Anda di halaman 1dari 16

BAB 1 Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang secara terus menerus mengalami perkembangan, misalnya

perencanaan, perluasan kota dan peningkatan aktivitas masyarakat di berbagai bidang. Wilayah studi yang
PENDAHULUAN
diambil berada di sekitar Kawasan Lapiazza, Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kelapa
Gading, Jakarta Utara.Wilayah studi terdiri dari pemukiman dan fasilitas perdagangan dan jasa yang
mumpuni menyebabkan banyaknya aktivitas yang terjadi pada kawasan tersebut.
1. Latar Belakang

2. Rumusan Masalah
Kota merupakan pusat segala aktivitas kehidupan dan terdiri dari beberapa bentukan bangunan yang
difungsikan menampung segala aktivitas kehidupan tersebut. Dalam hal ini diperlukan adanya sesuatu 1) Bagaimana kondisi elemen-elemen pembentuk citra kota di Kawasan Kelapa Gading, Lapiazza menurut
yang dapat menyatukan segala aktivitas kehidupan yang ada dalam kota itu sendiri. Sesuatu itu adalah teori Kevin Lynch dan Hamid Shirvani?
elemen kota, elemen kota ini untuk mengorganisir ruang– ruang kota (city room) elemen kota ini terdiri
3. Tujuan Penulisan
dari street and square.
1) Mengkaji dan melihat elemen–elemen sebagai pembentuk citra suatu kawasan terutama pada wilayah
Kota yang tidak memiliki kedua hal tersebut tidakmungkin melaksanakan aktivitas kotanya. Karena pada
studi yang dipilih.
dasarnya kota merupakan hasil dari bentukanfisik (Physicall Spatial Entity). Sehingga bentukfisik tersebut
menimbulkan suatu permasalahan pada titik dan sumbu suatu kota.

Menurut Hamid Shirvani (1985) menyimpulkan, bahwa proses perancangan kota mencakup
kriteriaterukur dan kriteria tidak terukur yang bekerjadalam kerangka kerja generik. Kriteria terukur
(Measurable Criteria) merupakan kriteria yang berkaitan dengan aspek keamanan, kesehatan,keselamatan
yang termasuk dalam ranah kriteria ini.Sedangkan kriteria tidak terukur (Non Measurable Criteria)
merupakan kriteria yang berkaitan dengan nilai estetika suatu kota. Menurut Hamid Shirvani terdapat
delapan kategori elemen yang digunakan untuk menyusun image Kawasan, yaitu : Tata guna lahan (land
use), Bentuk dan massa bangunan (building form and massing), Sirkulasi dan parkir (sirculation and
parking), Ruang terbuka (open space), Jalur pejalan kaki (pedestrian), Pendukung aktifitas (activity
support), Penandaan (signage), Preservasi (preservation).

Teori yang disimpulkan berdasarkan hasil penelitian Prof. Kevin Lynch yang telah melakukan sebuah
studi terhadap apa yang diserap oleh penduduk secara psikologis terhadap fisik sebuahkota. Hasil studinya
ini disajikan dalam bentuk buku yaitu “The Image of The City”. Secara garis besar Lynch menemukan
dan mengumpulkan adalima elemen pokok atau dasar yang oleh orangdigunakan untuk membangun
gambaran visualmereka terhadap sebuah kota, yaitu: Path (Jalur), Landmark (Tengaran), Node (Simpul),
District(Kawasan), Edge (Batas). Kelima elemen pokok inisudah cukup untuk membuat survey visual
yang berguna dari bentuk sebuah kota.
BAB 2 tersebut elemen-elemen lingkungan lainnya tersusun dan dihubungkan. Path merupakan elemen yang
paling penting dalam image kota yang menunjukkan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang
KAJIAN TEORI
untuk melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan kereta
api, saluran dan sebagainya. Path mempunyai identitas yang lebih baik kalau memiliki identitas yang

Citra kota dapat disebut juga sebagai kesan atau persepsi antara pengamat dengan lingkungannya. Kesan besar (misalnya ke stasiun, tugu, alun-alun,dan lain-lain), serta ada/ penampakan yang kuat (misalnya

pengamat terhadap lingkungannya tergantung dari kemampuan beradaptasi “pengamat” dalam fasade, pohon, dan lain-lain), atau belokan yang jelas.

menyeleksi, mengorganisir sehingga lingkungan yang diamatinya akan memberikan perbedaan dan
keterhubungan. Persepsi atau perseive dapat diartikan sebagai pengamatan yang dilakukan secara
langsung dikaitkan dengan suatu makna. Persepsi setiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, pengalaman yang dialami, sudut pengamatan, dan lain-lain.

Citra kota belum tentu merupakan identitas. Citra Kota dapat dibuat secara instan, sedangkan identitas
membutuhkan waktu yang lama untuk membentuknya. Jati diri kota berkaitan dengan ritme sejarah yang
telah melalui proses panjang sehingga jati diri suatu kota tidak dapat diciptakan begitu saja berbeda
dengan citra kota Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus
Zand
Lynch, (1975: 6-8) dalam bukunya “The Image of The City” sebuah citra memerlukan:
Gambar Path
– Identitas pada sebuah obyek atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain

– Struktur atau pola saling hubung antaran obyek dan pengamat


2. Edges
– Obyek tersebut mempunyai makna bagi pengamatnya
Merupakan batas, dapat berupa suatu desain, jalan, sungai, gunung. Edge memiliki identitas yang kuat
Citra/kesan/wajah pada sebuah kota merupakan kesan yang diberikan oleh orang banyak bukan
karena tampak visualnya yang jelas. Edge merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat
individual. Citra kota lebih ditekankan pada lingkungan fisik atau sebagai kualitas sebuah obyek fisik
untuk masuk yang merupakan pengakhiran dari sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang
(seperti warna, struktur yang kuat, dll), sehingga akan menimbulkan bentuk yang berbeda,bagus dan
lainnya. Edge memiliki identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula
menarik perhatian.
fungsi batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan. Contoh : adanya jalan tol yang membatasi dua
wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.

Elemen pembentuk citra kota menurut Kevin Lynch adalah:

1. Paths

Merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk bergerak atau berpindah tempat. Menjadi
elemen utama karena pengamat bergerak melaluinya pada saat mengamati kota dan disepanjang jalur
4. Nodes

Merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis di mana arah atau aktivitasnya saling bertemu dan
dapat diubah ke arah atau aktivitas lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan terbang,
jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro besar, pasar, taman, square, tempat suatu bentuk
perputaran pergerakan, dan sebagainya. Node juga merupakan suatu tempat di mana orang mempunyai
perasaan ‘masuk’ dan ‘keluar’ dalam tempat yang sama. Node mempunyai identitas yang lebih baik jika
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat), serta tampilan berbeda dari
Zand lingkungannya (fungsi, bentuk). Contoh: persimpangan jalan

Gambar Edge

3. Districts

Merupakan suatu bagian kota mempunyai karakter atau aktivitas khusus yang dapat dikenali oleh
pengamatnya. District memiliki bentuk pola dan wujud yang khas begitu juga pada batas district
sehingga orang tahu akhir atau awal kawasan tersebut. District memiliki ciri dan karakteristik kawasan
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus
yang berbeda dengan kawasan disekitarnya. District juga mempunyai identitas yang lebih baik jika
Zand
batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan komposisinya
jelas. Contoh: kawasan perdagangan, kawasan permukiman, daerah pinggiran kota, daera pusat kota. Gambar Node

5. Landmark

Merupakan simbol yang menarik secara visual dengan sifat penempatan yang menarik perhatian.
Biasanya landmark mempunyai bentuk yang unik serta terdapat perbedaan skala dalam lingkungannya.
Beberapa landmark hanya mempunyai arti di daerah kecil dan hanya dapat dilihat di daerah itu,
sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota dan bisa di lihat dari mana-mana.
Landmark adalah elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang mengenali suatu daerah.
Selain itu landmark bisa juga merupakan titik yang menjadi ciri dari suatu kawasan. Contoh: patung
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus
Lion di Singapura, menara Kudus, Kubah gereja Blenduk.
Zand

Gambar District
ragu memasukkan area bawah. Hampir semua orang sadar akan koneksi ke sungai. Tepi keempat tidak
pasti, biasanya di Joy Street atau Bowdoin Street, tetapi ini adalah area yang membingungkan yang "entah
bagaimana" akan turun ke Scollay Square.

Secara internal, tampaknya memiliki dua bagian yang berbeda, sisi "belakang" dan "depan", dibagi secara
sosial dan visual di sepanjang Myrtle Street. Sistem jalan dicitrakan sebagai paralel, "rapi" atau lurus,
tetapi tidak terjalin dengan baik, dan sulit untuk dilalui. Sisi depan dianggap sebagai beberapa jalan paralel
(Mr. Vernon Street adalah yang paling sering disebut), dengan Louisburg Square di satu ujung, dan State
House di ujung lainnya. Sisi belakang turun ke Cambridge Street. Joy Street tampak sangat penting sebagai
penghubung. Beacon dan Charles Streets dirasakan sebagai bagian dari keseluruhan, tetapi Cambridge
Street tidak.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus
Zand

Gambar Landmark
Lebih dari setengah subjek menyatakan yang berikut ini sebagai bagian dari gambar mereka tentang Bukit
(dalam urutan menurun):
Dua Contoh Kasus Dari Buku Kevin Lynch

Sebagai contoh dari jenis analisis visual terperinci dari elemen-elemen perkotaan yang dapat dibuat di
bukit yang tajam
lapangan, dan bagaimana analisis ini dapat dikaitkan dengan hasil wawancara, kami akan menggambarkan
dua lokasi yang berdekatan di Boston: distrik Beacon Hill yang sangat dapat diidentifikasi , dan simpul jalanan sempit dan sempit
membingungkan dari Scollay Square, yang terletak di bawahnya. Gambar 49 menunjukkan posisi strategis
Gedung Negara
kedua elemen ini di Boston pusat, dan hubungannya dengan West End, distrik perbelanjaan pusat kota,
Common, dan Sungai Charles. Louisburg Square dan tamannya

Salah satu dari bukit asli kota terakhir, Beacon Hill terletak di antara pusat komersial dan sungai, pohon

menggagalkan lalu lintas utara-selatan, dan terlihat dari banyak titik. Peta detail menunjukkan pola jalan rumah-rumah tua yang tampan
dan cakupan bangunan. Ini adalah tempat yang unik, terutama di kota Amerika, peninggalan yang
bata merah
terpelihara dengan baik pada awal abad kesembilan belas, masih hidup dan bermanfaat; area perumahan
kelas atas yang tenang dan intim yang berbatasan langsung dengan jantung kota metropolitan. Dalam pintu inset
wawancara, hal itu memunculkan citra yang kuat:

Beacon Hill dianggap sangat khas, sering dirasakan sebagai simbol Boston, dan sering dilihat dari
Ada yang sering menyebutkan:
kejauhan. Itu diketahui berada di pusat kota, dekat dengan pusat kota, dibatasi dengan tajam oleh Beacon
Street dan dengan demikian menyentuh Common. Dengan mudah, Cambridge Street membaginya dari trotoar bata

West End, dan untuk sebagian besar mata pelajaran, itu berhenti di Charles Street, meskipun beberapa jalanan berbatu
pemandangan sungai

sebuah area perumahan Situasi yang terburu-buru dan santai dalam menanyakan arah di jalan menghasilkan sejumlah komentar
yang mengejutkan. Pada dasarnya mereka termasuk: itu adalah bukit, dan seseorang naik ke jalan atau
kotoran dan sampah
naik tangga untuk sampai ke sana. Itu ditandai oleh Gedung Negara, yang memiliki kubah emas dan
perbedaan sosial tangga. Berbatasan dengan Common, dengan Beacon Street sebagai tepi, dan berisi Louisburg Square,

toko sudut di sisi belakang yang memiliki taman dan pagar. Beberapa penambahan dilakukan oleh dua orang atau lebih: memiliki
pohon; itu adalah tempat tinggal kelas tinggi; dekat dengan Scollay Square; itu berisi Joy, Grove, dan
jalan diblokir atau "melengkung"
Charles Streets. Komentar-komentar ini, dengan cara singkat mereka, menggemakan hasil wawancara
pagar dan patung, Louisburg Square yang lebih intensif,

puncak atap bervariasi Mari kita lihat realitas fisik yang mendasari tema-tema ini yang muncul dalam citra Bukit. Distrik ini
memang sangat dekat dengan bukit yang tajam dan unik, yang lerengnya paling curam terletak di arah
tanda-tanda di Charles Street
Charles dan Cambridge Streets. Kemiringan berlanjut terus
kubah emas Gedung Negara
Cambridge masuk ke West End agak, tetapi sebenarnya gradien curam, titik belok kurva vertikal, sudah
jendela ungu lewat, dan belok ini tampaknya menjadi peristiwa yang signifikan secara visual. Tepi lereng terletak sangat
beberapa rumah apartemen berbeda tepat di Charles Street, dan ini menyulitkan penggabungan area bawah ke Beacon Hill, seperti yang akan
kita lihat nanti. Namun di dua sisi lainnya, batas-batas telah merambah sisi Bukit. Beacon Street sebagian
menanjak, dan Common secara substansial parr dari fitur topografi yang sama. Namun perubahan dalam
Masih ada komentar lain yang ditambahkan oleh setidaknya tiga orang: ruang dan karakter cukup kuat untuk mengaburkan kabur topografi ini, dan "Beacon Hill" dimulai dengan

mobil yang diparkir jelas di Beacon Street, bahkan jika bukit geografis dimulai di Tremont

jendela teluk Di sebelah timur, Namun, situasinya berbeda. Di sini sebagian besar bukit telah dibangun kembali dengan
penggunaan komersial, sehingga Scollay Square berada di sisi-bukit, dan School Street memiliki gradien
barang besi
curam. Realitas topografi telah diabaikan, namun tidak ada pembukaan spasial yang besar yang akan
membuat apa yang telah dilakukan terlihat, atau perubahan karakter yang kuat yang dapat
mengesampingkan kontinuitas bentuk lahan. Ini tidak diragukan lagi berkontribusi pada ketidakjelasan
rumah-rumah dikemas bersama
gambar di sisi ini, serta ketidaknyamanan spasial Scollay Square.
lampu jalan tua
Dalam Hill, rasa gradien selalu ada, secara visual dan dalam hal upaya fisik dan keseimbangan. Fakta
rasa "Eropa" Sungai Charles bahwa lereng jalan didominasi oleh dua arah yang berbeda di sisi depan dan belakang cenderung

pemandangan ke anak-anak Rumah Sakit Umum Massachusetts yang bermain di sisi belakang menekankan perbedaan wilayah-wilayah ini.

daun jendela hitam Kualitas spasial pembangunan di sisi depan Bukit tidak salah lagi. Ini terdiri dari koridor jalan kontinu, di
mana-mana dalam skala intim. Fasad bangunan sangat dekat, dan seringkali terdiri dari tiga lantai,
toko-toko barang antik di Charles Street rumah-rumah tiga dan empat jalan Charles
memberikan perasaan bahwa hunian berderet ini adalah semua struktur keluarga tunggal. Apartemen,
rumah kos, dan institusi tidak mudah dibedakan. Namun, dalam batas-batas karakter ini, ada variasi palu rumah keunikan sisi depan dan perbedaannya dari belakang. Konsentrasi dan pengulangan tema
proporsi yang signifikan, seperti yang ditunjukkan pada diagram penampang. Secara khusus, ada semacam itu, dan tingkat pemeliharaan yang dibuktikan dengan kuningan yang dipoles, cat baru, trotoar
perubahan besar pada Mr. Vernon Street di atas Louisburg Square, di mana deretan panjang rumah "besar" bersih, dan jendela berperabot lengkap, memiliki efek kumulatif yang kuat, yang menambah vitalitas
terletak di sisi utara, memungkinkan halaman depan kecil muncul. Ini adalah perubahan yang sangat nyata tertentu pada citra Bukit.
dan menyenangkan, yang tidak merusak kesinambungan keseluruhan.
Jendela teluk kurang karakteristik, kecuali sepanjang sepotong Gambar 55, halaman 167 Pinckney Street
yang lebih rendah, dan jendela ungu, yang populer dikaitkan dengan Hill, pada kenyataannya jarang
muncul. Hal yang sama berlaku untuk trotoar batu-batu, yang sebenarnya hanya terlihat dalam dua pendek,
sempit

Strip AC Louisburg Square, dan di sepanjang Acorn Street yang tidak jelas. Bata memang bahan bangunan
yang hampir universal, dan, meskipun ini hampir tidak khas di Boston, ia menetapkan latar belakang warna
dan tekstur yang konsisten. Lampu jalan tua juga muncul di seluruh area. Sub-area visual di Bukit masing-
masing agak jelas digambarkan oleh karakteristik visual ruang, gradien, penggunaan, lantai, vegetasi, dan
detail seperti pintu, daun jendela, dan besi. Biasanya karakter-karakter ini muncul bersamaan, memperkuat
perbedaan. Dengan demikian sisi depan adalah area dengan kemiringan curam ke Charles Street; koridor
jalan berskala intim; dari ornamen, struktur sangat terawat mengatakan kelas atas; sinar matahari, pohon-
pohon jalanan, dan bunga-bunga, jalan-jalan samping dari batu bata, daun jendela hitam, dan pintu inset;
Proporsi ruang berubah sangat mencolok di sisi belakang; struktur menjadi empat sampai enam lantai,
pelayan, sopir, wanita tua, dan mobil-mobil bagus di jalanan.
jelas bukan urusan keluarga tunggal. Ruang koridor menjadi seperti ngarai. Karena kemiringan ada di sini
ke arah utara, sinar matahari lebih jarang menyentuh jalanan. Sensasi proporsi spasial ini, cahaya, gradien, Sisi belakang turun ke Cambridge Street, dengan ruang-ruang ngarai yang lebih gelap yang dibatasi oleh
dan konotasi sosial tampaknya menjadi karakteristik utama daerah tersebut. bangunan-bangunan rumah petak yang tidak terawat, dihiasi dengan toko-toko sudut, jalanannya kotor,

Gambar 53 dan 54 menunjukkan lokasi di Bukit elemen tematik lainnya yang tampaknya mengidentifikasi anak-anak bermain di trotoar. Beberapa Struktur batu muncul di antara yang bata. Pohon sekarang muncul
gambar. Dapat dikatakan lagi bahwa ini terutama merupakan karakteristik dari sisi depan. Distribusi di halaman belakang, bukan di jalan. Lower Beacon Hill, antara Charles Street dan Charles memiliki
trotoar bata, toko sudut, pintu inset, dari besi hias, pohon, sampai batas tertentu daun jendela hitam, semua banyak karakteristik dengan sisi depan: vegetasi, dan jalan bata, pintu inset, dan besi hias, tetapi kurangnya
gradien dan penghalang Charles Street tampaknya menempatkannya dalam limbo klasifikasi. . Charles horizontal sedikit. Semua yang lain buntu di wilayah tersebut. Karena itu, mustahil untuk melihat sampai
Street sendiri adalah sub-area dalam dirinya sendiri, menjadi jalan perbelanjaan dengan karakter khusus ke titik mana pun.
karena jenis barang yang agak mahal atau nostalgia dijual di sana, yang dikonsumsi lebih tinggi di atas
Meskipun demikian, ada beberapa pemandangan indah dari Bukit, terutama pemandangan Sungai Charles,
Bukit. Distribusi toko barang antik menggambarkan hal ini. Wilayah pemerintahan, memperkenalkan
di Chestnut, Mt. Vernon, Pinckney, Myrtle, dan Revere Streets, yang diproduksi oleh kemiringan jalan-
terobosan besar dari Gedung Negara, sangat berbeda dalam penggunaan, skala spasial, dan aktivitas jalan.
jalan ini dan posisi pendakian Hill di sungai. Ada pandangan umum yang menyenangkan, dari Tuan
Masih ada zona transisi antara Hancock dan Somerset Streets, di bawah Deane Street, yang memiliki
Vernon di Jalan Walnut. Semua jalan "sisi belakang" yang mengarah ke utara menghadap ke West End,
contoh karakter Deacon Hill: kemiringan, jalan bata, jendela teluk, pintu inset, dan besi hias. Tetapi
tetapi pemandangan puncak atap hampir tidak luar biasa, kecuali untuk melihat rumah sakit Bulfinch asli
dipotong toko-toko dan gereja dicampur dengan penggunaan perumahan; dan pemeliharaannya berbicara
di Anderson Street (yang juga merupakan satu-satunya back-to- koneksi depan antara Cedar dan Joy
tentang kelas sosial di bawah kelas depan itu sendiri. Kurangnya demarkasi yang pasti ini selanjutnya
Streets). Saat datang ke Pinckney Street, ada pemandangan mengejutkan dari Custom House Tower yang
menyebabkan kesulitan dalam membayangkan bentuk Bukit di sisi ini.
terpenggal, sementara di Chestnut Street kita dapat melihat State House yang sangat tampan, tentu saja,
adalah landmark utama di Bukit. Bentuk dan fungsinya yang unik, serta lokasinya yang dekat dengan
eksposur visual ke Common, menjadikannya kunci bagi Boston pusat secara keseluruhan. Bertindak baik
di dalam maupun dengan-Square adalah lokalitas dasar lainnya, berada di lereng bawah sisi depan. Ini
tidak terpapar secara visual, tidak juga tetap terkait dengan puncak atau kaki bukit, atau ditambatkan oleh
perangkat lain.

Dengan demikian ia tidak digunakan sebagai locator, tetapi lebih dianggap sebagai "suatu tempat di dalam"
Bukit, dan merupakan lambang dari karakter khususnya. Dapat dicatat, memang, bagaimana tema sisi
depan semua terkonsentrasi di sini, tampak seolah-olah dalam bentuk paling murni. Di Ada beberapa
landmark lain yang penting dalam struktur internal. Ini termasuk: Gereja Universalis di Mt. Vernon dan
Charles Streets, yang luar biasa baik untuk posisinya dan puncaknya, Suffolk Law School, berhadapan
dengan Gedung Negara di Deane Street, yang menambah karakter dan batas wilayah pemerintahan;
Fakultas Farmasi New England, yang mengganggu karakter hunian Mt. Vernon Street; dan Carnegie
Sangat menarik untuk melihat efek dari saluran sirkulasi, atau kekurangannya. Rintangan yang dihadirkan Institute, di Pinckney Street di Anderson Street, yang memecah fasad perumahan yang berkelanjutan dan
untuk bergerak dari depan ke belakang, serta fakta bahwa pendekatan normal pada kedua sisi ini dari arah menandai pintu masuk ke sisi belakang. Ada kegunaan non-hunian lainnya di Bukit, tetapi mereka
yang berbeda, berfungsi untuk mengisolasi satu sama lain. Gedung Negara memotong Bowdoin Street dari memudar ke latar belakang umum dengan sangat baik. Sangat sedikit landmark, di luar Bukit, terlihat di
daerah perumahan, kecuali untuk bagian yang agak berantakan di bawah lengkungan, yang memiliki dalamnya, dan dengan demikian struktur internalnya dilemparkan pada sumber dayanya sendiri.
pendekatan paling menjanjikan dari timur. Pada tingkat yang lebih besar lagi, kesulitan bergerak ke
Koneksi Hill ke West End melalui batas yang tajam, dan kebingungan transisi ke Scollay Square, telah
Scollay Square membuat Square "melayang" dengan mengacu pada Bukit.
dibahas. Bahwa front Hill di Common jelas untuk semua, tetapi harus ditambahkan bahwa linka langsung
Di sisi lain, jalan-jalan yang dilalui menjadi semakin penting: Mt. Vernon, Joy, Bowdoin, dan Charles. ge antara keduanya cukup lemah. Jalan yang mudah dari satu ke yang lain diblokir kecuali di Charles, Joy,
Semua jalan, meskipun secara topologi teratur, dan meskipun yang disebutkan di atas sebenarnya dilalui, dan Walnut Streets, dan pemandangan pepohonan hijau yang sama-sama kurang. Penanaman di Bukit
secara visual diblokir, yang memperkuat kekompakan, keintiman, dan identitas daerah. Jalan Joy, dengan demikian tidak memiliki kesinambungan yang mungkin terjadi dengan taman, jika jalur atau
Bowdoin, dan Pinckney diblokir oleh kurva vertikal; Mt. Vernon, Cedar, dan Charles Streets oleh tikungan bukaan telah ada tegak lurus terhadap garis Beacon Street.
pangkalannya, dan memusatkan perhatian pada jalur dan simpul yang melingkari: Charles Street,
Cambridge Street, Scollay Square.

Dengan demikian, Bukit terbukti sebagai wilayah yang karakteristik fisiknya mendukung kekuatan citra
populer, dan yang memuat banyak ilustrasi tentang efek psikologis dari pembuangan jalur, lereng, ruang,
batas, dan konsentrasi detail. Juga

muncul, meskipun memiliki kekuatan, untuk jatuh agak kurang dari potensinya sebagai bukit dominan,
terutama karena divisi internal, kekurangan dalam hubungannya dengan Sungai Charles, Boston Common,
dan Scollay Square, dan kurangnya eksploitasi keunggulan visual atas kota, terutama melalui tampilan
luar. Akan tetapi, kekuatan dan kepuasan citra kota yang khusus ini — kontinuitasnya, kemanusiaan, dan
kegembiraannya - tidak dapat salah lagi.
Beberapa hubungan dengan Sungai Charles dirasakan oleh hampir semua orang, mungkin karena
Scollay Square adalah cerita lain, menjadi simpul yang secara struktural vital tetapi tampaknya tidak
pemandangan indah di jalan-jalan timur-barat, tetapi keterkaitan yang terperinci tidak begitu jelas, karena
mudah untuk diidentifikasi atau dijelaskan. Lokasinya di Boston, dan berperan sebagai pertukaran lalu
klasifikasi yang meragukan dari daerah yang lebih rendah, pantai yang rata, dan kesulitannya. melintasi
lintas yang strategis, dapat dilihat dengan mengacu lagi pada Gambar 49. Gambar 60 adalah peta Square
Storrow Drive untuk mencapai air. Hubungan kapal dengan sungai, yang terlihat di lereng di atas,
yang lebih rinci, menggambarkan fitur fisik utamanya.
tampaknya menghilang ketika seseorang mendekatinya.
Citra publik dari Scollay Square adalah sebuah simpul persimpangan penting untuk jalur yang
Dalam konteks yang lebih luas di seluruh kota, Beacon Hill memiliki peran penting untuk dimainkan,
mengelilingi Beacon Hill dan antara area pusat dan North End. Ke dalamnya datang Cambridge Street,
meskipun jumlah penghuninya terbatas. Dengan topografinya, ruang jalan, pohon, kelas sosial, detail, dan
Tremont Street, Court Street (atau itu State Street?), Dan serangkaian jalan menuju Dock Square, Faneuil
tingkat pemeliharaan, dibedakan dari daerah lain di Boston. Wilayah yang paling mirip adalah Back Bay,
Hall, Hay market Square, dan North End. Hanover Street digunakan untuk membuat jalur yang jelas ke
dengan kontinuitas dalam material, vegetasi, asosiasi, dan sampai batas tertentu penggunaan dan stam;
North End, tetapi sekarang diblokir dan ini membingungkan. Scollay Square terkadang diperluas untuk
tetapi dengan topografi yang berbeda, detail, dan pemeliharaan. Akan tetapi, kerancuan antara keduanya
memasukkan Bowdoin Square, terkadang tidak.
terjadi sesekali. Satu-satunya kesamaan yang mungkin terjadi adalah dengan Bukit Copps di Ujung Utara:
juga di atas bukit, tua, dan perumahan, tetapi berbeda tajam dalam kelas, ruang, detail, kurangnya pohon, Pintu masuk Lapangan Pemberton umumnya tidak diingat, kecuali dengan tangan tua. Cambridge Street,

dan tidak adanya batas. bagaimanapun, membuat sambungan yang jelas dengan Scollay Square, dan lekukannya jelas. Tremont
Street diketahui masuk, tetapi pintu masuknya tidak luar biasa dan tidak selalu pasti. Washington Street
Karena itu, area unik ini menonjol di atas pusat kota, menghubungkan Back Bay, Common, pusat kota,
dianggap oleh banyak subyek untuk lari ke Alun-Alun, dan kebingungan umum terjadi antara Tremont
dan West End; dan dalam potensi mendominasi dan memfokuskan seluruh wilayah pusat. Berpotensi lagi,
Street, Court Street, dan membayangkan kehadiran Washington atau State Streets. Kecuali untuk Hanover
itu bisa menjelaskan dan memperbaiki perubahan arah di tepi Sungai Charles, jika tidak sulit untuk diingat,
Street yang tersumbat, jalan-jalan menuju Dock Square, North End, atau Haymarket Square tidak dikenal
namun penting dalam total struktur kota. Saat melihat Boston dari Cambridge, Hill memainkan peran
atau dibedakan secara individual. Sebagai kelompok, mereka tampak lari menuruni bukit, melengkung
penting, tidak hanya dalam menghidupkan, tetapi dalam menjelaskan dan mengartikulasikan urutan bagian
ketika mereka pergi. Yang paling penting adalah hubungan level umum: Beacon Hill ada di atas; Scollay
yang muncul dalam panorama: Back Bay — Beacon Hill — West End. Namun, dari bagian lain kota
Square adalah dataran tinggi lereng bukit; Cambridge dan Tremont Streets mengikuti kontur; jalan-jalan
mereka, kecuali West End dan Common, Hill tidak terlihat sebagai entitas, karena pendakiannya yang
lain menurun.
bertahap dan hambatan yang menyertainya. Sebagai hambatan lalu lintas, ia memandu arus di sekitar
Alun-alun tidak berbentuk, sulit untuk divisualisasikan, "hanya persimpangan jalan," meskipun Bo ujung Jalan-jalan naik atau turun ke sana.
persegi agak berbeda dari yang lain. Fitur utama adalah pintu masuk kereta bawah tanah pusat. Ada nada
Jalanan bertanduk ujung utara pergi ke sana, di luar dan di bawah Arteri.
kebobrokan yang meluas dan dikenal, penggunaan marginal, dan hiburan "kelas rendah".
Bioskop.

Sebuah "alun-alun Boston," hanya persimpangan jalan.


Lebih dari separuh orang yang diwawancarai sepakat sebagai berikut:
Kotak "besar", "tempat besar."
Cambridge Street menabraknya, melengkung dan meruncing seperti itu.
Sebuah garasi di ujung.
Alun-alun terletak setengah jalan di atas bukit dan jalan-jalan berjalan naik atau turun ke sana.

Lebih dari seperempat menambahkan:


Jelas, komentar itu sedikit dibandingkan dengan orang-orang tentang Beacon Hill, kecuali untuk
Tremont Street menabraknya.
penghitungan jalur penghubung, dan ini dijelaskan secara abstrak dan sering membingungkan. Namun
Ada pintu masuk kereta bawah tanah di tengah. Scollay Square memainkan peran struktural utama di Boston, secara visual kelabu.

Hanover Street masuk ke dalamnya. Alun-alun Scollay yang sebenarnya dalam perencanaan ruang yang agak teratur, yang tepat persegi (dari
Sudbury ke Court Streets) menjadi persegi panjang, dengan jalan-jalan masuk kecil pada interval yang
Court Street kabur, melengkung menuruni bukit (atau apakah State Street?).
tidak teratur. Dalam rencana, sistem jalur memiliki beberapa kewajaran, menjadi bentuk poros sederhana,
dengan tiga filamen tambahan di satu sisi dan dua di sisi lainnya. Namun, dalam tiga dimensi, urutan ini

Setidaknya tiga bisa mengatakan: tidak terlihat: sisi-sisi yang bergigi jarang dan massa lalu lintas merusak ruang, dan lantai miring-silang
juga mengganggu. Jika ada sesuatu yang cenderung menyelamatkan rasa stabilitas seseorang, itu adalah
Jalan-jalan turun ke Dock Square dan Faneuil Hall.
baliho besar yang menghadap Lapangan dari sudut Sudbury dan Cambridge Streets, sebuah iklan yang
Ada barroom di sana. menyolok yang mengakhiri ruang dengan kuat, jika tidak dengan tampan.

Ada beberapa hubungan yang membingungkan dengan Washington Street.

Pertanyaan jalan hanya menghasilkan komentar berikut yang sering diulang:

Ada di jalur kereta bawah tanah.

Tremont Street membahasnya.

Sementara dua hingga empat orang berhenti di jalan-jalan dapat menambah pemikiran ini:

Cambridge Street menabraknya.

Washington Street menabraknya (salah).

Ada pulau kereta bawah tanah di tengah.


tunawisma, pecandu alkohol, dan pelaut cuti pantai beragi yang keramaian di pusat kota biasa. Di malam
hari, Scollay Square menjadi lebih mudah dibedakan dari sebagian besar pusat kota Boston, karena lampu,
aktivitas, dan populasi trotoarnya sangat kontras dengan kota yang gelap dan tenang.

Kesan visual utama 'dari Scollay Square, oleh karena itu, tidak berbentuk spasial, lalu lintas padat, lereng
tajam, dan keruntuhan homogen, penggunaan khusus, dan karakteristik penduduk. Sebagian besar
karakteristik ini tidak begitu biasa di kota sehingga Scollay Square harus menjadi tempat yang tidak salah
lagi. Dilapidasi dan manusia dari penggunaannya adalah umum untuk banyak lokasi yang tidak jauh dari
pusat kota, dan kombinasi khusus antara penggunaan dan penghuni diulangi, dengan cara yang lebih kuat,
di sepanjang Wash-ington Street antara Dover Street dan Broadway. Kekacauan spasial di banyak
persimpangan jalan adalah peristiwa yang sering terjadi di Boston, dan contoh lainnya, seperti Bowdoin
Square, Dock Square, Park Square, Church Green, atau Harri putra dan Essex Streets, mudah ditemukan.
Rencana panjang persegi panjang Scollay mungkin unik, tetapi tidak terlihat secara visual. Kemiringan
simpul ini, serta hubungan strukturalnya dengan Boston secara keseluruhan, tidak diragukan lagi
merupakan fitur identifikasi utamanya.

Karena Scollay Square memainkan perannya yang paling penting sebagai persimpangan jalan, penting
Bentuk jalur dikaburkan karena salah satu lengan gelendong, Sud-bury Street, memiliki tampilan jalan untuk melihatnya, tidak secara statis, tetapi ketika itu mengungkapkan dirinya pada pendekatan, dan
yang relatif kecil, dan banyak jalan masuk yang sulit dibedakan. Perasaan sisi-bukit meliputi area dan bagaimana seseorang meninggalkannya. Pendekatan dari Tremont Street, yang sedikit mencelupkan ke
pendekatannya, dan, sementara merusak rasa stabilitas spasial, itu adalah kunci utama untuk hubungan dalamnya, mengungkapkan simpul sebagai penurunan massa bangunan, tepi yang jelas dari kawasan pusat
dengan area yang tidak terlihat. bisnis, dengan pandangan pertama dari sebuah bangunan batu bata tua dan tanda di sudut Cornhill, dan
kemudian tanda-tanda ruang dan cuaca dipukuli ke kiri. Ada kesan mencolok dari mobil-mobil massal.
Ruang berlanjut ke barat laut. bocor melalui Cambridge Street yang luas ke Bowdoin Square, yang lebih
tepat merupakan persimpangan, infleksi dari Cambridge Street itu sendiri. Di antara Bowdoin dan Scollay Washington Street mengarah terutama ke Dock Square, dan Court Street, yang merupakan koneksi ke
Squares, ruang tersebut benar-benar tidak berbentuk dan tidak terkendali, sampai pada tingkat yang Scollay, tampaknya hanya persimpangan kecil dan tidak istimewa, meskipun sudutnya ditandai oleh Old
membuat pemeliharaan arah menjadi pra-karies, kecuali untuk petunjuk yang dilengkapi dengan aliran State House. Court Street sendiri mengarah dengan cara yang agak miring dan cincang hingga Scollay
lalu lintas. Lalu lintas memang kesan dominan dari daerah tersebut. Alun-alun ini penuh dengan mobil, Square.
dan garis-garis aliran yang berat menjadi jalur utama, terlepas dari karakteristik visual lainnya.

Di dalam Alun-Alun, ada sedikit dalam struktur fisik yang akan memberikan rasa homogenitas atau
Cambridge Street berjalan ke arah tenggara dengan agak meyakinkan menuju tujuan Gedung Telepon
karakter. Strukturnya banyak bentuk dan ukuran, dari bahan campuran, baik yang lama maupun yang
yang besar dan khas, tanpa wajah, di Bowdoin Square. Namun, di sini, jalan itu mengarah langsung ke
relatif baru. Fitur umum hanyalah tampilan kebobrokan yang berlaku. Namun, kegunaan dan kegiatan di
kekacauan spasial, dan semua tujuan atau arah hilang. Hanya ayunan kanan lebih lanjut di Sudbury Street
lantai bawah lebih konsisten. Di kedua sisi Square ada serangkaian bar, restoran murah, arena hiburan,
yang memperlihatkan karakteristik bar, gedung perkantoran tinggi di belakang, dan stasiun kereta bawah
bioskop, layanan potongan harga, dan toko yang menjual barang-barang bekas atau barang baru, string
tanah di tengah.
yang tidak terputus kecuali untuk beberapa toko kosong di sisi barat. Terkait dengan penggunaan ini adalah
rincian fisik dari depan toko dan tanda-tanda, dan karakter orang-orang di jalan-jalan, di mana para
Jalan menurun — Sudbury, Hanover, Brattle, dan Cornhill — semuanya mengambil lereng yang ditandai perkantoran yang terlihat di kaki langit ke selatan, yang menunjukkan distrik Post Office Square, dan yang
saat mereka mendekati Alun-alun. Pada masing-masing, ada beberapa perasaan membuka ke depan, dan membuat posisi marginal Scollay Squares jelas di pinggiran inti pusat kota.
mungkin penebalan bar dan penggunaan terkait lainnya, tetapi umumnya Square itu sendiri jauh lebih
mudah terlihat di muka daripada Lampiran County Courthouse di Pemberton Square, yang menjulang di
kaki langit. Scollay Square tampaknya hanya sebuah akhir, atau pelintiran, di jalan. Kurva Cornhill ke atas
adalah pengalaman spasial yang menyenangkan dalam dirinya sendiri (seperti yang dirancang untuk itu),
tetapi kedatangan di Scollay Square tanpa bunga. Dari sisi menanjak juga, di Pemberton Square dan
Howard Street, Square tidak bisa dibedakan. Dengan demikian hanya Cambridge Street, meskipun ada
kebingungan di luar Bowdoin Street, yang memiliki pendekatan dengan beberapa kualitas identitas

Arah keluar di Cambridge Street juga relatif jelas, sedangkan Hanover Street yang dulu penting sekarang
sulit dibedakan dari yang lain, kecuali untuk beberapa lebar tambahan. Sudbury Street juga, yang sekarang
membawa lalu lintas yang cukup, tampaknya ukuran dan penggunaannya sebagai jalan yang sangat kecil.
Seperti yang terlihat dari utara, pintu masuk ke Tremont Street yang penting berbelok tajam dan hampir
tidak terlihat. Banyak yang diwawancarai mengalami kesulitan untuk menemukan jalan keluar ini, tetapi
begitu ditemukan, arah di Tremont Street cukup jelas, dengan tampilan berurutan dari petunjuk seperti
Beacon Hill Theatre, Parker House, King's Chapel, Tremont Tem-ple, the Tanah Penguburan Lumbung,
dan Common.

Ruang Alun-Alun mengarah sangat menurun dan sedikit meninggalkan Court Street, meskipun lalu lintas
mobil bertentangan dengan kesan ini dengan menjadi satu arah naik ke Alun-Alun pada titik ini. Jika Tidak seperti Beacon Hill atau Commonwealth Avenue, Scollay Square pada dasarnya tidak terlihat dari
seseorang terus berjalan menyusuri Court Street, tidak ada petunjuk tentang keberadaan Washington luar, kecuali segera pada pendekatan. Hanya tangan tua yang akan mengingat mencatat Annex Courthouse
Street, dan orang hanya mengetahui Gedung Negara Lama dan »ruang yang membingungkan. Hubungan dari jarak yang cukup dekat dengan Scollay Square.
Wash-ington Street ke Scollay Square dengan demikian dikaburkan di kedua arah.
Secara internal, ada relatif sedikit untuk membedakan arah atau bagian dari Lapangan. Tengara internal
Lebih lanjut membingungkan bahwa Street Street dan Cornhill memasuki Square begitu dekat, namun satu utama adalah pintu masuk kereta bawah tanah dan kios koran, yang Dia berpegang teguh pada lonjong
blok jauhnya memiliki tujuan yang tampaknya secara psikologis jauh seperti State Street dan Dock Square. kecil di tengah lalu lintas. Namun bahkan ini rendah dan sulit untuk dibedakan dari kejauhan. Ini terutama
Sekali lagi kami menyimpulkan bahwa dalam pergerakan keluar, jalan Cam-bridge Street adalah satu- terlihat sebagai tanda berhuruf kuning, dan sebuah lubang di tanah. Dampaknya berkurang dengan adanya
satunya yang dapat diidentifikasi dengan jelas, meskipun masalah di Tremont Street adalah singkat. struktur serupa pada oval yang sama persis di belakangnya. Akan tetapi, pintu kedua menuju bawah tanah
The Square mendapatkan beberapa koneksi dengan eksterior, selain. melalui lereng atau jalan setapak, ini adalah jalan keluar saja, dengan sedikit kegunaan dan tidak ada kios koran, dan dengan demikian
melalui pemandangan luar. Ini termasuk Gedung Telepon di Bowdoin Square dan Lampiran Pengadilan "mati". Pintu masuk kereta bawah tanah, yang tampaknya bagi semua orang "di tengah" Scollay Square,
di Pemberton Square (yang secara arsitektur hampir tidak dapat dibedakan kecuali perbedaan sebenarnya hampir di bagian paling akhir. Satu detail mencolok lainnya di Square adalah toko tembakau
ketinggiannya) dan Menara Rumah Adat yang sangat teridentifikasi, terlihat di tenggara sebagai tanda yang berhuruf besar di sudut Pemberton dan Tremont Streets, yang terletak di kaki, dan sangat kontras
ujung bawah dari State Street dan tepi laut. Yang paling mencolok dari semuanya adalah massa gedung dengan, tembok tipis Suffolk Bank.
Ada beberapa petunjuk arah di dalam Square, kecuali untuk miring ke samping dan jalur lalu lintas yang
dominan, yang memberi arti aksial. Tidak ada gradien yang cukup besar dalam ruang atau massa
1. Tata Guna Lahan (Land Use)
bangunan. Bangunan-bangunan tinggi di kaki langit ke selatan dan papan reklame terminal ke utara adalah
perbedaan utama dari arah dalam pengaturan itu sendiri. Tata Guna Lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah peruntukan lahan sebuah kota. Ruang-
ruang tiga dimensi (bangunan) akan dibangun di tempat-tempat sesuai dengan fungsi bangunan tersebut.
Namun, ada sinyal penting tentang arah penggunaan dan aktivitas yang beragam. Kepadatan pejalan kaki
Sebagai contoh, di dalam sebuah kawasan industri akan terdapat berbagai macam bangunan industri atau
dan lalu lintas berbelok tertinggi di ujung selatan, di mana ada penggunaan jenis yang secara normal
di dalam kawasan perekonomian akan terdapat berbagai macam pertokoan atau pula di dalam kawasan
melayani pusat bisnis pusat kota: toko obat, res-taurants, dan tobacconists. Di sini, jalur pejalan kaki adalah
pemerintahan akan memiliki bangunan perkantoran pemerintah. Kebijaksanaan tata guna lahan juga
campuran biasa dari pekerja kantor dan pembeli. Toko-toko barang murah cenderung mengumpulkan lebih
membentuk hubungan antara sirkulasi/parkir dan kepadatan aktivitas/penggunaan individual.
banyak di sebelah timur daripada sisi barat Alun-alun, sementara rumah gagal dan hotel kamar terletak di
barat, menembus ke atas menuju pinggiran daerah transisi Beacon Hill. Para pejalan kaki di sini adalah Terdapat perbedaan kapasitas (besaran) dan pengaturan dalam penataan ruang kota, termasuk di dalamnya

mereka yang terkait dengan Lapangan. Cluster toko buku bekas di Cornhill adalah petunjuk internal adalah aspek pencapaian, parkir, sistem transportasi yang ada, dan kebutuhan untuk penggunaan lahan

lainnya. Pinggiran utara daerah itu lari ke loteng dan gudang. Dengan demikian, walaupun secara fisik secara individual. Pada prinsipnya, pengertian land use (tata guna lahan) adalah pengaturan penggunaan

tidak lengkap, Scollay Square secara internal dibedakan dan disusun oleh lereng, lalu lintas, dan pola lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga dapat

penggunaan. memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah-daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya
berfungsi.
Square, oleh karena itu, memerlukan identitas visual agar sesuai dengan kepentingan fungsinya, realisasi
bentuk potensial seperti ruang persegi panjang, pola spindel jalur, teras sisi bukit Untuk memenuhi peran
strukturalnya, sambungan setiap jalur penting harus dijelaskan dengan jelas, baik inbound maupun 2. Bentuk Dan Massa Bangunan (Building Form And Massing)
outbound. Berpotensi itu dapat memainkan peran visual yang bahkan lebih mencolok sebagai titik pusat
Building form and massing membahas mengenai bagaimana bentuk dan massa-massa bangunan yang ada
kepala lama semenanjung Boston, pusat dari seluruh rangkaian distrik (Beacon Hill, West End. North End,
dapat membentuk suatu kota serta bagaimana hubungan antar-massa (banyak bangunan) yang ada. Pada
area pasar, distrik finansial, distrik perbelanjaan pusat ), simpul jalur penting seperti Tremont, Cambridge,
penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian bangunan, jarak antar-bangunan,
Court-State, dan Sudbury Streets; dan sebagai tokoh sentral dalam triad turun dari teras nodal: Pemberton,
bentuk bangunan, fasad bangunan, dan sebagainya harus diperhatikan sehingga ruang yang terbentuk
Scollay, dan Dock Squares. Scollay Square bukan hanya lokus kegunaan yang membuat orang-orang
menjadi teratur, mempunyai garis langit - horizon (skyline) yang dinamis serta menghindari adanya lost
"baik" tidak nyaman — itu juga merupakan peluang visual yang hebat yang terlewatkan.
space (ruang tidak terpakai).

Building form and massing dapat meliputi kualitas yang berkaitan dengan penampilan bangunan, yaitu :

a. Ketinggian Bangunan
Setiap perancangan kota harus memperhatikan elemen-elemen perancangan yang ada sehingga nantinya
Ketinggian bangunan berkaitan dengan jarak pandang manusia, baik yang berada dalam bangunan maupun
kota tersebut akan mempunyai karakteristik yang jelas. Menurut Hamid Shirvani dalam bukunya “Urban
yang berada pada jalur pejalan kaki (luar bangunan). Ketinggian bangunan pada suatu kawasan
Design Process”, terdapat delapan macam elemen yang membentuk sebuah kota (terutama pusat kota),
membentuk sebuah garis horizon (skyline). Ketinggian bangunan di tiap fungsi ruang perkotaan akan
yakni Tata Guna Lahan (Land Use), Bentuk dan Kelompok Bangunan (Building and Mass Building),
berbeda, tergantung dari tata guna lahan. Sebagai contoh, bangunan di sekitar bandara akan memiliki
Ruang Terbuka (Open Space), Parkir dan Sirkulasi (Parking and Circulation), Tanda-tanda (Signages),
ketinggian lebih rendah dibanding bangunan di kawasan perekonomian.
Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways), Pendukung Kegiatan (Activity Support), dan Preservasi
(Preservation). b. Kepejalan Bangunan
Pengertian dari kepejalan adalah penampilan gedung dalam konteks kota. Kepejalan suatu gedung
ditentukan oleh perbandingan tinggi : luas : lebar : panjang, olahan massa (desain bentuk), dan variasi i. Tekstur
penggunaan material.
Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu yang dilihat dari jarak tertentu maka
c. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) elemen yang lebih besar dapat menimbulkan efek-efek tekstur.

Koefisien Lantai Bangunan adalah jumlah luas lantai bangunan berbanding luas tapak (jika KLB=200%, j. Warna
maka di tapak seluas 100m2, dapat dibangun bangunan dengan luas lantai 200m2 - lantai banyak).
Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna), dapat memperluas kemungkinan ragam
Koefisien Lantai Bangunan dipengaruhi oleh daya dukung tanah, daya dukung lingkungan, nilai harga
komposisi yang dihasilkan.
tanah, dan faktor-faktor khusus tertentu sesuai dengan peraturan atau kepercayaan daerah setempat.

d. Koefisien Dasar Bangunan (Building Coverage)


3. Sirkulasi Dan Parkir (Sirculation And Parking)
Adalah luas tapak yang tertutup dibandingkan dengan luas tapak keseluruhan. Koefisien Dasar Bangunan
dimaksudkan untuk menyediakan area terbuka yang cukup di kawasan perkotaan agar tidak keseluruhan Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara langsung dapat membentuk dan mengkontrol pola

tapak diisi dengan bangunan. Hal ini dimaksudkan agar daur lingkungan tidak terhambat terhambat, kegiatan kota, sebagaimana halnya dengan keberadaan sistem transportasi dari jalan publik, pedestrian

terutama penyerapan air ke dalam tanah. way, dan tempat-tempat transit yang saling berhubungan akan membentuk pergerakan (suatu kegiatan).
Sirkulasi di dalam kota merupakan salah satu alat yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan
e. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
perkotaan karena dapat membentuk, mengarahkan, dan mengendalikan pola aktivitas dalam suatu kota.
Garis Sempadan Bangunan merupakan jarak bangunan terhadap as jalan. Garis ini sangat penting dalam Selain itu sirkulasi dapat membentuk karakter suatu daerah, tempat aktivitas dan lain sebagainya.
mengatur keteraturan bangunan di tepi jalan kota. Selain itu juga berfungsi sebagai jarak keselamatan
pengguna jalan, terutama jika terjadi kecelakaan.
Tempat parkir mempunyai pengaruh langsung pada suatu lingkungan yaitu pada kegiatan komersial di
f. Langgam
daerah perkotaan dan mempunyai pengaruh visual pada beberapa daerah perkotaan. Penyediaan ruang
Langgam atau gaya dapat diartikan sebagai suatu kumpulan karakteristik bangunan dimana struktur, parkir yang paling sedikit memberi efek visual yang merupakan suatu usaha yang sukses dalam
kesatuan dan ekspresi digabungkan di dalam satu periode atau wilayah tertentu. Peran dari langgam ini perancangan kota.
dalam skala urban jika direncanakan dengan baik dapat menjadi guide line yang dapat menyatukan
fragmen-fragmen dan bentuk bangunan di kota.
Elemen ruang parkir memiliki dua efek langsung pada kualitas lingkungan, yaitu :
g. Skala
a. Kelangsungan aktivitas komersial.
Rasa akan skala dan perubahan-perubahan dalam ketinggian ruang atau bangunan dapat memainkan
peranan dalam menciptakan kontras visual yang dapat membangkitkan daya hidup dan kedinamisan. b. Pengaruh visual yang penting pada bentuk fisik dan susunan kota.

h. Material

Peran material berkenaan dengan komposisi visual dalam perancangan. Komposisi yang dimaksud Dalam merencanakan tempat parkir yang benar, hendaknya memenuhi persyaratan :

diwujudkan oleh hubungan antar elemen visual. a. keberadaan strukturnya tidak mengganggu aktivitas di sekitar kawasan
b. pendekatan program penggunaan berganda Elemen pejalan kaki harus dibantu dengan interaksinya pada elemen-elemen dasar desain tata kota dan
harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktivitas sertas sesuai dengan rencana perubahan
c. tempat parkir khusus
atau pembangunan fisik kota di masa mendatang.
d. tempat parkir di pinggiran kota
Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkan arus
pejalan kaki dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :

Dalam perencanaan untuk jaringan sirkulasi dan parkir harus selalu memperhatikan : a. Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial seperti toko, restoran, café.

a. Jaringan jalan harus merupakan ruang terbuka yang mendukung citra kawasan dan aktivitas pada b. Street furniture berupa pohon-pohon, rambu-rambu, lampu, tempat duduk, dan sebagainya.
kawasan.

b. Jaringan jalan harus memberi orientasi pada penggunan dan membuat lingkungan yang legible.
Dalam perancangannya, jalur pedestrian harus mempunyai syarat-syarat untuk dapat digunakan dengan
c. Kerjasama dari sektor kepemilikan dan privat dan publik dalam mewujudkan tujuan dari kawasan. optimal dan memberi kenyamanan pada penggunanya. Syarat-syarat tersebut adalah :

a. Aman dan leluasa dari kendaraan bermotor.

4. Ruang Terbuka (Open Space) b. Menyenangkan, dengan rute yang mudah dan jelas yang disesuaikan dengan hambatan kepadatan

Berbicara tentang ruang terbuka (open space) selalu menyangkut lansekap. Elemen lansekap terdiri dari pejalan kaki.

elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta elemen lunak c. Mudah, menuju segala arah tanpa hambatan yang disebabkan gangguan naik-turun, ruang yang sempit,
(softscape) berupa tanaman dan air. Ruang terbuka biasa berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, green dan penyerobotan fungsi lain.
belt, taman dan sebagainya.
d. Punya nilai estetika dan daya tarik, dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan seperti : taman,
Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan perabot taman/jalan (street furniture). Street bangku, tempat sampah dan lainnya
furniture ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama, bangku taman dan sebagainya.

Elemen ruang terbuka kota meliputi lansekap, jalan, pedestrian, taman, dan ruang-ruang rekreasi.
Langkah-langkah dalam perencanaan ruang terbuka :
6. Pendukung Aktifitas (Activity Support)
a. Survey pada daerah yang direncanakan untuk menentukan kemampuan daerah tersebut untuk
berkembang. Aktivitas pendukung adalah semua fungsi bangunan dan kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik
suatu kawasan kota. Bentuk lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri khusus akan
b. Rencana jangka panjang untuk mengoptimalkan potensi alami (natural) kawasan sebagai ruang publik.
berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan pendukungnya. Aktivitas pendukung tidak
c. Pemanfaatan potensi alam kawasan dengan menyediakan sarana yang sesuai. hanya menyediakan jalan pedestrian atau plasa tetapi juga mempertimbangkan fungsi utama dan

d. Studi mengenai ruang terbuka untuk sirkulasi (open space circulation) mengarah pada kebutuhan akan penggunaan elemen-elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas.

penataan yang manusiawi. Meliputi segala fungsi dan aktivitas yang memperkuat ruang terbuka publik, karena aktivitas dan ruang
fisik saling melengkapi satu sama lain. Pendukung aktivitas tidak hanya berupa sarana pendukung jalur

5. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Way S)


pejalan kaki atau plaza tapi juga pertimbangankan guna dan fungsi elemen kota yang dapat papan petunjuk sebaiknya tidak menimbulkan pengaruh visual negatif dan tidak mengganggu rambu-
membangkitkan aktivitas seperti pusat perbelanjaan, taman rekreasi, alun-alun, dan sebagainya. rambu lalu lintas.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam penerapan desain activity support adalah :

a. Adanya koordinasi antara kegiatand engan lingkungan binaan yang dirancang. 8. Preservasi (Preservation)

b. Adanya keragaman intensitas kegiatan yang dihadirkan dalam suatu ruang tertentu. Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal
(permukiman) dan urban places (alun-alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri khas,
c. Bentuk kegiatan memperhatikan aspek kontekstual.
seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah. Manfaat dari adanya preservasi antara lain:
d. Pengadaan fasilitas lingkungan.
a. Peningkatan nilai lahan
e. Sesuatu yang terukur, menyangkut ukuran, bentuk dan lokasi dan fasilitas yang .menampung activity
b. Peningkatan nilai lingkungan
support yang bertitik-tolak dari skala manusia
c. Menghindarkan dari pengalihan bentuk dan fungsi karena aspek komersial

d. Menjaga identitas kawasan perkotaan


7. Penandaan (Signage)
e. Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi
Penandaan yang dimaksud adalah petunjuk arah jalan, rambu lalu lintas, media iklan, dan berbagai bentuk
penandaan lain. Keberadaan penandaan akan sangat mempengaruhi visualisasi kota, baik secara makro
maupun mikro, jika jumlahnya cukup banyak dan memiliki karakter yang berbeda. Sebagai contoh, jika
banyak terdapat penandaan dan tidak diatur perletakannya, maka akan dapat menutupi fasad bangunan di
belakangnya. Dengan begitu, visual bangunan tersebut akan terganggu. Namun, jika dilakukan enataan
dengan baik, ada kemungkinan penandaan tersebut dapat menambah keindahan visual bangunan di
belakangnya.

Oleh karena itu, pemasangan penandaan haruslah dapat mampu menjaga keindahan visual bangunan
perkotaan. Dalam pemasangan penandaan harus memperhatikan pedoman teknis sebagai berikut:

a. Penggunaan penandaan harus merefleksikan karakter kawasan.

b. Jarak dan ukuran harus memadahi dan diatur sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan
menghindari kepadatan.

c. Penggunaan dan keberadaannya harus harmonis dengan bangunan arsitektur di sekitar lokasi. d.
Pembatasan penggunaan lampu hias kecuali penggunaan khusus untuk theatre dan tempat pertunjukkan
(tingkat terangnya harus diatur agar tidak mengganggu).

e. Pembatasan penandaan yang berukuran besar yang mendominir di lokasi pemandangan kota. Penandaan
mempunyai pengaruh penting pada desain tata kota sehingga pengaturan bentuk dan perletakan papan-
BAB 3

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai