(RKS)
Kegiatan : Program Prasarana Baru dan Rehabilitasi Gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam
Kampak dengan Mekanisme Partisipasi Masyarakat
BAB I
SYARAT- SYARAT UMUM
A. PEMBERI TUGAS
Yang bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah :
Nama : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Selaku :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. SUMBER DANA
Sumber dana untuk pekerjaan ini disediakan pada dana ……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
C. PERENCANA, PENGAWAS
Yang bertindak sebagai tim perencana dan pengawas adalah tim perencana SMK N 2 Trenggalek yang
ditunjuk oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan ……………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
D. PELAKSANA
Yang dimaksud dengan pelaksana pekerjaan adalah tim pelaksana komite SMP Islam Kampak yang
akan melaksanakan pekerjaan Perencanaan dan Pengawasan Gedung Sekolah sesuai gambar dan
RKS.
BAB 2
SYARAT- SYARAT ADMINISTRASI
E. PENANGGUHAN PEMBAYARAN
PEMBAYARAN akan ditangguhkan apabila:
1. Terdapat kesalahan dalam pelaksanaan, hasil kurang memuaskan, kerusakan-kerusakan yang
belum diperbaiki.
2. Belum memenuhi ketentuan administrasi.
3. Belum ada persetujuan dalam perhitungan claim lenaikan harga yang terjadi pada angsuran
tersebut apabila terjadi force majeure.
Bilamana hal- hal tersebut diatas sudah di selesaikan, makam pembayaran angsuran dapat
dilakukan.
F. KENAIKAN HARGA
1. Bahwa pada hakekatnya dalam batas berlakunya surat perjanjian kerja sama (SPKS) pekerjaan
yang di maksud dalam RKS inin segala kenaikan harga bahan dan upah kerja menjadi tanggung
jawab pelaksana dalam bentuk “ Claim “ tidak dibenarkan, kecali dalam keadaan “ force
majeure ”.
2. Yang di maksud dengan force majeure adalah suatu kejadian di luar kekeuasaan kontraktor
baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi jalannya pekerjaan yaitu antara lain:
akibat bencana alam ( misalnya banjir, topan badai, gempa bumi, gunung meletus, sambaran
petir), sabotase, dan kebijaksanaan moneter dari pemerintah. Dalam kaitannya dengan
kebijakan moneter, harus ada ketentuan pemerintah yang mengatur penyaesuaian harga
(ekshalasi).
3. Apabial terjadi force majeure seperti yang di maksud dengan ayat 2 pasal ini kontraktor dapat
mengajukan ganti rugi kepada peberi tugas setelah mendapat pengakuan dan keterangan
secara tertulis dari pihak yang berwenang.
4. Jika ada akibat tindakan dari pemerintah di bidang moneter harus menyesuaikan dengan
petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan oleh yang berwenang untuk mengikuti dan
menyesuainkannya.
G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Jangka waktu pelaksanan pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini ditetapkan selama 105 (
Seratus Lima ) hari kalender, terhitung sejak dikeluarkannya surat Perintah kerjasama ( SPKS )
ditanda tangani.
2. Penyerahan pertama pekerjaan dapat dilakukan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
Pekerjaan secara fisik telah selesai 100% terpasang yang dinyatakan dalam berita acara
kemajuan pekerjaan.
H. JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan pekerjaan yang dimaksud dalam RKS ini ditetapkan minimal 180 ( Seratus
delapan puluh ) hari kalender, terhitung setelah tanggal penyerahan pertama.
2. Dalam masa pemeliharaan ini tim pelaksana tetap bertanggung jawab tehadap
penyempurnaan pekerjaan berdasarkan petunjuk dan pengarahan pemberi tugas.
I. SANGSI-SANGSI DAN DENDA
Jika berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi oleh pihak pertama, ternyata pihak kedua tidak
melaksanakan pekerjaan sesuai surat perjanjian kerjasama ( SPKS ) dan petunjuk teknis, maka
pihak kedua wajib mengembalikan uang, kepada pihak pertama.
J. RENCANA KERJA
Paling lambat 1 ( satu ) minggu setelah menerima surat perjanjian kerjasama (SPKS), pelaksana
harus sudah memasukan rencana kerja yang terdiri dari:
1. Rencana kerja terinci dan dibuat sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan.
2. Bagan pengerahan tenaga dan pengadaan bahan-bahan dari alat-alat yang urutannya
disesuaikan dengan bagan rencana dan bagan pengadaan bahan-bahan yang urutan atau
disesuikan dengan bagan rencana kerja. Kelalaian dalam memasukan hal-hal tersebut diatas
berakibat penundaan waktu pelaksanan pekerjaan menjadi tanggung jawab pelaksana tidak
ada perpanjangan waktu itu.
3. Pelaksana sebelum melasksanakan pekerjaan harus membuat time schedule dengan curva s.
K. PENGUKURAN
Pelaksana sebelum memulai pengukuran harus memperhatikan ketentuan batas-batas yang telah
ditentukan oleh pemberi tugas. Pengambilan peil dan pengukuran harus atas persetujuan dari
pengelola pekerjaan dan ila ada hal-hal yang belum jelas atau terdapat permasalahan harus
segera disampaikan untuk segera ditetapkan. Kekeliruan dalam hal ini menjadi tanggung jawab
pelaksana. Hasil pengukuran ini dituangkan dalam suatu berita acara ynag ditanda tangani oleh
pelaksanan atau pemberi tugas.
L. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1. Pemberi tugas berhak mengistruksikan kepada pelaksana untuk mengadakan/ melengkapi/
menambah jumlah peralatan bila dirasa kurang memadai dalam usaha mencapai target
prestasi. Kelambatan pekerjaan yang diakibatkan oleh tidak adanya atau kekurangan peralatan
menjadi tanggung jawab pelaksana.
2. Semua biaya pengadaan dan pemeliharaan peralatan tersebut harus menjadi tanggung jawab
pelaksana dan dianggab sudah termasuk dalam harga.
M. TENAGA KERJA
1. Tim pelaksana harus mengadakan tenaga kerja yang cukup serta terampil untuk melaksankan
pekerjaan ini.
2. Tim pengawas berhak menginstruksi kepada tim pelaksana yang kurang memadai dengan
bobot pekerjaan yang dilaksanakan atau menolak atau minta ganti rugi pekerja yang tidak
terampil ahli dalam pekerjaan.
3. Pelaksana harus memenuhi peraturan perburuhan yang berlaku serta memberikan/
mengadakan fasilitas yang di perlukan pada pekerjaan selama masa pelaksanaan ini.
N. KEAMANAN DAN PERTOLONGAN PERTAMA
1. Pelaksana wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama antara
lain, obat-obatan, pemadam kebakaran dan lain –lain yang mudah dicapai.
2. Tim pelaksana harus menjaga kertiban dan keamanan di dalam di lingkungan sekitar pekerjaan
dari hal-hal serta kejadian kejadian yang dapat merugikan.
O. GANTI RUGI
Pemberi tugas tidak bertanggung jawab atas ganti rugi atau gugatan-guagatan yang diajukan oleh
pekerja atau gugatan-gugatan yang diajukan oleh pekerja atau buruh supplier atau pihak ketiga
yang berhubungan dengan kecelakaan, kerusakan, kerugian lainya serta gugataan apapun yang
berhubungan denga pelaksanaan dan yang ada sangkut pautnya degan pelaksanaan pekerjaan ini,
semuanya menjadi tanggung jawab tim pelaksanaan.
P. LAPORAN KEGIATAN INI
Meskipun ada laporan mingguan, pelaksana diwajibkan dengan segera melaporkan secara tertulis
segala sesuatu hal yang luar biasa atau diluar dugaan yang terjadi di lapangan baik yang
mempengaruhi pekerjaan atau tidak, juga dilaporkan langkah-langkah apa yang telah diambil
dalam mengatasi hal tersebut.
Q. BERITA ACARA KEMAJUAN PEKERJAAN, PEMERIKSAAN PEKERJAAN DAN PENYERAHAN PEKERJAAN
1. Berita acara kemajuan pekerjaan
Berita acara kemajuan pekerjaan akan dibuat oleh pengawas bersama-sama pelaksana atas
prestasi yang dicapai dalam satu minggu dan berdasarkan laporan-laporan harian dan catatan
buku harian.
2. Berita acara pemeriksaan pekerjaan
Berita acara pemeriksaan pekerjaan akan dibuat oleh pengawas besama-sama pelaksana, dan
tim pengelola pembangunan pekerjaan atas dasar pemeriksaan langsung hasil pekerjaan yang
dinyatakan selesai denga prestasi 100%.
3. Berita acara penyerahan pekerjaan yang pertama
Berita acara penyerahan pekerjaan yang pertama dibuat oleh pelaksana pekerjaan dan
pemberi tugas atas berita acara kemajuan pekerjaan presatasi 100% dan berita acara
pemeriksaan pekerjaan setelah masa pemeliharaan selesai, dan dinyatakan tidak ada
perbaikan-perbaikan pekerjaan.
R. TAMU DAN PENGUNJUNG
Setiap tamu dan pengunjung yang masuk ke lapangan harus dicatat pada buku tamu.
S. PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJAAN
Pelaksanaan bertanggun jawab atas keamanaan seleuruh pekerjaan serta termasuk bahan –bahan
dari pekerjaan yang sudah terpasang dan dilindungi terhadap kerusakan, hilang, kotor, dan
sebagainya hingga kontrak selesai dan diterima oleh pemberi tugas .
T. FOTO-FOTO KEMAJUAN PEKERJAAN
Kotraktor wajib membuat foto-foto kemajuan pekerjaan dari 0% , 25%, 50%, 100% dan hal-hal
penting, yang dianggap perlu atau dikehendaki oleh pemberi tugas, sebagai foto dokumentasi.
Masing-masing foto dicetak berwarna dalam ukuran kartu pos dan ditambah foto tampak
keseluruhan gedung ukuran 10 R diserahkan lengkap dengan albumnya.
Pemotretan tiap objek diambil dalam tiga keadaan dan dijelaskan pada album, arah pemotretan,
dan bobot prestasi pekerjaan.
U. KETERTIBAN , KEAMANAN, DAN KEBERSIHAN
Pelaksana wajib mengatur pengunaan lapangan dalam hal berhubungan mengenai pekerjaan,
bahan dan keamanan serta kebersihan selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, bahan dan
keamanan serta kebersihan selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Mengatur penempatan gudang, kantor sementara serta fasilitasnya sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu pelaksanaan.
2. Mengatur penempatan bahan baik di gudang maupun di lapangan agar tidak rusak dan tidak
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan atau membahayakan pekerja atau umum.
3. Menjaga keamanan lapangan serta pekerjaan terhadap hal-hal yang tidak di kehendaki.
4. Menjaga kebersihan lapangan dari tumpukan tanah atau bekas bongkaran atau sampah-
sampah lainnya.
BAB III
SYARAT –SYARAT TEKNIS
A. URAIAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan yang dilaksanakan Rehabilitas Gedung SMP Islam Kampak adalah sebagai
berikut :
A. REHABILITASI RUANG KELAS 1
1. Bongkar genteng, kerpus, plafon usuk, reng
2. Pasang genteng, kerpus plafon, usuk dan reng
3. Perbaikan pintu jendela
3. Pasang keramik dinding warna ukuran 20/25.
4. Pasang instalasi listrik
5. Pengecatan seluruh
6. Pembersihan lokasi
B. REHABILITASI RUANG KELAS 2
1. Bongkar genteng, kerpus, plafon usuk, reng
2. Pasang genteng, kerpus plafon, usuk dan reng
3. Perbaikan pintu jendela
3. Pasang keramik dinding warna ukuran 20/25.
4. Pasang instalasi listrik
5. Pengecatan seluruh
6. Pembersihan lokasi
2. Pengelolaan pekerjaan
Pengelolaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara,
meliputi antara lain mendatangkan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat
bantu dan sebagainya. Mekanisme pengadaanya langsung atau tidak langsung termasuk dalam
usaha penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap, termasuk
pekerjaan yang tidak ditentukan dengan jelas dalam persyaratan teknis dan gambar, tetapi masih
dalam lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Pelaksanaan dan
Pemimpin Kegiatan.
3. Lapangan pekerjaan, termasuk segala sesuatu yang berada di dalamnya diserhkan sebagai
tanggung jawab Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara.
4. Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara harus menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan
dalam keadaan selesai, termasuk pembersihan lokasi pekerjaan.
5. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara secara
swakelola tidak boleh diborongkan kepada pihak ketiga (pemborong/rekanan) meliputi pekerjaan:
a. Pekerjaan Pelaksanaan
b. Pekerjaan Administrasi dan Pelaporan
c. Pekerjaan Perawatan, termasuk pembersihan lokasi sebelum penyerahan pekerjaan antara lain
pembersihan bahan-bahan bangunan yang tidak terpakai, sampah kerusakan-kerusakan atau
hal-hal yang merupakan akibat dari p[ekerjaan Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara.
d. Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam Juklak, gambar-gambar dan
spesifikasai teknis.
6. Ukuran-ukuran
a. Ukuran-ukuran telah ditetapkan seperti pada gambar.
b. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang terdapat di dalam gambar utama dengan ukuran
yang terdapat di dalam gambar detail, maka yang mengikat adalah ukuran yang berada di
dalam gambar detail.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru dan tidak sesuai dengan gambar
perencana baik dan sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung
jawab Tim Rehabilitasi Bangunan Gedung Negara sepenuhnya.
d. Sebagai patokan/ukuran pokok ± 0.00 diambil lapangan.