Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

MANUSIA DAN AGAMA

Ada tiga sifat utama sunnatullah (hokum Allah) : 1) Pasti, 2) Tetap, 3) Objektif

1. Ketetapan, ketentuan, atau kepastian


- Q.S Al-Furqon (25);2 – “dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan
ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”
- Q.S At-Thalaq (65);3 – “Sesungguhnya Allah telah mengadakan kententuan bagi
setiap sesuatu”
2. Tetap, tidak berubah-ubah
- Q.S Al-Isro (17);77 – “dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan kami
itu:
3. Obyektif
- Q.S Al-Anbiya (21);105 – “bahwasannya dunia akan diawasi oleh hamba-hambaKu
yang saleh”
- Q.S Ar-Rad (13);11 – “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu
kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada oleh mereka sendiri”

Saleh (baik atau benar) “orang yang bekerja menurut sunnatullah”

Khalifah (pengganti atau wakil) Q.S AL-Baqarah (2);31 – “Dia (Allah) telah mengajarkan
kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya”

Alquran menyebutkan ‘manusia’ dengan kata:

a. ‘Bani Adam’ (anak adam) – Q.S Al-Isra (17);70


b. ‘Basyar’ (manusia dalam kesamaan naluri dengan makhluk lain) – Q.S Al-Kahfi (18) ;
110
c. ‘Al-Insan/Insan’ (manusia dalam perbedaan dengan makhluk lain) – Q.S Al-Insan (76) ;1
d. ‘An-Nass/Nass’ (manusia) – Q.S An-Nass (114);1

Allah mencipatakan manusia dari “shalshalkal fakkhar” (lumpur) dari “hamain masnun” (tanah
hitam yang membusuk). Kemudia Allah menghembuskan roh-Nya ke dalam manusia ciptaany-
Nya.

Q.S AsSajadah (32) ; 8-10 – “kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang
hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniuokan ke dalam (tubuh) nya roh
ciptaan-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) kami
sedikit sekali bersyukur”
Dimensi manusia menurut Murtadla Muttajjari

1. Secara fisik manusia hamper sama dengan hewan


2. Menusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis
3. Manusia mempunya perhatian terhadap keindahan
4. Manusia memiliki dorongan untuk menyembah Tuhan
5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan yg berlipat ganda
6. Manusia mampu mengenal dirinya sendiri

Pertanggung jawaban terhadap penggunaan kewenangan (khalifah)

Q.S Fathir (35); 39 – “Dialah yang menjadikan kamu Kalifah-khalifan di muka bumi. Barang
siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri…”

Agama

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus
dipatuhi
2. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu
3. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Allah kepada manusia melalui rasul

BAB II
ISLAM DAN KERANGKA AJARANNYA

Dinul-islam.

*Din – memenuhi janji, membayar utang, pembalasan dan lain-lain ; Islam – damai, selamat,
berserah diri, dll.

Islam adlh nama yang diberikan Allah melalui firman-Nya

1. Q.S Ali-Imran (3);85 – “barang siapa yang memeluk agama selain islam, maka mereka
sekali-kali tidak akan diterima dari padanya, dan di akhirat termasuk orang-orang yang
merugi”
2. Q.S Al-maidah (5);3 – “Dan aku rela Islam sebagai agamamu”

Islam mengatur aspek kehidupan manusia

1. Hubungan manusi dengan Allah (hablum minallah)


Q.S Ar-Rum (30);30 – “maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);
tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Q.S Adz-Zariyat (51);56 – “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembahku”
Q.S Al-Bayinah (98);5 – “padahal mereka ridak disuruh kecuali agar menyembah Allah
dengan menurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus”

2. Hubungan manusia dengan manusia (hablminannas)


QS Al-Maidah (5);2 – “dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan
takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”
QS Al-Hujurat (49);13 – “hai manusia sesugguhnya kami tlh menciptakanmu dari
seorang laki2 dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
besuku-suku supaya kamu saling mengenal”

3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungannya


QS Ibrahim (14);19
QS Ali-Imran (3);191
QS Luqman (31);20
QS Hud (11);61

Islam meliputi 4 unsur

1. Islam is religion
2. Islam is political system
3. Islam is way of life
4. Islam is interpretation of history

Kerangka dasar ajaran islam

1. Akidah – merupakan landasan yang mendasari seluruh aktivitas kehidupan islami,


sedangkan pelakunya disebut mukmin
QS An-Nisa (4);136 – subjek yang paling mendasar dalam akidah islam adalah iman
kepada Allah SWT
2. Syariah – peraturan dan perundang-undangan yang diberikan Allah SWT yg brhubungan
dgn masalah hokum
3. Akhlak – berisi ajaran tentang perilaku dan sopan santun

Dinul islam dapat dibedakan kepada:

1. Iqlimiyah Al-Islam – adanya ajaran islam yang berbeda dalam suatu iklim
2. Alqawa’id Al-Hakimah – ajaran Islam yang memiliki konteks keberlakuan akidah scr
mendunia sepanjang masa

BAB III
AUMBER AJARAN ISLAM

1) Al-Quran 2) As-Sunnah 3) Ijma / ijtihad 4) Qiyas

Fungsi dan peran Al-Quran

a. Sebagai mukjizat
b. Sbg pedoman hidup
c. Sebagai korektor : Tentang ajaran Trinitas dalam Alquran ; Tentang Isa Almasih dalam
Alquran ; Tentang penyaliban Isa Almasih dlm Alquran

Nama lain Al-Quran


Al-kitab (sumber bacaan) ; Al-furqon (pembeda hak dan batil) ; Al-burhan/ Alhuda (petunjuk
kehidupan) ; Adz-Dzikr (pengingat) ; Al-hikmah (falsafah/kebijakan2/penemu kebenaran) ; As-
Syifa (obat/penawar hati)

Terdiri dari 14 surat : 91 Makiyyah (mengandung prinsip keimanan dan akhlak), 23 Maadaniyah
(mengandung unsur perintah larangan atau hukum2 islam yang terkandung di dalamnya)

Isi kandungan Al-Quran

a. Akidah – menyempurnakan keyakinan dan meluruskan iktikad


b. Syariat – mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan muamalah
c. Akhlak – meluruhkan, menyucika budi pekerti sebagai jalan untuk mencapai kebahagiaan
d. Sejarah –
e. Berita2 soal masa depat dan pasca masa depan

Ilmu hal-hal yang berhubungan dgn Al-Quran

a. Mawathin Nuzul – tmpt turunya alquran


b. Asbabun Nuzul – sebab turunnya alquran
c. Tajwid – teknik membaca Alquran
d. Gharibil – kalimat asing artinya dalam alquran
e. Wajuh – kalimat yang mempunyai banyak arti
f. Amtasil Alquran – perumpamaan dalam Alquran
g. Aqsamil Alquran – maksud dan sumpah Tuhan dalam Alquran
Sunnah / Al-Hadist : etimologis - Baru, khobar ; terminology – segala perbuatan, perkataan
dan ketetapan/persetujuan Nabi Muhamad SAW

Fungsi As-Sunnah dalam hubungan dengan Al-quran

a. Bayan Tafsir – menerangkan ayat2 yang sangt umum


b. Bayan Taqrir – memperkokoh dan memperkuat pernyataan-pernyataan Alquran
c. Bayan Taudlih – menerangkan maksud dan tujuan suatu ayat Alquran

Perbedaan Alquran dan Alhadist

a. Alquran nilai kebenarannya pasti atau absolut ; hadis mengandung dugaan kecuali hadis
mutawatir
b. Seluruh ayat alquran mesti dijadikan pedoman hidup ; tdk semua hadis mesti dijadikan
pedoman hidup
c. Alquran sudah tentu autentik lafadz dan maknanya ; hadis tdk semua autentik (hadist
dha’if dan hadist palsu)

Perkembangan hadist

1. Masa wahyu dan pembentukan hokum (zaman rasul : 13 SH-11 SH)


2. Masa pembatasan riwayat (masa khulufaur-rasyidin : 12-40 H)
3. Masa pencarian hadist (masa genrasi tabi’in dan sahabat muda 41H- akhir abad I H)
4. Masa pembukuan hadis (abad II H)
5. Masa penyaringn dan seleksi ketat (abad II H sampai selesai)
6. Masa penyusunan kitab-kitab (awal abad IV H sampai jatuhnya Bghdad thn 656H)
7. Masa pembuatan kitab syarah hadist (656H dan seterusnya)

Macam hadist

a. Segi kualitas sanad dan mantannya


1. Hadist Sahih – diriwayatkan oleh rawi yg adil, sempurna ingatan, tdk jaanggal
2. Hadist Hasan – diriwayatkan oleh org yg adil dan kurang sedikit kuat hafalannya
3. Hadist Dhoif – tdk memenuhi syarat2
b. Dari segi jmlh periwayatannya
1. Hadis mutawatir – diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi
2. Hadist ahad – satu dua atau sedikit org
c. Dari segi penyandarannya
1. Hadis Qudsi – dikabarkan Allah SWT kepada nabi melalui ilham
2. Hadis Marfu – disandarkan kepada nabi berupa perkataan perbuatan
3. Hadis Mauquf – disandarkan kpd sahabat berupa perkataa dan perbuatan
4. Hadis Maqtu – disandarkan kpd tabi’in dan tabi’ut tabi’in serta orng yg sesudahnya
Ijtihad : bahasa (pencurahan segala kemampuan untuk mencapai sesuatu) ; Terminologi
(penggunaan akal sekuat mungkin untuk menemukn sesuatu keputusan hokum tertentu)

1. Penggunaan pikiran untk menentukan suatu hokum


2. Penggunaan pikiran dalam mengartikan, menafsirkan dan mengambil kesimpulann dari
suatu ayat atau hadis

Cara ijtihad

a. Qiyas – menetapkan sesuatu hokum thd suatu hal yg blm diterangkan oleh Alquran dan
AsSunnah
b. Ijma – kesepakatan ulama2 islam dalam mnntukan suatu masalah hokum atas suatu
realita social yang dinamis
c. Istihsan – menetapkan sesuatu hokum thd sesuatu persoalan ijthadiyah atas dasar prinsip2
umum ajaran islam seperti keadilan, kasih sayang dll.
d. Mashalihul Mursalah – kebaikan yg ditemukan akal dan dapat terungkap lngsung dalam
Alquran dan Hadist

BAB IV
AKIDAH DAN APLIKASINYA

Akidah menurut istilah : keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman
*Adalah suatu kepercayaan dan keyakinan yang menyatakan bahwa Allah SWT itu adalah tuhan
YME

Tujuan akidah

a. Memumpuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak lahir


b. Mencegah manusia dari kemusyriikan
c. Menghindarkan diri dari pengaruh akal yang menyesatkan manusia

Landasan akdah dalam ajaran islam yaitu rukun iman

a. Iman kepada Allah SWT


- Menolak dan tidak menyembah selain Allah
- Mampu memohon perolongan atau berdoa hanya kpd Allah
- Menjadikan hokum Allah sbg pedoman hidup
- Tidak ada yg ditakuti kecuali Allah
- Tdk mencintai sesuatu melebihi cintanya kpd Allah
- Meyakini bahwa Allah yg mnntukan rezeki
- Mengakui kekuasaan Allah
- Meyakini bahwa yang menntukan hidup dan mati itu Allah
- Meyakini bahwa shalat (ibadah), pengabdian hidup dan mati hanya untuk Allah
semata
b. Iman kepada malaikat
c. Iman kepada kitab suci
Taurat kpd Nabi Musa, Injil kpd Nabi Isa, Zabur kpd Nabi Daud, Alquran kpd Nabi
Muhammad SAW
d. Iman kepada para rasul
e. Iman kepada hari akhir
- percaya bahwa dunia akan berakhir
- percaya bahwa setiap yg bernyawa akan meninggal
- prcaya bahwa manusia akan dihidupkan kembali
f. iman kpd Qadha dan Qadar – segala sesuatu terjadi sebab musabab, kemauan manusia
merupakan salah satu dari mata rantai sebab musabab itu

factor pembinaan akidah

1. membiasakan Amal Shaleh – ubudiya (hubungan vertical. antara hamba dan pencipta) ;
muamalah (hubungan horizontal. antara manusia dgn sesame manusia
2. membiasakan membaca dan mendengarkan Alquran
3. zikir dan piker
4. membangun kecintaan terhadap masjid
5. menambah atau memperdalam ilmu pengetahuan
6. selalu mencari ridha Allah

karakteristik akidah islam penyebab penyimpangan

1. Dibangun berlandaskan akal 1. Tidak menguasainya pemahaman akidah


2. Sesuai dengan fitrah manusia 2. Fanatic kpd peninggalan adat / keturunan
3. Komprehensif (menyeluruh) 3. Acuh tak acih dlam mengkaji ajaran islam

Nilai akidah dalam kehidupan pribadi dan social

1. Menambah dan memperdalam ilmu 5. Selalu mencari keridaan Allah


2. Membiasakan amal salih 6. Mamakmurkan masjid
3. Membiaskan berjihad 7. Membiasakan berzikir membaca & mendengarkan alquran
4. Berserah diri kepada Allah

BAB V
SYARIAH DAN APLIKASINYA

Syariat : aturan atau undang2 yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dgn
tuhannya, mengatur hubungan sesame manusia dengan antar manusia dengan alam semesta
Prinsip syariah islam

a. Mengesakan Allah (QS Ali Imran 3 ; 64) f. Tolong menolong (ta’awun)


b. Keadilan bagi manusia g. toleransi (tasamuh)
c. Persamaan diantara umat manusia h. musyawarah dlm pemecahan masalah
d. Kemerdekaan dan kebebasan i. Jalan tengah dlm segala hal
e. Amar ma’ruf nahi munkar j. Ditunjukkan kpd manusia berakal

Tujuan syariah islam

1. Memelihara agama (hifdz al-din) 4. Memelihara keturunan (hafidz al-nasl)


2. Memlihara jiwa (hifdz al-nafs) 5. Memelihara harta benda dan kehormatan
3. Memlihara akal (hifdz al-aql)

Syariah scr garis besar dibagi kepada; ibadah dan muamalah

Ibadah =>

Ibadah khusus /ibadah mahdah – bentuk ibadah langsung kpd Allah dan tata cara
pelaksanaannya telah diatur dan ditetapkan oleh Allah atau dicontohkan oleh Rasulullah

Ibadah umum/ghairu mahda –

thaharah

Anda mungkin juga menyukai