Anda di halaman 1dari 11

OBSERVASI PASIEN GAWAT

nyaw No. Dokumen :


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Rachmatiah Arsyad,
BALOCCI SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010

1. Pengertian Memantau keadaan pasien gawat.

Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat


2. Tujuan
jiwanya.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang


3. Kebijakan
pelayanan klinis.
a. Stetoskope
b. Tensimeter
4. Alat dan c. Thermometer
Sarana
d. Stop watch/jam
e. Senter
5. Langkah- a. Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.
Langkah b. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
c. Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai
dengan tingkat kegawatannya.
d. Hal-hal yang perlu diobservasi :
1. Keadaan umum penderita
2. Kesadaran penderita
3. Kelancaran jalan nafas (air way).
4. Kelancaran pemberian O2
5. Tanda-tanda vital : Tensi, Nadi, Suhu dan pernafasan.
6. Kelancaran tetesan infus
e. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita
semakin tidak baik maka paramedis/perawat harus lapor
kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja
pertelpon).
f. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD
maka perlu dirujuk
g. Observasi dilakukan maksimal 2 jam selanjutnya diputuskan
penderita bisa pulang atau rawat inap
h. Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar
observasi.
i. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan /
rawat inap / rujuk.
PENATALAKSANAAN HEACTING
nyaw No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Rachmatiah Arsyad,
BALOCCI SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010

1. Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka.

Sebagai acuan penatalksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh


2. Tujuan
jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan.

Surat keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang


3. Kebijakan
pelayanan klinis.
a. Handscoon
b. Duk bolong steril
c. Kasa steril
d. Lidocaine
e. Supratul
f. Spuit 3 cc
g. Betadine solution
h. Alcohol 70 %
i. Benang silk untuk kulit
j. Benang catgut untuk
4. Alat dan pembuluh darah
Sarana
k. Bak instrumen steril berisi :
1. Pinset chirurgis
2. Pinset anatomi
3. Mosquito (klem arteri
kecil)
4. Naldvoulder
5. Jarum kulit
6. Gunting
7. Cairan H2O2 hidrogen peroksida
l. Cairan NaCl
8. Langkah-
Langkah a. Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelaskan ke
pasien atau keluarga pasien (informed consent)
b. Perawat memakai handscoon
c. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
d. Olesi daerah luka dengan betadine
e. Olesi dengan kapas alkohol, lalu suntikkan lidocaine inj. 2cc
disekitar pinggiran luka, lalu tunggu 5 menit
f. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
g. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
h. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir
luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine.
Kemudian beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan
verband
i. Bersihkan daerah bekas luka
j. Duk bolong dibuka
k. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
nyaw No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Rachmatiah Arsyad,
BALOCCI SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010
Tekanan darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh
darah ketika dipompa oleh jantung keseluruh tubuh (tekanan sistol)
dan saat darah kembali ke jantung dari seluruh tubuh (tekanan
diastol).
Klasifikasi tekanan darah dewasa (>18 tahun) menurut JNC VII:
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 120 < 80
1. Pengertian
Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi
Stage 1 140-159 90-99
Stage 2 ≥ 160 ≥100

Catatan : target tekanan darah pada pasien dengan


hipertensi, DM atau penyakit ginjal< 130/80 mmHg

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang


3. Kebijakan
pelayanan klinis.
a. Tensimeter
4. Alat dan b. Stetoskop
Sarana
c. Handscoon
a. Petugas menyiapkan alat dan bahan
b. Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan
c. Cuci tangan
d. Memakai handscoon
e. Mempersilahkan pasien untuk istirahat paling tidak 5 menit dalam
posisi duduk atau berbaring.
5. Langkah- f. Pastikan ruang pemeriksaan tenang dan nyaman
langkah g. Lengan yang akan diperiksa harus bebas dari pakaian
h. Lakukan palpasi pada arteri brachialis untuk memastikan
terabanya denyut nadi
i. Posisikan lengan pasien di atas meja kira-kira setinggi jantung
j. Pasang manset dengan membalutkannya dengan kencang dan
lembut pada lengan atas. Batas bawah manset berada pada 2.5
cm di atas fossa
k. Cuci tangan
EN E KEP ULA U A
AFF INFUS
PA N GKA J N

No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
TanggalTerbit: / /2019
Halaman : 1/1
Rachmatiah Arsyad,
PUSKESMAS SKM, M.M
BALOCCI NIP. 19681213 199403 2 010
1 Pengertian Melepas infuse adalah pencabutan selanginfus yang telah
dimasukkan kedalam tubuh pasien melalui pembuluh darah
karena keadaan pasien yang sudah membaik.
2 Tujuan Sebagai hasil akhir pemasangan infuse rawat inap
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang
pelayanan klinis
5 Prosedur
a. Nierbekken
b. Gunting
c. Kapas alcohol
d. Plester
e. handscoon
6 Langkah- l. Petugas menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang
langkah akan dilakukan
m. Mencuci tangan
n. Menggunakan handscoon
o. Petugas mulai mengklem selang infus pasien
p. Lepasplester yang melekat dilengan/tangan pasien
q. Tarik selang aboceth sambil meletakkan kapas alcohol tepat
diatas bekas daerah pengimpusan
r. Pasang plester diatas kapas alkohol
7 Unit Terkait UGD, rawat inap, KIA/kamar bersalin, pustu/poskesdes
PA N GKA J
EN E KEP ULA U A
N
MELAKUKAN SKIN TEST
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Rachmatiah
BALOCCI Arsyad, SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010
1 Pengertian Melakukan penyuntikan anti biotika yang sudah diencerkan
kedalam jaringan di bawah kulit sampai terjadinya gelembung.
2 Tujuan Mengetahui kemungkinan pasien mengalami alergi oleh karena
pemberian suatu jenis antibiotika
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang
pelayanan klinis.
5 Alat dan Sarana a. Spoit 0.5-1.0 cc
b. Kapas alcohol
c. Sarung tangan
d. Obat yang akan di suntikan
6 Langkah- a. Beri penjelasan kepada pasien.
langkah b. Cuci tangan.
c. Gulung lengan baju pasien.
d. Isi spuit dengan obat yang akan di test jumlah 0.1 cc kemudian
dilarutkan dengan aquadest /NaCI 0.9 % menjadi 1cc.
e. Desinfeksi kulit yang akan disuntikkan menggunakan kapas
alcohol, kemudian direnggangkan dengan tangan kiri perawat.
f. Suntikkan obat sampai permukaan kulit menjadi gembung
dengan lubang jarum menghadap ke atas dan membuat sudut
15 – 30o dengan permukaan kulit.
g. Lingkari area penyuntikan dengan diameter 1 cm.
h. Nilai reaksi obat 0 -15 menit dari waktu penyuntikan
i. Hasil positif ( + ) bila terdapat tanda-tanda kemerahan pada
daerah penusukan dengan diameter 1 cm.
j. Catat reaksi skin test dan melakukan koordinasi dengan
dokter.
k. Awasi tanda-tanda syok anafilaktik
l. Cuci tangan.
7 Unit Terkait UGD, Rawat Inap, KIA
PA N GKA J
EN E KEP ULA U A
N
PEMBERIAN OKSIGEN (DENGAN
MENGGUNAKAN NASAL KANUL, NASAL
KATETER DAN MASKER
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Rachmatiah
BALOCCI Arsyad, SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010
1 Pengertian Suatu tindakan pemberian gas dengan bantuan beberapa alat
(nasal kanul, nasal kateter dan masker) yang berbeda
konsentrasinya
2 Tujuan a. Untuk repirasi, agar alveoli dapat melakukan fungsinya
(inspirasi dan ekspirasi)
b. Untuk oksidasi
c. Untuk metabolisme
3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No. tentang
pelayanan klinis.
5 Alat dan Sarana a. Spoit 0.5-1.0 cc
b. Kapas alcohol
c. Sarung tangan
d. Obat terapi 02
6 Langkah- a. Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang
langkah prosedur yang akan dilakukan
b. Mencuci tangan
c. Menggunakan handscoon
d. Mengatur posisi pasien dalam posisi duduk atau setengah
duduk sesuai kemampuan pasien.
e. O 2 (oksigen) lengkap dengan flow meter, humidifier.
f. Nasal kateter / nasal kanul / masker.
g. Plester, gunting.
h. Perawat mencuci tangan.
7 Unit Terkait UGD, Rawat Inap, KIA
RUJUKAN PASIEN
nyaw No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Rachmatiah
BALOCCI Arsyad, SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010
Pasien yang perlu dirujuk adalah kondisi dimana pasien menderita
1. Pengertian penyakit dan cidera yang dapat menimbulkan kecacatan permanen
dan mengancam nyawa pasien.
Tujuan sistem rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan
pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga
2. Tujuan
jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan
angka kematian.
Surat keputusan Kepala Puskesmas Balocci No….. tentang layanan
3. Kebijakan
klinis yang menjamin kesinambungan layanan

4. Referensi Permenkes 001 tahun 2012 dan Buku Sistem Rujukan Nasional

b. buku rekam medis pasien


c. lembar observasi pasien
d. computer
e. tensi meter
5. Alat dan f. stetoskop
Sarana g. ambulance
h. peralatan kegawatan
i. kartu berobat
j. alat tulis
k. blangko rujukan
6. Langkah- A. Rujukan Internal
Langkah  Penanganan pasien HT
 Penanganan pasien DM
 Penanganan pasien TB
 Penanganan pasien IMS
 Penanganan pasien balita gizi kurang/buruk
 Penanganan pasien BUMIL dengan keluhan medis
 Penanganan pasien BUMIL dengan anemia
 Penanganan pasien BUMIL dengan KEK
 Penanganan pasien JIWA
B. Rujukan Eksternal
Kriteria pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan
layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah
bila memenuhi salah satu dari :
 Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak
mampu diatasi
 Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang
medis ternyata tidak mampu diatasi
 Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih
lengkap, tetapi pemeriksaam harus disertai pasien yang
bersangkutan.
 Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan perawatan di sarana
kesehatan yang lebih mampu
7. Bagan Alir
Petugas melakukan kajian atau
Mempersiapkan alat
anamnesa terhadap pasien
rujukan berupa
dan mengisi hasil kajian pada
lembar rujukan
rekam medis pasien

Menjelaskan alasan dirujuk


untuk pemeriksaan/
Mengisi secara lengkap
pengobatan lebih lanjut
data pada surat rujukan
Menyerahkan surat rujukan
pada pasien dan keluarga

8. Unit terkait Unit pendaftaran, unit poli, UGD, rawat inap, fasilitas rujukan
PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : / /2019
Halaman : 1/1
PUSKESMAS Rachmatiah
BALOCCI Arsyad, SKM, M.M
NIP. 19681213 199403 2 010

Persiapan pasien rujukan adalah langkah-langkah yang harus


1. Pengertian dilakukan sebelum pasien dikirm ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang lebih tinggi.

Sebagai acuan untuk memenuhi hak pasien dalam mengambil


2. Tujuan
keputusan terhadap layanan yang akan diperoleh.

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Balocci No…..tentang Kebijakan


3. Kebijakan
Pelayanan Klinis Pasien Puskesmas Balocci
Buku Sistem Rujukan Nasional dan Permenkes 001 tahun 2012
4. Referensi
tentang Sistem Rujukan
5. Alat dan
ATK, format rujukan, rekam medis, buku register rujukan
Bahan
1. Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk
2. Petugas menyiapkan lembar informed consent
3. Petugas menjelaskan isi informed consent kepada pasien dan
keluarga
4. Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bahwa setuju untuk
dirujuk
5. Petugas meminta pasien atau keluarga menandatangani informed
consent
6. Petugas menandatangani informed consent yang telah
ditandangani pasien dan keluarga
6. Langkah- 7. Petugas menyiapkan surat rujukan
Langkah 8. Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitas pasien,
diagnosis, tanda tangan petugas, dan stempel puskesmas
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil
10. Petugas memastikan alat-alat kesehatan yang terpasang pada
pasien dalam keadaan baik
11. Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat-obatan yang
diperlukan dalam proses rujukan
12. Petugas menyiapkan ambulance
13. Petugas menghubungi tempat rujukan via telepon jika pasien
dirujuk ke ruang UGD untuk memastikan kesiapan tempat rujuk
14. Petugas mengantar pasien jika pasien dirujuk ke ruang UGD
Menyiapkan surat rujukan

Menyiapkan sarana transportasi

7. Bagan Alir Memeriksa kelengkapan peralatan dalam ambulance

Menghubungi fasilitas kesehatan yang dituju apakah siap

Melakuakan monitoring selama proses rujukan

8. Unit terkait Unit pendaftaran, unit poli, UGD, rawat inap, fasilitas rujukan

Anda mungkin juga menyukai