a(1)
a(3)
Contoh 2:
Titik-titik sebelumnya telah disusun berurutan dan ditambahkan 1 titik awal yang
menjadi titik akhir (agar garis yg dihubungkan membentuk polygon) sehingga data
titik yg sebelumnya berjumlah 5 menjadi 6 titik seperti tabel di bawah ini:
https://www.movable-type.co.uk/scripts/latlong-utm-mgrs.html
Cara membaca koordinat UTM (contoh):
48 S = Zona proyeksi (Provinsi Jambi terletak pada zona 47S dan 48S)
318958 = Bujur (X)
9752696 = Lintang (Y)
Geografis UTM
No. Lintang (Y) Bujur (X) Lintang (Y) Bujur (X)
1 20 14’ 11.464’’ 1030 22’ 19.247’’ 9752696 318958
2 20 14’ 18.3’’ 1030 22’ 17.22’’ Sehingga 9752486 318896
3 20 14’ 21.0’’ 1030 22’ 18.9’’ menjadi 9752403 318948
4 20 14’ 17.366’’ 1030 22’ 28.351’’ 9752515 319240
5 20 14’ 08.8’’ 1030 22’ 25.4’’ 9752778 319148
6 20 14’ 11.464’’ 1030 22’ 19.247’’ 9752696 318958
Kemudian simpan data titik-titik yang telah dikonversi tersebut ke dalam Excell
dengan nama, misal: “koor_UTM”
4. Buka software ArcGIS dan pastikan terlebih dahulu bahwa sistem koordinat
pada ArcGIS sudah sesuai dengan data titik-titik tersebut (UTM 48 S).
Langkah:
View – Data Frame Properties – Coordinate System
Projected Coordinate Systems – UTM – WGS 1984 – Southern Hemisphere –
Zone 48 S – OK.