Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Daerah, Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat agar

mereka dapat menolong diri sendiri serta mengembangkan kegiatan yang

bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan

didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.1

Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal.

Sampai saat ini puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif masyarakat

dalam pemecahan masalah dan rasa memiliki puskesmas serta belum mampu

mendorong kontribusi sumberdaya dari masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan. Disadari untuk mengatasi masalah tersebut sesuai dengan salah satu

azas penyelenggaraan puskesmas yaitu pemberdayaan masyarakat, artinya

puskesmas wajib menggerakan dan memberdayakan masyarakat agar berperan

aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS).1

Program promosi kesehatan sendiri dirancang sesuai dengan populasi

prioritas (populasi target), yaitu sekelompok individu yang memiliki masalah

kesehatan serupa. Program meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada

populasi prioritas. Landasan dari program yang berhasil terletak pada informasi

Universitas Lambung Mangkurat


2

yang memadai terkait masalah kesehatan, kebutuhan dan keinginan dari populasi

prioritas. Serta keterlibatan sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan dan

komunitas dimana masyarakat hidup dan bekerja sebagai partner dalam proses

promosi kesehatan. Terakhir program promosi kesehatan juga mencegah akar

masalah dari permasalahan kesehatan tersebut.2

Universitas Lambung Mangkurat

Anda mungkin juga menyukai