga mereka mampu membangun secara kokoh kualitas
toleransi, kesabaran, kemauan untuk berbagi dan memeliharanya.

Konsep pendidikan multikultural di Indonesia pendidikan dikemukakan sebagai


berikut.

1) Pendidikan multikultural sebagai sarana alternatif penyelesaian konflik sosial,


maka harus mampu mengolah perbedaan menjadi suatu aset, bukan sumber
perpecahan.

45
Kegiatan Pembelajaran 1

2) Pendidikan multikultural sebagai pembina agar semua siswa menyikapi realitas


global. Siswa hendaknya diberikan penyadaran tentang pengetahuan yang
beragam sehingga diharapkan nantinya memiliki kompetensi yang luas dalam
aspek kebudayaan.

3) Sebagai landasan pengembangan kurikulum pendidikan nasional. Dalam


melakukan pengembangan kurikulum sebagai titik tolak dalam proses
pembelajaran. Dapat memberikan sejumlah materi dan isi pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik, dengan ukuran atau tingkatan tertentu. Dengan
demikian maka pendidikan multikultural sebagai landasan pengembangan
kurikulum menjadi sangat penting.

4) Menciptakan masyarakat multikultural. Cita-cita reformasi untuk membangun


Indonesia baru dilakukan dengan cara membangun kembali tatanan kehidupan
yang lebih baik.

Dalam pendidikan karakter, kompetensi multikultural ini termasuk dalam nilai


utama nasionalisme. Keberagaman tidak menjadi pemecah belah bangsa, sebaliknya
menjadi perekat bagi bangsa untuk mempertahankan dan melestarikan kekayaan
budaya bangsa menjadi bangsa yang besar dan bersatu.

Guru sebagai pendidik memiliki kewajiban memberikan kesadaran adanya


multikultural sekaligus menyikapinya dengan benar, seperti mencintai produk
bangsa sendiri, melestarikan dan mengembangkan hasil budaya nasional,
menghargai perbedaan sebagai suatu kekayaan bangsa. Guru juga harus
menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik berarti
menstransformasikan segala keanekaragaman kekayaan budaya nasional menjadi
identitas dan kebanggaan nasional yang dipangku secara dinamis dalam suatu
kebersamaan nasional.

b. Kompetensi Sosial dalam IPS

Kompetensi sosial adalah kemampuan yang dimiliki terkait dengan sikap


penyesuaian dan menyikapi terhadap perkembangan sosial serta memiliki
kecerdasan dalam penyelesaian masalah-masalah sosial. Seseorang yang telah
memiliki kompetensi sosial dalam hidupnya akan dapat menyelesaikan masalah-
masalah sosial yang dihadapinya dan selalu berupaya untuk melakukan perbaikan

46
SD Kelas Tinggi KK F

dan perubahan sosial agar menjadikan masa depan lebih baik dari pada masa
sekarang. Sikap seseorang yang memiliki kemampuan sosial di antaranya
menghormati peraturan, memiliki semangat persatuan, semangat gotong royong,
suka bermusyawarah mendukung upaya pembangunan, dan sebagainya.

Dalam penyajian materi pembelajaran IPS, seorang pendidik diharapkan dapat


mengimplementasikan kemampuan sosialnya dengan cara menjadi teladan bagi
siswanya serta mampu bekerja sama dengan masyarakat sekitarnya. Kompetensi
sosial tidak diajarkan, namun ditanamkan melalui berbagai kegiatan dalam
pembelajaran di kelas, misalnya saat berdiskusi ditanamkan sikap menghargai
pendapat orang lain, bekerjasama, dan musyawarah saat mengambil keputusan.
Pada kegiatan bersih lingkungan sekolah, menanamkan sikap kepedulian, gotong
royong, dan saling menghargai. Apabila kompetensi sosial ini dilakukan secara terus
menerus, harapannya siswa akan terbiasa memiliki kepekaan dan kesadaran sosial
yang tinggi.

c. Penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran IPS

Disadari bahwa pembelajaran IPS bukan hanya untuk menyampaikan materi supaya
peserta didik cerdas, tetapi lebih dari itu juga harus memiliki karakteristik pribadi
yang peka dan tanggap nalarnya dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah
sosial dalam kehidupan masyarakat. Kompetensi pendidikan karakter dapat dicapai
melalui berbagai macam kegiatan, termasuk pembelajaran IPS yang selalu terkait
dengan masalah-masalah kehidupan manusia dan lingkungannya. Pendidikan
karakter menjadikan siswa memiliki jati diri, sanggup berpikir kritis melakukan
perubahan demi masa depan yang lebih baik, serta memiliki karakteristik pribadi
yang peka dan tanggap nalarnya dalam rangka memecahkan masalah-masalah sosial
dalam kehidupan bermasyarakat.

Program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2016 adalah penguatan


pendidikan karakter (PPK) di kelas (dalam pembelajaran), di sekolah, dan di
masyarakat. Penguatan Pendidikan Karakter ini mengusung lima nilai utama yakni
(1) religiusitas, (2) nasionalisme, (3) kemandirian, (4) gotong royong, dan (5)
integritas.

47
Kegiatan Pembelajaran 1

1) Religiusitas

Nilai karakter religiusitas mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha


Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan
yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran, hidup
rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Nilai karakter religius ini meliputi
tiga dimensi relasi sekaligus, yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu
dengan sesama, dan individu dengan alam semesta (lingkungan). Nilai karakter
religius ini ditunjukkan dalam perilaku mencintai dan menjaga keutuhan ciptaan.
Subnilai religius: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh
pendirian, percaya diri, kerjasama lintas agama, antibuli dan kekerasan,
persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan
tersisih (Kemendikbud, 2017).

Contoh implementasi nilai religius antara lain:

 berdoa sebelum memulai/mengakhiri aktivitas;

 melaksanakan sholat Zuhur berjamaah di mushalla;

 menyelenggarakan peringatan hari besar agama di sekolah;

 mensyukuri anugerah Tuhan berupa kekayaan alam Indonesia;

 mensyukuri anugerah Tuhan berupa keberagaman flora dan fauna di


Indonesia;

 menyukuri anugerah Tuhan berupa keberagaman suku dan budaya di


Indonesia;

 mensyukuri anugerah Tuhan berupa kesehatan jasmani dan rohani.

2) Nasionalisme

Nilai karakter nasionalisme merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

48
SD Kelas Tinggi KK F

Subnilai nasionalis antara lain: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan
budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku dan agama
(Kemendikbud, 2017).

Contoh implementasi nilai nasionalis antara lain:


 mengikuti upacara bendera setiap hari senin;
 mencintai produk dalam negeri seperti memakai baju batik;
 melestarikan peninggalan sejarah;
 menghormati lambang negara dan bendera Indonesia;
 hafal lagu kebangsaan Indonesia;
 merawat dan menjaga kebersihan lingkungan.

3) Kemandirian

Nilai karakter kemandirian merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan
harapan, mimpi, dan cita-cita.

Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya
juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat
(Kemendikbud, 2017).

Contoh implementasi nilai mandiri antara lain sebagai berikut.

 Tidak tergantung orang lain dalam menyelesaikan tugas;


 Tidak menyontek;
 Menggunakan produk dalam negeri (tidak tergantung pada produk impor);
 Memenuhi kebutuhan dengan usaha sendiri.

4) Gotong Royong

Nilai karakter gotong royong mencerminkan tindakan menghargai semangat


kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan
rasa senang berbicara, bergaul, bersahabat dengan orang lain dan memberi
bantuan pada mereka yang miskin, tersingkir dan membutuhkan pertolongan.

49
Kegiatan Pembelajaran 1

Subnilai gotong royong antara lain: menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas
keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, empati,
anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan (Kemendikbud, 2017).

Contoh implementasi nilai gotong royong antara lain:

 Membersihkan kelas;
 Membersihkan lingkungan;
 Bekerjasama mewujudkan peringatan hari besar nasional;
 Kerjasama menyelesaikan masalah (berdiskusi);
 Berpartisipasi membantu korban bencana alam;
 Melaksanakan hasil kesepakatan.

5) Integritas

Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap
tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui
konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.

Subnilai integritas antara lain: kejujuran, cinta pada kebenaran, setia, komitmen
moral, anti korupsi, keadilan, tanggung jawab, keteladanan, menghargai martabat
individu, terutama penyandang disabilitas (Kemendikbud, 2017).

Contoh implementasi nilai integritas antara lain:

 Menyampaikan sesuatu sesuai kenyataan (jujur);


 Memberikan contoh yang baik (teladan);
 Bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mempelajari dan memahami hakikat pembelajaran IPS, diharapkan Anda


lebih meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan lembar kegiatan berikut.

50
SD Kelas Tinggi KK F

LK 01. Identifikasi hakikat pembelajaran IPS


Tujuan: melalui diskusi, peserta dapat (a) menyimpulkan pengertian Ilmu
Pengetahuan Sosial; (b) memerinci fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan
bagian-bagian ilmunya; sert
akikat pembelajaran IPS di SD
Petunjuk:

1. Bagilah kelas dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5
orang.
2. Cermati ilustrasi berikut ini!

Beberapa waktu yang lalu terjadi gempa bumi di Lombok. Gempa berkekuatan
6.4 skala Richter tersebut menyebabkan lebih dari 1000 rumah rusak. Setelah
gempa pada Minggu pagi 29 Juli 2018 tersebut tercatat masih terjadi 133 kali gempa
susulan. Enam belas orang dilaporkan meninggal dunia dan ratusan lainnya
dilaporkan terluka ringan, sedang, hingga parah.
Untuk menangani korban bencana tersebut, Pemda setempat dan Pemerintah
Pusat. Banyak pakar dan sukarelawan menyumbangkan pemikiran dan

3. Diskusikanlah
a. a. Jelaskan kaitan antara berbagai cabang Ilmu Pengetahuan yang berkaitan
dengan bencana gempa tersebut!
b. Rincilah fungsi cabang-cabang Ilmu Pengetahuan Sosial yang mungkin
digunakan dalam menangani dan membantu korban gempa di Lombok
tanggal 29 Juli 2018 tersebut!
c. Sebutkan nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran
dengan menggunakan ilustrasi tersebut.

4. Susunlah laporan hasil diskusi Anda secara tertulis.


5. Presentasikan hasil diskusi Anda dalam diskusi kelas.

51
Kegiatan Pembelajaran 1

LK 02: Implementasi PPK dalam Pembelajaran IPS

Petunjuk:

1. Bacalah materi di buku siswa kelas 4 tentang tema Sumber daya alam subtema
Pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.
2. Tetapkan 3 nilai karakter paling dominan yang akan Anda tanamkan pada siswa
melalui bahan ajar tersebut!
3. Buatlah bahan ajar tentang bencana alam yang disebabkan oleh penyalahgunaan
sumber daya alam, misalnya penebangan liar, penambangan liar, atau
penggunaan bahan beracun dan berbahaya (B3) untuk mencari ikan. (Gunakan
sistematika bahan ajar dengan format berikut!
Format Bahan Ajar

KD 3

KD 4

Indikator Pencapaian
Kompetensi

Nilai Karakter

Bahan Ajar

52
SD Kelas Tinggi KK F

E. Latihan/Kasus/Tugas

Petunjuk:

Bacalah berita berikut ini!

Sindo-Jum'at, 22 Juni 2012 - 16:00 wib

Puluhan Keris dan Tombak Pusaka Milik Pemkab Hilang

Bupati melihat keris pusaka Tumenggung Bahurekso (Dok: Sindo TV/Eddie Prayitno)

KENDAL - Puluhan benda pusaka berupa keris dan tombak, milik


Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, hilang. Pusaka tersebut
diyakini sudah berada di tangan kolektor di dalam maupun luar negeri.

Hilangnya puluhan pusaka milik bupati pertama Kendal, Tumenggung


Bahurekso, itu sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Kini, yang tersisa
hanya beberapa pusaka.
Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti, mengatakan benda yang berada di
tangan kolektor merupakan pusaka milik Tumenggung Bahurekso saat berperang
melawan penjajah.
Pemkab Kendal, kata dia, mulai menginvetarisasi benda pusaka tersebut.
Keris dan tombak yang masih tersisa kini disimpan di pendopo dan dirawat oleh
Paguyuban Tosan Aji Bahurekso. Untuk mengenalkan koleksi pusaka tersebut,
sejumlah keris dan tombak dipamerkan pada masyarakat umum.
Bupati berharap, dengan dipamerkannya koleksi pusaka ini, para kolektor
yang masih menyimpan pusaka milik Tumenggung Bahurekso mau
mengembalikan ke pemkab.
Sementara itu, Staf Khusus Wakil Menteri Pendidikan Bidang Kebudayaan,
Guara Mancacaritadipura, mengatakan, sebagai warisan leluhur wajar jika banyak

53
Kegiatan Pembelajaran 1

yang mengakui benda pusaka tersebut. Namun, jika dijadikan koleksi pribadi, itu
harus diusut.
Upaya mengembalikan pusaka sudah dilakukan dan membuahkan hasil.
Sudah beberapa keris yang kembali. Pemerintah dan Paguyuban Tosan Aji
Bahurekso, tidak mudah mendapat kembali benda pusaka dari tangan kolektor.
Untuk menggantinya harus menyediakan uang ratusan juta rupiah atau ditukar
dengan koleksi pusaka lainnya.(ton)

Diskusikan dan jawab pertanyaan berikut.


1. Masalah pelestarian peninggalan benda bersejarah seperti yang tergambar
dalam berita di atas masuk dalam kajian sejarah. Jelaskan karakteristik ilmu
sejarah yang sesuai dengan kasus dalam berita di atas!
2. Analisislah peran ilmu sejarah dalam kasus tersebut!
3. Selain ilmu sejarah, analisislah cabang Ilmu Pengetahuan Sosial lainnya yang
terkait! Jelaskan!

54
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 2
Kajian Materi IPS Kelas Tinggi

A. Tujuan

Setelah mengkaji materi dan mengerjakan latihan, peserta diharapkan dapat


memahami materi pembelajaran IPS dan mengimplementasikan pendidikan
karakter dalam pembelajaran.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Membandingkan pengaruh Kerajaan Hindu-Budha dan Islam pada kehidupan


masyarakat Indonesia;
2. Menganalisis perlawanan terhadap penjajahan di Indonesia;
3. Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan upaya mempertahankan
kemerdekaan Indonesia.
4. Mengembangkan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat.
5. Menganalisis interaksi manusia dengan lingkungannya.
6. Menganalisis kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan kehidupan
masyarakat.

C. Uraian Materi

1. Pengaruh Kerajaan Hindu-Budha dan Islam pada kehidupan masyarakat


Indonesia

Masa sebelum pengaruh Hindu-Budha masuk ke Indonesia disebut dengan masa


prasejarah atau praaksara karena pada masa itu orang belum mengenal tulisan atau
belum ditemukan bukti/sumber sejarah yang berupa tulisan. Namun, materi masa
prasejarah ini tidak dibahas di Sekolah Dasar. Materi IPS di SD dimulai dari
pengaruh kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.

Beberapa kerajaan Hindu-Budha di Indonesia di antaranya: (1) Kerajaan Kutai, (2)


Kerajaan Tarumanegara, (3) Kerajaan Sriwijaya, (4) Kerajaan Mataram Lama,

55
Kunci Jawaban

(5) Kerajaan Medang Kamulan, (6) Kerajaan Kediri, (7) Kerajaan Singasari, (8)
Kerajaan Majapahit.

1) Kerajaan Kutai

Kutai Kartanegara adalah kerajaan Hindu tertua/ pertama di Indonesia.


Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga sekitar tahun 400 masehi. Kerajaan ini
terletak di daerah Muara Kaman, di tepian Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Raja Kutai yang terkenal adalah Mulawarman. Kehidupan perekonomian
masyarakat Kutai tidak banyak diketahui melalui prasasti. Namun, dilihat dari
letaknya yang berada di jalur pelayaran dan perdagangan Asia Timur dengan
Asia Selatan dan Asia Barat, secara langsung dan tidak langsung sangat besar
pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat Kutai. Kehidupan sosial
masyarakat Kutai telah banyak menerima pengaruh Hindu, telah dapat
mendirikan kerajaan yang teratur dan rapi. Masyarakat Kutai menerima unsur-
unsur India dan dikembangkan sesuai tradisi setempat.

2) Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu tertua yang ada di Pulau Jawa karena
berdiri sejak tahun 450 masehi. Letaknya di sekitar Bogor dan wilayah
kekuasaan Kerajaan Tarumanegara sangat luas, membentang sepanjang Jawa
Barat hingga Jakarta. Pendiri sekaligus raja yang terkenal Raja Purnawarman.
Pada masa pemerintahan Raja Purnawarman memerintahkan membuat sungai
(terusan) sepanjang 6.122 tombak. Pembangunan terusan itu mempunyai arti
ekonomis yang besar bagi masyarakat Tarumanegara. Di samping dapat
dijadikan sarana pencegah banjir, terusan tersebut dapat dijadikan sebagai
sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan antar daerah atau dengan dunia
luar. Dari sisi kehidupan sosial, masyarakat Tarumanegara tidak jauh beda
dengan masyarakat Kutai yaitu banyak menerima unsur-unsur Hindu

3) Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara
dan mengalami masa keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa,
putra dari Samaratungga pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir

56
SD Kelas Tinggi KK F

seluruh Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu.


Kehidupan masyarakat: secara ekonomis, Sriwijaya mempunyai letak yang
sangat strategis yaitu di tengah-tengah jalur perhubungan antara India dan
Cina. Bertambah ramainya para pedagang yang melalui Selat Malaka
mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung masyarakat Sriwijaya
ikut ambil bagian dalam dunia pelayaran dan perdagangan. Oleh karena itu
dalam perkembangan selanjutnya Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan
maritim sekaligus merupakan pusat perdagangan di Asia Tenggara. Kehidupan
sosial masyarakat Sriwijaya lebih banyak bersifat individualistis. Mereka baru
mengadakan hubungan dengan pihak lain bila hubungannya mendatangkan
keuntungan.

4) Kerajaan Mataram Lama

Kehidupan masyarakat: Kehidupan perekonomian masyarakat Mataram Lama


bersumber pada ekonomi pertanian ( agraris ). Hal tersebut disebabkan karena
keadaan alam kerajaan Mataram yang berada jauh di pedalaman. Kehidupan
perekonomian masyarakat berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja
Diah Balitung. Adapun kehidupan sosial masyarakatnya terjalin hubungan baik
antara rakyat desa dengan kalangan istana.

5) Kerajaan Medang Kamulan

Perkembangan perekonomian Medang Kamulan cukup pesat karena aktivitas


perekonomian yang dilakukannya melalui aliran Sungai Brantas dan Sungai
Bengawan Solo. Bahkan, aktivitas perekonomian rakyatnya mencapai wilayah
Indonesia Timur. Dharmawangsa pernah melakukan serangan ke Sriwijaya,
tujuannya ingin menguasai Selat Malaka sebagai jalur lalu lintas pelayaran dan
perdagangan. Serangan berhasil, tetapi tidak berapa lama Medang Kamulan
kemudian diserang raja Wurawari (sekutu Sriwijaya). Ketika Airlangga menjadi
raja di Medang Kamulan, dia berhasil mengembalikan perekonomian rakyatnya,
yaitu perekonomian yang didasarkan pada perekonomian agraris untuk
mencapai perekonomian maritim. Perkembangan budayanya tidak banyak
diketahui.

57
Kunci Jawaban

6) Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri terletak di sekitar Sungai Brantas, Kediri Jawa Timur. Kerajaan
ini mulai dikenal pada masa pemerintahan Bameswara (1117 M). Kediri berjaya
pada masa pemerintahan Kameswara yang bergelar Sri Maharaja Sirikan
Kameswara. Raja Kameswara meninggal tahun 1130 M. Penggantinya adalah
Jayabaya yang terkenal dengan ramalannya “Jongko Joyoboyo”. Ramalan
tersebut berisi prediksi perubahan zaman di masa depan.

Kehidupan perekonomian masyarakat Kediri merupakan kelanjutan dari


perekonomian Medang Kamulan. Kehidupan perekonomiannya bersumber
pada hasil bumi terutama beras, emas, perak, gading, kayu cendana, dan
sebagainya. Di samping itu, letak Kediri sangat strategis yaitu di tengah-tengah
pelayaran perdagangan antara Indonesia timur dengan Indonesia barat.
Perhatian raja terhadap kehidupan sosial masyarakatnya sangat besar. Hal itu
dibuktikan dengan munculnya kitab karangan yang mencerminkan kehidupan
masyarakat Kediri.

7) Kerajaan Singasari

Kerajaan ini terletak di Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken
Arok. Mulanya Ken arok adalah seorang kuwu di Tumapel yang membantu para
brahmana dari Kerajaan Kediri yang berjuang melawan Raja Kertajaya. Setelah
menang, Kediri dan Tumapel ikut bergabung dengan Kerajaan Singasari. Pada
masa pemerintahan Kertanegara muncul upaya untuk menguasai jalur
pelayaran perdagangan di Selat Malaka. Kehidupan sosial masyarakatnya
terjamin dengan baik. Terjaminnya kehidupan sosial masyarakatnya itu
menyebabkan beberapa daerah di sekitarnya bergabung dengan Singasari

8) Kerajaan Majapahit

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya. Raja yang terkenal adalah Hayam
Wuruk yang mempunyai seorang patih bernama Gajah Mada. Patih Gajah Mada
terkenal dengan Sumpah Palapa. Dalam sumpah itu ia bertekad untuk
mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Kehidupan
masyarakat Majapahit selalu menjalin hubungan bertetangga baik dengan
kerajaan sekitarnya. Hal itu disebabkan wilayah Indonesia terdiri atas pulau-

58
SD Kelas Tinggi KK F

pulau, daerah kepulauan, dan sebagai sumber barang dagangan yang laku di
pasaran dunia pada masa itu. Barang-barang dagangan yang dipasarkan antara
lain: beras, lada, gading, timah, besi, intan, ikan, cengkih, dan kayu cendana.

Adapun kehidupan sosial masyarakat Majapahit telah terdapat pembagian


tugas, baik tugas pemerintahan maupun tugas keagamaan dan sosial
masyarakatnya. Keberhasilan Majapahit di bidang politik dan militer membawa
keadaan ke masyarakat yang teratur dan aman.

Pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia


terhadap kehidupan masyakat antara lain sebagai berikut.

1) Sistem irigasi
Subak adalah sistem irigasi yang ada di Pulau Bali. Sistem irigasi subak sudah
ada sejak zaman kerajaan Hindu. Sistem ini bertujuan menjamin ketersediaan
air serta keadilan pembagian air untuk lahan pertanian. Subak ini diatur oleh
adat setempat.
2) Bahasa Indonesia banyak memuat istilah yang erat kaitannnya dengan ajaran
agama Hindu dan Buddha (serapan bahasa Sanskerta) seperti kata: Pancasila,
darma wanita, eka pasertya panca karsa, dan lain-lain.
3) Adat istiadat dari masa kerajaan Hindu-Buddha masih terus dilestarikan dan
dijadikan sebagai upacara keagamaan sekaligus wisata. Hal bisa dlihat dari
upacara ngaben di Bali, Kalimasada di Bromo, upacara waisak di Magelang.
4) Karya sastra pada masa kerajaan Hindu - Buddha memengaruhi perkembangan
budaya Indonesia, misalnya Ramayana, Mahabaratha, Pandawa, dan lain-lain.
5) Nama-nama tokoh/ raja pada masa kerajaan Hindu-Buddha masih diabadikan
menjadi nama tempat bersejarah (kampus, stadion dan jalan raya) misalnya:
Universitas

Kerajaan/Kesultanan Islam di Indonesia antara lain (1) Kesultanan Samudera


Pasai, (2) Kesultanan Ternate, (3) Kerajaan Demak, (4) Kesultanan Aceh
Darussalam, (5) Kesultanan Banjar, dan (6) Kesultanan Banten.

59
Kunci Jawaban

1) Kesultanan Samudera Pasai

Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada abad ke-13 M setelah kehancuran


Kerajaan Sriwijaya dengan pendiri bernama Sultan Malik al Saleh. Kerajaan
Samudra Pasai berada di Aceh Utara di Kabupaten Lokseumawe. Mata
pencaharian masyarakat Pasai adalah berdagang. Pada saat itu umumnya
mereka telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta
memilki sapi perah untuk menghasilkan keju. Rumah penduduknya memiliki
tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat menjadi beberapa bilik. Lantainya
terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan
rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan

2) Kesultanan Ternate

Selain Ternate, di Maluku juga terdapat paling tidak 3 kerajaan lain yang
memiliki pengaruh yaitu Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo, dan Kesultanan
Bacan. Kerajaan–kerajaan ini merupakan saingan Ternate dalam
memperebutkan hegemoni di Maluku. Berkat perdagangan rempah, Ternate
menikmati pertumbuhan ekonomi yang mengesankan. Untuk memperkuat
hegemoninya di Maluku, Ternate mulai melakukan ekspansi. Hal ini
menimbulkan antipati dan memperbesar kecemburuan kerajaan lain di Maluku.
Mereka memandang Ternate sebagai musuh bersama hingga memicu terjadinya
perang. Demi menghentikan konflik yang berlarut–larut, Sultan Ternate ke-7
Kolano Cili Aiya atau disebut juga Kolano Sida Arif Malamo (1322-1331)
mengundang raja–raja Maluku yang lain untuk berdamai dan bermusyawarah
membentuk persekutuan. Persekutuan ini kemudian dikenal sebagai
Persekutan Moti atau Motir Verbond. Butir penting dari pertemuan ini selain
terjalinnya persekutuan adalah penyeragaman bentuk kelembagaan kerajaan di
Maluku. Pertemuan ini dihadiri 4 raja Maluku yang terkuat maka disebut juga
sebagai Persekutuan Moloku Kie Raha (Empat Gunung Maluku). Kedudukan
Ternate sebagai kerajaan yang berpengaruh turut pula mengangkat derajat
Bahasa Ternate sebagai bahasa pergaulan di berbagai wilayah yang berada
dibawah pengaruhnya. Bahasa Ternate memiliki dampak terbesar terhadap
bahasa Melayu yang digunakan masyarakat timur Indonesia.

60
SD Kelas Tinggi KK F

3) Kerajaan Demak

Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri dari
tahun 1478 M yang didirikan oleh Raden Patah. Sebelumnya Demak masih
bernama Bintoro.

Kerajaan Demak saat itu tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di
Pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Walau tidak berumur panjang dan
segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara
kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Demak beralih ke Kerajaan
Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah
Kerajaan Demak ialah Mesjid Agung Demak yang menurut catatan sejarah
didirikan oleh Walisongo

4) Kesultanan Aceh Darusalam

Sultan Ibrahim atau Ali Mugayat Syah merupakan raja pertama Kerajaan Aceh
Darussalam.

Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam


menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang
teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan,
dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Aceh banyak memiliki
komoditas perdagangan antara lain minyak tanah dari Deli, belerang dari Pulau
Weh dan Gunung Seulawah, kapur dari Singkil, kapur barus dan menyan dari
Barus, Emas di pantai barat, dan sutera di Banda Aceh. Selain itu ,di ibukota juga
banyak terdapat pandai emas, tembaga, dan suasa yang mengolah barang
mentah menjadi barang jadi. Pidie merupakan lumbung beras bagi kesultanan.
Namun di antara semua komoditas itu yang menjadi komoditas unggulan untuk
diekspor adalah lada.

5) Kesultanan Banjar

Teritorial Kerajaan Banjar pada abad ke 15-17 terbagi dalam tiga wilayah,
meskipun terminologi ini tidak dipergunakan dalam sistem politik dan
pemerintahan dalam kerajaan, yaitu: (1) Negara Agung (wilayah sentral budaya
Banjar yaitu wilayah Banjar Kuala, Batang Banyu dan Pahuluan), (2)

61
Kunci Jawaban

Mancanegara (daerah rantau: Kepangeranan Kotawaringin, Tanah Dusun,


Tanah Laut, Pulau Laut, Tanah Bumbu, dan Paser), dan (3) Daerah Pesisir
(daerah tepi/terluar meliputi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur/Utara)

6) Kesultanan Banten

Kemajuan Kesultanan Banten ditopang oleh jumlah penduduk yang banyak


serta multietnis antara lain Jawa, Sunda dan Melayu. Sementara kelompok etnis
nusantara lain dengan jumlah signifikan antara lain Makasar, Bugis, dan Bali.
Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 pekerjaan pengairan besar
dilakukan untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru
dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16.000 orang. Di sepanjang
kanal tersebut, antara 30 dan 40.000 ribu hektare sawah baru dan ribuan
hektare perkebunan kelapa dibuka. Sebanyak 30.000-an petani ditempatkan di
atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar.

Pengaruh kerajaan Islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia terlihat dalam


berbagai bidang. Terlebih, agama Islam menjadi agama mayoritas penduduk
Indonesia sehingga kebudayaan dan pola hidup masyarakat sangat dipengaruhi
ajaran agama Islam.

Pengaruh ajaran agama dan budaya Islam dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut.

1) Tahun Masehi dan tahun Hijriyah selalu disandingkan dalam penanggalan/


ditulis dalam kalender yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
karena banyak masyarakat yang masih menggunakan sistem penanggalan
Islam (Hijriyah) seperti: Syawal, Rajab, Safar, Dzulhijjah, dan lain-lain.
2) Seni bangunan di lingkungan sekitar merujuk pada model kerajaan Islam,
misalnya: pembangunan masjid besar di samping alun-alun, pembuatan
kijing di makam umum, dan lain-lain.
3) Karya seni masyarakat banyak dipengaruhi oleh kesenian Islami seperti
hikayat, rebana, syair, wayang, suluk, dan solawat
4) Nama tokoh/ raja kerajaan Islam digunakan sebagai nama bangunan dan
tempat umum, seperti: Universitas Hasanuddin, Universitas Sultan Agung,
Bandara Sultan Iskandar Muda, dan Bandara Raden Inten.

62
SD Kelas Tinggi KK F

5) Nama orang juga banyak menggunakan unsur/ kata/ istilah islami seperti:
Ahmad, Rasyid, Karim, Abdul, dan lain-lain.
6) Adat istiadat yang dikembangkan dari ajaran Islam juga masih dilestarikan
dalam acara resmi maupun adat seperti pembacaan solawat dalam kegiatan
agama atau resmi, berdoa, barjanji, sholawat diba, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kerajaan Hindu,


Kerajaan Buda, dan Kerajaan Islam sama-sama memiliki pengaruh terhadap bangsa
Indonesia hingga saat ini. Berikut ini adalah contoh perbandingan pengaruh ketiga
kerajaan tersebut dalam bidang seni.

Kerajaan Islam Banyak berkembang seni kaligrafi, hadrah,


sholawatan, dan lain sebagainya.

Kerajaan Buda dan Kerajaan Penggunaan relief pada candi-candi yang


Hindu kemudian banyak ditiru dalam seni ornamen
dinding maupun ukiran kayu.

2. Perlawanan terhadap Penjajah di Indonesia

Posisi geografis Indonesia yang strategis dan kekayaan alamnya yang melimpah
merupakan salah satu faktor yang menarik bangsa asing untuk berdagang dengan
bangsa Indonesia. Namun, kemudian bangsa asing berusaha untuk menguasai
perdagangan dengan memonopoli perdagangan hingga munculah kolonialisme di
Indonesia. Negara yang melakukan penjajahan di Indonesia yakni (1) Portugis, (2)
Spanyol, (3) Inggris, (4) Belanda, dan (5) Jepang.

Faktor yang menyebabkan Indonesia dijajah secara garis besar dibedakan menjadi 2
macam, yaitu: (1) faktor internal dan (2) faktor eksternal. Faktor internal antara lain
sering terjadi peperangan antarkerajaan, konflik kepentingan, rakyat mudah diadu
domba, dan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang melimpah.
Sedangkan faktor eksternal antara lain terjadinya perang salib, ekspansi/ perluasan

63
Kunci Jawaban

wilayah jajahan, visi mencari kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama (gold,
glory, and gospel), pencarian rempah-rempah, pembuktian ajaran Copernicus bahwa
bumi itu berbentuk bulat, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

a) Perlawanan terhadapPenjajahan Portuugis

Portugis yang pertama kali datang ke Malaka pada tahun 1509 dipimpin oleh
Alfonso de Albuquerque. Mereka dapat menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511.
Setelah mendapatkan Malaka, Portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate.
Alfonso de Albuquerque arsitek utama ekspansi portugis ke Asia, bangsa ini
meruakan bangsa Eropa pertama yang tiba di nusantara.

Pada awalnya bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada
tahun 1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan, namun perjanjian koalisi
tersebut gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah
pemerintahan Islam di Jawa, seperti Demak dan Banten.

Periode adalah periode kejayaan dan pendudukan Portugis di nusantara


adalah sebagai berikut.

1) Pada tahun 1511-1526, nusantara dijadi pelabuhan maritim penting bagi


Bangsa Portugis, yang secara rutin menjadi rute maritim untuk menuju
Pulau Maluku, Jawa, Sumatera, dan Banda.

2) Pada tahun 1511 Portugis menaklukkan Kerajaan Malaka.

3) Pada tahun 1512 Portugis menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda untuk
menandatangani perjanjian dagang. Perjanjian dagang ini kemudian
diimplementasikan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen
kontrak. Pada hari yang sama dibangun juga sebuah prasasti yang disebut
Prasasti Perjanjian Portugal-Sunda. Dengan perjanjian ini maka Portugis
dibolehkan membangun benteng dan gudang di Sunda Kelapa.

4) Pada tahun 1512 Afonso de Albuquerque mengirim Franscisco Serrao


serta Antonio Albreu untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal
rempah-rempah di Maluku. Dua armada yang mereka pimpin mendarat di
Kepulauan Penyu dan Kepulauan Banda. Setelah mereka menjalin
persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat - seperti dengan

64
SD Kelas Tinggi KK F

Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis mendapat izin untuk mendirikan


benteng di Pikaoli. Namun hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berjalan
lama, sebab Portugis menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan
penyebaran agama Kristen. Pertemanan Portugis dan Ternate berakhir pada
tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah berlangsung selama 5 tahun
(1570-1575), membuat Portugis harus menyingkir dari Ternate dan terusir ke
Tidore dan Ambon. Kemudian Perlawanan rakyat Maluku akan Portugis
digunakan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku.

5) Pada 1605, Belanda berhasil membuat Portugis menyerahkan pertahanannya di


Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz dan di Ambon kepada Steven van der
Hagen. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan
oleh Belanda. Sejak itu Belanda dapat menguasai sebagian besar wilayah
Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC
pada 1602, kemudian sejak itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku.

Tindakan Portugis menerapkan monopoli perdagangan yang merugian bangsa


Indonesia mendapat perlawanan dari berbagai pihak. Perlawanan terhadap
penjajahan Portugis dilakukan di berbagai daerah untuk memperjuangkan
kemerdekaan.

Perlawanan rakyat Maluku dipimpin oleh Sultan Ternate. Pada tahun 1533,
Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis
di Maluku. Penyebabnya adalah rakyat Maluku merasa dirugikan Portugis karena
keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli
perdagangan rempah-rempah. Pada 1570, Sultan Hairun memimpin rakyat Ternate
melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis. Namun, karena kelicikan
Portugis Sultan Hairun, akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede.
Perlawanan selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis
kemudian dapat diusir dari M aluku dan kemudian bermukim di Pulau Timor.

Perlawanan rakyat Malaka dipimpin Fatahillah. Pada 1511, dipimpin oleh


Albuquerque armada Portugis menyerang Kerajaan Malaka. Saat itu perlawanan
rakyat terhadap kolonial Portugis di Malaka mengalami kegagalan sebab kekuatan
dan persenjataan Portugis lebih kuat dari Rakyat Malaka. Pada 1527, pasukan
Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai Sunda Kelapa, Banten, dan

65
Kunci Jawaban

Cirebon. Kala itu Portugis dapat ditumpas oleh Fatahillah dan kemudian Fatahillah
mengubah nama Sunda Kelapa jadi Jayakarta yang memiliki makna kemenangan
besar.

Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis


berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di
Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis.

b) Perlawanan terhadap Penjajahan Spanyol

Keberhasilan Portugis berdagang dan menguasai perdagangan di Indonesia


membuat bangsa Eropa lainnya tertarik untuk datang ke Indonesia. Spanyol,
misalnya, menyusul Portugis ke Tidore dan membangun benteng di sana.
Pembangunan benteng membuat persaingan Portugis dan Spanyol semakin
memanas. Dan pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan
bantuan Portugis melawan Tidore yang dibantu oleh Spanyol. Benteng yang
dibangun Spanyol di Tidore dapat dirampas oleh persekutuan Portugis dan Ternate.

Pada tahun 1534 Spanyol dan Portugis menyepakati diadakan Perjanjian Saragosa,
karena kedua belah pihak menyadari dampak negatif akibat persaingan itu sangat
besar. Adapun isi Perjanjian Saragosa itu antara lain adalah (1) Maluku menjadi
daerah portugis untuk berkegiatan dan (2) Spanyol harus meninggalkan Maluku dan
Portugis dan memusatkan diri di Filipina. Perjanjian ini semakin mengokohkan
kedudukan Portugis di Maluku. Dalam melaksanakan monopoli perdagangan,
Portugis juga memiliki ambisi untuk menanamkan kekuasaan di Maluku. Itulah
sebabnya, rakyat dan raja Ternate kemudian menentang penuh kebijakan Portugis
tersebut.

c) Perlawanan terhadap Penjajah Inggris

Penjajahan Inggris di Indonesia berlangsung singkat yaitu sekitar 5 tahun. Inggris


menguasai Pulau Jawa setelah melakukan penyerangan dengan menggunakan 60
kapal. Inggris berhasil menguasai Batavia pada 26 Agustus 1811. Melalui perjanjian
yang dikenal dengan Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811 Belanda
menyerahkan Indonesia kepada Inggris. Saat itu yang memimpin Indonesia adalah
Stamford Raffles.

66
SD Kelas Tinggi KK F

Beberapa kebijakan Raflles saat berkuasa di Indonesia.

(1) Pemerintahan
Raffles membagi Pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan, sistem ini diteruskan
Belanda sampai akhir pendudukan di Indonesia. Dengan adanya sistem
karesidenan ini memudahkan Inggris dalam mengorganisir pemerintahan.
Selain itu juga mengubah sistem pemerintahan ke corak barat.

(2) Bidang Ekonomi

Penghapusan kewajiban tanaman ekspor menjadi awal kebijakan Raffles,


selain itu Raffles juga menghapus pajak hasil bumi (Contingenten) serta sistem
penyerahan wajib (Verplichte leverentie) yang dahulu diterapkan oleh
VOC. Raffles melakukan sistem sewa tanah untuk mendapatkan pemasukan
kas Inggris. Namun pelaksanaannya mengalami kegagalan karena (a) sulitnya
menentukan jumlah pajak tanah karena harus melakukan pengukuran dan
penelitian tentang kesuburan tanah; (b) sistem uang sebagai pajak yang harus
dibayar belum berlaku sepenuhnya di masyarakat Indonesia; dan (c)
kepemilikan tanah masih bersifat tradisional

(3) Hukum
Pada bidang hukum, Raffles mengubah pelaksanaan hukum yang sebelumnya
pada pemerintahan Daendels berorientasi pada ras (warna kulit) namun pada
masa Raffles lebih cenderung pada besar kecilnya kesalahan.

(4) Sosial
Raffles menghapus adanya kerja rodi dan perbudakan, namun dalam
kenyataannya Raffles juga melakukan pelanggaran undang - undang dengan
melakukan kegiatan serupa.

(5) Ilmu Pengetahuan

Pada bidang Ilmu pengetahuan Raffles menulis suatu buku yang dinamakan
History of Java di London 1817. Selain itu ia juga menulis buku History of the
East Indian Archipelago. Raffles mendukung perkumpulan Bataviaach
Genootschap serta melakukan temuan berupa bunga Rafflesia Arnoldi. Raffles
juga pernah mengundang para ahli pengetahuan dari luar negeri untuk
melakukan penelitian - penelitian di Indonesia. Raffles menemukan bunga

67
Kunci Jawaban

raksasa yang diyakini sebagai bunga terbesar di dunia bersama seroang


bernama Arnoldi.

Meskipun hanya sebentar berkuasa di Indonesia, tetapi Inggris pun mendapat


perlawanan dari bangsa Indonesia. Misalnya, perlawanan yang dilakukan terhadap
Inggris adalah dilakukan oleh Kraton Yogyakarta. Karesidenan Yogyakarta saat itu
dipimpin oleh Sultan Hamengkubuwana II atau Sultan Sepuh. Sultan HB II terkenal
keras dan sangat menentang pemerintah kolonial sehingga membuat orang Eropa
(Inggris) terganggu. Tanpa sepengetahuan Sultan HB II, Sunan PB IV mengutus Patih
Cokronegoro untuk menemui putra mahkota Yogyakarta. Cokronegoro
menyampaikan bahwa Sunan PB IV menghendaki putra mahkota Surojo naik tahta
dan bersedia membantunya. Sunan PB IV menawarkan untuk kerja sama melawan
Inggris dan ketika Inggris berhasil diusir dari Jawa, wilayah Jawa akan dibagi 2
antara Surakarta dan Yogyakarta. Pada tanggal 19-20 Juni 1812, Inggris menyerbu
Keraton Yogyakarta. Dalam pertempuran 2 hari, Inggris berkekuatan 1000 serdadu
berseragam merah. Jumlah itu masih ditambah 500 prajurit Leguin Pangeran
Prangwedono dari Mangkunegaran, Surakarta. Sultan HB II yang menghadapi
Inggris tidak mendapat bantuan dari Surakarta seperti yang tertulis dalam surat
rahasia bahwa Surakarta akan membantu Yogyakarta dalam melakukan perlawanan
terhadap Inggris. Perang ini diakhiri dengan menyerahnya Sultan HB II dan
dimulainya penjarahan besar-besaran harta, pusaka, dan pustaka Keraton
Yogyakarta. Setelah itu, Raffles memerintahkan penangkapan Sultan HB II. Sultan
HB II dibawa ke Batavia dan menunggu pengadilan disana. Sultan HB II dijatuhi
hukuman pembuangan ke Pulau Penang pada awal Juli 1812. PB IV pun dirampas
sebagian wilayahnya.

Di Palembang perlawanan terhadap Inggris bermula ketika Raffles mengirim 3


orang utusan yang dipimpin oleh Richard Philips ke Palembang untuk mengambil
alih kantor sekaligus benteng Belanda di Palembang dan meminta hak kuasa sultan
atas tambang timah di Pulau Bangka. Sultan Mahmud Badaruddin II menolak
permintaan itu dengan merujuk pada surat Raffles sebelumnya bahwa kalau
Belanda berhasil diusir, Palembang akan menjadi kesultanan yang merdeka.

Raffles pun memilih untuk mengkhianati janjinya tersebut. Ia mengirim ekspedisi


perang di tahun 1812 yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Gillespie. Ekspedisi pun

68
SD Kelas Tinggi KK F

sampai dalam waktu 1 bulan di Sungai Musi. Sultan Mahmud Badaruddin II juga
sudah bersiap-siap menghadapi gempuran tersebut. Kesultanan Palembang
akhirnya jatuh ke tangan Inggris hanya dalam waktu 1 minggu karena pertahanan
di Pulau Borang sudah jebol tanpa perlawanan yang berarti. Tanggal 26 April 1812,
bendera Inggris sudah berkibar di atas benteng Palembang.

Atas inisiatif Robinso, Sultan Mahmud Badaruddin II mau kembali ke Palembang


untuk menggantikan adiknya. Raffles sangat tersinggung dengan keputusan
Robinson karena tidak meminta pendapatnya dulu. Akhirnya, perjanjian Robinson
dengan Sultan Mahmud Badaruddin II dibatalkan sepihak.

Adanya gejolak di Eropa atas situasi Inggris dan Belanda berdampak pula bagi
pemerintahan Indonesia di bawah Inggris. Ditandatanganinya perjanjian London
yang berisi bahwa Belanda mendapatkan kembali jajahannya pada 1814 menjadi
akhir dari pemerintahan Inggris di Indonesia. Belanda secara resmi kembali
menguasai Indonesia semenjak tahun 1816.

d) Perlawanan terhadap Penjajahan Belanda

Napoleon Bonaparte berhasil menaklukkan Belanda. Napoleon mengubah


bentuk negara Belanda dari kerajaan menjadi republik. Napoleon ingin
memberantas penyelewengan dan korupsi serta mempertahankan kekuasaan
Belanda di Pulau Jawa dari Inggris. Untuk itu ia mengangkat Herman Willem
Daendels menjadi Gubernur Jenderal di Batavia.
Untuk menahan serangan Inggris, Daendels melakukan tiga hal yaitu (a)
menambah jumlah prajurit; (b) membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan
pos-pos pertahanan; dan (c) membangun jalan raya yang menghubungkan pos satu
dengan pos lainnya.
Daendels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk membangun jalan.
Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi. Rakyat dipaksa membangun Jalan
Raya Anyer-Panarukan yang panjangnya sekitar 1.000 km. Jalan ini juga dikenal
dengan nama Jalan Pos. Selain untuk membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa
menanam kopi di daerah Priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak rakyat
Indonesia yang menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan dana biaya perang
pemerintah kolonial Belanda menarik pajak dari rakyat. Rakyat diharuskan
membayar pajak dan menyerahkan hasil bumi kepada pemerintah Hindia Belanda.

69
Kunci Jawaban

Pada tahun 1811, Daendels dipanggil ke Belanda. Ia digantikan oleh Gubernur


Jenderal Janssens. Saat itu pasukan Inggris berhasil mengalahkan Belanda di daerah
Tuntang, dekat Salatiga, Jawa Tengah. Gubernur Jenderal Janssens terpaksa
menandatangani Perjanjian Tuntang.
Isi Perjanjian Tuntang adalah sebagai berikut.
(a) Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada Inggris.
(b) Adanya sistem pajak/sewa tanah
(c) Penghapusan sistem kerja rodi.
(d) Pemberlakuan perbudakan.
Inggris berkuasa di Indonesia selama lima tahun (1811-1816). Pemerintah
Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles menjadi Gubernur Jenderal di
Indonesia. Pemerintah memberlakukan sistem sewa tanah yang dikenal dengan
nama landrente. Rakyat yang menggarap tanah diharuskan menyewa dari
pemerintah. Pada tahun 1816, Inggris menyerahkan wilayah Indonesia kepada
Belanda. Pemerintah Belanda menunjuk Van Der Capellen sebagai gubernur
jenderal. Van Der Capellen mempertahankan monopoli perdagangan yang telah
dimulai oleh VOC dan tetap memberlakukan kerja paksa.
Pada tahun 1830, Van Der Capellen diganti Van Den Bosch. Bosch mendapat
tugas mengisi kas Belanda yang kosong. Ia memberlakukan tanam paksa atau
cultuur stelsel untuk mengisi kas pemerintah yang kosong
Adapun isi aturan tanam paksa (cultur stelsel) adalah sebagai berikut.
(a) Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang
laku di pasaran Eropa. (b)
(b) Tanah yang dipakai untuk tanamam paksa bebas dari pajak.
(c) Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
(d) Pekerjaan untuk tanam paksa tidak melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk
menanam padi.
(e) Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi
tanggungan Belanda.
(f) Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun bagi
pemerintah Hindia Belanda.
Kenyataannya, ada banyak penyelewengan dari ketentuan itu. Misalnya, tanah
yang harus disediakan oleh petani melebihi luas tanah yang telah ditentukan, rakyat

70
SD Kelas Tinggi KK F

harus menanggung kerusakan hasil panen, rakyat harus bekerja lebih dari 66 hari,
dan lain-lain. Akhirnya ketentuanketentuan yang diatur dalam tanam paksa tidak
berlaku sama sekali.
Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang. Tanam paksa
mengakibatkan penderitaan luar biasa bagi rakyat Indonesia. Hasil pertanian
menurun. Rakyat mengalami kelaparan. Akibat kelaparan banyak rakyat yang mati.
Sebaliknya, tanam paksa ini memberikankeuntungan yang melimpah bagi Belanda.
Namun, masih ada orang Belanda yang peduli terhadap nasib rakyat Indonesia.
Akibat penderitaan yang luar biasa tersebut, terjadilah banyak perlawanan terhadap
penjajah Belanda di antaranya seperti uraian berikut.

(1) Perlawanan terhadap VOC

Pada saat VOC berkuasa di Indonesia terjadi beberapa kali perlawanan. Pada tahun
1628 dan 1629, Mataram melancarkan serangan besar-besaran terhadap VOC di
Batavia. Sultan Agung mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari
darat dan laut. Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
di bawah pimpinan Sultan Hassanuddin. Perlawanan terhadap VOC di Pasuruan
Jawa Timur dipimpin oleh Untung Suropati. Sementara Sultan Ageng Tirtayasa
mengobarkan perlawanan di daerah Banten.

(2) Perlawanan Pattimura (1817)

Belanda melakukan monopoli perdagangan dan memaksa rakyat Maluku menjual


hasil rempah-rempah hanya kepada Belanda, menentukan harga rempah-rempah
secara semena-mena, melakukan pelayaran hongi, dan menebangi tanaman
rempahrempah milik rakyat. Rakyat Maluku berontak atas perlakuan Belanda.
Dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal dengan nama Kapten
Pattimura, rakyat Maluku melakukan perlawanan pada tahun 1817. Pattimura
dibantu oleh Anthony Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan
seorang pejuang wanita Christina Martha Tiahahu. Perang melawan Belanda meluas
ke berbagai daerah di Maluku, seperti Ambon, Seram, Hitu, dan lain-lain.

Belanda mengirim pasukan besarbesaran. Pasukan Pattimura terdesak dan


bertahan di dalam benteng. Akhirnya, Pattimura dan kawan-kawannya tertawan.
Pada tanggal 16 Desember 1817, Pattimura dihukum gantung di depan Benteng
Victoria di Ambon.

71
Kunci Jawaban

(3) Perang Padri (1821-1837)

Perang Padri bermula dari pertentangan antara kaum adat dan kaum agama (kaum
Padri). Kaum Padri ingin memurnikan pelaksanaan agama Islam. Gerakan Padri itu
ditentang oleh kaum adat. Terjadilah bentrokan-bentrokan antara keduanya. Karena
terdesak, kaum adat minta bantuan kepada Belanda. Belanda bersedia membantu
kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah Minangkabau. Pasukan Padri dipimpin
oleh Datuk Bandaro. Setelah beliau wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol. Pasukan
Padri dengan taktik perang gerilya, berhasil mengacaukan pasukan Belanda. Karena
kewalahan, Belanda mengajak berunding.

Pada tahun 1925 terjadi gencatan senjata. Belanda mengakui beberapa wilayah
sebagai daerah kaum Padri. Perang Padri meletus lagi setelah Perang Diponegoro
berakhir. Tahun 1833 terjadi pertempuran hebat di daerah Agam. Tahun 1834
Belanda mengepung pasukan Bonjol. Namun pasukan Padri dapat bertahan sampai
dengan tahun 1837. Pada tanggal 25 Oktober 1837, benteng Imam Bonjol dapat
diterobos. Beliau tertangkap dan ditawan.

(4) Perang Diponegoro (1925-1830)

Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran Diponegoro atas campur


tangan Belanda terhadap istana dan tanah tumpah darahnya. Kekecewaan itu
memuncak ketika Patih Danureja atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak
untuk membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya. Dipimpin Pangeran
Diponegoro, rakyat Tegalrejo menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli
1825. Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai penasihat, Pangeran
Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai
panglima perang. Pangeran Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan
bangsawan. Daerah-daerah lain di Jawa ikut berjuang melawan Belanda. Kyai Mojo
dari Surakarta mengobarkan Perang Sabil. Antara tahun 1825-1826 pasukan
Diponegoro mampu mendesak pasukan Belanda.

Pada tahun 1827, Belanda mendatangkan bantuan dari Sumatra dan Sulawesi.
Jenderal De Kock menerapkan taktik perang benteng stelsel. Taktik ini berhasil
mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Banyak pemimpin pasukan
Pangeran Diponegoro gugur dan tertangkap. Namun demikian, pasukan Diponegoro

72
SD Kelas Tinggi KK F

tetap gigih. Akhirnya, Belanda mengajak berunding. Dalam perundingan yang


diadakan tanggal 28 Maret 1830 di Magelang, Pangeran Diponegoro ditangkap
Belanda. Beliau diasingkan dan meninggal di Makassar.

(5) Perang Banjarmasin (1859-1863)

Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan monopoli perdagangan


dan mencampuri urusan kerajaan. Perang Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran
Antasari. Beliau didukung oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862
Hidayatullah ditahan Belanda dan dibuang ke Cianjur. Pangeran Antasari diangkat
rakyat menjadi Sultan. Setelah itu perang meletus kembali. Dalam perang itu
Pangeran Antasari luka-luka dan wafat.

(6) Perang Bali (1846-1868)

Penyebab perang Bali adalah Belanda ingin menghapus hukum tawan karang dan
memaksa Raja-raja Bali mengakui kedaulatan Belanda di Bali. Isi hukum tawan
karang adalah kerajaan berhak merampas dan menyita barang serta kapal-kapal
yang terdampar di Pulau Bali. Raja-raja Bali menolak keinginan Belanda. Akhirnya,
Belanda menyerang Bali. Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu pada
tahun 1846, 1848, dan 1849. Rakyat Bali mempertahankan tanah air mereka.
Setelah Buleleng dapat ditaklukkan, rakyat Bali mengadakan perang puputan, yaitu
berperang sampai titik darah terakhir. Di antaranya Perang Puputan Badung (1906),
Perang Puputan Kusumba (1908), dan Perang Puputan Klungkung (1908). Salah
saut pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal adalah Raja Buleleng dibantu
oleh Gusti Ketut Jelantik.

(7) Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)

Pada saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan Bakara, Tapanuli, Sumatera


Utara, Belanda datang. Belanda ingin menguasai Tapanuli. Sisingamangaraja beserta
rakyat Bakara mengadakan perlawanan. Tahun 1878, Belanda menyerang Tapanuli.
Namun, pasukan Belanda dapat dihalau oleh rakyat. Pada tahun 1904 Belanda
kembali menyerang tanah Gayo. Pada saat itu Belanda juga menyerang daerah
Danau Toba. Pada tahun 1907, pasukan Belanda menyerang kubu pertahanan
pasukan Sisingamangaraja XII di Pakpak. Sisingamangaraja gugur dalam

73
Kunci Jawaban

penyerangan itu. Jenazahnya dimakamkan di Tarutung, kemudian dipindahkan ke


Balige.

(8) Perang Aceh (1873-1906)

Sejak terusan Suez dibuka pada tahun 1869, kedudukan Aceh makin penting baik
dari segi strategi perang maupun untuk perdagangan. Belanda ingin menguasai
Aceh. Sejak tahun 1873 Belanda menyerang Aceh. Rakyat Aceh mengadakan
perlawanan di bawah pemimpin-pemimpin Aceh antara lain Panglima Polim, Teuku
Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, Teuku Umar, dan Cut Nyak Dien. Meskipun sejak tahun
1879 Belanda dapat menguasai Aceh, namun wilayah pedalaman dan pegunungan
dikuasai pejuang-pejuang Aceh. Perang gerilya membuat pasukan Belanda
kewalahan. Belanda menyiasatinya dengan stelsel konsentrasi, yaitu memusatkan
pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul.

Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk mempelajari sistem kemasyarakatan


penduduk Aceh. Dari penelitian yang dibuatnya, Hurgronje menyimpulkan bahwa
kekuatan Aceh terletak pada peran para ulama. Penemuannya dijadikan dasar untuk
membuat siasat perang yang baru. Belanda membentuk pasukan gerak cepat
(Marchose) untuk mengejar dan menumpas gerilyawan Aceh. Dengan pasukan
marchose Belanda berhasil mematahkan serangan gerilya rakyat Aceh. Tahun 1899,
Teuku Umar gugur dalam pertempuran di Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dien yang
menyingkir ke hutan dan mengadakan perlawanan juga dapat dilumpuhkan.

Setelah masa perjuangan yang masih bersifat kedaerahan, muncul masa pergerakan
nasional dan Sumpah Pemuda. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa ini sudah
mengandalkan perjuangan melalui organisasi dan semangat persatuan. Tokoh
pergerakan nasional antara lain: Budi Utomo, Ki Hajar Dewantara, Dewi Sartika, dr.
Sutomo, Wahid Hasyim, Saman Hadi, dan masih banyak tokoh pergerakan yang lain.

e) Perlawanan terhadap Penjajah Jepang

Jepang datang ke Indonesia dengan maksud tersembunyi. Beberapa alasan


kedatangan Jepang ke Indonesia adalah (a) Indonesia kaya sumber daya alam
seperti: rempah-rempah dan barang tambang, (b) hasil pertanian Indonesia sangat
dibutuhkan untuk persediaan pangan dalam peperangan, dan (c) Indonesia memliki

74
SD Kelas Tinggi KK F

potensi tenaga manusia yang sangat banyak untuk membantu Jepang melawan
sekutu.

Perjuangan para pemimpin bangsa dalam melawan pendudukan Jepang dan


memperjuangkan kemerdekaan dilakukan dengan strategi kooperasi, gerakan
dibawah tanah (illegal), dan perlawanan bersenjata.

(1) Perlawanan dengan Strategi Kooperasi

Perlawanan dengan strategi kooperasi (bekerja sama) muncul karena Jepang


melarang berdirinya semua organisasi pergerakan nasional. Pemerintah
pendudukan Jepang mengeluarkan kebijakan yang hanya mengakui organisasi
organisasi bentuknya yang ditujukan bagi kemenangan Perang Asia Pasifik. Tokoh
tokoh pejuang nasionalis kemudian memanfaatkan semua organisasi bentukan
Jepang itu dengan cara menggembleng kaum muda agar terus berusaha
mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, mereka berhasil merumuskan
rancangan UUD dan dasar negara yang akan diperlukan apabila Negara telah
merdeka.

Adapun bentuk perjuangan bangsa Indonesia dengan strategi kooperasi dilakukan


melalui organisasi organisasi sebagai berikut.

(a) Putera (Pusat Tenaga Rakyat).


(b) Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa).
(c) Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan Masyumi.
(d) Cuo Sangi In (Badan Pertimbangan Pusat).
(e) BPUPKI dan PPKI.

(2) Perlawanan dengan Strategi Gerakan di Bawah Tanah (Ilegal)

Perlawanan gerakan di bawah tanah atau illegal muncul akibat terlalu kuatnya
pemerintah Jepang menekan dan melarang golongan oposisi. Gerakan nasionalisme
yang ada ternyata tidak mampu menandingi kekuatan pemerintah Jepang. Oleh
karena itu, beberapa perjuang nasionalis mengambil jalan melakukan gerakan di
bawah tanah (illegal).

75
Kunci Jawaban

Strategi perjuangan tersebut ternyata dapat terorganisir secara rapi dan dilakukan
secara rahasia. Mereka diam dan bersembunyi untuk menghimpun kekuatan rakyat.
Mereka pun berusaha menanankan semangat persatuan dan kesatuan dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Jaringan hubungan khusus terus dilakukan
dengan tokoh pergerakan nasional yang kooperasi terhadap Jepang. Selain itu,
mereka membentuk jaringan kekuatan dengan melakukan sabotase dan tindakan
destruktif (perusakan) terhadap sarana/prasarana vital milik Jepang.

Pergerakan nasional yang dijalankan strategi gerakan di bawah tanah, antara lain
sebagai berikut.

(a) Kelompok Sutan Syahrir, meerupakan kelompok pemuda dibawah pimpinan


Sutan Syahrir. Mereka antara lain menyebar di Jakarta, Cirebon, Garut,
Semarang, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Kelompok ini sangat
antifasisme Jepang.
(b) Kelompok Kaigun, merupakan perhimpunan para pemua Indonesia yang
mempunyai hubungan erat dengan kepala perwakilan Angkatan Laut (Kaigun)
Jepang di Jakarta, yaitu Laksamana Maeda.
(c) Kelompok sukarni, merupakan kumpulan para pemuda anti Jepang dibawah
pimpinan Sukarni. Mereka tinggal di Asmara Angkatan Baru di Jalan Menteng
31 Jakarta.
(d) Kelompok Persatuan Mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa kedokteran
(Ikadaigaku), bermarkas di Jalan Prapatan No. 10 Jakarta.
(e) Kelompok Amir Syarifuddin merupakan kumpulan pemuda berpaham sosialis
yang selalu menentang kebijakan pemerintah Jepang.

(3) Perlawanan Bersenjata

Perlawanan bersenjata rakyat Indonesia yang dilakukan di berbagai daerah meliputi


perlawanan rakyat (misalnya di Singapura, Jawa Barat) dan perlawanan tentara
Peta.

(a) Perlawanan Rakyat Singaparna, Jawa Barat.

Perlawanan rakyat pada masa pendudukan Jepang banyak dipimpin oleh para
ulama yang bersikap nonkooperasi terhadap kebijkan pendudukan militer Jepang.

76
SD Kelas Tinggi KK F

Perlawanan rakyat Singapura dipimpin oleh K.H Zainal Mustafa, seorang pimpinan
pesantren Sukammah di Singaparna, Tasikmalaya (Jawa Barat).

Munculnya perlawanan rakyat berawal dari paksaan Jepang untuk melakukan


seikeirei, yaitu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang yang dianggap dewa
dengan cara membungkukkan badan kearah timur laut (Tokyo). Cara ini dianggap
oleh K.H Zainal Mustafa sebagai tindakan menyekutukan Tuhan yang secara tegas
dilarang oleh agama Islam. Selanjutnya, K.H Zainal Mustafa dengan tegas melarang
rakyat untuk melakukan seikeirei, menyetor padi, dan bekerja untuk tentara Jepang.

Jepang mengirim pasukan untuk menggempur Sukamanah dan menangkap K.H


Zainal Mustafa. Akhirnya, meletuslah pertempuran bersenjata pada 25 Februari
1944 sehabis salat Jumat. Dalam pertempuran itu, banyak tentara Jepang yang luka
luka bahkan gugur. Sementara itu, ratusan rakyat Singapurna menjadi korban
pertempuran tersebut karena tidak sebandingnya persenjataan yang dimiliki.

(b) Perlawanan Peta di Blitar

Prajutit prajurit Peta di Blitar dibawah pimpinan Shodanco (Komandon Peleton)


Supriyadi melancarkan perlawanan terhadap Jepang pada 14 Februari 1945.
Perlawanan ini timbul karena ia tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat terutama
didaerah Blitar yang dipekerjakan sebagai tenaga romusha. Apalagi banyak di
antara mereka merupakan sanak family keluarga prajurit Peta.

Perlawanan Supriyadi dan kawan kawan sangat merepotkan pasukan Jepang. Hal ini
membuat Jepang terpaksa mendatangkan pasukannya dari tempat lain yang
dilengkapi dengan tank tank dan pesawat tempur. Perlawanan Supriyadi dan para
pengikutnya mengalami kegagalan, karena persiapan yang kurang matang dan tidak
mendapat dukungan rakyat. Akhirnya, prajurit prajurit Peta yang ikut melawan
Jepang, ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Militer di Jakarta.

Setelah menjalani beberapa kali persidangan, mereka dijatuhi hukuman sesuai


peranannya masing masing. Sebanyak enam orang dijatuhi hukuman mati karena
mereka terbukti membunuh tentara Jepang, yaitu dr. Ismangil, Muradi, Sunanto,
Sudarmo, Suparyono, dan Halir Mangkudijaya. Kemudian 35 orang hukuman
dijatuhi penjara antara dua tahun sampai hukuman penjara seumur hidup.

77
Kunci Jawaban

Pimpinan perlawanan Supriyadi tidak tersebut dalam siding pengadilan dan juga
tidak tersebut secara in absentia (tanpa hadirnya tertuduh). Rakyat menganggap
bahwa Supriyadi telah tertangkap dan kemungkinan dibunuh secara diam diam oleh
Jepang.

3. Proklamasi Kemerdekaan dan Upaya Mempertahankan Kemerdekaan


Indonesia.
a. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Pendudukan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tentara


sekutu di Perang Dunia II. Ada dua kota di Jepang yang dibom oleh tentara
sekutu yaitu Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus
1945.

Setelah kekalahan Jepang, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha


Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang diketuai
oleh Radjiman Wedyodiningrat. Nama BPUPKI diganti menjadi PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai untuk lebih
menegaskan keinginan dan tujuan bangsa Indonesia untuk merdeka. Rapat
PPKI pada 16 Agustus tahun 1945 pukul 10 pagi tidak jadi dilaksanakan karena
Soekarno dan Hatta tidak muncul. Ternyata keduanya diculik oleh para pemuda
dan dibawa ke Rengasdengklok. Peristiwa itu dikenal dengan Peristiwa
Rengasdengklok. Tujuan penculikan itu adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.

Sedangkan di Jakarta, golongan tua di bawah pimpinan Mr. Ahmad Soebardjo


melakukan perundingan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di
Jakarta. Setelah perundingan itu Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk
menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dan membawanya kembali ke
Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak
terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.

Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di Jalan Pegangsaan Timur 56 pada pukul 10:00
pembacaan proklamasi kemerdekaan Republik dibacakan oleh Ir Soekarno.
Seetelah pembacaan proklamasi dilanjutkan dengan pidato singkat tanpa teks.

78
SD Kelas Tinggi KK F

Kemudian bendera merah putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati,
dikibarkan. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan Soewirjo, Wakil Walikota
Jakarta saat itu dan Moewardi pimpinan Barisan Pelopor. Setelah bendera
berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Proklamasi kemerdekaan memiliki makna yang sangat besar bagi perjuangan


bangsa Indonesia. Makna tersebut antara lain sebagai berikut.

(1) Pernyataan secara de fakto/ pengakuan atas lahirnya negara Indonesia.


(2) Sebagai tongak sejarah kebebasan penindasan dan penjajahan.
(3) Puncak perjuangan pergerakan merebut kemerdekaan.
(4) Meningkatkan martabat bangsa.
(5) Menjadi titik awal menuju kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih
baik.
(6) Menjadi jembatan emas mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
dan sejahtera.
(7) Pembuktian kepada dunia internasional bahwa rakyat Indonesia memiliki
keberanian mementukan nasibnya sendiri.

b. Upaya Mempertahankan Kemerdekaan

Proklamasi Kemerdekaan telah dikumandangkan oleh Soekarno didampingi


oleh Moh. Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Sebagai negara yang baru
memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari bangsa-
bangsa di dunia. Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap
Proklamasi 17 Agustus 1945. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan mengesahkan dan
menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 1945. Dengan demikian
terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk
Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk
kemudian. Setelah itu Soekarno dan M. Hatta terpilih atas usul dari Oto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden
Republik Indonesia yang pertama.

79
Kunci Jawaban

Tentara Sekutu datang ke Indonesia untuk melucuti Jepang. Semula rakyat


Indonesia menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu karena mereka
mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi, akhirnya diketahui bahwa
Netherlands Indies Civil Administration (NICA) dipimpin oleh Van der Plass dan
Van Mook. Keikutsertaan kedua orang sikap rakyat Indonesia menjadi curiga
dan bermusuhan. NICA adalah organisasi yang didirikan orang-orang Belanda
yang melarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah pada Jepang.
Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia.

Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali KNIL setelah


dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan Belanda menguasai
Indonesia kembali menimbulkan pertentangan. Akibatnya, dimana-mana
terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu. Tugas yang diemban oleh
Sekutu, dalam hal ini dilakukan oleh Allied Forces Netherlands East Indies
(AFNEI), ternyata memiliki agenda yang terselubung. Kedatangan pasukan
Sekutu justru diboncengi oleh NICA yang memiliki keinginan untuk
menghidupkan kembali Hindia Belanda. Akhirnya rakyat Indonesia yang
semula menerima kedatangan Sekutu menjadi curiga. Akibatnya, pecahlah
pertempuran dimana-mana antara lain (a) pertempuran 10 November 1945 di
Surabaya, (b) Pertempuran Palagan Ambarawa, (c) Pertempuran Medan Area,
dan (d) Bandung Lautan Api.

Selain pertempuran yang berawal dari perlawanan rakyat Indonesia, Belanda


juga memulai pertempuran yang terlihat dari adanya dua serangan militer
secara besar-besaran yaitu Agresi Militer Belanda I dan Agresi Militer Belanda
II.

Perjuangan untuk mempertahankan dan untuk mendapat pengakuan


kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakuikan melalui peperangan, tetapi juga
dilakukan melalui perundingan. Beberapa perundingan yang dilakukan antara
lain (a) Perjanjian Linggarjati, (b) Penjanjian Renvile, (c) Perjanjian Roem-
Royen, (d) Konferensi Inter-Indonesia, dan (e) Konferensi Meja Bundar

80
SD Kelas Tinggi KK F

4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sumber daya alam terbagi atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Buah-buahan, padi, sayur-
sayuran, dan hasil hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Bahan tambang, minyak bumi, dan gas alam merupakan contoh sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui.

Sumber daya alam juga dibagi menjadi dua yakni sumber daya alam hayati dan
sumber daya alam non hayati.

a. Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya alam hayati adalah semua makhluk hidup yang ada di bumi,
seperti: hewan, tumbuhan, dan mikroba. Sumber daya alam yang berasal dari
tumbuhan disebut sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam dari
hewan disebut sumber daya alam hewani. Fungsi dan peran sumber daya alam
nabati bagi kehidupan digunakan sebagai tanaman budidaya pangan, sandang,
bahan baku kayu olahan, dan obat-obatan. Sumber daya alam hewani sebagai
sumber pangan untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai makanan sehari-
hari, seperti: ikan, sapi, kambing, ayam, dan lain sebagainya. Sumber daya alam
hewani bisa didapat dari berbagai bidang seperti perikanan, peternakan

b. Sumber Daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui
Sumber daya yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dapat
dihasilkan kembali setelat digunakan. Sumber daya alam ini tidak akan habis
asalkan penggunaannya dilakukan dengan bijak.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah (a) hasil perkebunan
seperti tebu, kopi, dan jagung; (b) hasil pertanian seperti padi, dan tembakau;
(c) hasil peternakan seperti ayam, sapi, dan kambing; dan (d) hasil perikanan
seperti mujahir, lele, dan udang.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui juga dikenal sebagai n sumber daya
alam hayati (tanah, air, hewan, dan tumbuhan).
Ada juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui bisa dihasilkan kembali
tetapi memerlukan waktu yang relatif lama. Contohnya adalah: minyak bumi

81
Kunci Jawaban

(bensin, solar, oli), mineral logam (emas, bijih besi, nikel, timah) dan mineral
bukan logam (aspal, asbes, granit, batu kapur, intan, marmer).

5. Interaksi Manusia dengan Lingkungannya

Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik antara


individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelompok dengan
kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan kelompok saja,
melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan
ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi berbagai macam permasalahan yang
disebut dengan dinamika interaksi. Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu
perubahan kepada hal yang baik atau pun hal yang sebaliknya.

Dilihat dari partner interaksinya, interaksi yang dilakukan manusia dapat


dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu (a) interaksi manusia dengan lingkungan
alam, (b) interaksi manusia dengan lingkungan sosial, (c) interaksi manusia dengan
lingkungan budaya, dan (d) interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi.

Interaksi manusia dengan lingkungan alam berarti usaha pemanfaatan lingkungan


bagi kesejahteraan manusia, seperti pemanfaatan hutan, sungai, laut, gunung,
tambang dan sebagainya. Alam harus dijaga agar tetap seimbang dan
kemanfaatannya berlangsung terus menerus. Dengan demikian anak cucu kita
masih dapat menikmati dan memanfaatkan lingkungan.

Interaksi manusia dengan lingkungan alam dibedakan menjadi 2 macam, yaitu


interaksi yang bersifat mendominasi (eksploitasi) dan interaksi yang hanya bersifat
adaptasi. Contoh interaksi yang mendominasi antara lain pembuatan kanal untuk
mengatasi banjir, pembangunan jalan raya, waduk, terowongan bawah tanah, dan
modifikasi cuaca. Interaksi adaptasi contohnya menggunakan pakaian tebal di
pegunungan, petani menyesuaikan cuaca saat menanam, nelayan melaut
mmanfaatkan angin darat dan angin laut.

Interaksi manusia dengan lingkungan sosial adalah hubungan antara manusia


dengan manusia lainnya. Manusia adalah makhluk sosial, dengan ciri khas setiap
orang tergantung dengan manusia lain. Ada hubungan saling membutuhkan. Contoh

82
SD Kelas Tinggi KK F

produsen membutuhkan pedagang. Pedagang membutuhkan pembeli (konsumen).


Demikian pula dengan kebutuhan sosial seperti bergotong-royong memperbaiki
saluran air di lingkungan agar terhindar dari banjir, atau perbaikan jalan agar tidak
terjadi kecelakaan, dan contoh-contoh lainnya.

Interaksi manusia dengan lingkungan budaya. Manusia berkumpul akan membentuk


komunitas. Untuk menjaga keselarasan di dalam komunitas diperlukan kesepakatan
yang akan melahirkan aturan dan juga menghasilkan kebudayaan.

Interaksi manusia dengan lingkungan ekonomi adalah aktivitas yang dilakukan


manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dan menghasilkan kegiatan ekonomi
dalam masyarakat. Sebagai mahkluk ekonom, manusia tidak bisa mencukupi
kebutuhan sendiri tetapi membutuhkan bantuan orang lain untuk mencukupi
kebutuhan. Contoh interaksi lingkungan ekonomi antara lain: jual beli antara
pedagang dan pembeli di pasar, pengiriman barang dari produsen kepada agen,
pedagang, dan konsumen.

6. Kegiatan Ekonomi dalam Meningkatkan Kehidupan Masyarakat

Kegiatan dan jenis perekonomian yang dilakukan masyarakat antara lain seperti
contoh berikut.

a. Pertanian

Pertanian adalah jenis usaha yang mengolah tanah untuk ditanami suatu jenis
atau berbagai jenis tanaman. Jenis usaha di bidang ini banyak terdapat di
pedesaan, karena di desa masih banyak tanah pertanian yang dapat diolah
untuk usaha pertanian. Tanah yang subur di suatu desa dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya misalnya dengan ditanami padi, palawija, dan buah-
buahan. Penduduk yang mengolah tanah untuk usaha pertanian disebut petani

b. Industri

Industri adalah jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.
Selain itu ada pula industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan
setengah jadi atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Industri ada yang

83
Kunci Jawaban

berskala kecil disebut industri kecil atau home industry dan berskala besar atau
industri yang bermodal besar dan memiliki banyak tenaga kerja.

c. Perdagangan

Perdagangan adalah jenis usaha yang menjual barang-barang hasil produksi


dari suatu perusahaan kepada pengusaha lain atau pemakai barang. Usaha
perdagangan timbul karena perusahaan penghasil barang kadang kala tidak
langsung menjual hasil produksinya sendiri tetapi dijual lewat perantara, yaitu
pedagang. Jenis usaha perdagangan misalnya perdagangan beras, sandang,
hewan, dan makanan.

d. Jasa

Jasa adalah jenis usaha yang tidak membuat/menghasilkan barang tetapi lebih
menitikberatkan pada pelayanan terhadap konsumen. Jenis usaha ini lebih
mengutamakan keahlian atau ketrampilan. Walaupun begitu, ada juga jenis
usaha jasa yang mengutamakan tenaga. Beberapa contoh usaha jasa adalah
guru, dokter, paramedis, perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan angkutan.
Jenis jasa ini dikelola secara profesional oleh pengusahanya.

e. Usaha yang Dikelola Sendiri dan Kelompok

Pada dasarnya semua jenis usaha harus dikelola secara profesional. Kegiatan
usaha ada yang dikelola sendiri dan ada yang dikelola oleh kelompok (group).
Usaha yang dikelola sendiri misalnya usaha industri tahu, tempe, dan
sebagainya. Usaya yang dikelola kelompok atau group misalnya adalah PT dan
badan-badan usaha lain.

Badan usaha di Indonesia digolongkan menjadi tiga bentuk seperti uraian


berikut.

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan UUD 1945 maka cabang-cabang produksi yang penting dan
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Untuk
keperluan itu, negara mendirikan perusahaan atau Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). BUMN digolongkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan
jawatan, perusahaan umum, dan perusahaan perseroan.

84
SD Kelas Tinggi KK F

a) Perusahaan jawatan

Perusahaan jawatan adalah perusahaan negara yang bertujuan


memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata
mencari keuntungan.

b) Perusahaan umum (perum)

Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang seluruh modalnya


diperoleh dari negara. Selain bertujuan melayani masyarakat, Perum juga
mencari keuntungan.

c) Perusahaan perseroan atau persero

Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan jawatan dan perusahaan


umum milik negara diubah menjadi perusahaan perseroan (persero).
Contoh dari perubahan ini adalah Perusahaan Jawatan kereta Api (PJKA)
yang diubah menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan
sekarang diubah lagi menjadi PT Kereta Api Indonesia; dan Perum Pos dan
Giro yang sekarang berubah menjadi PT Pos Indonesia.

2) Badan Usaha Swasta

Badan usaha swasta atau perusahaan swasta dapat berbentuk perusahaan


perorangan, firma, PT atau CV.

a) Perusahaan perorangan

Perusahaan perorangan adalah badan usaha yang dimiliki satu orang saja.
Usaha ini dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Pada perusahaan perorangan
tidak ada pemisahan yang jelas antara modal perusahaan dan kekayaan
pribadi miliknya.

b) Firma

Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh orang banyak. Pemilik-
pemilik firma mempertaruhkan seluruh harta kekayaannya untuk
mendukung usahanya. Jika salah satu anggota mempunyai hutang atas

85
Kunci Jawaban

nama firma kepada pihak lain, hutang tersebut ditanggung bersama oleh
seluruh anggota.

c) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari


beberapa orang dengan cara menjual saham. Pemilik saham sama dengan
pemilik PT. Jika PT mempunyai hutang, jaminannya hanyalah kekayaan
milik PT. Kekayaan pribadi pemilik saham tidak dapat dijadikan jaminan
atas hutang PT.

d) Persekutuan Komanditer (CV)

Dalam CV terdapat dua macam anggota yaitu anggota aktif dan anggota
pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap CV dengan
mempertaruhkan seluruh kekayaannya sedangkan anggota pasif tanggung
jawabnya hanya sebatas modal yang ditanam dalam CV.

3) Koperasi

Koperasi adalah bentuk usaha bersama berdasarkan atas asas


kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah kesejahteraan anggota. Koperasi
merupakan bentuk perekonomian yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33
ayat 1.

4) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha nirlaba, artinya tidak bertujuan untuk


mendapat keuntungan. Contoh: yayasan pendidikan.

Dilihat dari hasil kerjanya, jenis pekerjaan dibedakan menjadi dua yaitu pekerjaan
yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa.

a. Pekerjaan yang menghasilkan barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan


sesuatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang. dan contoh dari
pekerjaan yang menghasilkan barang seperti penjual kue, petani, peternak dan
masih banyak lagi pekerjaan yang menghasilkan barang untuk keperluan
masyarakat banyak.

86
SD Kelas Tinggi KK F

b. Pekerjaan Yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang di mana dari
hasil pekerjaanya bisa di nikmati dan di rasakan oleh orang lain. Ppekerjaan
yang menghasilkan jasa ini tidak menghasilkan barang. Contoh dari pekerjaan
yang menghasilkan jasa ini seperti guru, dokter, tukang potong rambut, polisi,
montir, sopir, pengacara, polisi tentara, jaksa, hakim, pegawai negeri, perias
pengantin dan masih banyak lagi. Jenis pekerjaan ini menghasilkan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat.

Dilihat dari kegiatannya terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, usaha
perekonomian masyarakat dibagi menjadi 3 macam yaitu (a) produksi, (b)
distribusi, dan (c) konsumsi.

Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Contoh kegiatan produksi
barang antara lain pabrik sepeda motor, pengrajin membuat meubel dari kayu jati,
pemahat membuat patung dari batu, pabrik tekstil, dan pembuatan makanan.
Distribusi merupakan kegiatan penyaluran barang dari produsen kepada konsumen.
Orang yang melakukan distribusi disebut distributor. Bentuk distribusi barang ada 3
macam, yaitu: agen (ditunjuk produsen secara resmi untuk menyalurkan barang),
grosir (orang yang membeli barang dalam jumlah besar), dan pengecer (orang yang
menjual langsung kepada konsumen). Kegiatan menggunakan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan hidup disebut konsumsi Orang yang melakukan
kegiatan konsumsi disebut konsumen. Bentuk kegiatan konsumsi antara lain makan,
berpakaian, rekreasi, dan bersekolah.

Dilihat dari ruang lingkupnya, kegiatan perekonomian dibagi menjadi 2 macam,


yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan ekonomi dengan menjual barang
atau jasa kepada negara lain. Ekspor dimaknai kegiatan memindahkan komoditas
barang atau produk dari sebuah negara menuju ke negara lain. Orang yang
melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir. Barang yang dikirim ke luar negeri
(barang ekspor) harus melalui prosedur seperti perizinan, legalitas, uji kelayakan
produk, standar keamanan, dan bea cukai. Sedangkan impor adalah
mendatangkan/membeli produk atau barang dari luar negeri ke dalam negeri.
Orang yang melakukan kegiatan impor disebut importir. Faktor utama kegiatan

87
Kunci Jawaban

impor adalah memenuhi kebutuhan masyarakat karena produk yang diinginkan


tidak tersedia di dalam negeri.

D. Aktivitas Pembelajaran

LK 03: Analisis Sejarah Kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia


Petunjuk:

1. Buatlah kelompok kecil (3-4 orang)!


2. Bacalah tentang pengaruh kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dari Uraian Materi dan sumber
lain (buku, laporan, dan internet)!
3. Buatlah perbandingan pengaruh kerajaan Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Gunakan format
berikut ini!
a. Pengaruh di Bidang Perekonomian

Kerajaan Hindu

Kerajaan Buda

Kerajaan Islam

b. Pengaruh di bidang sastra

Kerajaan Hindu

Kerajaan Buda

Kerajaan Islam

c. Pengaruh di bidang adat istiadat

Kerajaan Hindu

88
SD Kelas Tinggi KK F

Kerajaan Buda

Kerajaan Islam

d. Pengaruh di bidang bahasa

Kerajaan Hindu

Kerajaan Buda

Kerajaan Islam

4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas!

LK 04: Implementasi Pendidikan Karakter dalam Materi pelajaran IPS

Petunjuk:

1. Bacalah kembali Uraian Materi tentang Pengaruh Kerajaan Hindu,


Budha dan Islam di Indonesia
2. Analisislah nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam materi
tersebut dalam pembeljaran di kelas!

89
Kunci Jawaban

LK 05: Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia

Petunjuk: Bacalah Berita berikut ini, kemudian kerjakan tugas yang disajikan di
bawahnya!

Penggundulan Hutan Sebabkan Banjir di Kota Bima

JawaPos.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan kerusakan hutan


yang sangat massif diduga menjadi penyebab banjir yang melanda Kota Bima.
Informasi yang diterimanya menyebutkan belakangan terjadi penggundulan
hutan secara ilegal. "Akibatnya,a saat musim hujan tiba, karena hutan gundul dan
saluran tidak tersedia, airnya mengalir ke tengah pemukiman warga," urainya di
Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (23/12).
Fahri kemudian menjelaskan tentang perlunya dilakukan perbaikan saluran
air secara umum. Karenanya, terkait bencana banjir di Kota Bima itu, dirinya akan
memanggil Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah.
"Terutama Dirjen PU karena berkaitan dengan pembanguna infrastruktur,"
ujarnya.
Dia akan meminta data resmi penyebab banjir di kota yang sejatinya jarang
terdampak banjir itu. "Data resminya akan diberikan pemerintah. Saya akan
menagih," ucap legislator asal NTB itu.
Sejauh ini, Fahri sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk
melakukan penanganan. "Sementara kebutuhan masyarakat akan air minum dan

90
SD Kelas Tinggi KK F

makanan instan yang sudah kita mobilisasi."


Fahri mengaku akan terjun langsung ke dapilnya itu. Dia juga tengah
mengumpulkan urunan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir
di sana.
"Selasa, saya langsung terbang ke Bima. Saya lagi mengecek rekening
sumbangan anggota yang kemarin kita umumkan. Mudah-mudahan ada sumbangan.
Saya juga akan membawa pemotongan gaji anggota," pungkas dia.
Sebelumnya, banjir bandang melanda Kota Bima pada Rabu (21/12).
Berdasarkan data BNPB, lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2
meter. Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur,
Rasanae Barat, dan Punda.
Banjir besar terjadi di beberapa wilayah Kota Bima dan Sumbawa akibat
hujan deras yang merata sejak sore hari. Akibat kejadian ini, ribuan rumah
terendam banjir, puluhan rumah rusak berat, dan sebagian hanyut terbawa banjir.
(dna/JPG)
(Dikutip dari www.jawapos.co/nasional/humaniora dengan perbaikan
seperlunya)

Tugas:

1. Jelaskan mengapa hutan yang gundul dapat menyebabkan terjadinya banjir!


2. Rancanglah sebuah proyek sosial untuk mencegah terjadinya banjir di
lingkungan sekitar!

E. Latihan/Kasus/Tugas

Petunjuk: Amatilah kegiatan ekonomi di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda,


kemudian jawablah pertanyaan berikut disertai penjelasan dan contoh yang jelas!

a. Jenis usaha dan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.


b. Pendistribusiabarang produk yang dihasilkan masyarakat.
c. Jelaskan pengaruh berbagai jenis kegiatan ekonomi yang Saudara temukan
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat! Beikan contoh!

91
Kunci Jawaban

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Untuk lebih meningkatkan kompetensi guru dalam bidang IPS, sebaiknya guru
menambah wawasan dengan mempelajari materi-materi IPS dari berbagai
sumber belajar.
2. Mengingat esensi belajar IPS tidak hanya tentang pengetahuan saja, guru perlu
meningkatkan keterampilannya untuk bisa menanamkan nilai-nilai kepedulian
sosial serta aktivitas yang dapat meningkatkan keterampilan sosialnya.

92
SD Kelas Tinggi KK F

Kegiatan Pembelajaran 3
Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika
Kehidupan Global

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat menganalisis kebhinekaan


masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis berbagai bentuk kebhinnekaan masyarakat Indonesia.


2. Mengarakteristikkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/ maritim
dan agraris.
3. Membandingkan karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya negara-
negara di ASEAN.
4. Menganalisis posisi dan peran Indonesia dalam kerjasama di lingkup ASEAN.
5. Menganalisis pengaruh dinamika kehidupan global.

C. Uraian Materi

Kebhinekaan dapat dimaknai sebagai keragaman, kemajemukan. Keragaman berasal


dari kata ragam, yang apabila kita runut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memiliki arti: (a) tingkah, laku, ulah; (b) macam, jenis; (c) lagu, langgam; (d)
warna, corak; (e) laras. Dengan demikian keragaman diartikan sebagai sesuatu yang
bermacam-macam atau berjenis-jenis. Dalam konteks ini, keragaman adalah suatu
keadaan masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, bahasa, dan budaya.

1. Berbagai bentuk kebhinekaan masyarakat Indonesia

Bentuk keragaman yang akan diuraikan pada bagian ini adalah keragaman suku
bangsa dan keragaman budaya.

a. Keragaman Suku Bangsa


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keragaman budaya, adat
istiadat, serta suku bangsa. Sensus Penduduk pada tahun 2010 yang dilakukan

93
Kegiatan Pembelajaran 3

oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah suku bangsa yang ada
di Indonesia mencapai lebih dari 1.340 suku dan 300 etnis (www.bps.go.id).
Keragaman suku bangsa di Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Setiap suku bangsa memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan
dengan suku lainnya. Perbedaan setiap suku bangsa bisa dilihat dari bentuk
fisik seperti: warna kulit, rambut, raut wajah, bentuk tubuh maupun non fisik
seperti: bahasa, adat istiadat, pakaian, senjata tradisional, kesenian, dan lain-
lain.

b. Keragaman budaya
1) Keragaman bahasa dapat dibedakan dalam dua kelompok, yaitu
Austronesia dan non-Austronesia. Bahasa yang termasuk ke dalam rumpun
non-Austronesia banyak terdapat di wilayah Indonesia Timur. Saat ini
sebagian bahasa daerah terancam punah dan hanya memiliki penutur atau
pengguna kurang dari 500 orang. Abdul Rachman Patji (LIPI) menyatakan
bahwa jumlah bahasa daerah yang terancam punah adalah 169 bahasa
etnis.
2) Keragaman senjata tradisional dan pakaian adat
Senjata tradisional juga menambah inventarisasi budaya nusantara.
Berbagai senjata tradisional yang terdapat di Indonesia antara lain rencong
(Aceh), tumbak trisula (Sumatera Selatan), kuduk/radis/ badik (Bengkulu),
clurit (Madura, Jawa Timur), busur dan anak panah (papua), dan (tombak
dari Sulawesi Barat).

Rencong dari Nangroe Aceh Darussalam Tumbak Trisula dari Sumatera


Selatan

94
SD Kelas Tinggi KK F

Kuduk, Radis, Badik dari Bengkulu Kujang dari Banten

Keris dari Jawa Tengah Clurit dari Madura- Jawa Timur

Busur dan anak panah dari Papua


Tombak dari Sulawesi Barat

Gambar 3.1: Aneka ragam senjata dari berbagai wilayah Indonesia


Selain yang berwujud senjata, masih banyak ditemukan keragaman pada
peralatan dan teknologi seperti peralatan rumah tangga dalam berbagai bentuk
dan jenis, peralatan produksi tradisional yang ditujukan untuk mengolah sawah
atau ladang, peralatan untuk kepentingan bidang perikanan, peralatan untuk

95
Kegiatan Pembelajaran 3

beternak, bahkan teknologi dalam produksi kain/ pakaian. Bentuk keragaman


budaya lainnya adalah pakaian tradisional. Pakaian adat dari berbagai daerah
sering digunakan pada saat upacara tradisional seperti pada saat upacara
pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, festival budaya dan lain-lain.
Bahkan, batik sebagai pakaian asli Indonesia telah diakui oleh UNESCO menjadi
warisan dunia yang harus dilestarikan.

3) Keragaman adat istiadat


Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda, seperti yang terlihat pada
upacara-upacara pernikahan, upacara kelahiran anak, upacara untuk orang
yang meninggal, upacara untuk keselamatan lingkungan. Bentuk keragaman
adat istiadat di Indonesia antara lain mitoni (Jawa), seren taun (Sunda), Kesodo
(Tengger, Jawa Timur), Ngaben (Bali), Rambo suko (Toraja), etu (Flores NTT),
Tabuik (Padang), Aruh baharain (Dayak Kalbar), dan Pasaloa (Sumba).

4) Keragaman Rumah Adat


Keragaman budaya juga tercermin dari berbagai rumah adat yang tersebar di
Indonesia.

Berikut ini adalah contoh rumah adat di berbagai daerah di Indonesia.

Rumah adat Krong bade dari Nangroe Rumah adat bolon isula dari Sumatera
Aceh Darussalam Utara

96
SD Kelas Tinggi KK F

Rumah gadang dari Sumatera Barat Rumah adat dari Bengkulu

Rumah adat nowou sesat dari Lampung Rumah adat kasepuhan dari Cirebon

Rumah adat joglo dari Situbondo Jawa Rumah adat panggung kajang leko
Timur dari Jambi

Gambar 3.2: Aneka ragam bentuk rumah adat Indonesia

97
Kegiatan Pembelajaran 3

5) Lagu Tradisional
Keragaman lagu tradisional di Indonesia antara lain “Bungong Jeumpa” (Aceh),
“Sinanggar Tulo” (Sumatera Utara), “Soleram” (Riau), “Jali-Jali” (DKI Jakarta),
“Bubuy Bulan” (Jawa Barat), “Dewa Ayu” (Bali), “Angin Mamiri” (Sulawesi
Selatan), “Desaku” (NTT), “Kole-Kole” (Maluku), “Apuse” (Papua), dan lain-lain.

6) Kesenian daerah
Ada berbagai macam kesenian daerah yang dimiliki bangsa kita, misalnya seni
tari, tembang atau lagu daerah, seni sastra, seni pertunjukan, seni lukis, dan
seni musik. Berbagai kesenian tradisional yang terkenal di Indonesia antara lain
debus (Banten), lenong (DKI Jakarta), wayang kulit (Jawa Tengah), makyau
(Riau), mamanda (Kalimantan), sanghyang (Bali), dombret (Jawa Barat), ludruk
(Jawa Timur), bambu gila (Maluku), dan lain-lain.

7) Tarian tradisional

Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman tarian yang
sangat menarik bahkan sering mendapat apresiasi dari dunia internasional.
Keragaman tarian tradisional di Indonesia antara lain saman (Aceh), piring
(Sumatera Barat), topeng (DKI Jakarta), jaipong (Jawa Barat), gambyong (Jawa
Tengah), reog (Jawa Timur), kecak (Bali), dan lain-lain

c. Keragaman Agama

Pemerintah Indonesia mengakui adanya 6 agama yang dianut penduduknya.


Keragaman agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan
Konghucu. Islam merupakan agama mayoritas karena hampir 85% penduduknya
memeluk agama Islam. Penganut agama lain mendapat jaminan menjalankan ibadah
sesuai ajaran yang dianutnya. Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 secara jelas menyebutkan,
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.”

Deskrispi identitas keragaman agama di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

98
SD Kelas Tinggi KK F

Tabel 3.1: Identitas Keragaman Agama di Indonesia

No Agama Tempat Kitab suci Hari besar


Ibadah

1 Islam Masjid Alquran Idul Fitri, Idul Adha

2 Kristen Protestan Gereja Injil Natal, Paskah, Isa Almasih

3 Kristen Katolik Gereja Injil Natal, Paskah, Isa Almasih

4 Hindu Pura Weda Nyepi, Galungan,


Kuningan

5 Budha Wihara Tri Pitaka Waisak dan Katina

6 Konghucu Kelenteng Si Shu Cap Go Meh

2. Karakteristik Indonesia sebagai Negara Kepulauan/ Maritim dan Agraris

a. Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim

Indonesia adalah negara kepulauan, artinya negara yang terdiri atas kumpulan
pulau (archipelago state). Indonesia memiliki pulau terbanyak di dunia. Jumlah
pulau-pulau di Indonesia yang telah terdaftar di PBB pada tahun 2017 adalah
17.468 pulau dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Konsep negara kepulauan
diterima oleh dunia internasional sejak ditandatangani Konvensi Hukum Laut PBB/
UNCLOS 1982 (United Nations Convention on The Law of the Sea) yang isinya negara
kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih kepulauan dan
dapat mencakup pulau-pulau lain.

Di antara ribuan pulau tersebut terdapat lima pulau besar dan empat kepulauan
besar. Lima pulau besar di Indonesia yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua. Sementara empat kepulauan besar adalah Riau, Bangka Belitung, Nusa
Tenggara, dan Maluku. Pulau-pulau tersebut sebagaian masuk kepulauan Sunda
Besar (Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Papua), sedangkan sebagian lagi
masuk Kepulauan Nusa Tenggara (NTB, NTT, dan Maluku).

99
Kegiatan Pembelajaran 3

Selain negara kepulauan, Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim. Negara
maritim adalah negara yang wilayah lautnya lebih luas jika dibandingkan dengan
daratan. Indonesia termasuk sebagai negara maritim karena hampir 2/3 wilayah
teritorialnya adalah lautan. Luas wilayah daratan Indonesia sekitar 2.012.402

sedangkan wilayah lautannya mencapai 5, 8 juta . Luas tersebut terdiri atas


2.012.392 perairan dalam, 0,3 juta laut teritorial, dan seluas 2,7 juta
merupakan wilayah Zona Ekonomi Ekslusif

Gambar 3.3. Batas Wilayah Perairan Indonesia


(Sumber:www.materiips.com)

Indonesia dikenal sebagai negara maritim sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit. Kedua kerajaan memanfaatkan laut sebagai jalur perdagangan, zona
kekuatan armada perang dan sarana menyatukan nusantara. Indonesia dikenal
sebagai negara maritim sejak ditandatanganinya perjanjian UNCLOS pada tahun
1982 dan diratifikasi dengan adanya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985 yang
menguatkan subtansi kemaritiman yang sebelumnya tertuang dalam Deklarasi
Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.

Batasan wilayah laut Indomesia menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985


adalah sebagai berikut.

1) Landas Kontinen
Landas kontinen atau batas landas benua merupakan batas wilayah laut
dilihat dari bagian dasar laut yang paling ujung (laut dangkal) berkedalaman
kurang 200 m. Hal ini menjelaskan perairan yang kedalamannya di bawah 200
m masih menjadi wilayah negara Indonesia.

100
SD Kelas Tinggi KK F

2) Laut teritorial
Laut teritorial merupakan batas perairan suatu negara yang di tarik dari
pantai atau pulau terluar sejauh 12 mil ke arah laut lepas. Negara memiliki
hak penuh memanfaatkan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya
tetapi wajib menyediakan jalur pelayaran yang damai untuk kepentingan
dunia pelayaran dan perdagangan internasional.
3) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Merupakan kawasan laut berjarak 200 mil dari pulau terluar suatu negara.
Negara berdaulat mengelola, mengeksplorasi, mengeksploitasi, konservasi
sumber daya, melakukan penelitian, mengizinkan pelayaran internasional
hingga mencapai 200 m dari pulau terluar.
4) Zona tambahan
Zona tambahan adalah tambahan luas wilayah laut sejauh 12 mil dari laut
teritorial (24 mil diukur dari garis dasar laut teritorial).
Negara pantai dapat melakukan upaya pengawasan dan pencegahan
(menindak pelanggaran atas undang-undang teritorial seperti bea cukai,
fiskal, imigrasi, dan kesehatan).

b. Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Agraris

Negara Indonesia juga disebut sebagai negara agraris. Negara agraris merupakan
negara yang mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama
penduduknya. Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Menurut data Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, penduduk Indonesia yang bekerja sebagai
petani jumlahnya 37% dari jumlah total angka kerja di Indonesia (38 juta orang).

Secara geografis, wilayah Indonesia memang sangat mendukung untuk menjadi


negara agraris. Wilayah daratan yang dilalui oleh garis khatulistiwa membuat cuaca
Indonesia beriklim tropis dan banyak curah hujan sehingga berbagai macam jenis
tanaman bisa tumbuh secara maksimal. Selain itu, wilayah Indonesia juga dilalui
oleh 3 jalur gunung api dunia, Pegunungan Muda, Mediterania dan Sirkum Pasifik.
(Lihat peta.

101
Kegiatan Pembelajaran 3

Manfaat poossitif dari posisi Indonesia ini adalah tanahnya subur untuk lahan
pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Gambar 3.4: Letak Indonesia di antara 3 jalur gunung api

Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan berbagai produk hasil pertanian


dan perkebunan yang tidak hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup,
tetapi juga banyak yang dikirim ke mancanegara (ekspor). Bahkan produk
pertanian, perkebunan, dan kehutanan Indonesia diakui oleh pasar internasional
karena memiliki kualitas baik. Produk unggulan hasil pertanian dan perkebunan
dari Indonesia yang terkenal di dunia antara lain kopi, kelapa sawit, Biji kakao,
karet, rempah-rempah, palawija, dan lain-lain.

Antara, November 2012, memberitakan bahwaIndonesia adalah negara penghasil


kakao terbesar di Indonesia. Bahkan peringkat ketiga di dunia setelah Pantai Gading
dan Ghana. Berikut ini8 disajikan tabel data daerah penghasil kakao terbesar di
Indonesia sesuai dengan Data Ditjenbun Tahun 2011.

102
SD Kelas Tinggi KK F

Tabel. Data Luas Areal dan Produksi Kakao Nasional Per Pulau

AREAL
% to
No Region Ha National Produksi
1. Sulawesi 857.757 60.18 538.059
2. Sumatera 286.121 20.08 156.655
3. Jawa 82.623 5.08 28.742
4. NTT-NTB-BALI 62.507 4.39 20.389
5. Kalimantan 47.826 3.36 26.742
6. Maluku-Papua 86.266 6.05 33.504
TOTAL 1.425.216 100% 803.593

3. Karakteristik Geografis dan Kehidupan Sosial Budaya Negara ASEAN

a. Indonesia

Ibukota Indonesia adalah Jakarta. Luas wilayahnya 1.922.570 terletak di

LU- LS dan BT- BT. Sebelah utara berbatasan dengan negara Malaysia,
Filipina, dan Singapura. Batas sebelah barat adalah Samudra Hindia, sebelah selatan
Samudra Hindia, dan sebelah timur Samudra Pasifik dan Papua Nugini. Secara
geografis, wilayah Indonesia terletak pada posisi silang di antara 2 benua (Asia dan
Australia) dan 2 samudra (Hindia dan Pasifik).
Indonesia memiliki banyak gunung aktif karena dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda, yaitu pegunungan Mediterania (sebelah barat) dan Sirkum
Pasifik (sebelah timur). Wilayah Indonesia juga menjadi titik pertemuan 3 lempeng
litosfer yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik sehingga rawan terjadi bencana
gempa bumi, tanah longsor, dan tsunami. Pertemuan ketiga lempeng tersebut
menyebabkan bterjadinya berbagai fenomena alam. Salah satunya, menghasilkan
jalur gunung api aktif yang sewaktu-waktu bisa meletus di sepanjang pantai barat
Sumatera, Jawa bagian selatan, sampai Nusa Tenggara dan pembentukan berbagai
cekungan seperti cekungan Sumatera Utara, Sumatera Utara, Sumatera Tengah,
Sumatera Selatan, dan cekungan Jawa bagian Utara.

103
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 3.5: Persebaran Gunung Api di Indonesia

Puncak tertinggi berada di pegunungan Jayawijaya yang terdapat di Pulau Papua


(4.884m) sedangkan sungai terpanjangnya adalah Sungai Kapuas (1.143 km) yang
berada di Provinsi Kalimantan Barat. Indonesia memiliki danau terbesar yaitu
Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara.

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2017 sekitar 262 juta jiwa. Agama yang
dianut penduduknya, yaitu Islam (87%), Protestan (2,9%), Katolik (1,69%), Hindu
(0,72%), Buddha (0,05%), dan Konghucu (0,13%). Indonesia merupakan negara
multikultural karena memiliki lebih dari 1.340 suku dan 300 etnis. Suku terbanyak
adalah Suku Jawa (41%), bahasa resminya adalah bahasa Indonesia, mata uangnya
adalah rupiah dan lagu kebangsaannya adalah “Indonesia Raya”.

b. Malaysia

Malaysia beribukota di Kuala Lumpur. Luas wilayahnya sekitar 329,758 ,


terletak di LU- LU dan BT- BT. Pengaruh letak Malaysia secara
astronomis adalah Negara yang memiliki iklim tropis hanya memiliki dua musim,
yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Negara Malaysia adalah negara
yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi yaitu rata- rata 260 – 800 mm
sepanjang tahunnya. Temperatur harian negara Malaysia rata- rata antara 21°
hingga 23° Celcius di daerah ekosistem pantai dan 12° hingga 25° Celcius di daerah

104
SD Kelas Tinggi KK F

pegunungan. Sama seperti negara di Asia Tenggara lainnya, negara Malaysia juga
dipengaruhi oleh angin Muson.

Batas wilayah negara Malaysia di sebelah utara adalah Thailand dan Laut China
Selatan, sebelah barat Selat Malaka, sebelah selatan Indoenesia dan Singapura,
sedangkan sebelah timur adalah Laut Sulu dan Laut Sulawesi.

Negara Malaysia terbagi menjadi dua bagian yaitu Malaysia Barat dan Malaysia
Timur. Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaysia sedangkan Malaysia Timur
terdapat di sebelah utara pulau Kalimantan. Kedua wilayah dipisahkan oleh Laut
China Selatan. Malaysia Barat terdiri atas 11 negara bagian, yaitu: Johor, Malaka,
Selangor, Negeri Sembilan, Pahang, Trengganu, Kelantan, Penang, Kedah dan Perlis.
Malaysia Timur terdiri atas 2 negara bagian, yaitu Sabah dan Serawak

Jumlah penduduk negara Malaysia pada tahun 2017 sekitar 32.2 juta. Penduduk di
Malaysia Barat berasal dari etnis Melayu (55%), China (35%), India (10%) dan
sebagian kecil pendatang dari Benua Eropa maupun Asia. Sementara penduduk
Malaysia Timur mayoritas berasal dari keturunan orang Iban/Dayak pesisir (40%),
suku Kadazan (20%) dan Etnis China. Bahasa resmi negara Malaysia adalah Bahasa
Melayu. Mayoritas penduduk beragama Islam (60%) dan menggunakan mata uang
Ringgit Malaysia

c. Singapura

Singapura adalah negara kepulauan terkecil di wilayah Asia Tenggara. Negara ini
hanya memiliki luas 618 . Batas wilayah sebelah utara dan barat adalah Selat

Johor sedangkan sebelah timur dan selatan Laut China Selatan dan Indonesia. Secara
astronomis, letak Singapura berada di antara LU- LU dan BT-

BT.

Sebagian besar penduduk Singapura adalah etnis Tionghoa (77%), Melayu (14%),
India (7%). Mayoritas penduduknya beragama Budha (31%), Tao (21%), Islam
(15%), Kristen (12%), Hindu (4%) sementara sisanya tidak beragama. Bahasa resmi
yang digunakan adalah Bahasa Inggris namun ada juga beberapa bahasa yang

105
Kegiatan Pembelajaran 3

digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari seperti: Melayu,


Tamil, dan China. Mata uangnya adalah Dolar Singapura.

d. Brunei Darussalam

Ibukota negara Brunei Darussalam adalah Bandar Seri Begawan. Luas wilayah
sekitar 5.765 . Secara astronomis terletak di LU– LUdan BT-

BT. Batas Brunei Darussalam di sebelah selatan adalah Malaysia Timur,

sebalah barat Malaysia Timut, sebelah utara adalah Laut China Selatan, dan sebelah
timur Malaysia Timur.

Jumlah penduduk Brunei Darussalam pada tahun 2017 sekitar 428.697 jiwa.
Mayoritas penduduknya berasal dari suku Melayu (75%). Etnis Cina meskipun
menjadi etnis minoritas (15%) sangat berpengaruh dalam perdagangan dan
perekonomian. Agama yang paling banyak dianut oleh penduduknya adalah Islam.
Bahasa yang digunakan adalah Melayu (resmi), Inggris, dan Cina. Mata uangnya
menggunakan Dollar Brunei. Kebudayaannya banyak dipengaruhi oleh budaya
Melayu dan syariat agama Islam yang berasal dari Melayu

e. Thailand

Thailand dikenal sebagai negeri gajah putih karena di sana gajah putih dianggap
sebagai hewan yang suci dan keramat. Selain dikenal sebagai negeri gajah putih,
Thailand disebut sebagai negeri seribu kuil karena terdapat ribuan kuil sebagai
tempat ibadah umat Buddha. Beribukota di Bangkok.

Negara Thailand berada di antara LU- LU dan BT- BT. Luas

wilayahnya sekitar 513.120 . Dampaknya, Thailand beriklim Muson tropik yang

banyak curah hujannya, musim hujan di Thailand terjadi antara bulan Oktober-
Januari. Makin ke Utara curah hujannya makin tipis, karena pengaruh angin musim
sudah mulai berkurang, juga pengaruh angin musim Timur Laut yang berkurang
karena terhalang dataran tinggi yang ada di bagian Timur. Hal ini mrngakibatkan
bagian Utara dan Tengah kurang hujannya. Daerah yang subur terdapat di daratan
rendah dan daerah aliran sungai Menam.

106
SD Kelas Tinggi KK F

Batas wilayah sebelah utara adalah negara Laos dan Myanmar, sebelah barat
Myanmar dan Laut Andaman, sebelah selatan Malaysia dan Teluk Syam sementara
sebelah timur adalah negara Laos dan Kamboja.

Jumlah penduduk Thailand pada tahun 2017 sekitar 69.037.513 jiwa. Mayoritas
penduduknya berasal dari Etnis Thaol dan Lao (75%), Tionghoa, Melayu, Mon, dan
Khmer. Sebanyak 95% penduduk Thailand menganut agama Buddha Theravada,
sementara sisanya beragama Islam, Kristen, dan Hindu. Bahasa resmi Thailand
adalah Thai dan mata uang yang berlaku Bath. Seni bela diri yang terkenal dari
negara Thailand adalah Muay Thai. Negara ini juga memiliki kesenian tradisional
dikenal dengan khon (tarian yang menggunakan topeng diiringi musik klasik).

f. Filipina

Negara Filipina beribukota di Manila. luas wilayahnya sekitar 300.000 Secara

astronomis berada pada LU- 21 LU dan BT- BT. Batas sebelah

utara adalah Laut Filipina, sebelah barat Laut China Selatan, sebelah timur Laut
Filipina dan Samudera Pasifik dan sebelah selatan Laut Sulu dan Laut Sulawesi.
Filipina merupakan negara kepulauan dan Pulau-pulau yang ada di Filipina
dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: kelompok Pulau Luzon (pulau terbesar)
meliputi Pulau Luzon dan Pulau Mindoro, kelompok Pulau Palawan dan Visayan
serta kelompok Pulau Mindanau (Pulau Mindanau dan Pulau Suhu). Filipina
beriklim tropis karena dipengaruhi oleh angin Monsun. Gunung tertinggi di Filipina
adalah Gunung Apo dan sungai terpanjangnya adalah Sungai Cagayan.

Jumlah penduduk Filipina pada tahun 2017 sekitar 104.918.000 jiwa. Suku asli
Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari suku Aborigin Taiwan
bercampur dengan penduduk Tiongkok Selatan, Polinesia dan Spanyol. Agama
mayoritasnya adalah Katolik Roma. Agama Islam dianut oleh sebagian penduduk
yang berada di pulau Palawan dan Mindanau. Bahasa resmi yang digunakan adalah
Tagalog dengan mata uang Peso.

g. Laos

Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki laut.
Luas wilayahnya sekitar 236.800 . Ibukota Laos adalah Vienteane. Secara

107
Kegiatan Pembelajaran 3

astronomis, terletak Laos berada pada LU- LU dan BT – BT.

Batas sebelah utara adalah Tiongkok, sebelah barat Thailand, sebalah selatan
Kamboja, dan sebelah timur negara Vietnam.

Kondisi alamnya 70% berupa pegunungan dan sekitar 50% wilayahnya masih
berbentuk hutan lebat. Puncak tertinggi berada di Gunung Phou Bia (2.820 m).
Dataran rendah Laos terdapat di wilayah Plato Ziang Khouang. Bagian barat yang
berbatasan dengan negara Thailand mengalir Sungai Mekong yang menjadi pusat
pemukiman karena tanahnya yang sangat subur dan cocok untuk lahan pertanian.

Jumlah penduduknya pada tahun 2017 sekitar 6,8 juta jiwa. Suku yang terdapat di
Laos antara lain Suku Lao, Meo, Yao, dan Kha. Bahasa resmi yang digunakan adalah
Lao. Selain itu, ada beberapa bahasa yang biasa digunakan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari antara lain:Inggris, Perancis, dan Thai.

h. Kamboja

Kamboja merupakan negara di Asia Tenggara yang beribukota di Phnom Penh. Luas
wilayah Kamboja sekitar 181.035 berada diantara LU- LU dan

BT- BT. Pengaruh letak astronomis ini Kamboja memiliki iklim tropis

dengan musim kemarau November – Mei dan musim hujan padaJuni –


Oktober.Batas sebelah utara adalah Laos, sebelah barat Thailand, sebelah selatan
Vietnam dan Teluk Siam sedangkan sebelah timur Vietnam. Beriklim tropis, musim
kemarau terjadi pada bulan November-Mei sementara itu musim hujan bulan Juni-
Oktober.

Karakteristik kondisi alam negara Kamboja seperti mangkok raksasa karena tepinya
dikelilingi pegunungan dan lembah. Sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rak,
sebelah barat pegunungan Cardamon, pegunungan Plato Rotano Kiri di selatan dan
Plato Mondol Kiri di timur. Puncak tertingginya di Gunung Phnum Aoral (1.771 m).
Kamboja dialiri Sungai Mekong sebagai sumber pertanian dan menampung
kelebihan air Danau Tonle Sap saat musim hujan.

Jumlah penduduk di tahun 2017 sebanyak 16 juta jiwa. Suku mayoritasnya Kmer
(88%), sebagian etnis China dan Vietnam. Sebagian besar penduduknya tinggal di

108
SD Kelas Tinggi KK F

pedesaan dan hidup mengandalkan pertanian. Agama yang dianut masyarakat


disana antara lain: Buddha Theravada, Islam, Katolik, dan Hindu. Bahasa resmi
mengunakan Khmer dan mata uang yang berlaku Riel Kamboja.

i. Myanmar

Negara ini dikenal dengan nama Burma beribukota di Naypyidaw. Myanmar teretak
di antara LU- LU dan BT – BT. Karena letak lintangnya,

Myanmar beriklim tropis dan subtropik. Musim di Myanmar terbagi atas tiga
macam yaitu (a) musim hujan (terjadi pada bulan Mei-Oktober) yang mendapat
pegaruh angin musim barat daya basah dan sejuk; (b) musim kemarau sejuk
(terjadi bulan November – Februari) dan (c) musim kemarau panas (terjadi bulan
Maret – April). Selain itu, suhu udaranya rata-rata 27 derajat celcius dan semakin
ke utara semakin dingin.

Batas sebelah utara adalah Tiongkok, sebelah barat India dan Teluk Benggala,
sebelah selatan Laut Andaman, dan sebelah timurnya adalah negara Tiongkok, Laos,
dan Thailand. Luas wilayah sekitar 676.578 dan memiliki iklim tropis

Keadaan alam negara ini sebagian besar berupa pegunungan yang menjulang tinggi
dan lembah yang curam. Bagian utara terdapat Pegunungan Himalaya yang menjadi
batas Asia Tenggara dengan Tiongkok dan India. Bagian barat terdapat pegunungan
Arakan Yoma yang menjadi tapal batas dengan India. Sedangkan pada bagian timur
terdapat dataran tinggi Shan dan bagian tengah mengalir sungai Irawadi. Puncak
tertinggi berada di Pegunungan Hkakado Razi.

Jumlah penduduk Myanmar tahun 2015 sekitar 52 juta jiwa. Etnis mayoritas disana
adalah keturunan Tibet-Myanmar (70%) sedangkan suku lainnya antara lain: Shan,
Karen, Rakhin, Mon, dan Kachin. Agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di
sana adalah Buddha (90%), Kristen (5%), Islam (3%) Hindu dan sisanya
kepercayaan lain. Bahasa resminya adalah bahasa Myanmar, namun ada juga
sebagian penduduk yang menggunakan Bahasa Inggris.

109
Kegiatan Pembelajaran 3

j. Vietnam

Ibukota Vietnam adalah Hanoi. Batas sebelah utara adalah negara Tiongkok,
Sebelah barat berbatasan dengan negara Laos dan Kamboja, sebelah timur Laut
China Selatan dan sebelah selatah Laut China Selatan. Secara astronomis,
Vietnam berada diantara LU- LU dan BT- BT. Luas

wilayahnya sekitar 331.041 dengan iklim tropis yangg dipengaruhi oleh

angin musim sepanjang tahun, kecuali sedikit yang ada di utara beriklim subtropis. Di
Vietnam bagian utara bercuaca lembabpada bulan November –April dengan suhu
terendah 17°C dan tertinggi 28°C dancurah hujan 183 cm. Di bagian selatan udara lebih
lembap dengan curah hujan sekitar 200 cmterjadi pada bulanApril – November. Udara
lebih dingin dengan curah hujan rendah pada bulan Desember – Maret.

Karakteristik geografis di bagian utara terdapat pegunungan Tonkin Timur


yang disana terdapat Gunung Fan Si Pan sebagai puncak tertinggi di Vietnam.
Bagian timur berupa dataran rendah aluvial yang membentuk Delta Sungai
Merah dan Delta Sungai Mekong yang sangat subur dengan pemandangannya
indah yang sangat cocok untuk lahan pertanian penduduk Vietnam

Jumlah penduduk vietnam tahun 2016 sekitar 92 juta jiwa. Orang-orang di sana
membentuk etnis terbesar (Viet atau Kinh) sementara Etnis Hoa (etnis
Tionghoa) dan Khmer Krom tinggal di dataran rendah. Bahasa resmi
menggunakan bahasa Vietman meskipun ada penduduk yang menggunakan
bahasa China, Prancis, Inggris dan Rusia. Agama yang dianut masyarakatnya
antara lain Buddha, Kong Hu Chu, Tao, Nasrani, dan Islam. Kebudayaannya
dipengaruhi ajaran Buddha

k. Timor Leste

Timor Leste terbentuk pada tanggal 30 Agustus 1999 melalui proses


referendum. Sebelum menjadi negara merdeka, Timor Leste ini menjadi bagian
dari provinsi di Indonesia. Timor Leste terletak 8° LS - 10° L LS dan 124° L BT -
127 ° L 30 BT. Negara yang beribukota di Dilli ini memiliki luas 15.007 .

Batas sebelah utara adalah Laut Banda dan Selat Wetar, sebelah selatan Laut
Timor, sebelah barat NTT (Indonesia) dan sebelah timur Laut Arafuru. Negara

110
SD Kelas Tinggi KK F

ini beriklim tropis dengan curah hujan kecil (daerah kering). Sebagian besar
wilayahnya berupa bukit pegunungan, dan rawa.

Jumlah penduduk Timor Leste pada tahun 2016 sekitar 1.2 juta jiwa. Suku
mayoritas disana adalah Melayu, Afrika dan sebagian kecil merupakan etnis
Portugis. Mayoritas penduduk disana beragama Katolik (93%), Protestan (3%),
Islam (1%) sisanya Buddha dan Hindu. Bahasa Tetun menjadi bahasa resmi
namun ada juga penduduk yang tetap menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia untuk sarana berkomunikasi.

4. Posisi dan Peran Indonesia dalam Kerjasama di ASEAN

Peran aktif Indonesia dalam kerjasama di ASEAN diakui oleh dunia internasional.
Indonesia selalu aktif memberikan kontribusi mulai dari terbentuknya ASEAN
hingga perjalanannya saat ini.

Peran Indonesia tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Indonesia menjadi salah satu penggagas berdirinya ASEAN bersama 4 negara


lainnya (Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand)

b. Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN


Beberapa KTT ASEAN yang telah dilaksanakan di Indonesia antara lain KTT ke-
1 pada tanggal 23-24 Februari 1976 di Bali, KTT ke-9 pada tanggal 7-8 Oktober
2003 di Bali, KTT ke-18 pada tanggal 4-8 Mei di Jakarta, KTT ke-19 pada tanggal
17-19 Nopember 2011 di Bali
c. Indonesia aktif menjadi penengah konflik di kawasan Asia Tenggara seperti
konflik antara Kamboja dan Vietnam (1976-1979), konflik antara negara Moro
dan Filipina, konflik antaretnis di Myanmar.
d. Indonesia menjadi tempat sekretariat ASEAN (kantor bertempat di Jakarta).
e. Indonesia sebagai motor pengerak pentingnya perilndungan HAM di ASEAN

5. Dinamika Kehidupan Global dan Perubahan Sosial Budaya

Dinamika kehidupan global merupakan suatu keniscayaan, terutama dengan


kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan global ini menyebabkan
perubahan-perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perubahan sosial budaya

111
Kegiatan Pembelajaran 3

pada aspek kehidupan akan menyebabkan perubahan pada aspek lainnya sehingga
dampaknya akan berantai.

a. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya


1) Perubahan Sosial Budaya Lambat
Perubahan sosial budaya lambat disebut juga dengan evolusi karena untuk
berubah memerlukan serangkaian perubahan-perubahan kecil dan dalam
jangka waktu yang cukup lama. Perubahan-perubahan ini terjadi karena
usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan,
keadaan, dan kondisi baru sebagai akibat pertumbuhan masyarakat.
2) Perubahan Sosial Budaya Cepat
Perubahan sosial budaya cepat disebut juga dengan revolusi karena
perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat dan menyangkut sendi-
sendi dalam kehidupan masyarakat.
3) Perubahan Sosial Budaya Kecil
Perubahan sosial budaya kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-
unsur struktur sosial namun tidak memengaruhi masyarakat secara
langsung, misalnya kegemaran masyarakat pada celana jins.
4) Perubahan Sosial Budaya Besar
Perubahan sosial budaya besar adalah perubahan yang memberi pengaruh
besar pada masyarakat, misalnya perubahan rezim pemerintahan yang akan
mempengaruhi seluruh kebijakan yang mempengaruhi rakyatnya secara
langsung.
5) Perubahan Sosial Direncanakan
Perubahan sosial yang direncanakan/dikehendaki merupakan perubahan
yang direncanakan oleh agen perubahan/agent of change (pihak yang ingin
melakukan perubahan). Perubahan ini merupakan reaksi terhadap
perubahan sosial budaya yang telah terjadi sebelumnya. Cara-cara untuk
memengaruhi masyarakat dinamakan dengan rekayasa sosial.
6) Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan
Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang
terjadi begitu saja, diluar pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan
timbulnya akibat-akibat sosial yang diharapkan.

112
SD Kelas Tinggi KK F

b. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya


Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya yaitu faktor
internal (berasal dalam masyarakat) dan faktor eksternal (berasal dari luar
masyarakat).
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Perubahan penduduk
Perubahan penduduk terjadi karena bertambah atau berkurangnya jumlah
penduduk. Pertambahan penduduk dapat disebabkan oleh kelahiran dan
migrasi. Sedangkan dengan berkurangnya jumlah penduduk disebabkan oleh
kematian dan migrasi. Contohnya banyaknya pemuda desa yang berurbanisasi
ke kota maka terjadi perubahan sistem pembagian hasil kerja antara pemilik
dan penggarap.
2) Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat dibedakan dalam
pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur
kebudayaan yang baru baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan yang
diciptakan oleh seorang individu ataupun serangkaian ciptaan para individu.
Discovery dapat menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui dan
menerima serta menggunakan penemuan baru itu. Penemuan baru merupakan
hasil pikiran manusia yang pada akhirnya menemukan sesuatu yang baru.
3) Konflik/pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dalam masyarakat dapat terjadi karena terdapat perbedaan
kepentingan. Kepentingan yang dapat diakomodir oleh masyarakat/lingkungan
akan menimbulkan perubahan. Misalnya teknologi internet yang membuat
setiap orang dapat mengakses informasi apapun. Hal ini menjadi pertentangan
jika dimanfaatkan secara negatif misalnya untuk kejahatan namun banyak juga
yang mendapatkan manfaat dari teknologi ini.
4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber sebab-sebab
yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain karena (a) sebab-
sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia, (b)
peperangan, (c) pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

113
Kegiatan Pembelajaran 3

c. Faktor-faktor yang Memengaruhi Jalannya Proses Perubahan


1) Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya suatu perubahann
sebagaimana uraian berikut.
a) Kontak dengan kebudayaan lain;
b) Sistem pendidikan yang maju;
c) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan
untuk maju;
d) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviation),
namun yang bukan termasuk tindakan kejahatan (delik);
e) Sistem masyarakat yang terbuka;
f) Penduduk yang heterogen;
g) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu;
h) Orientasi ke masa depan;
i) Nilai meningkatkan taraf hidup.
Nilai yang menekankan bahwa manusia harus selalu berusaha untuk
memperbaiki hidupnya.

2) Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan


a) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain;
b) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat;
c) Sikap masyarakat yang tradisional;
d) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat
(vested interest);
e) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
Integrasi semua unsur suatu kebudayaan tidak selalu setara. Beberapa
pengelompokan unsur tertentu mempunyai derajat integrasi tinggi,
sehingga unsur tersebut dikhawatirkan akan menggoyahkan integrasi
dan menyebabkan perubahan pada aspek tertentu masyarakat
f) Prasangka terhadap hal-hal baru/asing

114
SD Kelas Tinggi KK F

Sikap ini seringkali muncul pada bangsa-bangsa yang pernah dijajah


oleh suatu masyarakat karena sulitnya melupakan pengalaman pahit
dan adanya ketakutan akan dijajah kembali.
g) Hambatan ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur budaya rohaniah biasanya
diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat
yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.
h) Adat kebiasaan
Adat kebiasaan merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat
dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Jika pola perilaku
tersebut efektif dalam memenuhi kebutuhan pokok, akan muncul
krisis. Contohnya teknologi dalam bidang pertanian banyak mengubah
sistem mata pencaharian pada suatu masyarakat.
i) Nilai pasrah
Nilai yang diyakini bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak
mungkin diperbaiki.

d. Perubahan Sosial Budaya dan Modernisasi Masyarakat


Perubahan sosial masyarakat dapat diamati secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Contoh perubahan sosial adalah perubahan cara mengolah sawah
dan hasil pertanian. Saat ini, banyak petani yang tidak lagi membajak sawah
menggunakan tenaga hewan tetapi sudah menggunakan traktor. Saat musim
panen, mereka juga tidak lagi memamen padi dengan pola tradisional
(menggunakan tangan) tetapi sudah memanfaatkan mesin pemotong padi
Perubahan budaya juga bisa dijumpai di lingkungan masyarakat. Petani sudah
mulai memanfaatkan teknlogi untuk menuangkan ide, pikiran, perasaan, hasil
cipta, rasa, karsa, dan karyanya. Contoh perubahan budaya dalam bidang
pertanian antara lain: intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi. Petani tidak
lagi mengandalkan datangnya musim penghujan untuk memulai masa tanam,
tetapi bisa menanam jenis tanaman lain disaat musim kemarau tiba
Perubahan sosial budaya juga terjadi di berbagai sektor kehidupan, misalnya
dunia pendidikan. Perubahan pola konvensional dan tradisional menuju pola
belajar modern berbasis digital. Pelajar lebih memilih memanfaatkan internet

115
Kegiatan Pembelajaran 3

untuk mencari referensi informasi yang dibutuhkan daripada membaca buku di


perpustakaan. Guru juga mulai memanfaatkan pola pembelajaran dalam
jaringan (daring) dengan membentuk kelas maya dan mulai mengurangi kelas
tatap muka langsung. Sistem ujian sekolah beralih berbasis digital.

Gambar 3.6 : Anak-anak SD Mengakses Internet menggunakan Modem


Modernisasi dalam ilmu sosial diartikan sebagai bentuk perubahan
(transformasi) dari keadan kurang maju atau kurang berkembang menuju
keadaan yang lebih baik dan meningkat. Modernisasi dimaknai sebagai
pergerakan dari kondisi masyarakat tradisional menuju pola pikir dan pola
hidup masyarakat modern. Modernisasi identik dengan pemanfaatan teknologi
di berbagai bidang untuk memudahkan pekerjaan manusia.
Modernisasi menjadi keharusan yang tidak bisa ditolak oleh masyarakat. tujuan
modernisasi mengarah pada perubahan tindakan yang lebih efektif dan
sehingga dari modernisasi tercipta masyarakat yang lebih makmur dan
sejahtera. Sementara itu, lahirnya modernisasi banyak dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, orientasi kehidupan yang lebih
baik, pemenuhan kebutuhan, dan peningkatan kualitas hidup.

1) Modernisasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


Modernisasi TIK modernisasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi
adalah informasi dari belahan dunia bisa langsung diakses tanpa ada batasan
ruang dan waktu, penggunaan komputer atau laptop dalam tugas/ pekerjaan,

116
SD Kelas Tinggi KK F

dan interaksi dengan orang lain melalui internet tanpa terkendala jarak dan
tempat
2) Modernisasi di bidang ekonomi
Salah satu modernisasi di bidang ekonomi adalah industrialisasi. Bentuk nyata
industrialisasi diantaranya mengganti penggunaan cara kerja manual dengan
alat/mesin. Teknologi bisa digunakan pada usaha mikro maupun makro
secara menyeluruh. Contoh modernisasi di bidang industri adalah
perdagangan secara online, industri kreatif desain grafis, uang elektronik,
kartu kredit, dan lain-lain
3) Modernisasi di bidang transportasi
Modernisasi di bidang transportasi adalah perubahan teknologi transportasi
konvensional ke arah teknologi canggih (mesin). Modernisasi di bidang
transportasi misalnya pesawat terbang, kereta api listrik, kapal laut
transportasi, dan sebagainya. Modernisasi alat transportasi ini juga diikuti
dengan modernisasi sistemnya yang memunculkan layanan transportasi
berbasis online.
4) Modernisasi di bidang pendidikan
Bentuk modernisasi di bidang pendidikan antara lain pergantian dari belajar
menggunakan buku berbasis kertas, menjadi buku elektronik, perubahan pola
belajar tatap muka langsung menuju pembelajaran berbasis dalam jaringan,
dan penggunaan media belajar dengan perangkat aplikasi (software)
5) Modernisasi di bidang kesehatan
Bentuk modernisasi di bidang kesehatan antara lain penggunaan sinar X
untuk mendeteksi penyakit, penemuan vaksin untuk mencegah dan
mengobati penyakit menular, dan penggunaan USG untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.

117
Kegiatan Pembelajaran 3

D. Aktivitas Pembelajaran

LK 06: Analisis Karakterisik Goegrafis dan Keragaman di Indonesia

1. Petunjuk: Bacalah ilustrasi berikut, kemudian jawablah pertanyaan yang


mengiringinya! (Kerjakan secara berkelompok)

Di lingkungan tempat tinggal Saudara ada beragam suku bangsa. Ada yang
dari Madura, Papua, Jakarta, Medan, dan Padang. Tak hanya beda suku,
aagama mereka pun beragam, ada Islam, Hindu, Budha, Kristen, katholik,
dan Konghucu.

2. Pertanyaan
a. Jelaskan apa yang Anda lakukan bila salah satu tetangga Saudara
merayakan hari raya agama yang berbeda dengan agama Saudara!
Berikan alasannya.
b. Perbedaan budaya warga yang beragam itu seringkali menimbulkan
percekcokan. Misalnya kebiasaan menyanyi dengan suara keras
hingga malam hari yang dilakukan oleh sekelompok warga dari suku
tertentu. Tentu saja kebiasaan ini sangat mengganggu Saudara dan
warga lainnya. Apa yang akan Anda lakukan bila terjadi masalah
seperti itu? Jelaskan alasan Saudara!

LK 07: Karakteristik Goegrafis dan Keragaman Sosial Budaya ASEAN

Petunjuk:
1. Bacalah kembali uraian tentang karakteristik geografis dan keragaman sosial
budaya negara-negara di ASEAN!
2. Buatlah tabel analisis persamaan dan perbedaan karakteristik grografis dan
sosial budaya negara-negara di ASEAN dengan menggunakan format
berikut!

118
SD Kelas Tinggi KK F

No Aspek Persamaan Perbedaan

1 Suku bangsa

2 Agama

3 Iklim

4 Mata pencaharian penduduk

5 Budaya

6 Seni

E. Latihan/Kasus/Tugas

Petunjuk: Bacalah berita berikut ini, kemudian kerjakan tugas yang terdapat di
bagian berikutnya!

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa ASEAN?


Jumat 06 May 2011 23:55 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tiba-tiba saja, bersamaan dengan Konferensi
Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-18 yang
berlangsung pada 5-8 Mei di Jakarta, wacana mendorong Bahasa Indonesia
menjadi Bahasa ASEAN hidup kembali. Tentu saja yang paling menyambut
prakarsa ini adalah masyarakat Indonesia.
ANTARA menjumpai sejumlah orang secara terpisah di beberapa tempat untuk
menanyakan harapan masyarakat kepada keketuaan ASEAN Indonesia, terutama
dalam hubungannya dengan terrwujudnya semboyan "satu visi, satu identitas dan
satu komunitas".
"Indonesia kan sedang menjadi Ketua ASEAN tahun ini, makanya harus bisa
memanfaatkan momentum tersebut untuk mengusung Bahasa Indonesia menjadi
bahasa ASEAN," kata Mahmud Rustam (62), pensiunan pegawai negeri sipil,
Jumat.
Mahmud mengakui, perbedaan latar belakang sosial dan budaya masyarakat
ASEAN akan menjadi kendala untuk mewujudkan harapannya itu. Yang penting,

119
Kegiatan Pembelajaran 3

katanya, Indonesia harus berupaya keras mewujudkan hubungan


antarmasyarakat ASEAN setelah terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 nanti.
Mahmud yang mengaku belum pernah mendengar konsep Komunitas ASEAN
2015 berharap kelompok regional ini lebih mengutamakan kerja sama ekonomi
daripada sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan.
"Saat ini yang terpenting adalah menyejahterakan rakyat melalui ekonomi yang
kuat, keamanan dan sosial itu bisa menyusul," sambung Mahmud.
Tak hanya Mahmud yang ingin Bahasa Indonesia menjadi "bahasa persatuan"
ASEAN. Yuwono Ario, pegawai negeri sipil di Jakarta, yakin Bahasa Indonesia bisa
digunakan sebagai bahasa resmi ASEAN karena digunakan oleh lebih dari
sepertiga penduduk ASEAN.
"Kalau dilihat dari jumlah populasinya, Indonesia kan populasinya lebih dari
sepertiga total populasi negara-negara ASEAN," kata pria berusia 24 tahun itu.
Seperti halnya Mahmud, Yuwono menyarankan ASEAN mesti menggeser peran ke
arah ekonomi, sehingga mampu menghadapi geliat raksasa ekonomi China,
termasuk ke Asia Tenggara.
"Bersatu untuk menghadapi gempuran dari China dan melakukan pemerataan
kesejahteraan seluruh negara anggotanya," sambung Yuwono kepada ANTARA,
Jumat.
Lain dalam pandangan Dinda Saraswati (29). Karyawati perusahaan swasta di
Jakarta, aspirasi menaikkan status Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi ASEAN
akan menambah kebanggaan rakyat Indonesia.
"Mungkin dengan Bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN, warga negaranya
bisa lebih menghargai Bahasa Indonesia dan kita jadi bangga menggunakan
bahasa yang dipakai di seluruh ASEAN," katanya.
Dinda bahkan berusul lebih jauh. Menurutnya, ASEAN bukan hanya perlu satu
bahasa, tapi juga satu mata uang bersama. "Sehingga setiap negara memiliki
standar yang sama," katanya memberi alasan.
Sejajar dengan Bahasa Inggris
Adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie yang menjadi orang
pertama yang secara terbuka mengusulkan Bahasa Indonesia menjadi salah satu
bahasa resmi ASEAN, kepada mitra-mitra ASEAN kita.
Marzuki menyampaikan usul itu dalam sesi pleno pertama Sidang Umum ke-31

120
SD Kelas Tinggi KK F

ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) di Hanoi, Vietnam, 21 September


2010.
Saat itu Marzuki berkata, “Penggunaan Bahasa Indonesia akan membuka
kesempatan kepada bahasa lain untuk menjadi bahasa kerja dalam AIPA.”
Usul Marzuki ini sebenarnya telah mengemuka sejak awal kedatangan Delegasi
DPR RI ke Hanoi, Vietnam, pada pertemuan parlemen ASEAN tahun lalu itu.
Sehari sebelum Marzuki berprakarsa, pada 20 September tahun itu, dalam
pertemuan Komite Eksekutif AIPA, Indonesia telah mengusulkan amandemen
statuta AIPA agar Bahasa Indonesia masuk dalam bahasa kerja AIPA, selain
Bahasa Inggris.
Arisman Muhammad (24) membaca usul menjadikan Bahasa Indonesia menjadi
bahasa resmi ASEAN sebagai upaya menawarkan kesatuan identitas untuk
organisasi kawasan Asia Tenggara ini.
Bagi mahasiswa S2 salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung ini, ASEAN
memang tidak memiliki satu identitas bersama yang dapat menunjang integritas,
termasuk satu bahasa tunggal. Itu terjadi karena budaya negara anggota ASEAN
berkaraktistik unik.
"Secara ekonomi, Malaysia dan Singapura jauh lebih unggul, sedangkan dari segi
pandangan politik ada negara yang memiliki perbedaan dengan yang lainnya,
sehingga identitas tunggal akan sulit tercapai," kata Arisman mencoba
menganalisis.
Indonesia sendiri menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional guna
mempersatukan beragam suku bangsa di Tanah Air yang bahasanya pun
beraneka.
Tapi, setidaknya dari klaim pejabat Kementerian Luar Negeri Indonesia, Andri
Hadi, saat ini ada 45 negara telah mengajarkan Bahasa Indonesia di sekolah-
sekolah mereka. Di antara yang paling kenal adalah Australia, Amerika Serikat,
Kanada dan Vietnam.
Bahkan di Australia, Bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat di Negeri
Kangguru itu. Bayangkan ada 500 sekolah di negeri ini yang mengajarkan Bahasa
Indonesia. "Sehingga anak-anak kelas enam sekolah dasar pun sudah ada yang
bisa berbahasa Indonesia," kata Andri beberapa waktu lalu.
Sementara di Vietnam, bulan Desember 2007, Pemerintah Daerah Ho Chi Minh

121
Kegiatan Pembelajaran 3

City, telah mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara


resmi. Vietnam menjadi anggota ASEAN pertama yang menetapkan Bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi kedua di negaranya.
"Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai
bahasa kedua yang diprioritaskan," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City
saat itu, Irdamis Ahmad.
Momentum Indonesia sebagai Ketua ASEAN ternyata menguak banyak harapan
masyarakat. Bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN adalah satu harapan itu.
Mampukah Indonesia mewujudkannya?
rakyat," ujar Vera. (HADRIANI P, http://gaya.tempo.com)

1. Analisislah mengapa muncul wacana menjadikan bahasa Indonesia sebagai


bahasa ASEAN! Jelaskan analisis Saudara dengan alasan dan contoh!
2. Presentasikan hasil kerja Saudara di depan diskusi kelas! !

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Pada kegiatan pembelajaran ini mempelajari tentang menyikapi dinamika


kehidupan global. Di dalamnya dibahas mengenai dinamika kehidupan global,
masalah sosial, serta globalisasi. Rencana pengembangan dan implementasi dari
materi yang telah disajikan diharapkan dapat memperkaya dan menguatkan
kompetensi profesional dan pendidikan karakter yang dimiliki oleh pendidik
sehingga dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.

122
SD Kelas Tinggi KK F

Pengembangan Soal
LK 08: Pengembangan soal Mata Pelajaran IPS

Petunjuk:

1. Bacalah bahan bacaan Modul Penilaian Proses dan Hasil Belajar, Kelompok
Kompetensi E (Pedagogi)!
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Apabila tidak ada, buatlah kisi kisi sendiri!
3. Buatlah 3 (tiga) soal pilihan ganda dan 3 (tiga) soal uraian HOTS (High Order
Thingking Skill)!
4. Masing-masing soal ditulis di kartu soal!

Contoh Kisi-kisi Penulisan Soal

Satuan Pendidikan :

Kelas :

Mata Pelajaran :

Kompetensi Level
No. Materi Indikator Bentuk Soal
Dasar kognitif
1

123
Pengembangan Soal

Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda


a. Materi
 Soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti
yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua
pilihan jawaban harus berfungsi.
 Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling
benar.
b. Konstruksi
 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan
yang berkaitan dengan materi yang ditanyakan.
 Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
 Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua jawaban salah",
atau "Semua jawaban benar".
 Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan jawaban berbentuk angka
yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis.
 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
 Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
c. Bahasa
 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
 Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
 Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.

124
SD Kelas Tinggi KK F

Kaidah penulisan soal uraian

a. Materi
 Soal harus sesuai dengan indikator.
 Batasan jawaban yang diharapkan harus jelas.
 Isi materi sesuai dengan pelajaran.
 Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang sekolah/kelas.
b. Konstruksi
 Rumusan kalimat soal harus menggunakan kata tanya/perintah yang
menuntut jawaban terurai.
 Buatkan petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
 Buatlah pedoman penyekoran segera setelah soal disusun dengan
pendekatan skor 1 benar dan salah 0.
 Hal-hal yang menyertai soal: tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca.
c. Bahasa
 Butir soal menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif.
 Butir soal tidak mengandung kata yang dapat menyinggung perasaan siswa.
 Butir soal tidak menggunakan kata yang menimbulkan penafsiran ganda.

125
Pengembangan Soal

KARTU SOAL
Tahun Ajaran: .........................

Jenis Sekolah : SD Nama Penyusun :

Kls/Smt : IV/1

Mata : IPS
Pelajaran

Kompetensi Dasar Level kognitif: pengetahuan

3.3 Mengidentifikasi SOAL


kegiatan ekonomi dan Perhatikan data berikut:
hubungannya dengan 1) Nelayan
berbagai bidang 2) Pedagang
pekerjaan serta 3) Pramugari
kehidupan sosial dan 4) Sopir
budaya di lingkungan 5) Masinis
sekitar sampai provinsi 6) Peternak

Materi
Jenis pekerjaan yang termasuk bidang jasa adalah ... .
Berbagai pekerjaan 3. 1, 2,
3
4. 2, 3,
Indikator 5
5. 3, 4,
Disajikan data, siswa
5
dapat mengidentifikasi
6. 4, 5,
jenis pekerjaan di
6
bidang jasa

Nomor soal Kunci jawaban

1 C. 3, 4, 5

126
SD Kelas Tinggi KK F

Evaluasi

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Perhatikan pernyataan berikut ini!


(1)Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia
dengan manusia, lingkungan alam dan sosial budaya masyarakat.
(2)Kompetensi Dasar IPS menyangkut berbagai permasalahan sosial, hukum,
tata negara dan alam.
(3)Tujuan pembelajaran IPS adalah membekali siswa sebagai makhluk sosial
agar mampu bersaing dengan orang lain di masyarakat global.
(4)Pembelajaran IPS di SD dilakukan secara terpadu memadukan disiplin ilmu-
ilmu sosial diantaranya sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi.
Pernyataan yang tepat tentang karakteristik mata pelajaran IPS adalah….
A. nomor 1 dan 3
B. nomor 1 dan 4
C. nomor 2 dan 3
D. nomor 2 dan 4

2. Kajian dan ruang lingkup materi ajar mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar dalam
kurikulum 2013 sudah tertuang dalam kompetensi dasar yang terdapat pada ....
A. Permendikbud nomor 21 tahun 2016
B. Permendikbud nomor 22 tahun 2016
C. Permendikbud nomor 23 tahun 2016
D. Permendikbud nomor 24 tahun 2016

3. Perhatikan tabel karakteristik sejarah kerajaan Hindu-Buddha di bawah ini!

No Kerajaan Raja Terkenal Peninggalan

1 Kutai Raden Wijaya Yupa

127
Evaluasi

2 Taruma Negara Purnawarman Prasasti Pasir Awi

3 Kediri Jayabaya Candi Muara Takus

4 Majapahit Hayam Wuruk Candi Kidal

5 Singasari Ken Arok Candi Panataran

Pernyataan yang benar tentang sejarah perjalanan kerajaan Hindu-Buddha di


Indonesia terdapat pada nomor ….
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 5
D. 3 dan 4

4. Perjuangan bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan dilakukan melalui


konfrontasi, organisasi, dan diplomasi. Salah satu usaha berbasis organisasi
adalah pembentukan 3 serangkai yang bergerak di bidang pendidikan. Pahlawan
pergerakan nasional yang dikenal dengan sebutan 3 serangkai adalah….

A. Douwes Dekker, Budi Utomo, dan Tjipto Mangunkusuma


B. Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, dan Saman Hadi
C. Budi Utomo, Ki Hajar Dewantara, dan Douwes Dekker
D. Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan Tjipto Mangunkusuma

5. Perjuangan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia diawali dengan


pembentukan BPUPKI. Salah satu tugas dari BPUPKI adalah menyiapkan dasar
negara. Ide perumusan dasar negara yang dilontarkan oleh Ir Soekarno pada
sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah…

A. Persatuan, mufakat, keadilan, kekeluargaan, dan musyawarah

128
SD Kelas Tinggi KK F

B. Kebangsaan, internasionalisme dan peri kemanusiaan, mufakat dan


demokrasi, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan Yang Maha Esa
C. Peri Kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, kesejahteraan
D. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial

6. Perhatikan tabel pemanfaatan sumber daya alam berikut ini!

No Sumber daya alam Pemanfaatan

1 Akasia Meubel

2 Rumput laut Bahan kosmetik

3 Timah Bahan dasar kabel

4 Kelapa sawit minyak wangi

5 Alumunium Perabot rumah tangga

Pemanfaatan sumber daya alam yang tepat bagi kesejahteraan masyarakat yang
tepat terdapat pada nomor .....

A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 5
D. 3 dan 5

7. Badan usaha yang dibentuk melalui kesepakatan bersama dan modalnya


diperoleh dari penjualan saham dan labanya dibagi berdasarkan besar kecilnya
saham yang dimiliki oleh ….

129
Evaluasi

A. Firma
B. Persekutuan Komanditer (CV)
C. Perseroan Terbatas
D. koperasi

8. Perhatikan tabel keragaman budaya di bawah ini!

No Adat Istiadat Huruf Daerah

1 Mitoni A Padang

2 Etu B Toraja

3 Pasaloa C Jawa Tengah

4 Tabuik D Flores

5 Rambo solo E Sumba

Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman sosial budaya. Salah


satu keragaman budaya adalah adat istiadat. Pasangan tepat antara adat
istiadat dengan daerah asalnya ditunjukkan oleh nomor …

A. 1 A

B. 2 D

C. 3 B

D. 5 B

9. Undang-Undang nomor 17 tahun 1985 menjadi dasar hukum untuk menguatkan


subtansi kemaritiman yang sebelumnya tertuang dalam Deklarasi Djuanda pada
tanggal 13 Desember 1957. Karakteristik wilayah laut Indonesia sebagai negara

130
SD Kelas Tinggi KK F

kepulauan/ maritim terbagi menjadi beberapa bagian. Wilayah laut yang di tarik
dari pantai atau pulau terluar sejauh 12 mil ke arah laut lepas disebut ….
2) teritorial
3) zona ekonomi ekslusif
4) batas kontinen
5) batas tambahan

10. Perubahan sosial sangat dekat dengan perubahan budaya dalam masyarakat
karena ....
A. masyarakat yang memiliki kebudayaan, tidak mungkin memiliki
kebudayaan yang terwujud dalam suatu masyarakat
B. hubungan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan seringkali
sangat sulit dipisahkan
C. perubahan sosial bukan merupakan perubahan terhadap keseimbangan
hubungan social
D. perubahan sosial tidak dapat dibedakan dengan perubahan budaya

131
Evaluasi

Kunci Jawaban

1. B
2. D
3. C
4. D
5. B
6. C
7. C
8. B
9. A
10. B

132
SD Kelas Tinggi KK F

Penutup

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang yang didasarkan
pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi yang
mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat
dengan meninjau berbagai aspek kehidupan. IPS memiliki garapan yang cukup luas
meliputi gejala-gejala dan masalah kehidupan masnusia di masyarakat.
Karakteristik IPS juga terletak pada pengembangan materinya yang menggunakan
pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai dari lingkungan
masyarakat yang sangat sempit/terdekat (kontekstual) menuju pada lingkungan
masyarakat yang lebih luas.

Pembelajaran IPS ditekankan pada kenyataan kehidupan kemasyarakatan, bukan


sekadar teori yang disampaikan kepada peserta didik. Dengan demikian
pembelajaran IPS di sekolah tidak lagi semata-mata untuk memberi pengetahuan
dan menghafal sejumlah fakta dan informasi saja, namun lebih dari itu. Peserta didik
diharapkan dapat memiliki pengetahuan, nilai, sikap serta mengembangkan
keterampilan dalam berbagai segi kehidupan mulai dari keterampilan akademik
maupun keterampilan sosialnya. Dalam pembelajaran IPS penekanan nilai-nilai
peduli lingkungan sosial juga penting karena sebagai individu peserta didik berada
dalam lingkungan masyarakat, sedangkan sebagai makhluk Tuhan peserta didik
mempunyai tanggung jawab dan taat pada aturan menjalankan perintah agamanya.

133
Penutup

Ketercapaian tujuan pembeIajaran IPS dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam


mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dibelajarkan melalui pembelajaran IPS berdasarkan pada kehidupan riil di sekitar
kehidupan sehari-hari peserta didik. Perkembangan IPTEK di era globalisasi juga
tidak terelakkan. Guru sebagai ujung tombak pendidikan yang langsung berhadapan
dengan anak didik, harus selalu mengembangkan kompetensinya. Untuk itu guru
harus belajar terus dari berbagai sumber belajar untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya dalam mendidik anak bangsa. Namun demikian, teknologi
tidak akan bisa menggeser peran penting guru sebagai pendidik. Oleh karena itu
keteladanan guru sangat diperlukan dalam mendampingi anak didik kita menjadi
anak yang bertakwa, bersikap sopan dan santun, menghargai keberagaman, cinta
tanah air, serta unggul di bidang teknologi.

134
SD Kelas Tinggi KK F

Daftar Pustaka

Ekowati, Endang. 2006. Pengantar Ilmu Ekonomi. Malang: PPPG IPS dan PMP.

Irawan.2006. Konsep-konsep Dasar Sosiologi. Malang: PPPG IPS dan PMP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta: Badan Bahasa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Kajian dan Pedoman Penguatan


Pendidikan Karakter (PPK). Jakarta

Koentjacaraningrat.1986. Pengantar Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Nadir, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Surabaya: Amanah Pustaka

Pawiti, Sri dan Ari Pudjiastuti. 2013. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial SD, Modul
untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Pusbangprodik BPSDMPK-PMP
Kemdikbud.

Samidi, Vidyaningtyas W, Belajar memahami Pancasila dan Kewarganegaraan untuk


kelas VII SMP dan MTs, Platinum, Solo, 2014
Sapto, Ari. 2006. Pengantar Ilmu Sejarah. Malang: PPPG IPS dan PMP.

Sapriya, 2009. Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajarannya. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya Offs. https://id.wikipedia.org/wiki.

Soesastro, Hadi. 2004. Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi, Globalisasi,


Regionalisasi dan Semua Itu. Economics Working Paper Series
http://www.csis.or.id/papers/wpe082
Soesastro, Hadi. 2004, Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi, Globalisasi,
Regionalisasi dan Semua Itu, Economics Working Paper Series
http://www.csis.or.id/papers/wpe082

Sumantri, Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung:


Rosdakarya.

Sunaryo, 1996. Sumber Bahan Pembelajaran IPS SD. Malang: PPPG IPS dan PMP.

135
Suryono, Sukanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Supardan, Dadang. 2009. Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan


Struktural. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryana, Jaya dan Rusdiana HA. 2014. Pendidikan Multikultural, Suatu Upaya
penguatan Jatidiri Bangsa, Konsep-Prinsip-Implementasi. Bandung: Pustaka
Setia.
Winataputra, U. S., 2008. Materi dan Pembelajaran IPS Di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.

136

Anda mungkin juga menyukai