Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH GEOGRAFI

POTENSI FISIK DAN POTENSI NON FISIK


DESA KAPUAK

OLEH KELOMPOK 3
1. Chindy Tiara
2. Jusriadi
3. Mustika Amara
4. Samsul Bahri

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI KALIMANTAN UTARA
SMA NEGERI TERPADU UNGGULAN 1 TANA TIDUNG
TAHUN AJARAN 2017/2018
Makalah Potensi Desa

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan .......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Desa..........................................................................................
2.2 Potensi Desa................................................................................................
a. Komponen Alam Desa Kapuak ...................................................
b. Komponen Manusia Desa Kapuak ..............................................
c. Tata Kehidupan dan Adat Istiadat Desa Kapuak ..........................

BAB III PENUTUP


3.1
Kesimpulan..........................................................
3.2 Saran ..................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
topic dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, penambah ilmu pengetahuan maupun pedoman bagi
pembaca dalam administrasi pendidikan sebagai status siswa. Harapan kami semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.

Kami akui makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya dengan senang
hati akan menerima masukan-masukan dan kritik-kritik para pembaca tentang kekurangan
makalah ini agar saya dapat memperbaiki makalah-makalah saya kedepannya.

Tujuan utama kami membuat makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas salah satu
mata pelajaran geografi kami, selain itu tujuan kami membuat makalah ini yaitu berbagi
sedikit ilmu yang kami miliki atau kami dapat tentang potensi lingkungan Desa Kapuak kepada
para pembaca. saya sangat berterima kasih kepada teman-teman terutama kepada guru
pembimbing karenanya telah sangat banyak membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.

Tideng Pale, 12 Oktober 2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ekonom menilai bahwa banyak potensi desa di Indonesia yang belum muncul ke
permukaan. Padahal jika potensi itu dimanfaatkan, maka upaya membangun ekonomi desa
akan lebih mudah dan cepat terlaksana. Potensi di daerah harus diperjelas dan dirumuskan
dalam buku agar terlihat lebih jelas. Sebab ini jadi acuan juga dalam menjalankan program
desa, hal itu disampaikan oleh pengamat ekonomi dari Core Indonesia, Hendri Saparini dalam
diskusi peluncuran Indeks Desa Membangun (IDM) di Kementrian Desa, Pembangunan Desa
Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta.

Masalah yang ada di desa harus segera ditindaklanjuti agar proses pembangunan bisa
berjalan secara merata. Ketimpangan pembangunan antar desa dan daerah juga perlu
mendapat perhatian khusus. Pembangunan insfratruktur, pemberdayaan masyarakat, serta
penguatan desa berbasis potensi lokal harus dijalankan secara simultan. Peningkatan ekonomi
untuk membangun desa itu tentu yang sesuai dengan karakteristik dari masyarakat itu sendiri,
karena membangun desa yang melibatkan masyarakat memang harus.

Program yang mensejahterahkan masyarakat harus dijalankan berkelanjutan, dengan


begitu akan ada langkah-langkah program peningkatan secara terus menerus. Indeks
diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk mengentaskan jumlah desa tertinggal dan
meningkatkan jumlah desa mandiri diseluruh Indonesia. IDM yang diluncurkan ingin
meletakkan prakarsa dan kuatnya kapasitas masyarakat sebagai basis utama dalam proses
kemajuan dan pemberdaya desa.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Desa?

2. Bagaimana potensi Desa Kapuak?

3. Bagaimana komponen alam Desa Kapuak?

4. Bagaimana komponen manusia Desa Kapuak?

5. Bagaimana tata kehidupan dan adat-istiadat Desa Kapuak?


1.3 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah terutama kami ingin memenuhi atau
menyelesaikan tugas yang diberikan guru pembimbing, selain itu juga kami ingin memberikan
atau memperluas pengetahuan pembaca tentang potensi lingkungan Desa Kapuak.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desa

Pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering diistilahkan
dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari kedamaian kota, yang dihuni
sekelompok masyarakat dimana sebagian besar mata pencariannya sebagai petani sedangkan
secara administratif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun digabungkan
hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah tangga sendiri
(otonomi).

Menurut Sutarjo Kartohadikusumo desa adalah suatu kesatuan hukum dimana


bermukim suatu masyarakat yang berkuasa dan masyarakat tersebut mengadakan
pemerintah sendiri.

Unsur-unsur desa meliputi:

 Daerah (lingkungan geografis)

 Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti: jumlah,


persebaran, mata pencarian dll.

 Tata kehidupan, meliputi segala hal yang menyangkut seluk beluk kehidupan
masyarakat desa.

2.2 Potensi Desa Kemang

a. Komponen alam Desa Kemang

1. lokasi Desa Kemang

Lokasi desa Kemang terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten


Pelalawan, Provinsi Riau, Indonesia. Desa Kemang terletak tidak jauh dari jalan raya,
sehingga desa Kemang sendiri tidak tergolong desa yang sepi. Desa Kemang
sendiripun sudah terbilang sedikit maju, hal ini dikarenakan oleh Desa Kemang diapit
beberapa perusahaan industri kelapa sawit.
2. Luas Desa Kemang

Menurut ketua RW sekitar, desa Kemang luasnya sekitar kurang dari 15.000
hektar. Dan desa ini terdiri dari 3 dusun, 4 RW dan 12 RT. Luas permukiman penduduk
hanya sekitar 1/3 dari lahan perkebunan. Hal ini disebabkan oleh perkebunan
perusahaan industri yang memonopoli lahan dalam jumlah yang cukup luas.

3. Keadaan tanah Desa Kemang

Keadaan tanah desa Kemang cukup subur karena banyak jenis tanaman yang
tumbuh di desa ini. Masyarakatnya pun sebagian besar menanami lahan
perkebunannya dengan pohon karet dan pohon kelapa sawit. Karena kesuburan tanah
desa Kemanglah yang membuat para pemegang saham perusahaan tertarik untuk
mendirikan perusahaan insdustri kelapa sawit di Desa Kemang. Hampir setengah dari
seluruh lahan di desa Kemang ditanami kelapa sawit.

4. Keadaan iklim Desa Kemang

Keadaan iklim desa Kemang sama seperti keadaan iklim umumnya di Indonesia,
karena desa Kemang sendiri masih bagian dari Indonesia.

5. Ketersediaan sumber daya nabati Desa Kemang

Sumber daya nabati di desa kemang cukup banyak, karena mata pencarian
masyarakatnya sebagian besar adalah petani. Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa
di desa Kemang didominan oleh perkebunan kelapa sawit.

6. Keadaan bentang alam Desa Kemang

Keadaan bentang alam Desa Kemang dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit
masyarakat maupun perkebunan kelapa sawit perusahaan industri. Selain itu, Desa
Kemang juga dilalui oleh anak dari sungai Kampar yang bernama sungai Nilo.

b. Komponen manusia Desa Kemang

1. Komposisi umur dan jenis kelamin manusia Desa Kemang

Jumlah masyarakat desa Kemang secara keseluruhannya lebih kurang 2000


orang. Jumlah berdasarkan umurnya yang anak-anak lebih kurang 1/3 dari jumlah
keselurahannya. Sedangkan jumlah yang dewasa sekitar 2/3 dari jumlah
keseluruhannya. Sedangkan jumlah berdasarkan jenis kelaminnya yang perempuan
sekitar ½ dari jumlah keseluruhannya dan begitupun jumlah yang laki-laki sekitar ½
dari jumlah keseluruhannya juga, namun kemungkinan menurut yang saya amati
jumlah perempuan sedikit lebih banyak dari pada jumlah laki-laki namun tidak terlalu
jauh perbedaan jumlahnya.

2. Organisasi kemasyarakatan Desa Kemang


Organisasi di Desa Kemang tidak terlalu banyak, hal ini kemungkinan besar di
sebabkan oleh desa yang tidak seperti kota. Hanya ada beberapa organisasi
kemasyarakatan seperti Ibu-Ibu anggota wirid Yasin dan PKK (namun saat ini tidak
terlalu aktif).

3. Tingkat pendidikan, jumlah siswa dan guru di Desa Kemang

Saat ini tingkat pendidikan di Desa Kemang terbiulang cukup baik, karena sudah
beridi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Walaupun fasilitas yang tersedia
di sekolah masih minim namun setidaknya sudah sedikit membantu anak-anak untuk
mengeyam pendidikan. Tidak seperti desa-desa tertinggal lainnya yang anak-anaknya
mayoritas buta huruf.

Jumlah siswa secara keseluruhn mulai dari sekolah dasar hingga sekolah
menengah pertama kurang lebih sekitar 1000 anak, namun tidak semua anak-anak
yang bersekolah adalah anak-anak yang bertempat tinggal atau berdomisili di Desa
Kemang, ada juga anak-anak dari desa tetangga. Sedangkan jumlah guru pengajar atau
gurunyang bertugas di Desa kemang ada sekitar 50 orang. Namun guru yang mengajar
di Desa Kemang bukan penduduk asli kemang, mungkin hanya ada 1 atau 2 orang yang
berdomisili di Kemang. Tenaga kerja guru rata-rata berdomiusili di kerinci.

4. Tingkat kesehatan, kematian, kelahiran dan kualitas lingkungan

Tingkat kesehatan dinDesa Kemang cukup baik, karena desa ini sudah ada 1
bangunan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan 1 buah rumah bidan. Untuk
angka kematian di desa ini cukup kecil karena jumlah lansia cukup kecil. Angka
kelahiran sedang karena dalam 1 tahun rata-rata tercatat 15 kelahiran. Menurut saya
di Desa Kemang angka kelahirannya lebih besar daripada angka kematian.

Kualitas lingkungan di Desa Kemang tidak terlalu baik dan tidak pula terlalu
buruk. Karena didesa ini jarang diadakan gotong-royong membersihkan lingkungan,
ditambah lagi di desa ini terdapat 6 hektar lahan yang dijadikan sebagai tempat
pembuangan sampah akhir (TPA).

5. Swadaya masyarakat

Saat ini swadaya masyarakat di Desa Kemang tidak ada, namun beberapa tahun
lalu memang sempat ada tapi tidak berfungi lagi untuk saat ini.

c. Tata kehidupan atau adat istiadat

Tata kehidupan atau adat-istiadat di desa Kemang untuk saat ini cukup terbilang
baik. Adat istiadat di desa ini misalnya dalam prosesi pernikahan. Dalam prosesi pernikahan
masyarakat masih bersikap tradisional mengikuti aturan-aturan adat di masa lalu, masih
ada larangan-larangan atau pantangan-pantangan pernikahan yang tidak boleh dilanggar.
Selain itu juga dalam kelahiran, sebelum melahirkan atau masa mengandung masyarakat
akan melakukan beberapa upacara adat, begitu juga setelah kelahiran, masyarakat juga
melakukan beberapa upacara-upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat masa
lalu. Tidak hanya itu, masyarakat-masyarakat yang melakukan kesalahan atau yang
melanggar aturan-aturan adat akan dikenakan hukuman ataupun dendan yang
diberlakukan oleh ninik mamak, karena adat-istiadat di desa ini di tetapkan dan di pegang
oleh seorang ninik mamak yang terpilih. Kesimpulannya masyarakat Desa Kemang masih
terbilang cukup kuat memegang adat istiadat.

B AB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini ialah desa kemang yang terletak di Kecamatan Pangkalan
Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Indonesia adalah desa yang terbilang tidak terlalu
tertinggal karena pembangunannya cukup baik, tidak jauh dari keramaian. Sikap masyarakat
memang masih terbilang tradisional namun sebagian juga sudah modern, mungkin hal ini
disebabkan oleh keberadaan beberapa perusahaan industri yang cukup membantu
perekonomian masyarakat.

3.2 Saran

Potensi di daerah harus diperjelas dan dirumuskan dalam buku agar terlihat lebih
jelas. Sebab ini jadi acuan juga dalam menjalankan program desa, hal itu disampaikan oleh
pengamat ekonomi dari Core Indonesia, Hendri Saparini dalam diskusi peluncuran Indeks Desa
Membangun (IDM) di Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi,
Jakarta.

Masalah yang ada di desa harus segera ditindaklanjuti agar proses pembangunan bisa
berjalan secara merata. Ketimpangan pembangunan antar desa dan daerah juga perlu
mendapat perhatian khusus. Pembangunan insfratruktur, pemberdayaan masyarakat, serta
penguatan desa berbasis potensi lokal harus dijalankan secara simultan. Peningkatan ekonomi
untuk membangun desa itu tentu yang sesuai dengan karakteristik dari masyarakat itu sendiri,
karena membangun desa yang melibatkan masyarakat memang harus.

Program yang mensejahterahkan masyarakat harus dijalankan berkelanjutan, dengan


begitu akan ada langkah-langkah program peningkatan secara terus menerus. Indeks
diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk mengentaskan jumlah desa tertinggal dan
meningkatkan jumlah desa mandiri diseluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai