AKUNTANSI MANAJEMEN
MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
HERLINA 21720026
RAHMA YULITA
[Type text]
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah
Makalah ini berisikan tentang informasi Pasar Bebas Dan Proteksi-Tinjauan. Diharapkan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
Kelompok 3
[Type text]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..…ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………....1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………….…..3
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
meningkatnya persaingan harus terus mencari berbagai cara untuk unggul dari perusahaan lain,
contohnya dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi. Nilai terhadap pelanggan
sangat penting sehingga perusahaan dituntut agar memberikan barang atau jasa yang bermanfaat
Memperbaiki berbagai proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait, jadi
manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi
perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari
berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan
pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang
Mengetahui system hubungan perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas dan manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap
aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan cuntomer value dan laba yang dicapai dari
penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat dua frasa penting, yaitu :
Yaitu serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk pembuatan produk dan
penyerahan jasa. Di dalam manajemen tradisional, proses pembuatan produk dan penyerahan
jasa dipecah ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, karena diyakini bahwa jika pengerjaan
bagian-bagian yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan efisien, proses pembuatan
produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan berkualitas dan efisien. Oleh karena itu,
manajemen berbasis aktivitas berusaha memadukan kembali proses pembuatan produk dan
penyerahan jasa yang telah difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan
memfokuskan ke pengelolaan secara terpadu dan berbasis system terhadap aktivitas pembuatan
Tujuan manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement secara berkelanjutan terhadap
customer value dan penghilangan pemborosan. Dengan hilangnya pemborosan tersebut, biaya
dapat berkurang dan sebagai akibatnya laba akan meningkat. Pengurangan biaya merupakan
[Type text]
penambah nilai (non-value-added activity) dan aktivitas penambah nilai (value-added activity)
yang tidak dilaksanakan secara efisien. Dengan demikian focus manajemen berbasis aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan system yang terintegrasi
dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan
nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini.
ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkan aktivitas, sehingga model
1. Dimensi biaya : memberikan informasi kepada sumber daya, aktivitas dan objek biaya
tujuan memperbaiki akurasi pembebanan biaya yang berguna untuk perhitungan harga
2. Dimensi proses ; memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan,
mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut dilakukan, tujuannya
adalah untuk mengurangi biaya sehingga mampu untuk melakukan dan mengukur
perbaikan berkelanjutan.
[Type text]
ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi utama dengan tujuan
mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.
Hubungan ABC dengan ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi dari ABC untuk
melakukan analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang berkesinambungan ABM untuk
standar pemasaran.
Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya pertukaran dantara perusahaan
dengan konsumen. Yang termasuk biaya pemasaran antara lain : Biaya promosi, Biaya distribusi
Sistem ABC tidak hanya memperbaiki pengalokasian sumber daya dalam suatu perusahaan
tetapi dengan mudah dapat diimplementasikan terhadap aktivitas pemasaran. Adapun langkah-
langkah yang dapat ditempuh untuk menerapkan sistem ABC terhadap aktivitas pemasaran sbb:
1. Memilih segmen tertentu sebagai dasar untuk menganalisa profitabilitas. Contoh : daerah
kredit dan penagihan, aktifitas pemasaran umum, penjualan pribadi, periklanan dan
promosi penjualan.
3. Mengakumulasi biaya langsung dari semua aktifitas dan memisahkan biaya langsung
5. Menghitung biaya per unit untuk setiap aktifias dengan membagi biaya aktifitas total
tersebut
7. Membagikan biaya yang dianggarkan (biaya mandor) dengan biaya actual untuk setiap
Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban, yang
berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya dan analisis ini
menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan system sebagai ganti kinerja individual.
Analisis nilai proses memungkinkan untuk menentukan keuntungan kompetitif terdiri dari
Proses bisnis (atau value chain) adalah suatu mesin yang menghasikan nilai dalam wujud produk
atau jasa bagi konsumen yang ingin membeli. Peningkatan proses efektif harus memulai dengan
pemahaman yang benar terhadap konsumen dan bagaimana atau mendefinisikan nilai, agar dapat
menciptakan suatu sistem yang lebih efisien dari “garbage in, garbage out“.
Proses bisnis merupakan koleksi aktivitas yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Dengan
mengabaikan industri atau sektor, organisasi manapun berusaha memberikan nilai lebih secara
Peningkatan proses dimulai dengan pemahaman terhadap pelanggan dan bagaimana untuk
mendefinisikan nilai.
Berdasarkan buku Akuntansi Manajemen (Hansen dan Mowen), analisis nilai proses (process
value analysis) mendefinisikan pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas bukan pada biaya, dan
menekankan maksimisasi kinerja sistem secara menyeluruh bukan kinerja individu. Analisis nilai
a. Analisis penggerak
Analisis penggerak menekankan bagaimana untuk mencari penyebab utama biaya aktivitas. Dan
dalam setiap aktivitas memiliki masukan dan keluaran. Masukan aktivitas merupakan sumber
daya yang dibutuhkan oleh aktivitas untuk memproduksi keluaran, misalnya: membuat program
komputer maka yang menjadi masukan adalah programmer, komputer, printer, kertas komputer
dan disket. Sedangkan keluaran aktivitas adalah hasil atau produk dari aktivitas, dari contoh di
b. Analisis aktivitas
Fokus utama dari analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas menekankan
pada bagaimana mengidentifkasi dan menentukan nilai. Analisis aktivitas akan menghasilkan
empat hal : aktivitas apa yang telah dilakukan, berapa banyak orang yang melakukan aktivitas,
[Type text]
waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk aktivitas, menentukan nilai aktivitas bagi
organisasi termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah.
Hal yang mendasar bagi usaha manjemen dalam meningkatkan profitabilitas maka diperlukan
pengukuran aktivitas seberapa baik proses yang telah dilakukan. Pengukuran ini dapat dilihat
dari segi keuangan dan non keuangan. Ukuran ini juga dirancang untuk mengetahui adanya
perbaikan berkelanjutan. Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu:
Menaksir seberapa baik aktivitas dan proses dilakukan adalah landasan bagi usaha manajemen
untuk memperbaiki profitabilitas. Adapun ukuran kinerja ini berpusat pada tiga dimensi utama :
Mengetahui seberapa baik kita saat ini dalam melakukan aktivitas seharusnya membuka potensi
untuk melakukannya dengan baik. Karena banyak ukuran nonkeuangan yang akan dibahas pada
berlaku pada tingkat aktivitas , maka bagian ini akan menekankan pada ukuran keuangan kinerja
Pelaporan ini adalah cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. Suatu sistem akuntansi
perusahaan seharusnya membedakan antara biaya bernilai tambah dan tak bernilai tambah karena
[Type text]
mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah. Mengetahui jumlah biaya yang dihemat merupakan
hal yang penting bagi tujuan strategis . Sebagai contoh , jika suatu aktivitas dihapus, maka biaya
yang dihemat seharusnya dapat ditelusuri pada produk individual. Penghematan ini dapat
menghasilkan penurunan harga bagi pelanggan dan membuat perusahaan lebih kompetitif.
Dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya aktivitas bernilai tambah, manajemen dapat
menilai tingkat ketidak efisienan aktivitas dan menentukan potensi untuk perbaikan.Biaya
bernilai tambah ( standar quantities – SQ) dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar
bernilai tambah dengan standar harga ( standar price – SP ). Biaya tak bernilai tambah dapat
dihitung sebagai perbedaan anatara output aktual tingkat aktivitas (activity quantity – AQ) dan
tingkat bernilai tambah ( SQ) dikalikan dengan biaya standar per unit.
Pelaporan ini menyatakan bahwa pengurangan biaya berjalan sesuai yang diharapkan. Hampir
setengah biaya tak bernilai dihapuskan. Sebagai catatan perhatian, perbandingan biaya aktual dua
periode akan menyatakan pengurangan yang sama. Namun, pelaporan biaya tak bernilai tambah
tidak hanya menyatakan pengurangan namun juga dimana hal tersebut muncul. Hal ini
memberikan informasi pada para manajer tentang berapa banyak potensi penurunan harga yang
masih mungkin dilakukan. Dari pelaporan ini setidaknya para manajer tidak menjadi puas ,
namun seharusnya secara berkelanjutan mencari tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Penghitungan biaya kaizen mengacu pada pengurangan biaya produk dan proses yang ada.
Dalam istilah operasional, hal ini diartikan ke dalam pengurangan biaya tak bernilai tambah.
Pengelolaan proses pengurangan biaya ini dipenuhi melalui pengulangan penggunaan dua sub
siklus utama : 1). Siklus perbaikan berkelanjutan atau kaizaen dan 2). Siklus pemeliharaan.
check-act). Standar kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut.
act). Suatu standar dibuat berdasarkan perbaikan sebelumnya . kemudian tindakan diambil dan
hasil periksa untuk memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat baru ini. Jika tidak, maka
d. Benchmarking
Langkah ini menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas.
Tujuan benchmarking adalah untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan aktivitas dan proses.
Jadi, benchmarking seharusnya juga melibatkan pertbandingan dengan para pesaing atau industri
lain.
Tahap perencanaan produk dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap biaya aktivitas.
Dalam kenyataanya, paling sedikit 90 persen atau lebih biaya yang berhubungan dengan suatu
produk termasuk dalam tahap pengembangan dari daur hidup produk. Daur hidup produk secara
sederhana adalah waktu keberadaan produk, dari pengkonsepan hingga tidak terpakai. Biaya
daur hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan produk keseluruhan daur hidupnya.
Karena kepuasan total pelanggan telah menjadi isu vital dalam persiapan bisnis baru , biaya
hidup keseluruhan telah menjadi fokus utama dari manajemen biaya daur hidup. Biaya hidup
keseluruhan adalah biaya daur hidup suatu produk plus biaya pasca pembelian oleh pelanggan
yang meliputi operasional, dukungan, pemeliharaan dan pembuangan. Penghitungan biaya hidup
keseluruhan menekankan pada manajemen kesleuruhan rantai nilai . Rantai nilai adalah
memasarkan dan melayani suatu produk. Jadi , manajemen biaya daur hidup memfokuskan pada
aktivitas pengelolaan rantai nilai sehingga terbentuk keunggulan bersaing jangka panjang. Untuk
mencapai tujuan ini, para manajer harus menyeimbangkan biaya hidup keseluruhan produk,
[Type text]
metode pengiriman, inovasi dan berbagai atribut produk termasuk kinerja, keistimewaan yang
Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama :
2) Biaya manufaktur,
3) Biaya logistik,
Manajemen biaya siklus hidup menekankan pada penurunan biaya, bukan pada pengendalian
biaya. Jadi, penghitungan biaya target menjadi suatu alat khusus yang berguna untuk pembuatan
tujuan penurunan biaya. Biaya target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan
untuk menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang
diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai, maka manajemen harus
menemukan penurunan biaya yang menggerakkan biaya aktual ke biaya target. Menemukan
penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target.
Rekayasa berlawanan memilah produk pesaing untuk mencari lebih keistimewaan rancangan
yang membuat penurunan biaya. Analisis nilai berusaha untuk menaksir nilai yang ditempatkan
pada berbagai fungsi produk oleh pelanggan. Baik rekayasa yang berlawanan maupun analisis
[Type text]
nilai memfokuskan pada desain produk untuk mencapai penurunan biaya. Proses yang digunakan
untuk memproduksi dan memasarkan produk juga sumber potensi pengurangan biaya. Jadi,
proses perancangan ulang untuk memperbaiki efisiensinya juga dapat memberikan sesuatu untuk
spesifiikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual $ 250.000. Laba
yang diminta adalah $50.000 per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut:
= $ 200.000
Meskipun manajemen biaya daur hidup penting bagi semua perusahaan manufaktur, hal ini lebih
penting lagi bagi perusahaan yang memiliki produk dengan daur hidup pendek. Produk harus
menutup biaya daur hidup dan memberikan laba yang dapat diterima . Secara kontras , perusaaan
yang memiliki produk dengan daur hidup pendek biasanya tidak memiliki waktu untuk bertindak
dalam cara ini, sehingga pendekatan mereka harus proaktif. Jadi, untuk daur hidup pendek,
perencanaan daur hidup yang baik merupakan hal yang penting dan harga harus dibuat secara
tepat untuk menutup semua biaya daur hidup dan memberikan hasil baik. Penghitungan biaya
berdasar aktivitas dapat digunakan untuk mendorong perencanaan daur hidup yang baik. Dengan
pemilihan penggerak biaya secara hati- hati , para perekayasa desain dapat dimotivasi untuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokus memperbaiki
nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai proses
melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi ini lah
yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan lanjutan. Kinerja
aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitas dan waktu.
Penulusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi
penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk
membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan yang
berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas.
Sama halnya, penulusuran biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan
memungkiinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah sehingga
DAFTAR PUSTAKA