Anda di halaman 1dari 14

Rangkuman Strategi Pembelajaran di SD

MODUL 4
PROSEDUR PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
KEGIATAN PRAPEMBELAJARAN

A. Kegiatan Prapembelajaran
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah
kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti
pelajaran dan biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi
atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa
tegang, kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Guru juga perlu mempersiapkan
dan menata alat fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam
kelas serta memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa
Dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang
tidak hadir dan alasan ketidakhadirannya.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Kesiapan (readiness) belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan dalam menciptakan kesiapan dan semangat
siswa dalam mengajar, diantaranya adalah:
a. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber
belajar yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c. Menunjukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
d. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir
pembelajaran.
e. Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan minat siswa.
f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat
melakukannya.
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani
berpendapat atau berani mengeluarkan ide-ide dan berani memperlihatkan unjuk
kerja (performance) serta harus selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk
melakukan kreativitas.
B. Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam
memasuki kegiatan inti pembelajaran serta untuk membangkitkan motivasi dan
perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas
tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan
hubungan antara pengalaman anak dan materi yang akan dipelajari.
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa
Misalnya, dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan,
menunjukkan gambar atau alat peraga.
2. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik
dan singkat gambaran umum tentang hal-hal yang dipelajari dan kegiatan yang akan
ditempuh selama pembelajaran berlangsung diantaranya dengan cara :
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi
yang dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
3. Membuat kaitan
Membuat kaitan adalah salah satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian
siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Kegiatan membuat kaitan pada awal
pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan apersepsi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan diantaranya :
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya.
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang
akan dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana
materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa
dan digunakan oleh guru untuk menentukan darimana pembahasan materi baru akan
dimulai. Tes awal dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa
siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah,
khususnya dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah
guru hendaknya :
a. Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa.
b. Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa
terpusat pada pelajaran yang diikutinya.
c. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
d. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan
adanya suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
e. Memberikan penguatan pada siswa.
f. Menanamkan disiplin pada siswa.
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN

Kegiatan inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum karena merupakan kegiatan yang
utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar
(learning experince) siswa.
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan
pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi
waktu tertentu.
Guru perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat mengoptimalkan
kegiatan dalam belajar sehingga siswa tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan yang
merupakan dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang
dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif terhadap bahan pelajaran
(sebagai dampak pengiring dari kegiatan pembelajaran).
Proses kegiatan inti pembelajaran akan menggambarkan penggunaan strategi dan
pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada
hakikatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi pendekatan belajar.

A. Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Klasikal


Kegiatan Pembelajaran Klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses
pembelajarannya guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif) dan lebih
menekankan pada kegiatan pemberian informasi atau penjelasan materi yang belum
dipahami siswa.
Keunggulannya adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi
pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa dan dapat
digunakan apabila materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta serta ditujukan
untuk memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang sering digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah
dan tanya jawab bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan karakteristik
materi pelajaran.
Pembelajaran klasikal dapat dimanfaatkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam
menyimak (mendengarkan) dan bertanya.
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Klasikal
a. Sistematis
Bahan pelajaran harus disajikan berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan
yang telah ditetapkan, mulai dari yang mudah sampai pada yang sulit atau dari
yang sifatnya konkret sampai pada yang abstrak.
b. Perhatian dan aktivitas
Guru harus selalu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa secara
menyeluruh dalam kelas dan harus mampu membangkitkan perhatian siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, juga perlu lebih banyak membimbing
dan mengarahkan aktivitas siswa serta memberikan stimulus-stimulus dalam
pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan aktivitas dan merespons semua
kegiatan yang dilakukan guru.
c. Guru Media pembelajaran
Keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi
verbalisme siswa terhadap informasi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang berbasis
kontekstual artinya semua objek yang ada di lingkungan siswa yang dianggap
sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran dapat digunakan guru
menjadi media maupun sumber belajar siswa.
d. Latihan atau penugasan
Guru perlu memberikan latihan atau tugas-tugas pada siswa tetapi tidak boleh
berlebihan karena latihan dan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa,
akan menjadikan beban bagi siswa dan dapat menyebabkan siswa frustasi
sehingga tujuan pemberian latihan dan tugas tidak tercapai.
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal
Setelah melakasanakan pendahuluan, tahapan selanjutnya dalam kegiatan inti
pembelajaran klasikal adalah :
a. Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan
materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan pelajaran
yang lain atau dengan bahan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.
Pada akhir pembelajaran klasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan
kegiatan berikut.
a. Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan
misalnya siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal atau menjawab pertanyaan.
b. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini sebaiknya
dibuat siswa di bawah bimbingan guru.

B. Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Kelompok


Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam
bentuk kelompok dengan jumlah siswa 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar. Dalam pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk
mengumpulkan informasi dan membangun pengetahuan secara bekerja sama.
Pembelajaran kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (coopertif
learning). Kegiatan belajar secara kelompok perlu dikembangkan dalam pembelajaran
agar siswa memiliki kemampuan sosial, seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan bermusyawarah, dan kemampuan berinteraksi yang
dibentuk melalui kelompoknya.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok, diantaranya
adalah diskusi, kerja kelompok, pemecahan masalah, inkuiri, diskaveri, simulasi, dan
penelitian sederhana (observasi).
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran kelompok
a. Adanya topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi pembelajaran
kooperatif yaitu membentuk siswa untuk memiliki kemampuan bekerja sama
serta memiliki sikap toleransi bertanggung jawab sehingga materi pelajarannya
mengandung permasalahan maupun proyek yang harus dipecahkan atau
diselesaikan oleh siswa melalui kerja sama.
Tugas guru pada prinsipnya adalah mengarahkan/mengkondisikan kegiatan
belajar sehingga siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan permasalahan
atau mengkaji bahan pelajaran atau dalam mengerjakan suatu tugas maupun
proyek yang ditugaskan guru.
b. Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai
dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.
c. Kerja sama
Kerja sama merupakan hal utama yang harus terjadi dalam pembelajaran
kelompok karena pembelajaran kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan
kemampuan siswa bekerja sama, rasa solidaritas, rasa toleransi, dan rasa tanggung
jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.
d. Perhatian
Guru harus memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan
siswa sebagai individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh
guru akan dapat membangkitkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
kelompoknya.
e. Motivasi
Guru harus memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu
dalam kelompok. Motivasi belajar belajar siswa akan muncul apabila guru dapat
memberikan suasana belajar yang kondusif.
f. Sumber belajar dan fasilitas
Ketersediaan sumber belajar dan fasilitas yang diperlukan akan menunjang
keberhasilan pencapian tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu,
sumber belajar dan fasilitas belajar harus diupayakan oleh pihak sekolah guna
menunjang optimalisasi belajar secara kelompok.
g. Latihan dan tugas
Untuk memperkuat hasil kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus
memberikan tugas dan latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang di
organisasi secara efektif dalam belajar kelompok.
2. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran Kelompok
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah
metode diskusi karena membina siswa untuk belajar secara sistematis berdasarkan
pada prosedur yang harus ditempuh.
Berikut ini contoh prosedur pembelajaran kelompok dengan metode diskusi :
a. Guru menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik pembelajaran
yang akan dibahas dalam kegiatan kelompok.
b. Guru mengelompokan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan dan
memberikan penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar.
Setelah semua siswa memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam
kelompok, selanjutnya siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran.
2) Mengidentifikasi masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan.
3) Analisis masalah berdasarkan sub-submasalah.
4) Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
5) Presentasi kelompok atau melaporkan diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
6) Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan
rumusan masalah dan sub-submasalah.
C. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan
Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang
mengarah pada optimalisasi kemampun siswa secara individu. Kegiatan pembelajaran
perseorangan ditujukan untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan.
Program pengayaan (enrichment) perlu diberikan pada siswa yang memiliki
prestasi atau kemampuan yang melebihi dari teman sekelasnya.
Kegiatan perbaikan (remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang
berhasil atau yang prestasi belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya. Program
perbaikan juga disediakan untuk siswa yang ketinggalan pelajarannya karena tidak
masuk dengan alasan izin atau sakit.
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam
pemberian tugas dan atau latihan. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dan
memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik yang harus ditempuh oleh siswa
(kegiatan awal pembelajaran), langkah selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran) yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau
yang akan dilatihkan pada siswa.
2) Memberikan lembaran kerja atau tugas.
3) Memantau dan menilai kegiatan siswa
4) Memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa serta
memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa.
5) Membuat kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pelajaran yang telah
ditugaskan.

KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran tetapi guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum
dikuasai oleh siswa. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir
pembelajaran adalah memberikan tes, baik lisan maupun tulisan. Guru hendaknya
melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya. Kegiatan tersebut berupa
kegiatan meninjau kembali penguasaan siswa.
1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Meninjau kembali penguasaan siswa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
merangkum (menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi
pelajaran.
Dalam membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan
kriteria :
a. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
b. Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
c. Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
d. Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
Rangkuman/kesimpulan/ringkasan akan sangat berguna bagi siswa yang tidak
memiliki buku atau siswa yang lambat belajar karena mereka dapat mempelajarinya
kembali.
2. Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang
harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran untuk mengetahui tercapai
tidaknya kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
Guru dapat memberikan tes, atau meminta siswa untuk membuat ringkasan atau
kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran disebut tes akhir (post-test) yaitu tes
yang ditujukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang
telah dipelajari.

B. Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil tes, guru akan mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran oleh siswa baik secara individual maupun kelas.
Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai
dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berikut ini kegiatan tindak lanjut pembelajaran yang dapat dilakukan untuk
mengoptimalkan penguasaan siswa terhadap kemampuan yang diharapkan dimiliki
siswa.
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang
tersedia dan kemampuan yang dimiliki siswa.
Pemberian tugas tidak boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab
memberikan tugas yang berlebihan dapat membuat siswa frustasi, jenuh bahkan
akan menurunkan motivasi serta minat belajarnya.
Pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan pada perencanaan yang efektif dan
terpadu, artinya setiap pemberian tugas harus berorientasi pada kompetensi yang
harus dicapai dan bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan
(terpadu) dengan mata pelajaran yang lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada siswa
yaitu :
a. Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik
tugas yang dikerjakan oleh siswa.
b. Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan
berdasarkan lembaran tugas dan memberikan gambaran alternatif penyelesaian
tugas tersebut.
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang
belum dipahaminya dan guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan
batas waktu penyelesaian tugas tersebut.
d. Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat
dilaksanakan di rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang
bersangkutan.
e. Siswa diminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.
f. Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.
2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa
Ada 2 kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa
menguasai kompetensi yang belum dikuasainya yaitu :
a. Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga,
apabila waktunya tersedia.
b. Membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila
membutuhkan waktu yang relatif lama.
3. Membaca materi pelajaran tertentu
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku sumber pelajaran yang lain
yang membahas topik yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan kepada
siswa yang belum menguasai materi pelajaran dapat ditugaskan untuk membaca
buku lain agar dapat memahami materi yang dibahas, sementara siswa yang sudah
menguasai kompetensi ditugaskan membaca buku sumber lain untuk memperluas
wawasan siswa terhadap topik yang telah dipelajari.
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mampu
memperbaiki kekurangannya dan dapat menjadi dorongan atau motivasi kepada
siswa untuk terus belajar.
Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa
sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh siswa.
5. Mengemukakan tentang topik yang harus dibahas pada waktu yang akan datang
Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam
kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan
mempelajari terlebih dahulu di rumah materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya sebelum mengikuti pelajaran di sekolah. Guru perlu memberikan
alternatif kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan siswa di luar jam
pelajaran. Diharapkan siswa akan mencari informasi melalui media maupun
sumber belajar lainnya untuk dibahas dalam pertemuan tersebut.

Setelah guru menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran selesai
dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncakan maka
langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila pelajaran berlangsung
pada jam yang paling akhir maka harus dibiasakan siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Kegiatan akhir pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran dilakukan untuk
meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa dan upaya
pemantapan penguasaan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan akhir dan tindak
lanjut pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan
fleksibel. Selain itu, kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus
merupakan rangkaian yang utuh dengan kegiatan awal/pendahuluan dan kegiatan
inti pembelajaran.
MODUL 3
MODEL-MODEL DAN RUMPUN PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1
MODEL MODEL PEMBELAJARAN

Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang
dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah
guna mencapai tujuan tertentu. Inti dari belajar kolaboratif yatu adanya kerja sama antara
dua orang siswa atau lebih, memecahkan masalah secara bersama-sama, dan adanya
tujuan yang ingin dicapai.

Ada dua unsur penting dalam belajar kolaboratif yaitu tujuan yang sama dan rasa
ketergantungan yang positif antar anggota kelompok. Oleh karena itu untuk mencapai
tujuantertentu setiap siswa harus mempunyai rasa ketergantungan yang positif maksudnya
setiap anggota kelompok akan berhasil mencapai tujuan apabila seluruh anggotanya bekerja
sama

KEGIATAN BELAJAR 2
RUMPUN MODEL MENGAJAR

A. Rumpun Model Sosial


1. Partner dalam Belajar
Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara lintas
bidang studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta untuk
memperoleh informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu akademik.
2. Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau
konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara
kelompok, diskusi, dan perencanaan proyek.
3. Bermain Peran
Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial,
peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau membuat
pelajar menorganisasikan informasi isu-isu sosial.
4. Inkuiri Yurispedensi
Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai
masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model
ini untuk mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan kebijakan-
kebijakan public.
5. Keperibadian dan Gaya Belajar
Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru harus
yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi secara optimal
apabila lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual.
6. Inkuiri sosial
Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir,
studi tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial

B. Rumpun Model Pemrosesan Informasi


1. Berpikir Positif
Model ini adalah cara belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi
serta menciptakan dan menguji hipotesis yang mendiskripsikan hubungan di antara
serangkaian data.
2. Pencapaian Konsep
Model ini adalah cara berpikir yang efektif untuk penyajian informasi yang
terorganisasi dan topik-topik yang berskala luas kepada pebelajar pada setiap tahap
perkembangan.
3. Inkuiri Ilmiah
Model belajar yang membawa pebelajar ke proses ilmiah dan dibantu
mengumpulkan dan menganalisis data, meengecek hipotesis dan teori serta
mencerminkan hakikat pembentukan pengetahuan.
4. Latihan Inkuiri
Yaitu model yang memberikan rancangan untuk mengajar pebelajar
menghubungkan alasan sebab akibat dan menjadi lebih baik serta tepat dalam
mengajukan pertanyaan, membentuk konsep, dan hipotesis serta mengujinya.
5. Mnemonik
Merupakan strategi untuk mengingat dan mengasimilasi informasi.
6. Sinektika
Yaitu model yang dirancang untuk membantu pebelajar memecahkan masalah dan
menulis kegiatan-kegiatan serta menambahkan pandangan-pandangan baru pada
topik-topik dari suat bidang ilmu yang luas.
7. Pengorganisasi awal
Model yang dirancang untuk memberikan struktur kognitif kepada pebelajar untuk
memahami materi melalui kuliah, membaca, dan media yang lain.
8. Penyesuaian dengan Pebelajar
Yaitu model yang membantu menyesuaikan pembelajaran pada suat tahap
kematangan pebelajar secara individual dan merancang serta meningkatkan
perkembangan pebelajar.
C. Rumpun Model Personal
1. Pengajaran Nondirektif
Yaitu model yang menekankan kerja sama antara guru dan murid.
2. Peningkatan harga diri
Yaitu model yang digunakan untuk membimbing suat program dalam hal rasa
harga diri dan kemampuan aktualisasi diri.

D. Rumpun Model Sistem Perilaku


1. Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram
Yaitu suat model pembelajaran yang mempelajari materi yang dipecah menjadi
unit-unit dari yang sederhana hingga ke yang kompleks. Materi tersebut dipelajari
hingga tuntas.
2. Pembelajaran langsung
Yaitu suat model pembelajaran yang disusun dari studi tentang perbedaan antara
guru mengajar yang lebih efektif dan kurang efektif serta dari teori belajar sosial.
3. Belajar melalui simulasi : latihan dan latihan mandiri
Yaitu model pembelajaran yang menggabungkan informasi tentang keterampilan
dengan demonstrasi, praktik, balikan, dan latihan sampai
suatu keterampilan dikuasai.
MODUL 4
PROSEDUR PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1
KEGIATAN PRA DAN AWAL PEMBELAJARAN

Keberhasilan proses pembelajaran di antaranya sangat di pengaruhi oleh kegiatan


pendahuluan pembelajaran adalah alat untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif
sehingga siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti dalam pembelajaran.
Pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran
 Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
 Memeriksa kehadiran siswa
 Menciptakan kesiapan belajar siswa
 Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar
yang diperlukan dalam kegiatan belajar.
 Menciptkan kondisi belajar untuk meningkatkan peratian siswa dalam belajar
 Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar
 Mengontrol seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran
 Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
minat siswa
 Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya
 Menciptakan suasana belajar yang demokratis

b. Kegitan awal pembelajaran


 Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
 Memberi acuan
 memberitahukan tujuan yang diharapkan atau garis besar materi yang dipelajari
 menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa
 Membuat kaitan
 Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
 Menunjukkan manfaaat materi yang dipelajari
 Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas
 Melaksanakan tes awal
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN
Adalah peranan penting dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam
kurikulum kegiatan inti pembelajaran di arahkan pada peroses pembelajaran hendaknya
melibatkan siswa sebnyak mungkin, yang memenuhi kebutuhan siswa baik secara individual
maupun perkelompok untuk itu kegiatan inti hendaknya merupakan kegiatan yang
bervariasi.
1. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran klasikal
a. Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal
o Sistematis
o Perhatian dan aktivitas
o Media pembalajaran
o Latihan atau penugasan
b. Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
o Menyajikan bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi
o Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap bahan pelajaran yang lain dengan cara menghubungkan atau
mengaitkan materi yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan
pelajaran yang lain atau dengan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.

2. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok


a. Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
o Adanya topik dan permasalahan
o Pembentukan kelompok
o Kerja sama
o Perhatian’
o Motivasi
o Sumber belajar dan fasilitas
o Latihan dan tugas

b. Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok


o Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
o Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan
o Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
o Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok
o Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
3. Pembahasan materi pembelajaran dalan pembelajaran perseorangan
a. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau
yang akan dilatihkan kepada siswa
b. Memberikan lembaran kerja atau tugas
c. Memantau dan menilai kegiatan siswa

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
KEGIATAN AKHIR DAN TINDAKLANJUT PEMBELAJARAN
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi
oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan kegiatan ini
harus di laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan fleksibel.kegiatan yang dapat di
laksanakan dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah :
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
2. Melaksanakan penilaian

Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :


1. Memberikan tugas atau latihan”
2. Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3. Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
5. Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai