Anda di halaman 1dari 13

IDENTITAS DAN URGENSI NASIONAL

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LENY JULIA LINGGA .SPd.,M.Pd

OLEH

DEVID RAHMADANU (1907113430 )

HABIB AL FIKRI (1907155611 )

HERDY TIMANTA GINTING ( 1907113439 )

PRODI S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Identitas dan Urgensi Nasional” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Makalah ini membahas tentang konsep dan urgensi identitas nasional, mengapa
diperlukan identitas nasional, menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang
identitas nasional, serta membangun argumen tentang identitas nasional Indonesia
Harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menambah
pengetahuan tentang Identitas Nasional bagi para pembacadan pendengar. makalah ini
saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca dan
pendengar untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha saya. Amin.

Pekanbaru,3 September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebuah negara-bangsa selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan
keanekaragaman orang–orang yang ada di dalamnya agar memiliki rasa persatuan,
kehendak untuk bersatu dan secara bersama bersedia membangun kesejahteraan
untuk bangsa yang bersangkutan.Tisak akan mungkin suatu negara-bangsa bisa
membangun, jika orang- orang yang ada di dalam negara tersebut tidak mau bersatu,
tidak memiliki perasaan sebagai satu kesatuan dan tidak bersedia mengikatkan diri
sebagai satu bangsa.
Sebuah negara-bangsa yang mampu membangun integrasi nasionalnya akan
memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa-bangsa yang ada di dalamnya.
Integrasi nasional merupakan salah satu tolok ukur persatuan dan kesatuan bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep dan urgensi identitas nasional?
2. Mengapa diperlukan identitas nasional?
3. Apa saja sumber histori, sosiologi, dan politik tentang identitas nasional?
4. Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan identitas
nasional Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dan urgensi identitas nasional
2. Mengetahui kenapa diperlukan identitas nasional
3. Mengetahui sumber histori, sosiologi, dan politik tentang identitas nasional
4. Mengetahui caramembangun argumen tentang dinamika dan tantangan identitas
nasional Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Identitas Nasional


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nasional” berarti bersifat
kebangsaan; berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, identitas nasional lebih dekat
dengan arti jati diri yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau keyakinan
tentang kebangsaan yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
Apabila bangsa Indonesia memiliki identitas nasional maka bangsa lain akan
dengan mudah mengenali dan mampu membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa lain.

Sedangkan pengertian identitas nasional menurut para ahli adalah


menurut Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan dengan
pengertian bangsa. Menurutnya, bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari
seseorang karena daripadanyalah seorang individu memperoleh realitasnya.
Artinya, seseorang tidak akan mempunyai arti bila terlepas dari masyarakatnya.

Dengan kata lain, seseorang akan mempunyai arti bila ada dalam
masyarakat. Dalam konteks hubungan antar bangsa, seseorang dapat dibedakan
karena nasionalitasnya sebab bangsa menjadi penciri yang membedakan bangsa
yang satu dengan bangsa lainnya.

Konsep identitas nasional menurut pendekatan yuridis dapat dilihat


dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
NRI 1945) pada Bab XV tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan Pasal 35, 36A, 36 B, dan 36 C. Bendera Negara Indonesia,
Bahasa Negara, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan
identitas nasional bagi negara-bangsa Indonesia.
2.2 Mengapa Diperlukan Identitas Nasional

Alasan diperlukannya identitas nasional yaitu agar seluruh rakyat


Indonesia berkpribadian pancasila memiliki pembeda bila dibandingkan dengan
bangsa lain. Pembeda yang dimaksud adalah kekhasan positif, yakni ciri bangsa
yang beradab, unggul, dan terpuji, bukanlah sebaliknya yakni kekhasan yang
negatif, bangsa yang tidak beradab, bangsa yang miskin, terbelakang, dan tidak
terpuji. Jadi, bangsa Indonesia harus memiliki kepribadian dan sikap dalam
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang mencerminkan nilai-nilai
pancasila tersebut.

Adapun fungsi dan tujuan identitas nasional sebagai berikut:

1. Sebagai Pemersatu Bangsa


Ini merupakan salah satu tujuan utama dari adanya sebuah identitas
nasional sebuah bangsa dimana menjadi alat yang nantinya akan mempersatukan
bangsa tersebut. Dimana nantinya iani merupakan sebuah “merk” yang
mengenalkan sebuah bangsa ke bangsa yang lainnya. Selain itu, ini juga
merupakan sebuah kesatuan yang utuh.

2. Sebagai Pembeda
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa sebuah identitas nasional
sebuah negara tentunya akan menjadi ciri-ciri terkhusus dari negara tersebut
diman ini kan sangat berbeda dengan negaralainnya yang ada di dunia. Tentunya
sebuah identitas nasional akan menjadi alat pembeda yang akan membedakan
sebuah negara dnegan negara yang lain secara lebih spesifik dan terkusus.

3. Landasan Sebuah Negara


Tujuan dan kegunaan selanjutnya dari sebuah identitas nasional di negara
adalah sebagai sebuah panduan, sebuah pemersatu dan merupakan pegangan
agar bisa mewujudkan dan berkembang dengan segala potensi dan kemampuan
yang dimiliki leh negara tersebut. karena sebuah identitas negara akan berbeda
dengan negara lainnya.
4. Sebuah Identitas
Tentu saja tujuan dan hal terakhir yang diungkapkan oleh identitas
nasional sebuah negara adalah sebagai identitas dari negara tersebut. Dimana
ada beragam identitas yang menjadi hal yang menonjol antara satu negara
dnegan negara lain. Dan tentunya ini kan menjadi hal penentu bagaimana ciri
kahs dan identitas sebuah negara dengan mengungkapakan identitas nasional
negara tersebut.

2.3 Sumber Historis, Sosiologi, Politik tentang Identitas Negara


Ada dua jenis identitas, yakni identitas primer dan identitas sekunder
(Tilaar, 2007; Winarno, 2013).

1. Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas yang


mengawali terjadinya identitas sekunder.
2. Identitas sekunder adalah identitas yang dibentuk atau direkonstruksi
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Secara historis, khususnya pada tahap embrionik, identitas nasional
Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa
yang sedang dijajah oleh asing pada tatun 1908 yang dikenal dengan masa
Kebangkitan nasional (bangsa).
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses
interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui
perjalanan panjang menuju Indonesiamerdeka maupun melalui pembentukan
intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau
pembangun jatidiri bangsa Indonesia yang meliputi bendera negara Sang Merah
Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang
negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. menurut sumber
legal-formal, bentuk-bentuk identitas nasional Indonesia sebagai berikut:
1. Bendera negara Sang Merah Putih
Bendera merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 agustus 1945
namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda 1928
2. Bahasa negara bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para
pendiri NKRI.
3. Lambang negara Garuda Pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. Di
tengah-tengah perisai burung garuda terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan khatulistiwa. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang
mewujudkan dasar Pancasila yang pastinya semua masyarakat Indonesia
sudah mempelajarinya.
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Indonesia raya menjadi lagu kebangsaan yang diperedengarkan pada
setiap upacara kenegaraan
5. Semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan
inin dirumuskan oleh para the foundingfathers yang mengacu pada kondisi
masyarakat Indonesia
6. Dasar falsafah negara Pancasila
Pancasila memiliki fungsi dan kedudukan dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia.

Identitas nasional itu penting bagi sebuah negara-bangsa karena :


1. Agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain.
2. Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi
kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan
negara-bangsa.
3. Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia
sebagai ciri khas bangsa.
Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti
simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa dalam wujud
psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia
Indonesia sehingga dapat dibedakandengan bangsa lain.
2.4 Membangun argumen tentang dinamika dan tantangan identitas nasional
indonesia
Sebuah negara dapat diibaratkan seorang individu manusia. Salah satu
tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar manusia saling mengenal. Agar
individu manusia dapat mengenal atau dikenali oleh individu manusia lainnya,
manusia perlu memiliki ciri atau kata lainnya adalah identitas.

Mengapa identitas nasional itu penting bagi sebuah negara-bangsa?


Pertama, agar bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain. Apabila kita sudah
dikenal oleh bangsa lain maka kita dapat melanjutkan perjuangan untuk mampu
eksis sebagai bangsa sesuai dengan fitrahnya. Kedua, identitas nasional bagi
sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara- bangsa
tersebut. Tidak mungkin negara dapat hidup sendiri sehingga dapat eksis. Setiap
negara. Setiap negara memiliki keterbatasan sehingga perlu bantuan/pertolongan
negara/bangsa lain.

Tetapi, bagaimana jika identitas atau ciri seseorang tidak terdapat dalam
dirinya lagi? Apakah orang lain dapat megenal seseorang tersebut? Begitu juga
dengan sebuah negara. Jika keunikan atau hal yang menjadi ciri dari negara
tersebut pudar yang perlahan akan menghilang, masih dapatkah negara lain
memandang negara tersebut? Bisakah negara tersebut membanggakan diri
kepada negara lain sedangkan identitas dari negara tersebut telah hilang?

Coba Anda perhatikan sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan


sehari-hari sebagai berikut:

1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan


bernegara (contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum,
kepatuhan membayar pajak, kesantunan, kepedulian, dan lain- lain)
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari
(perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak
disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan merokok di tempat umum, buang
sampah sembarangan, dan lain-lain)
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih
menghargai dan mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi
bangsa lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga
menggunakan produk asing daripada produk bangsa sendiri, dan lain-lain)
4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih,
lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa
Indonesia.
5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan
lebih mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada
mengapresiasi lagu nasional dan lagu daerah sendiri.
Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan Pancasila telah
banyak mendapat tanggapan dan analisis sejumlah pakar. Seperti Azyumardi
Azra (Tilaar, 2007), menyatakan bahwa saat ini Pancasila sulit dan
dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat Indonesia karena:

1. Pancasila dijadikan sebagai kendaraan politik;


2. adanya liberalisme politik; dan
3. lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah.

Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tercemar dalam era Orde
Baru yang telah menjadikan Pancasila sebagai kendaraan politik untuk
mempertahankan kekuasaan yang ada. Liberalisme politik terjadi pada saat awal
reformasi yakni pada pasca pemerintahan Orde Baru. Pada saat itu, ada
kebijakan pemerintahan Presiden Habibie yang menghapuskan ketentuan
tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas untuk organisasi kemasyarakatan
termasuk organisasi partai politik. Sedangkan, lahirnya peraturan perundangan
tentang desentralisasi dan otonomi daerah seperti lahirnya Undang-Undang No.
22 Tahun 1999 yang diperbaharui menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004
tentang Otonomi Daerah telah berdampak positif dan negatif. Dampak
negatifnya antara lain munculnya nilai-nilai primordialisme kedaerahan
sehingga tidak jarang munculnya rasa kedaerahan yang sempit.
Rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam
bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya pada era reformasi bangsa Indonesia
bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang
menjadi pegangan bersama. Padahal bangsa Indonesia telah memiliki nilai- nilai
luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, yakni Pancasila. Warisan agung yang tak ternilai
harganya dari para the founding fathers adalah Pancasila.

Bagaimana menghadapi tantangan terkait dengan masalah kecintaan


terhadap bendera negara merah putih, pemeliharaan bahasa Indonesia,
penghormatan terhadap lambang negara dan simbol bangsa sendiri, serta
apresiasi terhadap lagu kebangsaan? Pada hakikatnya, semua unsur formal
identitas nasional, baik yang langsung maupun secara tidak langsung diterapkan,
perlu dipahami, diamalkan, dan diperlakukan sesuai dengan peraturan dan
perundangan yang berlaku. Permasalahannya terletak pada sejauh mana warga
negara Indonesia memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara yang
baik yang beridentitas sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, warga
negara yang baik akan berupaya belajar secara berkelanjutan agar menjadi warga
negara bukan hanya baik tetapi cerdas.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh


wilayah dan selalum e m i l i k i w i l a ya h (tanah tumpah darah
mereka sendiri), kesamaan sejarah s i s t e m hukum/perundang–
undangan, hak dan kewaiban serta pembagian kerja berdasarkan
profesi.Hakekat Bangsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai
persamaan nasibdalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan
watak yang kuat untuk bersatu danhidup bersama serta mendiami suatu wilayah
sebagai suatu “kesatuan nasional”.

Hakekat Negara adalah merupakan suatu wilayah dimana


terdapat sekelompok manusia melakukan kegiatan pemerintahan.Identitas
nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang
terkandungunsur-unsur pembentuk seperti suku bangsa, agama,
kebudayaan, dan bahasa. Dalam era globalisasi tantangan kita dalam
mempertahankan identitas sangat berat karena mulai berkurangnya nilai-
nilai yang berada di dalam masyarakat.
Diera Globalisasi seperti sekarang ini Identitas Nasional merupakan
hal yang harus diperhatikan, karena Identitas Nasional merupaka hal yang
membuat bertahan atau tidaknya ciri khas dan karakteristik suatu bangsa
yang seharusnya menjadi kebanggan bangsa itu sendiri karena, Identitas
Nasional merupakan salah satu senjata untuk bersaing ke arah yang lebih
positif diera Globalisasi ini.
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa
mengambil manfaattentang pentingnya identitas nasional bagi bangsa dan
negara Indonesia dan diharapkan dapatditerapkan dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegaradapat berjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://guruppkn.com/tujuan-identitas-nasional ( diakses pada tanggal 31 agustus


2019 pukul 21.32 )

https://nurbaititrisetianiblog.wordpress.com/2018/05/20/esensi-dan-urgensi-
identitas-nasional-sebagai-salah-satu-determinan-pembanguan-bangsa-dan-karakter/
( diakses pada tanggal 31 agustus 2019 pukul 21 40 )

https://irvanhermawanto.blogspot.com/2018/02/konsep-dan-urgensi-identitas-
nasional.html ( diakses pada tanggal 1 agustus 2019 pada pukul 19.15 )

Anda mungkin juga menyukai