Anda di halaman 1dari 9

Analisis, Desember 2013, Vol.2 No.

2 : 163 – 171 ISSN 2252-7230

PERLINDUNGAN HUKUM RAHASIA DAGANG DALAM PERJANJIAN


KERJASAMA WARALABA

Legal Protection of Trade Secrets in the Franchise Agreements

Amirah1, Ahmadi Miru2, Nurfaidah Said2


1
Program Kenotariatan, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin
2
Bagian Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Perlindungan hukum rahasia dagang dalam perjanjian waralaba (franchise) yang diberikan kepada
pemberi waralaba (franchisor) dalam perjanjian kerjasama waralaba akibat dari adanya pelanggaran
oleh mitranya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bentuk perjanjian hukum rahasia
dagang dalam perjanjian kerjasama waralaba (franchise), (2) upaya hukum yang dapat dilakukan
pemilik waralaba (franchisor) atas tindakan penerima waralaba (franchisee) yang menggunakan
sendiri rahasia dagang. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris, yaitu penelitian
didasarkan dengan teknik non random sampling. Bahan hukum yang diteliti meliputi bahan hukum
primer yang diperoleh dari informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait,
bahan hukum skunder, yang merupakan bahan hukum yang dapat mendukung keterangan-
keterangan atau menunjang kelengkapan bahan hukum primer yang dianalisis secara secara
deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan Perlindungan hukum Rahasia
Dagang dalam Perjanjian waralaba (franchise) yang diberikan kepada pemilik usaha waralaba
sebagai akibat dari adanya pelanggaran oleh mitranya atas rahasia dagang pada prinsipnya telah
terlindungi. Perjanjian/kontrak yang telah disepakati oleh para pihak (franchisor dan franchisee)
seharusnya menegaskan bahwa Kedua Pihak sepakat untuk menghormati kerahasiaan dokumen-
dokumen, data-data serta informasi-informasi apapun tentang kegiatan usaha yang dilakukan oleh
kedua belah pihak berkaitan dengan pengoperasian sistem kemitraan, dengan tidak memberitahukan
kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan yang bersangkutan. Upaya hukum yang dilakukan
oleh penerima waralaba sebagai akibat dari adanya wanprestasi yang dilakukan oleh Pemberi
waralaba adalah dengan memutuskan kontrak/perjanjian tanpa meminta ganti rugi kepada Pemberi
waralaba. Ini berarti penerima waralaba menempuh upaya hukum non litigasi.

Kata Kunci: Perjanjian waralaba, perjanjian hukum, perlindungan hukum

ABSTRACT

Protection secret legal trade in agreement waralaba passed to franchise) giver waralaba (franchisor)
in cooperation agreement waralaba effect of existence collision its partner. This study aims; first,
study and analyze and know the form of legal protection of trade secrets in the franchise agreement.
Second, to know the legal efforts which can be done by franchisor for the action franchisee who use
their own trade secrets. The type of study id the study of law with emphasis on empirical research.
The research. The research sample set with non-random sampling technique. Legal materials studied
include primary legal materials that legal meterials obtained from the information obtained from
interviews with related-parties, secondary legal materials, which are the legal materials that can
support the statements or the compeleteness of supporting primary legal materials obtained from
material that primary and secondary legal materials. Legal meterials were analyzed by descriptive
qualitative. The results of study showed that the legal protection of trade secrets in the franchise
agreement is given to the franchisee in the franchise agreement as a result of any breach by the
partners in principle covered. This can be seen in the contract/agreement has been agreed in
particular on confidentiality clauses and without competition. Forms of legal protection of trade
secrets in the franchise agreement can be preventive i.e making contracts/agreement, arrangements
in the legislation in the field of intellectual property rights and making government regulation on
franchise. In a repressive form written warning, disconnection of contract/agreement and termination

163
Perjanjian waralaba, perjanjian hukum, perlindungan hukum ISSN 2252-7230

of the contract/agreement. While the legal effort that can be done by franchisor on yhe action
franchisee using its own trade secrets that may be litigation and non litigation. Specifically in this
study, the franchisor to solve the problem choosing non-litigation legal efforts.

Keywords: Agreement wiralaba, legal agreement, legal protection

PENDAHULUAN yang dapat dilakukan apabila terjadi


Dasar hukum waralaba (franchise) perbuatan pelanggaran (perbuatan hukum
diatur dalam Peraturan Pemerintah yang merugikan pemilik Rahasia Da-
Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba gang) yang dilakukan oleh seseorang
(PP Waralaba). Lahirnya PP ini dilandasi dengan sengaja mengungkap Rahasia
upaya pemerintah meningkatkan pembi- Dagang, mengingkari kesepakatan atau
naan usaha waralaba (franchise) di mengingkari kewajiban tertulis atau tidak
seluruh Indonesia sehingga perlu tertulis untuk menjaga Rahasia Dagang
mendorong pengusaha nasional, terutama yang bersangkutan, maka pemegang hak
pengusaha kecil dan menegah untuk Rahasia Dagang atau Penerima Lisensi
tumbuh sebagai franchisor nasional yang dapat menggugat siapapun dengan
andal dan mempunyai daya saing di sengaja dan tanpa hak melakukan
dalam negeri dan luar negeri khususnya perbuatan pelanggaran tersebut. Selain
dalam rangka memasarkan produk dalam penyelesaian melalui jalur Pengadilan
negeri (Sutedi, 2008). (litigasi), para pihak dapat juga menye-
Rahasia dagang sebagai aset lesaikan perselisihan tersebut melalui
perusahaan yang sangat berharga harus jalur diluar Pengadilan (non litigasi) yaitu
dijaga sampai kapanpun tanpa batas dengan cara Arbitrase atau Alternatif
waktu. Apabila rahasia tersebut sampai Penyelesaian Sengketa (seperti Nego-
terungkap kepada pihak lain, baik siasi, Mediasi, Konsiliasi).
terhadap perusahaan yang melakukan Pasal (1) angka (1) Undang-Undang
perdagangan yang sejenis, maupun yang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
tidak sejenis, tetap akan membawa Dagang memberikan rumusan sebagai
kerugian bagi penemu. Untuk itu, perlu berikut: “Rahasia dagang adalah infor-
dijaga sifat kerahasiaannya dan men- masi yang tidak diketahui oleh umum di
dapatkan perlindungan (Kusumawati, bidang teknologi dan/atau bisnis, mem-
2005). Ruang lingkup perlindungan punyai nilai ekonomis karena berguna
rahasia dagang meliputi metode produksi, dalam kegiatan usaha dan dijaga kera-
metode pengolahan, metode penjualan, hasiaannya oleh pemilik Rahasia Da-
atau informasi lain di bidang teknologi gang”.
dan/atau bisnis yang memiliki nilai Jika kita perhatikan rumusan
ekonomi dan tidak diketahui oleh tersebut, akan dapat kita tarik suatu
masyarakat umum. Rahasia dagang bahwa pengertian Rahasia Dagang terdiri
mendapat perlindungan apabila informasi dari unsur-unsur sebagai berikut: 1).
tersebut bersifat rahasia, mempunyai nilai Adanya pengertian mengenai informasi;
ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya 2) Informasi tersebut merupakan infor-
melalui upaya sebagaimana mestinya masi yang tidak diketahui oleh umum; 3)
(Haryani, 2010). Informasi tersebut berada dalam lapangan
Dalam kenyataannya pelaksanaan teknologi dan/atau bisnis; 4) Informasi
dari Rahasia Dagang ini terkadang para tersebut harus memiliki nilai ekonomis,
pihak melakukan perbuatan atau tindakan dan 5) Informasi tersebut harus dijaga
diluar yang diperjanjikan, sehingga kerahasiaannya oleh pemilik (Widjaja,
menimbulkan akibat hukum, dan apabila 2002). Unsur-unsur Rahasia Dagang
hal ini terjadi tentunya menyebabkan dapat ditelaah pada definisi rahasia
sengketa atau perkara. Upaya hukum dagang adalah: 1) Adanya informasi

164
Amirah ISSN 2252-7230

bisnis dan teknologi yang dirahasiakan; Franchisor; j) Bantuan promosi dan


2) Mempunyai nilai ekonomis; 3) periklanan dari Franchisor; k) Pelayanan
Adanya upaya-upaya untuk menjaga pemilihan lokasi oleh Franchisor; l)
kerahasiaan. Daerah pemasaran yang ekslusif; m)
Ketiga unsur tersebut merupakan Pengendalian/penyeragaman mutu; n)
syarat mutlak adanya rahasia dagang. Mengandung unsur merek dan sistem
Bilamana hanya ada salah satu atau dua bisnis. Usaha bisnis waralaba (franchise)
unsur tersebut dipenuhi, maka hal ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis/bentuk,
belum menimbulkan Rahasia Dagang yaitu, waralaba (franchise) format bisnis
(Tunggal dkk, 2005). Elemen pertama dan waralaba (franchise) format dis-
suatu rahasia dagang harus merupakan tribusi produk. Franchise Format Bisnis.
suatu “informasi”, baik informasi di Franchise dalam bentuk ini terjadi dalam
bidang teknologi maupun informasi hal seorang pemegang franchise
bisnis seperti daftar pelanggan, resep (franchisee) memperoleh hak untuk
makanan dan minuman, komposisi obat, memasarkan dan menjual produk atau
dan serta proses-proses internal untuk pelayanan dalam suatu wilayah atau
menghasilkan produk atau jasa. Elemen lokasi yang spesifik dengan meng-
keduadari suatu rahasia dagang adalah gunakan standar operasional dan pe-
bahwa informasi tersebut harus mem- masaran.
punyai nilai ekonomis yang berguna Franchise format bisinis ini dalam
dalam kegiatan usaha. Karena secara praktiknya mengalami perkembangan,
umum, informasi tersebut tidak diketahui sehingga terdapat tiga jenis format bisnis
oleh pihak lain (kompetitor) dan tidak franchise yaitu: Franchise pekerjaan;
dapat dengan mudah diperoleh pihak lain Dalam bentuk ini franchisee (pemegang
sehingga rekayasa ulang susah dilakukan. frinchise) yang menjalankan usaha
Elemen ketigadari suatu rahasia dagang franchisepekerjaan sebenarnya membeli
adalah bahwa informasi tersebut harus dukungan untuk usahanya sendiri.
dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Misalnya, ia mungkin menjual jasa peny-
rahasia dagang, dengan upaya sebagai- etelan mesin dengan merek franchise
mana mestinya. Yang dimaksud dengan tertentu. Franchise Usaha; Pada saat ini
“upaya yang sebagaimana mestinya” franchise usaha adalah bidang franchise
adalah semua langkah yang menurut yang berkembang pesat. Bentuknya
ukuran kewajaran, kelayakan, dan mungkin berupa toko eceran yang
kepatutan, yang harus dilakukan menyediakan barang atau jasa, atau
(Sudarmanto, 2012). restoran fast food. Toko cetak langsung
Bisnis franchise atau waralaba jadi seperti prontaprint dan Kall-Kwik,
memiliki beberapa karakteristik yuridis, restoran fast food kuntackyfried chikeen
yaitu: a) Memiliki tiga unsur dasar, yaitu: dan Pizza Express, merupakan contoh
Franchisor, franchisee, dan kegiatan yang paling banyak dikenal dalam
Franchise; b) Produk bisnis waralaba kelompok ini. Franchise investasi;
bersifat unik; c) Memiliki konsep bisnis Franchise investasi adalah perusahaan
total: product, price, place, promotion yang sudah mapan, dan investasi awal
(konsep P4); d) Franchisee memakai atau yang dibutuhkan mungkin mencapai
menjual sistem, produk, dan service dari milyaran. Perusahaan yang mengambil
Franchisor; e) Franchisor menerima Fee franchise investasi biasanya ingin mela-
dan Royalty; f) Adanya pelatihan ma- kukan diverifikasi, tetapi karena mana-
najemen dan skill (keterampilan) khusus; jemennya tidak berpengalaman dalam
g) Adanya pemberian Lisensi Merek mengelola usaha baru itu sehingga ia
Dagang , Paten, atau Hak Cipta; h) Ada- memilih jalan dengan mengambil sistem
nya bantuan pendanaan dari Franchisor; franchise jenis ini, misalnya suatu hotel,
i) Pemberian produk langsung dari maka dipilih cara franchising yang

165
Perjanjian waralaba, perjanjian hukum, perlindungan hukum ISSN 2252-7230

memungkinkan mereka memperoleh tanpa adanya pelanggaran hak-hak


bimbingan dan dukungan. Franchise termasuk hak milik perindustrian dari
Distribusi Produk; Dalam bentuk ini pihak lain; b) Return contract, artinya
seorang pemegang franchise (franchisee) perjanjian ini tampak dari luarnya saja
memperoleh lisensi eksklusif untuk sebagai perjanjian lisensi, namun
memasarkan produk dari suatu sebenarnya bukan perjanjian lisensi
perusahaan tunggal dalam lokasi yang dalam arti sebenarnya.; c) Perjanjian
spesifik (Sumardi, 2012). lisensi dalam arti sebenarnya, tanpa
Kesepakatan para pihak merupakan camouflaging effects sebagaimana diu-
unsur mutlakuntuk terjadinya suatu raikan di atas. Pemberian lisensi dalam
kontrak. Kesepakatan ini dapat terjadi franchise seyogianya digolongkan seba-
dengan berbagai cara, namun yang paling gai lisensi dalam arti yang sebenarnya
penting adalah adanya penawaran dan (Rahardjo, 2009).
penerimaan atas penawaran tersebut, Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor
namun secara garis besar terjadinya 42 Tahun 2007 selanjutnya menentukan
kesepakatan dapat terjadi secara tertulis bahwa sebelum membuat perjanjian,
dan tidak tertulis, yang mana kesepakatan pemberi waralabaharus mencantumkan
yang terjadi secara tidak tertulis tersebut secara tertulis dan benar, sekurang-
dapat berupa kesepakatan lisan, simbol- kurangnya mengenai: a) nama dan
simbol tertentu, atau diam-diam. Dalam alamat jelas para pihak; b). jenis Hak
kaitannya dengan perjanjian franchise, atas Kekayaan Intelektual; c). kegiatan
subjek perjanjiannya disebut dengan usaha; d). hak dan kewajiban para
pihak Franchisor untuk menunjuk pihak pihak; e). bantuan, fasilitas, bimbingan
yang memberikan Franchise. Sementara operasional, pelatihan, dan pemasaran
pihak lainnya disebut dengan franchise yang diberikan pemberi waralaba kepada
untuk menunjuk pihak yang menerima penerima waralaba; f). wilayah usaha;
Franchis (Widjaja, 2002). g). jangka waktu perjanjian; h). tata cara
Urutan-urutan yang seharusnya pembayaran imbalan; i). kepemilikan,
digugat oleh konsumen manakala perubahan kepemilikan, dan hak ahli
dirugikan oleh pelaku usaha sebaiknya waris; j). penyelesaian sengketa; k). tata
disusun sebagai berikut: a) Yang pertama cara perpanjangan, pengakhiran, dan
digugat adalah pelaku usaha yang pemutusan perjanjian.
membuat produk tersebut jika berdomisili Tujuan dari penelitian dalam tesis ini
di dalam negeri dan domi-silinya adalah Untuk mengetahui bentuk
diketahui oleh konsumen yang dirugikan; perlindungan hukum rahasia Dagang
b) Apabila produk yang merugikan dalam perjanjian kerjasama waralaba
tersebut diproduksi di luar negeri, maka (franchise) terhadap pemberi waralaba
yang digugat adalah importirnya, karena dan untuk mengetahui upaya hukum yang
UUPK tidak mencakup pelaku usaha di dapat dilakukan oleh pemberi waralaba
luar negeri; dan c) Apabila produsen (franchisor) atas tindakan penerima
maupun importer dari suatu produk tidak waralaba (franchisee) yang menggu-
diketahui, maka yang digugat adalah nakan sendiri rahasia dagang.
penjual dari siapa konsumen membeli
barang tersebut (Miru, 2011). BAHAN DAN METODE
Lisensi dibagi menjadi tiga macam: Tipe dan teknik pendekatan
a) Licence exchange contract, yaitu Penelitian ini menggunakan metode
perjanjian antara para pesaing yang penelitian hukum yang lebih menekankan
bergerak dalam kegiatan yang sama atau pada penelitian empiris, yaitu penelitian
memiliki hubungan yang erat, sehingga yang mengutamakan penelitian lapangan
disebabkan masalah-masalah teknis, untuk memperoleh bahan hukum primer
mereka tidak dapat melakukan kegiatan dan juga menggunakan metode penelitian

166
Amirah ISSN 2252-7230

yang sifatnya yuridis normative, yakni HASIL


untuk mengkaji konsep hukum terkait Bentuk perlindungan hukum
dengan kontrak pada umumnya dan rahasia dagang dalam perjanjian kerja
kontrak kerjasama atau komersial pada sama waralaba (Franchise). Bentuk
khususnya dalam hal ini perlindungan perlindungan hukum rahasia dagang
hukum Rahasia Dagang dalam perjanjian pada prinsipnya dapat dikelompokkan
kerjasama Waralaba (franchise). kedalam bentuk Preventif (pencegahan)
dan Represif (tindakan atau upaya yang
Bahan hukum diambil/ditempuh setelah adanya akibat
Bahan hukum yang digunakan hukum), yaitu preventif. Kontrak/ Per-
dalam penelitian ini adalah bahan bahan janjian. Kontrak atau perjanjian adalah
hukum primeradalah sebagai berikut: sangat penting kedudukannya dalam
1) Bahan hukum primer yang terdiri merangkai hubungan hukum dalam
dari peraturan perundang-undangan di bentuk hak dan kewajiban yang telah
bidang HKI dan secara khusus di bidang disepakati oleh para pelaku bisnis (para
Waralaba meliputi: a) Kitab Undang- pihak) yang harus ditaati dan dilak-
Undang Hukum Perdata (KUH Perdata); sanakan dengan penuh iktikad baik
b) Undang-Undang Nomor 30 Tahun demi untuk mengamankan transaksi
2000 Tentang Rahasia Dagang; c) bisnisnya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Franchise merupakan bentuk khusus
Nomor 42 Tahun 1997 Tentang Wara- dari perjanjian lisensi. Melalui perjanjian
laba; d) Keputusan Menteri Perindustrian franchise sistem bisnis tertentu menjadi
dan Perdagangan Republik Indonesia No. objek perjanjian yang tidak terpisahkan
259/MPP/7/1997 Tentang Ketentuan dan dari perjanjian lisensinya, baik dalam
Tata cara Pelaksanaan Pendaftaran bentuk pelatihan, bantuan teknik, maupun
Waralaba; manajemen Di Indonesia, perlindungan
2) Bahan hukum sekunder dalam hukum terhadap waralaba secara eksplisit
penelitian ini berupa hasil penelusuran diatur dalam berbagai undang-undang
bahan pustaka berupa buku-buku, antara lain yaitu: a) Undang-Undang
disertasi, tesis, jurnal-jurnal ilmiah, Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
maupun artikel-artikel ilmiah yang Dagang; b) Undang-Undang Nomor 14
berkaitan dengan judul tesis ini termasuk Tahun 2001 tentang Paten; c) Undang-
juga semua peraturan dan ketentuan Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang
yang berkaitan dengan perlindungan Merek; d).Undang-Undang Nomor 19
hukum Rahasia Dagang dalam perjanjian Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
kerjasama waralaba (franchise); dan Untuk dapat menyelenggarakan
3) Bahan non hukum adalah bahan bisnis franchise di Indonesia maka suatu
penelitian yang terdiri atas buku teks usaha yang akan di franchise-kan
bukan hukum yang terkait seperti buku berdasarkan Peraturan Pemerintah RI
politik, buku ekonomi, data sensus, Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Wara-
laporan tahunan perusahaan, kamus laba, maka usaha tersebut minimal harus
bahasa dan ensiklopedia umum. Bahan memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:
hukum sekunder yang diperoleh secara a) Memiliki ciri khas usaha; b) Terbukti
langsung dari hasil wawancara yang sudah memberikan keuntungan; c)
dilakukan terhadap Pelaku Bisnis Memiliki standar atas pelayanan dan
Waralaba (Pemilik Usaha Waralaba) dan barang dan/atau jasa yang ditawarkan
Pegawai Dirjen HAKI yang dilaksa- yang dibuat secara tertulis; d) Mudah
nakan di lokasi penelitian yang berkaitan diajarkan dan diaplikasikan; e) Adanya
dengan masalah penelitian. dukungan yang berkesinambungan; dan
f) Hak Kekayaan Intelektual yang telah
terdaftar.

167
Perjanjian waralaba, perjanjian hukum, perlindungan hukum ISSN 2252-7230

Represif, teguran tertulis, baik ganti rugi melalui Pengadilan Negeri


pemilik waralabaCafé Aladin Kebab, (litigasi), Penghen-tian semua perbuatan
Coffee Toffee maupun Dobbi Fried menggunakan Rahasia Dagang maupun
Chicken apabila ada penerima waralaba melalui upaya penyelesaian sengketa
(franchisee) atau mitra kerjasam mela- melalui Alternative Dispute Resolution
kukan pelanggaran, maka akan diberi- (ADR), arbitrase atau mediasi.
kan surat teguran secara berjenjang Mengajukan gugatan ganti rugi
mulai dari teguran pertama sampai melalui Pengadilan Negeri. Apabila
dengan teguran tertulis ke tiga. terjadi sengketa atau perselisihan baik
Pemutusan Kontrak/Perjanjian, pe- mengenai kontrak/perjanjian maupun
mutusan kontrak atau perjanjian ini pelaksanaan kontrak/perjanjian, para
terjadi pada coffee toffee.Menurut pihak dapat melakukan upaya hukum
Pemberi waralaba menganggap bahwa berupa mengajukan tuntutan ganti rugi
pemutusan kontrak/perjanjian dilakukan melalui pengadilan negeri setempat
oleh Pemberi waralaba karena penerima dimana domisili hukum yang dipilih oleh
waralaba telah melakukan pelanggaran para pihak.
yaitu 1) Menjual produk luar yang tidak Penghentian semua perbuatan meng-
diproduksi oleh coffee toffee; 2) gunakan Rahasia Dagang. Pemutusan
Mengubah takaran komposisi menu- kontrak atau penghentian semua per-
menu yang di atur atau ditetapkan buatan yang mengungkap rahasia dagang
olehcoffee toffee sehingga mengubah kepada pihak ketiga juga dila-kukan oleh
cita rasa produk yang dimiliki oleh Dobbi Friedchicken karena mitra
coffee toffee; 3) Mengubah harga yang kerjasamanya telah melakukan pelang-
telah ditentukan; 4) Mengubah desain garan berupa menggunakan atau meng-
interior café yang menurut coffee toffee ungkapkan rahasia dagang itu kepada
merupakan satu karakter merek pihak ketiga untuk kepentingan yang
(branding) coffee toffee. bersifat komersial sehingga merugikan
Pengakhiran Kontrak/Perjanjian, Dobbi Friedchicken.
usaha waralaba Café Aladin Kebab,
Coffee Toffee maupun Dobbi Fried PEMBAHASAN
Chicken menunjukkan bahwa klausula Penelitian ini menunjukkan bahwa
pengakhiran kontrak atau perjanjian ini bentuk perlindungan hukum kepada
ditentukan/dicantumkan secara jelas pemilik waralaba (franchisor) pada
dan tegas dalam kontrak atau perjanjian prinsipnya dapat dikelompokkan ke
yang telah disepakati bersama. Dalam dalam bentuk Preventif (pencegahan)
hal Pengakhiran kontrak atau perjanjian dan Represif (tindakan atau upaya yang
terjadi karena habisnya jangka waktu diambil/ditempuh setelah adanya akibat
perjanjian, maka tanggal Pengakhiran hukum). Preventif yaitu Kontrak/
kontrak atau perjanjian ditetapkan adalah Perjanjian. Tujuan dari sebuah kontrak
hari terakhir perjanjian ini masih berlaku. atau perjanjian adalah mewujudkan atau
Upaya Hukum yang dapat dila- menciptakan kepastian hukum dan
kukan oleh Pewaralaba atas tindakan keadilan baik bagi para pihak yang
penerima waralaba yang menggunakan membuatnya maupun bagi pihak ketiga
sendiri rahasia dagang. Upaya hukum oleh karena itu sebuah kontrak atau
adalah suatu tindakan atau langkah perjanjian haruslah dibuat sesuai
hukum yang diambil atau ditempuh dengan kaidah-kaidah hukum kontrak
oleh seseorang atau badan hukum atau perjanjian atau sesuai dengan
apabila merasa dirugikan sebagai akibat hukum yang berlaku.
dari adanya tindakan melanggar hukum Dalam praktik perjanjian kerjasama
yang dilakukan oleh pihak lain. Upaya waralaba antara lain memuat ketentuan
hukum dimaksud dapat berupa tuntutan dan syarat-syarat sebagai berikut: 1)

168
Amirah ISSN 2252-7230

Kepala/Judul Kontrak atau Perjanjian; 2) langsung secara serta merta diputuskan


Waktu dan tempat dilangsungkan atau kontrak kerjasamanya, akan tetapi terl-
dibuatnya kontrak/perjanjian; 3) Kompa- ebih dahulu akan diberikan peringatan
risi (identitas para pihak); 4) Premis; 5) secara tertulis secara berturut-turut se-
Isi Kontrak/perjanjian; 6) Penutup kon- banyak 3 (tiga) kali,dan apabila ternya-
trak/perjanjian dalam perjanjian kemit- ta tetap juga tidak diindahkan atau tidak
raan antara franchisee (Pihak Pertama) diperhatikan maka langkah selanjutnya
dan franchisor (Pihak Kedua). yang diambil oleh franchisor (pemberi
Undang-Undang; Bentuk perlindu- waralaba) adalah melakukan pemutusan
ngan hukum yang diberikan kepada perjanjian atau pengakhiran perjanjian.
Pemilik Waralaba (Franchisor) selain Pemutusan kontrak atau perjanjian
dari perjanjian yang dibuat secara tertulis ini adalah salah satu langkah atau
oleh para pihak (kontrak/perjanjian tindakan yang diambil oleh salah satu
tertulis), Franchisor selaku pemilik hak pihak apabila pihak lainnya wanprestasi
atas kekayaan intelektual atau selaku selain dari tuntutan ganti rugi. Juga
inventor juga dilindungi oleh Undang- tuntutan secara pidana apabila memang
undang dan atau Peraturan Pemerintah. salah satu pihak telah melakukan
Menurut penulis karena rahasia dagang kejahatan. Pe-mutusan kontrak atau
itu merupakan suatu invensi atau perjanjian juga bisa dilakukan apabila
temuan yang harus dirahasiakan maka salah satu dari Para Pihak tidak lagi
seharusnya perangkat peraturan per- menepati atau dengan sengaja melanggar
undang-undangan memberikan per- ketentuan-ketentuan di dalam perjanjian
lindungan hukum kepada pemilik ini, dan tidak melakukan perbaikan
Rahasia Dagang dalam hal ini pemilik setelah 2 (dua) kali dilakukan peringatan
waralaba (franchisor), hal ini agar tidak secara tertulis oleh pihak lainnya.
terjadi adanya praktik-praktik bisnis Pengakhiran Kontrak/Perjanjian. Peng-
yang dapat merugikan orang lain dan akhiran kontrak atau perjanjian terjadi
untuk mencegah terjadinya persaingan dengan berakhirnya jangka waktu perjan-
tidak sehat yang pada akhirnya dapat jian di mana perjanjian tidak diperpan-
merugikan pemilik Rahasia Dagang jang untuk jangka waktu berikutnya.
atau pemilik waralaba. Dalam hal Pengakhiran kontrak atau
Peraturan Pemerintah. Berdasarkan perjanjian terjadi karena habisnya jangka
PP Nomor 42 Tahun 2007 Tentang waktu perjanjian, maka tanggal
Waralaba, maka usaha tersebut minimal Pengakhiran kontrak atau perjanjian
harus memiliki kriteria-kriteria sebagai ditetapkan adalah hari terakhir perjanjian
berikut: a) Memiliki ciri khas usaha; b) ini masih berlaku.
Terbukti sudah memberikan keuntungan; Dalam praktik perjanjian kerjasama
c) Memiliki standar atas pelayanan dan waralaba dibuat dan dirancang sesuai
barang dan/atau jasa yang ditawarkan dengan syarat sahnya perjanjian sebagai-
yang dibuat secara tertulis; d) Sudah mana yang ditegaskan oleh Pasal 1320
diajarkan dan diaplikasikan; e) Adanya KUHPerdata dan memenuhi unsur-unsur
dukungan yang berkesinambungan; dan perjanjian. Hal ini dapat dilihat pada
f) Hak Kekayaan Intelektual yang telah perjanjian kerjasama kemitraan usaha
terdaftar. café aladin kebab, Coffe Toffeee dan
Represif, teguran tertulis pada Dobbi Fried Chicken yang antara lain
kontrak atau perjanjian kerjasama yang memuat ketentuan dan syarat-syarat
telah disepakai atau ditandatangani oleh sebagai berikut: 1) Kepala/Judul Kontrak
para pihak (pelaku bisnis) ditegaskan atau Perjanjian; 2) Waktu dan tempat
bahwa apabila franchisee (penerima dilangsungkan atau dibuatnya kontrak/
waralaba) melanggar ketentuan atau perjanjian; 3) Komparisi (identitas para
perjanjian yang telah disepakati tidak pihak); 4) Premis; 5) Isi Kontrak/

169
Perjanjian waralaba, perjanjian hukum, perlindungan hukum ISSN 2252-7230

perjanjian; dan 6) Penutup Kontrak/ pemilik usaha waralaba sebagai akibat


Perjanjian (Simamora, 2010). dari adanya pelanggaran oleh mitranya
Upaya hukum yang dapat dila- atas rahasia dagang pada prinsipnya telah
kukan oleh Pemilik waralaba dapat terlindungi. Hal ini dapat dilihat pada
berupa tuntutan ganti rugi melalui perjanjian/kontrak yang telah disepakati
Pengadilan Negeri (litigasi), Penghen- oleh para pihak (franchisor dan
tian semua perbuatan menggunakan franchisee) khususnya pada klausula
Rahasia Dagang maupun melalui upaya Kerahasiaan dan Tanpa Persaingan yang
penyelesaian sengketa melalui Alterna- menegaskan bahwa Kedua Pihak sepakat
tive Dispute Resolution (ADR), arbitrase untuk menghormati kerahasiaan, data-
atau mediasi. Mengajukan gugatan ganti data serta informasi-informasi apapun
rugi melalui Pengadilan Negeri, sebagai- tentang kegiatan usaha yang dilakukan
mana Pasal 11 Undang-Undang Rahasia oleh kedua belah pihak berkaitan dengan
Dagang menegaskan bahwa Pemegang pengoperasian sistem kemitraan, dengan
hak rahasia dagang atau penerima lisensi tidak memberitahukan kepada pihak lain
dapat menggugat siapa pun yang dengan manapun tanpa persetujuan yang bersa-
sengaja dan tanpa hak melakukan perbu- ngkutan. Upaya hukum yang dilakukan
atan mengungkapkan rahasia dagang oleh penerima waralaba sebagai akibat
kepada pihak lain,berupa: a) Gugatan dari adanya wanprestasi yang dilakukan
ganti rugi; dan/atau b) Penghentian oleh Pemberi waralaba adalah dengan
semua perbuatan peng-gunaan maupun memutuskan kontrak/perjanjian tanpa
pengungkapan rahasia dagang. Selain meminta ganti rugi kepada Pemberi
penyelesaian hukum secara perdata waralaba.Ini berarti penerima waralaba
tersebut, juga penerima waralaba menempuh upaya hukum non litigasi.
(franchisee) dapat dikenakan tuntutan Untuk lebih memberikan perlin-
Pidana, sebagaimana dalam ketentuan dungan hukum dan kepastian hukum
Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 terhadap usaha waralaba pemerintah
Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. haruslah mengaturnya dalam sebuah
Penghentian semua perbuatan meng- peraturan yang berbentuk undang-
gunakan Rahasia Dagang.Menurut penje- undang. Dalam undang-undang tersebut
lasan yang diberikan oleh Sigit Wahyudi haruslah diatur secara jelas dan tegas hal-
selaku Kepala Divisi Franchise Dobbi hal seperti antara lain mengenai bentuk
Friedchicken dalam wawancara tanggal atau jenis usaha waralaba, perjanjian/
15 Januari 2013 bahwa apabila mitra kontraknya dengan segala aspek hokum-
kerjasamanya melakukan pelang-garan nya, bentuk usahanya dan harus selaras
tidak secara semata-mata mela-kukan dan sejalan dengan undang-undang atau
pemutusan hubungan kontrak/ perjanjian peraturan lain di bidang HKI. Upaya
kerjasama atau penghentian semua kegi- hukum yang harus ditempuh oleh para
atan atau perbuatan usaha waralaba, akan pihak apabila terjadi perselisihan atau
tetapi demi untuk tetap mempertahankan sengketa mengenai perjanjian/kontrak
kualitas resep yang dimilikinya masih dan pelaksanaannya sebaiknya Para pihak
memberikan alternatif kepada penerima harus mencantumkannya dan memilihnya
waralaba yang telah diputus kontraknya secara jelas dan tegas dalam perjanjian
untuk tetap meng-gunakan bahan baku atau kontrak yang disepakati.
yang diproduksi oleh pabrik pemilik
waralaba Dobbi Friedchicken. DAFTAR PUSTAKA
Hariyani, Iswi. (2010). Prosedur Meng-
KESIMPULAN DAN SARAN urus HAKI yang benar. Yogya-
Perlindungan hukum Rahasia karta: Pustaka Yustisia.
Dagang dalam Perjanjian waralaba
(franchise) yang diberikan kepada

170
Amirah ISSN 2252-7230

Kusumawati, Lanny. (2005). Pemahaman Sudarmanto. (2012). KI & HKI Serta


Rahasia Dagang. Surabaya: Sri- Implementasinya Bagi Indonesia.
kandi. Jakarta: PT. Elex Media Kompu-
Miru, Ahmadi. (2011). Prinsip-Prinsip tindo.
Perlindungan Hukum Bagi Konsu- Sumardi, Juajir. (2012). Hukum
men di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Perusahaan Transnasional dan
Grafindo Persada. Franchise. Makassar: Arustimur.
Rahardjo, Handri. (2009). Hukum Per- Sutedi, Adrian. (2008). Hukum Wara-
janjian di Indonesia. Yogyakarta: laba. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pustaka Yustisia. Tunggal, Sjahputra dkk. (2005). Aspek-
Simamora, Sogar Yohanes. (2010). Aspek Hukum Rahasian Dagang
Hukum Perjanjian Prinsip Hukum (Edisi Revisi). Jakarta: Harvarindo.
Kontrak Pengadaan Barang Dan Widjaja, Gunawan. (2002). Lisensi atau
Jasa Oleh Pemerintah. Surabaya: Waralaba; Suatu Panduan Praktis,
Laksbang. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

171

Anda mungkin juga menyukai