SKRIPSI
ADHIE KURNIA
0706275454
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
DEPOK
JUNI 2011
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
ADHIE KURNIA
0706275454
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
DEPOK
JUNI 2011
NPM : 0706275454
Tanda tangan :
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 15 Juni 2011
1. Dr. Nyoman Suwartha selaku dan Ir. Irma Gusniani selaku dosen pembimbing
yang dengan kesabaran dan kebaikan hatinya, selalu memberikan bimbingan,
bantuan, dan arahan selama penelitian dilakukan;
2. Mba Dwinanti Rika M, ST, MT, yang telah meluangkan waktu untuk
berdiskusi, walaupun bukan sebagai dosen pembimbing;
3. Mba Licka dan Diah sebagai asisten laboratorium teknik penyehatan dan
lingkungan yang telah membantu dalam melakukan analisa di laboratorium;
4. Bapak Bagyo sebagai asisten laboratorium hidrolika dan hidrologi teknik sipil
UI yang telah membantu untuk melakukan pengukuran di lapangan;
5. Pihak keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat
hingga akhirnya saya dapat terus mengerjakan skripsi ini;
6. Hana Maryam dan Gita Lestari sebagai teman satu tema skripsi yang selalu
mau membantu bila ada kesulitan dan teman-teman teknik lingkungan UI
angkatan 2007;
7. Rezakulhaq yang telah membantu pengerjaan tugas mata kuliah aljabar linier;
8. Orang-orang yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan pihak-
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi kemajuan
ilmu pendidikan.
Depok,15Juni 2011
Penulis
iv Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 15 Juni 2011
Yang menyatakan
(Adhie Kurnia)
v Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
ABSTRAK
Kata kunci:
Pencemartotal suspended solids, model matematis, metode numerik, metode beda
hingga, metode Runge Kutta, spreedsheet, TPA Cipayung.
vi Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
ABSTRAK
Key words:
Total suspended solids, matematical model, numerical method, finite difference,
Runge Kutta method, spreedsheet, Cipayung landfills.
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
5.7.1.1 Simulasi Pertama Kondisi Steady State .................................................. 62
5.7.1.2 Kondisi Unsteady State ........................................................................... 64
5.7.2 Analisa Observasi ................................................................................... 73
5.7.2.1 Kondisi Steady State ............................................................................... 74
5.7.2.2 Kondisi Unsteady State ........................................................................... 76
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Gambar 5.18. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 3
observasi ................................................................................................................ 80
Gambar 5.19. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 4
observasi ................................................................................................................ 80
Gambar 5.20. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 5
observasi ................................................................................................................ 81
Gambar 5.21. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 6
observasi ................................................................................................................ 81
Gambar 5.22. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 7
observasi ................................................................................................................ 82
Gambar 5.23. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 8
observasi ................................................................................................................ 82
Gambar 5.24. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 9
observasi ................................................................................................................ 83
Gambar 5.25. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 10
observasi ................................................................................................................ 83
Gambar 5.27. Perbandingan konsentrasi hasil pemodelan dengan observasi pada
∆t 2 detik ............................................................................................................... 87
Gambar 5.28.Perbandingan konsentrasi hasil pemodelan dengan hasil observasi
pada ∆t 6 detik ....................................................................................................... 87
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
DAFTAR TABEL
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air. Air yang bersih
merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan bangsa. Air bersih yang
tersedia dapat digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk industri, domestik,
maupun irigasi. Penduduk bumi yang berjumlah sekitar 7 milyar saat ini harus
berebut untuk mendapatkan air bersih karena dari 1.385.984.610 km3 volume air
yang ada di bumi, hanya 2,5 persen saja yang dapat digunakan sebagai air baku
(Chow, 1980).
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi umumnya menyebabkan konflik
kepentingan dan akan menimbulkan efek buruk bagi penyediaan air bersih. Efek
yang terjadi berupa penurunan kualitas air baku dalam jumlah banyak. Disadari
atau tidak, permasalahan air bersih seperti bom waktu yang akan siap meledak
suatu saat. Untuk itu, dibutuhkan suatu pengelolaan air sebagai solusi dari
permasalahan air bersih. Selain itu, tujuan dari pengelolaan air adalah mencegah
terjadinya dan meluasnya penyakit bawaan dari air (water borne diseases).
Air permukaan menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari
sumber air bersih yang digunakan oleh masyarakat. Air yang mengalir di
permukaan dapat tercemar selama perjalanannya menuju badan air. Salah satu
badan air itu adalah sungai. Air sungai selama ini menjadi pilihan utama sebagai
pasokan air bersih. Air sungai memiliki kuantitas air yang besar dan kontinuitas
yang stabil, tetapi secara kualitas tidak terlalu baik hal ini disebabkan karena
kontaminan dapat dengan mudah masuk ke dalam sungai.
Kondisi kualitas air sungai yang ada diharapkan dapat memiliki kualitas
yang baik agar layak dikonsumsi sebagai air bersih bahkan sebagai air minum.
Secara alami, air sungai memiliki proses sendiri untuk menghilangkan
kontaminan yang ada, yang biasa disebut sebagai self purification. Namun, dalam
1 Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
2
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
3
Salah satu kualitas fisik air sungai sebagai bahan evaluasi dari baku mutu
adalah kadar total suspended solid (TSS). TPA Cipayung menghasilkan air lindi
dengan kadar TSS yang melebihi baku mutu air limbah. Pembuangan air lindi dari
TPA Cipayung ke sungai Pesanggrahan akan mencemari air sungai yang ada.
Seiring berjalannya waktu dan aliran air sungai yang ada, konsentrasi total
suspended solid pada air sungai Pesanggrahanakan mengalami perubahan.
Perubahan konsentrasi disebabkan karena mekanisme yang terjadi di dalam badan
air, seperti decay rate, kecepatan mengendap, dan mekanisme adeveksi.
Pemodelan secara numerik diturunkan dari persamaan mass balance untuk
mendapatkan governing equation. Selanjutnya, governing equation akan
diturunkan dengan menggunakan metode finite difference untuk mendapatkan
perubahan konsentrasi terhadap jarak dan menggunakanmetode Runge Katta
untuk mendapatkan perubahan konsentrasi terhadap waktu. Grafik yang
dihasilkan dari pemodelan numerik antara konsentrasi terhadap jarak dan waktu
akan dibandingkan dengan data lapangan. Pengukuran kandungan TSS
menggunakan metode gravimetric mengacu kepada buku SNI 06-6989.3-2004
tentang air dan air limbah –bagian 3: cara uji padatan tersuspensi total (Total
Suspended Solid, TSS) secara gravimetri.
Batasan permasalahan yang akan dikaji dalam tugas akhir ini antara lain
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
4
5. Model bersifat satu dimensi dan hanya memiliki mekanisme settling dan
penjalaran secara adveksi.
BAB1 : PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
5
Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir, langkah-
langkah pengambilan data, cara pengolahan data, langkah-langkah analisis,
simulasi pemodelan dengan spreeadshet, dan validasi hasil simulasi dengan
kenyataan di lapangan.
Bab ini menjelaskan gambaran umum TPA Cipayung dan sungai Pesanggrahan
sebagai badan penerima pengolahan air lindi.
Bab ini dilakukan pengolahan data dan analisis data dengan membandingkan data
hasil simulasi dengan data lapangan dan teori yang ada.
Bab ini berisi kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian. Pada bab ini
juga disajikan saran yang berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan
penelitian.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
6
BAB 2
STUDI LITERATUR
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
7
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
8
Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen-
komponen air secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan proses-
proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air buangan.
Zat padat total(TS) terdiri dari zat padat tersuspensi (TSS) dan zat padat terlarut
(TDS) yang dapat bersifat organik dan in-organik seperti yang dijelaskan pada
gambar 2.1
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
9
Gambar 2.1. Hubungan antara zat padat yang ditemukan pada air bersih dan air
limbah
Sumber: Metcalf& Eddy, 2002
Penentuan zat padat terendap ini dapat dihitung berdasarkan volum zat
padat yang disebut analisa Volum Lumpur (sludge volume) atauberdasarkan
beratnya yang disebut analisa lumpur kasar atau umumnya disebut zat padat
terendap (settleable solids) (Alaerts, et al, 1984).
Prinsip analisa dari pengukuran zat padat tersuspensi adalah menyaring
sampel dengan kertas saring. Kertas saring yang mengandung zat tersuspensi
dikeringkan pada suhu 105oC selama dua jam. Dalam pemisahan zat tersuspensi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
10
dari larutannya dengan filter, jenis filter harus dipilih yang sesuai dengan
pemegang filter (filter holder) atau corongnya. Setelah dikeringkan pada suhu
105oC, berat cawan dan kertas saring ditimbang dan didinginkan pada desikator
selama 15 menit. Setelah dilakukan pengukuran awal, sampel disaring
menggunakan kertas saring yang sudah ditimbang untuk kemudian dikeringkan
kembali di atas cawan bersama residu dari sampel pada suhu 105oC selama dua
jam. Setelah dua jam, cawan ditempatkan pada desikator kembali agar tidak
terpengaruh oleh kelembaban udara dan penimbangan dilakukan secara cepat.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
11
Nilai, mg/L
Nitrate 5 – 40 25 5 – 10
Total hardness as
300 – 10.000 3.500 200 – 500
CaCO3
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
12
Pada tabel 2.1, terlihat bahwa konsentrasi total suspended solid (TSS)
sangat tinggi, nilainya mencapai 200 sampai 2000 mg/L. Dengan konsentrasi TSS
yang tinggi, umumnya air lindi berwarna hitam pekat. Konsentrasi TSS yang
tinggi dapat memberi rasa pada air. Selain itu, air dengan kadar TSS yang tinggi
dapat menyebabkan sakit perut dan orang-orang tidak ingin mempergunakan air
untuk keperluan sehari-hari (Sawyer, 2003). Kadar TSS yang tinggi juga dapat
meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme di dalam air karenapartikel-partikel
padat menjadi tempat hidup mikroorganisme.
Setiap TPA memiliki karakteristik air lindi yang berbeda-beda. Oleh
sebab itu, pengolahan air lindi yang dilakukan bervariasi dan sebaiknya
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing TPA.
Air lindi merupakan konsekuensi dari pembuangan sampah. Konsekuensi
ini mengharuskan pembuatan sistem pengolahan air lindi agar tidak mencemari air
tanah maupun air permukaan di sekitar TPA. Pengelolaan air lindi yang terbaik
adalah dengan mengurangi produksi air lindi dari sumbernya yaitu, mencegah
terjadinya infiltrasi air ke area TPA. Pembuatan kolam penampungan air lindi
diperlukan sebagai pengendalian air lindi agar lebih mudah diolah.
Hasil dari pengolahan air lindi merupakan suatu beban pencemar
terhadap badan air sebagai penerima dari kolam air lindi. Konsentrasi air lindi
ketika dibuang ke badan air diharapkan sudah sesuai dengan baku mutu yang
ditetapkan.
2.4 Settling
a. Ukuran partikel
b. Bentuk partikel
c. Berat jenis atau kerapatan partikel
d. Berat jenis cairan
e. Viskositas cairan
f. Konsentrasi partikel dalam tersuspensi
g. Sifat-sifat partikel dalam suspensi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
13
h. Temperatur
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
14
Sifat partikel ini antara lain: suspensi encer, partikel berbentuk flokulen, dan
partikel bisa saling mengganggu.
3. Type III sedimentation, dikenal sebagai hindered settling atau zone settling,
digunakan untuk suspensi dengan konsentrasi solid cukup tinggi yang
menyebabkan partikel mengendap sebagai masa.
4. Type IV sedimentation, dikenal dengan istilah compression settling
digunakan untuk sedimentasi dengan konsentrasi solid yang tinggi dimana
partikel berikatan satu sama lain dan selanjutnyasedimentasi hanya dapat
berlangsung dengan proses kompresi.
( ) (2.1)
dimana,
: kecepatan mengendap, (m/s)
: dimensi dari bentuk partikel di dalam kecepatan mengendap, (bentuk
bola= 1)
g : kecepatan gravitasi, (981 m/s2)
: kerapatan partikel dan air, (g/cm3)
: viskositas, (g/m.s)
d : diameter partikel, (cm)
Thoman dan Mueller (1987) menurunkan persamaan dari hukum Stoke
menjadi bentuk:
( ) (2.2)
dimana,
: kecepatan mengendap, (m/hari)
: dimensi dari bentuk partikel di dalam kecepatan mengendap, (bentuk
bola= 1)
: kerapatan partikel dan air, (g/cm3)
: viskositas, (g/m.s)
d : diameter partikel, (µm)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
15
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
16
(2.3)
dimana:
c : konsentrasi (ML-3)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
17
Gambar 2.3. Transport massa dari tinta dalam ruang dan waktu melalui (a)
adveksi dan (b) difusi
Pembagian dua jenis gerakan adveksi dan difusi dipengaruhi oleh skala
kejadian yang dimodelkan. Sebagai contoh, gerakan air dalam sebuah estuary
dapat dikatagorekian sebagai adveksi secara primer dalam skala waktu yang
pendek, gerakan pasang surut air menyebabkan air bergerak unidirectional menuju
atau keluar dari estuary. Apabila masalah pemodelan fokus kepada efek polusi
bakteri dari peristiwa aliran hujan jangka pendek (short term storm water), maka
karakteristik perpindahan sebagai mekanisme adveksi. Dalam skala waktu yang
lebih lama, peristiwa pasang surut air akan menggerakkan air bolak-balik di dalam
sebuah trend yang membentuk siklus dapat dikatagorikan sebagai mekanisme
difusi. Dalam banyak kasus perpindahan, dapat dilakukan kombinasi dari
mekanisme adveksi dan difusi, kombinasi dilakukan tergantung kepada titik tekan
skala permasalahan yang ada (Chapra, 1997).
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
18
( ) (2.4)
2.7.1 Akumulasi
(2.5)
dimana,
(2.6)
dimana,
(2.7)
(2.8)
2.7.2 Loading
( ) (2.9)
dimana,
W(t) :kecepatan dari mass loading (MT-1) dan (t) mengindikasikan bahwa
loading merupakan fungsi dari waktu.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
19
( ) (2.10)
dimana,
2.7.3 Outflow
Outflow adalah massa yang keluar dari sistem. Massa tersebut dapat
dinyatakan dengan perkalian debit yang keluar Q dengan konsentrasinya cout. Bila
diasumsikan konsentrasi dalam sistem adalah sama, maka cout sama dengan cin.
Sehingga, persamaan outflow bisa dinyatakan dengan:
(2.12)
2.7.4 Pengendapan
Gambar 2.4. Settling diformulasikan sebagai mass flux yang melewati permukaan
air
(2.13)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
20
dimana,
c : konsentrasi (ML-1)
Oleh karena volume sama dengan perkalian antara kedalaman (H) dan
luas permukaan (As), maka persamaan 2.13 juga dapat ditulis ke dalam reaksi
orde satu sebagai:
(2.14)
dimana,
(2.15)
∫ ∫ ( ̅ ̅) (2.16)
dimana,
: control volume
:volume dari system yang terdiri dari sekelompok materi yang tetap
ρ : massajenisair
: volume
̅ : kecepatan fluida
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
21
control volume yang cukup kecil dan diletakkan tidak menyentuh dinding
sehingga harga V n di seluruh permukaannya tidak sama dengan nol. Sehingga,
persamaan 2.16 akan menjadi:
∫ ( ̅ ̅) (2.17)
dimana,
( ) (2.18)
Dimana, , sehingga:
( )
( ) (2.19)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
22
( ) (2.20)
Mass flux terlarut dalam arah sumbu-x yang diangkut melalui mekanisme
pembawa adveksi.Mekanisme adveksi dapat dikuantifikasikan sebagai berikut:
Transport mass flux dengan adveksi :
( )
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
23
( )
[ ]
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
24
Konsentrasi awal (c0) pada model plug flow reactor dengan point source
adalah sebagai berikut:
(2.34)
dimana,
co : konsentrasi awal
Gambar 2.7. Mass balance untuk Point Source yang Masuk ke Dalam Sistem Plug
Flow Reactor
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
25 Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
26
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
27
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
28
Penelitian dilakukan pada bulan November sampai Juni mulai dari masa
persiapan sampai pengambilan kesimpulan. Pada bulan November sampai
Desember merupakan masa awal penelitian dengan mencari literatur yang
berkaitan dengan tema penelitan. Pada bulan Januari sampai Maret adalah masa
penurunan rumus mass balance yang akan digunakan beserta pengembangan
modelnya. Bulan April sampai Juni adalah waktu untuk melakukan observasi dan
analisa.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
29
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
30
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
31
1. Desikator
2. Oven dengan suhu 105oC
3. Timbangan analitik dengan ketelitian 0,1 mg
4. Pengaduk
5. Pipet volum
6. Gelas ukur
7. Cawan porselen
8. Pengaduk magnetik
9. Penjepit
10. Stopwatch
11. Pompa vakum
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
32
1. Pelampung
2. Stopwatch
3. Alat ukur kedalaman sungai
4. Alat ukur lebar sungai
5. Current meter
6. Roll meter
1. Pelampung
2. Stopwatch
3. Roll meter
1. Perahu karet
2. Alat pengambil sampel
3. Ice box
4. Botol tempat sampel
Berdasarkan SNI 06-6989. 3-2004 tentang air dan air limbah– bagian
3:cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara
gravimetri, menyatakan bahwa sebelum melakukan prosedur pengukuran, terlebih
dahulu dilakukan persiapan penelitian. Berikut adalah prosedur persiapan
penelitian pengukuran TSS:
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
33
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
34
a. Pengolahan TSS
dimana,
b. Pengolahan Debit
(3.2)
dimana,
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
35
K : koefisien pelampung
((√ ) ) (3.3)
dimana,
K : koefisien pelampung
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
36
Pada gambar 3.4 terlihat pembagian planar menjadi 3 bagian kecil, yaitu
i-1, i, i+1. Pembagian kecil ini merupakan bagian penyederhanaan dari suatu
sistem palanar agar lebih mudah melakukan pendekatan untuk mengetahui nilai
yang ada pada setiap bagian-bagian di dalam planar tersebut. i-1 adalah bagian
planar pada ruas sebelum yang akan ditinjau. i adalah bagian planar pada ruas
yang akan ditinjau. i+1 adalah bagian planar pada ruas selanjutnya pada bagian
yang akan ditinjau.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
37
Untuk suatu fungsi f (x,y) yang terdefinisi pada suatu selang tertutup
[ ], terdapat tiga pendekatan metode beda hingga dalam menghitung turunan
numerik. Pendekatan yang dilakukan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Forward difference approximation (pendekatan selisih maju)
Turunan pertama :
( ) ( )
(3.4)
Turunan kedua :
( ) ( ) ( )
(3.5)
Turunan kedua:
( ) ( ) ( )
(3.7)
Turunan kedua :
( ) ( ) ( )
(3.9)
Metode Runge Kutta adalah bagian dari metode numerik yang digunakan
dalam pemodelan kualitas air. Metode Runge Kuttamemiliki rumus umum sebagai
berikut:
(3.10)
dimana,
atau kemiringan
Metode Runge Kuttamemiliki derajat ketelitian yang lebih tinggi. Untuk
suatu fungsi f(c,t) yang memiliki nilai awal dan terdefinisi pada suatu selang
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
38
tertutup, perumusan yang baku dalam metode Runge Kutta orde empat dapat
dirumuskan sebagai berikut:
* ( )+ (3.11)
Dimana,
( ) (3.12)
( ) (3.13)
( ) (3.14)
( ) (3.15)
Fungsi tersebut untuk menyelesaikan persamaan diferensial yang memuat
nilai t dan c. Metode Runge Kutta sama dengan pendekatan metode Heun dalam
estimasi slope berkali-kali yang dikembangkan pada perubahan rata-rata slope
dalam interval (Chapra, 1997).
3.12Pengembangan Model
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
39
jenis rumus ini karena data yang tersedia meliputi data konsentrasi sungai
sebelum ruas pertama dan nilai yang ingin diketahui adalah konsentrasi pada ruas
pertama dan ruas berikutnya.
Lalu, governing equationyang diturunkan menggunakan persamaan finite
differencedengan jenisbackward differenceapproximation akan menjadi:
( ) (3.16)
3.12.1 Kondisi Steady State
Kondisi steady state adalah kondisi dimana suatu keadaan tersebut stabil,
tidak lagi terpengaruh dengan konsentrasi yang berada di luar lingkungan
(Syfa’at, 2010).
Pada literatur lain disebutkan bahwa kondisi steady state adalah kondisi
dimana variabel tidak berubah menurut waktu yang ada hanya aliran bersih dari
massa yang melintasi batasan-batasan dengan jarak. Dengan kata lain perubahan
( ) (3.17)
Persamaan 3.17 disederhanakan untuk mendapat perubahan konsentrasi
terhadap jarak. Persamaannya menjadi:
( )
(3.18)
dimana,
: konsentrasi TSS ruas, (mg/L)
( ) : beban yang berasal dari outlet air lindi, (mg/L)
: volume setiap ruas sungai, (m3)
u : kecepatan sungai arah sumbu-x, (m/hari)
: konsentrasi TSS ruas sungai sebelumnya, (mg/L)
: panjang ruas sungai, (m)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
40
c
c0 c1 c2 c3 c4 c5 c10
(mg/L)
dimana,
c : konsentrasi, mg/L
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
41
*( ) + (3.19)
*( )( ( ))+ (3.20)
*( )( ( ))+ (3.21)
*( )( )+ (3.22)
* ( )+ (3.23)
Tabel 3.3. Contoh data perhitungan numerik kondisi unsteady state setiap ruas
∆t
0 1 2 3 4 5 n
(hari)
c
c0 c1 c2 c3 c4 c5 cn
(mg/L)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
BAB 4
GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI
1. Permukaan landfill
Struktur tanah di lokasi TPA Cipayung sebagian besar berupa tanah liat
yang mempunyai permeabilitas 10-7 cm/dt, sehingga tidak diperlukan
pelapisan kembali. Fungsi lapisan tersebut untuk menahan rembesan air
lindi ke dalam tanah.
2. Pipa air lindi
Pipa air lindi pada lahan urug telah terpasang, yang berfungsi untuk
mengalirkan air lindi menuju bangunan pengolahan. Pipa penyalur lindi
dipasang di atas permukaan geomembran.
3. Pipa Gas
Pada lahan urug/landfill dipasang pipa gas setiap radius 50 m. Fungsi
dari pipa gas ini adalah untuk mengalirkan gas yang terbentuk dari hasil
dekomposisi sampah organik dan mencegah terakumulasi gas di dalam
landfill karena akan menimbulkan ledakan atau hal -hal lain yang tidak
diinginkan seperti kebakaran.
42 Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
43
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
44
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
45
a. Dilakukan lapis demi lapis, setiap lapis diratakan sampai setebal 20-60
cm dengan cara mengatur ketinggian blade alat berat.
b. Pemadatan sampah yang telah rata dilakukan dengan menggilas 3 -5 kali.
c. Perataan dan pemadatan dilakukan sampai ketebalan sampah 1,5 m.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
46
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
47
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
48
KELAS
PARAMETER SATUAN KETERANGAN
I II III IV
FISIKA
Deviasi
o Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi
Temperatur C Temperatur dari
3 3 3 5
keadaan alamiah
Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000
Bagi Pengolahan
air minum secara
Residu
mg/L 50 50 400 400 konvensional,
Tersuspensi
residu tersuspensi
≤ 5000 mg/L
Sumber: PP NO. 82 tahun 2001
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
49
a. Grup A : potensi run-off rendah, tanah mempunyai laju transmisi air tinggi
(laju infiltrasi final lebih besar 0,72 cm/jam), tekstur berpasir.
b. Grup B : tanah mempunyai laju transmisi air tergolong sedang (laju infiltrasi
final antara 0,72 – 0.36 cm/jam), tekstur lempung berpasir.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
50
c. Grup C : tanah mempunyai laju transmisi air tergolong lambat (laju infiltrasi
final antara 0,36-0,12 cm/jam), lempung berliat, lempung berpasir dangkal,
tanah berkadar bahan organik rendah, dan tanah–tanah berkadar liat tinggi.
d. Grup D : potensi run-off tinggi, tanah mempunyai laju transmisi air
tergolong sangat rendah (laju infiltrasi final lebih kecil 0,12 cm/jam), tanah-
tanah yang mengembang secara nyata jika basah, liat berat, dan plastis.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
BAB 5
ANALISA SIMULASI MODEL DENGAN SPREEDSHET
a. Model bersifat satu dimensi yaitu, dalam arah sumbu-x. Aliran air akan
didekati dengan jenis aliran air satu dimensi (one dimensional flows).
b. Aliran yang disimulasikan bersifat steady uniform yaitu, kecepatan aliran
konstan terhadap waktu (dv/dt=0), tidak tidak terjadi perubahan distribusi
kecepatan aliran, dan massa jenis air tidak berubah,
c. Model ini tidak mengakomodasi badan air dengan percabangan. Badan air
yang akan disimulasikan tidak memiliki anak sungai maupun bentuki
percabangan lainnya.
d. Mekanisme yang diperhitungkan adalah mekanisme adveksi dan mekanisme
settling.
51 Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
52
x0 x1 x2 x3 ... x10
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
53
dimana,
B : lebar sungai, m
H : kedalaman rata-rata sungai
A : luas melintang sungai, m2
∆x : panjang setiap ruas sungai, m
∆x yang digunakan cukup besar, yaitu 25.000 meter. Hal ini dilakukan
karena pada simulasi pertama ingin melihat trend grafik yang dihasilkan dari
pemodelan. Semakin besar ∆x yang digunakan maka, trend grafik yang dihasilkan
akan terlihat semakin lebih smooth.
Selanjutnya, karakteristik sungai Pesanggrahan dengan perubahan ∆x
menjadi 2 meter untuk melakukan observasi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Karakteristik sungai Pesanggrahan untuk simulasi kedua dengan ∆x= 2
meter
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
54
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
55
Bacaan
n
Lebar Kedalaman Kedalaman Jumlah Luas
Waktu rata- Kecepatan Debit
Titik sungai (H) alat Putaran sungai
rata
Tinjau 1 2 3
1/15
m m xH m s putaran s m/s m2 m3/s
0,2 0,086 15 27 26 26 1,76 0,4590
0,43 0,6 0,258 15 43 42 41 2,80 0,7220 V1 0,6474 0,817 0,53
0,8 0,344 15 46 41 46 2,96 0,7612
0,2 0,13 15 37 36 36 2,42 0,6269
1 7,6 0,65 0,6 0,39 15 35 34 35 2,31 0,5989 V2 0,6195 0,6406 2,47 1,53 2,86
0,8 0,52 15 36 37 37 2,44 0,6325
0,2 0,128 15 35 34 34 2,29 0,5933
0,64 0,6 0,384 15 38 37 39 2,53 0,6549 V3 0,6549 1,216 0,80
0,8 0,512 15 38 39 37 2,53 0,6549
Sumber: perhitungan penulis
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Pengukuran ditinjau pada tiga titik, ¼ lebar sungai, ½ lebar sungai, dan
¾ lebar sungai dengan masing-masing kedalaman 0,2 kedalaman sungai, 0,6
kedalaman sungai, dan 0,8 kedalaman sungai. Dari pengukuran yang dilakukan,
didapat kecepatan sungai Pesanggrahan sebesar 0,64 m/detik atau sama dengan
55348 m/hari dengan debit sungai sebesar 2,86 m3/detik.
Berikut ini adalah kecepatan di sungai pesanggrahan untuk setiap ruas
dalam pemodelan yang dibuat dalam m/hari:
Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas Ruas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
55348 55348 55348 55348 55348 55348 55348 55348 55348 55348
Sumber: perhitungan penulis
Beban pencemar yang masuk ke dalam badan air berasal dari hasil
pengolahan air lindi TPA Cipayung. Air lindi yang masuk ke dalam badan air
terus menerus masuk ke badan air. Beban seperti ini memiliki sifat step loading
atau continues loading (beban yang terus menerus).
Sampel air lindi diambil pada outlet kolam air lindi. Air lindi disetarakan
dengan air limbah cair yang baku mutunya diatur oleh Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi kegiatan industri dan SK Gub. Jabar No. 6 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Limbah Cair.
Pada formulasi numerik, beban step loading hanya diberikan pada ruas
pertama saja dari susunan ruas sungai yang disimulasikan. Respons model berupa
nilai konsentrasi terhadap jarak dan waktu akan digunakan untuk diperbandingkan
dengan trend hasil dari simulasi.
Beban ini besarnya merupakan perkalian antara debit dan konsentrasi
dari air lindi. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan di lapangan, debit air lindi
sebesar:
56 Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
57
dimana,
Qw : debit air lindi, (m3/s)
V : kecepatan air lindi, (m/s)
A : luas penampang saluran air lindi, (m2)
( )
Pengukuran pertama:
( )
Pengukuran kedua:
( )
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
58
dimana,
Dengan beban konstan, maka beban yang masuk ke badan air pada ruas
satu akan tetap sama berdasarkan waktu. Berikut adalah ringkasan beban
pencemar yang masuk ke dalam badan air untuk masing-masing ruas:
Tabel 5.5. Beban yang masuk ke dalam masing-masing ruas sungai untuk simulasi
kedua
n 67393,73 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: perhitungan penulis
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
59
60000
50000
Pembebanan
40000
di Ruas 1
30000
20000
10000
0
1 21 41 61 81 101 121 141
Waktu (hari)
Nilai beban yang digunakan pada tabel 5.5 diperuntukkan untuk simulasi
kedua yang hasil perubahan konsentrasinya akan diperbandingkan dengan hasil
observasi. Sedangkan untuk simulasi pertama, beban yang digunakan adalah
beban yang sangat ekstrim. Besar beban yang digunakan adalah 50.000.000
gr/hari. Penggunaan beban ekstrim ini untuk melihat perubahan konsentrasi agar
lebih terlihat di grafik. Sehingga, trend grafik yang dihasilkan dengan mudah
terlihat sesuai atau tidak sesuai dengan teori respon teoritis yang ada.
Berikut ini adalah besar beban yang digunakan untuk simulasi pertama:
Tabel 5.6. Beban yang masuk ke dalam masing-masing ruas sungai untuk simulasi
pertama
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
60
8 50000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 50000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 50000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
n 50000000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: perhitungan penulis
50000000
Pembebanan (g/hari)
40000000
Pembebanan
30000000 di Ruas 1
20000000
10000000
0
1 21 41 61 81 101 121 141
Waktu (hari)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
61
a. Diameter 0,01 mm
( )
b. Diameter 0,1 mm
( )
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
62
( )
(3.18)
Tabel 5.7. Konsentrasi TSS untuk masing-masing ruas pada kondisi steady state
(mg/L)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
63
Ruas Ruas
Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9
0 10
71 182,1673 119,2315 78,0390 51,0778 33,4312 21,8813 14,3217 9,3738 6,1353 4,0156
Sumber: perhitungan penulis
150
c (mg/L)
Grafik
100
Konsentra
si Steady
50 State
0
0 2 4 6 8 10 12
Ruas
Gambar 5.4. Grafik perubahan konsentrasi pada kondisi steady state untuk
masing-masing ruas
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
64
grafik perubahan konsentrasi lebih terlihat. Hal ini disebabkan karena kecepatan
aliran sungai yang mencapai 55.348 m/hari. Dengan aliran sungai yang cukup
cepat, maka dibutuhkan jarak yang agak jauh agar perubahan konsentrasinya lebih
terlihat.
Trend grafik seperti pada gambar 5.4 sesuai dengan teori respons teoritis
beban dengan kondisi steady state. Respon yang terjadi adalah trend grafik akan
cenderung menurun berdasarkan jarak yang ditempuh (chapra, 1997).
( ) (3.16)
*( ) + (3.19)
*( )( ( ))+ (3.20)
*( )( ( ))+ (3.21)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
65
*( )( )+ (3.22)
* ( )+ (3.23)
Ruas 1
∆t = 0,05 hari
[( ) ]
[( ) ( )]
[( ) ( )]
[( ) ( )]
[ ( ( ) ( ) )]
∆t = 1 hari
[( ) ]
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
66
[( ) ( )]
[( ) ( )]
[( ) ( )]
[ ( ( ) ( ) )]
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
67
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 1
400,00
300,00
C(mg/L)
200,00
100,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.5. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 1
Ruas 2
250,00
200,00
150,00
C(mg/L)
100,00
50,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.6. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 2
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
68
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 3
160,00
140,00
120,00
100,00
C(mg/L)
80,00
60,00
40,00
20,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.7. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 3
Ruas 4
100,00
80,00
C(mg/L)
60,00
40,00
20,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.8. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 4
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
69
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 5
50,00
40,00
C(mg/L)
30,00
20,00
10,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.9. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 5
Ruas 6
30,00
25,00
20,00
C(mg/L)
15,00
10,00
5,00
0,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.10. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 6
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
70
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 7
16,50
16,00
C(mg/L)
15,50
15,00
14,50
14,00
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.11. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 7
Ruas 8
10,00
9,90
9,80
C(mg/L)
9,70
9,60
9,50
9,40
9,30
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.12. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 8
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
71
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 9
6,300
6,250
C(mg/L)
6,200
6,150
6,100
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.13. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 9
Ruas 10
4,060
4,050
C(mg/L)
4,040
4,030
4,020
4,010
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
t (hari)
Gambar 5.14. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 10
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
72
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
73
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
74
umur sudah lebih dari 10 tahun. Hal ini terjadi karena pengelolaan air lindi di
TPA Cipayung hanya berupa bak penampungan yang memiliki buffel untuk
memperlama aliran masuk ke badan air. Dengan adanya buffel tesebut diharapkan
akan terjadi proses denaturalisasi secara alami terhadap pencemar, sehingga
pencemar yang masuk ke badan air akan berkurang konsentrasinya. Ternyata
pengolahan air lindi yang hanya menggunakan buffel tidak cukup efektif untuk
mengurangai konsentrasi pencemar total suspended solids dari air lindi.
Mengacu pada standar peraturan dari Surat Keputusan Gubernur Jawa
Barat No.6 tahun 1999 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri di
Jawa Barat konsentrasi air lindi yang masuk ke dalam sungai pesanggrahan
melewati baku mutu yang telah ditetapkan. Baku mutu yang ditetapkan sebesar
200 mg/L, sedangkan konsentrasi air lindi sebesar 430 mg/L.
Konsentrasi yang tinggi ini menjadi beban bagi sungai pesanggrahan
sebagai badan penerima air limbah. Selain itu, sungai pesanggrahan memiliki
konsentrasi sebesar 71 mg/L sebelum adanya beban dari air lindi.
Pemodelan dilakukan untuk memprediksi konsentrasi yang ada di sungai
pesanggrahan setelah ada beban dari air lindi yang masuk. Simulator pemodelan
yang digunakan adalah simulator yang sudah dianalisa pada pembahasan
sebelumnya.
Berikut ini adalah hasil dari simulasi dengan data yang sudah disesuaikan
dengan kondisi observasi yaitu ketika jarak pengambilan sampel (∆x = 2 meter)
dan waktu pengambilan (∆t = 2 detik) :
(3.18)
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
75
Tabel 5.8. Konsentrasi TSS observasi untuk masing-masing ruas pada kondisi
steady state (mg/L)
Ruas
Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
0
71 71,2764 71,2734 71,2704 71,2674 71,2644 71,2614 71,2584 71,2554 71,2524 71,2494
Grafik
71
Konsentra
71 si Steady
71 State
71
71
0 2 4 6 8 10 12
Ruas
Gambar 5.15. Grafik perubahan konsentrasi pada kondisi steady state untuk
masing-masing ruas hasil observasi
Sumber: perhitungan penulis
Pada gambar 5.15 terlihat bahwa penurunan konsentrasi yang terjadi dari
ruas pertama sampai ruas sepuluh sangat kecil, hanya 0,027 mg/L. Kecilnya
penurunan konsentrasi ini disebabkan karena ∆x yang kecil hanya sejauh 2 meter,
padahal kecepatan aliran sungai mencapai 55348 m/hari. Pada ruas 1 juga telihat
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
76
*( ) + (3.19)
*( )( ( ))+ (3.20)
*( )( ( ))+ (3.21)
*( )( )+ (3.22)
* ( )+ (3.23)
Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk ∆t = 2 detik atau ∆t= 2,3148
× 10-5hari pada masing-masing ruas yang kemudian akan sama perhitungan untuk
masing-masing ∆t.
Ruas 1
∆t = 2 detik
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
77
[( ) ]
[( ) ( ( ))]
[( ) ( ( ))]
[( ) ( )]
[ ( ( ) ( ) )]
∆t = 6 detik
[( ) ]
[( ) ( ( ))]
[( ) ( ( ))]
[( ) ( )]
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
78
[ ( ( ) ( ) )]
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
79
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 1 Observasi
77,00
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.16. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 1
observasi
Ruas 2 Observasi
77,00
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.17. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 2
observasi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
80
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 3 Observasi
77,00
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.18. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 3
observasi
Ruas 4 Observasi
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.19. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 4
observasi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
81
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 5 Observasi
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.20. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 5
observasi
Ruas 6 Observasi
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.21. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 6
observasi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
82
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 7 Observasi
76,00
75,00
C(mg/L)
74,00
73,00
72,00
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.22. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 7
observasi
Ruas 8 Observasi
75,00
74,50
74,00
73,50
C(mg/L)
73,00
72,50
72,00
71,50
71,00
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.23. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 8
observasi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
83
diskrtitasi sungai:
Ruas 0 Ruas 1 Ruas 2 Ruas 3 Ruas 4 Ruas 5 Ruas 6 Ruas 7 Ruas 8 Ruas 9 Ruas 10
Ruas 9 Observasi
75,000
74,500
74,000
73,500
C(mg/L)
73,000
72,500
72,000
71,500
71,000
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.24. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 9
observasi
Ruas 10 Observasi
74,500
74,000
73,500
C(mg/L)
73,000
72,500
72,000
71,500
71,000
0 0,0001 0,0002 0,0003 0,0004 0,0005 0,0006 0,0007 0,0008
t (hari)
Gambar 5.25. Grafik respon konsentrasi TSS terhadap waktu pada ruas 10
observasi
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
84
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
85
Tabel 5.9. Hasil konsentrasi TSS dari observasi lapangan di sungai Pesanggrahan
dimana,
x1 : ruas 1, 2 meter dari outlet air lindi
x2 : ruas 2, 4 meter dari outlet air lindi
x3 : ruas 3, 6 meter dari outlet air lindi
t1 : detik ke 2
t3 : detik ke 6
Dari hasil obervasi terlihat bahwa konsentrasi mengalami penurunan
berdasarkan jarak yang semakin jauh dari outlet air lindi. Selain itu, konsentrasi
mengalami peningkatan dengan waktu yang lebih lama pada titik yang sama.
Kondisi hasil observasi memiliki trend perubahan konsentrasi yang sama dengan
hasil pemodelan.
Setelah mengetahui konsentrasi TSS dari observasi kemudian melihat
konsentrasi TSS dari pemodelan untuk kondisi yang sama dengan observasi .
Konsentrasi TSS pada kondisi yang sama dengan observasi terlihat pada tabel
berikut:
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
86
Konsentrasi
Label
(mg/L)
Konsentrasi Konsentrasi
Label Pemodelan Observasi
(mg/L) (mg/L)
Ruas 1 t= 2 detik 71,453521 76
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
87
40,00
Observasi
30,00
Pemodelan
20,00
10,00
0,00
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Ruas
69,50
69,00 Pemodelan
68,50
68,00 Observasi
67,50
67,00
66,50
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Ruas
Pada ∆t=2 detik dan ∆t= 6 detik, hasil konsentrasi pemodelan lebih besar
dibandingkan hasil konsentrasi observasi. Kondisi seperti ini dapat disebut
sebagai over prediction karena prediksi yang didapat dari hasil pemodelan lebih
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
88
tinggi dari hasil observasi. Dari hasil prediksi yang didapat dengan pemodelan,
nilai konsentrasi mengalami penurunan yang sangat sedikit sekali, tidak mencapai
0,1 mg/L. Pada hasil observasi untuk ∆t= 2detik, nilai konsentrasi TSS menurun
cukup banyak, sekitar 27 mg/L dari ruas 1.Hasil observasi untuk ∆t= 6 detik
penurunan konsentrasi yang terjadi sekitar 4 mg/L.
Berdasarkan dari hasil pemodelan, penurunan konsentrasi TSS sangat
kecil sekali ketika ∆x= 2 meter. Hal ini disebabkan karena debit beban air lindi
yang sangat kecil(156,7 m3/hari ) dibawa oleh air sungai dengankecepatan aliran
sebesar 55348 m/hari, sedangkan jarak yang diprediksi berjarak2 meter. Selain
itu, besaran kecepatan mengendap yang terjadi juga kecil, hanya 0,67 m/hari.
Konsentrasi TSS di sungai dapat berubah secara fluktuatif, bahkan
perubahan konsentrasi yang terjadi dapat berubah secara drastis. Berdasarkan
pengamatan di lapangan, fluktuasi perubahan konsentrasi pada sungai
Pesanggrahan dapat disebabkan oleh erosi tanah, adanya beban pencemar lain
yang masuk ke sungai Pesanggrahan baik point source maupun distributed
source, perubahan debit air sungai, perubahan kecepatan air sungai, dan
perubahan kecepatan pengendapan sungai.
Sungai Pesanggrahan pada lokasi studi masih memiliki banyak
pepohonan dan semak pada bagian bantaran sungai. Selain itu, pinggiran sungai
Pesanggrahan pada lokasi studi memiliki tanah yang mudah erosi. Kondisi ini
mengakibatkan akumulasi sedimen pada ruas sungai dan menyebabkan kenaikan
konsentrasi total suspended solids di sungai.
Perubahan nilai kecepatan mengendap dapat diakibatkan karena
perubahan kecepatan aliran sungai. Kecepatan aliran sungai salah satunya
dipengaruhi oleh besaran nilai slope. Semakin ke hulu, slope dari sungai
Pesanggrahan semakin landai. Selain itu, kecepatan aliran sungai juga dipengaruhi
oleh penampang dari sungai Pesanggrahan. Penampang sungai yang berkelok-
kelok akan membuat kecepatan sungai bervariasi.
Pada lokasi kajian juga terdapat percabangan anak sungai yang alirannya
masuk ke dalam sungai Pesanggrahan. Pada percabangan anak sungai ini, terlihat
memiliki air yang lebih jernihdari sungai utama. Bisa saja hal itu menandakan
nilai konsentrasi total suspended solids yang lebih kecil, walaupun itu belum bisa
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
89
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
90
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Dari proses seluruh proses yang dijalankan dan hasil yang diperoleh
dalam tugas akhir ini, terdapat beberapa saran:
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
91
1. Model numerik yang telah dibuat dan disimulasikan dalam tugas akhir
dapat dipergunakan dan diaplikasikan di lapangan, sebagai salah satu alat
bantu dalam memprediksi perubahan nilai konsentrasi total suspended
solids terhadap jarak dan waktu pada sungai, tetapi model tersebut masih
harus diuji dengan variasi nilai-nilai parameter lain untuk mengecek
respons model terhadap parameter yang bersangkutan dan untuk
memeriksa tingkat akurasi dari hasil simulasi yang terkait.
2. Perlu dilakukan pengembangan model lebih lanjut dalam melakukan
simulasi perubahan konsentrasi total suspended solids tehadap jarak dan
waktu, salah satunya dengan memasukkan faktor erosi terhadap sungai,
agar model yang telah terbentuk dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam
kehandalan dan sensitivitas terhadap parameter lain yang belum
dipertimbangkan.
3. Model dikembangkan secara user interface, sebagai contoh dengan
program visual basic agar dapat digunakan dan dijalankan dengan mudah
oleh semua orang.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
92
Daftar Referensi
Alaerts, G., Santika, Sri S. (1987). Metoda Penelitian Air. Surabaya: Usana Offset
Printing.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
93
Li, Z. (2000). Finite Difference Methods Basics. North Carolina State University,
Notes. www4.ncsu.edu/~zhilin/TEACHING/MA402/notes1.pdf,
dikunjungi 16/05/2011.
Metcalf & Eddy. (2002). Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. USA:
MC Graw-Hill Companies.
Sawyer, C. N., Mc Carty,P. L., & Parkin, G.F. (2003). Chemistry for
Environmental Engineering and Science. (5th ed). USA: MC Graw-Hill
Companies
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
94
SNI 06-6989.3-2004 Tentang Air Dan Air Limbah– Bagian 3:Cara Uji Padatan
Tersuspensi Total (Total Suspended Solid, TSS) Secara Gravimetric.
SNI 6989.57: 2008 TentangAir Dan Air Limbah- Bagian 57 Metoda Pengambilan
Contoh Air Permukaan.
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No.6 tahun 1999 Tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri Di Jawa Barat.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
LAMPIRANA.HASIL PERHITUNGAN RUNGE KUTTA MASING-
MASING RUAS HASILMODEL
LAMPIRANB. HASIL PERHITUNGAN RUNGE KUTTA MASING-
MASING RUAS HASIL OBSERVASI
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
LAMPIRAN A
Ruas 1
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 182,17
0,05 246,114782 246,114782 246,114782 246,114782 194,47
0,1 231,734238 231,734238 231,734238 231,734238 206,06
0,15 218,193953 218,193953 218,193953 218,193953 216,97
0,2 205,444829 205,444829 205,444829 205,444829 227,24
0,25 193,440640 193,440640 193,440640 193,440640 236,91
0,3 182,137859 182,137859 182,137859 182,137859 246,02
0,35 171,495501 171,495501 171,495501 171,495501 254,60
0,4 161,474979 161,474979 161,474979 161,474979 262,67
0,45 152,039959 152,039959 152,039959 152,039959 270,27
0,5 143,156228 143,156228 143,156228 143,156228 277,43
0,55 134,791577 134,791577 134,791577 134,791577 284,17
0,6 126,915673 126,915673 126,915673 126,915673 290,51
0,65 119,499961 119,499961 119,499961 119,499961 296,49
0,7 112,517551 112,517551 112,517551 112,517551 302,12
0,75 105,943124 105,943124 105,943124 105,943124 307,41
0,8 99,752843 99,752843 99,752843 99,752843 312,40
0,85 93,924261 93,924261 93,924261 93,924261 317,10
0,9 88,436244 88,436244 88,436244 88,436244 321,52
0,95 83,268894 83,268894 83,268894 83,268894 325,68
1 78,403473 78,403473 78,403473 78,403473 329,60
1,05 73,822340 73,822340 73,822340 73,822340 333,29
1,1 69,508884 69,508884 69,508884 69,508884 336,77
1,15 65,447463 65,447463 65,447463 65,447463 340,04
1,2 61,623353 61,623353 61,623353 61,623353 343,12
1,25 58,022686 58,022686 58,022686 58,022686 346,02
1,3 54,632407 54,632407 54,632407 54,632407 348,75
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 2
fungsi
t (hari) c (mg/L)
k1 k2 k3 k4
0 119,23
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 119,23
0,1 27,243843 26,447911 26,471164 25,697127 120,55
0,15 48,420212 47,005609 47,046937 45,671248 122,91
0,2 64,618881 62,731033 62,786187 60,950270 126,04
0,25 76,745165 74,503046 74,568550 72,388108 129,77
0,3 85,550535 83,051166 83,124186 80,693570 133,93
0,35 91,658192 88,980388 89,058620 86,454476 138,38
0,4 95,584422 92,791912 92,873496 90,157802 143,02
0,45 97,756424 94,900458 94,983896 92,206493 147,77
0,5 98,527194 95,648710 95,732805 92,933503 152,55
0,55 98,187951 95,319379 95,403184 92,613521 157,32
0,6 96,978508 94,145270 94,228043 91,472742 162,03
0,65 95,095924 92,317685 92,398852 89,697037 166,65
0,7 92,701723 89,993431 90,072554 87,438762 171,15
0,75 89,927917 87,300663 87,377418 84,822435 175,52
0,8 86,882031 84,343763 84,417919 81,949473 179,74
0,85 83,651285 81,207403 81,278802 78,902146 183,80
0,9 80,306087 77,959935 78,028478 75,746864 187,70
0,95 76,902936 74,656208 74,721846 72,536921 191,44
1 73,486851 71,339924 71,402647 69,314778 195,01
1,05 70,093378 68,045592 68,105418 66,113963 198,41
1,1 66,750273 64,800156 64,857129 62,960656 201,65
1,15 63,478890 61,624347 61,678528 59,875000 204,74
1,2 60,295348 58,533813 58,585276 56,872197 207,66
1,25 57,211485 55,540045 55,588876 53,963414 210,44
1,3 54,235660 52,651158 52,697450 51,156535 213,08
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 3
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 78,04
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 78,04
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 78,04
0,15 2,929360 2,843779 2,846279 2,763052 78,18
0,2 7,654449 7,430824 7,437357 7,219883 78,55
0,25 13,345044 12,955167 12,966557 12,587405 79,20
0,3 19,404653 18,837743 18,854306 18,302991 80,14
0,35 25,415577 24,673058 24,694751 23,972657 81,38
0,4 31,095747 30,187281 30,213822 29,330346 82,89
0,45 36,264943 35,205459 35,236412 34,206071 84,65
0,5 40,818487 39,625970 39,660810 38,501097 86,63
0,55 44,706852 43,400736 43,438895 42,168708 88,80
0,6 47,919961 46,519974 46,560875 45,199399 91,13
0,65 50,475178 49,000540 49,043621 47,609548 93,58
0,7 52,408202 50,877090 50,921822 49,432828 96,13
0,75 53,766235 52,195449 52,241339 50,713762 98,74
0,8 54,602922 53,007691 53,054296 51,502947 101,39
0,85 54,974652 53,368562 53,415484 51,853573 104,06
0,9 54,937933 53,332915 53,379806 51,818939 106,73
0,95 54,547558 52,953945 53,000502 51,450726 109,38
1 53,855394 52,282002 52,327969 50,797858 111,99
1,05 52,909628 51,363867 51,409027 49,905787 114,56
1,1 51,754353 50,242344 50,286517 48,816100 117,08
1,15 50,429404 48,956103 48,999145 47,566372 119,53
1,2 48,970365 47,539690 47,581487 46,190167 121,90
1,25 47,408710 46,023659 46,064124 44,717173 124,21
1,3 45,772015 44,434780 44,473848 43,173398 126,43
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 4
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 51,08
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 51,08
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 51,08
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 51,08
0,2 0,314976 0,305774 0,306043 0,297094 51,09
0,25 1,086267 1,054531 1,055459 1,024596 51,15
0,3 2,342725 2,274282 2,276281 2,209721 51,26
0,35 4,044324 3,926168 3,929620 3,814715 51,46
0,4 6,112702 5,934118 5,939336 5,765665 51,75
0,45 8,452041 8,205113 8,212327 7,972192 52,16
0,5 10,962885 10,642603 10,651960 10,340488 52,70
0,55 13,550863 13,154973 13,166538 12,781539 53,35
0,6 16,131780 15,660488 15,674257 15,215929 54,14
0,65 18,634190 18,089790 18,105695 17,576270 55,04
0,7 21,000252 20,386727 20,404651 19,808003 56,06
0,75 23,185463 22,508097 22,527887 21,869154 57,19
0,8 25,157710 24,422725 24,444197 23,729430 58,41
0,85 26,895920 26,110153 26,133109 25,368957 59,72
0,9 28,388548 27,559173 27,583403 26,776843 61,10
0,95 29,632018 28,766316 28,791607 27,949718 62,53
1 30,629238 29,734401 29,760544 28,890322 64,02
1,05 31,388210 30,471200 30,497990 29,606205 65,55
1,1 31,920806 30,988236 31,015481 30,108564 67,10
1,15 32,241688 31,299743 31,327262 30,411229 68,66
1,2 32,367392 31,421775 31,449401 30,529796 70,23
1,25 32,315564 31,371461 31,399043 30,480911 71,80
1,3 32,104335 31,166403 31,193805 30,281674 73,36
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 5
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 33,43
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 33,43
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 33,43
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 33,43
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 33,43
0,25 0,033867 0,032878 0,032907 0,031945 33,43
0,3 0,145103 0,140864 0,140988 0,136865 33,44
0,35 0,373164 0,362262 0,362581 0,351979 33,46
0,4 0,746722 0,724906 0,725544 0,704328 33,49
0,45 1,281311 1,243878 1,244971 1,208567 33,56
0,5 1,979613 1,921778 1,923468 1,867224 33,65
0,55 2,833173 2,750402 2,752820 2,672325 33,79
0,6 3,824780 3,713039 3,716303 3,607636 33,98
0,65 4,930996 4,786936 4,791145 4,651048 34,22
0,7 6,124552 5,945622 5,950850 5,776842 34,51
0,75 7,376438 7,160935 7,167231 6,957655 34,87
0,8 8,657627 8,404694 8,412083 8,166107 35,29
0,85 9,940406 9,649996 9,658481 9,376059 35,77
0,9 11,199350 10,872159 10,881718 10,563528 36,32
0,95 12,411967 12,049350 12,059944 11,707302 36,92
1 13,559079 13,162949 13,174522 12,789288 37,58
1,05 14,624968 14,197698 14,210181 13,794664 38,29
1,1 15,597361 15,141682 15,154995 14,711851 39,05
1,15 16,467276 15,986183 16,000238 15,532379 39,85
1,2 17,228784 16,725443 16,740149 16,250654 40,68
1,25 17,878708 17,356380 17,371640 16,863679 41,55
1,3 18,416290 17,878256 17,893975 17,370741 42,45
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 6
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 21,88
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 21,88
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 21,88
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 21,88
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 21,88
0,25 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 21,88
0,3 0,003642 0,003535 0,003538 0,003435 21,88
0,35 0,018645 0,018101 0,018117 0,017587 21,88
0,4 0,055706 0,054079 0,054126 0,052544 21,89
0,45 0,126845 0,123139 0,123248 0,119644 21,89
0,5 0,243779 0,236657 0,236865 0,229938 21,90
0,55 0,416586 0,404415 0,404771 0,392935 21,92
0,6 0,652783 0,633712 0,634269 0,615722 21,96
0,65 0,956799 0,928846 0,929662 0,902478 22,00
0,7 1,329815 1,290965 1,292100 1,254318 22,07
0,75 1,769888 1,718181 1,719692 1,669406 22,15
0,8 2,272274 2,205889 2,207829 2,143270 22,26
0,85 2,829886 2,747211 2,749626 2,669225 22,40
0,9 3,433823 3,333504 3,336434 3,238874 22,57
0,95 4,073912 3,954892 3,958369 3,842623 22,76
1 4,739232 4,600775 4,604820 4,470171 22,99
1,05 5,418596 5,260291 5,264916 5,110965 23,26
1,1 6,100962 5,922722 5,927929 5,754592 23,55
1,15 6,775785 6,577829 6,583613 6,391103 23,88
1,2 7,433284 7,216120 7,222464 7,011274 24,24
1,25 8,064650 7,829040 7,835924 7,606795 24,64
1,3 8,662178 8,409111 8,416504 8,170399 25,06
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 7
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 14,32
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,25 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,3 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 14,32
0,35 0,000392 0,000380 0,000380 0,000369 14,32
0,4 0,002332 0,002264 0,002266 0,002200 14,32
0,45 0,007939 0,007707 0,007714 0,007488 14,32
0,5 0,020273 0,019681 0,019698 0,019122 14,32
0,55 0,043155 0,041894 0,041931 0,040705 14,33
0,6 0,080858 0,078496 0,078565 0,076268 14,33
0,65 0,137765 0,133740 0,133857 0,129943 14,34
0,7 0,218011 0,211642 0,211828 0,205634 14,35
0,75 0,325183 0,315683 0,315960 0,306722 14,36
0,8 0,462067 0,448568 0,448962 0,435834 14,38
0,85 0,630482 0,612063 0,612601 0,594688 14,42
0,9 0,831187 0,806904 0,807613 0,783998 14,46
0,95 1,063857 1,032777 1,033685 1,003459 14,51
1 1,327130 1,288357 1,289490 1,251784 14,57
1,05 1,618689 1,571399 1,572781 1,526791 14,65
1,1 1,935399 1,878856 1,880508 1,825521 14,74
1,15 2,273451 2,207032 2,208972 2,144380 14,85
1,2 2,628527 2,551734 2,553978 2,479297 14,98
1,25 2,995968 2,908440 2,910997 2,825878 15,13
1,3 3,370933 3,272450 3,275328 3,179554 15,29
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 8
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 9,37
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,25 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,3 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,35 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 9,37
0,4 0,000042 0,000041 0,000041 0,000040 9,37
0,45 0,000286 0,000278 0,000278 0,000270 9,37
0,5 0,001093 0,001061 0,001062 0,001031 9,37
0,55 0,003093 0,003003 0,003005 0,002917 9,37
0,6 0,007225 0,007014 0,007020 0,006815 9,37
0,65 0,014732 0,014302 0,014314 0,013896 9,38
0,7 0,027125 0,026333 0,026356 0,025585 9,38
0,75 0,046110 0,044763 0,044803 0,043493 9,38
0,8 0,073500 0,071353 0,071416 0,069327 9,38
0,85 0,111109 0,107863 0,107958 0,104801 9,39
0,9 0,160648 0,155954 0,156092 0,151527 9,40
0,95 0,223629 0,217096 0,217286 0,210933 9,41
1 0,301281 0,292479 0,292736 0,284177 9,42
1,05 0,394485 0,382960 0,383297 0,372089 9,44
1,1 0,503726 0,489010 0,489440 0,475128 9,46
1,15 0,629076 0,610697 0,611234 0,593361 9,50
1,2 0,770181 0,747680 0,748338 0,726456 9,53
1,25 0,926285 0,899224 0,900014 0,873697 9,58
1,3 1,096253 1,064226 1,065162 1,034015 9,63
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 9
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 6,135
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,25 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,3 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,35 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,4 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 6,135
0,45 0,000005 0,000004 0,000004 0,000004 6,135
0,5 0,000035 0,000034 0,000034 0,000033 6,135
0,55 0,000146 0,000142 0,000142 0,000138 6,135
0,6 0,000455 0,000442 0,000442 0,000429 6,135
0,65 0,001157 0,001123 0,001124 0,001091 6,135
0,7 0,002551 0,002476 0,002479 0,002406 6,135
0,75 0,005049 0,004901 0,004905 0,004762 6,136
0,8 0,009177 0,008909 0,008917 0,008656 6,136
0,85 0,015573 0,015118 0,015131 0,014688 6,137
0,9 0,024961 0,024232 0,024253 0,023544 6,138
0,95 0,038134 0,037020 0,037052 0,035969 6,140
1 0,055915 0,054281 0,054329 0,052740 6,143
1,05 0,079124 0,076812 0,076880 0,074632 6,147
1,1 0,108542 0,105371 0,105464 0,102380 6,152
1,15 0,144873 0,140641 0,140764 0,136648 6,159
1,2 0,188714 0,183201 0,183362 0,178000 6,168
1,25 0,240525 0,233498 0,233703 0,226870 6,180
1,3 0,300609 0,291827 0,292084 0,283543 6,194
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 10
t fungsi c
(hari) k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 4,016
0,05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,1 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,15 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,2 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,25 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,3 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,35 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,4 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,45 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,5 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 4,016
0,55 0,000004 0,000004 0,000004 0,000004 4,016
0,6 0,000019 0,000019 0,000019 0,000018 4,016
0,65 0,000065 0,000063 0,000063 0,000061 4,016
0,7 0,000179 0,000173 0,000174 0,000169 4,016
0,75 0,000424 0,000411 0,000412 0,000400 4,016
0,8 0,000897 0,000871 0,000871 0,000846 4,016
0,85 0,001736 0,001686 0,001687 0,001638 4,016
0,9 0,003125 0,003034 0,003037 0,002948 4,016
0,95 0,005296 0,005141 0,005146 0,004995 4,016
1 0,008526 0,008277 0,008284 0,008042 4,017
1,05 0,013138 0,012754 0,012765 0,012392 4,017
1,1 0,019487 0,018918 0,018934 0,018381 4,018
1,15 0,027957 0,027140 0,027164 0,026369 4,020
1,2 0,038941 0,037804 0,037837 0,036730 4,021
1,25 0,052835 0,051292 0,051337 0,049836 4,024
1,3 0,070018 0,067972 0,068032 0,066043 4,027
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
LAMPIRAN B
Ruas 1
fungsi
t (hari) c (mg/L)
k1 k2 k3 k4
0 71,28
2,31481E-05 7650,074446 7650,074446 7650,074446 7650,074446 71,45
4,62963E-05 7649,867504 7649,867504 7649,867504 7649,867504 71,63
6,94444E-05 7649,660567 7649,660567 7649,660567 7649,660567 71,81
9,25926E-05 7649,453636 7649,453636 7649,453636 7649,453636 71,98
0,000115741 7649,246710 7649,246710 7649,246710 7649,246710 72,16
0,000138889 7649,039790 7649,039790 7649,039790 7649,039790 72,34
0,000162037 7648,832876 7648,832876 7648,832876 7648,832876 72,52
0,000185185 7648,625967 7648,625967 7648,625967 7648,625967 72,69
0,000208333 7648,419064 7648,419064 7648,419064 7648,419064 72,87
0,000231481 7648,212166 7648,212166 7648,212166 7648,212166 73,05
0,00025463 7648,005274 7648,005274 7648,005274 7648,005274 73,22
0,000277778 7647,798387 7647,798387 7647,798387 7647,798387 73,40
0,000300926 7647,591507 7647,591507 7647,591507 7647,591507 73,58
0,000324074 7647,384631 7647,384631 7647,384631 7647,384631 73,76
0,000347222 7647,177762 7647,177762 7647,177762 7647,177762 73,93
0,00037037 7646,970898 7646,970898 7646,970898 7646,970898 74,11
0,000393519 7646,764039 7646,764039 7646,764039 7646,764039 74,29
0,000416667 7646,557186 7646,557186 7646,557186 7646,557186 74,46
0,000439815 7646,350339 7646,350339 7646,350339 7646,350339 74,64
0,000462963 7646,143497 7646,143497 7646,143497 7646,143497 74,82
0,000486111 7645,936661 7645,936661 7645,936661 7645,936661 74,99
0,000509259 7645,729831 7645,729831 7645,729831 7645,729831 75,17
0,000532407 7645,523006 7645,523006 7645,523006 7645,523006 75,35
0,000555556 7645,316186 7645,316186 7645,316186 7645,316186 75,53
0,000578704 7645,109373 7645,109373 7645,109373 7645,109373 75,70
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 2
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,27
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
4,63E-05 4900,637690 4900,571407 4900,571407 4900,505125 71,39
6,94E-05 6661,704204 6661,614101 6661,614102 6661,524001 71,54
9,26E-05 7294,466566 7294,367905 7294,367906 7294,269246 71,71
0,000116 7521,737165 7521,635429 7521,635431 7521,533697 71,88
0,000139 7603,281482 7603,178644 7603,178646 7603,075809 72,06
0,000162 7632,454458 7632,351225 7632,351227 7632,247995 72,24
0,000185 7642,806140 7642,702767 7642,702768 7642,599397 72,41
0,000208 7646,393798 7646,290377 7646,290378 7646,186958 72,59
0,000231 7647,550594 7647,447157 7647,447159 7647,343723 72,77
0,000255 7647,833787 7647,730346 7647,730347 7647,626908 72,94
0,000278 7647,803026 7647,699586 7647,699587 7647,596148 73,12
0,000301 7647,659440 7647,556001 7647,556003 7647,452565 73,30
0,000324 7647,475310 7647,371874 7647,371875 7647,268440 73,48
0,000347 7647,276612 7647,173179 7647,173180 7647,069748 73,65
0,00037 7647,072683 7646,969253 7646,969254 7646,865825 73,83
0,000394 7646,866878 7646,763450 7646,763452 7646,660025 74,01
0,000417 7646,660402 7646,556977 7646,556978 7646,453555 74,18
0,00044 7646,453688 7646,350266 7646,350267 7646,246846 74,36
0,000463 7646,246893 7646,143473 7646,143475 7646,040057 74,54
0,000486 7646,040071 7645,936655 7645,936656 7645,833241 74,71
0,000509 7645,833244 7645,729831 7645,729832 7645,626420 74,89
0,000532 7645,626419 7645,523008 7645,523009 7645,419600 75,07
0,000556 7645,419598 7645,316189 7645,316191 7645,212784 75,25
0,000579 7645,212782 7645,109376 7645,109377 7645,005973 75,42
0,000602 7645,005971 7644,902568 7644,902569 7644,799168 75,60
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 3
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,27
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
6,94E-05 3139,306043 3139,263583 3139,263583 3139,221123 71,34
9,26E-05 5395,638866 5395,565887 5395,565888 5395,492910 71,47
0,000116 6611,865483 6611,776054 6611,776055 6611,686627 71,62
0,000139 7194,542543 7194,445233 7194,445235 7194,347926 71,79
0,000162 7456,182549 7456,081700 7456,081702 7455,980854 71,96
0,000185 7568,899112 7568,796739 7568,796740 7568,694368 72,14
0,000208 7616,038570 7615,935559 7615,935560 7615,832551 72,31
0,000231 7635,277847 7635,174576 7635,174577 7635,071308 72,49
0,000255 7642,933123 7642,829749 7642,829750 7642,726377 72,67
0,000278 7645,865699 7645,762285 7645,762287 7645,658874 72,84
0,000301 7646,899908 7646,796480 7646,796481 7646,693055 73,02
0,000324 7647,179604 7647,076172 7647,076173 7646,972742 73,20
0,000347 7647,162169 7647,058737 7647,058739 7646,955308 73,37
0,00037 7647,028620 7646,925190 7646,925191 7646,821762 73,55
0,000394 7646,849989 7646,746562 7646,746563 7646,643137 73,73
0,000417 7646,653956 7646,550531 7646,550532 7646,447109 73,90
0,00044 7646,451238 7646,347816 7646,347817 7646,244396 74,08
0,000463 7646,245966 7646,142546 7646,142548 7646,039130 74,26
0,000486 7646,039723 7645,936307 7645,936308 7645,832893 74,44
0,000509 7645,833116 7645,729702 7645,729703 7645,626291 74,61
0,000532 7645,626373 7645,522962 7645,522964 7645,419554 74,79
0,000556 7645,419583 7645,316175 7645,316176 7645,212770 74,97
0,000579 7645,212779 7645,109373 7645,109375 7645,005971 75,14
0,000602 7645,005972 7644,902570 7644,902571 7644,799170 75,32
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 4
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,27
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,27
9,26E-05 2011,012251 2010,985051 2010,985052 2010,957852 71,31
0,000116 4179,120335 4179,063811 4179,063811 4179,007287 71,41
0,000139 5737,402751 5737,325149 5737,325150 5737,247550 71,54
0,000162 6670,678676 6670,588452 6670,588453 6670,498230 71,70
0,000185 7173,685205 7173,588177 7173,588178 7173,491152 71,86
0,000208 7426,661757 7426,561307 7426,561308 7426,460860 72,04
0,000231 7547,774006 7547,671919 7547,671920 7547,569834 72,21
0,000255 7603,624036 7603,521193 7603,521195 7603,418353 72,39
0,000278 7628,599414 7628,496233 7628,496234 7628,393055 72,56
0,000301 7639,453688 7639,350360 7639,350362 7639,247036 72,74
0,000324 7644,017020 7643,913631 7643,913632 7643,810244 72,92
0,000347 7645,836168 7645,732754 7645,732755 7645,629343 73,09
0,00037 7646,478768 7646,375345 7646,375347 7646,271925 73,27
0,000394 7646,624156 7646,520731 7646,520733 7646,417309 73,45
0,000417 7646,561976 7646,458553 7646,458554 7646,355132 73,62
0,00044 7646,414053 7646,310631 7646,310633 7646,207212 73,80
0,000463 7646,231033 7646,127613 7646,127615 7646,024197 73,98
0,000486 7646,033763 7645,930347 7645,930348 7645,826933 74,16
0,000509 7645,830751 7645,727337 7645,727339 7645,623926 74,33
0,000532 7645,625441 7645,522030 7645,522031 7645,418622 74,51
0,000556 7645,419219 7645,315811 7645,315812 7645,212405 74,69
0,000579 7645,212639 7645,109233 7645,109235 7645,005831 74,86
0,000602 7645,005920 7644,902518 7644,902519 7644,799118 75,04
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 5
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,26
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000116 1288,237024 1288,219600 1288,219600 1288,202176 71,29
0,000139 3140,076978 3140,034507 3140,034507 3139,992037 71,37
0,000162 4803,816423 4803,751448 4803,751449 4803,686476 71,48
0,000185 5999,582260 5999,501113 5999,501114 5999,419968 71,62
0,000208 6751,540141 6751,448823 6751,448824 6751,357507 71,77
0,000231 7183,834565 7183,737400 7183,737401 7183,640237 71,94
0,000255 7416,776690 7416,676374 7416,676376 7416,576061 72,11
0,000278 7536,268852 7536,166920 7536,166922 7536,064991 72,29
0,000301 7595,211149 7595,108420 7595,108421 7595,005693 72,46
0,000324 7623,347081 7623,243971 7623,243972 7623,140864 72,64
0,000347 7636,381848 7636,278562 7636,278563 7636,175279 72,81
0,00037 7642,231634 7642,128269 7642,128270 7642,024907 72,99
0,000394 7644,745584 7644,642185 7644,642186 7644,538788 73,17
0,000417 7645,742185 7645,638773 7645,638774 7645,535363 73,35
0,00044 7646,060514 7645,957097 7645,957098 7645,853683 73,52
0,000463 7646,080157 7645,976740 7645,976741 7645,873325 73,70
0,000486 7645,969975 7645,866559 7645,866561 7645,763146 73,88
0,000509 7645,804009 7645,700595 7645,700596 7645,597184 74,05
0,000532 7645,614315 7645,510905 7645,510906 7645,407496 74,23
0,000556 7645,414623 7645,311215 7645,311217 7645,207810 74,41
0,000579 7645,210754 7645,107348 7645,107350 7645,003946 74,58
0,000602 7645,005153 7644,901750 7644,901752 7644,798351 74,76
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 6
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,26
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000116 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000139 825,233476 825,222314 825,222314 825,211153 71,28
0,000162 2308,079844 2308,048626 2308,048626 2308,017408 71,33
0,000185 3906,764637 3906,711796 3906,711797 3906,658956 71,42
0,000208 5247,299793 5247,228821 5247,228822 5247,157850 71,55
0,000231 6210,761184 6210,677180 6210,677181 6210,593179 71,69
0,000255 6833,935555 6833,843123 6833,843124 6833,750693 71,85
0,000278 7207,113674 7207,016194 7207,016195 7206,918717 72,01
0,000301 7417,772672 7417,672343 7417,672344 7417,572016 72,19
0,000324 7531,237567 7531,135703 7531,135705 7531,033842 72,36
0,000347 7590,038398 7589,935739 7589,935741 7589,833083 72,54
0,00037 7619,520295 7619,417237 7619,417238 7619,314182 72,71
0,000394 7633,862869 7633,759617 7633,759618 7633,656368 72,89
0,000417 7640,627741 7640,524397 7640,524399 7640,421057 73,07
0,00044 7643,697325 7643,593940 7643,593942 7643,490558 73,24
0,000463 7645,004396 7644,900994 7644,900995 7644,797594 73,42
0,000486 7645,486717 7645,383308 7645,383309 7645,279901 73,60
0,000509 7645,589472 7645,486062 7645,486063 7645,382654 73,77
0,000532 7645,520084 7645,416674 7645,416676 7645,313268 73,95
0,000556 7645,373631 7645,270224 7645,270225 7645,166819 74,13
0,000579 7645,193078 7645,089673 7645,089674 7644,986271 74,31
0,000602 7644,997593 7644,894191 7644,894192 7644,790791 74,48
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 7
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,26
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000116 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000139 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000162 528,637414 528,630264 528,630264 528,623115 71,27
0,000185 1668,518517 1668,495949 1668,495950 1668,473382 71,31
0,000208 3102,274454 3102,232494 3102,232495 3102,190535 71,38
0,000231 4476,275182 4476,214638 4476,214639 4476,154096 71,48
0,000255 5587,250800 5587,175230 5587,175231 5587,099662 71,61
0,000278 6385,715114 6385,628744 6385,628745 6385,542376 71,76
0,000301 6911,723177 6911,629692 6911,629693 6911,536210 71,92
0,000324 7235,707132 7235,609265 7235,609267 7235,511401 72,09
0,000347 7424,825637 7424,725213 7424,725214 7424,624791 72,26
0,00037 7530,458654 7530,356801 7530,356802 7530,254950 72,44
0,000394 7587,307066 7587,204443 7587,204445 7587,101824 72,61
0,000417 7616,925068 7616,822045 7616,822047 7616,719025 72,79
0,00044 7631,902752 7631,799526 7631,799528 7631,696304 72,96
0,000463 7639,251805 7639,148481 7639,148482 7639,045159 73,14
0,000486 7642,730218 7642,626847 7642,626848 7642,523478 73,32
0,000509 7644,289266 7644,185873 7644,185875 7644,082483 73,49
0,000532 7644,915384 7644,811983 7644,811984 7644,708584 73,67
0,000556 7645,095950 7644,992546 7644,992547 7644,889145 73,85
0,000579 7645,067025 7644,963622 7644,963623 7644,860221 74,03
0,000602 7644,940969 7644,837568 7644,837569 7644,734169 74,20
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 8
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,26
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000116 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000139 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000162 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,26
0,000185 338,640547 338,635967 338,635967 338,631387 71,26
0,000208 1190,539692 1190,523589 1190,523589 1190,507487 71,29
0,000231 2415,148211 2415,115545 2415,115546 2415,082880 71,35
0,000255 3735,422959 3735,372436 3735,372436 3735,321914 71,43
0,000278 4921,586784 4921,520217 4921,520218 4921,453651 71,55
0,000301 5859,361574 5859,282323 5859,282324 5859,203074 71,68
0,000324 6533,336799 6533,248432 6533,248433 6533,160068 71,83
0,000347 6983,092418 6982,997968 6982,997969 6982,903520 72,00
0,00037 7265,873994 7265,775719 7265,775720 7265,677447 72,16
0,000394 7435,168088 7435,067523 7435,067525 7434,966962 72,34
0,000417 7532,425873 7532,323993 7532,323994 7532,222115 72,51
0,00044 7586,351568 7586,248959 7586,248960 7586,146352 72,69
0,000463 7615,326046 7615,223045 7615,223046 7615,120046 72,86
0,000486 7630,446680 7630,343475 7630,343476 7630,240272 73,04
0,000509 7638,109000 7638,005690 7638,005692 7637,902384 73,22
0,000532 7641,861409 7641,758049 7641,758050 7641,654692 73,39
0,000556 7643,611041 7643,507658 7643,507659 7643,404277 73,57
0,000579 7644,355496 7644,252102 7644,252103 7644,148711 73,75
0,000602 7644,604510 7644,501113 7644,501115 7644,397719 73,92
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 9
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,252
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
0,000116 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
0,000139 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
0,000162 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
0,000185 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,252
0,000208 216,930201 216,927266 216,927267 216,924332 71,257
0,000231 840,610137 840,598767 840,598767 840,587398 71,277
0,000255 1849,222846 1849,197834 1849,197835 1849,172823 71,320
0,000278 3057,456273 3057,414919 3057,414920 3057,373567 71,390
0,000301 4251,519420 4251,461916 4251,461917 4251,404414 71,489
0,000324 5281,374167 5281,302733 5281,302734 5281,231302 71,611
0,000347 6083,227717 6083,145438 6083,145439 6083,063161 71,752
0,00037 6659,508692 6659,418619 6659,418620 6659,328548 71,906
0,000394 7047,760906 7047,665582 7047,665583 7047,570260 72,069
0,000417 7295,739944 7295,641265 7295,641266 7295,542589 72,238
0,00044 7447,161544 7447,060818 7447,060819 7446,960094 72,410
0,000463 7536,124017 7536,022087 7536,022088 7535,920160 72,585
0,000486 7586,656293 7586,553680 7586,553681 7586,451069 72,761
0,000509 7614,502812 7614,399822 7614,399823 7614,296834 72,937
0,000532 7629,418754 7629,315562 7629,315563 7629,212373 73,113
0,000556 7637,183030 7637,079733 7637,079735 7636,976439 73,290
0,000579 7641,094168 7640,990818 7640,990819 7640,887471 73,467
0,000602 7642,976650 7642,873274 7642,873276 7642,769902 73,644
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011
Ruas 10
fungsi c
t (hari)
k1 k2 k3 k4 (mg/L)
0 71,249
2,31E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
4,63E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
6,94E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
9,26E-05 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000116 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000139 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000162 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000185 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000208 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 71,249
0,000231 138,963607 138,961727 138,961727 138,959848 71,253
0,000255 588,428536 588,420577 588,420577 588,412618 71,266
0,000278 1396,066529 1396,047647 1396,047647 1396,028765 71,299
0,000301 2460,300640 2460,267363 2460,267363 2460,234087 71,355
0,000324 3607,673318 3607,624522 3607,624523 3607,575728 71,439
0,000347 4679,733990 4679,670694 4679,670695 4679,607400 71,547
0,00037 5578,673321 5578,597867 5578,597868 5578,522414 71,676
0,000394 6270,896188 6270,811371 6270,811372 6270,726556 71,822
0,000417 6768,379364 6768,287818 6768,287819 6768,196274 71,978
0,00044 7106,018893 7105,922780 7105,922781 7105,826670 72,143
0,000463 7324,359697 7324,260631 7324,260633 7324,161568 72,312
0,000486 7459,815957 7459,715059 7459,715060 7459,614164 72,485
0,000509 7540,866984 7540,764990 7540,764992 7540,662999 72,660
0,000532 7587,833472 7587,730842 7587,730844 7587,628216 72,835
0,000556 7614,267387 7614,164400 7614,164402 7614,061416 73,011
0,000579 7628,740979 7628,637796 7628,637797 7628,534616 73,188
0,000602 7636,447962 7636,344675 7636,344676 7636,241391 73,365
Universitas Indonesia
Model numerik..., Adhie Kurnia, FT UI, 2011