Anda di halaman 1dari 8

Nama : Maryska Aida Safitri

Nim : 20170430091

Kelas :A

Matkul : Tafsir dan Hadist Ekonomi

1. Metode yang digunakan menyusun KITAB_KITAB HADIST adalah dengan


mengumpulakn hadist-hadistbyang terhimpun dalam satu tema besar dalam satu bab
tertentu, dan kemudian menyusun sub bab – sub bab (tema yang lebih sempit) dalam
bab tersebut. Dalam tradisi ulama dahulu, untuk tema besar mereka menggunakan
istilah “kitab” contoh : “kitab as-sholeh” (bab tentang sholat). Tugas anda adalah cari
di dalam kitab-kitab hadist, teme-tema besar apakah hadist-hadist yang membahas
tema-tema dalam ekonomi islam? Sebutkan paling sedikit dua (2) tema/bab besar dan
minimal( 3) sub-tema/bab kecil
2. Apa itu Hadist Qudsi? Sebutkan 8 perbedaan Hadist Qudsi dan Al-quran
3. Ada beberapa metode yang berbeda dalam menulis karya-karya hadist
a. Sebutkan jenis-jenis buku yang disusun berdasarkan urutan bab
b. Sebutkan jenis-jenis buku yang disusun berdasarkan urutan nama sahabat
c. Sebutkan jenis-jenis buku yang disusun berdasarkan awal hadist (kata pertama
dalam matan hadist)
d. Sebutkan jenis-jenis kitab hadis yang mengkomplikasi hadis-hadis tambahan dari
suatu kitab hadist terhadap kitab hadis yang lain
e. Sebutkan jenis-jenis buku yang disusun berdasarkan juz
f. Sebutkan jenis-jenis buku yang disusun berdasarkan guru/syeikh

4. Sebutkan [tulis sanad, matan dan rawiya] & jelaskan kandungan kedua hadist
Qudsi tersebut (Syarah Hadist)!
a. Sebuah hadist Qudsi tentang pahala member penangguhan pelunasan hutang
b. Sebuah hadist Qudsi tentang keutamaan/anjuran berinfaq
c. Sebuah hadist Qudsi tentang anjuran shalat duha

5. Kitab shahih bukhari disusun imam bukhari. kitab ini adalah rujukan utama untuk
memperdalam sunnah rasulullah dan merupakan sumber hukum islam kedua sesudah
alquran . kitab shahih bukhari adalah merupakan salah satu kitab al-sittah (enam kitab
hadist). sebutkan lima (5 kitab) lain yang termasuk kitab Al-sittah!

6. Dalam kitab Mukhtashar Nailur Autfar disebutkan tentang hadist larangan membeli
kembali barang yang telah disedekah…. Sebutkan hadist tersebut (lengkap: sanad,
matan, dan rawinya) dan jelaskan sayarah (tafsir/kadungan) hadistnya!

7. Dalam kitab shahih bukhari, tentang perniagaan (kitab Al-Buyu) Bab ke 15 disebutkan
hadist tentang dosa yang memakan/member riba dan hadist tentang menjual emas
dengan perak dengan penangguhan bayarannya. Tulis sanad, matan dan rawinya
serta jelaskan kandungan kedua hadist tersebut!

Jawab :

1. Kitab tema dalam ekonomi islam


a. Bab as-syuruth al-buyu` wa-ma nuhiya `anhu (bab tentang syarat-syarat jual-beli
dan hal-hal yang terlarang dari padanya), atau conditions of business transactions
and those which are forbidden (46 hadis);
b. Bab al-khiyar (bab tentang hak memilih pelaku akad untuk meneruskan atau
membatalkan akadnya), atau reconditional bargains (3 hadis);
c. Bab ar-riba (bab tentang riba), atau usury (18 hadis);

2. Al-Qudsi dengan membaca dhamah dan membaca sukun huruf kedua (dal) makna nya
adalah suci. Kitab Al-Hadist dinisabkan kepada kata al-quds, dalam gramatikal bahasa
arab merupakan idhafah (penyadaran) perkataan kepada Alla yang mensucika.
Demikianlah definisi tentang hadist qudsi. Jadi hadist qudsi adalah pengabaran Allah
yang diterima oleh Nabi melalui ilham maupun lewat media mimpi, kemudian Nabi
mengabarkannya dengan redaksi yang di buat ole beliau sendiri. Oleh karena itu Al-
Qquran leposisinya lebih tinggi dari pada hadist qudsi, sebab lafazh Al-Quran langsung
dari Allah yang diturunklan kepada Nabi. Artinya lafazh Al-Quran datangnnya dari sisi
Allah.
Perbedaan Hadist Qudsi Dengan AL-Quran :
1. Al-Quran mengandung i’jaz,sedangkan hadist qudi tidak memiliki i’jaz
2. Shalat tidak sah kecuali dengan membaca Al-Quran,tidak boleh membaca
dengan hadist qudsi
3. Orang yang mengingkari keberadaan dihukumi kafir, beebeda halnya dengan
orang yang mengingkari hadist qudi orang itu tidak dihukum kafir
4. Dalam menurunkan Al-Quran, jibril selalu menjadi peranatara antara Nabi dan
Allah, berbeda halnya dengan hadist qudsi
5. Lafazh Al-Quran haruslah dari Allah, berbeda halnya denganhadist qudsi.
Lafazh hadist qudsi boleh dari Nabi.
6. Al-Quran tidak boleh disentuh kecuali dalam keadaan suci, sedangkan hadist
qudsi boleh disentuh oleh orang yang sedang hadast sekalipun.
7. Al-Quran tidak boleh diriwayatkan maknanya saja. Ia harus dihafalkan
sebagaimana adanya. Berbeda dengan hadist qudsi, yang bisa sampai kepada
kita dalam hadist yangdiriwayatkan secara makna saja. Pun ia masih bisa dkritik
secara sanad dan matan sebagaimana hadist-hadist lainnya.
8. Syarat validitas Al-Quran adalah at-Tawatur, sedangkan hadist qudsi tidak
demikian.

3. beberapa metode yang berbeda dalam menulis karya-karya hadist


a. Berdasarkan bab :
1. Kitab Jami’
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab tertentu, yang mencakup
hampir semua bidang agama, yang berjumlah 8 tema utama yaitu: aqidah, hukum,
sirah Nabawiyyah, adab, tafsir, Fitnah-fitnah, tanda hari kiamat, dan fadhilah
shahabat. Diantara karya hadis dalam bentuk ini adalah: Al Jami’ as-Shahih karya
Imam Bukhari (terkenal dengan sebutan Shahih Bukhari), al-Jami’ as-Shahih karya
Imam Muslim (terkenal dengan sebutan Shahih Muslim)
2. Kitab Shahih
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab tertentu, dan penulis
berkomitment untuk mengumpulkan hadis-hadis yang shahih saja berdasarkan
penelitian yang ia lakukan. Diantara karya hadis dalam bentuk ini adalah: “Shahih
Ibnu Hibban, Shahih Ibnu Khuzaimah

3. Kitab Sunan
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab tertentu, yang mencakup
hadis-hadis ahkam (hukum), dan diurutkan berdasarkan bab-bab fiqih. Diantara
karya hadis dalam bentuk ini: Sunan Abi Dawud, Sunan an-Nasa’I, Sunan at-
Tirmidzi, Sunan Ibn Majah, Sunan ad-Darimi, dll.

4. Kitab Mushannaf
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab tertentu, akan tetapi
mencakup bukan hanya hadis marfu’, tetapi juga hadis mauquf dan maqtu’
5. Kitab Mustadrak
Definisi: Kitab hadis yang dikarang berdasarkan syarat salah satu dari kitab hadis
sebelumnya, akan tetapi hadis tersebut tidak dimasukkan dalam kitab tersebut. Satu-
satunya karya dalam bentuk ini yang sampai kepada kita adalah Mustadrak al-Hakim,
dengan maksud untuk melengkapi hadis-hadis yang menurutnya sesuai dengan
syarat Bukhari Muslim akan tetapi tidak dimaksukkan dalam kitab mereka

6. Kitab Mustakhraj
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan bab-bab tertentu, dengan cara
mentakhrij hadis-hadis buku yang ditulis sebelumnya, yaitu dengan
meriwayatkannya dengan sanadnya sendiri, sehingga sanadnya bertemu dengan
sanad penulis buku tersebut pada tingkatan syekhnya atau orang diatasnya sampai
shahabat, dengan memperhatikan cara penyusunan, matan, dan riwayat-riwayat kitab
hadis tersebut. Kadang-kadang penulis mustakhraj tidak mendapatkan sanad hadis
dari jalannya, atau ada tapi dianggapnya lemah, maka ia tidak menyebutkan
sanadnya. Buku yang paling banyak dijadikan obyek dalam penulisan mustakhraj
adalah Shahih bukhari dan shahih Muslim. Contoh Mustakhrajat: Mustakhraja al-
Isma’ili, Mustakhraj Abi Uwanah dll.

b. Berdasarkan urutan sahabat :


 bab Musnad

Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan hadis-hadis shahabat yang diurutkan
nama-namanya berdasarkan fahilah atau huruf hijaiyyah. Kadang-kadangn
penyusunsan urutan shahabat berdasarkan keutamaan, atau nasab, atau urutan masuk
islam yang pertama. Contoh masanid: Musnad Ahmad, Musnad Humaidi, Musnad Abi
Ya’la dll.

 Kitab Athraf

Definisi: athraf jamak dari tharf (‫ )طرف‬yang berarti: potongan matan hadis yang
menunjukkan keseluruhan matannya. Contoh: hadis Innamal a’mal binniyyat, hadis
dajjal, dll. Jadi Kitab athraf adalah: kitab yang memuat hadis-hadis dengan
menyebutkan ptoongan matannya, kemudian menyebutkan Imam-Imam yang
meriwayaktan hadis tersebut, terkadang dengan menyebutkan sanadnya secara lengkap,
dan terkadang secara ringkas. Diantara kelebihan metode penyusunan seperti ini adalah:
Mengetahui sanad hadis secara lengkap, mengetahui semua yang meriwayatkannya,
lengkap dengan bab atau halaman dan nomor hadis.

Contoh kitab athraf: ‫ النابلسي الغعني لعبد الحديث مواضع على للداللة المواريث ذخائر‬,‫األشراف تحفة‬
‫المزي للحافظ األطراف بمعرفة‬
 Kitab Mu’jam
Definisi: Kitab hadis yang disusun berdasarkan urutan guru dari penulis, atau daerah
asal guru penulis. Kadang-kadangn penyusunsan juga berdasarkan urutan nama
shahabat Contoh : al Mu’jam ash Shaghir , al Mu’jam al Ausath, al Mu’jam al Kabir,
semuanya karya Thabrani.

c. Berdasarkan awal hadist :

 Al-Majami’) )‫المجامع‬

Definisi: Kitab hadis yang mengkompilasi hadis-hadis dalam kitab-kitab hadis lain
yang ditulis sebelumnya. Dalam penyusunannya, terdapat dua cara: Disusun
berdasarkan bab, contoh: , ‫ األثير البن الرسول أحاديث من األصول جامع‬beliau
mengkompilasi hadishadis dalam shahihain, al-Muwattho’, Sunan abi Dawud,
Tirmizi dan Nasa’I. beliau menghilangkan sanadnya, kemudian menjelaskan kata-
kata yang gharib, tapi tidak menyebtukan derajat hadisnya. Contoh lain: , ‫العمال كنز‬
‫ الهندي للمنتقى واألفعال األفوال سنن في‬beliau mengkompilasi hadis dari 93 kitab hadis
sehingga kitabnya sangat besar dan memuat hadis yang sangat banyak. Beliau tidak
menjelasakan derajat hadis, dan kadang-kadang menyebutkan rujukan kepada kita
yang tidak terkenaldan susah di cari, padahal hadis itu juga terdapat dalam kita b
yang terkenal seperti shahihain dll. Disusun berdasarkan urutan huruf hijaiiyyah,
contoh: , ‫ للسيوطي الجوامع جمع أو الكبير الجامع‬merupakan kitab asal dari ‫ العمال كنز‬Contoh
lain: , ‫ للسيوطي الصغير الجامع‬merupakan ringkasan dari , ‫ الكبير الجامع‬beliau membuang
hadis-hadis yang sama dan terulang, dan menambah hadis-hadis baru, sehingga
jumlahnya menjadi 10031 hadis.

 Azzawaid ( )‫• الزوائد‬


Yaitu kitab hadis yang mengkompilasi hadis-hadis tambahan dari suatu kitab hadis
terhadap kitab hadis yang lain. Misalnya: hadis-hadis tambahan dalam Sunan empat
terhadap shahihain, artinya: dia menyebutkan hadis-hadi dalam sunan empat yang
tidak terdapat dalam shahihain. • Contoh: , ‫ للهيثمي الفوائد ومنبع الزوائد مجمع‬kompilasi
hadis-hadis tambahan dalam Musnad Ahmad, Musnad Abi Ya’la, 3 Mu’jam at-
Tabrani,dan Musnad al-Bazzar, terhadap Kutub sittah. Beliau menjelaskan derajat
hadisnya, atau minimal berbicara mengenai perawinya. , ‫المسانيد بزوائد العالية المطالب‬
‫ حجر لَبن الثمانية‬kompilasi hadis-hadis tambahan dalam Musnad ath-Thoyalisi, Musnah
al-Humaidi, Musnad Ibn Abi Amr, Musnad Ahmad bin Mani’, Musnad Abi Bakr
bin Abi Syaibah, Musnah Abd bin Humaid, dan Musnad al-Harits bin Usamah
terhapat Kutub sittah. Beliau juga menambahkan hadis dalam Musnad Abi Ya’la
dan Musnad Ishaq bin Rohawaih yang tidak disebutkan dalam majma’ az zawaid.

 al-Ajza’ ( )/ ‫ األجزاء‬Juz’
Ada tiga bentuk: Kitab hadis yang mengkompilasi semua riwayat rawi tertentu,
termasuk sahabat. Contoh: Juz’ hadis Abi Bakr, Juz’ Hadis Umar dll – Kitab hadi
yang membahasa dan meneliti sanad suatu hadis tertentu, contoh: ‫حديث في ا ِلولى ختيار‬
‫ ا ِلعلى المأل اختصام‬karya Ibn Rajab – Kitab hadis yang mengkompilasi hadis dalam
tema tertentu, contoh: ‫للخطيب الحديث طلب في والرحلة للبخاري اإلمام خلف القراءة جزء‬
‫ البغدادي‬.

 al-Masyikhat ( )‫المشيخات‬
Yaitu kitab yang memuat daftar guru (syekh) seorang muhaddis tertentu beserta
nama buku atau hadis yang ia riwayatkan dan sanadnya sampai penulis tersebut. •
Contoh: ‫بكر أبي اإلمام وفهرست واإلسناد الرواية من المستفاد لنبذة اإليراد المسمى الرعيني برنامج‬
‫ خير بن محمد‬، ‫ نفيس وكالهما‬، 7. al-Ilal ( )‫ العلل‬Yaitu kitab yang memuat hadis-hadis
yang berillat dengan menjelaskan illatnya, contoh: Ilal at tirmizi, ilal ad-daruqutni
dll.
d.
e.
f.

4.
5. 5. kitab lain yang termasuk Kutub Al-Sittah
1. Kitab Sahih Muslim yang Disusun oleh Imam Muslim
Menurut Muhammad Ajjaj Al Khatib, hadist yang tercantum dalam karya
besar Imam Muslim berjumlah 3.030 hadist tanpa pengulangan. Bila
dihitung dengan pengulangannya, berjumlah sekitar 10.000 hadist. Menurut
imam AL Khuli, 4.000hadist tanpa pengulangan dan 7.275 dengan
pengulangan.
2. Kitab Sunan at Tarmidzi disusun oleh Tarmidzi
Kitab Imam Tarmidzi ini terkenal dengan nama Jami’ at Tirmidzi. Selain
hadst sahih, imam Tirmidzi juga memasukkan hadist hasan, dhai’if, ghaib,
dan mu’allal dengan penjelasan dan kelemahannya. Karya imam at Tirmidzi
ini mengandung 3.959 hadist, terdiri dari sahih, hasan, dan dhaif.
3. Kitab Sunan an Nasa’I yang disusun oleh an Nasa’i
Imam an Nasa’I nama lengkapnya adalah Ahmad ibn Shu’aib ibn Ali ibn
Sinan ibn Dinar, dan diberi gelar dengan Abu Abd al-Rahman an Nasa’I
Imam an Nasa’I mempunyai beberapa buku karangan, dapat disebutkan
diantaranya : Al – Sunan al-kubra, Al-Sunan al-Sugra yang dinamakan juga
dengan kitab al-Mjtaba kitab ini merupakan ringkasan dari isi kitab al-Sunan
al-Kubra, Musnad Malik, Manasik al-hajj, KItab al-Jum’ah, Igrab Syu’bah
Ali sufyan wa sufyan’ Ali Syu’bah, Khasa’is Ali ibn Abi thalib Karam Allah
Wajhah, Amal al-Yaum wa al-Lailah. Sunan an Nasa’I berisi 5.671 hadist,
yang menurut Imam An Nasa’I adalah hadist hadist sahih.
4. Kitab Sunan Ibnu Majah yang disusun oleh Ibnu Majah
Menurut Muhammad Fuad Abd al-Baqi telah ditemui 4.341 hadist dalam
kitab sunan Ibnu Majah terbagi atas 37 kitab dan 1.515 bab 3.002 hadist
yang juga dibukukan oleh penulis kitab al-Usul al Sittah sehingga masih
tersisa 1.339 hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah sendiri dan dari
jumlah itu terdapat 428 hadist termasuk sahih 199 hadist termasuk hasan
619 lemah sanadnya dan 99 hadist munkar dan mandhu. Sementara menurut
al-Dhahabi kitab Sunan Ibnu Majah memuat 4000 hadist saja yang terbagi
atas 32 kitab dan 1.500 bab.
5. Kitab Sunan Abu Dawud yang disusun oleh Abu Dawud
Dalam suratnya kepada penduduk Makkah Abu Dawud mengatakan bahwa
ia telah menulis sebanyak 500.000 hadist. Tetapi ia kemudian menyaringnya
dan hanyab memasukan 4.800 hadist dalam kitab Sunan Abu Dawud. Akan
tetapi ada juga sebagian ulama yang menghitungnya sebanyak 5.274 hadist
karena adanya perbedaan cara penghitungannya.

6. » ‫ « العَائِد ُ فِي ِهبَتِ ِه كَالعَائِ ِد فِي قَ ْيئِ ِه‬:‫سلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُّ ِ‫ قَا َل النَّب‬:َ‫ قَال‬،‫َّللاُ َع ْن ُه َما‬
َ ‫ي‬ َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬
ِ ‫َّاس َر‬
ٍ ‫َع ِن اب ِْن َعب‬
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, Rasuullah ‘alahi wasallam bersabda,
“Orang yang mengambil kembali pemberiannya seperti seorang yang menjilat kembali
apa yang dia mtahkan”. [HR Bukhari no 2621, Muslim no 7-1622]
Perawi :
Abdullah bin Abbas, seorang sahabat yang masyhur, panggilannya adalah Abdul Al
Abbas. Bergelar samudera umat ini dan penghulu ahli tafsir al-Qur’an. Dia adalah
keponakan Rasululloh. Saat Rasululloh wafat umurnya 13 tahun. Meriwayatkan
sebanyak 1600 hadis. Saat kekhalifahan Ali diangkat menjadi gubernur Basrah.
Meninggal tahun 68 H pada usia 70 tahun.

7. Hadits-Hadits Sahih
Merusak Kehormatan Seorang Muslim Tanpa Hak Juga Termasuk Riba
‫ق َو ِإ َّن َه ِذ ِه‬ٍ ‫ض ُم ْس ِل ٍم ِبغَي ِْر َح‬ ِ ‫طالَةُ فِي ِع ْر‬ ِ ‫سلَّ َم أَنَّهُ قَا َل ِم ْن أ َ ْربَى‬
َ ِ‫الربَا ِاِل ْست‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫س ِعي ِد ب ِْن زَ ْي ٍد َع ْن النَّ ِبي‬
َ ‫َع ْن‬
ْ
َ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه ال َجنَّة‬
َّ ‫ط َع َها َح َّر َم‬ َ َ‫الرحْ َم ِن فَ َم ْن ق‬ ٌ
َّ ‫الر ِح َم ِشجْ نَة ِم ْن‬
َّ
Dari Sa’id bin Zaid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
“Sesungguhnya riba yang paling buruk adalah merusak kehormatan seorang muslim tanpa
hak, dan sesungguhnya rahim dijalinkan oleh Ar Rahman, barangsiapa yang
memutuskannya niscaya Allah mengharamkan baginya syurga.” (Ahmad, bab Musnad
Said bin Zaid, no 1564)

Larangan jual beli emas dengan perak dengan tempo


Hadits Shohih Muslim, Kitab Pengairan, Bab Larangan jual beli emas dengan perak
dengan tempo
Hadits tentang : Rasulullah telah melarang menukar perak dengan perak, emas dengan
emas kecuali jika takarannya sama. Dan beliau memerintahkan kami untuk membeli perak
dengan emas sekehendak kami, dan membeli emas dengan perak sekehendak kami.
Seorang laki-laki bertanya kepadanya, Apakah dengan serah terima secara tunai? dia
menjawab, Seperti itulah saya mendengarnya. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada
kami Mu’awiyah dari Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari Yahya bin Abu Ishaq bahwa
Abdurrahman bin Abu Bakrah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Bakrah berkata,
Rasulullah telah melarang kami seperti itu.

‫الرحْ َم ِن ْبنُ أَ ِبي بَ ْك َرة َ َع ْن أَ ِبي ِه قَا َل‬ َّ ُ‫ي َحدَّثَنَا َعبَّاد ُ ْبنُ ْال َع َّو ِام أ َ ْخبَ َرنَا يَحْ يَى ْبنُ أ َ ِبي ِإ ْس َحقَ َحدَّثَنَا َع ْبد‬ ُّ ‫الر ِبيعِ ْال َعتَ ِك‬
َّ ‫َحدَّثَنَا أَبُو‬
َ ‫ضة‬ ْ
َّ ‫ي ال ِف‬ َ ‫س َواءٍ َوأَ َم َرنَا أ َ ْن نَ ْشت َِر‬ َ ‫ب ِإ َِّل‬
َ ‫س َوا ًء ِب‬ ِ ‫ب ِبالذَّ َه‬ِ ‫ض ِة َوالذَّ َه‬ ْ
َّ ‫ض ِة ِبال ِف‬ ْ
َّ ‫سلَّ َم َع ْن ال ِف‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو ُل‬ ُ ‫نَ َهى َر‬
ُ‫س ِم ْعت‬ َ ‫سألَهُ َر ُج ٌل فَقَا َل يَدًا ِبيَ ٍد فَقَا َل َه َكذَا‬ َ َ َ‫ْف ِشئْنَا قَا َل ف‬ َ ‫ض ِة َكي‬ ْ
َّ ‫َب ِبال ِف‬ َ ‫ي الذَّه‬ َ ‫ْف ِشئْنَا َونَ ْشت َِر‬ َ ‫ب َكي‬ ِ ‫ِبالذَّ َه‬
َ‫ير َع ْن يَحْ َيى ب ِْن أ َ ِبي ِإ ْس َحقَ أ َّن‬ َ ُ
ٍ ِ‫صا ِلحٍ َحدَّثَنَا ُمعَا ِويَة َع ْن يَحْ يَى َوه َُو ا ْبنُ أ ِبي َكث‬ َ ُ‫ور أ َ ْخبَ َرنَا يَحْ يَى ْبن‬ ٍ ‫ص‬ ُ ‫َحدَّثَنِي ِإ ْس َح ُق ْبنُ َم ْن‬
ْ َّ
‫سل َم بِ ِمث ِل ِه‬ َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َّ ‫صلى‬ َّ َّ ‫سو ُل‬
َ ِ‫َّللا‬ َ َ َ َ
ُ ‫الرحْ َم ِن بْنَ أبِي بَ ْك َرة َ أ ْخبَ َرهُ أ َّن أبَا بَ ْك َرةَ قَا َل نَ َهانَا َر‬ َّ َ‫َع ْبد‬
Terjemahan :
Telah menceritakan kepada kami [Abu Ar Rabi’ Al ‘Ataki] telah menceritakan kepada
kami [‘Abbad bin ‘Awwam] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Abu Ishaq] telah
menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya] dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang menukar perak dengan perak,
emas dengan emas kecuali jika takarannya sama. Dan beliau memerintahkan kami untuk
membeli perak dengan emas sekehendak kami, dan membeli emas dengan perak
sekehendak kami.” Seorang laki-laki bertanya kepadanya, “Apakah dengan serah terima
secara tunai?” dia menjawab, “Seperti itulah saya mendengarnya.” Telah menceritakan
kepadaku [Ishaq bin Manshur] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Shalih] telah
menceritakan kepada kami [Mu’awiyah] dari [Yahya] -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari [Yahya
bin Abu Ishaq] bahwa [Abdurrahman bin Abu Bakrah] mengabarkan kepadanya, bahwa
[Abu Bakrah] berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang kami
seperti itu.”

Anda mungkin juga menyukai