Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Berat. Dalam menggunakan mekanika tubuh, yang sangat diperhatikan adalah berat atau bobot
benda yang akan di angkat karena berat benda tersebut akan memengaruhi mekanika tubuh.
D. PERGERAKAN DASAR DALAM MEKANIKA TUBUH
Mekanika tubuh dan ambulasi merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia. Menurut
Alimul A. Aziz. (2006 p.96) Sebelum melakukan mekanika tubuh, terdapat beberapa pergerakan
dasar yang harus diperhatikan, di antaranya :
1. Gerakan (ambulating)
Gerakan yang benar dapat membantu dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Sebagai
contoh, keseimbangan pada saat orang berdiri dan saat orang berjalan akan berbeda. Orang yang
berdiri akan lebih mudah stabil dibandingkan dengan orang yang berjalan karena pada saat
berjalan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu dan pusat gravitasi selalu berubah pada
posisi kaki. pada saat berjalan terdapat dua fase, yaitu fase menahan berat dan fase mengayun,
yang kan menghasilkan gerakan halus dan berirama.
2. Menahan (squatting)
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah. Sebagai contoh, posisi orang yang
duduk akan berbeda dengan orang yang jongkok, dan tentunya berbeda dengan posisi
membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat
dalam menahan. Dalam menahan, sangat diperlukan dasar tumpuan yang tepat untuk mencegah
kelainan tubuh dan memudahkan gerakan yang akan dilakukan.
3. Menarik (pulling)
Menarik dengan benar akan memudahkan dalam memindahkan benda. Terdapa beberapa hal
yang diperhatikan sebelum menarik benda, diantaranya :
a. Ketinggian.
b. Letak benda (sebaiknya berada didepan orang yang akan menarik).
c. Posisi kaki dan tubuh dalam menarik (seperti condong kedepan dari panggul).
d. Sodorkan telapak tangan dan lengan atas dibawah pusat gravitasi pasien.
e. Lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, serta pinggul, lutut dan
pergelangan kaki ditekuk.
4. Mengangkat (lifting)
Mengangkat merupakan cara pergerakan dengan menggunakan daya tarik ke atas. Ketika
melakukan pergerakan ini, gunakan otot-otot besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian
bawah, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang
(Alimul Hidayat, A. Aziz.2006. p.97).
5. Memutar (pivoting)
Memutar merupakan gerakan untuk berputarnya anggota tubuh dengan bertumpu pada tulang
belakang. Gerakan memutar yang baik adalah dengan memerhatikan ketiga unsure gravitasi
dalam pergerakan agar tidak memberi pengaruh buruk pada postur tubuh (Alimul Hidayat, A.
Aziz.2006. p.97).
2. Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan perbaikan
sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkann kelemahan otot dan memudahkan
terjadinya penyakit. Sebagai contoh : tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah
mengalami fraktur.
3. Emosi
Kondisi psikologis memengaruhi perubahan dalam perilaku indivisu sehingga dapat menjadi
penyebab menurunnya kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. Seseorang yang
mengalami perasaan tidak aman, tidak bersemangat, dan harga diri yang rendah, akan mudah
mengalami perubahan dalam mekanika tubuh dan ambulasi.
5. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan kemungkinan besar akan
menimbulkan kecerobohan dan beraktivitas, sehingga dapat menganggu koordinasi antara sistem
muskuloskeletal dan saraf. Hal tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan mekanika
tubuh.
6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik terhadap mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk
menggunakannya secara benar, sehingga akan mengurangi energi yang telah dikeluarkan.
Sebaliknya, pengetahuan yang kurang memadai dalam penggunaan mekanika tubuh akan
menjadikan seseorang berisiko mengalami gangguan koordinasi system musculoskeletal dan
saraf.
2. Kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh dan imobilitas akan mempengaruhi pergerakan tubuh.
3. Keadaan Nutrisi
Kurangnya Nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan obesitas dapat menyebabkan
pergerakan menjadi kurang bebas.
4. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi ativitas tubuh seseorang. Keresahan dan kesusahan
dapat menghilangkan semangat, yang kemudian sering dimanivestasikan dengan kurangnya
aktivitas.
6. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas dibandingkan dengan petani atau
buruh.
1. Postur Tubuh.
Mekanika tubuh yang baik berawal dari postur tubuh yang tepat. Postur tubuh yang tepeat bearti
terdapat keseimbangan antara kelompok-kelompok otot dan bagian-bagian tubuh dalam
kesejajaran (posisi) yang baik. Postur tubuh yang benar adalah sama dalam semua posisi-berdiri,
duduk dan berbaring. Postur tubuh yang baik membuat tubuh berfungsi dengan baik dalam
semua aktifitas. Postur yang benar embuat gerakan mengangkat, mearik dan mendorong menjadi
lebih mudah (Hegner & Esther. 2003. p. 194).
2. Menggunakan Tubuh Secara Efektif
Ada 10 aturan dasar yang harus diingat yang dapat membantu otot-otot bekerja dengan baik,
yaitu:
1. Pertahankan punggung agar tetap lurus.
2. Rentangkan kaki agar dapat menjadi landasan penunjang yang baik.
3. Membungkung dari pinggul dan lutut agar lebih dekat dengan objek . jagan membungkuk dari
pinggang.
4. Gunakan berat badan untuk membantu mendorong atau menarik objek.
5. Gunakan otot terkuat untuk melakukan pekerjaan.
6. Hindari memutar sebagian badan ketika bekerja dan membungkuk dalam waktu lama. Putar
seluruh badan.
7. Pegang dan tahan objek yang berat dekat dengan tubuh .
8. Dorong atau tariklah daripada mengangkatnya.
9. Selalu mintalah bantuan bila pasien atau benda terlalu berat untuk digerakkan sendiri.
10. Serempakkan gerakan. Siapkan pasien dan aggota staf yang lain dengan memberitahikan
mereka bila sudah siap, atau dengan hitungan samapi tiga dan semua bergerak serentak pada
hitungan ketiga.
Catatan. Bersedialah untuk membantu orang lain. Jangan mengambil resiko. Berbagai macam
peralatan mekanis tersedia untuk membantu memindahkan pasien yang tidak berdaya atau pasien
berat. Jika menggunakan satu alat penggerak mekanis, pastika bahwa tali-tali penyangga di
tempatkan dengan baik di bawah pasien. Periksalah untuk memastikan bahwa semua bagian dari
alat tersebut aman da siap pakai.
G. MEKANIKA TUBUH UNTUK PASIEN
Mekanika tubuh untuk pasien yang ambulasi sama dengan mekanika tubuh untuk tim
perawatan. Ketika pasien tidak mengangkat sesuatu yang berat ataupun ringan, kebiasaan postur
tubuh yang baik tidak boleh diabaikan.Postur tubuh yang baik untuk pasien bearti berdiri,
berjalan dan berubah posisi dengan cara yang mantap dan aman.
Pasien-pasien tirah baring terkadang sukar untuk menn posisi karena mereka cnderung
turun ke ujung bawah tempat tidur bila bagian kepala tempat tidur di naikkan. Paisen-pasien
yang tidak mampu tidak akan dapat mengubah posisi badan mereka. Mereka pun tidak mampu
membantu perawata memindahkan posisi badan mereka. Pasien tirah baring memerlukan
bantuan ekstra untuk memperoleh dan memepertahankan kejajaran tubuh yang tepat.
Ingat bila memungkinkan :
1. Minta bantuan.
2. Gunakan seprai yang diangkat atau dibalik.
3. Gunakan alat-alat mekanik.
4. Ubah posisi pasien sesering mungkin. Paling sedikit 2 jam sekali.
Kesejajaran tubuh. Kesejajaran (posisi) tubuh pasien yang tepat harus dilakukan denga hati-
hati. Kesejajaran tubuh yang tepat beearti menjaga seseorang berada pada posisi di mana tubuh
dapat berfungsi sebaik-baiknya. Lekukan tubuh ayang alami perlu ditunjang pada posisi
alaminya dengan bantal dan handuk yang digulung. Posisi yang tepat adalah :
1. Membantu pasien merasa lebih nyaman.
2. Mengurangi ketegangan.
3. Membantu tubuh agar berfungsi lebih efisien.
4. Mencengah deformitas dan komplikasi, seperti kontraktur dan dekubitus.