Askep Pneumotorax
Askep Pneumotorax
Askep Pneumotorax
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan Bumi Mas, Komplek Bumi Indah 1
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal masuk RS : 09 Oktober 2018
Diagnosa medis : Pneumotorax + TB Paru Aktif
No. RM : 17-XX-XX
Tanggal pengkajian : 09 Oktober 2018
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Sesak sejak 5 hari SMRS dan nyeri pada daerah torax bagian dextra.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 09 Oktober 2018 pasien datang bersama istrinya ke RSUD
Ulin Banjarmasin dengan keluhan sesak nafas sejak 5 hari SMRS dan
nyeri pada daerah torax bagian dextra. Sesak dirasakan semakin
memburuk. Pasien juga mengalami mual, muntah dan batuk. Dulunya
pasien seorang perokok aktif.
3. Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat DM (-), riwayat hipertensi (-) dan riwayat batuk > 3 minggu,
sesak nafas, penurunan berat badan dan keringat malam.
4. Riwayat penyakit keluarga
Istri pasien mengatakan dari keluarga tidak memiliki penyakit yang sama
dengan pasien maupun penyakit yang lainnya.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Keadaan umum : CM
Kesadaran/GCS : Composmenis/E4V5M6
TTV
TD :110/70 mmHg
Nadi : 120x/menit, reguler
Respirasi : 44x/menit, cepat dan dangkal
Suhu : 36,4oC
2. Status Lokalisasi
- Kepala
Normachepal, rambut hitam
- Mata
Eksopthalmus (-), endopthalmus (-/-)
Konjungtiva anemis (-/-), hiperemis (-/-)
Sklera ikterik (-/-)
- Telinga
Normotia
Lubang telinga: normal, sekret (-/-)
Nyeri tekan (-/-)
Peradangan pada telinga (-)
Pendengaran normal
- Hidung
Simetris, deviasi septum (-/-)
Napas cuping hidung (+)
Perdarahan (-/-), sekret (-/-)
Penciuman normal
- Mulut
Simetris
Bibir : pucat
Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-)
Lidah glotitis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), tremor (-),
lidah kotor (-)
Gigi : caries (-)
Mokusa normal
- Leher
Pembesaran KGB (-)
Trakea : ditengah, tidak deviasi
- Thorax
Pulmo :
Inspeksi : statis dan dinamis, pergerakan dan bentuk dinding dada
tidak simetris kanan dan kiri, dada kanan terlihat lebih
cembung.
Palpasi : fremitus taktil dada kanan tertinggal dan fremitus vokal
getaran dada sebelah kiri lebih dominan, nyeri tekan (+),
edema (-), krepitasi (-)
Perkusi : pada bagian dada kanan hipersonor
Auskultasi : bronkial (+), Vesikular (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Cor :
Inspeksi : iktur cordis tampak
Palpasi : iktus cordis teraba ICS V linea Midklavikula sinistra
Perkusi : batas kanan jantung : ICS IV linea parasternal dextra,
batas kiri jantung : ICS IV linea midklavikula sinistra
Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-). Gallop (-)
- Abdomen
Inspeksi : tampak datar, tidak ada kelainan
Auskultasi : Bising usus (+) normal, metalic sound (-), bising aourta (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani (+) pada seluruh lapang abdomen
- Ekstermitas
Ekstermitas atas :
Akral hangat (+/+), defotmitas (-/-), edema (-/-), sianosis (-/-)
Ekstermitas bawah :
Akral hangat (+/+), defotmitas (-/-), edema (-/-), sianosis (-/-)
Skala kekuatan otot pasien :
5555 5555
5555 5555
- Genitourinaria
Tidak dievaluasi
D. Analisis Data
Nama pasien : Tn. S
Umur : 40 tahun
No. RM : 17-XX-XX
F. Perencaan Keperawatan
Nama pasien : Tn. S
Umur : 40 tahun
No. RM : 17-XX-XX
- Kolaborasi - Mencegah
pemberian obstruksi atau
broncodilato aspirasi.
r sesuai Penghisapan
indikasi. dapat
diperlukan bia
klien tak
mampu
mengeluarkan
sekret sendiri.
- Mengoptimalk
an
keseimbangan
cairan dan
membantu
mengencerkan
sekret sehingga
mudah
dikeluarkan
- Fisioterapi
dada/ back
massage dapat
membantu
menjatuhkan
secret yang ada
dijalan nafas.
- Meringankan
kerja paru
untuk
memenuhi
kebutuhan
oksigen serta
memenuhi
kebutuhan
oksigen dalam
tubuh.
- Broncodilator
meningkatkan
ukuran lumen
percabangan
trakeobronkial
sehingga
menurunkan
tahanan
terhadap aliran
udara.
- Monitor
suara nafas
seperti
snoring
- Monitor pola
nafas:
bradypnea,
tachypnea,
hiperventilas
i, respirasi
kussmaul,
respirasi
cheyne-
stokes dll
- Kaji
keperluan
suctioning
dengan
melakukan
auskultasi
untuk
mendeteksi
adanya
crackles dan
rhonchi di
sepanjang
jalan napas.
- Catat onset,
karakteristik
dan durasi
batuk.
- Hilangkan
faktor
presipitasi
yang dapat
meningkatka
n
pengalaman
nyeri klien(
ketakutan,
kurang
pengetahuan
)
- Ajarkan cara
penggunaan
terapi non
farmakologi
(distraksi,
guide
imagery,rela
ksasi)
- Kolaborasi
pemberian
analgesic