Anda di halaman 1dari 5

RIKA FEBRIANTI

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM FISIKA III
“RANGKAIAN SERI R-C DAN R-L”

OLEH:

ZAINUL FATAH 1713021027/ 5 B

ALDI PRAYOGA 1813021019/ 3 B

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ni Made Pujani, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019
I. Judul Percobaan
Rangkaian Seri R-C dan R-L
II. Tujuan Percobaan
a. Mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri R-C dan R-L
b. Menentukan besarnya impedansi dari rangkaian seri R-C dan R-L
III. Landasan Teori
Rangkaian listrik merupakan suatu kumpulan elemen atau komponen
listrik yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit
mempunyai satu lintasan tertutup. Adapun contoh dari elemen-elemen listrik
tersebut adalah resistor, kapasitor, induktor, sumber arus, dan sumber tegangan.
Dalam suatu rangkaian dimana hambatan atau resistornya (R) dan
kapasitor (C) dipasang seri maka akan menghasilkan suatu hambatan gabungan
yang dapat dicari dengan menggunakan dalil:

Z  R2  X C
2

Dimana: Z merupakan impedansi rangkaian R-C seri


R merupakan hambatan yang dipasang
Xc merupakan reaktansi atau kapasitor
Sehingga sudut fase rangkaian R-C seri dapat diketahui melalui persamaan:
 XC
tan  
R
Jika V merupakan tegangan total, serta tegangan antara tegangan ujung-
ujung resistor dapat disebut dengan VR dan tegangan ujung-ujung kapasitor dapat
disebut dengan Vc. Sehingga hubungan antara tegangan-tegangan tersebut dapat
diturunkan dalam bentuk persamaan:

V  V R  VC
2 2

 VC
tan  
VR
Vc  i. X C
V R  i. X R
Untuk rangkaian R-L, pada saat saklar penghubung dihidupkan, maka
arus akan mengalir. Arus ini tentu akan dilawan oleh ggl induksi pada induktor.
Namun, setelah arus mulai mengalir akan timbul tegangan pada hambatan. Jadi,
tegangan yang jatuh pada induktor pun berkurang dan impedansi terhadap arus
yang mengalir pada induktor juga berkurang. Kemudian arus akan meningkat
V
secara bertahap dan mendekati nilai konstan I maks  jika seluruh tegangan
R
jatuh pada hambatan.
Dengan mengganti nilai XC dengan X L  L pada persamaan

Z  R 2  Xc dan terjadilah perubahan tanda tanda dari – menjadi + pada


2

 Xc  VC
persamaan tan θ  , V  VR 2  VC 2 , tan θ  , VC  i. X C , dan pada
R VR

VR  i.X R , maka nilai impedansi pada rangkaian seri R-L dapat ditentukan.

IV. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini, adalah
sebagai berikut:
a. Sebuah kapasitor (470 μF)
b. Hambatan tetap (47 Ω)
c. Kumparan 1000 lilitan
d. Papan rangkaian
e. Jembatan penghubung
f. Saklar
g. Kabel penghubung secukupnya
h. Multimeter (AC volt = 10 V)
i. Audio generator (frekuensi 23 Hz)
V. Langkah-Langkah Percobaan
Adapun langkah-langkah percobaan dalam pengambilan data dalam
praktikum ini, adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan.
b. Mengkalibrasi amperemeter yang akan digunakan.
c. Mengecek kabel penghubung, resistor dan kapasitor
d. Menyusun rangkaian R-C seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1. Set Up Percobaan Rangkaian Seri R-C


e. Menghidupkan audio generator.
f. Menutup saklar S (on), lalu membaca nilai VR (tegangan hambatan R), VC
(tegangan pada kapasitor C), dan tegangan total VT (tegangan antara R
dan C) secara bersamaan pada masing-masing voltmeter
g. Mengulangi langkah diatas sebanyak 5 kali dengan mengubah tegangan
sumber.
h. Mencatat semua data yang diperoleh pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Hasil pengamatan rangkaian seri R-C

Tegangan Total Tegangan Resistor Tegangan Kapasitor


No VC (volt)
VT (volt) VR (volt)

i. Menyusun ulang rangkaian menjadi rangkaian seri R – L.


j. Mengulangi langkah e sampai g.
k. Mencatat semua hasil percobaan pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil pengamatan rangkaian seri R-L

Tegangan
Tegangan Total Tegangan Resistor Induktor
No
VT (volt) VT (volt) VL (volt)

Singaraja, 15 Oktober 2019


Dosen pengampu

Dr. Ni Made Pujani, M.Si


NIP. 196311041988032001

Anda mungkin juga menyukai