LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Penelitian Pengembangan
bidang desain atau rancangan, berupa model desain dan desain bahan ajar maupun
dikenal dengan istilah Research and Development (R&D) ataupun dengan istilah
a. Model konseptual
memperlihatkan urutan secara bertahap. Urutan boleh diawali dari mana saja.
11
b. Model prosedural
misalnya Dick & Carey, model Borg & Gall, dan model ADDIE (Analysis,
Model pengembangan Dick & Carey terdiri atas sepuluh langkah, yaitu
Borg & Gall juga menggariskan sepuluh langkah penelitian, yaitu pengumpulan
informasi awal, perencanaan, pengembangan format produk awal, uji coba awal,
revisi produk, uji coba lapangan, revisi produk, uji lapangan, revisi produk akhir,
secara singkat mengenai beberapa tahapan dalam model ADDIE adalah sebagai
berikut:
12
a. Tahap analisis (analysis)
Pada tahap ini ada tiga jenis kegiatan analisis yang harus dilakukan oleh
instruksional.
1) Analisis kompetensi
3) Analisis instruksional
melakukan kegiatan analisis pembelajaran dengan cermat. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menjabarkan kompetensi umum yang ada pada kurikulum menjadi
Pada tahap perancangan ini, ada tiga jenis kegiatan spesifik yaitu
menyusun kerangka struktur (outline) dari media pembelajaran yang akan dibuat,
13
c. Tahap pengembangan (development)
yang sudah ditetapkan pada tahap desain. Penerapan sistem yang akan digunakan
serta memperhatikan kembali prinsip kriteria media pembelajaran yang baik perlu
diperhatikan.
jika dianggap perlu didukung dengan petunjuk penggunaan sebagai panduan awal
materi pembelajaran. Evaluasi diperoleh dalam rangka umpan balik dalam proses
2. Pembelajaran Kimia
perilaku ke arah yang lebih baik. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi
interaksi pembelajaran, baik faktor internal yang datang dari dalam individu
maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Tugas guru yang paling
pengertian ilmu kimia itu sendiri. Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas
14
apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika zat. Oleh sebab
itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat
yang meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energitika
zat yang melibatkan keterampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan
dengan kimia yang tidak dapat dipisahkan, yaitu kimia sebagai produk
(pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) dan
kimia sebagai proses yaitu kerja ilmiah (E. Mulyasa, 2006: 132).
dengan baik dengan adanya interaksi pembelajaran yang menarik antara guru dan
pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan baik dalam bentuk buku,
modul, lembar kerja, media, dan lain-lain. Penggunaan media dalam pembelajaran
juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa, baik perbedaan gaya belajar,
sebagainya.
15
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
alat-alat fisik untuk menyampaikan materi pelajaran dalam bentuk buku, film,
rekaman video, dan lain sebagainya. Briggs juga berpendapat bahwa media
merupakan wujud dari adanya berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Miarso mengatakan bahwa media
pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
untuk belajar (Dina Indriana, 2011: 14). Dengan demikian, media pembelajaran
adalah semua bahan dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk
16
a. Kesesuaian atau relevansi, artinya media pembelajaran harus sesuai dengan
dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat operasional dalam
penggunaannya.
Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat siswa untuk
d. Kemanfaatan, artinya isi dari media pembelajaran harus bernilai atau berguna,
adalah memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini
membantu siswa belajar secara optimal. Tetapi di samping itu ada beberapa
manfaat lain yang lebih khusus. Kemp dan Dayton dalam H. Martinis Yamin
mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang suatu hal. Melalui media
kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar
17
uraian tentang suatu ilmu melalui media yang sama akan menerima informasi
c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif. Media dapat membantu guru
dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap siswa.
membuat proses belajar lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap
melalui media, maka pemahaman mereka terhadap isi pelajaran akan lebih
baik.
f. Proses belajar dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran
dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja
18
g. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar
menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi
siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. Guru tidak
pembelajaran. Peran guru tidak lagi menjadi sekedar “pengajar”, tetapi juga
salah satunya adalah mata pelajaran kimia. Banyak sekali media-media yang
digunakan untuk menciptakan pembelajaran kimia yang lebih edukatif dan kreatif.
adalah kartu game, tabel periodik unsur bergambar, video interaktif, maupun
sebagai media pembelajaran pada materi teori atom mekanika kuantum, ikatan
teori atom mekanika kuantum, ikatan kimia, dan termokimia ini dapat berupa
gambar bergerak atau animasi, maupun video interaktif yang dapat membantu
19
siswa dalam memahami konsep pada materi teori atom mekanika kuantum, ikatan
kimia, dan termokimia. Selain animasi dan video interaktif, media pembelajaran
membantu melatih siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi teori atom
suatu tujuan. Ada 3 syarat dalam game, yaitu harus terdapat pemain, aturan
pencapaian hasil belajar. Adanya unsur kompetisi antar kelompok akan melatih
siswa untuk bekerja sama, percaya diri, dan tidak putus asa (John D. Latuheru,
1998: 107). Game adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan
kompetisi, serta keragu-raguan karena tidak tahu sebelumnya siapa yang akan
Salah satu media yang dapat digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran adalah aplikasi game. Dari kajian literatur yang dilakukan oleh Funk
dalam JENI (2008), aplikasi game dapat meningkatkan minat belajar siswa,
siswa diajak untuk menyelesaikan masalah dalam mata pelajaran tertentu dengan
20
cara menyelesaikan latihan maupun simulasi yang tertuang dalam aplikasi
phone yang digunakan sebagai media pembelajaran ini dianggap layak untuk
dikembangkan karena dapat memberikan media belajar yang baru bagi siswa serta
dapat memberikan pengalaman baru yang dapat digunakan kapan saja dan di
mana saja.
untuk pelajaran kimia yang dapat dioperasikan pada perangkat mobile phone
dengan sistem operasi Android. Mobile game ini merupakan permainan hasil
Digital Chocolate. Kedua aplikasi permainan ini berbentuk kuis yang berisi
21
a. Permainan berbentuk kuis yang berisi rangkaian latihan soal-soal dalam
bentuk 2 dimensi.
materi. Semua pertanyaan dalam setiap menu game mengarah pada tipe
d. Menu game satu tidak berkaitan dengan menu game lainnya, pengguna dapat
sudah dimodifikasi oleh peneliti. Materi yang diberikan berisi materi teori atom
berbentuk game kuis yang merupakan rangkaian latihan soal-soal. Mobile game
konfigurasi elektron, letak unsur dalam tabel periodik unsur, bentuk molekul, gaya
dalam berbagai tipe, namun masing-masing menu game menyajikan soal dalam
tipe yang sama dengan pilihan jawaban yang sama pula. Soal-soal ini ditampilkan
secara acak sesuai dengan bank soal yang tersedia. Program komputer yang
22
digunakan dalam pengembangan mobile game “Brainchemist” yaitu program
(tergantung hardware).
23
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai
basis kode komputer yang dapat didistribusikan secara terbuka (open source)
aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps,
pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain
sebagainya.
sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis
dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman
perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer
24
adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, materi Teori Atom Mekanika
Kuantum, Ikatan Kimia, dan Termokimia diberikan kepada siswa kelas XI IPA
semester 1. Materi Teori Atom Mekanika Kuantum dan Ikatan Kimia diberikan
yaitu memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifat-sifat senyawa, dibagi menjadi 3
1.1 Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam
tabel periodik
1.2 Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori
1.3 Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya
25
2.1 Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi
endoterm
Materi teori atom mekanika kuantum dan ikatan kimia diberikan dalam
1) Bilangan Kuantum
elektron. Bilangan kuantum utama (n) juga berhubungan dengan jarak rata-rata
elektron dari inti dalam orbital tertentu. Semakin besar n, semakin besar jarak
rata-rata elektron dalam orbital tersebut dari inti maka semakin besar pula
26
orbitalnya. Bilangan kuantum utama (n) memiliki harga n = 1, 2, 3, dan
momentum sudut (l) bergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n). Untuk
nilai n tertentu, l mempunyai nilai bilangan bulat yang mungkin dari 0 sampai (n –
Bila n = 2, ada dua nilai l, 0 dan 1. Bila n = 3, ada tiga nilai l, yaitu 0, 1, 2. Nilai-
l 0 1 2 3 dst
Nama orbital s p d f dst
ruang. Nilai bilangan kuantum magnetik (m) bergantung pada nilai bilangan
kuantum momentum sudut (l). Untuk nilai l tertentu, ada (2l + 1) nilai bulat m,
sebagai berikut:
nilai m, yaitu –1, 0, dan +1. Bila l = 2, maka terdapat ((2 × 2) + 1), atau lima nilai
m, yaitu –2, –1, 0, +1, +2. Jumlah m menunjukkan jumlah orbital pada nilai l
27
d) Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s), menguraikan dua cara suatu elektron dapat
diluruskan dalam suatu medan magnet: paralel atau melawan medan magnet itu.
Elektron dapat dibayangkan berputar mengikuti arah jarum jam atau berlawanan
arah jarum jam. Sehingga hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu
searah jarum jam dan berlawanan jarum jam, maka probabilitas elektron berputar
searah jarum jam adalah dan berlawanan jarum jam . Untuk membedakan arah
putarnya maka diberi tanda positif ( ) dan negatif ( ) (Raymond Chang, 2005:
206 – 207).
2) Konfigurasi Elektron
konfigurasi elektron (James E. Brady, 1999: 316). Pengisian orbital oleh elektron
mengikuti aturan dengan memperhatikan tiga hal, yaitu prinsip Aufbau, prinsip
a) Prinsip Aufbau
kenaikan energi dan mengisinya dengan elektron satu demi satu, dimulai dengan
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < …
28
b) Prinsip Larangan Pauli
tidak ada elektron-elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat bilangan
kuantum yang sama. Bila dua elektron dalam satu orbital mempunyai nilai n, l,
dan m yang sama (yakni, kedua elektron ini berada dalam orbital atom yang
sama), maka kedua elektron tersebut harus mempunyai nilai s yang berbeda.
Dengan kata lain, hanya dua elektron yang dapat menempati orbital atom yang
sama, dan kedua elektron tersebut harus mempunyai spin yang berlawanan.
Contoh:
Diagram (a) dan (b) tidak dapat diterima oleh prinsip larangan Pauli. Pada
diagram (a), kedua elektron mempunyai spin searah jarum jam yang digambarkan
dengan panah ke atas dan keduanya akan memiliki bilangan kuantum (1, 0, 0, + );
pada (b) kedua elektron mempunyai spin berlawanan dengan jarum jam yang
digambarkan dengan panah ke bawah dan akan mempunyai bilangan kuantum (1,
0, 0, + ). Hanya konfigurasi diagram (c) yang dapat diterima, sebab satu elektron
29
c) Aturan Hund
2003: 43). Susunan elektron yang paling stabil atau mempunyai energi paling
rendah dicapai jika spin elektron searah/paralel (Raymond Chang, 2005: 214).
Contoh:
Konfigurasi elektron karbon (nomor atom C = 6) adalah 1s2 2s2 2p2. Berikut ini
adalah beberapa cara yang berbeda untuk mendistribusikan dua elektron dalam
tiga orbital p:
Pada (a) dan (b) tidak memenuhi aturan Hund, hanya (c) yang memenuhi aturan
Hund.
a) Penyimpangan di subkulit d
penuh, hal ini disebabkan orbital yang setengah penuh (d5) atau penuh (d10)
bersifat lebih stabil dibandingkan orbital-orbital yang hampir setengah penuh (d4)
30
atau hampir penuh (d9). Akibatnya, 1 elektron dari orbital di subkulit ns pindah ke
Konfigurasi elektron yang diharapkan: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Konfigurasi elektron berdasarkan eksperimen: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
b) Penyimpangan di subkulit f
Dalam hal ini, 1 atau 2 elektron dari orbital di subkulit (n – 2)f pindah ke orbital
Konfigurasi elektron yang diharapkan: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
Konfigurasi elektron berdasarkan eksperimen: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2
Ion positif terbentuk dari atom netral yang melepas elektron dari kulit
terluar yang sudah terisi, yakni kulit dengan nilai n paling besar (Raymond Chang,
2005: 233).
Konfigurasi elektron atom Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
31
b) Konfigurasi elektron ion negatif
Ion negatif terbentuk dari atom netral yang menarik elektron ke kulit
terluar yang belum penuh, yakni kulit dengan nilai n paling besar. (Raymond
a) Nilai n terbesar pada konfigurasi elektron dari suatu unsur menyatakan nomor
Unsur blok s dan blok p merupakan unsur golongan utama (golongan A).
utama (golongan A). Sedangkan jumlah elektron pada orbital d dan orbital s
tabel periodik tersebut sesuai dengan aturan yang lama dan tidak sesuai dengan
aturan yang baru dari IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry).
32
Contoh:
Letak unsur Ca (nomor atom Ca = 20) dalam tabel periodik unsur adalah:
Konfigurasi elektron unsur Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
pada periode 4
Maka unsur Ca dalam tabel periodik unsur terletak pada periode 4, golongan IIA.
Bentuk molekul atau geometri molekul adalah susunan tiga dimensi dari
kimia dan fisisnya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan, dan jenis reaksi yang
dengan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) dan teori hibridisasi.
geometri molekul merupakan suatu gambaran geometri yang dihasilkan jika atom-
atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Geometri molekul senyawa kovalen
Electron Pair Repulsion) dimulai dengan gagasan dasar bahwa pasangan elektron
33
dalam kulit valensi suatu atom akan saling menolak satu sama lain. Tolakan ini
juga berlaku untuk pasangan elektron bebas, yang terlokalisasi pada atom dan
tidak terlibat dalam ikatan, dan pasangan ikatan yang secara kovalen digunakan
pasangan elektron bebas (PEB) dan pasangan elektron ikatan (PEI) adalah:
BeCl2,
2 2 0 AX2
HgCl2
Linear
3 3 0 AX3 BF3
Segitiga Datar
34
Jumlah pasangan
PEI PEB
elektron di sekitar AXnEm Geometri Molekul Contoh
(n) (m)
atom pusat
3 2 1 AX2E SO2
Bengkok
Tetrahedral
4 3 1 AX3E NH3
Segitiga Piramida
2 2 AX2E2 H2O
Bentuk V
5 0 AX5 PCl5
Segitiga Bipiramida
5
4 1 AX4E SF4
Tetrahedron
Terdistorsi
3 2 AX3E2 ClF3
Bentuk T
35
Jumlah pasangan PEI PEB AXnEm Geometri Molekul Contoh
elektron di sekitar (n) (m)
atom pusat
5 2 3 AX2E3 I3-
Linear
6 6 0 AX6 SF6
Oktahedral
5 1 AX5E BrF5
Segiempat Piramida
4 2 AX4E2 XeF4
Segiempat Datar
(Raymond Chang, 2005: 291 dan 297)
Keterangan:
A = atom pusat
Contoh:
36
Konfigurasi elektron atom Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5, elektron valensi atom Cl = 7
Struktur Lewis:
Atom B sebagai atom pusat memiliki 3 elektron valensi, semua elektron valensi
membentuk ikatan tunggal (PEI = 3), maka atom B tidak memiliki pasangan
elektron bebas (PEB = 0). Sehingga BCl3 diprediksi berbentuk segitiga datar
(AX3).
b) Teori Hibridisasi
Teori hibridisasi adalah perluasan dari teori Lewis dan teori VSEPR.
memperoleh bentuknya.
s, p sp 2 BeCl2
Linear
s, p, p sp2 3 BF3
Datar
37
Orbital Atom Jumlah
Hibridisasi dari Bentuk Orbital
Asli dari Atom Orbital Contoh
Atom Pusat Hibrida
Pusat Hibrida
CH4,
s, p, p, p sp3 4
NH4+
Tetrahedral
3
s, p, p, d sp d 5 PCl5
Segitiga
Bipiramida
s, p, p, p, d, d sp3d2 6 SF6
Oktahedral
(Raymond Chang, 2005: 309 – 310)
Contoh:
38
Dalam molekul AlCl3, satu atom Al mengikat 3 atom Cl. Pengikatan ini dapat
(intermolecular forces). Gaya antarmolekul yang akan dibahas adalah gaya dipol-
a) Gaya dipol-dipol
dipol. Makin besar momen dipolnya, makin kuat gayanya (Raymond Chang,
2005: 369).
39
b) Ikatan hidrogen
A dan B mewakili O, N, atau F; A–H adalah satu molekul atau bagian dari
molekul dan B adalah bagian dari molekul lain; dan garis titik-titik mewakili
Fluorida (Garis tidak putus-putus mewakili ikatan kovalen, dan garis putus-putus
Pada tahun 1930, ahli fisika Jerman bernama Fritz London menjelaskan
dapat mengalami gaya antar-partikel yang lemah. Gaya ini disebut gaya tarik-
menarik dipol sesaat – dipol terimbas atau gaya London. Gaya London tidak
40
hanya berlaku untuk molekul nonpolar, tetapi juga untuk molekul polar. Dengan
kata lain, di dalam zat polar selain terdapat gaya tarik-menarik dipol-dipol juga
terdapat gaya London. Kekuatan gaya London dipengaruhi oleh mudah tidaknya
awan elektron dalam molekul mengalami deformasi, atau mudah tidaknya dipol
sesaat dan dipol terimbas terbentuk. Kekuatan gaya London tergantung dari
beberapa faktor, yaitu ukuran molekul, jumlah atom di dalam molekul, dan bentuk
a) Reaksi Endoterm
karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hproduk reaksi)
merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi reaktan (Hproduk reaksi –
Hreaktan) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat
dinyatakan:
b) Reaksi Eksoterm
entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi
41
ΔHreaksi = Hproduk reaksi – Hreaktan < 0
didefinisikan sebagai perubahan entalpi untuk reaksi kimia di mana semua reaktan
Nachtrieb, 2001: 209). Terdapat berbagai jenis perubahan entalpi standar untuk
entalpi yang dihasilkan ketika 1 mol suatu senyawa dibentuk dari unsur-unsurnya
entalpi pada penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar.
entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol suatu zat pada keadaan standar.
entalpi pada pengubahan 1 mol suatu senyawa menjadi atom-atomnya dalam fase
42
e) Perubahan Entalpi Peleburan Standar (∆H°fus)
entalpi pada peleburan 1 mol zat padat menjadi 1 mol zat cair pada titik leburnya
entalpi pada penguapan 1 mol zat cair menjadi 1 mol gas pada titik didihnya dan
tekanan standar.
3) Hukum Hess
menggunakan hukum Hess. Hukum Hess dapat dinyatakan sebagai berikut: Jika
suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan
entalpi untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua
Contoh:
Penentuan ∆H reaksi pembentukan CO2 dari C(grafit) dan O2(g) melalui lebih dari
Rute I:
43
- Jika C(grafit) direaksikan dengan O2(g) yang tidak mencukupi, maka akan
terbentuk gas CO. Gas CO dapat direaksikan lebih lanjut dengan O2 untuk
Rute II:
Terlihat, kedua rute menggunakan pereaksi awal yang sama, yaitu C dan O2, dan
menghasilkan produk reaksi yang sama yaitu CO2. Oleh karena ∆H hanya
bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, nilai ∆H pada rute II akan sama
44
Nilai ∆H reaksi dapat dihitung sebagai berikut:
4) Energi Ikatan
memutuskan ikatan tertentu dalam satu mol molekul gas (Raymond Chang, 2005:
antara energi untuk pemutusan dan pembentukan ikatan ini adalah perubahan
reaksi)
45
B. Kajian Penelitian yang Relevan
yang berisi latihan soal-soal pada materi kimia kelas XI IPA dapat digunakan
sangat baik oleh 5 guru kimia SMA dan layak digunakan sebagai media
digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi kimia yang disajikan
46
Pembelajaran Matematika dan Bahasa Inggris menunjukkan bahwa game mobile
media pembelajaran untuk siswa SMP. Game mobile ini sudah memenuhi
pembelajaran.
C. Kerangka Berpikir
yang menyenangkan. Begitu juga sebaliknya, siswa akan merasa tidak nyaman
pembelajaran yang tepat akan membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan
merasa senang dalam mengikuti pelajaran. Salah satu hal yang perlu dicermati
pembelajaran dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
perlu dilakukan agar dapat mengadaptasi diri dengan perubahahan zaman yang
47
semakin maju serta menyesuaikan diri dengan tingkat adaptabilitas siswa terhadap
teknologi.
seperti mobile phone. Mobile phone dengan berbagai fasilitasnya telah menjadi
sarana belajar atau lebih dikenal dengan istilah mobile learning. Mobile learning
memungkinkan terciptanya suasana belajar yang tidak terikat waktu dan tempat.
Siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja melalui mobile phone sebagai
sarana mobile learning. Mobile learning dapat dikemas secara menarik dalam
sebuah permainan mobile phone atau lebih dikenal sebagai mobile game.
salah satu materi pelajaran kimia yang banyak mengandung konsep dan
perhitungan. Materi tersebut dapat dikemas secara menarik dalam sebuah mobile
game. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan sebuah mobile game yang diberi
materi mengenai materi teori atom mekanika kuantum, ikatan kimia, dan
termokimia.
mobile game yang dapat dioperasikan dengan mobile phone dengan basis generasi
sistem operasi terbaru, yaitu sistem operasi Android. Sistem operasi Android
48
pengguna menambahkan sendiri aplikasi-aplikasi yang diinginkan secara bebas di
dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Belajar dengan menggunakan
soal mengenai materi teori atom mekanika kuantum, ikatan kimia, dan
pada materi teori atom mekanika kuantum, ikatan kimia, dan termokimia.
49