Bab I1
Bab I1
PENDAHULUAN
Pengendalian data bisa jadi diterapkan untuk setiap struktur data karakter, field,
record, dan file. Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk memastikan
bahwa semua field data memuat hanya karakter yang valid. Sebagai contoh, data
numerik mestinya hanya berisi data angka. Data alphabet mestinya tidak diisi dengan
dat numerik.
Setelah item data diedit pada level karakter, data dapat dicek kewajarannya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengedit kewajaran adalah dengan
membuat file tabel yang berisi nilai yang legal untuk setiap field didalam tabel. Tabel
semacam ini disebut tabel lookup. Sebagai contoh, nilai aktual field rekening
pelanggan diabndingkan dengan daftar nomor rekening pelanggan di dalam file master,
yang berupa tabel.
Nilai data numerik, selain kode numerik, biasanya berkisar pada rentang
tertentu, pengecekan data numerik untuk memastikan apakah data tersebut berkisar
pada batasan tertentu dilakukan dengan mengecek nilai eksterm di dalam rentang
tersebut. Tes semacam ini disebut limit-test. Sebagai contoh, field jam kerja karyawan
tidak mungkin lebih rendah dari nol atau lebih dari, katakanlah, 100 jam untuk rentang
waktu penggajian dua minggu. Penjualan dalam satu departemen biasanya berkisar
antara nol sampai batas maksimal tertentu sesuai dengan data historis yang ada.
Ada kemungkinan data numerik melampaui rentang yang disyaratkan. Dalam
kasus seperti ini, data tersebut akan ditolak. Barangkali diperlukan juga untuk
mengelompokan lebih jauh data yang telah lolos limit test. Sebagai contoh, field
penggajian mungkin berisi nilai yang tidak melanggar rentang yang wajar, tetapi nilai
tersebut sangat rendah atau sangat tinggi sehingga memerlukan investigasi lebih lanjut.
Item diterima oleh sistem untuk diproses, tetapi ditandai untuk kepentingan audit.
Alternatif lain, item semacam ini ditampung didalam suspense, menunggu data
diverifikasi ulang. Penggunaan pengujian edit terprogram untuk memisahkan data yang
lolos limit test, baik dengan cara menahan sebagian data sambil menunggu audit atas
kebenaran data tersebut atau dengan cara mengelompokan data untuk dapat diaudit
setelah proses pengolahan selesai, disebut audit operasi berkesinambungan.
Kode numerik dapat dicek dengan menggunakan check digit. Check digit
merupakan satu digit ekstra yang ditambahkan pada suatu kode, misal penambahan bit
parity kedalam sebuah byte. Check digit dihitung pada saat sebuah kode dimasukan
kedalam salah satu elemen data. Check digit dihitung dengan menerapkan rumus
matematika terhadap digit-digit sebuah kode sedemikian rupa sehingga dihasilkan satu
digit tambahan. Digit ini menjadi check digitdan ditambahkan kedalam kode semula.
Dalam pemrosesan selanjutnya, operasi matematika yang sama akan dijalankan untuk
memastikan bahwa kode yang diinputkan kedalam sistem adalah kode yang benar.
Ada berbagai variasi rumus yang digunakan untuk menghasilkan check digit.
Ilustrasi berikut ini merupakan salah satu versi dari teknik yang dikenal dengan nama
Modulus 11.
Check digit sering digunakan karena tingginya reabilitas prosedur ini dalam
pengecekan validitas data. Paket check digit komersial dapat menangkap 100 %
kesalahan transposisi, dan persentase yang cukup tinggi untuk menangkap kesalahan
rondom. Hanya saja, check digit tidak dapat mencegah semua kesalahan input yang
mungkin terjadi.
Filed format Pengecekan bahwa setiap karakter Setiap karakter dari filed nomor
check didalam sebuah filed memiliki vendor dicek untuk memastikan
tipe data yang benar (alphabet atau bahwa data yang diinput
numerik. memang data numerik
Field length Pengecekan dalam sebuah filed Field tanggal didalam format
check bahwa yang di inputkan memiliki tanggal-bulan-tahun dicek untuk
jumlah karakter tertentu. memastikan bahwa data yang di
inputkan mencangkup enam digit
karakter.
Field sign Pengecekan tanda (positif atau Field jumlah tagihan yang jatuh
check negatif) suatu field numerik untuk tempo disuatu tagihan dicek
memastikan data tersebut diisi untuk memastikan field tersebut
dengan nilai yang benar. diisi dengan angka yang bernilai
positif.
Limit check Nilai suatu field numerik Nilai field jam kerja didalam
dibandingkan dengan batas atas dan kartu waktu dicek untuk
batas bawah nilai data yang telah memastikan nilai jam kerja
ditentukan dimuka. tersebut tidak lebih besar dari
nilai yang ditetapkan, dalam hal
ini 60 jam.
Reasonable Nilai suatu field numerik Biaya overhead didalam catatan
check dibandingkan dengan filed numerik produk dalam proses dicek untuk
yang lain didalam record yang memastikan angka biaya
sama. overhead tersebut tidak lebih
besar dari 200% filed biaya
tenaga kerja.
Valid code Mencocokan nilai suatu kode Filed kode vendor divalidasi
check dengan filed tabel yang memuat dengan mencocokan kode
nilai kode yang legal. vendor ke file tabel yang
memuat kode pemasok yang
valid.
Check digit Validasi kode numerik dengan Sistem POS memvalidasi kartu
penggunaan algoritma check digit kridit dengan menghitung ulang
kebenaran check digit didalam
nomor rekening pelanggan.
Combination Nilai sebuah filed dibandingkan Filed kode transaksi
check filed dengan filed lain untuk memastikan dibandingkan dengan filed kode
adanya validitas. departemen kode transaksi
tertentu hanya valid untuk
departemen tertentu.
Internal label Label file internal dibaca untuk Kode file didalam label internal
check memvalidasi karakteristik sebuah dicek oleh program penggajian
file. untuk memastikan bahwa file
tersebut memang file penggajian.
Sequence check Sebuah file didalam serangkaian Urutan nomor faktur diverifikasi
record dicek urutannya pada saat file faktur diproses.
(ascendingmaupun discending)
Record count Jumlah record didalam sebuah file Hash total dari nomor kode
check dihitung selama karyawan dihitung selama
pemrosesan data dan dicocokan pengolahan data dan
dengan pengendalian input. dibandingakan dengan
pengendalian input dari
departemen penggajian.
financial totall Financial total suatu field dalam Total jumlah dollar dari faktur
check suatu file dihitung selama yang diproses dihitung dan
pemrosesan dan dicocokan dengan dicocokan dengan total yang
pengendalian input diterima dari pepartemen
penagihan.
Sistem input tanpa kertas (paperless) sering disebut sistem input online,
transaksi direkam langsung kedalam jaringan komputer, dan kebutuhan untuk
mengetikan dokumen sumber dieliminasi. Sistem tanpa kertas menawarkan
otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem berbasis kertas.
Salah satu masalah dengan sistem tanpa kertas adanya hilangnya peluang untuk
melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit. Sistem ini terbagi dua :
3. Sistem Pemrosesan
Secara virtual, semua sistem berbasis kertas dalam pengolahan atau pemerosesan
transaksi biasanya berorientasi batch: transaksi direkam kedalam komputer secara
perkelompok dan diproses secara periodik. Sistem ini tepat dipakai jika file tidak perlu
diperbarui segera setelah transaksi terjadi, dan laporan dibutuhkan secara periodik.
Contohnya adalah penggajian, gaji disiapkan untuk setiap periode waktu tertentu dan
tidak perlu dihitung setiap hari. Pemrosesan batch dapat dijalankan dengan
memperbarui file yang diakses secara :
Sekelompok bukti pembayaran dari pelanggan dimasukan melalui terminal data dan
diposting dengan pembaruan file akses acak langsung kedalam file piutang dagang.
Pemrosesan batch dengan memperbarui file akses acak dapt dilakukan dengan cara :
a. Aplikasi faktur baru : aplikasi ini menyimpan file piutang dagang. Faktur baru
diposting secara periodik kedalam file piutang dagang. File pengndalian merupakan
ringkasan file piutang dangang bedasrkan jenis rekening (penjualan angsuran atau
penjualan kridit dengan termin 30 hari). Laporan ringkasan pengendalian dibuat , dikaji
ulang, dan disetujui oleh manajemen sebelum menjalankan pengolahan bukti
penerimaan kas harian.
Pada pemrosesan batch atau real-time, kadang kala disebut pemrosesan real-
time online, transaksi diproses pada saat transaksi itu diinputkan kedalam sistem.
Sistem Output
System output dapat berbasis kertas , tanpa kertas, atau kombinasi dari keduannya.
System yang berorientasi batch dan berbasis kertas dengan pemrosesan file berurutan
biasanya menghasilkan banyak output. Karenasistem semacam itu tidak menyedikan
query yang dapat diakses secara acak olh pengguna, maka sistm menghasilkan hasil
cetakan atau microficheopy semua file untuk referensi.
Disis lain, system tanpa kertas yang online dan real time cenderung menghasilkan
hanya sedikit output. System semcam ini penting diperusahaan besar karena akan
sangat tidak praktis bagi perusahaan besar untuk mencetk ratusan bahkan ribuan record
Pengendalian output dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan
output yang valid dan apakah output didistribusikan dengan benar. Laporan harus
dikaji ulang oleh supervisor di dalam departemenpengguna untuk mengecek kewajaran
dan kualitas laporan jika dibandingan secara independen oleh operasi pemrosesan data.
Kelompok pengendalian EDP ynag terpisah sering dibentuk untuk memonitor
operasi EDP.kelompok pengendalian EDP ini biasanya merupakan bagian dari fungsi
audit internal. Harus dibuat satu prosedur untuk memastikan bahwa semua kesalahan
dakam system dilaporkan ke kelompok tersebut. Prosedur ini harus memastikan bahwa
kesalahan dibetulkan dan direkamkan kembali ke dalam system untuk diproses lebih
lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
· http://itunnisa.blogspot.co.id/2013/05/pengolahan-data-dalam-sistem-
informasi.html
· http://nuzrir.blogspot.co.id/2015/05/makalah-sistem-pengolahan-data.html
· http://bambanghermawan.ilearning.me/2016/03/15/quiz-pengolahan-data-sistem-
informasi-manajemen-sim/