Arti
Arti
Masyarakat pegunungan di Kirgistan dan Tajikistan memilikinya beralih dari mode Soviet
yang direncanakan secara terpusat penggunaan dan pengelolaan lahan ke de jure dan de facto,
lebih lanjut desentralisasi, sistem berorientasi pasar dengan driver baru degradasi lahan
(Kerven et al 2012) dan lebih besar sosial ekonomi, politik, dan lingkungan ketidakpastian.
Sementara peluang dan tantangan baru untuk pengelolaan lahan berkelanjutan (SLM) muncul
sebagai hasilnya transisi, terus ada yang kurang relevan, terkini, empiris, diselidiki dengan
cermat, dan pengetahuan ilmiah tertentu yang didokumentasikan secara memadai untuk
masyarakat pegunungan Asia Tengah ini. Kapasitas lembaga penelitian lokal dirusak
mengikuti penarikan dukungan Soviet (Abdurasulov 2007), dan Penekanan penelitian
internasional dalam 2 dekade terakhir sebagian besar terbatas pada persyaratan proyek donor
(Kerven et al 2011). Lebih lanjut, ada banyak hambatan menghambat interaksi antara penelitian
dan tindakan di Indonesia kebijakan dan domain implementasi.
Keadaan penelitian tentang SLM di Kyrgyzstan dan Tajikistan dan antarmuka antara penelitian
dan tindakan dinilai dalam tinjauan menyeluruh dari lokal dan sastra akademik dan abu-abu
internasional (dalam bahasa Rusia dan dalam bahasa Inggris) (Shigaeva et al 2013). Makalah
ini adalah sintesis keadaan penilaian dan fokus penelitian pada kesenjangan pengetahuan yang
diidentifikasi, perbandingan antara local dan literatur internasional, dan analisis hambatan
antara penelitian, kebijakan, dan implementasi. Singkat perbandingan juga dibuat dengan
Björnsen Gurung et al (2012) penilaian canggih dari kebutuhan penelitian untuk pembangunan
berkelanjutan di pegunungan dunia.