BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian IPA
(IPA) sebagai “suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan
dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala alam”. Sejalan dengan
Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di
“cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasi pengetahuan,
ilmiah”.
Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis
mengenai peristiwa atau gejala alam, yang diperoleh dari pengalaman melalui
metode ilmiah. Secara garis besar metode ilmiah terdiri dari 2 kegiatan yaitu
2. Pembelajaran IPA di SD
subjek didik dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien
13
suatu proses belajar mengajar yang disusun sedemikian rupa agar kegiatan
didik dalam mempelajari peristiwa atau gejala alam melalui serangkaian proses
dan metode ilmiah sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.
secara langsung melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”. Hal ini akan
sikap dan nilai yang meliputi sikap rasa ingin tau, jujur, sabar, terbuka, tidak
percaya takhyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, bekerjasama secara terbuka,
bekerja keras dan cerdas, mengambil keputusan yang bertanggung jawab, peduli
terhadap lingkungan.
14
anak-anak didefinisikan oleh Plato dan Marten (dalam Iskandar, 1997:15), yaitu:
Pembelajaran IPA sangat penting bagi anak, karena itu mata pelajaran IPA
IPA dikatakan penting bagi anak karena berhubungan dengan lingkungan alam
sekitar tempat tinggal mereka. Sedangkan untuk Sekolah Dasar pelajaran IPA
IPA perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dasar karena IPA sangat
15
berguna bagi kehidupan anak, bahkan bagi suatu bangsa disebabkan IPA
frekuensi kegiatan ilmiah yang dilakukan, maka anak akan semakin terlatih untuk
berfikir kritis sehingga potensi dan kemampuan anak akan berkembang lebih
baik. Jadi guru harus membuat desain pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa agar dalam menerima pelajaran IPA, siswa merasa mendapat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia;
maka melalui pembelajaran IPA di SD ini bertujuan agar peseta didik memiliki
pendidikan IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup dan
proses kehidupannya, alam semesta beserta isinya, energi dan perubahannya, dan
lain sebagainya.
Menurut KTSP (2006:148) ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI
menjadi lebih baik. Menurut Yulianto (2009:17), ada berbagai macam pendekatan
model cooperative learning adalah model yang menuntut kerjasama dan saling
penghargaan. Struktur tugas mengaju kepada dua hal, yaitu cara pembelajaran
diorganisasikan dan jenis kegiatan yang dilakukan siswa di dalam kelas. Struktur
Roger dan Davut Jonhson (dalam Lie, 2007:31) mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperatif Learning. Untuk mencapai hasil
yang maksimal, lima unsur model Cooperatif Learning harus diterapkan yaitu:
3) Tatap muka
Hubungan antar sifat bahan dan penyusunnya dan perubahan sifat benda
daya alam.
makanan dan kesehatan”, pada materi pokok Organ Pencernaan Manusia. Pada
uraian berikut, akan dibahas mengenai isi materi Organ Pencernaan Manusia
kita makan tidak sepenuhnya dapat diserap oleh darah. Sebelum zat-zat makanan
diserap, makanan harus dicerna terlebih dahulu. Organ yang berperan dalam
mencerna makanan satu dengan lainnya saling berhubungan yang disebut sistem
menjadi halus oleh tubuh. Proses ini menghasilkan sari-sari makanan, yang akan
diedarkan oleh darah keseluruh tubuh, sedangkan ampas akan menjadi feses atau
dengan enzim.
1. Mulut
Didalam rongga mulut, makanan dipotong dan dikunyah oleh gigi dibantu
oleh lidah untuk mengaduk dan menelan makanan, serta dicampur dengan air liur
ludah. Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur yang mengandung enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi
zat gula. Makanan yang dicampur air ludah dapat memudahkan penelanan
makanan.
Di dalam rongga mulut terdapat lidah yang berfungsi untuk mengecap rasa
makanan dan membantu mengatur posisi makanan. Pada pencernaan mekanik gigi
melumatkan makanan.
2. Kerongkongan
dengan gerak peristaltik. Gerak peristaltik adalah gerak memijit dan mendorong
ke satu arah.
3. Lambung
3) Asam klorida (HCL) berguna untuk membunuh kuman yang masuk bersama
4. Usus halus
Usus halus dibagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodedum),
usus kosong (jejunum) dan usus penyerap (ileum). Usus 12 jari merupakan muara
pertemuan 2 saluran yang berasal dari kalenjar pankreas dan kandung empedu.
Kandung empedu menempel pada hati. Hati menghasilkan getah empedu yang
disimpan di dalam kandung empedu. Getah empedu ini akan mengubah lemak
23
yang terkandung dalam makan menjadi zat yang dapat diserap tubuh. Kalenjar
pankreas terletak didekat usus 12 jari dan menghasilkan beberapa enzim sebagai
berikut:
1) Enzim amilase, berfungsi menjadi zat tepung (amilum) menjadi zat gula
3) Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
usus penyerapan. Disini zat makanan diserap oleh jonjot usus, kemudian diangkut
oleh darah. Permukaan dinding usus penyerap berjonjot dan berlipat-lipat agar
bertambah banyak.
5. Usus besar
misalnya Escherichia coli di usus besar. Di usus besar ini juga akan terjadi
penyerapan air.
Di ujung bawah usus besar turun terdapat usus buntu (sekum) dan umbai
cancing (apendiks). Air sisa metabolisme diangkut oleh darah ke ginjal sebagai
6. Anus
usus besar. Dinding anus tersusun atas otot serat lintang dan otot polos. Sisa
untuk beraktivitas. Tubuh kita membutuhkan zat-zat tertentu yang dapat diperoleh
pertumbuhan. Oleh karena itu makanan tidak boleh hanya lezat tetapi juga harus
mengandung gizi seimbang, bersih, dan sehat. Adapun manfaat bagi tubuh adalah:
Keempat manfaat makanan tersebut dapat tercapai jika makanan yang kita
konsumsi mengandung zat-zat yang terpenting pagi tubuh. Zat-zat tersebut ialah
1. Karbohidrat
bagi tubuh. Karbohidrat banyak terdapat pada beras, jagung singkong, kentang,
2. Protein
Protein dibagi menjadi dua yaitu protein nabati yang berasal dari
tumbuhan dan protein hewani yang berasal dari tumbuhan. Protein nabati
contohnya kedelai, kacang tanah, kapri, dan buncis dll. Sedangkan protein hewani
contonya daging telur, ikan susu, keju dll. Adapun fungsi protein adalah:
a) Menghasilkan kalori
3. Lemak
makanan, dan menghaluskan kulit. Lemak yang berasal dari tumbuhan (lemak
nabati) dapat kita peroleh dari kecap, kacang tanah, kemiri dll. Sedangkan lemak
yang berasal dari hewan ( lemak hewani) dapat kita peroleh dari daging, susu,
telur dll.
4. Vitamin
a) Vitamin A
buahan yang dagingnya berwarna merah. Misalnya wortel, tomat, hati, susu,
mentega dll. Vitamin A berguna untuk memelihara kesehatan kulit dan menjaga
kesehatan mata.
b) Vitamin B
kesehatan syaraf. Vitamin B dapat kita peroleh dari ragi, roti tawar, kacang-
c) Vitamin C
d) Vitamin D
e) Vitamin E
luka. Selain itu vitamin E juga baik untuk kulit. Vitamin E dapat kalian temukan
pada roti tawar, beras merah, mentega sayuran hijau dll. Kekurangan vitamin E
f) Vitamin K
5. Mineral
Kegunaannya yaitu:
a) Membangun tubuh
dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan, air, telur, ikan laut dll.
6. Air
Kebutuhan air dalam tubuh dapat diperoleh dari makanan, seperti buah-
buahan, sayuran, dan minuman. Lebih dari 60% tubuh kita mengandung air.
Contoh penyakit yang menyerang mulut adalah sariwan, gusi berdarah, gondok,
dan gondong.
Gangguan pada gigi terjadi karena gigi kurang dirawat dengan baik.
Gangguan ini biasanya disebut dengan maag. Makan tidak teratur membuat
lambung kosong dan menyebabkan luka pada dinding lambung. Maag juga dapat
Untuk itu kita perlu menjaga kesehatan usus dengan menjaga kebersihan
makanan, alat makan dan tangan. Gangguan pada usus diantaranya diare, radang
mengakibatkan sakit saat buang air besar, karena adanya tekanan yang menimpa
c) Usahakan melakukan pola makan yang teratur, karena pola makanan yang
d) Makan dengan tenang, jangan terlalu cepat mengunyah, telanlah makanan jika
benar-benar lumat.
tidak sempurna dalam mulut, hal ini akan memperberat kerja lambung.
h) Jika mengalami kesulitan saat buang air besar banyaklah mengkonsumsi buah
dan sayur.
membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar mereka, sehingga tujuan
ada model yang tepat untuk segala kondisi dan situasi. Oleh sebab itu kita tetap
harus memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas media yang
31
tersedia dan kondisi guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Ada
berbagai model pembelajaran yang dikembangkan saat ini, salah satunya adalah
6 siswa. Dalam model ini siswa dituntut untuk berfikir, mengajukan pertanyaan
dan menjawab dikaitkan dengan pengetahuan umum siswa itu sendiri dari buku
paket atau sumber lain serta LKS yang mendorong siswa berdiskusi kelompok
diartikan melempar bola salju maksudnya siswa membuat bola yang terbuat dari
kertas atau menempel kertas pada bola yang berisi pertanyaan tentang materi yang
dibahas oleh guru kemudian memberikannya pada teman yang lain pada proses
ketua kelompok.
32
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ±15 menit.
h. Evaluasi.
i. Penutup.
tugas akademik, terutama melatih siswa untuk memahami materi yang sulit.
b) Melatih dan mendidik siswa untuk saling menghargai dan toleran terhadap
teman atau orang lain yang memiliki perbedaan baik fisik ataupun karakter.
dan diberikan kepada kelompok lain, kelompok lain menjawab secara bergantian,
Suatu model pembelajaran tentu tidak ada yang sempurna, semua model
pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal ini dikarenakan tidak ada
model yang tepat untuk segala kondisi dan situasi. Oleh karena itu berikut ini
menimbulkan sikap-sikap positif dalam diri siswa, dan 5) melatih siswa untuk
Rahayu (2009: 14) adalah 1) pengetahuan yang diperoleh siswa tidak luas hanya
Dengan model pembelajaran yang berbentuk permainan seperti ini siswa akan
lebih aktif dan bersemangat dalam kegiatan belajar, karena telah kita diketahui
dan buktikan bahwa bermain adalah hal yang paling disukai oleh anak sampai
kapanpun.
antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Menurut Supandi (2007:16)
semangat siswa dalam proses belajar sehingga siswa akan lebih aktif”. Dengan
serta menjawab pertanyaan dikaitkan dengan pengetahuan umum siswa itu sendiri
dari buku paket atau sumber lain yang mendorong siswa bekerja dalam kelompok
di kelas V Sekolah Dasar dinilai tidak hanya mampu meningkatkan hasil belajar,
tetapi juga dapat meningkatkan keaktifan siswa, hal ini berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Supandi pada tahun 2007 yang
berjudul ”Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Materi Teorema Sisa dan
faktor dengan Model Snowball Throwing pada Siswa kelas XI IPS3 Semester II
Sedangkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Trimo dan
IPS Melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing pada
belajar IPS pada siswa kelas VI SD Anjasmoro Semarang. Hal itu ditandai dengan
peningkatan rata-rata hasil belajar IPS dari siklus I sebesar 81, 90 menjadi 87, 62
siswa, sehingga siswa menjadi tahu dan lebih siap untuk mengikuti proses
pembelajaran.
g) Pelemparan bola dimulai dan diakhiri berdasarkan petunjuk aba-aba dari guru.
j) Evaluasi
Throwing yang tersebut diatas maka kelemahan model pembelajaran ini dapat
diminimalisasi.
37