Anda di halaman 1dari 4

Pidato Penyuluhan

Tema : Filariasis

Assalamualaikum Warahmatullahi wabaraqatu


Salam sejahtera buat kita semua.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya
kepada kita sehingga dapat berkumpul di tempat ini.

Yang terhormat bapak ibu petugas dari puskesmas tanjung pinang,


Yang terhormat bapak ibu ketua RT/RW, kader dan juga para peserta penyuluhan
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk hadir dalam kegiatan penyuluhan
pada pagi hari ini.

Pada pagi hari ini saya akan menyampaikan sedikit pidato penyuluhan yang
bertemakan penyakit filariasis atau dikenal dengan kaki gajah yang biasanya
ditemukan di negara seperti indonesia, salah satunya adalah di desa ini.

Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai filariasis, ada baiknya kita
mengetahui apa itu filariasis. Filariasis ini merupakan penyakit infeksi pada
kelenjar limfe, atau disebut juga kelenjar getah bening yang disebabkan oleh cacing
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, atau B timori. Tampilan dari penyakit ini
bervariasi mulai dari tanpa gejala hingga ada perbesaran ukuran kaki yang sering
disebut dengan kaki gajah. Jadi filariasis ini dimasyarakat umum lebih dikenal
sebagai kaki gajah.

Penyakit ini timbul di negara negara tropis, dan indonesia merupakan wilayah yeng
mempunyai iklim tropis. Di daerah iklim tropis, kemungkinan terjadinya penyakit
filariasis lebih besar daripada di daerah yang beriklim sedang maupun dingin.
Penularan penyakit ini terjadi melalui gigitan berbagai spesies nyamuk yang
berbeda. Di indonesia, vektor atau perantara penularan penyakit filariasis hingga
saat ini diketahui ada 23 spesies nyamuk, diantaranya adalah : jenis Anopheles,
Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya filariasis ini timbul dalam berbagai macam
variasi bentuk mulai dari yang tanpa gejala hingga yang kakinya membesar seperti
kaki gajah. Jadi karena memiliki ragam variasi, filariasis dibagi menjadi 3 jenis
yaitu tipe tanpa gejala/ simtomatik, filariasis dengan peradangan akut, dan filariasis
penyumbatan.

Pada tipe tanpa gejala, filariasis baru sedikit menimbulkan keluhan atau tidak ada
sama sekali. Namun dapat ditemui beberapa tanda pada jenis ini, yaitu adanya
perbesaran kelenjar getah bening di area lipat paha. Perbesaran kelenjar getah
bening ini akan terasa seperti benjolan. Kemudian saat diperiksa darah, pada jenis
ini sudah dapat ditemukan adanya larva mikrofilaria. Namun, pemeriksaan ini
hanya dapat dilakukan di puskesmas ataupun laboratorium pemeriksaan kesehatan
lainnya.

Pada tipe peradangan akut, filariasis sudah menimbulkan keluhan. Keluhan dan
gejala yang dapat ditimbulan adalah demam, menggigil , sakit kepala, muntah,
lemah, pegal pegal, dan kencing berbusa. Kemudian perbesaran kelenjar getah
bening sudah dapat timbul di area lain selain dari lipat paha, seperti di ketiak, kaki,
leher, dan kelamin. Kemudian pada kulit juga sudah tampak ada gejala berupa
infeksi kulit karena meradang, pembengkakan, disertai ruam, dan kulit menghitam.

Dan tipe yang terakhir adalah filariasis dengan penyumbatan. Pada tipe ini cacing
cacing tadi selain menyebabkan radang juga menyumbat total saluran getah bening.
Akibatnya, kelenjar nya membesar dan menyebabkan kaki tampak besar hingga
berukuran seperti kaki gajah.

Kemudian, filariasis juga dapat dikelompokkan menjadi tiga macam berdasarkan


bagian tubuh atau jaringan yang menjadi tempat bersarangnya, yaitu filariasis
limfatik, filariasis subkutan, dan filariasis rongga serosa.

Filariasis limfatik, yaitu filariasis yang menyerang kelenjar bening yang disebabkan
oleh Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Filariasis subkutan, yaitu filariasis yang menyerang dibagian bawah kulit
disebabkan oleh Loa loa (cacing mata afrika), Maansonella sterptocerca, Oncherca
valvulus, dan Dracunculus.
Filariasi rongga serosa, yaitu filariasis yang menyerang satu lapisan organ tertentu
disebabkan oleh Mansonella persants dan Mansonella ozzardi.

Apabila bapak / ibu sekalian menemukan gejala gejala yang mencurigakan seperti
yang tertera diatas, silahkan berobat ke puskesmas terdekat untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Setelah diagnosa tegak maka pasien akan
diberikan obat. Tujuan obat disini hanya untuk membunuh cacingnya sehingga
perbesaran kaki tidak semakin bertambah. Namun apabila gejala perbesaran kaki
sudah timbul pada pasien filariasis akan sulit untuk mengembalikan ke ukuran
semula, atau bahkan tidak bisa sama sekali. Untuk kasus ringan dapat
membutuhkan operasi.
Obat yang akan diberikan berupa obat untuk membunuh cacing filaria dan larvanya.
Obat tersebut adalah Dietilkarbamazin. Obat ini bukan hanya dimakan oleh pasien
yang terkena kaki gajah saja, namun seluruh warga desa sekitar juga harus
mengkonsumsi. Mengapa demikian ? hal tersebut dikarenakan terdapat jenis
filariasis yang tanpa gejala, dan juga jika seluruh masyarakat mengkonsumsi itu
dapat memutuskan rantai penularan dan mencegah penularan filaria ke sesama
manusia. Dan kemudian yang perlu dipahami adalah, pengobatan ini memiliki
jangka waktu yang sedikit panjang. Hal ini bertujuan untuk memberantas total
cacing penyebab filariasis ini.

Jika desa saudara masih aman atau sedikit yang mengalami filariasis, dapat
dilakukan tindakan pencegahan agar meminimalkan penularan. Pencegahan
filariasi dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk, misalnya dengan
menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk,
menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk. Dari
semua cara tersebut, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas
nyamuk yang memperantarai penularan penyakit itu sendiri dengan cara 3M.
Pencegahan 3 M berupa menguras bak mandi, menutup bak atau kolam air tempat
jentik nyamuk dapat berkembang, dan mengubur sampah yang dapat menampung
air.
Demikianlah pidato singkat saya mengenai penyakit filariasis. Jadi, diharapkan
bapak/ibu masyarakat sekitar dapat lebih memahami dan dapat lebih siaga serta
berperan aktif dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit ini.

Karena tidak ada gading yang tak retak, saya mohon maaf atas jika terdapat salah
ucap selama melakukan pidato penyuluhan ini. Saya tutup.

Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai