Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Epistaksis
a. Definisi
dari hidung dapat berasal dari bagian anterior rongga hidung atau
b. Epidemiologi
6
7
pada usia < 20 tahun dan > 40 tahun (Nash & Simon, 2008).
2011)
c. Klasifikasi
bagian, yaitu
1) Epistaksis Anterior
8
& Endang, 1998). Perdarahan juga dapat berasal dari bagian depan
2) Epistaksis Posterior
d. Anatomi
rawan yang dilapisi kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil
bagian superior dari septum nasi dan dinding lateral hidung. AKE
e. Etiologi
1. Faktor Lokal
2. Faktor Sistemik
(Wormald, 2006).
2005).
3. Faktor Lingkungan
f. Patofisiologi
2008).
yang banyak dan lama. Pada orang yang lebih muda, pemeriksaan
area yang tipis dan lemah. Kelemahan dinding pembuluh darah ini
g. Diagnosis
h. Komplikasi
2008).
17
tampon hidung, dan setelah 2-3 hari tampon harus dicabut. Bila
2008).
i. Prognosis
j. Penatalaksanaan
Pada pasien dalam keadaan syok, kondisi ini harus segera diatasi.
1) Epistaksis Anterior
Endang, 2008).
2) Epistaksis Posterior
B. Kerangka Teori
kardiovaskular.
C. Kerangka Konsep
1. Ruptur
pembuluh
Sklerotik
darah
Usia dinding Idiopatik
2. Gangguan
vaskular
vasokontriksi
jika ruptur
Epistaksis
Posterior
1. Apoptosis
Sklerotik mikrovaskular
Trauma
Hipertensi dinding 2. Penurunan
vaskular kemampuan
hemostatis
D. Hipotesis