Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan Emosi Serta Mengupayakan Optimalisasi Aspek

Perkembangan Emosi Peserta Didik Usia SMP/MTs

Dosen Pembimbing : Dr.Binar Kurnia Prahani, M.Pd.


Disusun Oleh : Kelompok VI

1.Muhammad Nuh Fathsyah Siregar (D0A218015)

2. Nuril Fitri Amaliyah (D0A218017)

3.Rela Amalyaningsih (D0A218019)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

TAHUN AJARAN 2019

i
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………............................ i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... ii
PEMBAHASAN……………………………………………………………..… iii
1.Pengertian Perkembangan moral peserta didik…………………………... 1
2.Optimalisasi moral peserta didik Usia SMP/MTs………………………... 1
3.Tahap-tahap perkembangan emosi peserta didik usia SMP/MTs………… 3
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi peserta usia
SMP/MTs………………………………………………………………….. 5
5. Upaya-upaya mengoptimalkan perkembangan emosi peserta didik usia
SMP/MTs…………………………………………………………………. 6
6.Implikasi perkembangan emosi bagi pendidikan anak usia SMP/MTs…. 7
7.Peta konsep tentang perkembangan emosi anak Psikologi
Perkembangan……………………………………………………………... 7
8.Karakteristik perkembangan Emosi……………………………………... 8
9.Desain peta konsep tentang Karakteristik perkembangan Emosi………. 9
10.Perkembangan emosi peserta didik SMP/Mts zaman sekarang……………….. 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 11

ii
1. Pengertian Perkembangan Moral Peserta Didik SMP

Pengertian perkembangan adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan
kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis
di dalam diri manusia. Sedangkan moral adalah suatu keyakinan dengan benar salah, baik buruk,
yang sesuai dengan kesepakatan social, yang mendasari tindakan atau pemikiran.

Menurut Santrock (1995) Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan


dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam
interaksinya dengan orang lain. Perkembangan moral adalah peubahan-perubahan perilaku yang
terjadi dalam kehidupan anak berkenaan dengan tatacara, kebiasaan, adat, atau standar nilai yang
berlaku dalam kelompok sosial.

Perkembangan moral merupakan hal yang penting pada usia remaja atau pada saat duduk
di bangku sekolah menengah pertama. Yang mana peserta didik SMP harus mulai memahami nilai-
nilai, aturan, norma, yang berlaku di masyarakat, entah itu di lingkungan pendidikan ataupun
lingkungan non-pendidikan.

Perkembangan moral peserta didik harus dipantau secara optimal baik di sekolah maupun
didalam keluarga. Namun, disini peran pendidik sangatlah perlu untuk menanamkan moral dan
membentuk karakter peserta didik.

2. Optimalisasi Perkembangan Moral Peserta Didik SMP

Menurut KBBI, optimalisasi adalah berasal dari kata dasar optimal yang berarti terbaik,
tertinggi, paling menguntungkan, menjadikan paling baik, pengoptimalan proses, cara, perbuatan
pengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling tinggi, dan sebagainya). Sehingga optimalisasi
adalah suatu tindakan, proses, atau metodologi untuk membuat sesuatu (sebagai sebuah desain,
system, atau keputusan) menjadi lebih/sepenuhnya sempurna, fungsional, atau lebih efektif.

Mengoptimalisasikan perkembangan moral peserta didik melalui pendidikan karakter.


Pendidikan karakter dapat diselenggarakan di berbagai lembaga-lembaga sosial baik formal
maupun non formal. Seperti halnya dalam lembaga pendidikan (sekolah) dijadikan sebagai wadah
untuk menyelenggarakan pendidikan karakter dalam menanamkan nilainilai moral melalui setiap
mata pelajaran yang diajarkan.

1
Selain lembaga pendidikan formal keluarga juga memiliki peran penting dalam
menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak dan anggota keluarga lainnya, karena keluarga
merupakan sarana terdekat dalam pembentukan karakter serta kepribadian terhadap individu.

Pendidikan karakter di sekolah merupakan peran guru bimbingan dan konseling dalam
menguatkan moral peserta didik sebagai karakter. Menurut Dany M. Handarini (2017: 1) peran dan
upaya yang dapat dilakukan Guru BK untuk menguatkan moral sebagai karakter adalah dengan
berperan sebagai leader, initiator, fasilitator, dan consultant.

a. Guru BK sebagai leader dalam pendidikan karakter.

Guru BK adalah pendidik yang bertugas untuk memimpin pengembangan aspek pribadi-sosial
dan kesehatan mental siswa, karena karakter baik itu performance maupun moral character
pada dasarnya adalah bagian dari aspek pribadi sosial. Oleh karena itu, guru BK dapat
memainkan peran dalam memimpin pengembangan program pendidikan karakter yang pada
dasarnya adalah bagian dari program bimbingan dan konseling komprehensif.

b. Guru BK sebagai initiator dalam pendidikan karakter.

Isi dari pendidikan karakter lebih banyak berupa pengembangan aspek pribadi sosial. Dalam
konteks ini guru BK dapat mengambil inisiatif dalam pengembangan kurikulum pendidikan
karakter yang ada di sekolahnya melalui kegiatan analisis kebutuhan.

c. Guru BK sebagai fasilitator pendidikan karakter.

Sebagai fasilitator pendidikan karakter tugas utama guru BK adalah mempromosikan dan
melaksanakan pendidikan karakter.

d. Guru BK sebagai consultant pendidikan karakter.

Sebagai konsultan, tugas guru BK dan orang tua dalam mengembangkan karakter para siswa.
Pada dasarnya guru BK adalah pendidik yang pada pendidikan pajabatannya dipersiapkan
untuk memiliki pengetahuan dalam perkembangan anak dan remaja, serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan aspek-aspek pribadi-sosial siswa
didukung dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh guru BK.

2
3. Tahapan Perkembangan Emosi Peserta Didik

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak- anak ke masa dewasa. Pada
masa ini, remaja mengalami perkambangan mencapai kematangan fisik, mental, social, dan
emosional. Umumnya, masa ini berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18 tahun, yaitu
masa anak duduk di bangku sekolah menengah.

Secara garis besar masa remaja dapat dibagi kedalam empat periode, yaitu periode
praremaja, remaja awal, remaja tengah, dan remaja akhir. Adapun karakteristik tiap periode
adalah sebagai berikut :

a. Periode praremaja

Selama periode ini terjadi gejala- gejala yang hampir sama antara remaja pria maupun wanita.
Perubahan fisik belum tampak jelas, tetapi pada remaja putri biasanya memperlihatkan gerakan-
gerakan mereka mulai menjadi kaku. Perubahan ini disertai sifat kepekaan terhadap rangsangan
dari luar dan respons mereka biasanya berlebihan sehingga mereka mudah tersinggung dan
cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan meledak- ledak.

b. Periode remaja awal

Selama periode ini perkembangan fisik yang semakin tampak adalah perubahan fungsi alat
kelamin. Karena perubahan tersebut remaja seringkali mengalami kesukaran dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan itu. Akibatnya, tidak jarang dari mereka
cenderung menyendiri sehingga merasa terasing, kurang perhatian dari orang lain, atau bahkan
merasa tidak ada orang yang mau mempedulikannya. Kontrol terhadap dirinya bertambah sulit
dan mereka cepat marah dengan cara- cara yang kurang wajar untuk meyakinkan dunia
sekitarnya. Perilaku seperti ini sesungguhnya terjadi karena adanya kecemasan terhadap dirinya
sendiri sehingga muncul dalam reaksi yang kadang- kadang tidak wajar.

c. Periode remaja tengah

Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja, yaitu mampu memikul
secara lebih bijaksana meskipun belum bias secara penuh. Mereka juga mulai memilih cara-
cara sendiri juga menjadi masalah tersendiri bagi mereka. Karena tuntutan peningkatan
tanggung jawab tidak hanya datang dari orangtua atau anggota keluarganya tetapi juga dari
3
masyarakat sekitarnya. Tidak jarang masyarakat juga menjadi masalah bagi remaja. Melihat
fenomena yang sering terjadi dalam masyarakat yang seringkali juga menunjukkan adanya
kontradiksi dengan nilai- nilai moral yang mereka ketahui, tidak jarang remaja mulai
meragukan tentang apa yang disebut baik atau buruk. Akibatnya, remaja seringakali ingin
membentuk nilai- nilai mereka sendiri yang mereka anggap benar, baik, dan pantas untuk
dikembangkan di kalangan mereka sendiri. Lebih- lebih jika orangtua atau orang dewasa di
sekitarnya ingin memaksakan nilai- nilainya agar dipatuhi oleh remaja tanpa disertai dengan
alas an yang masuk akal menurut mereka.

d. Periode remaja akhir

Selama periode ini remaja mulai memandang dirinya sebagai orang dewasa dan mulai mampu
menunjukkan pemikiran, sikap, dan perilaku yang semakin dewasa. Oleh karena itu orang tua
dan masyarakat mulai memberikan kepercayaan yang selayaknya kepada mereka. Interaksi
dengan orang tua juga menjadi lebih bagus dan lancer karena mereka sudah memiliki
kebebasan penuh serta emosinya pun mulai stabil. Pilihan arah hidup sudah semakin jelas dan
mulai mampu mengambil keputusan dan pilihan tentang arah hidupnya hidup yang dapat
dipertanggungjawabkan terhadap dirinya sendiri, orangtua, dan masyarakat.

Anak pada akhir masa remaja akhir dapat dikatakan telah mencapai kematangan emosional,
yang diharapkan dari padanya, bilamana dia menunjukkan sikap- sikap sebagai berikut:

- Dia tidak meledak-ledak dihadapan banyak orang karena tidak dapat menahan emosinya lagi.

- Dia mempertimbangkan dengan kritis terlebih dahulu suatu situasi, sebelum memberikan
reaksi yang dikuasai oleh emosi- emosi. Jadi keadannya berlainan dengan anak remaja yang
lebih awal(muda) yang reaksi- reaksinya didasarkan atas pandangan- pandangan sepintas lalu
saja dari situasi.

- Dia lebih stabil dalam pemberian reaksi terhadap salah stu bentuk emosi yang dialami.

4
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

Pada usia SMP atau MTs peserta didik sudah memasuki masa remaja dan sudah mulai
paham berbagai emosi dalam dirinya.Perkembangan emosi tersebut di pengaruhi oleh berbagai
kondisi emosional diantaranya adalah:

1. Cinta dan Kasih Sayang

Faktor yang sangat berpengaruh dalam perkembangan emosi pada masa remaja adalah cinta
dan kasih sayang karena remaja membutuhkan kasih sayang yang sama layaknya apa yang mereka
alami pada tahun-tahun sebelumnya saat mereka masih anak-anak.Dengan adanya cinta dan kasih
sayang peserta didik akan mudah menemukan emosi di dalam dirinya dengan mengingat apa saja
emosi yang telah di berikan kepada kedua orang tuanya kepada dirinya sejak dia kecil.

Jika peserta didik tersebut tidak diberi cinta dan kasih sayang remaja tersebut pasti akan memiliki
perlambatan perkembangan emosi bahkan remaja tersebut sampai tidak dapat mengendalikan
emosinya.Oleh karena itu Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting,
walaupun kebutuhan-kebutuahan akan perasaan itu disembunyikan secara rapi.

2.Gembira

Faktor yang mempengaruhi perkembangan ermosi lainnya adalah


kegembiraan.Kegembiraan adalah kondisi dimana peserta didik cukup puas dengan suatu keadaan
dan timbul kebahagiaan dalam dirinya.Kegembiraan menumbuhkan optimisme kepada peserta
didik dan mempercepat perkembangan emosinya.

3.Amarah

Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi ketiga adalah amarah.Saat menapaki


umur remaja,peserta didik telah melalui banyak fase perkembangan emosional, antara lain dalam
perbuatan marah dan cara mengatakan kemarahan itu.

Kondisi-kondisi dasar yang menyebabkan timbulnya rasa marah berhubungan dengan


pertambahan umurnya dan kondisi-kondisi tertentu yang menimbulkan rasa marah atau
meningkatnya penguasaan kendali emosional.

5
Dengan adanya amarah peserta didik akan mengalami perkembangan dalam emosi dimana mereka
dapat mengendalikan emosi dengan sadarnya mereka dalam kondisi marah.

4.Ketakutan dan Kecemasan

Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi keempat adalah ketakutan dan


kecemasan.Menjelang masa remaja, mereka telah mengalami perkembangan panjang yang
mempengaruhi pasang surut rasa ketakutannya. Beberapa rasa takut yang terdahulu telah teratasi,
tetapi banyak yang masih ada.Banyak rasa takut baru muncul karena adanya kecemasan dan rasa
berani yang bersamaan dengan perkembangan remaja itu sendiri.

Dengan adanya ketakutan dan kecemasan peserta didik akan mengalami perkembangan emosi
dimana ketakutan dan kecemasan tersebut akan melahirkan keseimbangan emosi dan juga
keberanian yang akan diperoleh setelah rasa dan takutnya telah hilang.

5. Upaya-Upaya Mengoptimalkan Perkembangan Emosi Peserta Didik Usia SMP/Mts.

Dari faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi peserta didik seorang pendidik juga
harus memahami upaya-upaya mengoptimalkan perkembangan emosi peserta didik usia SMP/MTs
(Fathiyah, K. N,2015).Upaya-upaya tersebut berupa :

1.Memberi dan menjadi contoh yang baik bagi peserta didik

2.Mengajarkan pengenalan emosi kepada peserta didik

3.Menanggapi dan memahami peserta didik

4.Melatih pengendalian,pengelolaan diri dan emosi peserta didik.

5.Menerapkan disiplin dengan konsep empati kepada peserta didik.

6.Melatih ketrampilan komunikasi dan sosial peserta didik.

7.Melatih empati dan peduli peserta didik pada orang lain.

6
6. Implikasi perkembangan emosi bagi pendidikan anak usia SMP/MTs

Pendidikan berperan untuk mengembangkan emosional remaja agar dapat mengembangkan


kecerdasan emosional peserta didik karena perkembangan emosional sangat dipengaruhi oleh
faktor kematangan dan faktor psikologi pendidikan. Kedua faktor itu saling terjalin erat dan akan
mempengaruhi perkembangan intelektual peserta didik.

Banyak hubungan perkembangan emosional peserta didik dalam hubungannya dengan


hubungan dengan orang lain yang membawa perubahan emosional.Peserta didik tetap
membutuhkan rangsangan dan respon untuk mengembangkan pengalaman dan kemampuannya.
Bertambahnya umur juga akan mempengaruhi irama emosi terutama faktor pengetahuan dan
pengalaman.

7. Peta Konsep Tentang Perkembangan Emosi Anak

PERKEMBANGAN
EMOSI ANAK

TEORI TAHA BIMBI


PENGE
TERJA JENIS- PAN NGAN
RTIAN
DINYA JENIS PEKE EMOSI
EMOSI
EMOSI EMOSI MBAN PADA
GAN ANAK
EMOSI

7
8. Karakteristik Perkembangan Emosi

Karakteristik perkembangan emosi anak adalah fase dimana anak dalam keadaan emosi
yang sulit terkendali karena anak-anak mudah terbawa ledakan-ledakan emosional. Perkembangan
emosi ini mencolok pada usia 2,5 th-3,5 th dan 5,5 th-6,5 th. (Hurlock, 1980)

Ciri utama reaksi yang terjadi pada anak saat emosi:

1. Reaksi emosi anak sangat kuat.


2. Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain.
3. Emosi dapat diketahui melalui perilaku
4. Emosi biasanya tampak jelas

Anak mengkomunikasikan emosi melalui verbal, gerakan dan Bahasa tubuh yang bersifat
spontan dan sering kali tanpa disadari saat melakukannya. Bahasa tubuh yang bisa diaamati:
a. Ekspresi wajah
b. Napas
c. Gerakan tagan dan lengan
Melalui tingkah laku yang biasanya tampak dilihat:
a. Cemas
b. Cemburu
c. Takut
d. Senang
e. Marah
f. Sedih
Pada masa peralihan antara masa anak- anak dan masa dewasa, status remaja agak kabur, baik
bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Masa remaja biasanya memiliki energy yang besar,
emosi berkobar- kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna. Remaja juga sering
mengalami perasaan tidak aman, tidak tenang, dan khawatir kesepian.
Adapun karakteristik emosional remaja berusia 12-15 tahun adalah sebagai berikut :
a. Pada usia ini seorang siswa/anak cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka.
Sebagian kemurungan sebagai akibat dari perubahan- perubahan biologis dalam
hubungannya dengan kematangan seksual dan sebagian karena kebingungannya dalam
menghadapi apakah dia masih sebagai anak- anak atau sebagai seorang dewasa.
b. Bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
c. Ledakan- ledakan kemarahan bias terjadi akibat dari kombinasi ketegangan psikologis,
ketidakstabilan biologis, dan kelelahan karena bekerja terlalu keras atau pola makan
tidak tepat atau tidur yang tidak cukup.
8
d. Remaja cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya
sendiri yang disebabkan kurangnya rasa percaya diri.
e. Remaja mulai mengamati orang tua dan guru- guru mereka secara lebih objektif dan
mungkun menjadi marah apabila mereka ditipu dengan gaya guru yang bersikap serba
tau.

9. Desain peta konsep tentang Karakteristik perkembangan Emosi

KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN
EMOSI

Ciri utama reaksi Cara mengkomuikasikan


yang terjadi pada emosi
anak saat emosi

1. Reaksi emosi anak sangat Bahas gerak a. Cemas


kuat. a an b. Cemburu
2. Reaksi emosi anak mudah tubuh c. Takut
berubah dari satu kondisi ke d. Senang
kondisi lain. e. Marah
3. Emosi dapat diketahui a. Ekspresi f. Sedih
melalui perilaku wajah
4. Emosi biasanya tampak jelas b. Napas
c. Gerakan tagan
dan lengan

9
10. Perkembangan emosi peserta didik SMP/Mts zaman sekarang

Perkembangan zaman saat ini sangat pesat mempengaruhi


teknologi,kesehatan,sains,bahkan perkembangan moral peserta didik.Karena adanya banyak
fasilitas yang mereka dapatkan setiap harinya peserta didik zaman sekarang perkembangan
emosinya semakin cepat bangkit dan berkembang dari pada peserta didik di zaman dahulu.

Hal itu disebabkan pada zaman sekarang sudah terdapat sumber kebahagiaan berupa
permainan,telfon genggam,dan lain sebagainya.Dan juga kasih sayang orang tua pada anaknya
sudah meningkat karena sudah terdapat panduan,dan ceramah yang orang tua dapatkan saat mereka
merencanakan ingin punya anak.

10
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin.2004.Paradigma Psikologi Islam.Jakarta: PT Pustaka Pelajaran.

Corey Gerald. 2007. Teori dan Praktek Konseling&Psikoterapi, PT Refika aditama: Bandung

Fathiyah, K. N. 2015. Bagaimana Mengoptimalkan Perkembangan Sosial Emosi Anak


Prasekolah?.

Hurlock E. B.1997. Psikologi perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.


Jakarta: Erlangga.

Kartono,Kartini.2007.Psikologi anak.Bandung: Mandar Maju.

Purwanto, M. Ngalim.2004.Psikologi Pendidikan. Cet. XX; Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi.2002.Psikologi Pendidikan. Cet. XI; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Tadjab.1994. Ilmu Jiwa Pendidikan. Cet. I; Surabaya: Karya Abditama.

11

Anda mungkin juga menyukai