T I TA A L I F I A P R AT I W I
14.I1.0179
Aroma dan cita rasa yang khas pada kopi didapat melalui
proses penyangraian.
Jenis Produk
Jenis
Produk
Kopi
Biji Kopi
Bubuk
RWP Mutu
1 dan 4 RDP Mutu Banaran Banaran
Sachet (25 g)
(L, M, dan 1 (L dan S) Coffee (100 g) Coffee (250 g)
S)
Gold
RWP Mutu RDP Mutu Premium
Ekonomi (75 g) Classic
Lokal Lokal (120 g)
(200 g)
Kapasitas Produksi
URAIAN Tahun2014 Tahun2015 Tahun2016
AREA ( Ha ) 385,42
Produksi (kg)
Merah 2.005.432 1.495.048 289.936
hijau 9.146 3.345 3.365
Jumlah 2.014.578 1.498.393 293.301
% 22,09 23 23
Kualitas
RWP 1/L 34.867 18.384 17.574
1/M 58.425 60.654 25.899
1/S 31.843 21.403 6.531
4/L 42.212 34.493 2.511
4/M 80.660 46.095 3.414
4/S 4.492 11.005 1.395
Lokal 141.142 95.093 5.379
Jumlah I 393.641 287.127 62.703
RDP 1/L 21.429 31.544 2.833
1/S 2.471 5.311 464
4/L
4/S
Lokal 27.464 20.151 1.464
Hitam
Daerah Pemasaran
Proses pemasaran ditangani langsung oleh PT.
Perkebunan Nusantara IX yang berada di
Semarang (kantor direksi).
Produk biji kopi RWP mutu 1 ukuran L dan M
dipasarkan ke luar negeri (Jepang dan Italia).
Produk kopi bubuk dipasarkan di dalam
negeri.
PROSES PRODUKSI
Quality
Huller Sortasi Pengayakan
Control
Pengiriman Pengemasan
Pengelohan Biji Kopi dengan Metode Kering
Pemanenan
Penimbangan
Penjemuran
Pengeringan
Huller
Sortasi
Quality Control
Pengayakan
1. Penimbangan
Tujuan: mengetahui jumlah berat biji kopi yang akan diolah menjadi kopi
bubuk.
Pengemas produk pangan juga harus memiliki daya hambat terhadap gas
dan uap air. Kemasan yang memiliki daya hambat gas serta uap air akan
berdampak pada masa simpan produk. Semakin baik daya hambat gas dan
uap air suatu kemasan maka umur simpan produk akan jauh lebih lama
(Nur, 2009 di dalam Lestari, 2017).
Jenis Pengemas Produk Hilir
Kesimpulan
Biji kopi mentah setelah melalui proses penyangraian akan
memiliki aroma dan citarasa yang khas.
Lamanya waktu penyangraian kurang lebih 30 hingga 40
menit.
Proses pendinginan dalam proses pengolahan kopi bubuk
dalam suhu ruang sangat diperlukan agar dalam proses
penggilingan biji kopi dapat berjalan dengan optimal.
Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk dari
kerusakan fisik maupun kimiawi saat proses penyimpanan
maupun pendistribusian.
Pabrik Kopi Banaran menggunakan kemasan yang aman
untuk mengemas produk kopi yang diproduksi.
Saran
Agar higenitas produk tetap terjaga, lebih baik jika
pengemas primer seperti alumunium foil tidak tersentuh
secara langsung oleh tangan pekerja.
Perlengkapan sanitasi untuk pekerja seperti sarung tangan,
masker, maupun penutup kepala wajib dikenakan oleh para
pekerja terutama dibagian produksi produk hilir (produksi
bubuk kopi) untuk meminimalisir adanya kontaminasi
mikroba, debu, dan kotoran lainnya.
Sehubung dengan banyaknya penciptaan produk baru
seperti kopi lanang, kopi hijau, kopi “Mbah Joyo”, maka
sebaiknya perlu dilakukan promosi dalam lingkup yang
lebih luas, agar produk – produk tersebut lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Resa. 2013. Proses Pengolahan Kopi Bubuk Di PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero). Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata.
Lestari, Arisa Puji. 2017. Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) Dengan
Metode Scoring Pada Proses Produksi Kopi Bubuk Di PT. Perkebunan Nusantara IX
Pabrik Kopi Banaran Semarang – Jawa Tengah. Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universitas Diponegoro.
Syah, Hendri, Yusmanizar & Oki Maulana. 2013. Karakteristik Fisik Bubuk Kopi
Arabika Hasil Penggilingan Mekanis dengan Penambahan Jagung dan Beras Ketan.
Fakultas Pertanian, Universitas Syiah. Banda Aceh.
Terima kasih